DISUSUN OLEH:
IRNA MAIFATUR ROHMAH
1917407002
Bismillahirrohmaanirrohiim
NIM : 1917407002
Maka laporan ini dinyatakan layak dan telah memenuhi syarat dan dapat
diterima sebagai laporan akhir PPL I.
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk keperluan tersebut, maka setiap mahasiswa perlu dibekali dengan berbagai
latihan dan pengalaman guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya,
baik secara teoritik maupun praktik. Salah satu bentuk tempaan tersebut adalah
dibekali mereka dengan keterampilan dalam bentuk program paket yang bernama
program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL I).
Program PPL I diartikan sebagai suatu kegiatan dalam bentuk latihan mengajar
yang dilaksanakan oleh mahasiswa secara terbimbing, dalam waktu tertentu untuk
mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dalam pembelajaran
dan administrasi persekolahan.
1
PPL I lebih diorientasikan kepada kesiapan peserta dalam melaksanakan tugas di
sekolah melalui latihan dan pemantapan berbagai keterampilan dasar mengajar
yang diaplikasikan dalam bentuk kegiatan pengajaran mikro (Microteaching).
2
BAB II
Diskusi adalah suatu percakapan atau pembicaraan antara dua orang atau
lebih. Diskusi kelompok kecil adalah suatu percakapan atau pembicaraan
yang berlangsung dalam kelompok kecil (berkisar anatara 5 s/d 9 orang).
Pembicaraan atau percakapan tersebut menggunakan interaksi secara
bebas dan langsung dengan tujuan tertentu yang jelas dan berlangsung
secara teratur, sistematis, dan menghasilkan suatu kesimpulan tertentu.
3
b. Komponen-komponen Keterampilan
1) Pemusatan perhatian, dapat dilakukan dengan:
a) Merumuskan tujuan atau topik diskusi
b) Mengontrol jalannya diskusi sehingga tidak menyimpang
dari tujuan
c) Membuat rangkuman sementara sebelum dilanjutkan ke
topik berikutnya
2) Memperjelas permasalahan, dapat dilakukan dengan:
a) Merangkum ide-ide siswa (peserta diskusi)
b) Melacak komentar dan tanggapan siswa
c) Menguraikan atau memperluas pandangan siswa dengan
memberikan informasi tambahan
3) Menganalisis pandangan siswa
Kegiatan ini berkaitan dengan usaha guru memperjelas
permasalahan agar kelompok tetap berada dalam suasana
pertisipatif dan konstruktif.
4) Meningkatkan partisipasi pikiran siswa, misalnya dengan:
a) Mengajukan pertanyaan kunci yang menantang
b) Memberikan contoh verbal dan non verbal
c) Menghangatkan dan memancing suasana dengan
mengajukan pertanyaan yang mengundang perbedaan
pendapat
d) Memberikan dukungan terhadap partisipasi siswa
5) Menyebarkan kesempatan partisipasi secara merata, misalnya:
a) Mencegah kegaduhan dan pembicaraan serentak
b) Mencegah secara bijaksana terhadap siswa yang
memonopoli pembicaraan
c) Mendorong siswa lain untuk memberi komentar atau
tanggapan
d) Memberikan pertanyaan langsung kepada siswa yang
kurang berpartisipasi.
4
6) Menutup diskusi, meliputi;
a) Membuat rangkuman secara jelas dan ringkas
b) Mengemukakan langkah tindak lanjut hasil-hasil diskusi
c) Mengajak siswa menilai hasil dan proses diskusi.
