Anda di halaman 1dari 22

e-ISSN 2716-294X (media online)

Journal of Applied Management Studies (JAMMS)


Vol. 03 No. 01 Desember 2021:42-63

KINERJA HOTEL THE PATRA BALI RESORT & VILLAS


DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD
(BSC)

Putu Gde Himawan Saputra1


I Putu Santika2

Pascasarjana Universitas Triatma Mulya Badung, Bali, Indonesia1,2

Abstract
This study aims to analyze the performance of The Patra Bali Resort & Villas Hotel
with the Balanced Scorecard approach. The population in this case is the customers
and employees of The Patra Bali Resort & Villas Hotel. The sample in this study
was divided into two samples, namely a sample of 50 customers and a sample of 80
employees. The research on the performance of The Patra Bali Resort & Villas
Hotel with the Balanced Scorecard approach will review four perspectives, namely
the financial perspective, the customer perspective, the internal business process
perspective and the growth and learning perspective. The results of this study found
that. 1) The performance of The Patra Bali Resort & Villas based on a financial
perspective shows a fairly good performance. 2) The performance of The Patra Bali
Resort & Villas Hotel based on the perspective of service users shows a very good
predicate performance. 3) The performance of The Patra Bali Resort & Villas
based on an internal business perspective shows a fairly good performance. 4) The
performance of The Patra Bali Resort & Villas based on the learning and growth
perspective shows a good performance.

Keywords: Performance, Hotel, Balanced Scorecard

PENDAHULUAN
Industri pariwisata merupakan sebagai daerah tujuan wisata favorit
industri yang menjadi pondasi dasar yang kemudian mendorong
pembangunan dan perkembangan pertumbuhan pesat bisnis perhotelan
industri nasional yang hingga saat ini di Bali. Dengan banyaknya
masih merupakan sumber pendapatan pertumbuhan hotel di Bali membuat
devisa dan pajak yang memiliki persaingan pasar dunia perhotelan
peranan cukup penting bagi menjadi tinggi. Berikut merupakan
pendapatan negara. khususnya di Bali tabel kunjungan wisatawan ke Bali
potensi di bidang pariwisata membuat tahun 2017 sampai dengan tahun
banyak wisatawan menjadikannya 2019:
kecil, suatu lembaga pendidikan
memilikisistem yang modern dengan
teknologi tinggi. Sumber daya
manusia merupakan salah satu motor
penggerak utama bagi setiap operasi
organisasi, sehingga upaya dalam
pengembangan sumber daya manusia

42
(Putu Gde Himawan Saputra1) dan I Putu Santika2), hal.42 – 63) Vol 03, No 01,
Desember 2021

Tabel 1
Data Kunjungan Wisatawan Ke Bali Tahun 2017-2019
Kebangsaan (Negara Asal) Nationality 2017 2018 2019
(Country of Origin)

I. ASEAN 379 264 553 728 613 509


1. Malaysia / Malaysia 165 396 194 760 185 256
2. Philipina / Philippines 47 815 88 344 106 875
3. Singapura / Singapore 124 779 144 549 163 327
4. Thailand / Thailand 33 736 47 367 61 089
5. Asean lainnya / Other 7 538 78 708 96 962
Asean
II. ASIA (Tanpa Asean / Non Asean) 2 193 676 2 410 620 2 321 161
1. Hongkong / Hongkong 35 383 38 850 4 602
2. India / India 264 516 353 894 374 043
3. Jepang / Japan 249 399 261 666 257 959
4. Korea Selatan / South 161 765 143 581 213 356
Korea
5. Taiwan / Taiwan 110 769 106 058 107 199
6. RRC / China 1 356 412 1 361 512 1 186 057
7. Asia lainnya / Other Asia 15 432 145 059 177 945
III. AMERIKA 190 947 362 357 415 435
1. Amerika Serikat / USA 189 814 236 578 276 859
2. Kanada / Canada 891 66 619 73 690
3. Amerika Lainnya / Other 242 59 160 64 886
America
IV. EROPA 1 675 317 1 406 086 1 480 907
1. Perancis / France 176 710 195 734 206 941
2. Jerman / Germany 176 470 185 863 196 774
3. Belanda / Holland 101 241 108 429 116 330
4. Inggris / United Kingdom 240 633 270 789 287 201
5. Rusia / Russia 94 331 111 610 143 211
6. Eropa Lainnya / Other 885 932 533 661 530 450
Europe
V. OSEANIA 1 062 855 1 282 886 1 375 399
1. Australia / Australia 1 062 039 1 169 215 1 241 128
2. Selandia Baru / New Zealand 807 111 967 132 566
3. Oseania Lainnya / Other 9 1 704 1 705
Oceania
VI. AFRIKA 7 965 7 965 68 799
1. Afrika Selatan / South Africa 63 33 318 39 772
2. Afrika Lainnya / Other 7 902 21 478 29 027
Africa
Jumlah / Total : 5 697 739 6 070 473 6 275 210
Pertumbuhan / Growth Rate (%) 15,62 6,54 3,37
(Sumber: Badan Pusat Staitistik Provinsi Bali Tahun 2021)

Data diatas menunjukan jumlah politik serta keramahan penduduk juga


wisatawan yang berdatangan ke menjadi daya dukung utama yang
Provinsi Bali pada tahun 2017 sampai mempengaruhi minat wisatawan
dengan tahun 2017 mengalami berdatangan ke Bali.
peningkatan setiap tahunnya. Secara Adanya peningkatan jumlah
umum hal tersebut disebabkan oleh kunjungan wisatawan menyebabkan
daya tarik wisata Bali yang telah meningkatnya kebutuhan akan dunia
tersohor dan menjadi primadona bagi perhotelan yang tentunya
tujuan wisata dunia, selain itu juga meningkatkan persaingan antara hotel-
kondisi ketentraman, kenyamanan, hotel yang ada itu sendiri. Adanya
keamanan, situasi wilayah, ekonomi, persaingan yang sangat tinggi di era

43 | J A M M S
(Putu Gde Himawan Saputra1) dan I Putu Santika2), hal.42 – 63) Vol 03, No 01,
Desember 2021

globalisasi saat ini, pihak manajemen balanced scorecard. Metode ini


hotel perlu memfokuskan strategi merupakan metode yang muncul
perencanaan, pengorganisasian, akibat adanya perubahan - perubahan
pengoperasian dan pengendalian yang terjadi di dunia bisnis. Balanced
sehingga siap dengan daya saing di Scorecard dianggap melengkapi
tingkat global. Di era tersebut kelemahan yang terjadi apabila
konsumen dapat bebas memilih hotel pengukuran kinerja dilakukan hanya
mana yang mampu memberikan dengan kinerja keuangan saja. Sebagai
pelayanan memuaskan, profesional salah satu organisasi ukuran keuangan
dengan harga bersaing sehingga memang memiliki proposi yang besar
strategi dan kinerja hotel pun harus dalam pengukuran kinerja.
berorientasi pada keinginan pelanggan Pengukuran kinerja pun harus
tersebut. didasarkan visi dan misi organisasi
Salah satu hotel yang ada di tersebut. Dengan adanya
Kabupaten Badung adalah Hotel The permasalahan yang ada pada suatu
Patra Bali Resort & Villas. The Patra organisasi balanced scorecard
Bali Resort & Villas didirikan pada diharapkan mampu membantu
tahun 1975 yang berlokasi di Jln Ir. H. mengatasi permasalahan yang ada.
Juanda Tuban Badung Bali. The Patra Menurut Adiste dan Bandi
Bali Resort & Villas merupakan (2020) menyatakan bahwa pesatnya
sebuah Hotel berbintang lima yang perkembangan ilmu pengetahuan dan
sudah berdiri cukup lama. Selama ini teknologi, pengukuran kinerja hanya
Hotel The Patra Bali Resort & Villas dengan perspektif keuangan saja
melakukan pengukuran kinerja lebih menunjukan banyak kekurangan.
berfokus pada kinerja keuangan saja. Sudah waktunya pengukuran kinerja
Penilaian kinerja perusahaan yang mempergunakan beberapa perspektif
dilihat dari aspek keuangan saja dirasa yang terintegrasi yaitu perspektif
tidaklah cukup, karena Hotel The Patra keuangan, perspektif pelanggan,
Bali Resort & Villas merupakan perspektif proses bisnis internal, dan
perusahaan yang bergerak dibidang jasa. perspektif pertumbuhan pembelajaran
Dimana mengukur kinerja perusahaan yang terdapat dalam metode balanced
dari aspek non keuangan sangatlah scorecard.
penting.
The patra Bali Resort & Villas
The patra Bali Resort & Villas merupakan perusahaan yang
perlu menyeimbangkan penilaian bergerak dibidang jasa, tentunya
kinerja yang dilihat dari aspek pelanggan sangat penting karena
keuangan maupun aspek non tanpa pelanggan perusahaan tidak
keuangan. Dengan demikian akan ada. Berikut merupakan tabel
dibutuhkan suatu sistem penilaian data kamar terjual dan jumlah tamu
kinerja yang mampu mengukur kinerja yang menginap di The patra Bali
secara lebih akurat dan komperehensif Resort & Villas pada tahun 2017
yaitu menggunakan pendekatan sampai tahun 2019:

