Anda di halaman 1dari 23

SINDIKAT PILIHAN

MISSION HMI

Diajukan Sebagai Syarat Mengikuti Senior Course (SC) yang Diadakan Oleh HMI
Cabang Jambi

Oleh :
ANNISA AULIA PUTRI

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM


CABANG PADANG
2018
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya yang
tiada terkira, sehingga saya dapat menyelesaikan Sindikat Pilihan Mission HMI.
Sindikat ini merupakan salah satu syarat untuk mengikuti kegiatan Senior Course (SC)
HMI Cabang Jambi. Selanjutnya saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu menyelesaikan sindikat ini.
Saya menyadari dalam penulisan sindikat ini tidak lepas dari kesalahan. Saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sehingga saya dapat
memperbaiki kesalahan dan kekuranganya.
Wassallamualaikum Wr.Wb.

Padang, 12 Januari 2018

Annisa Aulia Putri

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
SINDIKAT MISSION HMI
A. Tujuan Pembelajaran Umum ................................................................ 1
B. Tujuan Pembelajaran Khusus ............................................................... 1
C. Pembahasan dan Sub Pembahasan........................................................ 1
D. Metode Pembelajaran............................................................................ 1
E. Media Pembelajaran.............................................................................. 1
F. Alokasi Waktu ...................................................................................... 2
G. Aktivitas/ Proses Pembelajaran............................................................. 2
H. Evaluasi ................................................................................................. 6
POKOK PEMBAHASAN/ SUB POKOK PEMBAHASAN
A. Arti Mission .......................................................................................... 7
B. Tujuan HMI .......................................................................................... 8
C. Hakikat keberadaan HMI ...................................................................... 11
D. Fungsi dan Peran HMI .......................................................................... 14
E. Hubungan Mission HMI secara integral ............................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 18
BIODATA PENULIS ........................................................................................ 19

ii
SINDIKAT
MATERI MISSION HMI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM :
Peserta dapat memahami missi HMI dan hubungannya dengan status, sifat, asas,
tujuan, fungsi, dan peran organisasi HMI secara integral

B. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS


1. Peserta dapat menjelaskan fungsi dan perannya sebagai mahasiswa.
2. Peserta dapat menjelaskan tafsir tujuan HMI
3. Peserta dapat menjelaskan hakikat fungsi dan peran HMI
4. Peserta dapat menjelaskan hubungan asas, tujuan,sifat,status,fungsi dan peran
HMI secara integral.

C. PEMBAHASAN DAN SUB POKOK PEMBAHASAN


1. Makna HMI sebagai organisasi mahasiswa
2. Hakikat keberadaan HMI
3. Tujuan, fungsi dan peran HMI
4. Hubungan antara status, sifat, asas, tujuan, fungsi, dan peran HMI secara Integral

D. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Ice breaking
4. Brainstroming

E. MEDIA/BAHAN PEMBELAJARAN
1. White Board
2. Board maker (3 warna, biru, hitam dan merah)
3. Laptop
4. Infocus
5. Power Point

1
F. ALOKASI WAKTU
4 Jam (240 menit)

G. AKTIVITAS/ PROSES PEMBELAJARAN


AKTIVITAS METODE ALOKASI
WAKTU
A. PROSES AWAL
 Pra masuk materi : Instruktur masuk - 10 menit
ke dalam ruangan, memberi salam
serta memeriksa keadaan (kehadiran
peserta dan kerapian ruangan)
training. Kemudian Instruktur
mencabut skors forum.
 Instruktur meminta salah seorang - 10 menit
dari peserta untuk membacakan ayat
suci Al Quran dan terjemahannya
(Surat Ali Imran ayat 114 )
 Instruktur memberikan sedikit Tanya Jawab dan 10 menit
penyegaran kepada peserta, bisa Ice Beraking
dengan games atau penyegaran
lainnya dimulai dari instruktur
bertanya bagaimana keadaan peserta,
dan bagaimana dengan kenyamanan
peserta didalam ruangan training,
serta memeriksa kesiapan peserta
untuk mengikuti materi.
 Apersepsi: Instruktur meminta Tanya Jawab 15 menit

peserta untuk menjelaskan maksud


dari ayat Al Qur’an yang telah
dibacakan, mereview kembali materi
sebelumnya, serta mengaitkannya

