Anda di halaman 1dari 79

PENGEMBANGAN AGRO WISATA TEMANJANG SEBAGAI DAYA TARIK DI

BLORA JAWA TENGAH PASCA PANDEMI COVID -19

ARTIKEL ILMIAH

Disiapkan Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata

Disusun oleh:

Nama : Fatah Maulana Zhulkifar


NIM : 173338
Jurusan : Pariwisata
Program Studi : Pariwisata
Jenjang : Strata-Satu/S-1

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA AMBARRUKMO


(STIPRAM) YOGYAKARTA
2021

i
PENGEMBANGAN AGRO WISATA TEMANJANG SEBAGAI DAYA TARIK DI
BLORA JAWA TENGAH PASCA PANDEMI COVID 19

HALAMAN PERSETUJUAN
Diajukan oleh :
Fatah Maulana Zhulkifar
NIM : 173338

Telah disetujui Pembimbing


SUSUNAN PEMBIMBING

Yogyakarta ,...........

Telah disetujui dan diterima oleh :

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Dra. Damiasih, MM.,M.Par., CHE.,CGSP Moch Syamsu,SPt.,M.Par.,CHE., CGSP


NIDN : 0504086902 NIDN :0506036302

ii
Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo
LEMBAR PENGESAHAN

PENGEMBANGAN AGRO WISATA TEMANJANG SEBAGAI DAYA TARIK DI BLORA


JAWA TENGAH PASCA PANDEMI COVID 19
Disusun Oleh

Fatah Maulana Zhulkifar

NIM : 173338

Telah dipertahankan di depan dewan penguji


Tanggal:……………………..
SUSUNAN DEWAN PENGUJI
Penguji I Tanda tangan

Dr. Suhendroyono, SH,MM,M.Par,CHE., CGSP ………………


Penguji II :

Dr. Dra. Damiarsih, MM, M.Par., CHE., CGSP ………………


NIDN: 0504086902

Penguji III :

Moch. Nur Syamsu, S.Pt, M.Par., CHE., CGSP ………………


NIDN: 0506036302

ARTIKEL ILMIAH ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk
memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata (S.Par)
Tanggal: ...............................

Dr. Suhendroyono, SH, MM., M. Par., CHE., CGSP

iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN

Disusun oleh:

Nama : Fatah Maulana Zhulkifar

NIM : 173338

Semester : VIII

Jurusan : Pariwisata

Jenjang : Strata-1/S1

Judul Jurnal Ilmiah : PENGEMBANGAN AGRO WISATA TEMANJANG SE-


BAGAI DAYA TARIK DI BLORA JAWA TENGAH PASCA PANDEMI COVID 19

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal ……………, bertempat di Sekolah
Tinggi Pariwisata Ambarukmo Yogyakarta dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk
diterima sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pariwisata.

Yogyakarta 01-02-2021
Penulis

Fatah Maulana Zhulkifar

iv
HALAMAN PERNYATAAN
Disusun oleh:

Nama : Fatah Maulana Zhulkifar

NIM : 173338

Semester : VIII

Jurusan : Pariwisata

Jenjang : Strata-1/S1

Judul Jurnal Ilmiah : PENGEMBANGAN AGRO WISATA TEMANJANG SE-


BAGAI DAYA TARIK DI BLORA JAWA TENGAH PASCA PANDEMI COVID 19

Menyatakan bahwa tulisan ini dapat dikembangkan ke jurnal lain yang lebih berreputasi baik
ke jurnal nasional maupun internasional berkolaborasi dengan dosen pembimbing, dengan
tetap mencantumkan nama mahasiswa sebagai salah satu penulis. Mahasiswa tidak berhak
menuntut apapun bilamana tulisan ini dikemudian hari akan menjadi rujukan para peneliti
lain dimasa yang akan datang.

Yogyakarta 01-02-2021
Penulis

Fatah Maulana Zhulkifar

v
HALAMAN PERSEMBAHAN

Artikel ilmiah ini saya persembahkan untuk :


1. Teman-teman S1-D yang selalu memberikan dukungan semangat.
2. Ayah tercinta, mama, kakak serta pakde dan budhe sekeluarga yang menjadi penyemangat
penulisan untuk menyelesaikan artikel ilmiah ini.
3. Keluarga besar Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta yang sudah
memberikan bimbingan hingga artikel ilmiah ini terselesaikan.
4. Saudara saya yang telah membantu saya selama kunjungan ke Agro Wisata Temanjang.
5. Semua orang yang berkontribusi di Agro Wisata Temanjang yang telah memberikan
kesempatan untuk dapat mempelajari bagaimana mengembangkan suatu destinasi wisata
dan pengembangan serta dapat penulis tuangkan kedalam artikel ilmiah ini.

vi
MOTTO

“Kemajuan kita sebagai bangsa tidak bisa lebih cepat dari pada kemajuan kita dalam pendidi-
kan. Pikiran manusia adalah sumber daya fundamental kita.”

- John F.Kennedy –

vii
Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo
ARTIKEL ILMIAH
PENGEMBANGAN AGRO WISATA TEMANJANG SEBAGAI
DAYA TARIK DI BLORA JAWA TENGAH PASCA PANDEMI COVID -19
Diajukan Oleh:
Fatah Maulana Zhulkifar

ABSTRACT

The tourism object of Temanjang Agro Tourism in Blora district, Central Java is in-
cluded as a potential tourist attraction in Blora Regency. But in its management, the Teman-
jang Agro tourism object has decreased in quality and in its end. This is due to the lack of co-
ordination between the parties involved.
This study uses a qualitative method. Data collection techniques used are interview ob-
servations. The data used are observation, interview documentation and questionnaires, doc-
umentation and observation. Data processing techniques, data presentation, verification and
triangulation. The analysis used is a SWOT analysis.
From this research resulted in several efforts that can be made to develop tourist at-
tractions Argo Temanajang tourism to become a leading destination in Blora district, Central
Java. Where the good development efforts of the parties involved, such as the management of
tourism objects.
Argo Wisata Temanjang must coordinate with the Government and investors in manag-
ing Argo Wisata Temanjang.

Key words: Temanjang Agro tourism object

viii
Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo
ARTIKEL ILMIAH
PENGEMBANGAN AGRO WISATA TEMANJANG SEBAGAI
DAYA TARIK DI BLORA JAWA TENGAH PASCA PANDEMI COVID -19
Diajukan Oleh:
Fatah Maulana Zhulkifar

ABSTRAK

Objek wisata Agro Wisata Temanjang termasuk salah satu objek wisata yang sangat
potensial di Kabupaten Blora. Namun dalam pengelolaanya objek wisata ini belum optimal
sehinga mengalami penurunan kualitas dan pengunjung. Salah satunya adalah karena belum
adanya koordinasi antara berbagai pihak yang terkait.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitif. Teknik pengumpulan
data yang digunakan ialah dengan observasi dan wawancara. Data yang digunakan meliputi
hasil observasi, wawancara, bahan dokumentasi dan kuisioner, dokumentasi dan observasi.
Sedangkan teknik pengelolahan data, penyajian data, verifikasi dan triangulasi. Metode
analisis yang digunakan adalah dengan analisis SWOT.
Dari penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan dan upaya yang dapat dilakukan
untuk mengembangkan objek wisata Argo wisata Temanajang agar menjadi destinasi
unggulan di Kabupaten Blora Jawa Tengah. Upaya pengembangan yang baik terutama dari
pihak-pihak yang terkait, seperti pemerintah daerah setempat maupun pengelola objek
Wisata.
Pengembangan Agro Wisata Temanjang harus dilakukan dengan melibatkan
koordinasi dengan Pemerintah daerah dan investor khususnya dalam pengelolaan tempat
wisata Argo Wisata Temanjang.

Kata kunci : objek wisata Agro wisata Temanjang

ix
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
sehinga penulis dapat memenuhi tugas proposal penelitian artikel Jurnal Ilmiah, yang berjudul
“PENGEMBANGAN AGRO WISATA TEMANJANG SEBAGAI DAYA TARIK DI
BLORA JAWA TENGAH PASCA PANDEMI COVID 19“. Tidak lupa penulis juga
mengucapkan terimakasih kepda berbagai pihak atas bantuan yang telah diberikan sehingga
penulis dapat menyelesaikan proposal ini. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr.Suhendroyono, SH.,MM.,M.Par.,CHE,.CGSP Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata
Ambarrukmo Yogyakarta.
2. Ibu Dr.Damiasih,MM.,M.Par,CHE,.CGSP selaku dosen pembimbing yang telah mem-
berikan bimbingan dan dorongan dalam penyusunan Jurnal Ilmiah ini.
3. Bpk. Moch. Nur Syamsu, S.Pt.,M.Par,CHE,.CGSP selaku dosen pembinbing yang juga
Kaprodi Strata 1 (S-1).
4. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan baik secara moril dan material.
5. Teman-teman, sahabat dan pihak- pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Dalam pembuatan jurnal ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan
yang dibuat baik sengaja maupun tidak sengaja. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas
kesalahan dan kekurangan tersebut dan penulis tidak menutup diri untuk menerima saran dan
kritik serta masukan.
Yogyakarta 01 - 01- 2021.

Fatah Maulana Zhulkifar

x
DAFTAR ISI

Halaman Depan ............................................................................................ i


Halaman Persetujuan ................................................................................. ii
Lembaran Pengesahan ............................................................................... iii
Halaman Pernyataan Keaslian ................................................................. iv
Halaman Pernyataan .................................................................................. v
Halaman Persembahan .............................................................................. vi
Motto .......................................................................................................... vii
Abstract ..................................................................................................... viii
Abstract ........................................................................................................ ix
Kata Pengantar ............................................................................................ x
Daftar Isi ..................................................................................................... xi
Daftar Gambar ......................................................................................... xiii
Daftar Tabel .............................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 4
E. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................ 6
F. Linieritas penelitian ........................................................................... 6
G. Sistematika Tulisan ........................................................................... 6
BAB II KAJIAN LITERATUR DAN KAJIAN TEORI ......................... 8
A. Kajian Literatur ................................................................................. 8
B. Kajian Teori ..................................................................................... 10
BAB III METODOLOGI DAN DATA .................................................... 13
A. Metodologi ..................................................................................... 13
B. Data Penelitian ............................................................................... 14
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 20
A. Hasil Penelitian .................................................................................. 20
B. Hasil observasi Agro wisata Temanjang .......................................... 23

xi
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 53
A. Kesimpulan ...................................................................................... 53
B. Saran ................................................................................................. 53
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 55
LAMPIRAN .............................................................................................. 57
BIODATA MAHASISWA ....................................................................... 65

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Peta Wilayah Kabupaten Blora Jawa Tengah ............................. 21

Gambar 2 Deskripsi Informan ..................................................................... 30

Gambar 3 Diagram Responden Menurut Jenis Kelamin ............................. 31

Gambar 4 Diagram Responden Menurut Asal ............................................. 32

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Deskripsi Jenis Kelamin .............................................................. 31

Tabel 2 Faktor Lingkungan Internal ........................................................... 36

Tabel 3 Faktor Lingkungan Eksternal.......................................................... 40

Tabel 4 Analisis SWOT ............................................................................... 41

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pariwisata merupakan suatu keseluruhan elemen-elemen..terkait yang didalamnya

terdiri dari wisatawan,.daerah.tujuan.wisata,.perjalanan,..industri.dan lain sebagainya yang

merupakan.kegiatan.pariwisata.

Pariwisata adalah perjalanan lebih dari satu kali, untuk mendapatkan pengalaman

yang lebih, baik itu direncanakan ataupun tidak direncanakan oleh orang yang melakukan

perjalanan tersebut (Hidayah, 2019: 3).

Wisatawan adalah tipikal pengunjung yang cenderung menginginkan akomodasi

karena biasanya melakukan perjalanan lebih dari 24 jam atau bermalam di suatu tempat

penginapan. (Hidayah, 2019: 9).

Pariwisata merupakan aktivitas, pelayanan produk dan hasil industri pariwisata

yang mampu menciptakan pengalaman perjalanan bagi wisatawan. Unsur pembentuk

pengalaman perjalanan bagi wisatawan yang utama adalah adanya daya tarik dari suatu

tempat atau lokasi”. (Damiasih dan Ria, 2017,)

Perkembangan industri pariwisata telah mengalami berbagai perubahan baik

perubahan pola, bentuk dan sifat krgiatan,dorongan orang untuk melakukan perjalanan,

cara berfikir maupun sifat dan perkembangan pariwisata itu sendiri. (Soebyanto 2018:2)

Daya tarik wisata adalah sesuatu yang menarik dan menyebabkan wisatawan

berkunjung ke suatu tempat atau daerah, daya tarik tersebut biasanya berupa obyek-obyek

yang jarang terjadi dan dilihat setiap hari. (Syamsu 2018:75)

1
Agro wisata Temanjang merupakan salah satu daya.tarik.wisata.yang sangat

potensial. Tempat wisata ini memiliki beberapa ciri khas yang menarik. Seperti dengan

adanya pohon jati, hingga ketinggian kawasan yang mencapai 30 meter dari atas per-

mukaan tinggi. Ciri khas inilah yang menjadi kekuatan dan daya tarik obyek wisata ini.

