MISSION HMI
Diajukan Sebagai Syarat Mengikuti Senior Course (SC) yang Diadakan Oleh HMI
Cabang Jambi
Oleh :
ANNISA AULIA PUTRI
i
DAFTAR ISI
ii
SINDIKAT
MATERI MISSION HMI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM :
Peserta dapat memahami missi HMI dan hubungannya dengan status, sifat, asas,
tujuan, fungsi, dan peran organisasi HMI secara integral
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Ice breaking
4. Brainstroming
E. MEDIA/BAHAN PEMBELAJARAN
1. White Board
2. Board maker (3 warna, biru, hitam dan merah)
3. Laptop
4. Infocus
5. Power Point
1
F. ALOKASI WAKTU
4 Jam (240 menit)
2
dengan materi Mission HMI (yang
akan dibahas)
Instruktur memotivasi dan Ceramah 10 menit
mengarahkan ketertarikan peserta
untuk mengikuti materi dan
mengantisipasi ketidak-tertarikan
peserta untuk mengikuti materi yang
akan dibahas, serta mengajak lebih
lanjut mengenal mission HMI.
B. PROSES INTI
PENGANTAR MISSION/ MISSION I
Eksplorasi
Instruktur memberikan stimulus Tanya Jawab dan 10 menit
kepada peserta tentang tujuan hidup Brainstroming
dan tujuan peserta dalam mengikuti
training ini. Hal ini dilakukan agar
perserta bisa mengetahui seberapa
jauh mereka sadar dan tahu akan
tujuan mereka, serta instruktur
memiliki gambaran awal terkait
pemahaman peserta.
Instruktur meminta peserta untuk Tanya jawab 10 menit
mengeluarkan pendapatnya tentang
apa itu mission. Hal ini dilakukan
agar peserta berperan aktif di dalam
proses training yang sedang
berlangsung dan terdapat kesamaan
pemahaman antara instruktur dan
peserta.
Elaborasi
Peserta mendengarkan penyampaian Ceramah 45 menit
3
materi dari instruktur mengenai
hakikat keberadaan HMI dan Tafsir
Tujuan HMI.
Selama dalam penyampaian materi, Tanya Jawab dan 10 menit
instruktur memberikan ruang kepada Brainstroming
peserta untuk mengeluarkan
pendapat dan bertanya kepada
instruktur atau kepada sesama
peserta. Hal ini dilakukan untuk
memberikan kesempatan kepada
peserta untuk ikut serta berperan
dalam pembahasan materi,
menyamakan pemahaman antara
peserta dan instuktur, serta antar
sesama peserta.
Konfirmasi
Instruktur mengkonfirmasi kepada Tanya Jawab 5 menit
peserta. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui seberapa jauh peserta
memahami tentang materi dan
bagian mana peserta yang tidak
paham mengenai materi yang telah
disampaikan.
MISSION II/ MISSION HMI
Eksplorasi
Instruktur memberikan stimulus Tanya Jawab dan 10 menit
kepada peserta tentang apa arti Brainstroming
anggota, kader, dan perjuangan. Ini
agar perserta bisa mengeluarkan
pendapatnya tentang anggota, kader
dan perjuangan serta perbedaan
4
antara kader dan anggota. Hal ini
dilakukan untuk memberikan
gambaran lebih lanjut bagi instruktur
terkait pemahaman peserta terkait
materi yang akan disampaikan.
Instruktur menambahkan informasi Tanya Jawab 10 menit
tentang anggota, kader dan
perjuangan
Elaborasi
Peserta mendengarkan penyampaian Ceramah 45 menit
materi dari instruktur mengenai apa
fungsi dan peran HMI serta
hubungan antara asas,
status,tujuan,sifat, fungsi dan peran
HMI secara integral.
Selama dalam penyampaian materi,
instruktur memberikan ruang kepada Tanya Jawab dan 10 menit
peserta untuk mengeluarkan Brainstroming
pendapat dan bertanya kepada
instruktur atau kepada sesama
peserta.
Memberikan sebuah penyegaran
dengan memberikan permainan yang Ice Breaking/ 5 menit
Konfirmasi
Instruktur mengkonfirmasi kepada
peserta. Hal ini dilakukan untuk Ceramah 5 menit
5
C. PROSES AKHIR
Menyimpulkan : peserta dibantu
instruktur untuk menyimpulkan dan Ceramah dan 10 menit
merangkum materi mulai dari tanya jawab
hakikat keberadaan HMI, tafsir
tujuan HMI, fungsi dan peran HMI
serta hubungan antara asas, tujuan,
sifat, peran serta fungsi HMI secara
integral.