2
dengan materi Mission HMI (yang
akan dibahas)
 Instruktur memotivasi dan Ceramah 10 menit
mengarahkan ketertarikan peserta
untuk mengikuti materi dan
mengantisipasi ketidak-tertarikan
peserta untuk mengikuti materi yang
akan dibahas, serta mengajak lebih
lanjut mengenal mission HMI.
B. PROSES INTI
PENGANTAR MISSION/ MISSION I
 Eksplorasi
 Instruktur memberikan stimulus Tanya Jawab dan 10 menit
kepada peserta tentang tujuan hidup Brainstroming
dan tujuan peserta dalam mengikuti
training ini. Hal ini dilakukan agar
perserta bisa mengetahui seberapa
jauh mereka sadar dan tahu akan
tujuan mereka, serta instruktur
memiliki gambaran awal terkait
pemahaman peserta.
 Instruktur meminta peserta untuk Tanya jawab 10 menit
mengeluarkan pendapatnya tentang
apa itu mission. Hal ini dilakukan
agar peserta berperan aktif di dalam
proses training yang sedang
berlangsung dan terdapat kesamaan
pemahaman antara instruktur dan
peserta.
 Elaborasi
 Peserta mendengarkan penyampaian Ceramah 45 menit

3
materi dari instruktur mengenai
hakikat keberadaan HMI dan Tafsir
Tujuan HMI.
 Selama dalam penyampaian materi, Tanya Jawab dan 10 menit
instruktur memberikan ruang kepada Brainstroming
peserta untuk mengeluarkan
pendapat dan bertanya kepada
instruktur atau kepada sesama
peserta. Hal ini dilakukan untuk
memberikan kesempatan kepada
peserta untuk ikut serta berperan
dalam pembahasan materi,
menyamakan pemahaman antara
peserta dan instuktur, serta antar
sesama peserta.
 Konfirmasi
 Instruktur mengkonfirmasi kepada Tanya Jawab 5 menit
peserta. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui seberapa jauh peserta
memahami tentang materi dan
bagian mana peserta yang tidak
paham mengenai materi yang telah
disampaikan.
MISSION II/ MISSION HMI
 Eksplorasi
 Instruktur memberikan stimulus Tanya Jawab dan 10 menit
kepada peserta tentang apa arti Brainstroming
anggota, kader, dan perjuangan. Ini
agar perserta bisa mengeluarkan
pendapatnya tentang anggota, kader
dan perjuangan serta perbedaan

4
antara kader dan anggota. Hal ini
dilakukan untuk memberikan
gambaran lebih lanjut bagi instruktur
terkait pemahaman peserta terkait
materi yang akan disampaikan.
 Instruktur menambahkan informasi Tanya Jawab 10 menit
tentang anggota, kader dan
perjuangan
 Elaborasi
 Peserta mendengarkan penyampaian Ceramah 45 menit
materi dari instruktur mengenai apa
fungsi dan peran HMI serta
hubungan antara asas,
status,tujuan,sifat, fungsi dan peran
HMI secara integral.
 Selama dalam penyampaian materi,
instruktur memberikan ruang kepada Tanya Jawab dan 10 menit
peserta untuk mengeluarkan Brainstroming
pendapat dan bertanya kepada
instruktur atau kepada sesama
peserta.
 Memberikan sebuah penyegaran
dengan memberikan permainan yang Ice Breaking/ 5 menit

berkaitan dengan mission Role Play

 Konfirmasi
 Instruktur mengkonfirmasi kepada
peserta. Hal ini dilakukan untuk Ceramah 5 menit

mengetahui seberapa jauh peserta


memahami tentang materi dan
bagian mana peserta yang tidak
paham mengenai materi tersebut.

5
C. PROSES AKHIR
 Menyimpulkan : peserta dibantu
instruktur untuk menyimpulkan dan Ceramah dan 10 menit
merangkum materi mulai dari tanya jawab
hakikat keberadaan HMI, tafsir
tujuan HMI, fungsi dan peran HMI
serta hubungan antara asas, tujuan,
sifat, peran serta fungsi HMI secara
integral.
 Instruktur memberikan motivasi
kepada peserta untuk bisa menjadi Ceramah 10 menit
kader HMI yang nantinya akan
melanjutkan dan berjuang untuk
misi keumatan dan misi kebangsaan
(closing statement).

H. EVALUASI
Dalam penyelenggaraaan Latihan Kader di HMI Cabang Padang, sebagai bahan
evaluasi digunakan kartu kontrol AKP. Kartu kontrol AKP adalah sebuah format yang
berisikan tentang sikap (afektif), wawasan keilmuan/kecerdasan (Kognitif), dan
kemampuan menganalisa (Psikomotorik). Kartu kontrol ini berguna untuk melihat
tindakan yang dilakukan peserta selama penyampaian materi dan pembicaraan apa yang
dilakukan oleh peserta. Pengisian ini dilakukan ketika materi berlangsung, bukan
didalam ruangan pengelola. Kartu Kontrol AKP ini berguna sebagai bahan
pertimbangan bagi tim master untuk melihat kondisi peserta.
Berdasarkan kartu kontrol AKP, digunakan penilaian berupa AT (aktif terarah),
ATT (aktif tidak terarah), DT (diam terarah), dan DTT (diam tidak terarah). Peserta
dikatakan AT apabila peserta memang aktif, dan sesuai dengan konteks dari
penyampaian materi yang disampaikan. Sementara peserta dikatakan ATT apabila
peserta aktif didalam forum, hanya saja apa yang dilakukan maupun diucapkan tidak
sesuai dengan konteks pada saat itu. Selanjutnya, peserta dikatakan DT apabila peserta

6
hanya diam, akan tetapi saat ditanya perihal konteks materi, peserta paham dengan apa
yang telah disampaikan. Sedangkan DTT, peserta yang diam, kemudian ditanya, lalu
menjawab tidak sesuai dengan konteks yang ditanyakan.

