SKRIPSI
Oleh
Kepada Yth.
Bapak Dekan Fakultas
Ushuluddin dan Pemikiran
Islam
UIN Raden Fatah
Di_
Palembang
Assalammualaikum wr. wb.
Dengan Hormat,
Setelah mengadakan bimbingan dan perbaikan, maka kami berpedapat
bahwa skripsi yang berjudul “Urgensi Zuhud Prespektif Al-Ghazali dan
Relevansinya Dalam Kehidupan Masyarakat Konsumerisme di Desa
Sukamulya Kecamatan Lempuing Kabupaten OKI” yang ditulis oleh saudari :
Pembimbing I Pembimbing II
Nim : 1730302042
Apabila dikemudian hari terbukti tidak benar atau merupakan hasil jiplakan dari
orang lain, saya siap dan bersedia menerima sanksi berupa pencabutan gelar.
Palembang, 2021
Dekan
Tim Munaqosah
KETUA SEKRETARIS
PENGUJI 1 PENGUJI 2
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
PERSEMBAHAN :
Bismillahirrahmanirrohim
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT,Rabb semesta alam yang tidak pernah
berhenti memberikan berjuta nikmatnya Maha suci Allah yang telah memudahkan
segala urusan, karena berkat kasih saying-Nya lah akhirnya saya dapat
menyelesaikan tugas akhir (skripsi) ini. Shalawat dan salam semoga tercurah
kepada Rasulullah SAW. Beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang setia
Saya menyadari bahwa dalam menyelesaikan penulisan tugas akhir ini bukan
hanya karena usaha keras saya sendiri, akan tetapi karena adanya dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu saya ingin berterima kasih kepada :
kasih atas ilmu yang telah bapak berikan, semoga Allah SWT.
3. Bapak Zamhari, M.Fil, kaprodi Aqidah Filsafat Islam yang tak pernah
selesai.
7. Para dosen Aqidah Filsafat Islam, terimakasih atas ilmu yang bapak dan
8. Kepada orang tua tercinta, Bapak Margiyono dan Ibu Sumi Wahyuni,
tanpa doa restu dan ketulusan dari kalian, peneliti tak akan mungkin bisa
Purnomo,SE. dan ayuk Ipar Nur Khotijah, Amd.Keb. yang tak pernah
lelah mendoakan untuk kelancaran skripsi saya, dan juga adek tersayang
Ermila, Novta Viola Eka Sapitri. Terimakasih karena sudah mau berbagi
memberi semangat dan selalu menghibur dikala sedih dan jatuh bangun
Winarsih yang selalu memberikan dorongan hidup untuk lebih maju dan
12. Seluruh karyawan Tata Usaha Prodi Aqidah Filsafat Islam, terimakasih
pembaca budiman.
NIM.1730302042
ABSTRAK
HALAMAN JUDUL.............................................................................. i
HALAMAN PERNYATAAN............................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................ v
ABSTRAK.............................................................................................. vii
DAFTAR ISI........................................................................................... ix
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................
A. Latar Belakang Masalah........................................................ 1
D. Kajian Pustaka....................................................................... 5
E. Metodologi Penelitian............................................................ 11
F. Sistematika Pembahasan........................................................ 15
C. Konsumerisme....................................................................... 31
BAB III DESKRIPSI DESA SUKAMULYA KECAMATAN LEMPUING
BAB V PENUTUP.................................................................................
A. Kesimpulan ........................................................................ 70
B. Saran .................................................................................. 71
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................
