Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN AKHIR

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) I


UIN PROF. KH. SAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO
TAHUN AKADEMIK 2022/2023

DISUSUN OLEH:
IRNA MAIFATUR ROHMAH
1917407002

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA


FAKKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN PROF. KH. SAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Bismillahirrohmaanirrohiim

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan dan koreksi seperlunya, Laporan


Akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) I mahasiswa UIN Prof. KH.
Saefuddin Zuhri Purwokerto Tahun Akademik 2022/2023

Nama : Irna Maifatur Rohmah

NIM : 1917407002

Prodi/Kelompok : Tadris Matematika / 1

Maka laporan ini dinyatakan layak dan telah memenuhi syarat dan dapat
diterima sebagai laporan akhir PPL I.

Demikian pengesahan ini diberikan agar dapat dipergunakan sebagaimana


mestinya.

Purwokerto, 20 Oktober 2022

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

Dr. Maria Ulpah, S.Si., M.Si.


NIP.19801115 200501 2 004

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan


rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) I tanpa ada halangan apapun sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan. Laporan ini disusun berdasarkan pengalaman
dan ilmu yang penulis peroleh selama melaksanakan kegiatan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) I. Laporan yang telah penulis susun ini dibuat
dalam rangka memenuhi salah satu syarat Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) I.
Dengan ini penulis menyadari bahwa laporan ini tidak akan tersusun
dengan baik tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak terkait. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini tidak lupa juga penulis ucapkan kepada semua pihak
yang telah membantu penulis dalam kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) I maupun dalam penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan
demi perbaikan laporan ini.
Akhir kata, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam
penyusunan laporan ini terdapat banyak kesalahan. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penulis laporan ini dan pada umumnya bagi para
pembaca.

Purwokerto, 20 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………

LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………...... i

KATA PENGANTAR ………………………………………………………… ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………... iii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………. 1

BAB II PELATIHAN PELAKSANAAN LATIHAN

1. Latihan Keterampilan Terbatas I …………………………………. 3


2. Latihan Keterampilan Terbatas II ………………………….…….. 7
3. Latihan Keterampilan Terbatas dengan Perekaman …………... 11
4. Latihan Keterampilan Terintegrasi ……………………………... 14

BAB III PENUTUP …………………………………………………………… 18

LAMPIRAN

a. Daftar Hadir Mahasiswa ………………………...…………………… 19


b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ……...........……………. 23
c. Foto Kegiatan …………………………………………...…………….. 31
d. Lembar Feedback …………………………...………………………… 34

iii
BAB I

PENDAHULUAN

Universitas Islam Negeri Prof. K.H Saifuddin Zuhri Purwokerto merupakan


Lembaga Pendidikan Tinggi yang berupaya memberikan bekal pengetahuan,
keterampilan dan mempersiapkan lulusannya; antara lain sebagai tenaga
professional di bidang pendidikan yang akan melaksanakan tugasnya sebagai
pendidik dan pengajar khususnya bagi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
Agar nantinya mahasiswa dapat melaksanakan tugasnya secara efektif, maka
setiap mahasiswa perlu dibekali dengan seperangkat ilmu maupun teori keguruan,
di samping ilmu-ilmu penunjang lainnya.

Sejalan dengan laju perkembangan yang terjadi, profesionalisme menjadi tuntutan


yang semakin tidak terelakkan bagi seorang pendidik dalam mengemban
tugasnya. Atas fenomena tersebut Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
UIN SAIZU Purwokerto senantiasa berupaya melahirkan lulusannya menjadi
insan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang handal dalam
melaksanakan tugasnya, mampu mencondro wacana kehidupan serta memiliki
kepekaan dan dapat mencari solusi terhadap problem yang potensial muncul di
lembaga pendidikan.

Untuk keperluan tersebut, maka setiap mahasiswa perlu dibekali dengan berbagai
latihan dan pengalaman guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya,
baik secara teoritik maupun praktik. Salah satu bentuk tempaan tersebut adalah
dibekali mereka dengan keterampilan dalam bentuk program paket yang bernama
program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL I).

Program PPL I diartikan sebagai suatu kegiatan dalam bentuk latihan mengajar
yang dilaksanakan oleh mahasiswa secara terbimbing, dalam waktu tertentu untuk
mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dalam pembelajaran
dan administrasi persekolahan.