POKOK PEMBAHASAN/ SUB POKOK PEMBAHASAN


A. ARTI MISSION HMI
Mission merupakan tugas dan tanggung jawab yang diemban, sehingga Mission
HMI dapat diartikan sebagai tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh kader HMI.
Mission HMI merupakan komitmen yang selalu diperjuangkan oleh kader HMI di dalam
setiap gerak langkah kehidupannya. Sebagai organisasi kader yang memiliki Tujuan
yang jelas untuk mewujudkan masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT, sejak
awal berdirinya HMI mempunyai komitmen dasar yang disebut dengan dua komitmen
asasi, yakni (1) Mempertahankan Negara Republik Indonesia dan Mempertinggi derajat
bangsa Indonesia, yang dikenal dengan komitmen ke-Bangsa-an atau ke-Indonesia-an,
dan (2) Menegakkan dan mengembangkan ajaran Islam, yang dikenal dengan wawasan
ke-Islam-an atau ke-Umat-an.
Kesatuan dari kedua wawasan ini disebut dengan wawasan integralistik, yakni cara
pandang yang utuh melihat bangsa Indonesia terhadap tugas dan tanggung jawab yang
harus dilakukan sebagai warga negara dan umat Islam Indonesia. Materi mission HMI
mencakup pembahasan tafsir tujuan, tafsir independensi dan perguruan tinggi
kepemudaan dan kemahasiswaan. Tujuan HMI adalah tugas dan tanggung jawab yang
diemban oleh seluruh kader HMI. Konkretnya ikut diskusi keislaman, senantiasa
memperkuat wawasan dengan diskusi dan seminar, ikut diskusi kemahasiswaan,
meningkatkan akademis. Dari insan cita akan mewujudkan masyarakat cita.
Penerjemahan komitmen HMI ini disesuaikan dengan konteks jaman, sehingga HMI
selalu aktual dan mampu tampil di terdepan dalam setiap even.
Bila dicermati belakangan ini bisa dikatakan bahwa HMI mengalami stagnasi,
untuk tidak dikatakan degradasi. Hampir tidak ada gagasan cerdas yang disumbangkan
oleh HMI di tengah carut marut dan tunggang langgangnya tatanan bangsa ini, dimana
masalah disintegrasi perlu segera diatasi, masalah ekonomi mendesak untuk segera
diperbaiki, masalah supremasi hukum yang harus ditegakkan, masalah pendidikan

7
mendesak untuk diperhatikan, dan masalah-masalah lain yang melingkari, seperti
budaya, pertahanan keamanan, yang kesemuanya membutuhkan penanganan
secepatnya. Singkatnya, Indonesia sekarang sedang diterpa krisis multi dimensional.
Sehingga komitmen yang sejak dari awal pendiriannya ini menjadi platform arah
perjuangan HMI, senantiasa dituntut agar dapat diwujudkan/ direalisasikan. Tanpa ada
usaha yang nyata dan segera untuk mewujudkannya, adalah sebuah hal yang wajar
sekiranya HMI tidak akan pernah ada dan bertahan hingga saat ini, bahkan dari sisi
negatifnya HMI sendiri akan perlahan-lahan terlupakan dan tidak dianggap lagi. Oleh
sebab itu, sudah seyognyalah bahwa pengetahuan akan tujuan HMI ini, dihiwai oleh
segenap kader HMI, dalam kondisi apapun dan dimanapun dia berada.