44 | J A M M S
(Putu Gde Himawan Saputra1) dan I Putu Santika2), hal.42 – 63) Vol 03, No 01,
Desember 2021

Tabel 2
Data Kamar Terjual Dan Jumlah Tamu Menginap Di Hotel The patra Bali
Resort & Villas Tahun 2017-2019
2017 2018 2019
Region Kamar Tamu Region Kamar Tamu Region Kamar Tamu
Africa 155 346 Africa 610 1,325 Africa 669 1,409
Antartica 4 4 Antartica 1 2 Antarctica 0 0
Central Asia 0 0 Central Asia 35 88 Central Asia 26 54
Eastern Asia 12,196 25,365 Eastern Asia 22,050 46,181 Eastern Asia 15,060 31,396
Europe 3,721 7,437 Europe 8,627 16,960 Europe 7,723 15,702
North America 664 1,314 North America 2,436 4,816 North America 2,352 4,595
Oceania 2,631 5,899 Oceania 6,916 15,655 Oceania 7,142 15,617
Others 1,133 2,200 Others 741 1,319 Others 267 480
South America 74 143 South America 192 385 South America 139 289
South Asia 750 1,658 South Asia 3,790 8,188 South Asia 4,575 10,455
South East Asia 7,430 35,149 South East Asia 15,563 36,535 South East Asia 17,422 39,943
Western Asia 465 1,009 Western Asia 1,189 2,402 Western Asia 1,363 2,831
Total 29,223 58,886 Total 62,150 122,910 Total 56,738 110,357
(Sumber: Hotel The Patra Bali Resort & Villas Tahun 2021)

Tabel 2 diatas menunjukan pada pelanggan sehingga pelanggan


jumlah kamar yang terjual dan tamu puas. Perspektif proses bisnis internal
yang menginap di The patra Bali merupakan proses kerja atau
Resort & Villas pada tahun 2017 pelayanan pada pelanggan. Semakin
sampai dengan tahun 2019 terlihat baik dan singkat prosesnya, maka
mengalami peningkatan setiap pelanggan akan puas dan ini berarti
tahunnya baik itu jumlah kamar yang kinerja perusahaan baik.
terjual serta jumlah tamu yang Dilihat dari perspektif belajar
menginap. Hal tersebut disebabkan dan bertumbuh berfokus pada
oleh daya tarik wisata Bali yang telah kemampuan sumber daya manusia,
tersohor dan menjadi primadona bagi dalam hal ini karyawan. Karyawan
tujuan wisata dunia, selain itu juga hal perlu dipertimbangkan dalam
tersebut disebabkan oleh semakin pengukuran kinerja karena karyawan
meningkatnya minat serta terlibat langsung dalam penyediaan
kepercayaan tamu untuk memilih The jasa sebagai aktivitas utama
patra Bali Resort & Villas sebagai perusahaan, yaitu melayani dan
sarana akomodasi selama berkunjung memuaskan pelanggan. Berikut
ke bali. merupakan tabel data jumlah
Kunci keberhasilan untuk karyawan di The patra Bali Resort &
meraih keberhasilan jangka panjang Villas:
adalah pelayanan yang berkualitas

45 | J A M M S
(Putu Gde Himawan Saputra1) dan I Putu Santika2), hal.42 – 63) Vol 03, No 01,
Desember 2021

Tabel 3
Data Jumlah Karyawan Tetap Hotel The patra Bali Resort & Villas
No Departemen SMA D1 D2 D3 D4 S1 S2 Total
1 EXECUTIVE 0 0 0 2 3 2 1 8
2 VILLA 2 0 1 0 0 0 0 3
3 FRONT OFFICE 3 2 3 1 1 4 0 14
4 HOUSEKEEPING 16 8 1 2 0 3 0 30
5 LAUNDRY 0 0 0 0 0 0 0 0
6 GUEST ACTIVITIES 5 2 1 1 1 0 0 10
7 FINANCE 2 2 0 1 0 4 0 9
8 STORE 0 1 0 0 0 2 0 3
9 PURCHASING 0 0 0 0 0 1 0 1
10 HUMAN RESOURCES 0 0 0 0 0 4 1 5
11 SECURITY 12 0 0 0 0 1 0 13
12 SALES & MARKETING 2 1 1 4 0 1 0 9
13 ENGINEERING 4 0 0 1 0 4 0 9
14 F & B RESTAURANT 3 3 3 0 0 2 1 12
15 F & B BAR 1 0 0 0 0 0 0 1
16 F & B KITCHEN 12 10 2 3 0 2 0 29
17 F & B STEWARD 3 0 0 0 0 1 0 4
TOTAL 65 29 12 15 5 31 3 160
(Sumber: Hotel The Patra Bali Resort & Villas Tahun 2021)

Tabel 3 diatas menunjukan keuangan (finansial) perusahaan


jumlah karyawan tetap yang bekerja di bersifat berkesinambungan.
The patra Bali Resort & Villas. Dapat Selanjutnya penelitian ini dilakukan
disimak bahwa terdapat sebanyak 160 untuk menilai Kinerja Hotel The Patra
karyawan yang memiliki latar Bali Resort & Villas Dengan
belakang pendidikan sangat bervariasi Pendekatan Balanced Scorecard.
dari SMA, Diploma, Sarjana dan Rumusan Masalah
magister. Data diatas juga dapat Berdasarkan uraian dari latar
memberikan kesimpulan secara umum belakang masalah yang dikemukakan,
bahwa The patra Bali Resort & Villas maka dapat ditarik rumusan masalah
telah mempekerjakan tenaga sebagai berikut:
profesional yang berkualifikasi juka a. Bagaimana kinerja keuangan Hotel
dilihat dari variasi jenjang pendidikan The Patra Bali Resort & Villas
yang dimiliki. dilihat dari perspektif keuangan?
Penelitian ini mengacu pada b. Bagaimana kinerja Hotel The Patra
penelitian yang dilakukan oleh Bali Resort & Villas dilihat dari
Mahmudah (2015), Irawan (2019), perspektif pelanggan?
Galib (2018) dan Hasyim (2020). c. Bagaimana kinerja Hotel The Patra
Hasil dari beberapa penelitian yang Bali Resort & Villas dilihat dari
telah dilakukan membuktikan bahwa perspektif bisnis internal?
metode Balanced Scorecard d. Bagaimana kinerj-a Hotel The
dipandang cukup komprehensif dalam Patra Bali Resort & Villas dilihat
mengukur kinerja perusahaan. Metode dari perspektif pembelajaran dan
Balanced Scorecard dapat memotivasi pertumbuhan?
eksekutif dalam mewujudkan kinerja Tujuan dan Manfaat Penelitian
melalui empat perspektif yaitu Berdasarkan latar belakang dan
keuangan, pelanggan, proses bisnis rumusan masalah di atas, maka tujuan
interndal, serta pembelajaran dan penelitian ini adalah:
pertumbuhan, agar keberhasilan

46 | J A M M S
(Putu Gde Himawan Saputra1) dan I Putu Santika2), hal.42 – 63) Vol 03, No 01,
Desember 2021

a. Untuk mengetahui kinerja mengukur kinerja organisasi berdasar


keuangan Hotel The Patra Bali empat perspektif yang berbeda namun
Resort & Villas dilihat dari berhubungan yang diturunkan dari
perspektif keuangan. visi, strategi dan tujuan organisasi
b. Untuk mengetahui kinerja Hotel (Atkinson et al, 2012:105).
The Patra Bali Resort & Villas David (2009:513) menyatakan
dilihat dari perspektif bahwa Balanced Scorecard merupakan
pelanggannya. sebuah proses yang memungkinkan
c. Untuk mengetahui kinerja Hotel perusahaan mengevaluasi strategi dari
The Patra Bali Resort & Villas empat perspektif: kinerja keuangan,
dilihat dari perspektif bisnis pengetahuan konsumen, proses bisnis
internal. internal, serta pembelajaran dan
d. Untuk mengetahui kinerja Hotel pertumbuhan.
The Patra Bali Resort & Villas Perspektif Keuangan
dilihat dari perspektif pembelajaran Pengukuran kinerja keuangan akan
dan pertumbuhan. menunjukan apakah perencanaan dan
Manfaat Penelitian pelaksanaan strategi memberikan
Manfaat Teoritis perbaikan yang mendasar bagi
Penelitian ini diharapkan dapat keuntungan perusahaan. Pengukuran
mendukung atau memperkuat teori- kinerja keuangan mempertimbangkan
teori tentang pentingnya pengukuran adanya tahapan dari siklus kehidupan
kinerja Hotel yang tidak hanya diukur bisnis Adapun tahapan – tahapan
dari aspek keuangan akan tetapi dari tersebut (Kaplan dan Norton,
aspek non keuangan juga dengan 2000:136) yaitu:
menggunakan pendekatan balanced a. Tahap Bertahan (Sustain) Setelah
scorecard dan dapat bermanfaat melalui tahap pertumbuhan,
sebagai referensi penelitian perusahaan akan berada dalam
selanjutnya sebagai pembanding untuk tahap bertahan, situasi dimana unit
menambah ilmu pengetahuan yang bisnis masih memiliki daya tarik
berhubungan dengan balanced bagi penanaman investasi dan
scorecard. investasi ulang, tetapi diharapkan
Manfaat Praktis mampu menghasilkan
Penelitian ini diharapkan pengembalian modal yang cukup
mampu memberikan bahan tinggi. Kebanyakan unit bisnis di
pertimbangan pada pihak manajemen tahap bertahan akan menetapkan
Hotel The Patra Bali Resort & Villas tujuan finansial yang terkait dengan
dalam mengambil kebijakan dalam profitabilitas. Ukuran ini
upaya peningkatan kinerja perusahaan menganggap investasi modal di
dalam unit bisnis sudah tetap
TINJAUAN PUSTAKA (givens /exogenous). laba
Pengertian Balanced Scorecard akuntansi dengan tingkat investasi
Menurut Kaplan dan Norton yang ditanamkan, ukuran seperti
(2000:16) Balanced Scorecard adalah pengembalian investasi, return on
suatu kerangka kerja baru untuk capital employed dan nilai tambah
mengintegrasikan berbagai ukuran ekonomis yang digunakan untuk
yang diturunkan dari strategi mengevaluasi kinerja unit bisnis
perusahaan. Balanced Scorecard tahap ini.