Instruktur memberikan motivasi
kepada peserta untuk bisa menjadi Ceramah 10 menit
kader HMI yang nantinya akan
melanjutkan dan berjuang untuk
misi keumatan dan misi kebangsaan
(closing statement).
H. EVALUASI
Dalam penyelenggaraaan Latihan Kader di HMI Cabang Padang, sebagai bahan
evaluasi digunakan kartu kontrol AKP. Kartu kontrol AKP adalah sebuah format yang
berisikan tentang sikap (afektif), wawasan keilmuan/kecerdasan (Kognitif), dan
kemampuan menganalisa (Psikomotorik). Kartu kontrol ini berguna untuk melihat
tindakan yang dilakukan peserta selama penyampaian materi dan pembicaraan apa yang
dilakukan oleh peserta. Pengisian ini dilakukan ketika materi berlangsung, bukan
didalam ruangan pengelola. Kartu Kontrol AKP ini berguna sebagai bahan
pertimbangan bagi tim master untuk melihat kondisi peserta.
Berdasarkan kartu kontrol AKP, digunakan penilaian berupa AT (aktif terarah),
ATT (aktif tidak terarah), DT (diam terarah), dan DTT (diam tidak terarah). Peserta
dikatakan AT apabila peserta memang aktif, dan sesuai dengan konteks dari
penyampaian materi yang disampaikan. Sementara peserta dikatakan ATT apabila
peserta aktif didalam forum, hanya saja apa yang dilakukan maupun diucapkan tidak
sesuai dengan konteks pada saat itu. Selanjutnya, peserta dikatakan DT apabila peserta
6
hanya diam, akan tetapi saat ditanya perihal konteks materi, peserta paham dengan apa
yang telah disampaikan. Sedangkan DTT, peserta yang diam, kemudian ditanya, lalu
menjawab tidak sesuai dengan konteks yang ditanyakan.
7
mendesak untuk diperhatikan, dan masalah-masalah lain yang melingkari, seperti
budaya, pertahanan keamanan, yang kesemuanya membutuhkan penanganan
secepatnya. Singkatnya, Indonesia sekarang sedang diterpa krisis multi dimensional.
Sehingga komitmen yang sejak dari awal pendiriannya ini menjadi platform arah
perjuangan HMI, senantiasa dituntut agar dapat diwujudkan/ direalisasikan. Tanpa ada
usaha yang nyata dan segera untuk mewujudkannya, adalah sebuah hal yang wajar
sekiranya HMI tidak akan pernah ada dan bertahan hingga saat ini, bahkan dari sisi
negatifnya HMI sendiri akan perlahan-lahan terlupakan dan tidak dianggap lagi. Oleh
sebab itu, sudah seyognyalah bahwa pengetahuan akan tujuan HMI ini, dihiwai oleh
segenap kader HMI, dalam kondisi apapun dan dimanapun dia berada.
B. TUJUAN HMI
Mission HMI merupakan dua ide dasar kelahiran HMI (dua komitmen asasi), yaitu
1. Mempertahankan kemerdekaan negara republik Indonesia dan mempertinggi
derajat rakyat Indonesia (komitmen dan wawasan kebangsaan)
2. Mensyiarkan agama Islam (komitmen dan wawasan keislaman)
Kesatuan dari kedua wawasan ini disebut wawasan integralistik, yakni cara
pandang yang utuh melihat bangsa Indonesia terhadap tugas dan tanggung jawab yang
harus dilakukan sebagai warga negara Indonesia dan umat Islam Indonesia.
Rumusan Mission HMI tergambar dalam tujuan HMI, “Terbinanya insan akademis,
pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam, dan bertanggung jawab atas terwujudnya
masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT” (pasal 4 AD HMI). Dari tujuan
tersebut dapat disimpulkan menjadi rumusan lima kualitas insan cita, yakni kualitas
insan akademis, kualitas insan pencipta, kualitas insan pengabdi,kualitas insan
bernafaskan Islam, dan kualitas insan yang bertanggung jawab atas terwujudnya
masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.