Potensi besar yang ada dan sangat mungkin untuk lebih dikembangkan inilah yang menjadi

alasan penulis meneliti Agro Wisata Temanjang.

Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat kaya dengan berbagai obyek

wisata. Banyaknya pulau dan adat yang berbeda melahirkan beragam seni dan budaya.

Keunikan inilah yang membuat banyak wisatawan, baik lokal.maupun.asing datang untuk

berkunjung.

Pariwisata merupakan salah satu sektor..yang berperan penting dalam mendukung

dan membangun roda.perekonomian masyarakat. Pemerintah juga akan memperoleh

banyak devisa dari wisatawan yang datang. Tempat wisata..dengan berbagai corak dan

keunikan budayanya dapat..ditemukan di berbagai..lokasi dan daerah di seluruh Nusantara.

Kabupaten Blora..merupakan.salah.satu wilayah yang terletak di Provinsi Jawa

Tengah. Blora terkenal dengan berbagai jenis kekayaan alamnya yang potensial untuk

dikembangkan. Salah satunya adalah kekayaan alam yang berwujud wisata..alam..Agro

Wisata Temanjang yang terdapat di kawasan wisata Desa Temanjang.

Data yang dianalisis diperoleh melalui wawancara dan observasi lapangan,

meliputi kegiatan sosial, adat dan tradisi, kesenian, usaha di bidang pariwisata, dan

perencanaan program pengembangan pariwisata. Wawancara dilakukan secara mendalam

(in-depth interview) kepada informan yang dianggap memiliki kompetensi terhadap

2
objek yang diteliti. Informan dalam penelitian ini berasal dari instansi

pemerintah, masyarakat, dan Lembaga Swadaya Masyarakat. (susilo, 2018:56)

Agro Wisata Temanjang dibangun dan mulai dibuka sebagai tempat wisata pada

tahun 1995. Tempat wisata ini dimiliki oleh seorang tokoh Desa Temanjang yaitu Keluarga

Bapak Mindar dan Bapak Tomo, dan dikelola oleh warga setempat. Sejak tempat wisata

ini beroperasi dari tahun 1995 sampai 2005 banyak sekali pengunjung yang datang,

terutama dari kota (Kabupaten Blora). Tetapi karena adanya bencana longsor pada tahun

2006 yang menyebabkan bendungan pada area tersebut rusak, tempat wisata itu ikut men-

jadi rusak, tidak diperbaiki dan tidak terawat. Hal ini menyebabkan Agro Wisata Teman-

jang menjadi sepi pengunjung, dan menurun drastis semenjak adanya pandemi COVID 19.

B. Rumusan..Masalah

Berangkat dari latar..belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, terdapat

sejumlah masalah yang perlu mendapatkan perhatian dan kajian. Berikut ini beberapa ru-

musan..masalah dalam laporan ini.

1. Apa dan bagaimanakah pengembangan Agro Wisata Temanjang pasca pandemi

Covid-19?

2. Bagaimanakah mekanisme protokol new normal yang harus diterapkan dalam

pengelolaan obyek Agro Wisata Temanjang agar pengunjung yang datang tetap aman?

3. Bagaimana pula peran masyarakat dalam upaya pengembangan objek wisata

Temanjang pasca pandemi Covid 19?.

C. Tujuan..Penelitian

Sedangkan tentang tujuan dari penulisan artikel ilmiah ini dapat dirumuskan

sebagai.berikut..:

3
1. apa saja potensi.yang ada di Agro Wisata Temanjang.

2. Mengembangkan pengelolaan pariwisata dan memperbaiki fasilitas serta akses

yang ada di Agro Wisata Temanjang.

3. Meningkatkan kunjungan wisatawan ke Agro Wisata Temanjang.

D. Manfaat Penelitian

Penulisan artikel ilmiah.yang berjudul Pengembangan Argo..Wisata Temanjang

Sebagai Daya Tarik di Blora Jawa Tengah Pasca Pademi Covid 19 ini diharapkan dapat

memberikan berbagai manfaat berikut ini :

1. Manfaat..Bagi.Penulis

a. Penulis dapat menerapkan teori yang selama ini diajarkan oleh dosen pem-

bimbing selama perkuliahan berlangsung dalam penulisan artikel ini.

b. Menambah wawasan bagi penulis bidang ilmu kepariwisataan dan dapat

menjadi acuan kerja dalam bidang pariwisata serta sebagai salah satu..syarat

utama.memperoleh gelar Sarjana.Pariwisata (S.Par) dengan jurusan pari-

wisata pada lembaga pendidikan Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo

Yogyakarta.

c. Menambah wawasan..dan..pengetahuan menganai pengembangan dan

pengelolaan destinasi wisata Agro Wisata Temanjang kota Blora Jawa Ten-

gah.

d. Dapat mengetahui bagaimana pengelolaan destinasi wisata Agro Wisata Te-

manjang pasca pandemi Covid -19.

2. Bagi STIPRAM

a. Mampu memberikan pengetahuan dan sebagai referensi yang menambah pustaka

ilmiah destinasi pariwisata, terutama bagi mahasiswa.

4
b. Sebagai sarana Untuk membentuk mahasiswa yang cerdas, profesianal dan mampu

bekerja keras dalam mengelola pariwisata di Indonesia.

3. Manfaat Bagi Masyarakat

a. Mengenalkan dan menambah wawasan mengenai destinasi wisata Agro Wisata Te-

manjang di Blora Jawa Tengah.

b. Ikut turut serta berpartisipasi dalam menjaga, melestarikan serta mengelola sumber

daya yang ada di Agro Wisata Temanjang kota Blora Jawa Tengah.

4. Bagi Masyarakat, Pemkot, dan Organisasi Sadar Wisata Agro wisata Teman-

jang

a. Memberikan peluang kepada masyarakat sekitar untuk menjual dan memberikan

jasa sebagai mata pencaharian masyarakat sekitar Agro Wisata Temanjang.

b. Mulai memikirkan untuk memperluas promosi destinasi wisata Agro Wisata Teman-

jang melalui berbagai platform media yang ada.

5. Bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Blora Jawa Tengah

a. Dapat membantu dalam mengembangkan dan mengelola destinasi wisata Agro

Wisata Temanjang.

b. Dapat menjadi saran atau masukan kepada pemangku kebijakan untuk pengelolaan

destinasi Agro Wisata Temanjang. Diharapkan adanya perhatian untuk

meningkatkan kunjungan wisatawan

E. Ruang.Lingkup.Penelitian

Penelitian.ini menggunakan teknik penelitian.deskriptif.kualitiatif yang berusaha

untuk menemukan sesuatu yang baru yang belum.pernah.ada sebelumnya. Tujuan

penelitian juga untuk menguji sekaligus mendapatkan bukti empiris tentang analisis

5
pengembangan destinasi wisata di Agro Wisata Temanjang Blora Jawa Tengah pada saat

pandemi Covid 19.

F. Linieritas Penelitian

Tema yang penulis ambil dalam penulisan Artikel Ilmiah ini adalah Destinasi,

dengan Judul “PENGEMBANGAN AGRO WISATA TEMANJANG SEBAGAI

DAYA TARIK DI BLORA JAWA TENGAH PASCA PANDEMI COVID 19”.

Sebelumnya penulis juga membuat Jurnal Domestic Case Study dan Foreign Case

Study, dengan mengambil Tema Destinasi untuk menarik garis linear dengan Artikel

Ilmiah ini. Untuk Jurnal Domestic Case Study dengan Judul “PESONA GROJOGAN

SEWU WATERFALL DI JAWA TENGAH”..dan..Jurnal…Foreign…Case…Study.

dengan..Judul..“DAYA..TARIK..ARSITEKTUR..BANGUNAN..WAT..ARUN

.DI…BANGKOK. .THAILAND”. Sehingga ada linieritas antara Jurnal Ilmiah Domes-

tic Case Study, Foreign Case Study, dan Artikel Ilmiah yang penulis buat.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan proposal artikel ilmiah ini terdiri dari beberapa

bagian yaitu :

1. HALAMAN JUDUL

PENGEMBANGAN AGRO WISATA TEMANJANG SEBAGAI DAYA

TARIK DI BLORA JAWA TENGAH PASCA PANDEMI COVID 19”.

2. BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini terdiri dari : pendahuluan, latar belakang, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian,

linieritas tema penelitian, sistematika penulisan.

3. BAB II KAJIAN LITERATUR DAN KAJIAN TEORI

6
Dalam bab ini meliputi :

A. Kajian literatur

B. Kajian teori

4. BAB III

Dalam bab ini membahas tentang metodologi dan data :

A. Metodologi

B. Data

5. BAB VI

A. Hasil

B. Pembahasan

6. BAB V

A. Simpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BIODATA

7
BAB.II

KAJIAN LITERATUR DAN KAJIAN TEORI

A. Kajian Literatur

Sebanyak tujuh literatur yang penulis dapatkan dari penelitian orang lain yang dil-

akukan lebih dahulu. Penelitian tersebut terkait objek yang penulis teliti sekarang ini. Be-

berapa literatur yang penulis gunakan dalam penyusunan artikel ilmiah ini antara lain

pengembangan pariwisata, potensi wisata, daya tarik obyek wisata, wisatawan, pengem-

bangan wisata alam, virus corona dan adaptasi kebiasaan baru. Pada paragraf selanjutnya

akan penulis jabarkan ketujuh literature tersebut.

Pengembangan pariwisata sangat berpengaruh pada perkembangan ekonomi,

pemeliharaan lingkungan dan sumber daya alam, juga meningkatkan pendapatan masyara-

kat dan daerah, menciptakan lapangan pekerjaan baru, serta memelihara keadaan alam dan

hayati. Setiap pembangunan pariwisata haruslah didasari dengan standar keberlanjutan

(Mukhsin,2020:2)

Indonesia memiliki potensi yang besar yaitu keragaman suku dan budaya serta

keindahan alam yang menjadi daya pikat bagi wisatawan. Pemerintah terfokus pada

pengembangan potensi tersebut karena dapat membangitkan perekonomian negara. Upaya

yang dilakukan pemerintah adalah membangun sarana dan prasarana serta mengem-

bangkan wisata baru. (Buditiawan, Kristian dan Hartono, 2020:38)

Pada obyek wisata, daya tarik merupakan hal dasar yang harus dimiliki untuk

meningkatkan mutu dan pengembangan sebuah objek wisata. Kegiatan wisata membutuh-

kan objek sebagai tempat untuk melakukaan kegiatannya dan daya tarik sebagai

8
pemandangan yang mana dari daya tarik tersebut dapat mengikat sebuah pontensi. (Devy

dan Soemanto,2017:35).

Berbagai jenis wisata yang ada di Indonesia, yang paling banyak dikembangkan

adalah jenis wisata alam hutan. Perhitungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehu-

tanan (Kementerian LHK), jumlah kunjungan wisatawan lokal ke wisata perhutanan men-

capai angka 4 juta orang. Sedangkan wisatawan mancanegara yang berkunjung sekitar

300.000 orang. Perhitungan itu merupakan kunjungan tahun 2015. (Suryani, Furkan dan

Diswandi, 2020: 65).

Mulai bulan Maret 2020 tahun lalu angka penyebaran virus Corona semakin

meningkat dan sektor pariwisata terkena dampaknya.

Terjadinya pandemi Covid-19 telah mendorong pemerintah mengeluarkan ke-

bijakan baru agar aktivitas tetap bisa berjalan untuk memperbaiki perekonomian, sosial,

budaya. Namun pemerintah menganjurkan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.

Kebijakan tersebut dikeluarkan dengan diberlakukannya penerapan AKB (Adaptasi Ke-

biasaan Baru). Penerapan AKB ini sudah dimulai pada Juli 2020 lalu yang diumumkan

melalui berbagai media seperti sosial media, televisi serta pengumuman langsung ke

berbagai pemerintah daerah di Indonesia (Azizah, 2020: 2)

1. Covid 19

Coronavirus adalah kerabat dari virus yang mengakibatkan gejala mulai dari

gejala ringan sampai berat. memiliki setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui

menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respir-

atory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Seseorang bisa

saja terinfeksi dari penderita COVID-19 gejala umumnya seperti demam tinggi,batuk

kering,dan sesak salur pernafasan. Jika seseorang sudah mulai merasakan gejala tersebut

sebaiknya periksa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

9
Dampak COVID-19 bagi pariwisata ialah berkurangnya wisatawan yang datang

sehingga berdampak ekonomi bagi warga sekitar yang mata pencariannya di tempat

wisata tersebut.