1
PPL I lebih diorientasikan kepada kesiapan peserta dalam melaksanakan tugas di
sekolah melalui latihan dan pemantapan berbagai keterampilan dasar mengajar
yang diaplikasikan dalam bentuk kegiatan pengajaran mikro (Microteaching).

Dasar pelaksanaan Program PPL I adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.


2. Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3. Undang-Undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
4. Permendikbud No. 73 tahun 2013 tentang Penerapan KKNI.
5. Surat Edaran Nomor 14 tahun 2019 tentang Penyederhanaan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran.
6. Perpres No. 41 tahun 2021 tentang alih status IAIN Purwokerto menjadi
UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.

Tujuan dilakasanakan PPL I sebagai berikut:

1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan


pengalaman secara nyata tentang proses pengajaran, manajemen serta
pengelolaan administrasi persekolahan.
2. Membantu mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan dalam menguasai
dan menerapkan teori maupun praktik keguruan.
3. Membimbing mahasiswa kea rah terbentuknya pribadi yang memiliki nilai
dan sikap keguruan.
4. Melatih mahasiswa untuk memiliki kepekaan dan ketajaman terhadap
masalah pendidikan.

2
BAB II

PELATIHAN PELAKSANAAN LAPANGAN

1. Latihan Keterampilan Terbatas I

Latihan keterampilan terbatas I merupakan salah satu bagian dari PPL I


yang mana dengan durasi 10 menit harus mempraktikkan pembelajaran.
Dari pembelajaran tersebut, harus menonjolkan salah satu keterampilan
dasar mengajar.

Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil

Diskusi adalah suatu percakapan atau pembicaraan antara dua orang atau
lebih. Diskusi kelompok kecil adalah suatu percakapan atau pembicaraan
yang berlangsung dalam kelompok kecil (berkisar anatara 5 s/d 9 orang).
Pembicaraan atau percakapan tersebut menggunakan interaksi secara
bebas dan langsung dengan tujuan tertentu yang jelas dan berlangsung
secara teratur, sistematis, dan menghasilkan suatu kesimpulan tertentu.

a. Penggunaan Diskusi dalam Kelas


1) Hendaknya berlangsung dengan suasana yang bebas, penuh
keterbukaan, kehangatan hubungan antar pribadi, keantusiasan
berpartisipasi, kesediaan menerima dan menghargai pendapat
orang lain.
2) Diperlukan perencanaan yang matang tentang:
a) Topik atau masalah yang hendak didiskusikan
b) Perencanaan dan penyiapan bahan-bahan pendukung (data,
informasi, dan sebagainya)
c) Persiapan calon pemimpin diskusi
d) Penetapan besar kecilnya kelompok
e) Pengaturan tempat duduj yang menyenangkan, dan
sebagainya

3
b. Komponen-komponen Keterampilan
1) Pemusatan perhatian, dapat dilakukan dengan:
a) Merumuskan tujuan atau topik diskusi
b) Mengontrol jalannya diskusi sehingga tidak menyimpang
dari tujuan
c) Membuat rangkuman sementara sebelum dilanjutkan ke
topik berikutnya
2) Memperjelas permasalahan, dapat dilakukan dengan:
a) Merangkum ide-ide siswa (peserta diskusi)
b) Melacak komentar dan tanggapan siswa
c) Menguraikan atau memperluas pandangan siswa dengan
memberikan informasi tambahan
3) Menganalisis pandangan siswa
Kegiatan ini berkaitan dengan usaha guru memperjelas
permasalahan agar kelompok tetap berada dalam suasana
pertisipatif dan konstruktif.
4) Meningkatkan partisipasi pikiran siswa, misalnya dengan:
a) Mengajukan pertanyaan kunci yang menantang
b) Memberikan contoh verbal dan non verbal
c) Menghangatkan dan memancing suasana dengan
mengajukan pertanyaan yang mengundang perbedaan
pendapat
d) Memberikan dukungan terhadap partisipasi siswa
5) Menyebarkan kesempatan partisipasi secara merata, misalnya:
a) Mencegah kegaduhan dan pembicaraan serentak
b) Mencegah secara bijaksana terhadap siswa yang
memonopoli pembicaraan
c) Mendorong siswa lain untuk memberi komentar atau
tanggapan
d) Memberikan pertanyaan langsung kepada siswa yang
kurang berpartisipasi.

