Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Adat Jamau Kutai Anggi Sri Bintang, Ngadri Yusro, Nurjannah, Eka Yanuarti
Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Adat Jamau Kutai Anggi Sri Bintang, Ngadri Yusro, Nurjannah, Eka Yanuarti
(KAGANGA)
Volume 3, Nomor 2, Desember 2020
e-ISSN : 2598-4934
p-ISSN : 2621-119X
DOI : https://doi.org/10.31539/kaganga.v3i2.1445
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adat Jamau Kutai dan nilai-nilai
pendidikan akhlak yang terkandung di dalam adat Jamau Kutai. Penelitian ini
merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara dan
dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adat Jamau Kutai adalah
acara adat yang berisi seperti membaca Al-Qur’an, kata sambutan, ceramah agama,
membaca do’a dan menyantap hidangan. sedangkan nilai-nilai pendidikan akhlak
yang terkandung di dalam adat Jamau Kutai yaitu pendidikan akhlak meliputi
tumbuhnya budaya saling membantu, kerja sama, setia kawan. Simpulan dari hasil
penelitian ini adalah bahwa di dalam adat Jamau Kutai sudah mengandung nilai
agama yang sangat kuat sedangkan nilai-nila pendidikan akhlak yang terkandung
di dalam adat Jamau Kutai yaitu untuk menumbuhkan budaya saling membantu,
kerja sama dan setia kawan.
ABSTRACT
This study aims to determine the traditions of the Jamau Kutai and the values of
moral education contained in the traditions of Jamau Kutai. This research is field
research with a qualitative approach. Data collection techniques used in this study
include observation, interviews, and documentation. The results of this study
indicate that the custom of Jamau Kutai is a customary event that contains such as
reading the Qur'an, speeches, religious lectures, reading prayers, and eating
dishes. while the values of moral education contained in the traditional Jamau
Kutai, namely moral education include the growth of a culture of mutual help,
cooperation, loyalty to friends. The conclusion from the results of this study is that
the Jamau Kutai tradition already contains very strong religious values while the
values of moral education contained in the Jamau Kutai custom are to foster a
culture of mutual help, cooperation, and loyalty to friends.
81
2020. Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora (KAGANGA) 3(2): 81-88
82
2020. Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora (KAGANGA) 3(2): 81-88
83
2020. Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora (KAGANGA) 3(2): 81-88
84
2020. Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora (KAGANGA) 3(2): 81-88
85
2020. Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora (KAGANGA) 3(2): 81-88
86
2020. Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora (KAGANGA) 3(2): 81-88
Tando tenbang ade tot, tando tuan ade nilai-nilai dari kebudayaan tersebut
kes. Madeak de titik ite musik, sado de tercermin dalam kehidupan adat yang
lai ite mbaso, kumu de tuwai keme menjadi pedoman dalam kehidupan
mgo. Sepamo nyemen nagiak mei, masyarakat. (Hastati 2019)
sepamo aus nagiak biyoa. Ibarat Menurut Baddruzzaman ketua
bejamben nak atei pedang, ajin bepekat Badan Musyawarah Adat (BMA)
neak atei ke’is. Ite besupeak ngen Lebong beliau menyatakan bahwa
besemajai, lajau bejanjai ngen besetio. pendidikan akhlak yang terdapat di
(Hasan 2015) adat Jamuan Kutai yaitu, pertama
Adapun Jamau Kutai di Desa bahwa pendidikan akhlaknya setia
Lemeu yang dijelaskan oleh Kepala kawan, kenapa dibilang setia kawan
Desa Lemeu yaitu: “Acara yang berisi bagi masyarakat Rejang kalau ada
seperti membaca Al-Qur’an, kata orang mengundang sebab menurut
sambutan, ceramah agama, membaca orang sekarang itu adalah arisan jika
Do’a dan menyantap hidangan” kita datang pada acara orang begitu
Pernyataan ini juga senada juga orang datang diacara kita, jadi itu
dengan pendapat ketua Kutai di Desa adalah sifat gotong royong. Pendidikan
Lemeu beliau menyatakan bahwa: akhlak yang Kedua ungkapan atau
“Biasanya penentuan para petugas ucapan terima kasih kepada Kutai Desa
untuk membaca Al-Qur’an ditentukan Lemeu Kecamatan Uram Jaya
sebelum acara, kata sambutan dari Kabupaten Lebong yang telah
Kepala Desa dan tuan rumah, ceramah membimbing Anak Kutai yang nikah”
Agama dari ustadz yang diundang, Pendapat Lain juga dinyatakan
membaca do’a oleh pak Imam” oleh Kepala Desa beliau menyatakan
Jamau Kutai juga dijelaskan oleh bahwa: “Nilai pendidikan yang
salah satau perangkat Desa Bahwa: terdapat dalam adat Jamau Kutai yaitu
“Acara Jamau Kutai ini biasanya saling membantu serta ikut turut
diadakan untuk acara-acara seperti memelihara sehingga anak Kutai yang
pernikahan, khitanan” berhasil di pelaminan, jadi ucapan
terima kasih kepada Kutai di malam
Nilai-nilai Pendidikan Akhlak yang itu. Kemudian di samping ucapan
Terkandung Dalam Adat Jamau terima kasih ada juga ucapan
Kutai permohonan maaf jika ada perintah
Kebudayaan memiliki fungsi Kutai yang tidak dapat dipatuhi jika
yang sangat besar dalam kehidupan ada ucapan Kutai yang tidak dapat
manusia karena setiap manusia dalam diangkatkan, jadi karena dia ingin
masyarakat selalu menemukan nikah dia mohon maaf sebesar-
kebiasaan yang baik dan buruk bagi besarnya. Pendidikan akhlak yang
dirinya. Karena karakter manusia ketiga pada Jamuan Kutai tersebut
biasanya dibentuk oleh lingkungan, tugas Ketua Kutai mencatat di malam
lingkungan yang baik akan Jamuan Kutai bahwa dua pasangan
menghasilkan karakter manusia yang yang menikah, jadi secara rahasia
baik dan lingkungan yang buruk akan catatan itu disimpan oleh ketua Kutai
menghasilkan karakter manusia yang kalau sekiranya pengantin melahirkan
buruk pula. (Apriyanti 2018) tidak tepat pada waktu itu ketua Kutai
Adat istiadat yang dimiliki oleh wajib menegur kepada orang tuanya.
orang Rejang menjadi acuan dalam Jadi ini adalah inti pelajaran akhlak
kehidupan dan memiliki kandungan
87
2020. Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora (KAGANGA) 3(2): 81-88
88