PENDAHULUAN
zaman ini melalui adanya globalisasi. Proses globalisasi ini merupakan masuknya
bidang yaitu : (1) teknologi, (2) makanan dan minuman, (3) peraawatan tubuh, (4)
fashion, dan (5) otomotif. Segala macam bidang ini telah masuk ke Indonesia dan
Bukti tanda menerima masyarakat Indonesia ini terhadap produk impor dari
dan laptop dari negara asing.Masyarakat lebih memilih produk dari negara asing
optimal.Kemudian, dari bidang makanan dan minuman seperti produk makanan dari
luar negeri juga dikonsumsi masyarakat Indonesia setiap harinya.Seperti restoran luar
negeri dari Jepang, Amerika, China dan Korea yang membuka usahanya di Indonesia
banyak dikunjungi oleh masyarakat Indonesia sendiri.Selain itu, dari bidang fashion
1
Hafiun, Muhammad, ‘Zuhud Dalam Ajaran Islam’, 14 (2017), 77–93
yang merupakan indicator paling terlihat dari tingkat konsumsi masyarakat
kaum selebritis menggunakan pakaian yang mahal dan bagus dari merek luar negeri
yang terkenal.
dilihat melalui penawaran yang menarik dari produk luar negeri tersebut.Kendaraan
dari luar negeri tersebut memberikan fungsi yang luar biasa canggih sehingga
memilikinya.
2
Hidayati, Tri wahyu, ‘Perwujudan Sikap Zuhud Dalam Kehidupan Pendahuluan Kemajuan
Teknologi Melahirkan Berbagai Kemudahan Dalam Hidup’, 1 (2016), 243–58
kesenangan duniawi.Kesenangan tersebut didapatkan apabila segala keinginannya
berhenti dan puast dengan satu mobil saja. Tetapi, mereka akan cenderung menambah
kepemilikan kendaraan bermobil. Tidak hanya itu saja, kepemilikan ini bisa
bertambah semuanya dalam segala bidang, tidak hanya dalam kendaraan bermobil
Jika terdapat model pakaian baru maka langsung akan dibeli untuk mengikuti
kemajuan zaman. Setiap produk yang hadir tersebut baru, maka masyarakat akan
sebagai pemenuhan hak strata sosial. Hak yang dimaksud ini adalah pemenuhan
untuk gengsinya yang tinggi di masyarakat. Masyarakat tersebut tentunya tidak ingin
terpandang miskin maka dari itu mereka berlomba-lomba untuk menunjukkan asset
dan gaya hidup yang dimilikinya yaitu berada dalam starata atas. Kondisi seperti ini
dapat dikatakan sebagai ugensi zuhud. Dimana manusia lebih fokus dalam
Menurtu Al-Ghazali 3yang menyatakan bahwa pemenuhan harta dan tahta bisa
saja dilakukan tanpa harus meninggalkan perintah dan kewajiban sebagai manusia
3
Rosia, Rina, ‘Pemikiran Tasawuf Imam Al-Ghazali dalam Pendidikan Islam’, 1 (2018), 86–
104
yang beragama Islam.Urgensi zuhud ini ditandai dengan kecintaan manusia ini
terahadap harta dan tahta yang ada didunia ini.Mereka sibuk mengumpulkan
berulang kali.Dari uraian permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan permasalahan yaitu :
3. Bagaimana cara penerapan konsep Zuhud Imam Al-Ghazali terhadap pola hidup
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis urgensi zuhud
2.Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi serta studi literature pada
b.Kegunaan Praktis
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan wawasan khususnya
pada masyarakat pembaca berkaitan dengan urgensi zuhud sesuai dengan prespektif
Al-Ghazali.
D. Kajian Kepustakaan
penulis dapat menentukan perbedaan penelitian agar tidak terjadi kesamaan pada
penelitian tersebut.