47 | J A M M S
(Putu Gde Himawan Saputra1) dan I Putu Santika2), hal.42 – 63) Vol 03, No 01,
Desember 2021

b. Tahap Penuaian (harvest) Dalam receivable turnover dan


tahap kedewasaan dalam siklus sebagainya.
hidupnya, tahap dimana perusahaan Selain itu, menurut tipe dasarnya
ingin menuai investasi yang dibuat rasio – rasio dapat digolongkan
pada dua tahap berikutnya. Bisnis menjadi 4 (empat) Riyanto (2012:331)
tidak lagi membutuhkan investasi yaitu:
yang besar cukup untuk a. Rasio likuiditas adalah ratio untuk
pemeliharaan peralatan dan mengukur seberapa jauh sebuah
kapabilitas, bukan perluasan atau perusahaan mampu bertahan hidup
pembangunan berbagai kapabilitas (current ratio, acid-test ratio).
baru. Setiap proyek investasi harus b. Rasio leverage adalah ratio untuk
memiliki periode pengembalian mengukur seberapa jauh aktiva
investasi yang definitif dan singkat. perusahaan dibiayai dengan hutang
Tujuan utamanya adalah (debt to total asset ratio, net worth
memaksimalkan arus kas kembali to debt ratio).
ke korporasi. Tujuan finansial c. Rasio Aktivitas adalah ratio yang
keseluruhan untuk bisnis pada mengukur sampai seberapa
tahap menuai adalah arus kas efektifitas perusahaan dalam
operasi (sebelum depresiasi) dan mengerjakan sumber-sumber
penghematan berbagai kebutuhan dananya (inventory turnover,
modal kerja. average collection period).
Menurut Riyanto (2012:330), Rasio profitabilitas adalah ratio
apabila dilihat dari sumbernya dari yang menunjukan hasil akhir dari
mana rasio ini dibuat, maka rasio – sejumlah kebijaksanaan dan
rasio dapat digolongkan menjadi 3 keputusan – keputusan (profit
(tiga) golongan yaitu: margin on sales, return on total
a. Rasio-rasio neraca (balanced sheet asset, return on net worth).
ratio) adalah rasio – rasio yang Menurut Mulyadi dan Setiawan
disusun dari data yang berasal dari (2001:348) ukuran kinerja keuangan
neraca, misalnya: current ratio, yang sering digunakan terbagi menjadi
acid-test ratio, current liabilities to 3 bagian besar, yaitu:
total asset ratio, current asset to a. Rasio profitabilitas, yang
total asset ratio, dan lain mengukur efektifitas manajemen
sebagainya. berdasarkan hasil pengembalian
b. Rasio – ratio laba rugi (income yang dihasilkan dari penjualan dan
statement rations) adalah rasio – investasi.
rasio yang disusun dari data yang b. Rasio pertumbuhan, yang
berasal dari laporan laba rugi, mengukur kemampuan perusahaan
misalnya gross profit margin, net untuk mempertahankan posisi
operating ratio dan sebagainya. ekonomisnya dalam pertumbuhan
c. Rasio – rasio antar laporan (inter perekonomian dan dalam industri
statement rations) adalah ratio – atau pasar produk tempatnya
ratio yang disusundari data yang beroperasi.
berasal dari neraca dan data dari c. Ukuran penilaian, mengukur
laporan laba rugi, misalnya, asset kemampuan manajemen untuk
turnover, inventory turnover, mencapai nilai-nilai pasar yang
melebihi pengeluaran kas.

48 | J A M M S
(Putu Gde Himawan Saputra1) dan I Putu Santika2), hal.42 – 63) Vol 03, No 01,
Desember 2021

Menurut Van Horne dan melihat organisasi dan bagaimana


Wachowicz (2014:135) organisasi memandang mereka.
menyatakan bahwa ada beberapa Indikator yang dapat digunakan untuk
tolak ukur umum yang diusulkan melihat bagaimana pelanggan
untuk dapat dipergunakan memandang organisasi adalah tingkat
manajemen untuk menilai kinerja kepuasan pelanggan yang bisa
keuangan, yaitu rasio profitabilitas diketahui melalui survey pelanggan,
dan rasio pertumbuhan. Ukuran sikap dan perilaku mereka yang dapat
kinerja keuangan menunjukkan diketahui dari keluhan-keluhan yang
apakah strategi, sasaran strategik, disampaikan. Pelayanan perusahaan
inisiatif strategik dan yang memuaskan akan membuat
impelementasinya mampu pelanggan lain untuk ikut berperan di
memberikan kontribusi dalam perusahaan tersebut. Jika pelanggan
menghasilkan laba bagi merasa tidak puas, tidak menutup
perusahaan. Perspektif kinerja kemungkinan pelanggan akan mencari
keuangan dalam penelitian ini akan produsen lain yang sesuai dengan
diukur menggunakan rasio kebutuhan mereka. Untuk memuaskan
profitabilitas. pelanggan tidak hanya berfokus pada
Perspektif Pelanggan usaha pelayanan yang baik saja,
Perspektif pelanggan namun juga mencakup usaha
merupakan leading indikator dalam perusahaan dalam memahami
mewujudkan tujuan suatu perusahaan. kebutuhan pelanggan yang
Perusahaan yang tidak memahami sebenarnya.
kebutuhan pelanggan akan Menurut Tunggal (2000:70),
memudahkan para pesaing untuk kelompok pengukuran dalam
menyerang melalui penawaran produk perspektif pelanggan terdiri atas:
dan jasa yang lebih baik sesuai dengan a) Bukti langsung / Direct Evidence
keinginan dan kebutuhan para b) Keandalan / Capability
pelanggan. Suatu perusahaan harus c) Jaminan / Guarantyd
menciptakan dan memberikan produk d) Daya Tanggap / Attention
dan jasa yang bernilai bagi pelanggan e) Empati / Trust
bila ingin mencapai kinerja keuangan Perspektif Bisnis Internal
jangka panjang yang baik. Dalam Dalam perspektif ini, agar dapat
perspektif pelanggan Balanced menentukan tolak ukur bagi kinerja
Scorecard, perlu dilakukan ini, manajemen perusahaan pertama-
identifikasi pelanggan dan segmen tama perlu mengidentifikasi proses
pasar yang akan dimasuki. Segmen bisnis internal yang terdapat di dalam
pasar merupakan sumber yang akan perusahaan. Menurut Kaplan dan
menjadi komponen penghasilan tujuan Norton (2000:80) perspektif proses
finansial perusahaan (Kaplan dan bisnis internal diawali dengan proses
Norton, 2000:55). inovasi menggali kebutuhan
Pelanggan merupakan aset pelanggan saat ini dan yang akan
perusahaan yang terbesar, karena datang serta mengembangan
tanpa pelanggan perusahaan tidak pemecahan kebutuhan, proses operasi,
akan bisa berjalan dengan baik. penyampaian produk atau jasa pada
Perspektif pelanggan merupakan salah pelanggan saat ini dan diakhiri dengan
satu rantai jasa bagaimana pelanggan layanan purna jual.