B. Kajian Teori
1. Definisi Obyek Wisata

Objek wisata menunjuk pada segala hal yang menarik sehingga mendorong

orang untuk datang dan mengunjunginya. Objek ini tidak hanya berupa tempat yang

tersedia secara alamiah namun juga berbagai hal yang diciptakan atau dibuat oleh

manusia sebagai makhluk budaya.

Seperti dikutip batasan dari pemerintah bahwa objek..wisata merupakan

perwujudan dari hasil cipta kreasi manusia, seni budaya, sejarah bangsa, tata kehidupan

masyarakatnya, maupun kondisi alam yang memiliki pesona dan daya tarik untuk

dikunjungi..(Peraturan Pemerintah No.24/1979)

2. Pengertian Pariwisata

Pariwisata atau turisme berasal dari istilah dalam Bahasa Inggris tourism yang

berarti tour atau perjalanan. Karena itu pengertian istilah pariwisata berkaitan dengan

suatu perjalanan yang dilakukan untuk tujuan rekreasi atau liburan.

Pariwsata merupakan beberapa macam pelaksanaan wisata yang dibantu dengan

prasarana beserta bantuan yang disiapkan oleh paguyupan, wiraswasta, dan petinggi

(Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2019 Tentang Kepariwisataan).Dari definisi di atas

bisa dipahami bahwa wisata merupakan sebuah petualangan mendatangi tempat dengan

misi yang bersifat menyegarkan sesaat.

Semakin meningkatnya jumlah wisatawan setiap tahunnya dapat diprediksi bahwa

industri pariwisata akan terus meningkat. Berwisata tidak hanya diperuntukkan sebagai

suatu kegiatan mewah yang hanya bisa dinikmati oleh kalangan masyarakat ekonomi

10
atas, tetapi juga suatu kesenangan yang bisa dilakukan dan dinikmati oleh masyarakat

ekonomi menengah ke bawah. Berwisata tidak hanya dilakukan oleh kalangan elit

politik atau sebagian kalangan saja.

3. Pengertian Wisatawan

Sedangkan pengertian wisatawan menunjuk pada orang atau pelaku yang

melaksanakan perjalanan. Perjalanan liburan ini bisa dilakukan secara individu atau satu

orang maupun oleh orang banyak atau rombongan.

Wisata merupakan aktivitas petualangan yang dilaksanakan oleh beberapa orang

atau segolongan orang yang mendatangi suatu objek dengan misi rekreasi dalam waktu

sesaat. (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2019 Tentang Kepariwisataan).

Sedangkan wisatawan adalah pengunjung yang bersifat sementara yang tinggal

selama minimal 24 jam pada daerah atau negara yang menjadi tujuan kunjungannya.

Tujuan.perjalannya ini dapat digolongkan ke dalam klasifikasi berikut:

a. Pesiar.seperti.untuk keperluan rekreasi, liburan, melakukan terapi kesehatan,

studi, keagamaan, dan olahraga.

b. Hubungan..dagang, kunjungn keluarga, mengikuti konferensi, dan misi.

(Sedarmayanti,.dkk 2018:4).

4. Daya tarik wisata

Daya tarik wisata memiliki sebuah makna yang mana daya tarik yang merupa-

kan kunci didalam lingkungan besar pariwisata. Dengan kata lain, pariwisata tidak

akan bergerak tanpa adanya daya tarik yang terdapat didalamnya. Daya tarik didalam

pariwisata merupakan sebuah pemicu atau penarik wisatawan untuk berkunjung ke

objek wisata. Dapat disimpulkan bahwa daya tarik wisata adalah wujud ciptaan Tuhan

ataupun buatan tangan manusia yang didalamnya terdapat kekuatan, keindahan, dan

11
makna. Kemudian dapat menarik minat wisatawan untuk mengunjungi daya tarik

wisata tersebut, Sugiarto (2016: 13)

12
BAB III
METODOLOGI DAN DATA

A. Metodologi
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis deskriptif agar investigasi

lebih akurat. Analisis deskriptif merupakan teknik yang digunakan untuk menggam-

barkan atau menganalisis suatu hasil investigasi (Sugiyono, 2017:147)

Kualitatif dalam investigasi ini, penulis menggunakan sistem kualitatif sebagi sis-

tem investigasi. Sistem penelitian kualitatif yaitu sistem investigasi yang berdasarkan

pada filsafat postpositivisme, dipakai untuk meneliti saat kondisi objek yang alamiah.

Analisis data bersifat induktif/kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih mement-

ingkan kegunaan ketimbang generalisasi (Sugiyono, 2017:9)

1. Kerangka Berpikir
Agro wisata Temanjang

Pengambilan Data

• Obsevasi
• Wawancara
• Dokumentasi

Faktor Internal Faktor Internal

a. Aksesibilitas 1. Pesaing
b. Falitas 2. Regulasi
c. Pelayanan 3. Target Pasar
d. Sdm 4. Promosi
e. Hubungan Sdm 5. Wisatawan
f. Organisasi 6. Teknologi
g. Potensi
Pengolahan Data
h. Kebersihan
i. Keamanan
j. Pendanaan
Analisis SWOT

Hasil
13
Dalam kerangka berpikir ini dijelaskan dari sejak proses pengambilan data

menggunakan cara observasi, wawancara dan dokumentasi, yang berisi faktor eksternal

dan internal. Eksternal berisi regulasi, pesaing, promosi, target pasar, prokes dan

teknologi. Sedangkan internal berisi aksesibilitas, fasilitas, sdm, potensi, pendanaan,

kebersihan, organisasi, keamanan, hubungan antar SDM dan pelayanan. Setelah itu

akan dilakukan analisis menggunakan analisis SWOT sehingga akan diperoleh hasil-

nya.

B. Data.Penelitian

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian yang akan dilakukan oleh penulis berada di Agro Wisata

Temanjang yang terletak di Desa Jatisari, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora,

Jawa Tengah. Penelitian.ini.dilakukan pada bulan Agustus 2020.

2. Penetapan Populasi dan Sempel

Populasi merupakan sekelompok orang atau individu yang dijadikan sebagai

suatu obyek pengamatan yang paling tidak atau minimal kesamaan atau karakteristik

yang diinginkan.

Sempel merupakan separuh atau wakil dari populasi yang telah dipakai atau

ditetapkan. Maka penetapan sempel yang penulis lakukan dalam penelitian yaitu

mengambil 100 informan dari wisatawan, masyarakat serta pengelola yang sedang

berada di wisata tersebut. Dengan menggunakan teknik mengambilan sempel

purposive sampling. Yaitu suatu teknik pengambilan sempel dari jenis nonprobalitas

sample dimana sebelumnya penulis telah menentukan kriteria tertentu dalam

populasinya kemudian diambil sebagian sempel yang dianggap bisa mewakili

populasi tersebut.

14
3. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang secara langsung diperoleh langsung dari

subjek penelitian. Data primer ini dapat diperoleh secara langsung ketika penulis

atau peneliti sedang melaksanakan observasi atau pengamatan langsung dilokasi

penelitian. (Sugiyono, 2016 : 268)

b. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang di peroleh secara tidak langsung yaitu

diperoleh dari pihak lain sehingga bukan secara langsung diperoleh penulis atau

peneliti. (Sugiyono, 2016 : 268)

4. Teknik.Pengumpulan.Data

Pada sebuah penelitian, beberapa macam teknik yang diperlukan untuk

mengumpulkan data. Dibawah ini merupakan tiga teknik yang dilakukan untuk

pengumpulan data pada penelitian Agro Wisata Temanjang:

a. Observasi

Menurut Sugiyono (2017: 145), teknik observasi merupakan cara untuk

menyatukan data yang spesifik dari pada teknik lain. Observasi tidak hanya

terpacu pada subjek saja, namun juga terpacu pada objek yang ada pada kawa-

san wisata. Penulis melakukan observasi langsung ke lapangan untuk mengum-

pulkan data-data yang diperlukan melalui pengamatan.

b. Wawancara

Menurut Sugiyono (2017: 231), teknik wawancara adalah perolehan data

yang dilakukan dengan menyediakan beberapa pertanyaan terhadap

responden secara langsung atau tidak langsung, yang mana pertanyaan

tersebut untuk diberikan jawaban. Wawancara dilakukan untuk

15
mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan objek penelitian. Pada

penelitian ini penulis mewawancarai sebagian responden secara langsung dan

sebagian responden diwawancarai secara tidak langsung. Dilakukannya

wawancara tidak langsung dikarenakan kondisi sedang dalam masa pandemi

Covid-19. Sehingga tidak memungkinkan untuk bertemu langsung dengan

masyarakat.

c. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2017: 82), teknik dokumentasi merupakan beberapa cata-

tan peristiwa lampau. Dokumentasi dapat berupa gambar, tulisan, ataupun

karya monumental dari seseorang. Teknik dokumentasi yang paling signif-

ikan adalah foto maupun karya tulis akademik serta seni yang sebelumnya

sudah ada. Penulis mengambil dokumentasi berupa foto terkait gambaran

daya tarik wisata Agro wisata Temanjang.

5. Teknik.Pengolahan.Data

a. Data.Reduction. /.Reduksi.Data

Biasanya data yang didapatkan pada saat penelitian sangatlah banyak sehingga

perlu pencatatan data tersebut secara terinci. Selain itu, semakin banyak waktu yang

diluangkan oleh peneliti di lapangan, maka jumlah data yang didapatkan akan ber-

tambah banyak dan semakin berbelit-belit. Maka dari itu, peneliti harus segera

menganalisis data menggunakan reduksi data yang reduksi data mana meliputi

perangkuman data serta memilah hasil data yang bersifat penting dengan mencari

tema dan pola penelitian. Dengan itu, hasil dari mereduksikan data akan terlihat lebih

jelas dan lebih mudah untuk dianalisa pada tahap selanjutnya. Reduksi data ini juga

berupa kode-kode pada aspek tertentu, Sugiyono, (2017: 134).

16
b. Data.Display.(Penyajian.Data.)

Setelah reduksi data, maka langkah selanjudnya adalah mendisplaykan data.

Mendisplaykan data merupakan tahap berikutnya setelah melakukan reduksi. Pada

proses penelitian kualitatif, data disajikan dengan bentuk penjelasan singkat, bagan,

hubungan antar kategori, flowchart dan lainnya (Sugiyono, 2015:253)

c. Conclusion.drawing./.Penarikan.Kesimpulan atau verifikasi

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang

sebelumnya belum pernah ada. Kesimpulan yang diambil dalam proses penelitian

dengan metode kualitatif adalah setelah melalui proses observasi atau pengamatan,

wawancara dan juga studi dokumen. (Sugiyono, 2015:253)

d. Data Display (Penyajian Data)

Langkah kedua setelah mereduksikan data adalah dengan melakukan display

data atau tahap penyajian data. Penelitian yang menggunakan metode kualiatif, pen-

yajian data tersebut dapat berupa penguraian secara singkat namun jelas, bagan, hub-

ungan antar kategori, flowchart dan lain-lain. Dengan adanya penyajian data, peneliti

tidak kesulitan pada pemahaman situasi dan kondisi untuk menentukan sebuah

rencana pada langkah selanjutnya. Saran untuk melakukan teknik penyajian data ada-

lah dapat dilakukan dengan menggunakan teks naratif, grafik, matrik, chart, serta

jejaring kerja, Sugiyono (2017: 137).

a) Conclusion Drawing / Verification

Setelah melakukan teknik reduksi data dan penyajian data untuk menganalisis

data kualitatif, langkah berikutnya yang dapat digunakan oleh peneliti adalah dengan

menggunakan kesimpulan dan verifikasi data. Pada awal kesimpulan data yang

17
disimpulkan masih sementara, bila tidak ada bukti-bukti yang kuat yang dapat men-

dukung pengumpulan data selanjutnya maka kesimpulan tersebut akan berubah. Kes-

impulan tersebut merupakan kesimpulan yang bersifat kredibel. Dengan begitu, kes-

impulan didalam sebuah penellitian dengan menggunakan metode kualitatif

kemudian bisa untuk menjawab dan menjelaskan rumusan masalah yang sudah diru-

muskan. Tetapi berkemungkinan juga tidak, karena karena rumusan masalah dalam

penelitian kualitatif bersifat sementara, akan berkembang setelah peneliti berada di

lapangan, Sugiyono (2017: 141).