c. Hal-hal yang perlu dihindari:
1) Menyelenggarakan diskusi dengan topik yang tidak menarik
2) Mendominasi pembicaraan
3) Membiarkan siswa tertentu memonopoli diskusi
4) Membiarkan penyimpangan dari topik pembahasan
5) Membiarkan siswa enggan berpartisipasi
6) Mengabaikan siswa yang ingin memperjelas pendapatnya
7) Gagal mengakhiri diskusi secara efektif
5
100.000,00 per item. Tanpa pikir panjang, ia menerima tawaran itu dan
menjualnya kembali. Hari berikutnya, Andi pergi ke kios Anton untuk
membeli kemeja. Pilihannya jatuh pada kemeja hitam yang baru datang
kemarin. Setelah proses tawar menawar, Anton berhasil melepas kemeja
tersebut dengan harga Rp 120.000,00. Gara melihat kemeja baru Andi
dan ingin memilikinya juga. Andi lalu mengarahkan Gara untuk membeli
di kios Anton. Gara pun menurut. Anton melepas kemeja yang sama
dengan harga Rp 90.000,00.
Keuntungan adalah transaksi yang memiliki harga jual lebih besar dari
harga beli.
Kerugian adalah transaksi yang memiliki harga jual lebih kecil dari harga
beli.
Masukan-masukan
6
Untuk penampilan pertama masih dimaklumi karena tidak semua bisa
berbicara di depan banyak orang dan memang membutuhkan
kemampuan tersendiri serta jam terbang yang tidak sedikit. Namun, tidak
apa untuk pertama kali sudah lumayan. Interaksi antar anak juga sudah
lumayan bagus. Untuk setelahnya bisa diperbaiki lagi dan dipersiapkan
secara matang.
7
2) Membagi Perhatian
Perhatian guru baik yang berupa verbal maupun yang
visual, haruslah dapat diberikan kepada siswa secara
merata. Jangan sampai terjadi ada siswa yang terlalu
banyak diperhatikan, sementara yang lain merasa kurang
diperhatikan, karena kecemburuan siswa atass perhatian
guru yang tidak seimbang dapat mengganggu penciptaan
kondisi belajar yang optimal.
3) Memusatkan Perhatian Kelompok
Manakala pengajaran di kelas menggunakan kelompok-
kelompok kecil maka perhatian harus diberikan kepada
kelompok.
4) Memberikan Petunjuk-Petunjuk yang Jelas
Dalam memberikan petunjuk kepada siswa hendaknya
sejelas mungkin, meskipun singkat. Oleh karenanya
bahasa yang dipergunakan hendaknya yang dapat dicerna
oleh siswa.
5) Menegur
Teguran harus diberikan oleh guru manakala ada di antara
siswa yang mengganggu kelas, kelompok atau individu.
Teguran hendaknya hanya diberikan kepada siswa yang
bersalah, mengganggu dan jangan sampai tertuju pada
mereka yang tidak bersalah atau tidak turut mengganggu.
6) Memberikan Penguatan
Penguatan dapat juga berfungsi sebagai penciptaan kondisi
belajar siswa secara optimal manakala diberikan secara
ketat.
b. Pengembalian Kondisi Belajar yang Optimal
Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi
agar siswa belajar secara optimal, meliputi:
1) Memodifikasi Perilaku Siswa
8
Perilaku menyimpang/bermasalah pada siswa dapat
dimodifikasi kea rah yang baik manakala guru mau
menganalisisnya terlebih dahulu. Oleh karena itu sebelum
mengubah tingkah laku demikian guru harus menempuh
cara-cara sebagai berikut:
a) Merinci secara tepat tingkah laku yang menyimpang atau
menimbulkan masalah
b) Menentukan norma atau standar yang realistic terhadap
tingkah laku yang menjadi tujuan pendidikan
c) Bekerjasama dengan rekan sekerja, orang tua, dana tau
konselor guna mencatat perilaku yang menyimpang atau
bermasalah
d) Memilih perilaku yang akan diperbaiki setelah
mempertimbangkan bahwa tingkah laku tersebut
memang dapat diperbaiki
e) Mempergunakan berbagai macam cara agar mengubah
perilaku siswa
2) Pengelolaan Kelompok
Guna memecahkan masalah-masalah pengelolaan kelas,
guru dapat mempergunakan pendekatan pemecahan
masalah secara berkelompok.
3) Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang
menimbulkan masalah, selanjutnya masalah tersebut
hendaknya dapat dipecahkan, setelah terpecahkan guru
harus berusaha agar tidak muncul lagi masalah baru di
dalam kelas.
9
Education siswa diajak aktif untuk menemukan konsep dasar peluang
menggunakan media uang logam.
Materi (Peluang)
Dalam peluang nantinya akan ditemui ruang sampel dan titik sampel.
P(A) = n(A)/n(S)
Keterangan:
Masukan-Masukan
Praktik kali ini sudah lebih baik dari sebelumnya. Namun untuk
penggunaan media perlu ditingkatkan lagi sekreatif mungkin karena
banyak sekali sumber yang bisa dijadikan referensi dalam penggunaan
media. Untuk tiap keterampilan dasar mengajar yang perlu ditekankan
lebih banyak lagi alokasi waktunya, karena itu yang menjadi tujuan
10
pokok kalian. Abaikan dulu KDM yang lainnya, utamakan yang sedang
menjadi jatah kalian.
Pada sesi ini tidak berbeda dari latihan keterampilam terbatas I dan
latihan terbatas II yang mana mempraktikkan pembelajaran dengan
menonjolkan salah satu keterampilan dasar mengajar. Namun pada
latihan keterampilan terbatas dengan perekaman selain melakukan
praktik pembelajaran juga bersamaan dengan rekaman. Jadi, segala yang
dilakukan ketika praktik pembelajaran direkam. Durasi yang diberikan
pun tidak berbeda dengan latihan keterampilan terbatas I dan II yaitu 10
menit. Bermodalkan RPP yang telah disusun praktik pembelajaran
dilaksanakan.
Penguatan adalah segala bentuk respon (baik bersifat verbal maupun non
verbal) yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru
terhadap tingkah laku siswa yang bertujuan memberikan informasi
ataupun umpan balik bagi si penerima atas perbuatannya sebagai
tindakan motivasi atau koreksi.
11
b. Kebermaknaan
Penguat hendaknya diberikan sesuai dengan tingkah laku dan
penampilan siswa sehingga mereka mengerti dan yakin bahwa
mereka patut diberi penguat.
c. Menghindari penggunaan respon yang negative
Walaupun teguran dan hukuman masih bisa digunakan, respon
negative yang diberikan oleh guru baik berupa komentar, bercanda
menghina, dan ejekan yang kasar perlu dihindari karena dapat
mematahkan semangat siswa untuk mengembangkan dirinya.
a. Penguatan verbal
Penguatan verbal adalah suatu penguat yang dilakukan oleh guru
dengan menggunakan kata-kata atau kalimat tertentu.
b. Penguatan dengan mimic atau gerakan
Ketika memberikan penguat verbal, umumnya juga disertai dengan
penguatan mimic atau gerakan badan. Jangan sampai terjadi secara
verbal guru memberikan penguat tetapi perangai mimic dan
gerakan badannya justru menunjukkan sebaliknya.
c. Penguatan dengan cara mendekati
Terhadap siswa yang menunjukkan performansi yang dikehendaki
guru dapat memberikan penguat dengan cara mendekati.
d. Penguatan dengan sentuhan
Ketika guru merasa menyetujui atau mendukung terhadap perilaku
tertentu siswa, guru dapat melakukannya dengan cara memberikan
sentuhan kepadanya.
e. Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan
Terhadap siswa yang menunjukkan kelebihan tertentu dapat diberi
kepercayaan dalam memamerkan atau mengerjakan sesuatu.
f. Penguatan dengan symbol atau benda
12
Symbol mempunyai arti penting di mata siswa, dapat berupa
bintang, lemcana, piagam, dan sebagainya. Benda dapat berupa alat
tulis, bahkan komentar secara tertulis.
Materi (Sudut)
Sudut adalah suatu daerah yang dibentuk oleh dua sinar garis yang titik
pangkalnya berhimpit (bersekutu).
