Anda di halaman 1dari 11

INTERVENSI

a. Metode Psikoedukasi

Adalah sebuah gerakan pemberian layanan publik dibidang konsultasi psikologi tidak
bermakna tunggal, yang memiliki 6 pengertian masing-masing yang mewakili gerakan
tertentu yaitu: melatih orang mempelajari aneka life skills, pendekatan akademik ekperiensial
dalam mengajarkan psikologi, pendidikan humanistik, melatih tenaga paraprofesional
dibidang keterampilan konseling, rangkaian kegiatan pelayanan kepada masyarakat, dan
memberikan layanan informasi tentang psikologi kepada publik menurut Nelson-Jones
(1982).

b. Peran konselor dalam Psikoedukasi

Tidak hanya memberikan informasi secara kognitif tentang bagaimana cara mengubah
sikap dan perilaku tertentu kepada klien, melainkan secara eksperiensial memberikan
kesempatan kepada klien untuk mengalami sendiri peristiwa mengubah sikap dan perilakunya
itu, lazimnya lewat kehadiran dan bantuan orang lain dalam suatu aktivitas kelompok.
CARA BERDAMAI DENGAN DIRI SENDIRI DAN MASA LALU

No Waktu Sesi Tujuan Metode Durasi Prosedur Alat


1  Perkenalan  Pembukaan dan Soal
 Menjelaskan tujuan pengenalan yang Pretest
fasilitator dilakukan oleh MC
 Memberikan soal yang sedang
Pretest bertugas
 Mencairkan  Pemberian soal
suasana sebelum Ceramah 15 pretes sesuai
09.00- Pembuka an materi menit dengan topik
09.15 dimulai  Menjelaskan
maksud dan tujuan
tentang
berlangsungnya
kegiatan ini
2  Agar audien  Berinteraksi LCD,
paham dan dengan audien Laptop,
mengerti tentang mengenai apa yang Micropho
09.15- Materi 1 pengertian dari: mereka ketahui n, Sound
09.35 Konsep Diri tentang diri sendiri system
Sendiri Ceramah dan juga masa lalu
20  Pemateri
menit menjelaskan
pengertian yang
lebih tepat tentang
konsep diri sendiri
3  Untuk  Minta semua Micropho
mencairkan peserta berdiri dan n, Sound
suasana agar Ceramah membentuk system
Ice breaking
09.35 audien tidak dan lingkaran
(Siapa Dia)
– bosan sebelum Praktek  Minta seseorang
15
09.50 melanjutkan untuk
menit
Materi dan melihat memperkenalkan
antusiasme dari nama dan satu hal
audiens lain mengenai
 Untuk melihat dirinya sendiri
tingkat konsentrasi dalam bentuk satu
peserta dan kalimat pendek
pemahaman tentang (menyebut hobi
diri sendiri dan ataupun tempat
orang lain tinggal) misal:
nama saya retno,
hobi baca buku.
 Mintalah peserta
kedua untuk
mengulang kalimat
peserta pertama,
baru kemudian
memperkenalkan
dirinya sendiri,
misal: teman saya
retno hobi baca
buku, saya rahmat
hobi main catur.
 Peserta ketiga
harus mengulang
kalimat 2 peserta
sebelumnya
sebelum
memperkenalkan
dirinya sendiri,
demikian
seterusnya sampai
seluruh peserta
memperoleh
gilirannya.
 Apabila peserta
tidak dapat
mengingat nama
dan apa yang
dikatakan peserta
lainnya, maka ia
harus menanyakan
langsung pada
yang
bersangkutan.
 Selesai
 Sebelum masuk
sesi berikutnya
audiens diberi
sedikit pertanyaan
mengenai materi
pertama yang telah
dibahas
4  Agar audien  Pemateri memberi LCD,
paham dan bagaimana cara Laptop,
mengerti cara agar bisa berdamai Micropho
berdamai dengan dengan diri sendiri n, Sound
Ceramah
diri sendiri dan dan masa lalu system
09.50
masa lalu
– 20
Materi 2
10.10 menit