b) Triangulasi

Pada sebuah teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data-data di lapangan,

triangulasi merupakan langkah setelah verifikasi data. Triangulasi adalah teknik un-

tuk mengumpulkan data yang dilakukan dengan menggabungkan data-data dari be-

berapa sumber yang sudah ada sebelumnya. Jika peneliti mengumpulkan data

menggunakan teknik triangulasi, maka sebenarnya peneliti melakukan pengumpulan

data sekaligus menguji kreadibilitas data, dengan mengecek kreadibilitas data me-

lalui berbagai sumber data yang sudah ada, Sugiyono (2017: 125)

6. Teknik Analisi Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif, karena

jenis penelitian ini akan menghasilkan berbagai penemuan yang tidak dapat

diukur menggunakan angka, serta membutuhkan sebuah analisa dan pemaknaan

yang mendalam dari penulisan tersebut (Sugiyono, 2017:9). Dalam penyusunan

artikel Ilmiah ini, penulis menggunakan analisis SWOT dengan fungsi:

a. Memaksimalkan keunggulan yang dimiliki oleh daya tarik wisata Agro

wisata Temanjang serta mencari kekuatan lain yang dapat memberikan pelu-

ang

18
b. Mengidentifikasi peluang yang dimiliki setelah memaksimalkan keunggulan

Agro wisata Temanjang yang kemudian dapat mencapai sebuah tujuan

c. Mengurangi dampak dari kelemahan dengan mengambil langkah-langkah

yang dapat mengurangi dampak dari kelemahan tersebut sehingga tidak men-

imbulkan ancaman

d. Mengetahui ancaman lebih awal agar dapat meminimalisir dampak kegaga-

lan dengan menyiapkan beberapa langkah untuk mengantisipasi dampaknya

e. Menentukan upaya atau strategi yang dapat dilakukan untuk memasarkan

Agro wisata Temanjang

19
BAB.IV
HASIL.PENELITIAN.DAN.PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Daerah Blora Jawa Tengah

Kabupaten.Blora yang berslogan “Blora Mustika “ Secara adminitif berada di

ujung timur Jawa Tengah berbatasan dengan Jawa Timur dengan luas wilayah sebesar

195.582.074 km 2atau 195.582.074 ha (5,59 persen dari luas wilayah Provinsi Jawa

Tengah).

Untuk ketinggian tanah, Kecamatan Japah relatif lebih tinggi dibandingkan keca-

matan yang lain, yaitu mencapai..280 meter..dpl. Sebagian besar wilayah Kabupaten

Blora adalah berupa .hutan, yang meliputi..hutan..negara..dan.. hutan.rakyat. Wilayah

hutan mencapai 49,66 % dan tanah sawah sebanyak 25,96 % dari.se-

luruh.penggunaan.lahan. Untuk penggunaan tanah.sawah yang terbesar terdapat di

Kecamatan Kunduran seluas 5559,2174 hektar yang selama ini terkenal sebagai lum-

bang.padinya Blora.

Secara administratif, Kabupaten Blora yang terkenal dengan slogannya “Blora

Mustika” ini terletak di Provinsi Jawa.Tengah bagian ujung timur dan berbata-

san.dengan.Jawa.Timur.

Kota Blora terletak antara 102,37º- 103,45 º BT. Desa Jatisari adalah daerah yang

memiliki dataran dengan kemiringan 325 º-4,5 ºLS dan memiliki luas wilayah sekitar

103,522 km2 dengan tingkat kepadatan mencapai 1100 jiwa / km. Kecamatan Banjareto

Kelurahan Tambahrejo tercatatkan dalam kota Blora Jawa Tengah.

20
Gambar 1. Peta Wilayah Kota Blora Jawa Tengah

Kabupaten.Blora memiliki letak geografis yang strategis karena menghubungkan

jalur tengah Provinsi Jawa Timur. Wilayah ini juga berbatasan dengan sejumlah

kabupaten penting, seperti Rembang,.. Ngawi,. Pati, Sragen, Grobogan,..Bojonegoro,

dan Tuban. Kabupaten Blora mempunyai 13 wilayah kecamatan yang mencakup

sejumlah desa dan kelurahan sebagai berikut.

1. Kecamatan Blora dengan 16 Desa, 12 Kelurahan.

2. Kecamatan.Tunjungan yang memiliki 15.Desa.

3. Kecamatan Banjarejo yang mencakup 20.Desa.

4. Kecamatan Jepon yang terdiri atas 24.Desa,.1.Kelurahan.

5. Kecamatan.Bogorejo yang melingkupi 14.Desa.

6. Kecamatan.Ngawen yng mengurus 27.Desa,.2.Kelurahan.

7. Kecamatan.Japah yang meliputi 18.Desa.

8. Kecamatan.Kunduran yang menjangkau 25.Desa,.1.Kelurahan.

21
9. Kecamatan.Todanan yang membawahi sebanyak 25.Desa.

10. Kecamatan.Randublatung yang mencakup 16.Desa,.2.Kelurahan.

11. Kecamatan.Jati yang meliputi tak kurag dari.12.Desa.

12. Kecamatan.Kradenan yang mencakup sebanyak 10 Desa

13. Kecamatan Cepu yang membawahi 11.Desa,.6.Kelurahan.

Wilayah yang mempunyai kawasan paling luas adalah Kecamatan Blora dengan

luas mencapai 24,73..km2, sedangkan Kecamatan Blora Timur termasuk kecamatan

dengan wilayah terbesar yang mencapai 1.820,59 km2.

Kota Blora dengan luas wilayah sebanyak 1.705 km2, mencakup dan berbatasan

dengan beberapa wilayah lainnya, seperti:

1) Sebelah..Utara..:..Kabupaten Pati dan..Kabupaten. Rembang, Provinsi Jawa. Ten-

gah..

2) Sebelah..Barat :.Kabupaten.Ngawi, Provinsi..Jawa.timur.

3) Sebelah..Timur :.Kabupaten.Bagorejo,Provinsi..Jawa.Tengah.

4) Sebelah..Selatan :.Kabupaten..Bojonegoro , Provinsi..Jawa.timur.

Kabupaten..Blora mempunyai luas wilayah sekitar 1.820,59 km2.yang diapit oleh

jajaran pegunungan Kendeng Utara dan pegunungan Kendeng Selatan. Sedangkan jenis

tanah di Kabupaten.Blora terdiri atas 56%.tanah gromosal, 5% alluvial, dan 39%.med-

iteran.

Kabupaten Blora secara administrasi terdiri atas 16 wilayah kecamatan dengan luas

wilayah mencapai 1.820,59..ha. Kecamatan Randublatung merupakan wilayah dengan

luas yang paling besar, sedangkan Kecamatan Cepu adalah yang terkecil.

22
Secara topografi, ketinggian wilayah Kabupaten..Blora berada antara 30-280 dpl

hingga 500 dpl. Kawasan dengan lokasi paling rendah adalah Kecamatan Cepu dengan

31 dpl sedangkan yang paling tinggi.adalah Kecamatan Japah dengan 280 dpl. Wilayah

Kabupaten.Blora juga berada dalam apitan pegunungan.Kendeng Utara sedangkan

bagian selatan dengan kawasan hutan yang luasnya cukup mendominasi kawasan ini

mencapai 90.416,52 hektar (49,66..persen).

Blora sebelumnya termasuk daerah dengan kawasan hutan terluas dengan berbagai

komoditi.unggulan. Namun kondisi ini berubah setelah terjadinya penjarahan hutan jati

di kawasan ini.

2. Hasil observasi Agro wisata Temanjang

Temanjang merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Banjarejo

Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah. Desa Temanjang memiliki potensi wisata yang

sangat besar, yaitu Agro Wisata Temanjang. Objek wisata memiliki luas wilayah sekitar

3 hektar dengan berbagai keunggulannya.

Ada beberapa daya tarik dari tempat wisata ini, seperti air terjun Kedung Mansur,

pohon jati Denok, hasil perkebunan (jagung, jeruk, dll), kesenian Barong, kesenian

ketoprak, dan tradisi sedekah bumi.

Air.terjun Kedung.Mansur.sendiri.berada.di.sselatan Desa Jatisari, tepatnya di se-

latan Pos Perhutani BKPH Temanjang. Lokasi ini berdekatan dengan Wisma Teman-

jang,.sebuah..kompleks agro wisata milik perseorangan.yang didalamnya juga terdapat

sebuah sendang atau sumur tua.

Lokasi..air..terjun..ini..juga..tidak..jauh..dengan situs pohon jati Denok yang

dikenal sebagai..situs..pohon..jati..raksasa.berusia ratusan..tahun. Pohon Jati Denok

23
merupakan jati tertua dengan umur 300 tahun yang memiliki lebar atau diameter pohon

30 meter. Letaknya di desa Jati Asih Kecamatan Banjarejo atau Petak 62 RPH Randub-

latung yang lokasinya di tengah hutan jati

Jika..menjelajah..ke..pedalaman..hutan..Kabupaten..Blora,..sebenarnya.ada banyak

potensi wisata alam alternatif yang menarik untuk.menghilangkan.rasa penat pada akhir

pekan. Tetapi potensi wisata alam yang merupakan milik beberapa KPH Perhutani Blora

ini masih belum optimal karena belum dikelola secara baik..

Keadaan lokasi Agro wisata Temanjang sangat bersih, tidak terdapat sampah yang

berserakan. Adanya tempat sampah menjadi acuan setiap wisatawan yang berkunjung

untuk membuang sampah pada tempat sampah yang telah disediakan. Faktor kurang ber-

sih lain pada Agro Wisata Temanjang adalah belum banyaknya wisatawan yang berkun-

jung sehingga minimnya sampah bahkan tidak terlihat sama sekali.

Dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat saat ini, promosi wisata di

Blora dapat dilakukan lebih efektif. Promosi bisa dilakukan dengan menggunakan

website maupun melalui media sosial. Dengan promosi yang gencar akan membuat

potensi Agro Wisata Temanjang lebih dikenal luas.

Namun semenjak adanya pandemi Corona membuat sektor pariwisata mengalami

penurunan secara drastis. Dengan seruan untuk beraktvitas dari rumah membuat banyak

tempat wisata harus tutup untuk sementara. Kondisi ini tentunya membuat pendapatan

daerah dari sektor ini juga ikut turun secara drastis..

Pandemi..COVID-19.ini memang memberikan tantangan yang sangat berat pada

sektor..pariwisata. Bahkan tantangan ini belum..pernah terjadi sebelumnya. Namun

diharapkan setelah..pandemi..ini, khususnya destinasi wisata..alam..akan kembali

24
meningkat..seperti semula, tentunya dengan penerapan protokol kesehatan sesuai anjuran

pemerintah.

Karena itu menyesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini, wisata Blora

juga harus menerapkan..protokol kesehatan yang ketat. Selain dengan menyediakan

tempat mencuci tangan dan masker, jumlah wisatawan yang datang bisa dibatasi. Apalagi

Agro Wisata Temanjang sudah menerapkan protokol kesehatan dengan menyediakan

tempat pencuci tangan sebelum masuk ke kawasan wisata ini dan pengunjung wajib me-

makai masker.

Fasilitas Agro wisata Temanjang di Banjarejo Blora Jawa Tengah bisa dibilang

sebuah wisata alam yang memiliki beberapa akan fasilitas dan pelayanan bagi wisatawan

bagi kota blora sudah tidak binggung lagi untuk mendatangi lokasi wisata Agro wisata

Temanjang di Banjarejo Blora Jawa Tengah. Akan tetapi bagaimana bagi wisatawan luar

kota bahkan luar negeri tentunya mereka bingggung dan takut kesasar tapi jangan kha-

watir bagi wisatawan luar kota blora. Namun lapangan pakir,tempat warung makan masih

kurang sehingga wisatawan, pengunjung juga susah untuk jalan ke arah spot foto dengan

kurangnya pentunjuk arah musholah yang ada di tempat sudah retak dan tidak terus oleh

pengelola masyarkat Agro wisata Temanjang.

Mengenai Daya tarik yang dimiliki wisata Agro wisata Temanjang sangatlah unik

para pengunjung juga bisa menyasikan pemandangan kota blora. Belum lagi di sekeling

terdapat hujan jati yang sangat sejuk di lihat. Sehingga para pengujung yang pengunjung

ke tempat tersebut benar-benar bisa merasakan ketenakan karena pemandangan yang san-

gat bagus dan indah dari ketinggian dapat menjadi destinasi tersebut bukan hanya sebagai

tempat yang cocok buat foto ke indah han alam yang di sana di wisata Agro wisata Te-

manjang.