B. TUJUAN HMI
Mission HMI merupakan dua ide dasar kelahiran HMI (dua komitmen asasi), yaitu
1. Mempertahankan kemerdekaan negara republik Indonesia dan mempertinggi
derajat rakyat Indonesia (komitmen dan wawasan kebangsaan)
2. Mensyiarkan agama Islam (komitmen dan wawasan keislaman)
Kesatuan dari kedua wawasan ini disebut wawasan integralistik, yakni cara
pandang yang utuh melihat bangsa Indonesia terhadap tugas dan tanggung jawab yang
harus dilakukan sebagai warga negara Indonesia dan umat Islam Indonesia.
Rumusan Mission HMI tergambar dalam tujuan HMI, “Terbinanya insan akademis,
pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam, dan bertanggung jawab atas terwujudnya
masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT” (pasal 4 AD HMI). Dari tujuan
tersebut dapat disimpulkan menjadi rumusan lima kualitas insan cita, yakni kualitas
insan akademis, kualitas insan pencipta, kualitas insan pengabdi,kualitas insan
bernafaskan Islam, dan kualitas insan yang bertanggung jawab atas terwujudnya
masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.
Kualitas insan cita HMI adalah merupakan dunia cita yang terwujud oleh HMI di
dalam pribadi seorang manusia yang beriman dan berilmu pengetahuan serta mampu
melaksanakan tugas kerja kemanusiaan. Kualitas tersebut sebagaimana dalam pasal
tujuan (pasal 4 AD HMI) adalah sebagai berikut :

8
1. Kualitas Insan Akademis
a. Berpendidikan Tinggi, berpengetahuan luas, berfikir rasional, obyektif, dan
kritis.
b. Memiliki kemampuan teoritis, mampu memformulasikan apa yang diketahui
dan dirahasiakan. Dia selalu berlaku dan menghadapi suasana sekelilingnya
dengan kesadaran.
c. Sanggup berdiri sendiri dengan lapangan ilmu pengetahuan sesuai dengan
ilmu pilihannya, baik secara teoritis maupun tekhnis dan sanggup bekerja
secara ilmiah yaitu secara bertahap, teratur, mengarah pada tujuan sesuai
dengan prinsip-prinsip perkembangan.
2. Kualitas Insan Pencipta : Insan Akademis, Pencipta
a. Sanggup melihat kemungkinan-kemungkinan lain yang lebih dari sekedar
yang ada dan bergairah besar untuk menciptakan bentuk-bentuk baru yang
lebih baik dan bersikap dengan bertolak dari apa yang ada (yaitu Allah).
Berjiwa penuh dengan gagasan-gagasan kemajuan, selalu mencari perbaikan
dan pembaharuan.
b. Bersifat independen dan terbuka, tidak isolatif, insan yang menyadari dengan
sikap demikian potensi, kreatifnya dapat berkembang dan menentukan bentuk
yang indah-indah.
c. Dengan ditopang kemampuan akademisnya dia mampu melaksanakan kerja
kemanusiaan yang disemangati ajaran islam.
3. Kualitas Insan Pengabdi : Insan Akdemis, Pencipta, Pengabdi
a. Ikhlas dan sanggup berkarya demi kepentingan orang banyak atau untuk
sesama umat.
b. Sadar membawa tugas insan pengabdi, bukannya hanya membuat dirinya baik
tetapi juga membuat kondisi sekelilingnya menjadi baik.
c. Insan akdemis, pencipta dan mengabdi adalah yang bersungguh sungguh
mewujudkan cita-cita dan ikhlas mengamalkan ilmunya untuk kepentingan
sesamanya.
4. Kualitas Insan yang bernafaskan islam : Insan Akademis, pencipta dan pengabdi
yang bernafaskan Islam

9
a. Islam yang telah menjiwai dan memberi pedoman pola fikir dan pola lakunya
tanpa memakai merk Islam. Islam akan menajdi pedoman dalam berkarya dan
mencipta sejalan dengan nilai-nilai universal Islam. Dengan demikian Islam
telah menafasi dan menjiwai karyanya.
b. Ajaran Islam telah berhasil membentuk “unity personality” dalam dirinya.
Nafas Islam telah membentuk pribadinya yang utuh tercegah dari split
personality tidak pernah ada dilema pada dirinya sebagai warga negara dan
dirinya sebagai muslim insan ini telah mengintegrasikan masalah suksesnya
dalam pembangunan nasional bangsa kedalam suksesnya perjuangan umat
islam Indonesia dan sebaliknya.
5. Kualitas Insan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur
yang diridhoi oleh Allah SWT :
a. Insan akademis, pencipta dan pengabdi yang bernafaskan Islam dan
bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi
oleh Allah SWT.
b. Berwatak, sanggup memikul akibat-akibat yang dari perbuatannya sadar
bahwa menempuh jalan yang benar diperlukan adanya keberanian moral.
c. Spontan dalam menghadapi tugas, responsip dalam menghadapi persoalan-
persoalan dan jauh dari sikap apatis. Rasa tanggungjawab, takwa kepada
Allah SWT, yang menggugah untuk mengambil peran aktif dalam suatu
bidang dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah
SWT.
d. Korektif terhadap setiap langkah yang berlawanan dengan usaha mewujudkan
masyarakat yang adil dan makmur.
e. Percaya pada diri sendiri dan sadar akan kedudukannya sebagai “khallifah fil
ard” yang harus melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan.
Pada pokoknya insan cita HMI merupakan “Man of future” insan pelopor yaitu
insan yang berfikiran luas dan berpandangan jauh, bersikap terbuka, terampil atau ahli
dalam bidangnya, dia sadar apa yang menjadi cita-citanya dan tahu bagaimana mencari
ilmu perjuangan untuk secara kooperatif bekerja sesuai dengan yang dicita-citakan.
Ideal type dari hasil perkaderan HMI adalah “man of inovator” (duta-duta pembantu).