5  Memberi relaksasi  Memberikan deep Micropho


kepada audien breathing, n, Sound
agar tidak tegang Cerama system
bagaimana
10.10 setelah h
bernafas dengan
– mendegarkan dan
lebih dalam agar
Relaksasi 15
10.25 materi. praktek
merasa tenang
menit  Dengan cara tarik
napas melalui
hidung , tahan
selama 7 menit
lalu keluarkan
secara perlahan
dari mulut
 Lakukan secara
berulang agar
sedikit lebih rileks
6.  Memberi  Berinteraksi Micropho
kesempatan dengan audien apa n, Sound
audien untuk saja yag sudah system
menanyakan hal didapatkan dari
yang belum materi dan ice
dipahami Ceramah breaking hari ini
 Agar audien lebih  Jika ada yang
10.25- Tanya memahami apa 15 masih
10.40 jawab yang disampaikan dibingungkan bisa
menit
oleh pemateri ditanyakan secara
langsung
ARTI KONSEP DIRI SENDIRI:

Self Consept atau konsep diri adalah cara dan sikap seorang individu dalam
memandang dirinya sendiri. Pandangan atau perspektif diri meliputi aspek fisik
maupun psikis, seperti mengenal karakteristik individu itu sendiri, tingkah laku
atau perbuatannya, kemampuan dirinya, dan sebagainya. Tak hanya mencakup
kekuatan diri individu itu saja, melainkan kelemahan dan kegagalan yang ada pada
dirinya.

Komponen Konsep Diri / Self Concept. Secara umum, self concept terdiri


atas beberapa komponen. Berikut penjelasannya.

1. Citra Diri (Self Image)


Citra diri atau gambaran diri ini biasa dikenal sebagai  self image adalah
perilaku individu secara fisik pada dirinya sendiri, baik disadari maupun tak
disadari. Komponen self image mencakup persepsi atau tanggapan, baik di
masa lalu maupun sekarang, terkait ukuran dan bentuk tubuh serta
kemampuan pada dirinya (fisik).
2. Ideal Diri
Ideal diri adalah persepsi seorang individu mengenai bagaimana individu
tersebut semestinya berperilaku berdasar pada standar pribadinya dan terkait
dengan cita-citanya. Pembentukan ideal diri ini mulai ada sejak individu itu
berada pada masa anak-anak dan dipengaruhi pula oleh individu lain yang
berada di sekitar dirinya. Ideal diri disebut juga sebagai pengharapan atas
dirinya sendiri. Hal ini seperti harapan atas kemungkinan  menjadi apa
dirinya kelak sesuai dengan idealisme dirinya.
3. Harga Diri (Self Esteem)
Harga diri atau biasa disebut sebagai self esteem ini adalah persepsi seorang
individu akan hasil yang dicapainya dengan menelaah seberapa banyak
kesesuaian perilakunya dengan ideal dirinya.  Self esteem ini memang
terbentuk sejak kecil sebab adanya perhatian dan penerimaan dari individu
dan lingkungan sekitarnya. Self esteem atau harga diri ini dihasilkan dari
persepsi dan penilaian seorang individu terhadap dirinya terkait yang
diharapkan dengan fakta yang ada pada dirinya. Apabila semakin luas
ketidaksesuaian antara pengharapan dan fakta atau kenyataan di dirinya,
akan semakin rendah rasa harga dirinya. Sebaliknya, Apabila individu
tersebut semakin mendekati ideal dirinya atau pengharapan atas dirinya dan
menyukai atas apa yang dikerjakan, akan semakin tinggi pula rasa harga
dirinya.
4. Peran Diri
Peran diri adalah segenap bentuk sikap atau tingkah laku, nilai, dan tujuan
yang diharapkan oleh suatu kelompok sosial terkait dengan fungsi dan peran
individu di dalam masyarakat atau kelompok sosial tersebut.
5. Identitas Diri
Identitas diri adalah kepekaan individu terhadap dirinya yang dihasilkan dari
pengamatan dan penilaian dirinya dengan menyadari bahwa dirinya itu
memiliki perbedaan dengan individu lain. Komponen  self concept ini mulai
terbentuk dan berkembang pada diri individu sejak masa kanak-kanaknya.