25
Objek wisata Temanjang atau dungmandur ini banyak menarik perhatian

wisatawan lokasinya terletak di desa Temanjang tempatnya di tengah hutan jati yang san-

gat lebat nan sejuk. Untuk sampe di tempat ini, anda harus menempuh jarak sekitar 16

km arah selatan kota Blora.

Di atas lahan seluas 3 hektar ini kamu bisa menikmati liburan dengan tema menyatu

dengan alam. Selain itu ada juga kedung atau tempat air yang tidak penah habis yang

airnya bisa langsung diminum.

Konon setiap jumat malam, penduduk setempatnya sering melakukan upacara spir-

itual disini untuk tujuan tertentu. Disana terdapat tempat istirahat yang dapat gunakan

untuk melepas lelah.. tempat ini akan menawarkan eksotisme yang berada untuk anda ,

apa lagi lokasinnya di tengah hutan jati Blora yang tentunya punya suasananya khas yang

berbeda dari hutan jati di kawasan lain. Bagi yang tertarik perbekalan dan meluncut ke

wisata Agro wisata Temajang.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, pengelolaan destinasi wisata

Temajang melibatkan beberapa pihak Agro wisata Temanjang dan dinas Pariwisata ka-

bupaten Blora Jawa Tengah selaku tanah untuk destinasi wisata Temanjang pihak yang

mempunyai hak tanah tersebut adalah Agro wisata Temanajang mengenai Dana untuk

Destinasi wisatanya sendiri di dapatkan melalui Masyarakat dan kepala desa setiap yang

di ajukan oleh pihak wisata Agro wisata Temanjang.

Ketika pertama kali masuk kawasan Destinasi wisata Temajang tidak ada pem-

belian tiket masuk , belum ada tarif yang berlakukan untuk memasuki wilayah Destinasi

wisata Temanjang sampai saat ini. Mengenai tarif pakir pun belum di berlakukan oleh

masyarakat / petugas di wilayah Destinasi wisata setiap hari masuk ke wisata masih gra-

tis.

26
Mengenai keamanan yang ada pada wisata Agro wisata Temanjang suatu hal yang

sangat penting setiap tempat seperti objek wisata seperti yang ada di wisata Temajang

untuk saat ini belum adanya petugas nya pelayanan baik dalam hal melayani tiket dan

belum adanya pos informasi atau pos kesehatan di sekitar tempat wisata hal tersebut di

karenakan wisata Temajang merupakan wisata baru di kabupaten Blora Jawa tengah se-

hingga masih banyak kekurangan contoh nya dalam hal pelayanan tetapi warga / masyar-

kat setempatnya sangat ramah sehingga sering membantu para pengunjungi tempat ter-

sebut.

Terkait kebersihan di Destinasi wisata Temajang masih sangat kurang di perhatikan

contohnya : seperti banyak pengujung yang masih meninggalkan sampah merka semba-

rangan dan juga dikarenakan di sekitaran lokasi wisata Temanjang belum ada tempat

sampah. Tempat hanya di sediakan satu itupun di bawah depan gerbang masuk menuju

lokasi wisata temajng diantara lain nya sistem kerja yang diterpkan oleh pengelola kepada

masyarakat sekitar dimana satu bulan kali untuk membersikan tempat Agro wisata

Temajang masih belum terorganisir dengan baik sehingga perlu adanya penegasan dan

perhatian / kepedulian yang lebih dari pengelolah dan masyarakat sekitar mengenai

kebersihan yang ada di Agro wisata Temajang dapat memberikan kenymanan ke pada

pengunjung.

Dari sisi promosi Destinasi Wisata Agro wisata Temanjang masih sangat kurang

walaupun tidak ada sasaran atau target khusus dalam promosi di Destinasi wisata Agro

wisata Temanjang karena semua kalangan dari berbagai usia dapat berkunjung kesana

tetapi disamping itu pihak pengelola belum dapat mempromosikan destinasi wisata ro-

hani tersebut dengan baik dikarenakan Destinasi Wisata Agro wisata Temajanjang meru-

pakan Destinasi Wisata terbaru yang belum lama ada / di bangun sehingga masih dalam

tahap/proses pembangunan, oleh karena itu dari sisi promosinya pun belum terstruktur

27
secara baik, pihak pengelola hanya baru saja mempromosikan Destinasi wisata Agro

wisata Temajang melalu Media Sosial seperti Instagram dan dibagi/dipromosikan me-

lalui Blog-blog yang ada diinternet selain itu promosi yang dilakukan oleh pihak pengel-

ola adalah dengan memberikan pengumuman-pengumuman dari iklan dari internet se-

hingga belum banyak masyarakat yang mengetahui tempat tersebut, perlu adanya

dukungan dari berbagai stakeholder atau pihak pemangku kepentingan, serta promosinya

pun harus berkesinambungan sehingga promosi Destinasi wisata Agro wisata Temajang

dapat dikenal/diketahui oleh wisatawan tetapi hingga saat ini belum adanya respon dari

masyarakat sekitar ataupun pemerintah daerah untuk promosi lebih lanjut. Serta ditambah

munculnya Pandemi Cofid-19 membuat tempat tersebut menjadi sepi karena ditutup se-

mentara.

Dari sisi Pesaing, Mengenai persaingan pada Destinasi wisata Agro wisata Teman-

jang sudah pasti adanya persaingan dikarenakan Destinasi Wisata tidak hanya satu saja

tetapi ada beberapa Wisata yaitu adalah wisata tersebut goa terawang dan goa sentolo

bawah wisata ini masih tahap berkembang dan masih di kelola masyarakat sekitar.

Dari sisi SDM, Mengenai Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Tempat

Wisata Agro wisata Temajang masih sangat minim sebagian masyarakat yang bekerja di

Destinasi Wisata Temajang tersebut tingkat pendidikannya masih sangat rendah, dikare-

nakan masyarakat setempat berada/tinggal didaerah perkampungan/pedesaan hal tersebut

juga mempengaruhi tingkat SDM masyarakat setempat apalagi mayoritas setempat lebih

kepada masyarakat yang usianya belia hanya ada beberapa masyarakat yang sadar akan

pengembangan Destinasi Wisata Temajang sehingga SDM untuk masyarakat yang ting-

gal disekitaran daerah Wisata Temanjang perlu ditingkatkan lagi dengan cara mem-

berikan pelatihan-pelatihan khusus kepada masyarakat setempat dimana merupakan hal

28
yang sangat penting sehingga Wisata Temanjang dapat dikelola dengan benar dan baik

adanya dan bisa berkembang menjadi Wisata lebih baik lagi.

Dan terkait dengan hubungan antara Sumber Daya Manusia (SDM) dengan

pengelola terlihat baik-baik saja tetapi untuk saat ini belum disediakannya pelatihan-

pelatihan khusus tata kelola untuk pengelolahan Destinasi Wisata Temajang tersebut agar

menjadi lebih baik lagi kemungkinan tahun ini akan diadakannya pelatihan-pelatihan

khusus tata kelola destinasi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Maumere pada bidang

Sumber Daya Manusia yang akan melibatkan para pengelola Destinasi seperti dari Badan

Usaha Milik Desa Jatisari,Banjarejo dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) khusus

bidang pariwisata lebih kepada Pokdarwisnya dibandingkan Bumdesnya dikarenakan

Bumdes lebih umum dan lebih kepada Pemerintah Desa sehingga keterkaitan/hubungan

Sumber Daya Manusia dengan pengelola Destinasi Wisata Temajang tersebut sangat erat

kaitannya dan sangat penting karena meskipun telah dibuatnya fasilitas,sarana prasarana

sudah sangat bagus tetapi jika pengelolanya pun tidak bagus maka pembangunan Desti-

nasi tersebut pun akan sia-sia.

Mengenai Teknologi yang ada di Agro wisata Temajang Teknologinya masih

kurang. Di masa Pandemi Covid-19 ini hampir semua tempat destinasi di Indonesia men-

jadi tutup tetapi hanya untuk sementara waktu saja dan juga tidak terkecuali Wisata

Temajang pun sama ikut ditutup oleh pemerintah setempat. Dalam Observasi dan Wa-

wancara yang Penulis dapatkan dan lakukan sebelum adanya teknologi yang canggih atau

inisiatif yang disediakan dan dilakukan oleh pengelolah Wisata Temajang atau Masyara-

kat Kabupaten Blora setempat untuk mendukung Agro wisata Temajang untuk di kem-

bangkan lagi supaya terkenal dari kota sekitar tersebut.

29
Mengenai Prokes yang ada di Agro wisata Temajang merupakan suatu hal yang

sangat penting apalagi sedang dalam masa Pandemi seperti sekarang ini sehingga perlu

diterapkan dimana saja dan kapanpun dalam situasi apapun seperti harus tetap menjaga

jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan oleh karena itu setiap tempat selalu me-

nyediakan tempat untuk mencuci tangan dan pengukur suhu badan terutama pada tempat-

tempat yang sering banyak dikunjungi sehingga dapat mengundang keramaian seperti

pada Obyek pada tempat Wisata. Tetapi beberapa tempat Obyek Wisata diharuskan tutup

oleh pemerintah setempat salah satunya seperti Agro wisata Temanjang belum dijalan-

kannya prokes tersebut.

3. Deskripsi Informan

1. Data..Informan

Deskripsi Informan adalah uraian tentang identitas Data Informan yang terlibat da-

lam penelitian ini. Dengan menguraikan identitas Informan akan diketahui sejauhmana

identitas responden..Sebanyak 100 responden yang terlibat dalam penelitian ini dan

mengklasifikasikannya berdasaran jenis..kelamin dan asal responden. Deskripsi responden

diperoleh dari hasil wawancara dan kuisioner selama penelitian terhadap beberapa nara-

sumber..yang..berkompeten..dibidangnya, seperti Dinas Pariwisata dan pengelola sebesar

2%,..Wisatawan sebesar 58% dan warga sekitar objek wisata sebesar 40%. Total responden

100% dari 100 orang. Berikut merupakan deskripsi responden menurut narasumber.

30
DESKRIPSI INFORMAN
2%

40%
58%

dinas & pengelola pengunjung warga

Gambar 2 : Deskripsi Informan

2. Data..Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Untuk data jenis kelamin responden.dalam.penelitian.ini dikelompokkan

menjadi.dua yaitu kelompok pria dan wanita. Setelah melakukan wawancara dan

memberikan kuisoner kepada responden, diketahui sebanyak 52..orang responden

adalah pria (52%) dan 48..orang.wanita (48%) sehingga total responden 100%. Dari

persentasi tersebut dapat.. disimpulkan.. bahwa.. penulis.. melakukan wawancara

yang lebih banyak terhadap responden pria

Responden…
laki-laki
48% 52%
perempuan

Gambar..3 : .Diagram.Responden Menurut..Jenis..Kelamin.

Karakteristik..responden..berdasarkan..Jenis..Kelamin..dibagi menjadi dua kate-

gori, yaitu..Laki-laki..dan.Perempuan..Dari 100 orang responden diketahui sebanyak

48% (48 orang) responden perempuan dan responden laki-laki 52 % (52 orang).

31
Jenis Kelamin Jumlah
Perempuan 48 Orang
Laki-Laki 52 Orang
Total 100
Tabel 1 Dekripsi Jenis Kelamin

3. Data..Responden..Berdasarkan..Asal

Responden yang diwawancarai dan mengisi kuisioner penulis memiliki latar

belakang berdasarkan..asal..yang..berbeda-beda...Berdasarkan.hasil…wawancara.

menurut asal responden adalah..Luar Kota (luar..kabupaten Blora) sejumlah. 20%

terdiri dari 20.orang,.Dalam.Kota kabupatan Blora) 80% terdiri dari 80 orang, total

responden 100% dari 100 orang Berikut diagramnya.

Responden Menurut Asal


luar kota;
20,00%;
20% dalam kota;
80,00%;
80%

dalam kota luar kota

Gambar 4 :..Diagram.Responden.Menurut.Asal

4. Regulasi dan faktor lingkunhan

a. Analisis..Faktor..Lingkungan..Data.