10
Penyuara “Idea of Progress” insan yang berkeperibadian imbang dan padu, kritis,
dinamis, adil dan jujur tidak takabur dan bertaqwa kepada Allah Allah SWT. Mereka itu
manusia-manusia uang beriman berilmu dan mampu beramal saleh dalam kualitas yang
maksimal (insan kamil).
Dari lima kualitas lima insan cita tersebut pada dasarnya harus memahami dalam
tiga kualitas insan Cita yaitu kualitas insan akademis, kualitas insan pencipta dan
kualitas insan pengabdi. Ketiga insan kualitas pengabdi tersebut merupakan insan islam
yang terefleksi dalam sikap senantiasa bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat
adil dan makmur yang ridhoi Allah SWT.
Yang dimaksud dengan masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT adalah
masyarakat yang menjalankan kehidupannya selalu berlandaskan atas asas keadilan
sehingga tercapai kemakmuran dan dalam perjalanan pencapaian masyarakat adil
makmur tersebut tidak mendobrak aturan Allah yang tertuang dalam Al-Qur’an
sehingga adil makmur yang dicapai oleh masyarakat merupakan adil makmur yang
dikehendaki oleh Allah SWT. Jadi setiap usaha dalam pencapaian masyarakat adil
makmur harus berpedoman pada ajaran Islam yang tertuang dalam Al-Qur’an dan As-
Sunnah.

C. HAKIKAT KEBERADAAN HMI


HMI sebagai Organisasi berasaskan Islam (pasal 3 AD HMI)
HMI sebagai organisasi berasaskan Islam maksudnya adalah organisasi yang
menghimpun mahasiswa yang beragama Islam, dimana secara individu dan
organisatoris memiliki ciri-ciri keislaman, menjadikan Al-Qur’an dan As-Sunnah
sebagai sumber norma, sumber nilai, sumber inspirasi, dan sumber aspirasi dalam setiap
aktivitas dan dinamika organisasi.
HMI sebagai Organisasi yang Bersifat Independen (pasal 6 AD HMI)
HMI yang bersifat independen adalah waktak organisasi yang selalu tunduk dan
berorientasi pada kebenaran (hanif), sehingga kiprah setiap individu dan dinamika
organisasi dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara mempunyai pola pikir, pola
sikap, dan pola tindak tidak terikat dan tidak mengikatkan diri secara organisatoris

11
dengan kepentingan atau organisasi manapun, segala sesuatu tidak didasarkan atas
kehendak atau paksaan pihak lain.
1. Independensi Etis
Sikap dan watak HMI yang termanifestasikan secara individu dan organisasi
dalam dinamika berfikir, bersikap, dan bertindak, baik dalam hubungan terhadap
Sang Rab, ataupun hubungan terhadap sesama, sesuai dengan fitrah
kemanusiaannya, yakni tunduk dan patuh kepada kebenaran (hanif).
2. Independensi Organisatoris
Sikap dan watak HMI yang teraktualisasikan secara organisatoris di dalam
kiprah dinamika intern organisasi maupun dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara dalam keutuhan kehidupan nasional melakukan
partisipasi aktif, konstruktif secara konstitusional terhadap perjuangan bangsa dan
pencapaian cita-cita nasional, hanya komit kepada kebenaran, dan tidak tunduk atau
komit terhadap kepentingan atau organisasi tertentu.
Bila dicermati belakangan ini bisa dikatakan bahwa HMI mengalami stagnasi,
untuk tidak dikatakan degradasi. Hampir tidak ada gagasan cerdas yang disumbangkan
oleh HMI di tengah carut marut dan tunggang langgangnya tatanan republik ini, dimana
masalah disintegrasi perlu segera diatasi, masalah ekonomi mendesak untuk segera
diperbaiki, masalah supremasi hukum yang harus ditegakkan, masalah pendidikan
mendesak untuk diperhatikan, dan masalah-masalah lain yang melingkari, seperti
budaya, pertahanan keamanan, yang kesemuanya membutuhkan penanganan
secepatnya. Singkatnya, Indonesia sekarang sedang diterma krisis multi dimensional. Di
tengah kondisi ini, komitmen HMI tidak lebih dari sebatas slogan tanpa jiwa.
Oleh sebab itu untuk mendongkrak kembali semangat kader HMI dalam berperan
serta untuk penyelesaian problematika bangsa dan umat perlu adanya reaktualisasi
mission HMI dalam jiwa kader HMI melalui proses perkaderan yang selama ini
perjalanannya tidak lebih hanya sebagai proses pencapaian status dengan meninggalkan
makna sesungguhnya, yaitu sebagai proses pembentukan kader yang memiliki karakter,
nilai dan kemampuan, yang berusaha melakukan transformasi watak dan kepribadian
seorang muslim yang utuh (kaffah), sehingga kader HMI memiliki keberpihakan yang
jelas terhadap kaum tertindas (mustad’afin) dan melawan kaum penindas (mustakbirin).