Karakteristik Konsep Diri / Self Concept

Secara umum, seorang individu dalam melakukan penilaian atas dirinya


sendiri, terdapat dua kemungkinan. Ada yang menilai dirinya positif dan ada pula
yang menilai dirinya negatif. Dengan kata lain, individu tersebut mempunyai  self
concept positif, akan tetapi tak menutup kemungkinan bahwa ada pula individu
yang mempunyai self concept negatif. Di bawah ini akan dijabarkan
karakteristik self concept.

a. Self Concept Positif

Self concept positif sebagai pandangan seorang individu memiliki


konsep positif pada dirinya yang memudahkannya dalam beradaptasi
dengan beberapa atau banyak keadaan. Individu tersebut memandang di
samping hal-hal buruk atau negatif pasti ada hikmah yang bisa diambil dan
bukanlah akhir dari segalanya. Biasanya, Individu yang memiliki  self
concept seperti ini akan lebih optimis, percaya diri, dan selalu berpikir
bahwa setiap masalah ada solusinya. Selain itu, individu yang
memiliki self concept positif ini, dapat menerima dirinya apa adanya,
menerima segala risiko dan kelemahannya. Ia juga cenderung memiliki
wawasan yang luas terhadap dirinya sendiri, memiliki keinginan dan
perencanaan realis yang kemungkinan besar dapat dicapai olehnya. Ia
memiliki sikap yang dapat memposisikan harga dirinya secara tepat.
Adapun karakteristik individu yang memiliki  self concept yang positif,
antara lain:

 Mempunyai keyakinan bahwa dirinya mampu untuk mengatasi berbagai


masalah. Dengan kata lain, dirinya percaya bahwa di setiap masalah
pasti ada solusinya

 Ia memiliki perasaan setara terhadap individu lain

 Memiliki keinginan untuk introspeksi diri dan kemampuan dalam


memperbaiki dirinya sendiri

 Memiliki kesadaran bahwa individu lain juga mempunyai keinginan,


perasaan, dan sikap yang belum tentu diterima oleh semua anggota
masyarakat atau kelompok sosial tertentu

 Dapat menerima pujian dari individu lain tanpa rasa malu. Dengan kata
lain, ia tak akan hanyut ketika mendapatkan sanjungan dari individu
lain

 Tidak merasa terancam dan cemas apabila dirinya dikritik oleh


individu lain

 Akan secara lapang menerima informasi negatif terhadap dirinya

 Untuk membentuk self concept positif memerlukan usaha lebih,


dimana bukan hanya sekedar teori saja namun bagaimana kita bisa
mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari

b. Self Concept Negatif
Self concept negatif biasanya terjadi pada individu yang tidak
banyak tahu informasi akan dirinya sendiri dan tak melihat dirinya secara
utuh. Contohnya, ia hanya melihat kelemahan pada dirinya atau bahkan
kelebihan-kelebihan yang ada pada dirinya. Hal tersebut yang menjadikan
dirinya memiliki keinginan, harapan dan perencanaan yang tidak realistis
sehingga peluang untuk berhasilnya pun tipis. Ia memiliki sikap yang
memposisikan dirinya secara kurang atau bisa dikatakan tidak tepat.
Individu yang mempunyai self concept negatif, cenderung lebih pesimis
dan merasa sulit untuk melihat kesempatan dalam kesulitan tersebut.
Terlebih, dirinya merasa kalah sebelum mencoba. Pun apabila tidak
berhasil dan dikatakan gagal, individu dengan  self concept seperti ini akan
menyalahkan keadaan yang ada, individu lain, bahkan dirinya sendiri.
Adapun beberapa karakteristik dari individu yang memiliki  self
concept yang negatif, di antaranya.

 Merasa pesimis setiap kali menghadapi suatu kompetisi dengan individu


lain

 Memiliki sifat yang sensitif atau peka apabila mendapat kritikan dari
individu lain

 Memiliki sikap yang responsif apabila mendapat pujian dari individu lain

 Cenderung memiliki sikap yang suka mengkritik, bahkan hingga ke


persoalan kecil sekalipun

 Memiliki perasaan bahwa dirinya tidak disenangi oleh individu lain

 Tidak mampu untuk menghargai dan mengakui kelebihan dari individu lain

CARA BERDAMAI DENGAN DIRI SENDIRI DAN MASA LALU

Berdamai dengan diri sendiri sama halnya dengan mencintai diri Anda sepenuhnya.
Menurut Psychology Today, mencintai diri sendiri merupakan bagian penting untuk
kesehatan mental serta hubungan Anda dengan orang lain. Mulai sekarang, yuk berdamai dan
mencintai diri sendiri.
1. Percaya pada diri sendiri

Kurangi perasaan ragu terhadap diri Anda sendiri. Percaya setiap hal yang
muncul dari dalam diri Anda. Apapun yang terjadi, Anda akan tumbuh melalui
pengalaman pribadi Anda, sehingga yakinlah pada diri sendiri. Anda mungkin cukup
pintar untuk memahami langkah apa yang harus diambil dalam setiap situasi. Jangan
takut melakukan kesalahan karena dari kesalahan itulah Anda bisa belajar menjadi
pribadi yang lebih baik. Beri waktu untuk diri Anda belajar dan bersabarlah sebagai
bagian dari berdamai dengan diri sendiri.