Dalam melakukan. .penelitian ..terhadap ..objek ..wisata ..Agrowisata Te-

manjang di Desa Temanjang, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora Jawa

32
Tegah peneliti melakukan analisa terkait beberapa factor internal dalam ling-

kup destinasi ini. Berikut. beberapa. hasil. analisa.. faktor .l ingkungan internal

yang peneliti dapatkan di.lapangan.

b. Faktor lingkungan internal

1) Aksesibilitas

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dokumentasi, wisatawan lebih

memilih mengakses ketujuan dengan menggunakan transportasi pribadi baik

wisatawan dari luar maupun wisatawan lokal, akses menuju Agro wisata Teman-

jang cukup mudah untuk dilalui, karena kondisi jalan cukup baik dan disetiap per-

jalanan sudah terpasang petunjuk jalan. Untuk kendaraan pribadi wisatawan tidak

bisa dibawa ke lokasi objek wisata, di karenakan jalan menuju pusat Agro wisata

Temanjang cukup rusak dan memiliki tikungan tanjam sehingga bisa membaha-

yakan wisatawan, untuk menghindari terjadinya kecelakaan pihak pengelola me-

wajibkan kendaraan wisatawan mesti di parkir diluar yang jarak anatara parkir

luar dengan objek wisata sekitar kurang lebih 300 meter. Sehingga untuk menuju

keobjek Agro wisata Temanjang , wisatawan mesti jalan kaki harus hati-hati

2) Fasilitas

Berdasarkan hasil wawancara, dan dokumentasi, fasilitas yang ada di ob-

jek wisata Agro wisata Temanjang sudah cukup lengkap, seperti fasilitas proto-

kol kesehatan, tempat parkir, toilet, dan musholla. Toilet tersedia di beberapa

titik untuk mempermudahkan wisatawan mencari toilet dan tidak perlu berjalan

jauh untuk mencari toilet. Untuk fasilitas protokol kesehatan sudah baik, terse-

dianya tempat mencuci tangan yang permanen, dan mewajibkan wisatawan yang

datang mengikuti protokol kesehatan dengan menggunakan masker, pengecekan

33
suhu terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam objek Agro wisata Temanjang ,

wisatawan harus menjaga jarak.

3) Pelayanan

Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi, pelayanan pada objek

wisata Agro wisata Temanjang sudah baik, karena pengelola dan masyarakt san-

gat ramah dan welcome terhadap wisatawan. Bagi wisatawan yang menanyakan

informasi tentang Agro wisata Temanjang dengan baik.

4) Sumber Daya Manusia

Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi, Sumber Daya Manusia

sangat penting (SDM) menjadi hal penting dalam pengembangan objek wisata.

mengenai SDM hubungan antara pengelola dengan masyarakat sudah baik,

pengelola membuka lapangan pekerjaan kepada masyarakat dengan cara mem-

bangun kios untuk berdagang, dan beberapa masyarakat menjadi tim keamanan

dan penyelemat. Untuk pengelolaan Agro wisata Temanjang sudah cukup

berkompoten untuk pengelolaan Agro wisata Temanjang.

5) Hubungan Sumber Daya Manusia

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, diketahui

bahwa diobjek wisata air terjun humogo, komunikasi anatar pengelola dan

masyarakat cukup baik karena ingin mengembangakan objek wisata Agro

wisata Temanjang lebih baik lagi. Dan dengan adanya kerja sama antara

pengelola dan masyarakat menjadi wadah bagi pengelola untuk saling tukar

ide dan saling mempercayai serta melakukan bimbingan bagi SDM yang ada

di objek Wisata Agro wisata Temanjang . Salah satu kunci keberhasilan da-

lam mengembangkan objek wisata yaitu dengan saling membangun komu-

nikasi agar lebih optimal, sehingga memberikan efek yang baik.

34
6) Organisasi

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, di objek

wisata Agro wisata Temanjang , dapat disimpulkan bahwa di objek wisata

Agro wisata Temanjang tersebut belum ada organisasi atau kelompok sadar

wisata. walaupun disana belum ada organisasi yang berjalan, pengelola dan

masyarakat sangat bagus dalam mengelola objek wisata Agro wisata Te-

manjang tersebut.

7) Potensi

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, objek

Wisata Agro wisata Temanjang memiliki potensi keindahan alam yang

masih asri, air terjun yang slalu mengalir tanpa mengalami kekeringan.

Dengan adanya potensi tersebut banyak wisatawan yang tertarik berkunjung

ke objek wisata Agro wisata Temanjang.

8) Kebersihan

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Kebersihan

diobjek wisata Agro wisata Temanjang sudah baik, karena dari pihak pengel-

ola selalu membersihkan area objek wisata Agro wisata Temanjang dan ter-

dapat beberapa tong sampah disetiap titik, untuk memudahkan para

wisatawan membuang sampah.

9) Keamanan

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk kea-

manan di objek wisata Agro wisata Temanjang sudah cukup baik, karena

salah satu fasilitas disana seperti tempat parkir sudah ada petugas keamanan

dan di area objek wisata Agro wisata Temanjang terdapat penjagaan ter-

hadap wisatawan yang tidak bisa berenang, penjagaan di objek wisata Agro

35
wisata Temanjang juga dilakukan selama jam buka beroperasi oleh pengel-

ola.

10) Pendanaan

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam

kegiatan pemasaran dan pengembangan maupun perbaikan fasilitas pada

suatu objek wisata untuk bisa mengembangkannya agar menjadi lebih baik

dibutuhkan anggaran yang sesuai diinginkan dan kebutuhan pengunjung.

Sumber dana pada objek wisata Agro wisata Temanjang berasal dari dana

pribadi kerjasama masyarakat yang terkait untuk menambah fasilitas mau-

pun melengkapi mainan seperti contoh nya tempat duduk , untuk mainan

anak-anak dan ada tempat istirahat pengunjung memperbaikin akses jalan

masuk lingkungan wisata ini dan lain sebagainya.

Tabel 2
Faktor Lingkungan Internal

No Faktor Internal Strength Weakness


(Kekuatan) (Kelemahan)
Akses jalan menuju objek
1.
wisata Agro wisata Te- ─ √
manjang sudah baik
tetapi sebagian masih ha-
rus di perbaikin
Fasilitar diobjek Agro wisata
2. Temanjang sudah lengkap √ ─
dengan menyediakan fasilitas
protokol kesehatan, tempat
parkir, Mushola, toilet, dan
lain sebagainya

36
Pelayanan yang dilakukan su-
3. √
dah baik dan sangat maksimal ─
4. Sumber Daya Manusia (SDM)
di objek wisata Agro wisata √ ─
Temanjang cukup baik dalam
mengelola objek wisata ini
dan memegang teguh sapta
pesona alam dalam mengelola
objek wisata Agro wisata Te-
manjang
5. Hubungan antara pengelola
√ ─
dan masyarakat cukup baik
Ada pengelola tetapi belum
6. √
tersedia organisasi seperti Ke- ─
lompok Sadar Wisata
Potensi objek wisata Agro
7. √
wisata Temanjang , memiliki ─
suasana pedesaan dan keinda-
han alam
8. Kebersihan diobjek wisata
Agro wisata Temanjang ─ √
berkurang selama Pandemi
Kebersihan diobjek wisata
Agro wisata Temanjang
berkurang selama Pandemi
Keamanan di objek wisata
9. √ ─
Agro wisata Temanjang
cukup baik
Dana yang di dapatkan tergo-
10. √
long lancar, anggara yang di ─
dapatkan objek wisata Agro
wisata Temanjang dari dana

37
desa serta bantuan dari
masyarakat / anggota dari
retribusi wisatawan

1. Faktor Lingkungan Eksternal

1) Pesaing

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi, yang di

lakukan oleh penulis, sudah ada pesaing yang hampir serupa dengan Agro

wisata Temanjang . Namun jarak lokasi objek wisata tersebut cukup jauh

dari objek wisata Agro wisata Temanjang , namun memiliki ciri khas

tersendiri yang membedakan antara satu dengan yang lain khususnya Agro

wisata Temanjang.

2) Regulasi

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, objek

wisata Agro wisata Temanjang sudah mendapatkan izin dari Masyarakat da-

lam pengembangan objek wisata Agro wisata Temanjang dalam hal ini Dinas

Pariwisata Dan Kota Blora sangat mendukung kegiatan pengembangan ob-

jek wisata tersebut, dengan mempermudah dan tidak mempersulit pihak

pengelola dalam pengurusan segala izin yang diperlukan. Objek wisata Agro

wisata Temanjang oleh masyarakat Jati sari.

3) Target Pasar

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, dalam hal

target pasar yang di tuju oleh pengelola objek wisata Agro wisata Temajang

di peruntukan bagi semua kalangan dan tidak dibatasi dari segi pekerjaan,

usia, dan jenis kelamin, pendidikan, dan status sosial.

38
4) Promosi

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, objek

wisata Agro wisata Temanjang sudah terlebih dahulu dikenal wisatawan,

dimana terkenal melalui mulut ke mulut. Hingga era sekarang sudah maju,

promosi yang dilakukan oleh pengelola dalam menarik minat wisatawan

untuk berkunjung ke objek wisata Agro wisata Temanjang , dengan

menggunakan media sosial seperti Instagram.

5) Wisatawan

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, di

ketahui bahwa wisatawan yang berkunjung keobjek wisata Agro wisata Te-

manjang sebagian besar wisata lokal. Tujuan mereka biasanya untuk

menikmati kesejukan alam, bersantai bersama keluarga. Adapun wisatawan

yang datang dari luar daerah yaitu dengan tujuan liburan, mencari suasana

yang baru, dan menikmati keindahan alam yang di miliki Agro wisata Te-

manjang .

6) Teknologi

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, sejauh ini

objek wisata Agro wisata Temajang sudah cukup baik dalam memanfaatkan

teknologi sebagai promosi. Promosi pertama yang dilakukan yaitu dengan

promosi dari mulut ke mulut, dan yang kedua menggunakan media sosial.

Namun penggunaan internet didaerah objek wisata Agro wisata Temajang ini

masih sangat sulit karena objek wisata Agro wisata Temajang yang cukup

jauh dari pemukiman membuat terhambatnya sinyal internet disana.

39
7) Protokol Kesehatan

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, sejauh ini

protokol kesehatan sudah dilakukan dan di terapkan dalam objek wisata

Agro wisata Temanjang . Dengan melakukan pengecekan suhu tubuh, me-

makai masker, mencuci tangan, menggunakan hand sanitizer, dan menjaga

jarak.

Tabel..3
Faktor..Lingkungan..Eksternal
No. Faktor Eksternal OPPOR- THREAT
TUNITY
1. Belum ada Regulasi yang jelas
terkait pegelolaan objek √ ─
Wisata Agro wisata Temanjang
ini.
Kunjungan wisatawan Untuk
2. hari –hari biasa bersekitar 10- ─
30 orang wisatawan perhari √

terkadang tidak ada


pengunjung sesama sekali
Agro wisata Temanjang
3. melakukan promosi melalui
─ √

media sosial seperti Instagram


Teknologi objek wisata Agro
4. wisata Temanjang juga sudah
─ √
memanfaatkan dan me-
2.
maksimalkan menggunakan
media sosial yaitu Instagram

Pesaing Agro wisata Teman-


5. jang masih dalam tahapan √

berkembang begitu juga untuk

40
pengelolaaannya masih
mengandalkan pendanan dari
masyarakat sendiri karena
masih dikelola bersama.
Pangsar pasar wisata Agro
6. ✓
wisata Temanjang ini adalah ─
targetkan untuk semua ka-
langan dan semua usia.
7. Tersedianya tempat cuci tan-
gan yang mendukung ─

kegiatan wisata, serta me-
wajibkan wisatawan me-
makai masker, melakukan
pengecekan suhu tubuh, dan
menjaga jarak.