49 | J A M M S
(Putu Gde Himawan Saputra1) dan I Putu Santika2), hal.42 – 63) Vol 03, No 01,
Desember 2021

Menurut Kaplan dan Norton kesenjangan antara kemampuan yang


(2000:83), pendekatan Balanced ada dari orang, sistem dan prosedur
scorecard membagi pengukuran dengan apayang dibutuhkan untuk
dalam perspektif proses bisnis internal mencapai suatu kinerja yang handal.
menjadi tiga bagian: Untuk memperkecil kesenjangan
a. Inovasi (Innovation) tersebut perusahaan harus melakukan
Proses inovasi dibagi menjadi investasi dalam bentuk reskilling
dua bagianya itu mengidentifikasi employes. Adapun faktor-faktor yang
kebutuhan pasar dan menciptakan harus diperhatikanadalah (Kaplan dan
produk atau jasa untuk memenuhi Norton, 2006):
kebutuhan pasar tersebut. Karyawan Hal yang perlu
b. Operasi (operations) ditinjau adalah kepuasan karyawan
Tahapan ini merupakan dan produktivitas kerja karyawan.
tahapan aksi dimana perusahaan Untuk mengetahui tingkat kepuasan
secara nyata berupaya untuk karyawan perusahaan perlu
memberikan solusi kepada para melakukan survei secara reguler.
pelanggan dalam memenuhi Beberapa elemen kepuasan karyawan
keinginan dan kebutuhan mereka. adalah keterlibatan dalam
Dalam proses ini ada komponen pengambilan keputusan, pengakuan,
yang paling penting yaitu waktu. akses untuk memperoleh informasi,
Konsumen biasanya menganggap dorongan untuk melakukan kreativitas
waktu penyelesaian order yang dan inisiatif serta dukungan dari
paling cepat dan tepat waktu faktor atasan. Produktivitas kerja merupakan
yang paling penting bagi mereka. hasil dari pengaruh agregat
c. Pelayanan Purna Jual (postsale peningkatan keahlian moral, inovasi,
service) perbaikan proses internal dan tingkat
Tahapan ini perusahaan kepuasan konsumen. Di dalam menilai
berupaya untuk memberikan produktivitas kerja setiap karyawan
manfaat tambahan kepada para dibutuhkan pemantauan secara terus
pelanggan yang telah membeli menerus. Norton dan Kaplan
produk- produknya dalam berbagai (2000:112) meyebutkan adanya tiga
layanan purna transaksi jual beli, pengukuran sebagai faktor pendorong
seperti garansi, aktivitas perbaikan pada perspektif pembelajaran dan
dan pemrosesan pembayaran. pertumbuhan karyawan yaitu:
Perspektif Pembelajaran dan a. Kepuasan Karyawan
Pertumbuhan Tujuan kepuasan karyawan
Perspektif keempat dalam menyatakan bahwa moral
balanced scorecard mengembangkan karyawan dan kepuasan kerja
pengukuran dan tujuan untuk berpengaruh bagi peningkatan
mendorong organisasi agar berjalan produktivitas, daya tanggap, mutu,
dan tumbuh. Tujuan dari perspektif dan layanan terhadap pelanggan,
pembelajaran dan pertumbuhan adalah dimana juga sebagai pendorong
menyediakan infrastruktur untuk pada kedua pengukuran lainnya.
mendukung pencapaian tiga perspektif Oleh karena itu, perusahaan yang
sebelumnya. Perspektif keuangan, ingin mendapatkan tingkat
pelanggan dan sasaran dari proses kepuasan pelanggan yang tinggi
bisnis internal dapat mengungkapkan perlu memiliki pelanggan yang

50 | J A M M S
(Putu Gde Himawan Saputra1) dan I Putu Santika2), hal.42 – 63) Vol 03, No 01,
Desember 2021

dilayani oleh karyawan yang METODE PENELITIAN


terpuaskan oleh perusahaan. Penelitian ini merupakan
b. Retensi Karyawan penelitian deskriptif Kuantitatif.
Bertujuan untuk Penelitian deskriptif kuantitatif adalah
mempertahankan selama mungkin penelitian yang dilakukan untuk
para karyawan yang diminati mengetahui nilai variabel mandiri,
perusahaan karena mereka baik satu variabel atau lebih
merupakan modal intelektual (indenpenden) tanpa membuat
khusus organisasi dan merupakan perbandingan atau menghubungkan
aktiva non keuangan yang bernilai dengan variabel lain. Ruang lingkup
bagi perusahaan. Retensi karyawan penelitian ini berfokus pada
diukur dengan presentasi Labour penggunaaan balanced scorecard
turn over tiap tahunnya. sebagai metode untuk menilai kinerja
c. Produktivitas Karyawan keuangan dan non keuangan di The
Merupakan suatu ukuran Patra Bali Resort & Villas. Penelitian
hasil, dampak keseluruhan usaha ini menggunakan jenis data kuantitatif
peningkatan moral dan keahlian dan kualitatif. Sumber data penelitian
pekerja, inovasi, proses internal, adalah sumber sekunder dan sumber
dan kepuasan pelanggan. primer. Teknik pengumpulan data
Tujuannya adalah membandingkan yang digunakan adalah observasi non
keluaran yang dihasilkan oleh para partisipasi dan kuesioner.
pekerja dengan jumlah pekerja Populasi dan Sampel
yang dikerahkan untuk Menurut Sarwono (2012:18)
menghasilkan keluaran tersebut. Populasi merupakan kesatuan yang
d. Kemampuan Sistem Informasi mempunyai karakteristik yang sama
Perusahaan perlu memiliki dimana sampel akan ditarik. Populasi
prosedur informasi yang mudah yang diambil dalam penelitian ini
dipahami dan mudah dijalankan. adalah karyawan tetap dan pelanggan /
Tolok ukur yang sering digunakan tamu Hotel The Patra Bali Resort &
adalah bahwa informasi yang Villas. Sampel adalah bagian dari
dibutuhkan mudah didapatkan, jumlah dan karakteristik yang dimiliki
tepat dan tidak memerlukan waktu oleh populasi tersebut (Sugiyono,
lama untuk mendapat informasi 2018:116). Adapun jumlah dan teknik
tersebut. penarikan sampel yang digunakan
Menurut Dewanti, dkk (2016) dalam penelitian ini adalah:
mengemukaan bahwa perspektif a. Sampel Karyawan.
pembelajaran dan pertumbuhan Jumlah karyawan tetap Hotel The
penting untuk diukur dengan tujuan Patra Bali Resort & Villas sebanyak
untuk menyediakan sarana dan 160 orang. Menurut Arikunto
prasarana yang memadai, (2013:90) menyatakan bahwa
mempersiapkan sumber daya apabila jumlah subjeknya atau
mnusia yang handal lewat populasi kurang dari 100, maka
pendidikan serta pelatihan untuk sebaiknya diambil semua,
mendukung tercapainya tujuan dari selanjutnya jika subyeknya besar
tiga perspektif sebelumnya. maka dapat diambil 10-15 % atau
20-25 % atau lebih. Berdasarkan
pendapat Arikunto diatas, maka

51 | J A M M S
(Putu Gde Himawan Saputra1) dan I Putu Santika2), hal.42 – 63) Vol 03, No 01,
Desember 2021

jumlah sampel yang adakan Teknik Analisis Data


diambil adalah sebanyak 50 persen Tehnik analisis data digunakan
dari populasi yaitu sebanyak 80 untuk mengukur kinerja hotel The
orang. Dalam penelitian ini teknik Patra Bali Resort & Villas adalah
pengambilan sampel penelitian analisis deskriptif kuantitatif dengan
ditentukan dengan menggunakan menggunakan pendekatan balanced
teknik propobability sampling. scorecard yang dilihat dari empat
b. Sampel Pelanggan perspektif yaitu:
Menurut Solimun (2005:78), Kinerja Perspektif Keuangan
menyatakan bahwa banyaknya Adalah kinerja Hotel The Patra
jumlah sampel dalam penelitian Bali Resort & Villas yang dilihat dari
dapat ditentukan dengan rasio profitabilitas (ROA) periode
pertimbangan 5 sampai 10 kali tahun 2017 sampai 2019. Return on
jumlah parameter yang diteliti. assets (ROA) adalah rasio
Jumlah parameter pengukuran profitabilitas yang mengukur
perspektif pelanggan dalam kemampuan perusahaan menghasilkan
penelitian ini adalah sebanyak 10, laba dari penggunaan seluruh sumber
merujuk pada pendapat Solimun daya atau aset yang
diatas, maka sampel minimal dalam dimilikinya. Adapun rumus dari
penelitian ini adalah 5 x 10 atau Return on assets (ROA) adalah:
sebanyak 50 orang. Teknik
penarikan sampel pelanggan yang Laba Bersih
ROA = x100%
Total aset
digunakan dalam penelitian ini
yaitu Accidental Sampling. Teknik
Hasil dari perhitungan
pengambilan sampel ini yaitu
menggunakan rasio tersebut kemudian
pengambilan sampel berdasarkan
akan disesuaikan dengan standard
kebetulan siapa saja yang bertemu
pengukuran Rasio Profitabilitas
dengan peneliti dan dapat dijadikan
(ROA) pada Tabel 4 berikut:
sampel (Sugiyono, 2018:77).