2. Pahami pikiran sendiri

Tidak semua pemikiran yang Anda miliki adalah pikiran yang positif. Mulai
sadari pikiran-pikiran buruk yang dimiliki agar Anda bisa segera menepis segala
pikiran negatif yang muncul. Demi berdamai dengan diri sendiri, ikuti segala pikiran
positif yang bisa menuntun Anda ke arah hidup yang lebih baik. Jangan memanjakan
serta membiarkan pikiran negatif hidup terus berlarut-larut di dalam kepala Anda.
3. Peduli dengan diri sendiri
Mungkin terdengar mudah, tapi tidak semua orang bisa melakukannya.
Kebanyakan orang justru memilih untuk tidak memikirkan diri sendiri dan selalu
mendahulukan orang lain seolah kebutuhan dan kepentingan dirinya tidak lebih
penting dari orang lain. Padahal, pikiran ini justru membuat Anda mengecilkan diri
sendiri. Coba untuk mencintai diri Anda dengan menyejajarkan perasaan Anda
dengan perasaan orang lain, bahwa perasaan Anda sama pentingnya dengan milik
orang lain. Perlakukan diri Anda sama halnya dengan memperlakukan orang yang
Anda sayangi. Mencintai diri sendiri membuat Anda dapat memaafkan segala
kesalahan yang telah diperbuat hingga akhirnya dapat berdamai dengan diri sendiri.

4. Jangan terlalu ambisius

Ambisi untuk maju dan berkembang bisa menjadi motivasi yang baik untuk
diri Anda, namun terlalu menginginkan banyak hal dapat menyakiti diri Anda.
Apalagi jika Anda tidak bisa meraihnya. Kenali kapasitas dan kemampuan diri Anda,
dan sesuaikan keinginan Anda terhadap kedua hal tersebut. Anda boleh saja
mengingini sesuatu, namun pastikan Anda sedang tidak menyakiti diri Anda dalam
prosesnya. Berdamai dengan diri sendiri juga berarti mengurangi potensi untuk
menyakiti diri sendiri.

5. Sadari bahwa kecewa adalah bagian dari hidup

Sebagai manusia biasa, Anda tidak mungkin terhindar dari rasa sedih dan
kecewa. Bahkan orang yang sukses dan bahagia pasti pernah merasakan perasaan-
perasaan itu. Hadapi perasaan tersebut dengan tegar dan terima perasaan itu dengan
baik. Jangan berusaha untuk menghindarinya atau berpura-pura tidak merasakannya,
karena hal itu hanya menunda diri Anda melaluinya. Beri diri Anda waktu untuk
memproses perasaan tersebut dan melakukan sesuatu atasnya, sebagai bagian dari
berdamai dengan diri sendiri.

6. Hadapi rasa takut anda

Jika Anda memiliki rasa takut akan sesuatu, jangan berusaha untuk membenci
perasaan itu. Lebih baik akui perasaan itu dan coba untuk menghadapi rasa takut yang
Anda miliki. Dengan menghadapinya, Anda akan menjadi lebih kuat dan terbiasa.
Rasa takut itu mungkin tidak akan pernah bisa hilang, tapi setidaknya Anda sudah
tahu bagaimana mengatasinya.

7. Jangan menjadi perfeksionis

Melakukan kesalahan adalah hal yang wajar dan pasti dilakukan oleh semua
orang. Terlalu larut dalam menyesali kesalahan yang telah Anda buat hanya akan
membuat Anda tidak bisa merasa bahagia. Cobalah untuk menerima kesalahan yang
telah Anda perbuat sebagai bagian dari proses belajar. Jangan menghukum diri Anda
terlalu keras atas kesalahan-kesalahan yang telah terjadi. Berdamai dengan diri sendiri
sama artinya dengan menerima diri Anda sepenuhnya, termasuk kesalahan-kesalahan
yang telah Anda perbuat, khususnya terhadap diri Anda.

Anda mungkin juga menyukai