Kualitas insan cita HMI adalah merupakan dunia cita yang terwujud oleh HMI di
dalam pribadi seorang manusia yang beriman dan berilmu pengetahuan serta mampu
melaksanakan tugas kerja kemanusiaan. Kualitas tersebut sebagaimana dalam pasal
tujuan (pasal 4 AD HMI) adalah sebagai berikut :
8
1. Kualitas Insan Akademis
a. Berpendidikan Tinggi, berpengetahuan luas, berfikir rasional, obyektif, dan
kritis.
b. Memiliki kemampuan teoritis, mampu memformulasikan apa yang diketahui
dan dirahasiakan. Dia selalu berlaku dan menghadapi suasana sekelilingnya
dengan kesadaran.
c. Sanggup berdiri sendiri dengan lapangan ilmu pengetahuan sesuai dengan
ilmu pilihannya, baik secara teoritis maupun tekhnis dan sanggup bekerja
secara ilmiah yaitu secara bertahap, teratur, mengarah pada tujuan sesuai
dengan prinsip-prinsip perkembangan.
2. Kualitas Insan Pencipta : Insan Akademis, Pencipta
a. Sanggup melihat kemungkinan-kemungkinan lain yang lebih dari sekedar
yang ada dan bergairah besar untuk menciptakan bentuk-bentuk baru yang
lebih baik dan bersikap dengan bertolak dari apa yang ada (yaitu Allah).
Berjiwa penuh dengan gagasan-gagasan kemajuan, selalu mencari perbaikan
dan pembaharuan.
b. Bersifat independen dan terbuka, tidak isolatif, insan yang menyadari dengan
sikap demikian potensi, kreatifnya dapat berkembang dan menentukan bentuk
yang indah-indah.
c. Dengan ditopang kemampuan akademisnya dia mampu melaksanakan kerja
kemanusiaan yang disemangati ajaran islam.
3. Kualitas Insan Pengabdi : Insan Akdemis, Pencipta, Pengabdi
a. Ikhlas dan sanggup berkarya demi kepentingan orang banyak atau untuk
sesama umat.
b. Sadar membawa tugas insan pengabdi, bukannya hanya membuat dirinya baik
tetapi juga membuat kondisi sekelilingnya menjadi baik.
c. Insan akdemis, pencipta dan mengabdi adalah yang bersungguh sungguh
mewujudkan cita-cita dan ikhlas mengamalkan ilmunya untuk kepentingan
sesamanya.
4. Kualitas Insan yang bernafaskan islam : Insan Akademis, pencipta dan pengabdi
yang bernafaskan Islam
9
a. Islam yang telah menjiwai dan memberi pedoman pola fikir dan pola lakunya
tanpa memakai merk Islam. Islam akan menajdi pedoman dalam berkarya dan
mencipta sejalan dengan nilai-nilai universal Islam. Dengan demikian Islam
telah menafasi dan menjiwai karyanya.
b. Ajaran Islam telah berhasil membentuk “unity personality” dalam dirinya.
Nafas Islam telah membentuk pribadinya yang utuh tercegah dari split
personality tidak pernah ada dilema pada dirinya sebagai warga negara dan
dirinya sebagai muslim insan ini telah mengintegrasikan masalah suksesnya
dalam pembangunan nasional bangsa kedalam suksesnya perjuangan umat
islam Indonesia dan sebaliknya.
5. Kualitas Insan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur
yang diridhoi oleh Allah SWT :
a. Insan akademis, pencipta dan pengabdi yang bernafaskan Islam dan
bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi
oleh Allah SWT.
b. Berwatak, sanggup memikul akibat-akibat yang dari perbuatannya sadar
bahwa menempuh jalan yang benar diperlukan adanya keberanian moral.
c. Spontan dalam menghadapi tugas, responsip dalam menghadapi persoalan-
persoalan dan jauh dari sikap apatis. Rasa tanggungjawab, takwa kepada
Allah SWT, yang menggugah untuk mengambil peran aktif dalam suatu
bidang dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah
SWT.
d. Korektif terhadap setiap langkah yang berlawanan dengan usaha mewujudkan
masyarakat yang adil dan makmur.
e. Percaya pada diri sendiri dan sadar akan kedudukannya sebagai “khallifah fil
ard” yang harus melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan.