12
HMI sebagai Organisasi Mahasiswa (pasal 7 AD HMI)
Seorang mahasiswa adalah seorang yang memiliki tingkat intelektual yang lebih
dibandingkan masyarakat pada umumnya. Selain itu mahasiswa masih punya kebebasan
dalam menyuarakan sesuatu, karena mereka belum terikat dengan suatu kepentingan
apapun. Jiwa mudanya mengarahkan mahasiswa untuk senantiasa progress dalam
menghadapi situasi zaman. Hal itulah yang mengakibatkan mahasiswa mendapatkan
julukan sebagai agent of change atau agen-agen perubahan. Dan HMI membutuhkan
sosok-sosok yang berani, intelektual, radikal, untuk meyerukan perubahan-perubahan,
yaitu mahasiswa.
Makna HMI sebagai organisasi mahasiswa adalah organisasi yang menghimpun
mahasiswa yang menuntut ilmu pengetahuan di perguruan tinggi (Universitas/
Akademi/ Institut/ Sekolah Tinggi) atau yang sederajat, dan memilki ciri-ciri
kemahasiswaan tanpa dikeragui ke-Islam-annya. Adapun ciri-ciri kemahasiswaan
tersebut adalah ilmiah, kritis dan analitis, rasional, obyektif, serta sistematis. Mahasiswa
memainkan peranan penting dalam perjuangan merebut kemerdekaan Republik
Indonesia, disamping memikul tugas besar dalam proses pembangunan, yang bahwa
mereka akan menduduki strata elit dimasa mendatang, yang akan menentukan haluan
negara dan maju mundurnya bangsa kita. Para mahasiswa merupakan kelompok yang
paling efektif dan revolusioner dikalangan kaum intelegensia.
HMI sebagai organisasi berbasis mahasiswa yang merupakan kaum intelektual,
generasi kritis, dan memiliki profesionalisme harus mampu menjadi agen pembaharu di
tengah masyarakat dan kehidupan bangsa. Karena mahasiswa memiliki kekuatan yang
luar biasa dalam tatanan kehidupan bangsa dan negara, maka seluruh gerak perubahan
yang terjadi di bangsa ini dimotori oleh kelompok mahasiswa dan pemuda, mulai dari
proklamasi, revolusi, hingga reformasi, selalu ada andil mahasiswa. Namun demikian
arah perubahan harus sesuai dengan usaha untuk mewujudkan masyarakat adil makmur
yang diridhoi Allah SWT sebagaimana termaktub dalam penggalan tujuan HMI.
Dalam perjalanannya, gerakan mahasiswa begitu dimanis, mengikuti perkembangan
jaman dan selalu eksis dalam setiap momen penting kebangsaan. Kekonsistenan itu
harus diiringi oleh pegangan yang teguh terhadap idealisme dan menjaga sikap hanif
sehingga kehadiran mahasiswa sebagai kaum intelektual yang dalam tatanan sosial

13
masyarakat mendapat tempat yang penting sebagai embun penyejuk. Untuk itulah HMI
sebagai organisasi mahasiswa harus mampu menetaskan kader-kader yang berkualitas
insan cita sebagaimana yang tersurat dalam tujuan HMI “Terbinanya insan akademis,
pencipta, pengabdi yang bernafaskan islam, dan bertanggung jawab atas terwujudnya
masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT” (pasal 4 AD HMI).