4
6) Menutup diskusi, meliputi;
a) Membuat rangkuman secara jelas dan ringkas
b) Mengemukakan langkah tindak lanjut hasil-hasil diskusi
c) Mengajak siswa menilai hasil dan proses diskusi.
c. Hal-hal yang perlu dihindari:
1) Menyelenggarakan diskusi dengan topik yang tidak menarik
2) Mendominasi pembicaraan
3) Membiarkan siswa tertentu memonopoli diskusi
4) Membiarkan penyimpangan dari topik pembahasan
5) Membiarkan siswa enggan berpartisipasi
6) Mengabaikan siswa yang ingin memperjelas pendapatnya
7) Gagal mengakhiri diskusi secara efektif

Pada latihan terbatas satu mendapat giliran untuk mempraktikkan


keterampilan membimbing diskusi kecil. Di sini, dibagi menjadi 3
kelompok dan mendiskusikan permasalahan yang telah diberikan.
Kemudian setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan
kelompok lainnya menanggapi. Lalu tiap siswa membuat resume dan
kesimpulan dengan bantuan guru. Media yang digunakan adalah papan
tulis, spidol, dan LKPD.

Materi ( Keuntungan dan Kerugian)

Aritmatika sosial adalah cabang ilmu Matematika yang kerap ditemui


dalam kehidupan sehari-hari. Aritmatika sosial adalah cabang ilmu yang
berkaitan dengan perhitungan keuangan dalam perdagangan. Aritmatika
sosial adalah hal yang identik dengan pembelajaran bilangan
menggunakan operasi-operasi sederhana.

Anton merupakan pemilik toko baju di daerah Purwokerto. Ia memiliki


satu kios yang menjadi pusat grosir di daerahnya. Suatu hari, ia
kedatangan pemasok yang menawarkan kemeja hitam dengan harga Rp

5
100.000,00 per item. Tanpa pikir panjang, ia menerima tawaran itu dan
menjualnya kembali. Hari berikutnya, Andi pergi ke kios Anton untuk
membeli kemeja. Pilihannya jatuh pada kemeja hitam yang baru datang
kemarin. Setelah proses tawar menawar, Anton berhasil melepas kemeja
tersebut dengan harga Rp 120.000,00. Gara melihat kemeja baru Andi
dan ingin memilikinya juga. Andi lalu mengarahkan Gara untuk membeli
di kios Anton. Gara pun menurut. Anton melepas kemeja yang sama
dengan harga Rp 90.000,00.

Ketika bertransaksi dengan Andi, Anton mengalami keuntungan.


Besarnya 20.000

Ketika bertransaksi dengan Gara, Anton mengalami kerugian. Besarnya


10.000

Dari sana, maka dapat diambil bahwa,

Keuntungan adalah transaksi yang memiliki harga jual lebih besar dari
harga beli.

Kerugian adalah transaksi yang memiliki harga jual lebih kecil dari harga
beli.

Sehingga untuk menentukan besarnya;

keuntungan = harga jual – harga beli

kerugian = harga beli – harga jual

sehingga untuk diubah ke persentase (%) maka

% keuntungan = (keuntungan/ harga beli) x 100%

% kerugian = (kerugian/ harga beli) x 100%

Masukan-masukan

6
Untuk penampilan pertama masih dimaklumi karena tidak semua bisa
berbicara di depan banyak orang dan memang membutuhkan
kemampuan tersendiri serta jam terbang yang tidak sedikit. Namun, tidak
apa untuk pertama kali sudah lumayan. Interaksi antar anak juga sudah
lumayan bagus. Untuk setelahnya bisa diperbaiki lagi dan dipersiapkan
secara matang.

2. Latihan Keterampilan Terbatas II

Pada latihan ini tidak berbeda dengan latihan keterampilan terbatas I


yang mana diberikan waktu 10 menit untuk melakukan praktik
pembelajaran dengan menonjolkan satu keterampilan dasar mengajar
yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan bermodalkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), kegiatan belajar mengajar terpacu pada
runtutan yang tertulis dalam RPP.

Keterampilan (Keterampilan Mengelola Kelas)

Mengelola kelas adalah menciptakan sesuatu kondisi yang


memungkinkan belajar siswa menjadi optimal. Keterampilan mengelola
kelas harus dikuasai dulu karena hanya dengan mengelola kelas yang
baik akan tercipta suatu kondisi yang memungkinkan siswa belajar
dengan baik.