Pada pokoknya insan cita HMI merupakan “Man of future” insan pelopor yaitu
insan yang berfikiran luas dan berpandangan jauh, bersikap terbuka, terampil atau ahli
dalam bidangnya, dia sadar apa yang menjadi cita-citanya dan tahu bagaimana mencari
ilmu perjuangan untuk secara kooperatif bekerja sesuai dengan yang dicita-citakan.
Ideal type dari hasil perkaderan HMI adalah “man of inovator” (duta-duta pembantu).
10
Penyuara “Idea of Progress” insan yang berkeperibadian imbang dan padu, kritis,
dinamis, adil dan jujur tidak takabur dan bertaqwa kepada Allah Allah SWT. Mereka itu
manusia-manusia uang beriman berilmu dan mampu beramal saleh dalam kualitas yang
maksimal (insan kamil).
Dari lima kualitas lima insan cita tersebut pada dasarnya harus memahami dalam
tiga kualitas insan Cita yaitu kualitas insan akademis, kualitas insan pencipta dan
kualitas insan pengabdi. Ketiga insan kualitas pengabdi tersebut merupakan insan islam
yang terefleksi dalam sikap senantiasa bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat
adil dan makmur yang ridhoi Allah SWT.
Yang dimaksud dengan masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT adalah
masyarakat yang menjalankan kehidupannya selalu berlandaskan atas asas keadilan
sehingga tercapai kemakmuran dan dalam perjalanan pencapaian masyarakat adil
makmur tersebut tidak mendobrak aturan Allah yang tertuang dalam Al-Qur’an
sehingga adil makmur yang dicapai oleh masyarakat merupakan adil makmur yang
dikehendaki oleh Allah SWT. Jadi setiap usaha dalam pencapaian masyarakat adil
makmur harus berpedoman pada ajaran Islam yang tertuang dalam Al-Qur’an dan As-
Sunnah.
11
dengan kepentingan atau organisasi manapun, segala sesuatu tidak didasarkan atas
kehendak atau paksaan pihak lain.
1. Independensi Etis
Sikap dan watak HMI yang termanifestasikan secara individu dan organisasi
dalam dinamika berfikir, bersikap, dan bertindak, baik dalam hubungan terhadap
Sang Rab, ataupun hubungan terhadap sesama, sesuai dengan fitrah
kemanusiaannya, yakni tunduk dan patuh kepada kebenaran (hanif).
2. Independensi Organisatoris
Sikap dan watak HMI yang teraktualisasikan secara organisatoris di dalam
kiprah dinamika intern organisasi maupun dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara dalam keutuhan kehidupan nasional melakukan
partisipasi aktif, konstruktif secara konstitusional terhadap perjuangan bangsa dan
pencapaian cita-cita nasional, hanya komit kepada kebenaran, dan tidak tunduk atau
komit terhadap kepentingan atau organisasi tertentu.
Bila dicermati belakangan ini bisa dikatakan bahwa HMI mengalami stagnasi,
untuk tidak dikatakan degradasi. Hampir tidak ada gagasan cerdas yang disumbangkan
oleh HMI di tengah carut marut dan tunggang langgangnya tatanan republik ini, dimana
masalah disintegrasi perlu segera diatasi, masalah ekonomi mendesak untuk segera
diperbaiki, masalah supremasi hukum yang harus ditegakkan, masalah pendidikan
mendesak untuk diperhatikan, dan masalah-masalah lain yang melingkari, seperti
budaya, pertahanan keamanan, yang kesemuanya membutuhkan penanganan
secepatnya. Singkatnya, Indonesia sekarang sedang diterma krisis multi dimensional. Di
tengah kondisi ini, komitmen HMI tidak lebih dari sebatas slogan tanpa jiwa.
Oleh sebab itu untuk mendongkrak kembali semangat kader HMI dalam berperan
serta untuk penyelesaian problematika bangsa dan umat perlu adanya reaktualisasi
mission HMI dalam jiwa kader HMI melalui proses perkaderan yang selama ini
perjalanannya tidak lebih hanya sebagai proses pencapaian status dengan meninggalkan
makna sesungguhnya, yaitu sebagai proses pembentukan kader yang memiliki karakter,
nilai dan kemampuan, yang berusaha melakukan transformasi watak dan kepribadian
seorang muslim yang utuh (kaffah), sehingga kader HMI memiliki keberpihakan yang
jelas terhadap kaum tertindas (mustad’afin) dan melawan kaum penindas (mustakbirin).