D. FUNGSI DAN PERAN HMI


HMI berfungsi sebagai Organisasi Kader (pasal 8 AD HMI)
HMI sebagai organisasi kader adalah organisasi mahasiswa yang berorientasikan
Islam yang melakukan perkaderan, dimana seluruh aktivitas yang dilakukan pada
dasarnya merupakan proses kaderisasi, sehingga HMI berfungsi dan hanya selalu
membentuk kader-kader muslim intelektual yang profesional.
Kader adalah "sekelompok orang yang terorganisasir secara terus menerus dan akan
menjadi tulang punggung bagi kelompok yang lebih besar". Hal ini dapat dijelaskan,
pertama, seorang kader bergerak dan terbentuk dalam organisasi, mengenal aturan-
aturan permainan organisasi dan tidhak bermain sendiri sesuai dengan selera pribadi.
Bagi HMI aturan-aturan itu sendiri dari segi nilai adalah Nilai Dasar Perjuangan (NDP)
dalam pemahaman memaknai perjuangan sebagai alat untuk mentransformasikan nilai-
nilai ke-Islam-an yang membebaskan (liberation force), dan memiliki kerberpihakan
yang jelas terhadap kaum tertindas (mustadhafin). Sedangkan dari segi operasionalisasi
organisasi adalah AD/ART HMI, pedoman perkaderan dan pedoman serta ketentuan
organisasi lainnya. Kedua, seorang kader mempunyai komitmen yang terus menerus
(permanen), tidak mengenal semangat musiman, tapi utuh dan istiqomah (konsisten)
dalam memperjuangkan dan melaksanakan kebenaran. Ketiga, seorang kader memiliki
bobot dan kualitas sebagai tulang punggung atau kerangka yang mampu menyangga
kesatuan komunitas manusia yang lebih besar. Jadi fokus penekanan kaderisasi adalah
pada aspek kualitas. Keempat, seorang Kader rneiliki visi dan perhatian yang serius
dalam merespon dinamika sosial lingkungannya dan mampu melakukan "social
engineering". Kader HMI adalah anggota HMI yang telah melalui proses perkaderan
sehingga meiniliki ciri kader sebagaimana dikemukakan di atas dan memiliki integritas
kepribadian yang utuh : Beriman, Berilmu dan beramal shaleh sehingga siap

14
mengemban tugas dan amanah kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
HMI berperan sebagai Organisasi Perjuangan (pasal 9 AD HMI)
HMI berperan sebagai organisasi perjuangan adalah organisasi yang selalu berjuang
melakukan dan membentuk kader bangsa yang muslim, intelektual, dan profesional
dimana outputnya ditujukan untuk kepentingan bangsa secara keseluruhan, sehingga
insan HMI siap dan dapat bermanfaat bagi seluruh golongan yang ada di masyarakat
selama tidak bertentangan dengan koridor misi HMI.

E. HUBUNGAN MISSION SECARA INTEGRAL


Mission HMI merupakan tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh kader HMI.
Mission merupakan komitmen yang selalu diperjuangkan oleh kader HMI. Dua
komitmen asasi (Keumatan dan Kebangsaan) tersebut dituangkan dalam tujuan HMI
(pasal 4), yang melahirkan cita-cita HMI, yaitu terwujudnya masyarakat adil makmur
yang diridhoi Allah SWT. Cita-cita tersebut harus diwujudkan oleh masyarakat cita,
dimana masyarakat cita HMI tersusun dari insan cita HMI, yang memiliki kualifikasi
lima kualitas insan cita.
Insan cita HMI merupakan mahasiswa (pasal 7), yang memiliki ciri-ciri
kemahasiswaannya dan tidak diragukan lagi ke-Islaman-nya. HMI berasaskan
Islam(pasal 3) , dimana Islam menjiwai setiap kegiatan dalam rangka mewujudkan cita-
cita HMI. Mahasiswa menjalankan fungsi dan perannya untuk mewujudkan cita-cita
HMI, harus bersifat Independen(pasal 6). Independen yaitu ketidakberpihakan kader
HMI kepada siapapun, kecuali kebenaran. Artinya, kader HMI hanya tunduk pada
kebenaran. Dalam diri seorang anggota HMI Yang bernuansa independen harus
1. Senantiasa memperdalam hidup kerohanian agar menjadi luhur dan bertaqwa
kepada Allah SWT
2. Selalu tidak puas dan berkemauan keras untuk mencari kebenaran, HMI hanya
komit dengan kebenaran.
3. Jujur pada dirinya dan pada orang lain dan tidak mengingkari hati nuraninya.
4. Teguh dalam pendirian dan objektif rasional jika berhadapan orang yang
berpendirian berbeda.