Ada dua jenis keterampilan mengelola kelas:

a. Penciptaan kondisi belajar optimal


Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan kondisi
belajar yang optimal meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Menunjukkan Sikap Tanggap
Tanggap terhadap berbagai hal yang terjadi di dalam
kelas, terutama perilaku siswa dapat menjadikan siswa
terkondisi belajarnya.

7
2) Membagi Perhatian
Perhatian guru baik yang berupa verbal maupun yang
visual, haruslah dapat diberikan kepada siswa secara
merata. Jangan sampai terjadi ada siswa yang terlalu
banyak diperhatikan, sementara yang lain merasa kurang
diperhatikan, karena kecemburuan siswa atass perhatian
guru yang tidak seimbang dapat mengganggu penciptaan
kondisi belajar yang optimal.
3) Memusatkan Perhatian Kelompok
Manakala pengajaran di kelas menggunakan kelompok-
kelompok kecil maka perhatian harus diberikan kepada
kelompok.
4) Memberikan Petunjuk-Petunjuk yang Jelas
Dalam memberikan petunjuk kepada siswa hendaknya
sejelas mungkin, meskipun singkat. Oleh karenanya
bahasa yang dipergunakan hendaknya yang dapat dicerna
oleh siswa.
5) Menegur
Teguran harus diberikan oleh guru manakala ada di antara
siswa yang mengganggu kelas, kelompok atau individu.
Teguran hendaknya hanya diberikan kepada siswa yang
bersalah, mengganggu dan jangan sampai tertuju pada
mereka yang tidak bersalah atau tidak turut mengganggu.
6) Memberikan Penguatan
Penguatan dapat juga berfungsi sebagai penciptaan kondisi
belajar siswa secara optimal manakala diberikan secara
ketat.
b. Pengembalian Kondisi Belajar yang Optimal
Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi
agar siswa belajar secara optimal, meliputi:
1) Memodifikasi Perilaku Siswa

8
Perilaku menyimpang/bermasalah pada siswa dapat
dimodifikasi kea rah yang baik manakala guru mau
menganalisisnya terlebih dahulu. Oleh karena itu sebelum
mengubah tingkah laku demikian guru harus menempuh
cara-cara sebagai berikut:
a) Merinci secara tepat tingkah laku yang menyimpang atau
menimbulkan masalah
b) Menentukan norma atau standar yang realistic terhadap
tingkah laku yang menjadi tujuan pendidikan
c) Bekerjasama dengan rekan sekerja, orang tua, dana tau
konselor guna mencatat perilaku yang menyimpang atau
bermasalah
d) Memilih perilaku yang akan diperbaiki setelah
mempertimbangkan bahwa tingkah laku tersebut
memang dapat diperbaiki
e) Mempergunakan berbagai macam cara agar mengubah
perilaku siswa
2) Pengelolaan Kelompok
Guna memecahkan masalah-masalah pengelolaan kelas,
guru dapat mempergunakan pendekatan pemecahan
masalah secara berkelompok.
3) Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang
menimbulkan masalah, selanjutnya masalah tersebut
hendaknya dapat dipecahkan, setelah terpecahkan guru
harus berusaha agar tidak muncul lagi masalah baru di
dalam kelas.

Di sini, keterampilan mengelola kelas direpresentasikan dalam wujud


mengkondisikan kelas sebelum memulai pembelajaran, menegur siswa
yang sekiranya mengganggu pembelajaran, dan mengondisikan siswa
selalu aktif dalam kelas. Dengan pendekatan Realistic Mathematic

9
Education siswa diajak aktif untuk menemukan konsep dasar peluang
menggunakan media uang logam.

Materi (Peluang)

Peluang adalah nilai/angka yang menunjukan kemungkinan terjadinya


suatu kejadian.

Dalam peluang nantinya akan ditemui ruang sampel dan titik sampel.

 Ruang Sampel adalah himpunan dari semua hasil percobaan yang


mungkin terjadi.

 Titik Sampel adalah anggota yang ada di dalam ruang sampel.

Dalam pelemparan satu uang logam, ruang sampelnya yaitu {angka,


gambar}.