12
HMI sebagai Organisasi Mahasiswa (pasal 7 AD HMI)
Seorang mahasiswa adalah seorang yang memiliki tingkat intelektual yang lebih
dibandingkan masyarakat pada umumnya. Selain itu mahasiswa masih punya kebebasan
dalam menyuarakan sesuatu, karena mereka belum terikat dengan suatu kepentingan
apapun. Jiwa mudanya mengarahkan mahasiswa untuk senantiasa progress dalam
menghadapi situasi zaman. Hal itulah yang mengakibatkan mahasiswa mendapatkan
julukan sebagai agent of change atau agen-agen perubahan. Dan HMI membutuhkan
sosok-sosok yang berani, intelektual, radikal, untuk meyerukan perubahan-perubahan,
yaitu mahasiswa.
Makna HMI sebagai organisasi mahasiswa adalah organisasi yang menghimpun
mahasiswa yang menuntut ilmu pengetahuan di perguruan tinggi (Universitas/
Akademi/ Institut/ Sekolah Tinggi) atau yang sederajat, dan memilki ciri-ciri
kemahasiswaan tanpa dikeragui ke-Islam-annya. Adapun ciri-ciri kemahasiswaan
tersebut adalah ilmiah, kritis dan analitis, rasional, obyektif, serta sistematis. Mahasiswa
memainkan peranan penting dalam perjuangan merebut kemerdekaan Republik
Indonesia, disamping memikul tugas besar dalam proses pembangunan, yang bahwa
mereka akan menduduki strata elit dimasa mendatang, yang akan menentukan haluan
negara dan maju mundurnya bangsa kita. Para mahasiswa merupakan kelompok yang
paling efektif dan revolusioner dikalangan kaum intelegensia.
HMI sebagai organisasi berbasis mahasiswa yang merupakan kaum intelektual,
generasi kritis, dan memiliki profesionalisme harus mampu menjadi agen pembaharu di
tengah masyarakat dan kehidupan bangsa. Karena mahasiswa memiliki kekuatan yang
luar biasa dalam tatanan kehidupan bangsa dan negara, maka seluruh gerak perubahan
yang terjadi di bangsa ini dimotori oleh kelompok mahasiswa dan pemuda, mulai dari
proklamasi, revolusi, hingga reformasi, selalu ada andil mahasiswa. Namun demikian
arah perubahan harus sesuai dengan usaha untuk mewujudkan masyarakat adil makmur
yang diridhoi Allah SWT sebagaimana termaktub dalam penggalan tujuan HMI.
Dalam perjalanannya, gerakan mahasiswa begitu dimanis, mengikuti perkembangan
jaman dan selalu eksis dalam setiap momen penting kebangsaan. Kekonsistenan itu
harus diiringi oleh pegangan yang teguh terhadap idealisme dan menjaga sikap hanif
sehingga kehadiran mahasiswa sebagai kaum intelektual yang dalam tatanan sosial
13
masyarakat mendapat tempat yang penting sebagai embun penyejuk. Untuk itulah HMI
sebagai organisasi mahasiswa harus mampu menetaskan kader-kader yang berkualitas
insan cita sebagaimana yang tersurat dalam tujuan HMI “Terbinanya insan akademis,
pencipta, pengabdi yang bernafaskan islam, dan bertanggung jawab atas terwujudnya
masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT” (pasal 4 AD HMI).
14
mengemban tugas dan amanah kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
HMI berperan sebagai Organisasi Perjuangan (pasal 9 AD HMI)
HMI berperan sebagai organisasi perjuangan adalah organisasi yang selalu berjuang
melakukan dan membentuk kader bangsa yang muslim, intelektual, dan profesional
dimana outputnya ditujukan untuk kepentingan bangsa secara keseluruhan, sehingga
insan HMI siap dan dapat bermanfaat bagi seluruh golongan yang ada di masyarakat
selama tidak bertentangan dengan koridor misi HMI.