Tabel 4
Standar Pengukuran Rasio Profitabilitas (ROA)
Rasio Standar Kreteria
≥ 10% Sangat baik
ROA 7% s/d <10% Baik
3% s/d <7% Cukup baik
1% s/d <3% Kurang baik
< 1% Tidak baik
(Sumber: PMK No.06/Per/M.KUKM/V/2006)

Kinerja perspektif pelanggan pengukuran dalam perspektif


Adalah kinerja Hotel The Patra pelanggan terdiri atas:
Bali Resort & Villas yang dilihat dari a. Bukti fisik, b. Keandalan
perspektif pelanggan. Kinerja b. Daya tanggap
perspektif pelanggan penelitian ini c. Jaminan
diukur dengan kepuasan pelanggan. d. Empati
Kepuasan pelanggan dalam penelitian Dalam penelitian ini jawaban
ini diukur berdasarkan kelompok yang terdiri dari 4 kategori yakni a)

52 | J A M M S
(Putu Gde Himawan Saputra1) dan I Putu Santika2), hal.42 – 63) Vol 03, No 01,
Desember 2021

Sangat Setuju, b) Setuju, c) Kurang pengecekan tagihan ke masing -


Setuju dan d) Tidak Setuju akan masing outlet, mengecek tagihan
digolongkan menjadi 2 pernyataan (bill), menerima pembayaran. Jika
dari 4 kategori tersebut meliputi untuk SCE kurang dari 1 berarti ada aktivitas
kategori pernyataan positif (ya) yang tidak bernilai tambah (non value
meliputi jawaban sangat setuju dan added activity). SCE yang ideal adalah
setuju, sedangkan untuk pernyataan sebesar 1 dan tidak mungkin lebih dari
negatif (tidak) yaitu jawaban kurang 1. Jika SCE sebesar 1 berarti tidak ada
setuju dan tidak setuju. Untuk standar aktivitas yang tidak bernilai tambah.
kinerja yang dipergunakan dalam Kinerja perspektif pembelajaran
menentukan tingkatan dan diberi skor dan pertumbuhan
sebagai berikut : Adalah kinerja Hotel The Patra
a. Jika 60-100 persen jawaban Bali Resort & Villas yang dilihat dari
responden adalah ya (positif) = perspektif pembelajaran dan
kinerja baik pertumbuhan. Perspektif pembelajaran
b. Jika 0-59 persen jawaban dan pertumbuhan dalam penelitian ini
responden adalah tidak (negatif) = diukur berdasarkan penelitian
kinerja buruk Dewanti, dkk (2016) yaitu:
Kinerja perspektif proses bisnis a. Komitmen karyawan
internal b. Kesempatan pendidikan dan
Adalah kinerja Hotel The Patra pelatihan
Bali Resort & Villas yang dilihat dari c. Penghargaan prestasi kerja
perspektif proses bisnis internal. Dalam perspektif pelanggan dan
Perspektif proses bisnis internal pembelajaran dan pertumbuhan diukur
diukur berdasarkan Service Cycle dengan menggunakan Skala Likert.
Efficiency ( Afrizal, 2015) adalah Skala Likert menggunakan empat
perbandingan antara waktu yang alternatif jawaban pertanyaan, yaitu:
berkaitan dengan value added activity sangat setuju, setuju, kurang setuju
dalam transaksi check in atau check dan tidak setuju.
out dan making bed dengan waktu Dalam penelitian ini jawaban
total untuk memproses transaksi check yang terdiri dari 4 kategori yakni a)
in atau check out (waktu yang Sangat Setuju, b) Setuju, c) Kurang
berkaitan dengan value added activity Setuju dan d) Tidak Setuju akan
dan non value added activity). Dengan digolongkan menjadi 2 pernyataan
menggunakan rumus: dari 4 kategori tersebut meliputi untuk
kategori pernyataan positif (ya)
𝑃𝑟𝑜𝑐𝑒𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒 meliputi jawaban sangat setuju dan
𝑆𝐶𝐸 =
𝑇ℎ𝑟𝑜𝑢𝑔ℎ𝑝𝑢𝑡 𝑡𝑖𝑚𝑒
setuju, sedangkan untuk pernyataan
negatif (tidak) yaitu jawaban kurang
Waktu bernilai tambah adalah setuju dan tidak setuju. Untuk standar
waktu standar pemrosesan check in kinerja yang dipergunakan dalam
maupun check out. Throungput time menentukan tingkatan dan diberi skor
terdiri dari pengisian formulir sebagai berikut:
registrasi, prosesan voucher, a. jika 60 – 100 persen jawaban
pemberian passport, dan input data responden adalah ya (positif) =
untuk proses check in sedangkan untuk kinerja baik
proses check out terdiri dari

53 | J A M M S
(Putu Gde Himawan Saputra1) dan I Putu Santika2), hal.42 – 63) Vol 03, No 01,
Desember 2021

b. jika 0 – 59 persen jawaban standar rasio profitabilitas. Rasio


responden adalah tidak (negatif) = profitabilitas (Return On Asset /ROA)
kinerja buruk Hotel The Patra Bali Resort & Villas
yang dilihat dan hitung berdasarkan
HASIL DAN PEMBAHASAN laporan keuangan yang terdata pada
Penilaian Kinerja di Hotel The balance sheet comparative selama
Patra Bali Resort & Villas periode tahun 2017 sampai tahun
Berdasarkan Perspektif Keuangan 2019. Return on assets (ROA) adalah
Pengukuran kinerja pada rasio profitabilitas yang mengukur
perspektif ini diukur menggunakan kemampuan perusahaan menghasilkan
Rasio profitabilitas (Return On Asset laba dari penggunaan seluruh sumber
/ROA). Perhitungan menggunakan daya atau aset yang dimilikinya.
rasio tersebut disesuaikan dengan Adapun rumus dari Return on
standard pengukuran Rasio assets (ROA) yang digunakan untuk
Profitabilitas (ROA) berdasarkan mengukur kinerja keuangan dalam
Peraturan Mentri Koperasi: PMK penelitian ini adalah:
No.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang

Rumus: ROA (Return On Asset)= Laba Bersih / Total Aset X 100%

Selanjutnya dilakukan Berdasarkan hasil perhitungan


perhitungan rasio profitabilitas rasio profitabilitas untuk tahun 2017,
(Return On Asset/ROA) berdasarkan 2018 dan 2019 telah ditentukan hasil
laporan keuangan yang tertuang rasio profitabilitas untuk masing
balance sheet comparative selama masing tahun yang kemudian
kurun waktu tahun 2017 sampai tahun digunakan pada tahap selanjutnya
2019. Adapun hasil dari perhitungan membuat tabel rasio profitabilitas
Return On Assets (ROA) pada masing Return On Asset/ ROA untuk periode
masing tahun adalah sebagai berikut: tiga tahun serta menentukan kriteria
1. Hasil perhitungan Rasio dan taraf kriterianya masing masing
Profitabilitas Tahun 2017: yang disesuaikan dengan standar
ROA = Rp. 7.703.018.062 : Rp. kriteria rasio profitabilitas Return On
193.194.694.933x 100% = 3,98% Asset / ROA berdasarkan Peraturan
2. Hasil perhitungan Rasio Menteri Koperasi: PMK
Profitabilitas Tahun 2018: No.06/Per/M.KUKM/V/2006. Berikut
ROA = Rp. 14.625.958.612 : Rp. merupakan tabel Rasio Provitabilitas
196.055.908.408 x 100%= 7,46% (Return On Asset/ ROA) tahun 2017
3. Hasil perhitungan Rasio sampai 2019:
Profitabilitas Tahun 2019:
ROA = Rp. 11.207.210.761 : Rp.
197.379.808.408 x 100%= 5,67%

54 | J A M M S
(Putu Gde Himawan Saputra1) dan I Putu Santika2), hal.42 – 63) Vol 03, No 01,
Desember 2021

Tabel 5
Kinerja Hotel The Patra Bali Resort & Villas Berdasarkan Perspektif
Keuangan Tahun 2017-2019
Tahun Total Aset Laba Bersih ROA (%) Kriteria
2017 Rp193.194.694.933 Rp7.703.018.062 3,98 Cukup Baik
2018 Rp196.055.908.408 Rp14.625.958.612 7,46 Baik
2019 Rp197.379.808.408 Rp11.207.210.761 5,67 Cukup Baik
Rata-Rata 5,70 Cukup Baik
(Sumber: Data Primer Penelitian Tahun 2021)

Table 5 menunjukkan bahwa cukup baik. Pada tahun 2019 terjadi


rata-rata kinerja hotel The Patra Bali penurunan ROA sebesar 2,44% yang
Resort & Villas berdasarkan perspektif disebabkan oleh menurunnya tingkat
keuangan berada pada kategori cukup kunjungan wisatawan karena
sehat dengan rata-rata ROA sebesar dimulainya wabah Virus Corona atau
5,70 persen. Dilihat dari nilai ROA Covid 19 yang menyebabkan
dari tahun 2017 sampai 2019, nilai kemerosotan yang lumayan drastis
ROA tertinggi terdapat pada tahun terhadap profitabilitas industri
2018 yaitu sebesar 7,46 persen. pariwisata dan industri lain yang
Sedangkan nilai ROA terendah dipengaruhinya
terdapat pada tahun 2017 yaitu sebesar Penilaian Kinerja di Hotel The
7,46 persen. Patra Bali Resort & Villas
Hasil analisis menunjukkan Berdasarkan Perspektif Pelanggan
bahwa kinerja The Patra Bali Resort & Penilaian kinerja perspektif
Villas dilihat dari perspektif keuangan pelanggan akan diukur dengan
berada pada kategori cukup baik. menggunakan kuisioner yang
Kinerja berdasarkan perspektif disebarkan kepada pelanggan hotel
keuangan ini dilihat dari nilai ROA The Patra Bali Resort & Villas.
atau Return On Asset dari tahun 2017 Menurut Niven (2002) pengukuran
sampai tahun 2019. Pada tahun 2017 kinerja pada variabel masing-masing
nilai ROA sebesar 3,98 yang berada dalam Balanced Scorecard dilakukan
pada kategori cukup baik. Pada tahun dengan dasar pernyataan positif (ya)
2018 nilai persentase ROA mengalami dan pernyataan negatif (tidak).
peningkatan dengan nilai sebesar 7,46 Jawaban yang dikategorikan positif
yang tergolong kategori baik. Adanya (ya) adalah sangat setuju (SS) dan
kenaikan nilai ROA ini, menunjukan setuju (S). Jawaban kurang setuju (KS)
bahwa Hotel The Patra Bali Resort & dan tidak setuju (TS) dikatagorikan
Villas mampu mengelola aktiva dan negatif (tidak). Pernyatan Responden
aset yang dimiliki dengan baik untuk Pengguna jasa berjumlah 50
meningkatkan laba. Pada tahun 2019 responden. Berikut disajikan jawaban
hasil dari analisis ROA (return On pengguna jasa hotel The Patra Bali
Asset) sebesar 5,67% dengan kriteria Resort & Villas pada tabel 6:

55 | J A M M S
(Putu Gde Himawan Saputra1) dan I Putu Santika2), hal.42 – 63) Vol 03, No 01,
Desember 2021

Tabel 6
Pernyataan Responden untuk Perspektif Pengguna Jasa Hotel The Patra Bali
Resort & Villas
No Variabel Jumlah Jawaban Pernyataan Responden (%)
(org)
Ya Tidak Positif Negatif
1 Penampilan karyawan rapi 50 0 100 0
2 Hotel memiliki fasilitas lengkap 50 0 100 0
3 Menawarkan berbagai pelayanan 50 0 100 0
4 Memberikan pelayanan sesuai janji 50 0 100 0
5 Karyawan tanggap memberikan 50 0 100 0
pelayanan
6 Karyawan memberikan pelayanan 50 0 100 0
yang cepat
7 Karyawan mampu membuat 50 0 100 0
pelanggan merasa aman
8 Karyawan memiliki pengetahuan 50 0 100 0
yang luas
9 Karyawan dapat memebrikan 50 0 100 0
perhatian secara individu
10 Mengutamakan kebutuhan pelanggan 50 0 100 0
Rata – rata 100 0 100 0
(Sumber: Data Primer Penelitian Tahun 2021)

Tabel 6 dapat dijelaskan bahwa menggunakan tolak ukur kepuasan


dari perspektif pengguna jasa yang pelanggan karena terkait dengan
dilihat dari kepuasan pelanggan hotel tujuan perusahaan yaitu memperluas
The Patra Bali Resort & Villas yang pangsa pasar. Dengan memuaskan
ditunjukkan dari proporsi pernyataan pelanggan, perusahaan dapat
positif sebanyak 100 persen. mempertahankan pelanggan yang
Berdasarkan pendapat Niven (2002) telah ada dan meningkatkan jumlah
menyatakan bahwa, jika proporsi pelanggan
pernyataan positif lebih tinggi dari 60 Adapun indicator kepuasan
persen, maka kinerja dari perspektif ini pelanggan yang digunakan dalam
digolongkan pada kualifikasi baik dan mengukur kepuasan pelanggan adalah
jika 0-59 persen responden bukti fisik, keandalan, daya tanggap,
memberikan pernyatan positif jaminan dan empati yang terdiri dari
digolongkan pada kualifikasi kinerja sepuluh pertanyaan. Dari hasil
buruk. Berdasarkan hal tersebut, dapat tanggapan pelanggan menunjukkan
disimpulkan bahwa kinerja Hotel The bahwa seluruh indicator mendapatkan
Patra Bali Resort & Villas dilihat dari tanggapan sangat puas terhadap
perspektif pelanggan berada pada seluruh pelayanan yang diberikan The
kualifikasi sangat baik. Patra Bali & Villas. Adanya kepuasan
Hasil analisis menunjukkan yang dirasakan pelanggan tersebut
bahwa kinerja The Patra Bali & Villas menumbulkan adanya promosi secara
berdasarkan perspektif pelanggan tidak langsung yang dilakukan oleh
berada pada kualifikasi sangat baik. pelanggan lama kepada orang –orang
Kinerja perusahaan berdasarkan disekitar mereka baik kepada kerabat
perspektif pelanggan diukur dengan dan keluarga. Meningkatnya jumlah

56 | J A M M S
(Putu Gde Himawan Saputra1) dan I Putu Santika2), hal.42 – 63) Vol 03, No 01,
Desember 2021

pelanggan ini pada akhirnya akan dalam transaksi check in atau check
berpengaruh terhadap pendapatan out dan making bed dengan waktu total
perusahaan, sehingga kinerja untuk memproses transaksi check in
keuangan perusahaan akan meningkat. atau check out. Dari hasil tersebut
Penilaian Kinerja di Hotel The juga dapat disimpulkan efisiensi
Patra Bali Resort & Villas kinerja terkait hal yang di ukur untuk
berdasarkan perspektif Bisnis proses bisnis internal.
Internal Secara spesifik Service cycle
Pada perspektif ini, pengukuran efficiency akan mengukur efisiensi
dibuat dengan menggunakan analisis pelayanan pada departemen front
service cycle efficiency. Yang office dan house keeping dalam
digunakan untuk menggambarkan memberikan pelayanan kepada tamu,
serta mengukur seberapa besar yang mencakupi efisiensi pelayanan
kemampuan Hotel The Patra Bali dan waktu dalam menangani proses
Resort & Villas terhadap aktivitas check-in, check out dan penyiapan
proses bisnis internal diukur kamar sehingga hasil daripada
berdasarkan Service Cycle Efficiency pengukuran pada perspektif ini dapat
guna melakukan perbandingan antara mengetahui apakah waktu yang
standar waktu yang diberikan untuk diperlukan sudah sesuai dengan
penyelesaian suatu aktifitas dengan standar yang ditetapkan oleh Hotel
rata rata waktu yang dibutuhkan untuk The Patra Bali Resort & Villas atau
menyelesaikan suatu aktivitas. tidak. Semakin sedikit waktu yang
Aktivitas proses bisnis internal yang di dibutuhkan maka semakin baik kinerja
ukur menggunakan Service Cycle Hotel The Patra Bali Resort & Service
Efficiency di Hotel The Patra Bali cycle efficiency dalam memberikan
Resort & Villas adalah aktivitas yang pelayanan untuk kepuasan pelanggan.
berkaitan dengan proses penanganan Adapun rumus dari Service cycle
check in, check out dan making bed efficiency (SCE) yang digunakan
(double bad dan twin bad) yang untuk mengukur proses bisnis internal
selanjutnya akan mengungkap value dalam penelitian ini adalah:
added activity atau non value added

SCE (Service Cycle Efficiency) =


Procesing time
Troughput time (Waktu rata - rata penyelesaian + Procesing time)

Selanjutnya dilakukan 1. Check In Process:


perhitungan Service Cycle Efficiency 5 menit
SCE = = 0,63
yang mencakupi efisiensi pelayanan 3 + 5 menit
dan waktu dalam menangani proses
check-in, check out dan penyiapan 2. Check Out Process:
kamar berdasarkan data hasil 5 menit
SCE = = 0,63
observasi yang telah dilakukan pada 3 + 5 menit
tanggal 11 sampai 13 Februari Tahun
2021 dapat dihitung sebagai berikut:

57 | J A M M S
(Putu Gde Himawan Saputra1) dan I Putu Santika2), hal.42 – 63) Vol 03, No 01,
Desember 2021

3. Making Bed Process (Double Berdasarkan hasil perhitungan


Bed): Service Cycle Efficiency yang
10 menit mencakupi efisiensi pelayanan dan
SCE = = 0,59
7 + 10 menit waktu dalam menangani proses check-
4. Making Bed Process ( Twin in, check out dan penyiapan kamar,
Bed): selanjutnya dapat disimak hasil
12 menit Service Cycle Efficiency penilaian
SCE = = 0,57
9 + 12 menit kinerja untuk perspektif proses bisnis
internal pada tabel berikut ini:

Tabel 7
Service Cycle Efficiency
Service Activity Procesing Troughp SCE Non Value Added
Time ut Time Time
Check In 5 menit 3 menit 0,63 0.37
Check Out 5 menit 3 menit 0,63 0.37
Making Bed (Double 10 7 menit 0,59 0.41
Bed) menit
Making Bed (Twin 12 9 menit 0,57 0.43
Bed) menit
(Sumber: Lampiran 3)