4
Muh Fitrah dan Luthfiyah, Metodologi Penelitian ”penelitian kualitatif, tindakan kelas dan
studi kasus” Sukabumi, CV Jejak, 2017 ,Hlm 138
Penelitian yang dilakukan oleh Tri Hidayati.Penelitian ini dilakukan pada
penerapan zuhud mampu menjadikan seseorang memiliki jiwa sosial dan saling
membantu terhadap sesame. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan
dilakukan yaitu sama-sama meneliti tentang penerapan zuhud dalam kehidupan sehari
hari. Namun, perbedaannya penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan
yaitu prespektif pada penelitian yang akan dilakukan melalui prespektif urgensi
zuhud Al-Ghazali.5
penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan melalui jurnal dan artikel.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa manusia mengalami tingkatan dalam proses
tasawuf salah satunya adalah zuhud. Zuhud sangat diperlukan karena berguna untuk
membersihkan diri dari duniawi. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang
perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan terletak pada metode
dan tujuan penelitiannya. Pada penelitian yang akan dilakukan menggunakan jenis
5
Iswanto, Oleh Agus, ‘Dalam Mewujudkan Good Governance di Indonesia’, 125–40
penelitian secara kualitatif deskriptif yaitu menganalisa urgensi zuhud menurut
Penelitian yang dilakukan oleh Rina Rosia.Penelitian ini dilakukan pada Tahun
2018.Judul pada penelitian ini yaitu Pemikiran oleh Al-Ghazali Mengenai Tasawuf
yang didalmnya Terdapat Zuhud dalam Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini
pemikiran Al-Ghazali mulai dari tasawuf hingga sampai pada zuhud.Penelitian ini
merupakan kajian terhadap tokoh. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa
pemikiran Al-Ghazali mengenai zuhud yaitu termasuk salah satu komponen dari
Zuhud digunakan untuk membersihkan diri dari fokus manusia yang cinta
terhadap harta benda duniawi. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan
dilakukan yaitu terletak pada pemikiran zuhud yang dikemukakan oleh Al-Ghazali.
teknik penelitiannya. Pada penelitian ini menggunakan teknik penelitian tokoh yaitu
hanya mengungkap pemikiran tokoh Al-Ghazali yang berkaitan dengan zuhud dan
tsawasuf. Sedangkan pada pneleitian yang akan dilakukan menggunakan teknik studi
ketika manusia tersebut mendapat harta yang berlimpah maka manusia itu tidak
sombong dan bangga atas harta yang dimilkinya serta tidak menghamburkan harta
titipan Allah SWT tersebut namun menggunakan uang tersebut untuk bermanfaat
bagi orang lain. Selain itu, jika orang tersebut mendapatkan musibah dan kehilangan
atas semua harta-hartanya, maka orang tersebut akan ikhlas dan menerima semua
kehilangan hartanya serta tidak bersedih dalam jangka waktu lama. Hal itu dapat
masuk keseluruh negara di dunia.Salah satu contoh urgensi zuhud ialah bentuk
dan kesenangan pada dirinya namun, masyarakat telah lupa bahwa harta-harta
tersebut yang dibelinya dengan uang kekayaannya merupakan titipan Allah SWT.
7
Al-Ghazali. 2002. Samudera Pemikiran al-Gazali.Yogyakarta: Pustaka Sufi. 126-127
8
Bauman, Zygmunt. 2007. Consuming Life. Cambridge: Polity Press. 34-39
kosumerisme, dan koruptor.9Perbaikan zuhud saat ini sangat diperlukan dalam
membuat hati kita senang apabila mendapatkan musibah secara terus menerus dan
membuat diri kita sedih apabila mendapatkan suatu kekayaan yang berlimpah.Hal
tersebut merupakan salah satu terapi zuhud yang dikemukakan oleh Ghozali dalam
baik berupa makanan maupun barang dengan skala berlebihan.Pada penelitian ini
ditemukan bahwa sebagian besar masyarakat yang terbiasa dengan pola budaya
Pengelolaan keuangan merupakan cara yang tepat agar tidak terjerumus pada budaya
konsumsi. Pada kondisi ini diperlukan suatu cara yaitu kegiatan penyadaran kepada
9
Featherstone, Mike. 2007. Consumen Culture and Postmodernism. London: SAGE
Publications. 12-13
10
Al-Ghazali. 2002. Samudera Pemikiran al-Gazali.Yogyakarta: Pustaka Sufi. 78-80
pelaku yang terjerumus konsumerisme. Strategi penyadaran tersebut dilakukan
konsumerisme.
