Anda di halaman 1dari 2

TUGAS PKN 1A-TEN

Kelompok 8 :
 Khalida Alifa 211711011
 Syafira Rahmaniar 211711026
 Zidan Muhammad Fajar 211711031

1. Mengapa diperlukan harmoni kewajiban dan hak warga negara dalam negara
demokrasi?
2. Apa yang terjadi jika tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban?
3. Apakah hak dan kewajiban dapat dipisahkan?
4. Berikan 2 contoh ketidakseimbangan dan keseimbangan antara hak dan kewajiban
warga negara di Indonesia

Jawaban
1. Harmonisasi hak dan kewajiban diperlukan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, dalam negara demokrasi. Karena hak dan kewajiban merupakan wujud dari
hubungan warga negara dengan negara, yang sifatnya timbal balik. Aturan hak dan
kewajiban warga negara dan negara Indonesia juga diatur dalam UUD NRI 1945
pasal 27-34. Menurut pandangan bangsa Indonesia hak asasi tidak dapat berjalan
tanpa dibarengi kewajiban asasi, maka dari itu Indonesia menganut paham harmoni
antara hak dan kewajiban. Dimana jika hanya salah satu saja yang dilakukan atau
diterapkan maka akan terjadi ketidakseimbangan antara hak dan kewajiban.
2. Jika pelaksanaan hak dan kewajiban tidak dilakukan secara seimbang, hal ini bisa
menimbulkan pelanggaran hak serta pengingkaran kewajiban. Akibatnya di
kehidupan sosial tidak akan terjalin kerukunan antar sesama, kesatuan dan persatuan
juga keharmonisan
3. Hak dan Kewajiban tidak dapat dipisahkan, akan tetapi terjadi pertentangan karena
hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga negara memiliki hak dan
kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya
banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani
kehidupannya.
4. Keseimbangan hak dan kewajiban warga negara
 Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum.
 Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
 Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di
dalam pemerintahan.
Ketidakseimbangan hak dan kewajiban warga negara
 Penangkapan dan penahanan seseorang demi menjaga stabilitas, tanpa
berdasarkan hukum
 Pengeterapan budaya kekerasan untuk menindak warga masyarakat yang
dianggap ekstrim yang dinilai oleh pemerintah mengganggu stabilitas
keamanan yang akan membahayakan kelangsungan pembanguna
 Menimbulkan rasa ketakutan masyarakat luas terhadap pemerintah, karena
takut dicurigai sebagai oknum pengganggu stabilitas atau oposan pemerintah
(ekstrim), hilangnya rasa aman demikian ini merupakan salah satu bentuk
pelanggaran hak asasi warga negara.

Anda mungkin juga menyukai