Berdasarkan data hasil dari proses check in, check out dan
perhitungan SCE pada tabel diatas making bed kinerja Hotel The Patra
dijelaskan bahwa dalam proses check Bali Resort & Villas dilihat dari
in dan check out belum mencapai 1 perspektif proses bisnis internal masih
dan hanya sebesar 0.63. Ini berarti ada perlu ditingkatkan.
0.37 aktifitas yang tidak bernilai Hasil analisis menunjukkan
tambah (non value added activity). bahwa bahwa kinerja hotel The Patra
Hasil perhitungan SCE dalam hal ini Bali & Villa masih belum sesuai
waktu rata – rata check in dan check dengan yang diharapkan karena masih
out di Hotel, menunjukan kinerja kurang dari angka 1 ini berarti kinerja
Hotel masih perlu ditingkatkan karena perspektif bisnis internal masih perlu
SCE untuk proses check in maupun ditingkatkan sehingga mendekati
check out masih kurang dari 1. Ini angka 1. Kinerja perusahaan dari
berarti masih ada non value added perspektif Bisnis internal diukur
activity. Sementara untuk proses dengan menggunakan service cycle
making bed untuk double bad Nilai efficiency. Nilai perhitungan SCE
SCE belum mencapai 1 dan hanya dalam proses check in dan check out
sebesar 0.59 ini berarti ada 0.41 SCE sebesar 0,63 ada 0,37 aktivitas
aktivitas yang tidak bernilai tambah yang tidak bernilai tambah berarti
(non value added activity). Dan untuk kinerja perlu ditingkatkan. Sementara
proses making bed untuk twin bed. untuk proses making bed untuk double
Nilai SCE belum mencapai 1 dan bad sebesar 0,59 ada 0,41 aktivitas
hanya 0.57 ini berarti ada 0.43 yang tidak bernilai tambah berarti
aktivitas yang tidak bernilai tambah kinerja perlu ditingkatkan. Dan untuk
(non value added activity). Jika dilihat proses making bed untuk twin bed

58 | J A M M S
(Putu Gde Himawan Saputra1) dan I Putu Santika2), hal.42 – 63) Vol 03, No 01,
Desember 2021

sebesar 0,57 ada 0,43 aktivitas yang Hasil penelitian kinerja Hotel
tidak bernilai tambah berarti kinerja The Patra Bali Resort & Villas ditinjau
perlu ditingkatkan. Ini berarti bahwa dari perspektif pembelajaran dan
kinerja berdasarkan perspektif bisnis pertumbuhan diukur dengan
internal di Hotel The Patra Bali Resort menggunakan kuisioner. Pengukuran
& Villas masih perlu ditingkatkan. kinerja perspektif pembelajaran dan
Perlu diperhatikan disini, bahwa nilai pertumbuhan dengan cara
SCE adalah maksimum 1, sementara menyebarkan kuesioner kepada
hasil yang diperoleh adalah kurang karyawan Hotel The Patra Bali Resort
dari angka 1 hal ini menunjukan & Villas sebanyak 80 orang.
efisiensi kegiatan hotel dan karyawan Pengukuran kinerja perspektif
ada yang kurang efisien sehingga pembelajaran dan pertumbuhan
kinerja hotel masih perlu ditingkatkan dilakukan dengan dasar pernyataan
untuk mengurangi adanya aktivitas positif (ya) dan pernyataan negatif
yang tidak bernilai tambah bagi hotel. (tidak). Berikut disajikan perspektif
Penilaian Kinerja di Hotel The pembelajaran dan pertumbuhan pada
Patra Bali Resort & Villas table 8:
Berdasarkan Pembelajaran dan
Pertumbuhan

Tabel 8
Pernyataan Responden untuk Perspektif Pembelajaran dan
Pertumbuhan Hotel The Patra Bali Resort & Villas
No Variabel Jumlah Jawaban Pernyataan Responden
(org) (%)
Ya Tidak Positif Negatif
Komitmen
1 Bangga dan nyaman 79 1 98,7 1,3
2 Ikut memiliki 79 1 98,7 1,3
3 Bekerja dg tanggung jwb 80 0 100 0
4 Bersikap loyal 79 1 98,7 1,3
5 Kerja keras dan tulus 80 0 100 0
6 Percaya dg teman 79 1 98,7 1,3
7 Baik untuk semua 80 0 100 0
8 Optimis 80 0 100 0
9 Mendukung 80 0 100 0
Pendidikan Dan Pelatihan
10 Peluang ikut pendidikan 73 7 91,2 8,8
11 Pendidikan sesuai dengan
pekerjaan 67 13 83,7 16,2
12 Peningkatan keterampilan 9
pegawai 71 88,7 11,3
Penghargaan
13 Gaji yang sesuai 76 4 95,0 5,0
14 Tunjangan yg sesuai 79 1 98,7 1,3
15 Umpan balik prestasi 77 3 96,2 3,8
16 Jaminan 80 0 100 0
17 Apresiasi 77 3 96,2 3,8
Rata – rata 77,4 22,6 96,7 3,3
(Sumber: Data Primer Penelitian Tahun 2021)

59 | J A M M S
(Putu Gde Himawan Saputra1) dan I Putu Santika2), hal.42 – 63) Vol 03, No 01,
Desember 2021

Tabel 8 dapat dijelaskan bahwa Kesimpulan penelitian adalah


responden karyawan Hotel The Patra sebagai berikut: Kinerja Hotel The
Bali Resort & Villas memberikan Patra Bali Resort & Villas berdasarkan
pernyataan positif sebesar 96,7 persen perspektif keuangan menunjukkan
dan memberikan pernyataan negatif kinerja berpredikat cukup baik. Pada
sebesar 3,3 persen. Berdasarkan hasil perspektif ini kinerja keuangan
tersebut, kinerja Hotel The Patra Bali dikukur dengan menggunakan Rasio
Resort & Villas ditinjau dari perspektif profitabilitas (Return On Asset / ROA)
pembelajaran dan pertumbuhan berada dari tahun 2017, 2018 dan 2019. 2)
pada kualifikasi baik yaitu 96,7 %. Kinerja Hotel The Patra Bali Resort &
Hasil analisis menunjukkan Villas berdasarkan perspektif
bahwa kinerja The Patra Bali & Villas pelanggan menunjukkan kinerja
berdasarkan perspektif pembelajaran berpredikat sangat baik. Pada
dan pertumbuhan berada pada perspektif ini kinerja diukur dengan
kualifikasi sangat baik. Kinerja menggunakan kuisioner untuk
perusahaan berdasarkan perspektif mengukur kepuasan tamu terhadap
pembelajaran dan pertumbuhan diukur pelayanan yang di berikan oleh hotel
dengan menggunakan questioner The Patra Bali Resort & Villas, dan
dengan indicator komitmen, rekapitulasi hasil kuisioner kepada
pendidikan dan pelatihan dan pelanggan. 3) Kinerja Hotel The Patra
penghargaan yang diberikan kepada Bali Resort & Villas berdasarkan
karyawan. Hasil analisis menunjukkan perspektif bisnis internal kinerja Hotel
bahwa Hotel The Patra Bali Resort & masih perlu ditingkatkan masih ada
Villas berdasarkan perspektif aktivitas yang tidak bernilai tambah
pembelajaran dan pertumbuhan berada (non value added activity). Pada
pada kualifikasi baik dengan nilai perspektif ini kinerja telah di ukur
rerata sebesar 96,7 persen. Hasil ini dengan menggunakan Service Cycle
menunjukkan bahwa adanya Efficiency untuk mengukur efisiensi
peningkatan komitmen, pendidikan waktu dan kecepatan pelayanan pada
dan pelatihan dan penghargaan yang departemen front office dan house
dimiliki karyawan hotel dapat keeping dalam memberikan pelayanan
meningkatkan kinerja karyawan dan kepada tamu, yang mencakupi
berdampak pada meningkatnya efisiensi pelayanan dan waktu dalam
kualitas proses layanan pelanggan. menangani proses check-in, check out
Dengan demikian kepercayaan dan proses making bed. 4) Kinerja
pelanggan dan kepuasan pelanggan Hotel The Patra Bali Resort & Villas
akan meningkat dan kinerja berdasarkan perspektif pembelajaran
perusahaan akan meningkat. dan pertumbuhan menunjukkan
kinerja berpredikat baik. Pada
SIMPULAN DAN SARAN perspektif ini kinerja diukur dengan
Simpulan menggunakan kuisioner untuk
Berdasarkan hasil analisis dan mengukur kepuasan karyawan
pembahasan yang telah dilakukan terhadap perusahaan serta mengetahui
dalam penelitian ini, maka dapat kemampuan perusahaan untuk
diperoleh kesimpulan dan saran mengelola pembelajaran dan
sebagai berikut: pertumbuhan karyawan sebagai aset