8. Analisis S.W.O.T
Tabel..4 ..Analisis ..S.W.O.T.
STRENGH WEAKNESS

1. Fasilitar diobjek Agro 1. Akses jalan menuju objek wisata


wisata Temanjang sudah Agro wisata Temajang sudah baik
lengkap dengan menye- tetapi sebagian masih harus di per-
diakan fasilitas prokol baikin
Internal
kesehatan , tempat pakir 2. Ada pengelolah tetapi beum terse-
, Mushola , toilet dan dia organisasi seperti kelompok sa-
lain sebagainya dar wisata.
2. Pelayanan yang dil- 3. Kebersihan di objek wisata Agro
akukan sudah baik dan wisata Temanjang berkurang
sangat maksimal selama Pandemi Kebersihan di ob-
3. Sumber Daya Manusia jek wisata Agro wisata Temanjang
(SDM) di objek wisata berkurang selama Pandemi

41
Agro wisata Temajang
cukup baik dalam
mengelola objek wisata
ini dan memegang teguh
sapta pesona alam dalam
mengelola objek wisata
Temanjang .
4.Hubungan antara pengel-
ola dan masyarakat
cukup baik
5. Potensi objek wisata
Agro wisata Temajang ,
External
memiliki suasana
pedesaan dan keindahan
alam .
6. Keaman di objek wisata
Agro wisata Temanjang
cukup baik
7. Dana yang di dapatkan
tergolong lancar, ang-
gara yang di dapatkan
objek wisata Agro wisata
Temanjang dari dana
desa serta bantuan dari
masyarakat / anggota
dari retribusi wisatawan

Opportunity Strategi S-O Strategi W-O


1. Regulasi objek Agro 1. Lokasi Agro wisata 1. Merawat fasilitas yang telah
wisata Temajang sudah Temajang tidak telalu tersedia dan menambah fasilitas
mendapatkan izin dari jelas dari kota dan dekat atrasksi wisata
mayarakat dengan kecamatan Ban- 2. Dibentuknya organisasi separti
jarejo kabupaten Blora. kelompok sadar wisata

42
2. Objek wisata Temajang 2. Menciptakan kegiatan 3. Membuat jalan alternative terlalu
sudah memiliki pasang wisatawan yang cepat curam sehingga wisatawan mu-
pasar sendiri dengan mersakan kebosanan ob- dah mengakses
menjangkau semua ka- jek Agro wisata Teman-
langan jang potensi wisata yang
3. Promosi di objek Agro bagus untuk di kembangi
wisata Temajang sudah 3. selalu berinovasi dalam
cukup baik upaya menambah daya
tarik wisata sesuai dengn
kebutuhan atau keinginan
wisatawan sehingga
tercapai kepasan yang
inginkan serta
memwajibkan wisatawan
memakai masker
melakukan cek suhu dan
menjaga jarak
Threath Strategi S – T Strategi W – T
1. Persaingan yang dimiliki 1. Agro wisata Temanjang 1. Belum ada Regulasi yang jelas
oleh wisata Agro wisata melakukan promosi me-
terkait pengelola objek wisata
Temajang lalui media sosial sep-
Agro wisata Temajang ini.
2. tingkat fasilitas Wisata erti Instagram
Temanjang lainnya yang 2. Teknologi objek wisata 2. Kunjungan wisatawan untuk hari
jauh lebih memadai Temajang juga sudah
hari biasa bersekitar 10-30 orang
dibandingkan Wisata memanfaat dan me-
wisatawan perhari terkadang
Temajang kebanyakan maksimalkan
berasal dari dalam kota menggunakan media tidak ada pengunjung sesama
hal ini kurang baik untuk sosial yaitu Insgram
sekali
pengembangan Wisata 3. Pesaing Agro wisata
3. Jumlah kunjungan wisawan
Temajang Temajang masih tahap
3. Teknologi di objek berkembang begitu juga menurun semejak pasca Covid19
wisata Temanjang masih untuk pengelolaaanya
tahap berkembang masih mengadalakan

43
pendanan dari masyara-
kat sendiri karena
masih di kelola bersama

Menurut hasil dari analisis SWOT berdasarkan faktor internal dan iksternal yang

sudah dikaji dan telah dirumuskan kedalam matriks SWOT, maka dapat disusun

dengan rumusan strategi alternatif S-O, W-O, S-T, W-T sebagai berikut :

a. Strategi Strenght – Opportunity ( S-O )

Strategi ini dibuat dengan memanfaatkan seluruh keukuatan dan memanfaat-

kan peluang sebesar-besarnya, diantaranya :

1) Lokasi yang tidak jauh dari pusat Kabupaten Blora dengan kondisi jalan yang baik

tetapi masih ada kerusakan .

2) Pelayanan yang dilakukan sudah baik dan sangat maksimal, hal ini harus diper-

tahankan agar wisatawan yang berkunjung ke objek Wisata Agro wisata Temajang

selalu merasa puas karena pelayanan yang baik dan maksimal.

3) Menciptakan kegiatan-kegiatan wisatawan yang bervariasi, agar wisatawan yang

berkunjung tidak merasa bosan. Karena objek wisata Agro wisata Temajang mem-

iliki potensi wisata yang baik untuk dikembangkan.

4) Selalu berinovasi dalam upaya menambah daya tarik wisata dengan menyesuaikan

dengan keinginan wisatawan, sehingga terciptnya kepuasan dari pengunjung.

5) Pengetahuan sadar wisata sangat penting dalam pengelola objek wisata, maka dari

itu dilakukan pelatihan-pelatihan dan bimbingan SDM yang ada disana. Agar

pengelolaan di objek wisata agro wisata temajang dapat melayani wisatawan

dengan lebih baik.

44
6) Keamanan di objek wisata Agro wisata Temanjang sudah baik, dengan itu

wisatawan merasa nyaman saat berkunjung keobjek wisata agro wisata temanjang

7) Dengan target pasar semua kalangan, objek wisata Agro wisata Temanjang bisa

dikunjungin oleh siapapun baik orang tua maupun anak-anak.

8) Dengan dana yang begitu lancar, dan anggaran dapat mudah untuk memasarkan

dan mengembangkan tempat objek wisata dengan menambah fasilitas ataupun me-

rawat fasilitas yang ada, agar menjadi lebih baik lagi dan berkembang

9) Dengan dilakukan protokol kesehatan yang sudah baik akan menarik wisatawan

untuk berkunjung, akan tetapi wisatawan tetap menjaga dan mematuhi aturan yang

telah diterapkan di objek wisata Agro Wisata Temanjang

b. Strategi Weakneses – Opportunity ( W – O )

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara

meminimalkan kelemahan, diantaranya :

1) Merawat fasilitas yang ada dan menambah fasilitas atraksi wisata.

2) Dibentuknya organisasi seperti kelompok sadar wisata sehingga objek wisata Agro

wisata Temanjang lebih baik dan lebih maju kedepannya.

3) Membangun jalan alternatif. Untuk mengurangi kemacetan.

c. Strategi Strength – Threats ( S – T )

Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yaitu

1) Mempercepat tahap pengembangan promosi melalui media sosial untuk me-

masarkan agar lebih menarik wisatawan yang berkunjung. Karena objek wisata

Agro wisata temanjang memiliki potensi wisata yang baik untuk dikembangkan.

45
d. Strategi Weakneses – Treats ( W – T )

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defentif dengan usaha

meminimalkan kelemahan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman, di-

antaranya :

1) Mendahulukan renovasi dan pemeliharan fasilitas ketimbang mendambah fasili-

tas yang baru.

2) SDM membentuk organisasi agar pengelolaan dilakukan secara maksimal dan lebih

baik lagi

3) Membangun jalan alternatif. Untuk mengurangi kemacetan.

B. PEMBAHASAN DAN JAWABAN RUMUSAN MASALAH

1. Pembahasan

Dalam menganalisis data dalam artikel ilmiah penulis menggunakan ana-

lisis SWOT, dengan mencari atau mengidentifikasi dua faktor yang saling

berkaitan yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Analisis ini di perlukan untuk

mengembangan objek wisata Agro wisata Temanjang agar menjadi lebih barkem-

bang lagi. Berdasarkan matriks swot yang penulis teliti, maka penulis

memberikan kesimpulan untuk menjawab analisis diantaranya sebagai berikut.

Lokasi Objek Wisata Agro wisata Temanjang yaitu berlokasi di Desa

Temanjang , Kecamatan Banjarejo . Lokasi atau letak wisata Agro wisata Teman-

jang di Banjarejo Blora Jawa Tengah.

46
Pelayanan yang dilakukan sudah baik dan sangat maksimal, hal ini harus

dipertahankan agar wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Agro wisata Te-

manjang selalu merasa puas dan ingin berkunjung kembali keobjek wisata Agro

wisata Temanjang.

Daya tarik objek wisata Agro wisata Temanjang ini adalah dapat

menciptakan kegiatan kegiatan yang bervariasi seperti menguji andrenalin dengan

memanjat tebing dan memanfaatkan aliran pohon jati yang berada ditengah hutan

dengan keasriannya yang masih terjaga. Serta terdapat juga dua bisa dijadikan

untuk tempat santai melihat pemadangan alam.

Pengelolaan objek wisata Agro wisata Temanjang selalu berinovasi dalam

upaya pengembangan daya tarik wisata dengan cara menyesuaikan keinginan

wisatawan sehingga tercapainya kepuasan dari pengunjung.

Objek wisata Agro wisata Temanjang memiliki potensi suasana alam

yang masih nyaman lengkap dengan berbagai kegiatan masyarakat pedesaan, hal

ini membuat wisatawan tertarik untuk berkunjung, karena sangat cocok buat

wisatawan yang rindu akan suasana pedesaan yang hening dan jauh dari

kebisingan.

Pengetahuan sadar wisata sangat penting dalam pengelolaan objek wisata.

Sumber Daya Manusia dalam peranan pengelolaan dan pengembangan objek

wisata Agro wisata Temanjang berasal dari masyarakat setempat. Peran

masyarakat sangat penting bagi pengembangan objek wisata Agro wisata Teman-

jang hampir 100% kegiatan di objek wisata ini melibatkan masyarakat sekitar,

masyrakat berkontribusi menjadi tim keamanan, penjaga kantin, penjaga parkir,

dan lain sebagainya. Kebanyakan masyarakat sekitar objek wisata Agro wisata

Temanjang.

47
Keamanan diobjek wisata Agro wisata Temanjang sudah baik karena

sudah ada tim penjagaan lokasi parkir maupun di objek wisatanya sendiri yang

memantau aktivitas wisatawan yang sedang berenang ataupun kegiatan lainnya.

Dengan target pasar yang mencangkup semua kalangan objek wisata Agro

wisata Temanjang bisa dikunjungin dan dinikmati oleh siapapun dari mulai

kalangan anak sekolah, orang tua, namun anak dibawah umur 5 tahun tetap pada

pengawasan orang tua. Wisatawan yang berkunjung keobjek wisata Agro wisata

Temanjang berasal dari masyarakat sekitar Kota Blora rombongan organisasi

dari pencinta alam sekolah SMP, dan SMA maupun Mahasiswa masyarakat

sekitar Kota Blora dan masyarakat dari luar Kota Tujuan mereka biasanya untuk

bersantai sama keluarga, menikmati kesejukan alam, dan menikmati suasana

pedesaan, adapun wisatawan yang datang dari luar kota ialah mereka yang ingin

merasakan suasana yang baru dan kesejukan alam .

Sumber dana pada objek wisata Agro wisata Temanjang berasal dari dana

Desa dan bantuan dari Dinas Pariwisata Kota Blora berupa pembangunan fasilitas

seperti pembangunan kios-kios, pembangunan toilet, dan pembuatan jalan

menuju Agro wisata Temanjang. Dan juga objek wisata Agro wisata Temanjang

mendapatkan pemasukan sendiri dari ritribusi tiket masuk wisatawan.

Protokol kesehatan diobjek wisata Agro wisata Temajang sudah

dilakukan dengan baik, dan fasilitas protokol kesehatan sudah lengkap.

Wisatawan yang berkunjung di wajibkan memakai masker dan mencuci tangan,

serta dilakukan pengecekan suhu tubuh oleh petugas sebelum memasuki area

Agro wisata Temanjang , dan selalu menjaga jarak antara antara satu dengan yang

lain. Hal ini dilakukan selama pandemi, untuk menghindari terjadinya penyebaran

covid-19.

48
Fasilitas yang ada di objek wisata Agro wisata Temanjang sudah cukup

lengkap, seperti fasilitas protokol kesehatan, tempat parkir, toilet, dan Musholla.

Toilet tersedia di beberapa titik untuk mempermudahkan wisatawan mencari

toilet dan tidak perlu berjalan jauh untuk mencari toilet. Untuk fasilitas protokol

kesehatan sudah baik, tersedianya tempat mencuci tangan yang permanen, dan

mewajibkan wisatawan yang datang mengikuti protokol kesehatan dengan

menggunakan masker, pengecekan suhu terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam

objek Agro wisata Temanjang , wisatawan harus menjaga jarak dan ditempat ini

perlu dilakukan pemeliharaan fasilitas dengan baik.

Membentuk organisasi kelompok sadar wisata, dan membagikan tugas

agar mereka fokus disetiap bidang kerjanya. Dengan adanya organisasi di objek

wisata Agro wisata Temanjang bisa berkembang lebih baik dan lebih maju. Meski

sudah ada pesaing yang serupa atau sama dengan objek wisata goa terawang dan

bentolo , namun lokasi objek wisata tersebut cukup jauh dari objek Agro wisata

Temanjang . Dan objek wisata memiliki ciri khas yang tidak dimiliki objek wisata

lainnya.

Kebersihan diobjek wisata Agro wisata Temanjang cukup baik, karena disaat

pandemi selalu ada semprotan. Bahkan pada saat objek wisata Agro wisata Te-

manjang tutup, pengelola dan masyarakat tetap ada yang datang.