15
5. Bersifat kritis dan berfikir bebas dan kreatif
Untuk menjadi insan cita HMI, seorang kader HMI harus melalui fase perkaderan
yang panjang. HMI berfungsi sebagai organisasi kader (pasal 8). HMI harus mampu
membentuk kader-kader muslim intelektual yang profesional. Untuk mewujudkan cita-
cita tersebut, seorang kader HMI harus mampu mengambil peran dalam
memperjuangkan tujuan HMI (pasal 9). Langkah strategis dan taktis dalam
memperjuangkan cita-cita HMI tertuang dalam pasal (5) HMI, yaitu usaha, yang terdiri
dari :
1. Membina pribadi muslim untuk mencapai akhlaqul karimah.
2. Membina pribadi muslim yang mandiri.
3. Mengembangkan potensi kreatif, keilmuan,sosial dan budaya
4. Mempelopori pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemaslahatan
masa depan umat manusia.
5. Memajukan kehidupan umat dalam mengamalkan Dienul Islam dalam kehidupan
pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
6. Memperkuat Ukhuwah Islamiyah sesama umat Islam sedunia.
7. Berperan aktif dalam dunia kemahasiswaan, perguruan tinggi dan kepemudaan
untuk menopang pembangunan nasional.
8. Ikut terlibat aktif dalam menyelesaikan persoalan sosial kemasyarakatan dan
kebangsaan.
9. Usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan ayat(1) s.d. (7) dan sesuai
dengan azas, fungsi, dan peran organisasi serta berguna untuk mencapai tujuan
organisasi.
Hubungan antara asas, tujuan, sifat, status, fungsi dan peran HMI secara integral
adalah dalam pencapaian dan memperjuangkan mission HMI harus dilakukan secara
utuh dan menyeluruh, dan satu sama lain saling mempengaruhi, dan menentukan
sehingga tidak bisa ditinjau secara parsial.

16
PASAL 5
Usaha

PASAL 7
mahasiswa
MISSION HMI =>
PASAL 4
*Cita-cita PASAL 9
*Masyarakat cita Perjuangan
*Insan cita
PASAL 6
Independen

PASAL 3
Islam PASAL 8
Kader

17
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran dan terjemahannya. Kementerian Agama RI
Agussalim Sitompul. 2008. 44 Indikator Kemunduran HMI. Jakarta : Penerbit Misaka
Galiza.
Ali Syari’ati. 1992. Ideologi Kaum Intelektual: Satuan Wawasan Islam. Jakarta:Mizan
Hasil Kongres XXIX HMI. 2015.Strategi Kebudayaan HMI Menuju Indonesia
Berkedaulatan.Pekanbaru.
Moeslim Abdurrahman. 1995. Islam Transformatif, Pustaka Firdaus.
Mujamil Qomar. 2012. Fajar Baru Islam Indonesia? : Kajian Komprehensif Atas Arah
Sejarah dan Dinamika Intelektual Islam Nusantara. Bandung : Penerbit Mizan.
Nurcholish Madjid. 2008. Islam, Kemodernan dan Keindonesiaan. Jakarta : Penerbit
Mizan.
________________. 2003. Islam Agama Kemanusiaan. Jakarta : Paramadina.
Solichin.H. 2010. HmI Candra Dimuka Mahasiswa. Perpustakaan Nasional: Sinergi
Persadatama Foundation.

18
BIODATA PENULIS
No. Data Diri
1 Nama Lengkap Annisa Aulia Putri
2 Nama Panggilan Ica
3 Tempat dan Tanggal Guguak Randah dan 20 Oktober 1996
Lahir
4 Anak ke/ dari 2/4 bersaudara
5 Jenis Kelamin Perempuan
6 Tinggi/ Berat 153 cm/ 42 Kg
7 Perguruan Tinggi Universitas Andalas
8 Fakultas/ Jurusan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/ Ilmu Administrasi Publik
9 Tahun Masuk 2014
10 Alamat PADANG
11 Nomor HP 082386861996
12 Motto Hidup Hidup untuk belajar, Belajar untuk Hidup

Riwayat Pendidikan
No. Jenjang Nama Institusi Tahun tamat
1 SD N 23 GUGUAK RANDAH, 2008
KAB. AGAM , SUMBAR
2 SLTP N 1 IV KOTO , KAB. AGAM, 2011
SUMBAR
3 SLTA SMKN 2 BUKITTINGGI, 2014
SUMBAR
4 Diploma 3
5 Strata 1 JURUSAN ILMU UNDER PROCESSING
ADMINISTRASI PUBLIK,
FISIP, UNAND

Pengalaman Organisasi Intern HMI


No. Institusi Tahun Pelantikan Jabatan
1 KOMISARIAT ISIP UNAND 2016 WASEKUM KPP
2 KOMISARIAT ISIP UNAND 2017 SEKUM

Pengalaman Organisasi Ekstern HMI


No. Institusi Tahun Pelantikan Jabatan
1 HMAN FISIP 2014 ANGGOTA
UNAND
2 NEGARA 2015 SEKRETARIS MENTERI
MAHASISWA FISIP KEUANGAN DAN
KEWIRAUSAHAAN
3 UKMF SOCRATES 2016 SEKRETARIS KLUB KARYA
FISIP UNAND TULIS ILMIAH
Riwayat Pelatihan
No. Jenis Pelatihan Tahun Nama Penyelenggara
1 LK 1 24-30 OKTOBER 2015 HMI KOM. ILMU EKONOMI UNP
2 LK 2 1-10 SEPTEMBER 2017 HMI. CABANG BEKASI

19
20

Anda mungkin juga menyukai