60 | J A M M S
(Putu Gde Himawan Saputra1) dan I Putu Santika2), hal.42 – 63) Vol 03, No 01,
Desember 2021

sumber daya manusia bagi perusahaan dilakukan dengan selalu mengevaluasi


itu sendiri. dan meningkatkan manajemen waktu
Saran pelayanan pada karyawan sebagai aset
Saran penelitian adalah sebagai sumber daya manusia perusahaan
berikut: 1) Hotel The Patra Bali Resort karena karyawan adalah pihak yang
& Villas diharapkan selalu melakukan langsung menangani proses pelayanan
evaluasi dan perbaikan-perbaikan terhadap tamu. Evaluasi dan perbaikan
terhadap manajemen keuangan terhadap kinerja karyawan dalam
perusahan. evaluasi dan perbaikan- memanajemen waktu dalam
perbaikan terhadap manajemen memberikan pelayanan tentunya akan
keuangan perusahan tentunya akan menghasilkan efisiensi waktu dan
menghasilkan predikat profitabilitas kecepatan yang bagus yang
atau return on asset yang baik bagi selanjutnya akan memberikan predikat
perusahaan. Hal tersebut dapat service cycle efficiency yang baik
dilakukan dengan mempersiapkan tentunya. Dengan penyempurnaan
strategi manajemen keuangan jangka terhadap hal tersebut kinerja perspektif
panjang yang terus di evaluasi dan proses bisnis internal bisa
diperbaiki seiring dengan melakukan ditingkatkan untuk mengurangi
penyempurnaan terhadap strategi adanya aktivitas yang tidak bernilai
usaha jangka panjang perusahaan tambah bagi hotel. 4) Saran terhadap
sehingga predikat baik kinerja kinerja Hotel The Patra Bali Resort &
keuangan bisa dipertahankan selalu Villas berdasarkan perspektif
dalam kondisi baik dan hal tersebut pembelajaran dan pertumbuhan 5)
akan berdampak positif pada Hotel The Patra Bali Resort & Villas
kelangsungan jangka panjang diharapkan selalu melakukan evaluasi
perusahaan. 2) Patra Bali Resort & dan perbaikan-perbaikan terhadap
Villas diharapkan selalu melakukan manajemen pengelolaan sumber daya
evaluasi dan perbaikan - perbaikan manusia. Hal tersebut dapat dilakuan
terhadap manajemen pelayanan tamu dengan selalu mengevaluasi dan
secara berkala. Hal tersebut dapat meningkatkan kemampuan karyawan,
dilakuan dengan selalu mengevaluasi aset sumber daya manusia perusahaan
kepuasan tamu terhadap pelayanan dengan cara memberikan pelatihan
yang diberikan oleh perusahaan setiap dan pembelajaran, memperhatikan
kurun waktu tertentu dan jaminan kesejahteraan. Karyawan
meningkatkan serta memperbaiki adalah pihak yang langsung menagani
manajemen pelayanan tamu. Dengan proses aktivitas perusahaan maka,
penyempurnaan terhadap hal tersebut jaminan pembelajaran,pengembangan
predikat baik kinerja perspektif diri dan jaminan kesejahteraan
pelanggan bisa dipertahankan dalam karyawan adalah bagian dari
kondisi baik dan hal tersebut akan perbaikan sumber daya manusia yang
berdampak posistif pada kelangsungan selanjutnya berdampak sangat positif
jangka panjang perusahaan. 3) Hotel terhadap profesionalitas bisnis
The Patra Bali Resort & Villas perusahaan. Dengan penyempurnaan
diharapkan selalu melakukan evaluasi terhadap hal tersebut predikat baik
dan perbaikan-perbaikan terhadap kinerja perspektif pembelajaran dan
manajemen waktu dalam memberikan pertumbuhan bisa dipertahankan
pelayanan tamu. Hal tersebut dapat dalam kondisi baik dan hal tersebut

61 | J A M M S
(Putu Gde Himawan Saputra1) dan I Putu Santika2), hal.42 – 63) Vol 03, No 01,
Desember 2021

akan berdampak posistif pada Balanced Scorecard Se


kelangsungan jangka panjang Kecamatan Buleleng. E-Jurnal
perusahaan. Ekonomi Dan Bisnis. Volume 5
No.5. ISSN: 2337 – 3067.
DAFTAR PUSTAKA Universitas Udayana.
Aditama dan Kiswara. 2013. Analisis
Kinerja Komprehensif Dengan Galib. 2020. Analisis Kinerja
Balanced Scorecard Pada PT. Perusahaan Dengan
Kereta Api Indonesia (Studi Menggunakan Pendekatan
Kasus Pada PT. KAI DAOP IV Balanced Scorecard Pada PT.
Semarang). Diponogoro Jurnal Bosowa Propertindo. Seiko.
Of Accounting. Volume 2. Volume 2 No. 1
Nomor 3. ISSN (Online): 2337-
3806 Ghozali, I, 2006, Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program
Afrizal, Ade. 2015. Analisis Kinerja SPSS. Badan Penerbit
Perusahaan dengan Pendekatan Universitas Diponogoro.
Balaced Scorecard (Studi Kasus
Pada Hotel Panorama Tanjung Gisti Riza Adiste, Maulida Hirdianti.
Pinang). Jurnal Umrah. 2020. Analisis Sistem
Universitas Martim Raja Ali Manajemen Kinerja Varna
Haji Culture Hotel Surabaya. Jurnal
Akutansi Integratif Vol. 6 No. 1
Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian: Tahun 2020.
Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta. Hasyim, dkk. Strategi Peningkatan
Kinerja Dengan Metode
Atkinson, Anthony A., Kaplan, Robert Balanced Sorecard (Studi Kasus
S., Matsumura, Ella Mae, dan pada Hotel Puri Khatulistiwa).
Youbg, S. Mark. 2012. Akutansi Jurnal Sekretari dan
Manajemen. Edisi Kelima Jilid Manajemen. Vol. 4. Nomor 2
2., Jakarta:Indeks.
Irawan, Nur. 2019. Penerapan
Ariyanto, dkk. 2016. Penerapan Balanced Scorecard Sebagai
Balanced Scorecard Sebagai Tolak Ukur Pengukuran Kinerja
Tolak Ukur Kinerja Perusahaan Pada Hotel Elresas Lamongan.
(Study Pada PT. Marinal Jurnal Penelitian Ilmu
Indoprima). Jurnal Administrasi Manajemen. Volume 4. Nomor
Bisnis. Vol.39. No.1 3

David, Fred R. 2009, Manajemen James C. Van Horne, dan John M.


Strategis: Konsep, Edisi 12, Wachowicz Jr. , 2014. Prinsip –
Buku 1. Jakarta:. Salemba Prinsip Manajemen Keuangan
Empat. (Fundamentals of Financial
Management). Edisi ke-13 Buku
Dewanti, dkk. 2016. Kinerja Lembaga 2. Jakarta: Salemba Empat.
Perkreditan Desa Berbasis

62 | J A M M S
(Putu Gde Himawan Saputra1) dan I Putu Santika2), hal.42 – 63) Vol 03, No 01,
Desember 2021

Kaplan, Robert S., dan Norton, David 06/PER/M.KUKM/V/2006


P. 2000, Balanced Scorecard: Tentang Pedoman Penilaian
Menerapkan Strategi Menjadi Koperasi Berprestasi/Koperasi
Aksi. Jakarta:. Erlangga. Award

Mahmudah. 2015. Analisis Riyanto, Bambang, 2012,Dasar –


Pengukuran Kinerja Perhotelan dasar Pembelajaran
Dengan Pendekatan Balanced Perusahaan. Edisi ke-4.
Scorecard (BSC). Jurnal Yogyakarta: BPEE.
Pendidikan, Komunikasi, dan
Pemikiran Hukum Islam Vol. 7 Ruky. 2002. Sistem Manajemen
No. 1: 154-168, September Kinerja. PT Gramedia Pustaka
2015.ISSN:1978-4767.Institut Utama, Jakarta
Agama Islam Darussalam
(IAIDA) Blokagung. Sarwono, Jonathan, 2012,Metode
Riset Skripsi Kuantitatif
Moeheriono. 2012. Pengukuran menggunakan Prosedur SPPS.
Kinerja Berbasis Kompetensi.
Jakarta: Rajawali Pers. Sari, N. K. I., & Yogantara, K. K.
2020. Pengaruh Kepuasan
Mulyadi. 2014. Sitem Terpadu Kerja, Komitmen Organisasi
Pengelolaan Kinerja Personel dan Partisipasi Anggaran
Berbasis Balanced Scorecard. Terhadap Kinerja Manajerial
Yogyakarta:. UUP STIM YKPN Accounting Departement Hotel
Bintang 5 di Kabupaten
Mulyadi dan Setyawan, Johny. 2001. Badung. Journal Research of
Sistem Perencanaan dan Accounting (JARAC), 2(1), 106-
Pengendalian Manajemen. 115.
Jakarta : Salemba Empat.
Solimun. 2005. Analisis Multivariat
Niven, Paul R. 2002. Balanced Structural Equation Modeling
Scorecard: Step - By – Step (SEM). Jakarta : Gramedia
Maximazing Performance and Pustaka Utama.
Maintaining Results. John
Wiley & Sons, Inc., New York. Sugiyono. 2018. Metode Penelitian
Kombinasi (Mixed Methods).
Parta, dkk. 2019. Analisis Kinerja Bandung: CV Alfabeta
Berbasis Balanced Scorecard
Pada Indstri Perhotelan di Bali Supardi. 2005. Metodologi Penelitian
(Studi Kasus Pada Hotel The Ekonomi dan Bisnis. UII Press.
Samaya Ubud). Prosiding Yogyakarta
Seminar Nasional Hasil
Penelitian. STIMI Handayani Tunggal, Amin Wijaya. 2000.
Denpasar Pengukuran Kinerja Dengan
Balanced Scorecard. Jakarta :
Republik Indonesia. Peraturan Harvindo.
Menteri dan KUKM No.

63 | J A M M S

Anda mungkin juga menyukai