Untuk promosi harus terus dilakukan terutama promosi melalui media

sosial, karena belum lama ini objek wisata Agro wisata Temanjang melakukan

promosi melalui media sosial instagram. Dengan melakukan promosi melalui

media sosial,maka wisatawan sangat mudah mengakses dan mendapatkan

informasi mengenai objek wisata Agro wisata Temajang .

49
2. Jawaban Rumusan Masalah
a. Bagaimana peran pemerintah dalam pengembangan destinasi Agro wisata

Temajang pasca covid-19 agar menjadi daya tarik wisata di Kota Blora

Jawa Tengah ?

Peran pemerintah dalam mengembangkan destinasi wisata Agro

Temajang Covid-19 adalah memberikan bantuan hanya berupa dana untuk

perbaikan jalan destinasi wisata Temanjang Agro. tujuan wisata. Sehingga

dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke destinasi wisata Temajang

Agro dan meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke destinasi wisata

Agro Temajang, meskipun dalam kondisi pandemi covid-19.

b. Bagaimana peran masyarakat desa Jati sari dalam mengelola dan

mengembangkan Agro wisata Temajang pasca covid-19 agar menjadi

daya tarik wisata di Blora Jawa Tengah ?

Dalam pengelolaan dan pengembangan objek wisata Temajang Agro,

masyarakat setempat berperan aktif dan membantu pengelola dalam

pengembangan objek wisata Temajang , dan menciptakan pariwisata yang lebih

baik dan menarik dengan memberikan pendapat dan ide kreatif untuk

pengembangan Agro Temajang Atraksi objek wisata. Kemajuan dapat menarik

lebih banyak wisatawan.

c. Apa saja dampak covid-19 terhadap destinasi wisata Agro wisata

Temajang ?

Selama pandemi covid-19 kunjungan di objek wisata Agro wisata

Temajang mengalami sepi pengunjung ,dan mengalamin penurunan pendapatan

ritribusi dalam penjualan karcis, semenjak adanya aturan dari pemerintah dengan

50
pemberlakuan pembatasan berskala besar ( PSBB ) pihak pengelola dan masyara-

kat melakukan penutupan objek wisata Agro wisata Temajang , untuk sementara

waktu. Dan pada saat ini objek wisata Agro wisata Temajang sudah di buka untuk

umum, dan memberlakukan protokol kesehatan.

d. Bagaimana strategi pengelola dalam mengembangkan destinasi wisata

Agro wisata Temajang ?

Dalam mengembangkan Agro wisata Temajang sebagai daya tarik wisata

di Blora memerlukan strategi yang tepat sasaran sehingga Agro wisata Temajang

bisa cepat berkembang dan bisa menarik perhatian pengunjung. Adapun beberapa

strategi dalam mengembangkan kawasan Agro wisata Temajang yaitu :

1. Dalam hal peningkatan kualitas pengelolaan objek wisata Temajang Agro,

dinas pariwisata perlu menyelenggarakan seminar, pelatihan dan

pembinaan kesadaran wisata kepada masyarakat khususnya di lingkungan

wisata Temajang Agro. Sehingga dapat mempromosikan tahap

pengembangan wisata Agro Temanjang.

2. Dalam mengembangkan Agrowisata Temajang, pengelola selalu

mengutamakan inovasi tempat wisata, sehingga wisatawan yang

berkunjung tidak akan merasa bosan.

3. Dalam mendukung kegiatan wisatawan yang berkunjung ke kawasan Agro

wisata Temajang , perlu memperhatikan akses jalan yang cukup curam se-

hingga bisa membahayakan pengunjung, pihak pengelola perlu mencari dan

membangun jalan alternatif yang tidak begitu curam.

4. Promosi wisata pertanian Temanjang umumnya dilakukan dari mulut ke

mulut, media sosial, dan Instagram. Strategi yang tepat untuk meningkatkan

51
promosi ke depan adalah: biro perjalanan bekerja sama dengan biro perjal-

anan untuk memasukkan destinasi wisata pertanian Temanjang dalam daftar

perjalanan mereka untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung

ke kawasan wisata pertanian Temanjang. Serta menyelenggarakan event-

event tertentu yang dapat menarik dan mengundang banyak orang ke desti-

nasi wisata Agro Temajang .

52
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis terhadap data yang ada, dapat disimpulkan bahwa Agro Wisata
Temanjang merupakan destinasi wisata yang sangat menarik dan potensial untuk lebih dikem-
bangkan. Tempat wisata ini bahkan bisa menjadi destinasi unggulan di Kabupaten Blora. Obyek
wisata yang berlokasi di Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora, Jawa tengah ini memiliki
sejumlah unggulan dengan keindahan alamnya yang sangat memikat.
Namun untuk mengembalikan popularitas agar semakin banyak wisatawan yang datang
membutuhkan banyak pembenahan. Ada banyak hal yang harus dilakukan untuk mengembangkan
Agro Wisata Temanjang sebagai destinasi wisata unggulan di Jawa Tengah. Pembenahan ini tak
hanya dari sisi pihak pengelola saja namun juga perlu melibatkan berbagai pihak lainnya. Baik
pemerintah daerah setempat maupun masyarakat sekitarnya.
Masyarakat sekitar objek wisata juga perlu dilibatkan dalam pengelolaan Agro
Wisata Temanjang. Baik dengan menyediakan jajanan, warung makan, cinderamata,
layanan fotografi, dan layanan yang mendukung lainnya. Selain dapat menyediakan
lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan, keterlibatan masyarakat sekitar juga
penting untuk ikut menjaga dan meningkatkan kualitas objek wisata ini.

B. Saran

Dengan berlandaskan pada hasil analisis penelitian, penulis akan menyampaikan sejumlah
masukan dan saran untuk pengembangan Agro Wisata Temanjang sebagai berikut:
1. Pemerintah Daerah Blora, terutama Dinas Pariwisata, perlu memberikan perhatian yang
lebih besar terhadap minimnya fasilitas yang ada di sekitar Agro Wisata Temanjang. Pemda
bisa membantu dengan memperbaiki akses jalan maupun membangun sejumlah fasilitas
pendukung yang penting untuk mengembangkan tempat wisata ini.
2. Perlunya pelatihan dan pembinaan pariwisata dari pemerintah daerah untuk pengelola dan
masyarakat sekitar. Selain agar lebih memahami tentang dunia wisata, masyarakat
diharapkan dapat terlibat aktif untuk mengembangkan Agro Wisata Temanjang.

53
3. Perlunya pengelola obyek wisata untuk meningkatkan koordinasi dengan dinas terkait
maupun pihak-pihak terkait lainnya, seperti masyarakat dan pelaku wisata lainnya guna
lebih mempromosikan dan mengembangkan Agro Wisata Temanjang menjadi lebih maju

54
DAFTAR PUSTAKA

Azizah, Nur. (2020). Struktur dan Kultur Budaya dalam Keluarga di Era AKB (Adaptasi
Kebiasaan Baru) di Lingkungan Keluarga Kota Bandung. Bandung. Hal 2

Buditiawan, Kristian dan Harmono. (2020). Strategi Pengembangan Destinasi Pariwisata


Kabupaten Jember. Jawa Timur. Vol 15 No 1. Hal 38.

Devy, Helln Angga dan R.B. Soemanto. (2017). Pengembangan Objek dan Daya Tarik
Wisata Alam Sebagai Daerah Tujuan Wisata di Kabuupaten Karanganyar. Ka-
ranganyar. Vol 32 No 1. Hal 35.

Damiasih. Ria Eka.. (2017). Jurnal Stipram vol 11. “Pengelolaan Goa Tanding Sebagai
Ekowisata Di Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta”. STIPRAM Yogyakarta.

Embun Suryani, Muhammad Furkan, Diswandi. Strategi Pengembangan Wisata Alam Hu-
tan Irup Desa Saribaye, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat. Januari 2020. Mata-
ram. Vol 1 No 1: 65

Hidayah, Nurdin. (2019). Pemasaran Destinasi Pariwisata. Bandung: Alfabeta. Halaman:


3 dan 9.

Sugiyono. (2015). ‘‘Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan kuantitatif, Kualitatif dan


R&D’’, Bandung: ALFABETA. Halaman : 253

Sugiyono. (2015). ‘‘Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan kuantitatif, Kualitatif dan


R&D’’, Bandung: ALFABETA. Halaman : 249

Sugiyono. (2016). ‘‘Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan kuantitatif, Kualitatif dan


R&D’’, Bandung: ALFABETA

Sugiyono. (2016). ‘‘Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan kuantitatif, Kualitatif dan


R&D’’, Bandung: ALFABETA Halaman: 268

Sugiyono, Eko. (2016). Pengantar Ekowisata. Yogyakarta: Khitah Publishing. Halaman:


13

Sugiyono,(2017). Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


Kombinasi, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta

55
Sugiyono,(2017). Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
Kombinasi, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kualitatif Untuk Penelitian yan Bersifat: Eksploratif,
Enterpretif, Interaktif dan Konstruktif. Bandung: CV.Alvabeta. Halaman: 125, 132,
134, 137, dan 141

Sugiyono. (2017) . “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D”. Bandung :
Alfabeta.

Susilo (2018) “Konsep Partisipasi Masyarakat Dieng Dalam Pelaksanaan Program


Pengembangan Pariwisata”. Yogyakarta : Jurnal Kepariwisataan Stipram Vol 12
No 3 (2018) : 45-58.

Syamsu, M. Nur. (2018). Studi Kelayakan Air Terjun Nggembor Sebagai Destinasi Wisata
Untuk Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa Jatimulyo, Kecamatan Gi-
rimulyo, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah,
12(3).

Soebyanto Oentoeng, Baiq Anggita Sekarwati, Dwi Rudi Susanto, Lezatnya Sayur Ares
Berbahab Dasar Batang Pisang Sebagai Makanan Khas Suku Sasak di Kabupaten
Lombok Barat Nusatenggara Barat. (2018)

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan

Mukhsin, Dadan. (2020). Strategi Pengembangan Kawasan Pariwisata Gunung Ga-


lunggung. Bandung. Vol 14 No 1. Hal 2

Walakula, Yandri Benony. Juni (2020). Analisis Eksistensi Pariwisata Indonesia di Ten-
gah Situasi Pandemi Corona Viruus Disease (Covid19). Ambon. Jurnal Ilmu Sosial
Keagamaan Vol 1: 47
(Suryani, Furkan dan Diswandi, 2020: 65).

56
LAMPIRAN

Foto penulis bersama pengelolah di depan pintu masuk

Foto penulis bersama pengelolah wisata dan pak Kades

57
Foto penulis bersama penggunjung

Foto Penulis jalan wisata Agro Wisata Temanjang

58
Foto penulis survei ke tempat menuju lokasi Agro Wisata Temanjang

Foto penulis survei jalan menuju ke lokasi Agro Wisata Temanjung

59
Foto penulis survei kondisi jalan menuju lokasi wisata Agro Wisata Temanjang

Foto penulis survei air terjun yang harus diperbaiki

61
Foto penulis survei jalan yang rusak perlu segera ada perbaikan

Foto penulis survei kondisi jalan rusak yang harus diperbaiki

62
F o t o bersama pengelolah di rumah pak Tarmuji

Foto penulis survei pintu masuk Agro Wisata Temanjang

63
Foto survei wisata dengan Pak Kades di Blora Jawa Tengah

Foto survei kondisi Agro Wisata Temanjang yang banyak rusak dan harus ada bantuan buat
perbaikan tempat wisata ini

64
BIODATA MAHASISWA

Personal Identity

Name : Fatah Maulana Zhulkifar


Place and Date of Birth : Bontang, July 21th, 1997
Religion : Moslem
Gender : Male
Marital Status : Single
Nationality : Indoneia
Adress : PRM.CANDI GEBANG PERMAI AA8 JETIS
KABUPATEN. SLEMAN YOGYAKARTA
Whatsapp : 082265001376
E-mail : zulkfarmaulana@gmail.com
Hobby : play music

Education

• 2017-2021 Ambarrukmo Tourism Institute of Yogyakarta major Pariwisata

65
• 2014 -2017 Finished Senior High School (SMA kolombo sleman Yogyakarta )
• 2011-2014 Finished Junior High School (SMP Muhammadiyah 2 Depok )
• 2005-2011 Finished Primary School (SDN Jambon 1 Sleman Yogyakarta )

internship experience

• Juni 2019 - Agustus 2019: On the job trainee at PT TAMAN WISATA CANDI BOROBUDUR
PRAMBANAN & RATU BOKO

Seminar

• 2018 : Participant of Seminar “ Cinta Tanah Air Untuk Membangun Pariwisata Nasional”

66

Anda mungkin juga menyukai