Bagian sudut:
1. Kaki sudut
2. Titik sudut
3. Daerah sudut
13
2. Menyebutkan titik sudutnya
Macam-macam sudut:
Masukan
Untuk kali ini sudah semakin baik. Hanya saja karena ada hal baru,
rekaman, mungkin menjadikan grogi lagi. Padahal nanti kalian akan
menghadapi situasi yang tidak terduga sebelumnya ketika real di sekolah.
Namun, tidak apa. Secara keseluruhan sudah baik hanya perlu
dipertahankan serta ditingkatkan lagi.
14
pengajaran terintegrasi menampilkan berbagai jenis keterampilan dasar
mengajar secara terpadu sesuai dengan karakteristik pelajaran yang ada.
Pada kegiatan latihan mengajar terintegrasi ini seorang guru dituntut untuk
menampilkan kemampuan, keterampilan serta profilnya sebagai seorang
guru, sekalipun masih dalam tahap simulasi. Untuk mewujudkan kegiatan
tersebut dibuat ketentuan latihan sebagai berikut:
Pada sesi ini dari sembilan keterampilan dasar mengajar yang ada
(keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan
menjelaskan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan memberikan
penguatan, keterampilan mengelola kelas, keterampilan membimbing
diskusi kelompok kecil, keterampilan bertanya, keterampilan
menggunakan media pembelajaran, keterampilan melakukan penilaian),
dengan alokasi waktu 20 menit harus mengcover semua KDM. Setelah
15
mempraktikkan dan mengamati teman yang lain, saat inilah implementasi
dari apa yang telah diamati dan digali selama sesi sebelumnya.
Persegi
Keliling = 4 x sisi
Persegi panjang
Belah ketupat
Luas = ½ d1 x d2
Layang-layang
Luas = ½ d1 x d2
Jajar genjang
16
Luas = alas x tinggi
Trapezium
Masukan-masukan
17
BAB III
PENUTUP
Program PPL I diartikan sebagai suatu kegiatan dalam bentuk latihan mengajar
yang dilaksanakan oleh mahasiswa secara terbimbing, dalam waktu tertentu untuk
mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dalam pembelajaran
dan administrasi persekolahan.
Keterampilan dasar mengajar yang harus dimiliki dan dikuasai mahasiswa dalam
mengajar, yaitu:
18
LAMPIRAN-LAMPIRAN
19
Gambar 2. Presensi Latihan Terbatas 2
20
Gambar 3. Presensi Mahasiswa Latihan terbatas dengan perekaman
21
Gambar 4. Presensi Mahasiswa Latihan Terintegrasi
22
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
23
Gambar 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Terbatas 1
24
Gambar 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terbatas II
25
Gambar 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terbatas II
26
Gambar 9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terbatas dengan perekaman
27
Gambar 10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terbatas dengan perekaman
28
Gambar 11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terintegrasi
29
Gambar 12. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terintegrasi
30
c. Foto Kegiatan
31
Gambar 14. Kegiatan latihan terbatas 1
32
Gambar 16. Kegiatan latihan terbatas dengan perekaman
33
d. Lembar Feedback
34
Gambar 20. Lembar feedback latihan terbatas II
35
Gambar 21. Lembar feedback latihan terbatas dengan perekaman
36
Gambar 22. Lembar feedback latihan terintegrasi
37
Gambar 23. Lembar feedback latihan terintegrasi
38
Gambar 24. Lembar feedback latihan terintegrasi
39
Gambar 25. Lembar feedback latihan terintegrasi
40
Gambar 26. Lembar feedback latihan terintegrasi
41
Gambar 27. Lembar feedback latihan terintegrasi
42
Gambar 28. Lembar feedback latihan terintegrasi
43
Gambar 29. Lembar feedback latihan terintegrasi
44
Gambar 30. Lembar feedback latihan terintegrasi
45