bidang dalam jangka waktu yang lama serta perbuatan tersebut dilakukan secara sadar
tanpa berhenti.Kegiatan tersebut dilakukan setiap harinya tanpa timbul adanya rasa
Putli.Penelitian ini dilakukan pada tahun 2018.Judul pada penelitian ini yaitu budaya
konsumerisme yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap starbuck cofffe dan motivasi
dilakukan oleh mahasiswa ini dikarenakan motivasi hedonism yang tinggi dimana
perilaku mereka diperbudak oleh budaya fetisisme juga. Adanya fetisisme seperti
dirinya adalah orang yang kaya dan memiliki harta berlimpah.Cara yang ditunjukkan
konsumerisme.Salah satunya adalah trend masa kini atau biasanya disebut sebagai
kekinian. Masyarakat dengan sifat konsumerisme merupakan dasar dari gaya hidup
yang hedonism. Gaya hidup hedonism ini merupakan gaya hidup dengan sifat
konsumerisme yang tinggi. Mengeluarkan uang untuk membeli segala macam hal
khususnya untuk mengikuti trend yang kekinian.Hal tersebut dipengaruhi oleh peran
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian lapangan (field reseach),
2. Jenis Data
penelitian kualitatif yaitu penelitian yang hasilnya berupa tulisan secara teks yang
dipaparkan secara induktif. Hasil penelitian kualitatif akan dikelola dan direduksi.
11
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Kemudian, data akan disajikan dalam bentuk teks dan wacana. Pada penelitian ini
kehidupan sehari-hari.
3. Sumber Data
literature dalam mengkaji permasalahan yang akan diteliti. Pada penelitian ini sumber
Sumber data primer adalah sumber data utama dalam kegiatan penggalian
dirumuskan. Sumber data primer pada penelitian ini yaitu kepala desa dan tokoh
mendukung sumber utama.Fungsi dari sumber data sekunder ini untuk memperkuat
serta menunjang sumber data primer untuk memecahkan permasalahan yang telah
dirumuskan.Sumber data sekunder dalam penelitian ini yaitu berupa kondisi geografis
itu, data sekunder juga didapatkan melalui bahan refenrensi serta studi literature yang
12
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
berkaitan dengan urgensi zuhud prespektif Al-Ghazali dan relevansinya dalam
a. Observasi
untuk mengetahui kondisi lokasi yang akan dilakukan penelitian khususnya pada
penelitian studi kasus. Pada penelitian ini observasi dilakukan di Desa Sukamulya,
harinya.
b. Wawancara
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan kegiatan mengabadikan suatu momen yang penting
dalam bentuk foto maupun video.Dokumentasi pada penelitian ini yaitu saat kegiatan
penelitian.Foto dan video berupa kegiatan penelitian saat wawancara dan observasi
Menurut Miles dan Huberman (Moleong, 2007)13 kegiatan analisa data kualitatif
a. Reduksi Data
Pada tahap ini data yang telah didapatkan akan direduksi. Maksud dari reduksi
Temuan data yang berada diluar konteks permasalahan akan disisihkan dan tidak
digunakan.
b. Penyajian Data
Pada tahap ini, data yang telah didederhanakan dan telah dipisahkan pada tahap
sebelumnya yaitu reduksi data.Maka, pada tahap penyajian data yaitu menyusun data
secara terstruktur dan terorganisir secara rapi. Penyajian data dapat dilakukan dengan
c. Penarikan Kesimpulan
13
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Data-data yang telah disederhanakan, kemudian disusun dan disajikan dengan
hasil dari penelitian dapat disimpulkan apakah penelitian yang dilakukan sesuai
dengan teori yang telah dikemukakan atau tidak.Kolerasi anatara teori dengan realitas
F. Sistematika Penulisan
Bab pertama merupakan pendahuluan. Pada bab ini tercantum latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan kegunaan penelitian, kajian pustaka,
Bab kedua ini ialah Tinjauan Umum Urgensi Zuhud Al-Ghazali dan
Urgensi Zuhud, Profil Singkat Al-Ghazali, Konsumerisme, penelitian ini yang akan
ditunjang melalui konsep-konsep serta kerangka teori yang sesuai dengan penelitian.
