Anda di halaman 1dari 2

Cerpen Singkat Karya Anton Kurnia Berjudul Harimau Terbang

Namaku Amar. Aku adalah lelaki penunggang harimau. Seperti ayahku, seperti kakekku, seperti kakek buyutku, seperti ayah kakek buyutku. Harimauku gagah,
belang putih-hitam. Namanya Hindu.
Aku dan Hindu berteman sejak lama. Sejak aku dan dia masih kecil, hingga kini kami sama-sama remaja. Kami teman setia. Ke mana-mana nyaris selalu berdua.
Hindu harimau yang gagah perkasa, tapi ia tunduk kepadaku. Kutunggangi punggungnya. Dia melompat, dia berlari, dia terbang melintasi langit. Aku
menunggangi punggungnya, mencengkram rambutnya. Dia menggeram senang, aku tertawa riang.

Ayahku tak punya harimau, tapi ia pandai bernyanyi. Suaranya indah sekali. Kalau Ata menyanyi-aku memanggil ayahku Ata dan ibuku Ana, dari bahasa Azeri,
bahasa nenek moyang ibuku yang berasal dari Azerbaijan-orang yang halus perasaannya pasti menangis terharu dan lekas-lekas teringat kepada Tuhan yang
penuh kasih. Ibuku cantik dan anggun. Dia tak pernah melarangku berteman dengan Hindu. Dia sayang sekali kepadaku.

Namaku Amar. Amartya. Nama itu pemberian kakekku. Aku memanggilnya Yazic, disingkat Yaz. Kata Yaz, namaku itu diambil dari nama seorang lelaki pandai
yang berhati mulia. Orang pintar yang membaktikan ilmunya untuk kesejahteraan orang banyak, orang-orang miskin yang terpinggirkan.

Aku mencintai Yaz yang mencintaiku. Yaz pandai mengarang cerita. Dia seorang penulis terkenal. Dia berjanji akan menuliskan sebuah cerita indah untukku. Aku
juga mencintai Yazici, istri Yaz, nenekku yang kupanggil Yazi dan amat mencintaiku. Yazi perempuan cantik dan penuh cinta. Cinta Yazi membuat semua orang
bahagia.

Ada sebuah cerita rakyat di Lankaran, kampung halaman Ana-ku di Azerbaijan, tentang sebutan Yazic dan Yazici. Kisah ini tentang seorang pangeran kecil yang
dilahirkan kembali setelah dibunuh.

Ia sudah hampir terlahir ke dunia dengan selamat sebagai seorang putra raja. Tapi kemudian, orang-orang jahat membunuh kedua orang tuanya dan bayi yang
hampir lahir itu karena mereka menginginkan takhta kekuasaan. Ajaibnya, si bayi tidak tewas. Mereka mengira telah membunuhnya, tapi setelah mereka
meninggalkan ketiga jasad itu, si bayi ternyata masih hidup.

Atas kuasa Tuhan, secara ajaib si bayi mampu merayap sendirian ke rumah kakek dan neneknya. Baba dan Nene si bayi-sebutan umum untuk kakek dan nenek
dalam bahasa Azeri-merawatnya dengan penuh kasih sayang. Setiap hari si Baba menulis sebuah lagu dan si Nene menyanyikannya agar sang pangeran kecil
tidak menangis.

Setiap hari terciptalah sebuah lagu. Ditulis oleh si Baba dengan penuh cinta dan dinyanyikan oleh si Nene dengan penuh kasih sayang. Mendengar lagu itu, si
bayi menjadi tenang dan tak menangis. Mereka tak boleh membiarkan sang bayi menangis. Sebab, jika bayi itu sampai menangis, orang-orang akan mengetahui
keberadaan bayi itu, sehingga orang-orang jahat pasti akan menangkapnya dan membunuhnya.
Mereka terus melakukan hal itu sampai sang pangeran berumur 19 tahun dan telah siap merebut kembali takhta kerajaan yang menjadi haknya. Akhirnya, sang
pangeran berhasil merebut takhta yang memang haknya dari orang-orang jahat dan kemudian menjadi raja yang adil dan bijaksana sehingga dicintai oleh
rakyatnya.

Orang-orang menyebut sang Baba dan sang Nene sebagai Yazic dan Yazici. Artinya, pasangan yang menulis lagu dan menyanyikannya untuk membesarkan
seorang pangeran.

Yazi dan Yaz menyukai cerita itu dan memintaku memanggil mereka dengan sebutan itu karena mereka amat mencintaiku seperti kakek dan nenek dalam cerita
itu yang amat mencintai cucu mereka.

Aku juga punya Eyang. Eyang adalah kakek Yaz, jadi bisa dibilang kakek buyutku. Eyang amat bijaksana dan banyak ilmunya. Wajahnya teduh. Rambutnya telah
putih semua, juga jenggot lebatnya menyambung dengan cambangnya. Eyanglah yang mengajariku menunggang harimau. Eyang juga mengajariku berbagai ilmu
kepandaian yang luar biasa.

Kata Eyang, ilmu harus diamalkan untuk menolong orang dan memerangi kejahatan, bukan untuk disombong-sombongkan dan mencari keuntungan.

Anda mungkin juga menyukai