15
5. Bersifat kritis dan berfikir bebas dan kreatif
Untuk menjadi insan cita HMI, seorang kader HMI harus melalui fase perkaderan
yang panjang. HMI berfungsi sebagai organisasi kader (pasal 8). HMI harus mampu
membentuk kader-kader muslim intelektual yang profesional. Untuk mewujudkan cita-
cita tersebut, seorang kader HMI harus mampu mengambil peran dalam
memperjuangkan tujuan HMI (pasal 9). Langkah strategis dan taktis dalam
memperjuangkan cita-cita HMI tertuang dalam pasal (5) HMI, yaitu usaha, yang terdiri
dari :
1. Membina pribadi muslim untuk mencapai akhlaqul karimah.
2. Membina pribadi muslim yang mandiri.
3. Mengembangkan potensi kreatif, keilmuan,sosial dan budaya
4. Mempelopori pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemaslahatan
masa depan umat manusia.
5. Memajukan kehidupan umat dalam mengamalkan Dienul Islam dalam kehidupan
pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
6. Memperkuat Ukhuwah Islamiyah sesama umat Islam sedunia.
7. Berperan aktif dalam dunia kemahasiswaan, perguruan tinggi dan kepemudaan
untuk menopang pembangunan nasional.
8. Ikut terlibat aktif dalam menyelesaikan persoalan sosial kemasyarakatan dan
kebangsaan.
9. Usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan ayat(1) s.d. (7) dan sesuai
dengan azas, fungsi, dan peran organisasi serta berguna untuk mencapai tujuan
organisasi.
Hubungan antara asas, tujuan, sifat, status, fungsi dan peran HMI secara integral
adalah dalam pencapaian dan memperjuangkan mission HMI harus dilakukan secara
utuh dan menyeluruh, dan satu sama lain saling mempengaruhi, dan menentukan
sehingga tidak bisa ditinjau secara parsial.
16
PASAL 5
Usaha
PASAL 7
mahasiswa
MISSION HMI =>
PASAL 4
*Cita-cita PASAL 9
*Masyarakat cita Perjuangan
*Insan cita
PASAL 6
Independen
PASAL 3
Islam PASAL 8
Kader
17
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran dan terjemahannya. Kementerian Agama RI
Agussalim Sitompul. 2008. 44 Indikator Kemunduran HMI. Jakarta : Penerbit Misaka
Galiza.
Ali Syari’ati. 1992. Ideologi Kaum Intelektual: Satuan Wawasan Islam. Jakarta:Mizan
Hasil Kongres XXIX HMI. 2015.Strategi Kebudayaan HMI Menuju Indonesia
Berkedaulatan.Pekanbaru.
Moeslim Abdurrahman. 1995. Islam Transformatif, Pustaka Firdaus.
Mujamil Qomar. 2012. Fajar Baru Islam Indonesia? : Kajian Komprehensif Atas Arah
Sejarah dan Dinamika Intelektual Islam Nusantara. Bandung : Penerbit Mizan.
Nurcholish Madjid. 2008. Islam, Kemodernan dan Keindonesiaan. Jakarta : Penerbit
Mizan.
________________. 2003. Islam Agama Kemanusiaan. Jakarta : Paramadina.
Solichin.H. 2010. HmI Candra Dimuka Mahasiswa. Perpustakaan Nasional: Sinergi
Persadatama Foundation.
18
BIODATA PENULIS
No. Data Diri
1 Nama Lengkap Annisa Aulia Putri
2 Nama Panggilan Ica
3 Tempat dan Tanggal Guguak Randah dan 20 Oktober 1996
Lahir
4 Anak ke/ dari 2/4 bersaudara
5 Jenis Kelamin Perempuan
6 Tinggi/ Berat 153 cm/ 42 Kg
7 Perguruan Tinggi Universitas Andalas
8 Fakultas/ Jurusan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/ Ilmu Administrasi Publik
9 Tahun Masuk 2014
10 Alamat PADANG
11 Nomor HP 082386861996
12 Motto Hidup Hidup untuk belajar, Belajar untuk Hidup
Riwayat Pendidikan
No. Jenjang Nama Institusi Tahun tamat
1 SD N 23 GUGUAK RANDAH, 2008
KAB. AGAM , SUMBAR
2 SLTP N 1 IV KOTO , KAB. AGAM, 2011
SUMBAR
3 SLTA SMKN 2 BUKITTINGGI, 2014
SUMBAR
4 Diploma 3
5 Strata 1 JURUSAN ILMU UNDER PROCESSING
ADMINISTRASI PUBLIK,
FISIP, UNAND
19
20