Rumus untuk peluang suatu kejadian adalah:

P(A) = n(A)/n(S)

Keterangan:

P(A) = Peluang kejadian A

n(A) = Titik sampel kejadian A

n(S) = Ruang sampel kejadian A

Masukan-Masukan

Praktik kali ini sudah lebih baik dari sebelumnya. Namun untuk
penggunaan media perlu ditingkatkan lagi sekreatif mungkin karena
banyak sekali sumber yang bisa dijadikan referensi dalam penggunaan
media. Untuk tiap keterampilan dasar mengajar yang perlu ditekankan
lebih banyak lagi alokasi waktunya, karena itu yang menjadi tujuan

10
pokok kalian. Abaikan dulu KDM yang lainnya, utamakan yang sedang
menjadi jatah kalian.

3. Latihan Keterampilan Terbatas dengan Perekaman

Pada sesi ini tidak berbeda dari latihan keterampilam terbatas I dan
latihan terbatas II yang mana mempraktikkan pembelajaran dengan
menonjolkan salah satu keterampilan dasar mengajar. Namun pada
latihan keterampilan terbatas dengan perekaman selain melakukan
praktik pembelajaran juga bersamaan dengan rekaman. Jadi, segala yang
dilakukan ketika praktik pembelajaran direkam. Durasi yang diberikan
pun tidak berbeda dengan latihan keterampilan terbatas I dan II yaitu 10
menit. Bermodalkan RPP yang telah disusun praktik pembelajaran
dilaksanakan.

Keterampilan Memberi Penguatan

Penguatan adalah segala bentuk respon (baik bersifat verbal maupun non
verbal) yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru
terhadap tingkah laku siswa yang bertujuan memberikan informasi
ataupun umpan balik bagi si penerima atas perbuatannya sebagai
tindakan motivasi atau koreksi.

Penguatan mempunyai pengaruh yang berupa sikap positif terhadap


proses belajar mengajar, meningkatkan perhatian siswa terhadap
pelajaran, merangsang/meningkatkan motivasi, meningkatkan belajar
serta menbina tingkah laku siswa yang produktif.

Prinsip penggunaan penguatan:

a. Kehangatan dan keantusiasan


Sikap dan gaya guru (termasuk suara, mimic, dan gerakan badan)
akan menunjukkan adanya kehangatan dan keantusiasan dalam
memberikan penguat.

11
b. Kebermaknaan
Penguat hendaknya diberikan sesuai dengan tingkah laku dan
penampilan siswa sehingga mereka mengerti dan yakin bahwa
mereka patut diberi penguat.
c. Menghindari penggunaan respon yang negative
Walaupun teguran dan hukuman masih bisa digunakan, respon
negative yang diberikan oleh guru baik berupa komentar, bercanda
menghina, dan ejekan yang kasar perlu dihindari karena dapat
mematahkan semangat siswa untuk mengembangkan dirinya.

Komponen keterampilan memberi penguatan:

a. Penguatan verbal
Penguatan verbal adalah suatu penguat yang dilakukan oleh guru
dengan menggunakan kata-kata atau kalimat tertentu.
b. Penguatan dengan mimic atau gerakan
Ketika memberikan penguat verbal, umumnya juga disertai dengan
penguatan mimic atau gerakan badan. Jangan sampai terjadi secara
verbal guru memberikan penguat tetapi perangai mimic dan
gerakan badannya justru menunjukkan sebaliknya.
c. Penguatan dengan cara mendekati
Terhadap siswa yang menunjukkan performansi yang dikehendaki
guru dapat memberikan penguat dengan cara mendekati.
d. Penguatan dengan sentuhan
Ketika guru merasa menyetujui atau mendukung terhadap perilaku
tertentu siswa, guru dapat melakukannya dengan cara memberikan
sentuhan kepadanya.
e. Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan
Terhadap siswa yang menunjukkan kelebihan tertentu dapat diberi
kepercayaan dalam memamerkan atau mengerjakan sesuatu.
f. Penguatan dengan symbol atau benda

12
Symbol mempunyai arti penting di mata siswa, dapat berupa
bintang, lemcana, piagam, dan sebagainya. Benda dapat berupa alat
tulis, bahkan komentar secara tertulis.

