KEPUTUSAN MENTERI
KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 328/KMK.03/2011
TENTANG
Menimbang :
Mengingat :
1. Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983
Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor
3262)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009
Nomor
62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4999);
2. Peraturan
Pemerintah Nomor 80 Tahun 2007 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Hak dan
Kewajiban Perpajakan berdasarkan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
Umum dan Tata
Cara Perpajakan
Sebagaimana Telah Beberapa Kali Diubah Terakhir Dengan
Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2007 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007
Nomor
169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4797);
3. Keputusan Presiden Nomor 56/P Tahun 2010;
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 194/PMK.03/2007
tentang Tata Cara Pengajuan dan
Penyelesaian Keberatan;
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/05/M.PAN/03/2008 tentang
Standar Audit Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah;
6. Pearturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Keuangan;
7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 296/KMK.09/2010 tentang
Pemberian Data dan Informasi
Dalam Rangka Pengawasan oleh
Inspektorat Jenderal terhadap Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Unit Eselon
I di Lingkungan Kementerian Keuangan;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERTAMA :
1. Pengajuan
keberatan mengandung sengketa yang terkait dengan Transfer Pricing
dan/atau
penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda
(P3B);
2. Pengajuan
keberatan diajukan oleh Wajib Pajak yang melakukan Penanaman
Modal di bidang-
bidang usaha tertentu yang berprioritas tinggi
dalam
skala nasional yang ditetapkan Menteri
Keuangan;
3. Pengajuan
keberatan atas 1 (satu) surat ketetapan pajak dengan nilai sebesar :
4. Pengajuan
keberatan oleh Wajib Pajak yang terhadapnya dilakukan
pemeriksaan dan diterbitkan
lebih dari satu ketetapan pajak dengan
ketentuan :
5. Pengajuan
keberatan selain sebagaimana dimaksud pada angka 1, angka 2,
angka 3, dan angka
4, yang kriterianya ditetapkan oleh
Direktur
Jenderal Pajak atas nama Menteri Keuangan.
KEDUA :
KETIGA :
KEEMPAT :
KELIMA :
1. Tim
Pembahas Keberatan terdiri dari Ketua dan Anggota.
2. Penunjukan
keanggotaan Tim Pembahas Keberatan dimaksud pada angka 1, dilaksanakan
dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Untuk
Kantor Wilayah sebagai Unit Pelaksana Penelitian Keberatan;
1) Keanggotaan
Tim Pembahas Keberatan terdiri dari unsur-unsur :
a) Kepala
Seksi dan Penelaah Keberatan pada bidang pengurangan
keberatan dan
banding pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak atau
bidang keberatan dan
banding pada Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar dan Kantor
Wilayah Direktorat
Jenderal Pajak Khusus;
b) Pegawai
Negeri Sipil yang dipandang ahli di bidang tertentu
dan/atau fungsional
pemeriksa pajak dan/atau fungsional
penilai
pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Pajak.
2) Kepala
Seksi dan Penelaah Keberatan sebagaimana dimaksud pada angka 1) huruf
a), tidak termasuk dalam Tim Peneliti Keberatan yang melakukan
pemrosesan
keberatan yang sedang dilakukan pembahasan.
b. Untuk
Direktorat Keberatan dan Banding sebagai Unit Pelaksana Penelitian
Keberatan :
1) Keanggotaan
Tim Pembahas Keberatan terdiri dari unsur-unsur :
a) Kepala
Seksi dan Penelaah Keberatan pada Sub Direktorat
Pengurangan dan
Keberatan Direktorat Keberatan dan Banding;
b) Pegawai
Negeri Sipil yang dipandang ahli di bidang tertentu
dan/atau fungsional
pemeriksa pajak dan/atau fungsional
penilai
pada Kantor Pusat Direktorat Jenderal
Pajak.
2) Kepala
Seksi dan Penelaah Keberatan sebagaimana dimaksud pada angka 1) huruf
a), tidak termasuk dalam Tim Peneliti Keberatan yang melakukan
pemrosesan pengurangan dan keberatan yang sedang dilakukan
pembahasan.
KEENAM :
KETUJUH :
KEDELAPAN :
KESEMBILAN :
KESEPULUH :
KESEBELAS :
KEDUABELAS :
KETIGABELAS :
KEEMPATBELAS :
Ditetapkan di Jakarta
MENTERI KEUANGAN
ttd
Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara ekslusif untuk www.ortax.org dan
TaxBase
back to top