Dengan bantuan media power point yang telah disiapkan sebelumnya,


menjadi salah satu bahan yang bisa menarik perhatian siswa untuk aktif
dalam pembelajaran. Pastinya dalam pembelajaran tidak bisa dipungkiri
jika terjadi ketidak-kondusifan sehingga bentuk-bentuk penguatan sangat
penting di sini. Dalam praktek kala itu, penguatan yang digunakan
berupa verbal yang meliputi pujian dan teguran sedangkan yang berupa
non verbal berupa pendekatan dan sentuhan, serta kartu ucapan.

Materi (Sudut)

Sudut adalah suatu daerah yang dibentuk oleh dua sinar garis yang titik
pangkalnya berhimpit (bersekutu).

Bagian sudut:

1. Kaki sudut
2. Titik sudut
3. Daerah sudut

Penyebutan sudut dapat dilakukan dengan:

1. Menyebut seluruh titik secara berurutan

13
2. Menyebutkan titik sudutnya

Satuan sudut dapat dinyatakan dalam radian atau derajat.

Macam-macam sudut:

Masukan

Untuk kali ini sudah semakin baik. Hanya saja karena ada hal baru,
rekaman, mungkin menjadikan grogi lagi. Padahal nanti kalian akan
menghadapi situasi yang tidak terduga sebelumnya ketika real di sekolah.
Namun, tidak apa. Secara keseluruhan sudah baik hanya perlu
dipertahankan serta ditingkatkan lagi.

4. Latihan Keterampilan Terintegrasi

Kegiatan latihan mengajar terintegrasi dilaksanakan dalam bentuk


pengajaran di ruang kelas, dengan materi waktu dan suasana sebagaimana
dalam kelas yang sebenarnya, serta menampilkan kombinasi berbagai jenis
keterampilan mengajar sebagaimana layaknya seorang guru dalam
mengajar. Jika dalam pengajaran micro calon guru hanya menekankan
pada salah satu keterampilan dasar mengajar tertentu, maka dalam

14
pengajaran terintegrasi menampilkan berbagai jenis keterampilan dasar
mengajar secara terpadu sesuai dengan karakteristik pelajaran yang ada.

Pada kegiatan latihan mengajar terintegrasi ini seorang guru dituntut untuk
menampilkan kemampuan, keterampilan serta profilnya sebagai seorang
guru, sekalipun masih dalam tahap simulasi. Untuk mewujudkan kegiatan
tersebut dibuat ketentuan latihan sebagai berikut:

a. Setiap kali melakukan kegiatan latihan, anggota kelompok memiliki


peran sebagaimana dalam kelas yang sesungguhnya (guru, siswa,
ketua kelas, piket)
b. Setiap peserta diberi beban mengajar satu kali latihan
c. Waktu latihan bagi masing-masing peserta setara dengan satu jam
pelajaran di sekolah
d. Materi pelajaran untuk latihan sebagaimana materi pelajaran dalam
kurikulum yang berlaku di sekolah
e. Setiap peserta diharapkan dapat mengkombinasikan jenis
keterampilan dasar mengajar, serta mengemasnya dalam suatu
proses yang kondusif, efektif dan efisien
f. Setiap latihan selesai diadakan evaluasi yang pelaksanaannya
didiskusikan dengan pembimbing (monitoring)
g. Setiap kali peserta selesai melaksanakan latihan diberi nilai oleh
dosen pembimbing sesuai dengan pedoman penilaian yang telah
ditentukan

Pada sesi ini dari sembilan keterampilan dasar mengajar yang ada
(keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan
menjelaskan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan memberikan
penguatan, keterampilan mengelola kelas, keterampilan membimbing
diskusi kelompok kecil, keterampilan bertanya, keterampilan
menggunakan media pembelajaran, keterampilan melakukan penilaian),
dengan alokasi waktu 20 menit harus mengcover semua KDM. Setelah

15
mempraktikkan dan mengamati teman yang lain, saat inilah implementasi
dari apa yang telah diamati dan digali selama sesi sebelumnya.

Materi (Bangun Datar)

Penanaman konsep luas bangun datar yang kesemuanya berasal dari


persegi, baik persegi panjang maupun persegi.

Persegi

Luas = sisi x sisi

Keliling = 4 x sisi

Persegi panjang

Luas = panjang x lebar

Keliling = 2 (panjang + lebar)

Belah ketupat

Luas = ½ d1 x d2

Keliling = jumlah seluruh panjang sisinya

Layang-layang

Luas = ½ d1 x d2

Keliling = jumlah seluruh panjang sisinya

Jajar genjang

16
Luas = alas x tinggi

Keliling = jumlah seluruh panjang sisinya

Trapezium

Luas = ½ (jumlah sisi sejajar) x tinggi

Keliling = jumlah seluruh panjang sisinya

Masukan-masukan

Secara keseluruhan sudah baik dari tiga latihan sebelumnya. Penggunaan


kata kerja pada tujuan pembelajaran pada RPP untuk setelahnya
diperhatikan baik-baik, gunakan kata kerja operasional yang dapat terukur
dengan jelas. Pada keterampilan variasi sudah bagus dan tidak monoton.
Media yang digunakan pun sudah bagus dan tepat guna sehingga tidak
membosankan. Pada bagian pembuka dan penutup sudah bagus serta
berhasil mengajak siswa untuk berperan aktif.

17
BAB III

PENUTUP

Program PPL I diartikan sebagai suatu kegiatan dalam bentuk latihan mengajar
yang dilaksanakan oleh mahasiswa secara terbimbing, dalam waktu tertentu untuk
mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dalam pembelajaran
dan administrasi persekolahan.

PPL I lebih diorientasikan kepada kesiapan peserta dalam melaksanakan tugas di


sekolah melalui latihan dan pemantapan berbagai keterampilan dasar mengajar
yang diaplikasikan dalam bentuk kegiatan pengajaran mikro (Microteaching).

Dalam pelaksanaannya, dibagi menjadi 4 sesi yakni latihan keterampilan terbatas


I, latihan terbatas II, latihan terbatas dengan perekaman, dan latihan keterampilan
terintegrasi. Pada latihan terbatas mahasiswa harus mempraktikkan satu
keterampilan dasar mengajar sedangkan pada latihan keterampilan terintegrasi
harus mempraktikkan sembilan keterampilan dasar mengajar dalam satu waktu.

Keterampilan dasar mengajar yang harus dimiliki dan dikuasai mahasiswa dalam
mengajar, yaitu:

a. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran


b. Keterampilan menjelaskan
c. Keterampilan mengadakan variasi
d. Keterampilan memberikan penguatan
e. Keterampilan mengelola kelas
f. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
g. Keterampilan bertanya
h. Keterampilan menggunakan media pembelajaran
i. Keterampilan melakukan penilaian

18
LAMPIRAN-LAMPIRAN

a. Daftar Hadir Mahasiswa

Gambar 1. Presensi Mahasiswa Latihan terbatas 1

19
Gambar 2. Presensi Latihan Terbatas 2

20
Gambar 3. Presensi Mahasiswa Latihan terbatas dengan perekaman

21
Gambar 4. Presensi Mahasiswa Latihan Terintegrasi

22
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Gambar 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terbatas 1

23
Gambar 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Terbatas 1

24
Gambar 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terbatas II

25
Gambar 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terbatas II

26
Gambar 9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terbatas dengan perekaman

27
Gambar 10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terbatas dengan perekaman

28
Gambar 11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terintegrasi

29
Gambar 12. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terintegrasi

30
c. Foto Kegiatan

Gambar 13. Kegiatan latihan terbatas 1

31
Gambar 14. Kegiatan latihan terbatas 1

Gambar 15. Kegiatan latihan terbatas II

32
Gambar 16. Kegiatan latihan terbatas dengan perekaman

Gambar 17. Kegiatan latihan terintegrasi

Gambar 18. Kegiatan latihan terintegrasi

33
d. Lembar Feedback

Gambar 19. Lembar feedback latihan terbatas 1

34
Gambar 20. Lembar feedback latihan terbatas II

35
Gambar 21. Lembar feedback latihan terbatas dengan perekaman

36
Gambar 22. Lembar feedback latihan terintegrasi

37
Gambar 23. Lembar feedback latihan terintegrasi

38
Gambar 24. Lembar feedback latihan terintegrasi

39
Gambar 25. Lembar feedback latihan terintegrasi

40
Gambar 26. Lembar feedback latihan terintegrasi

41
Gambar 27. Lembar feedback latihan terintegrasi

42
Gambar 28. Lembar feedback latihan terintegrasi

43
Gambar 29. Lembar feedback latihan terintegrasi

44
Gambar 30. Lembar feedback latihan terintegrasi

45

Anda mungkin juga menyukai