Kabupaten Ogan Komering Ilir, Pada bab ini mencakup Sejarah Desa Sukamulya,
Bab keempat merupakan bab hasil dan temuan. ialah Konsep Zuhud Imam Al-
Komering Ilir.
Dan Bab kelima mencakup kesimpulan dan saran dari peneliti terhadap hasil
BAB II
TINJAUAN UMUM URGENSI ZUHUD IMAM AL-GHAZALI DAN
KONSUMERISME
A. Urgensi Zuhud
1. Pengertian Urgensi Zuhud
urgensi terlebih dahulu.Urgensi merupakan sebuah keadaan darurat atau kritis akibat
keadaan tersebut sudah melampaui batas standar yang telah ditentukan segera perlu
untuk melakukan perubahan secara cepat untuk menuju ke arah yang lebih baik lagi.
meninggalkan hal-hal yang halal dari dunia akibat takut atas hisabnya sehingga
meninggalkan yang haram juga didunia karena takut akan siksaannya. Perilaku
akhirat.14Menurut Jazairi (2000)15 zuhud memiliki arti dan pengertian yaitu seseorang
manusia yang berusaha untuk meninggalkan sesuatu yang halal dari dunia.
manusia tersebut takut dengan hisabnya saat di akhirat. Manusia tersebut juga akan
berusaha untuk meninggalkan dan menolak sesuatu yang haram serta menjauhinya
dengan tujuan takut terhadap siksaannya di akhirat nanti. Perbuatan tersebut yang
berupa harta dan kekayaannya yang ada didunia serta menjauhi yang haram dapat
14
Imam Ahmad Bin Hambal (2000).Zuhud. Jakarta: Darul Falah. 1-3
15
Al- Jazairi, A.B.J. (2000). Ensiklopedi Muslim. Jakarta: PT. Darul Falah. 230-232
16
Abu Daud, Anas Ismail. (2008). Daliil as-Saailin,Maktabah al-Mulk Fahd. 1-56
Namun,di zaman yang modern seperti ini dunia telah dikuasai oleh kaum
perubahan juga terjadi baik dari bidang pendidikan, ekonomi dan hiburan.Semua
modern membawa dampak yang sangat besar terutama dalam sektor perekonomian di
17
Abu Daud, Anas Ismail. (2008). Daliil as-Saailin,Maktabah al-Mulk Fahd. 1-56
18
Hamka, (1988), Tasawuf Modern, Jakarta: Pustaka Panjimas. 20-24
Sebagai manusia mencukupi kebutuhannya dengan makanan dan minuman
adalah hal yang utama karena itu adalah kebutuhan pokok bagi manusia yang tidak
nya dengan baik selanjutnya adalah kebutuhan papan yaitu tempat tinggal.Manusia
jika tidak dipenuhi kebutuhan pokok tersebut menyebabkan manusia tersebut akan
mengalami kesusahan seperti jika tidak bisa makan maka akan kelaparan dan akan
sakit.
Manusia yang tidak terpenuhi sandangnya juga tidak biak begitupun juga
manusia yang belum terpenuhi kebutuhan tempat tinggal maka manusia tidak akan
memiliki tempat untuk berteduh. Sebagai mansuia memang wajib untuk bekerja dan
dengan baik sehat jasmani dan rohani.Namun, didunia yang telah berkembang dan
serba modern ini manusia telah memiliki sifat yang serakah dan berlebihan. Manusia
di zaman yang modern seperti ini memiliki perilaku yang sangat boros dan berambisi
untuk mendapatkan segala macam kekayaan dengan cara yang baik ataupun tidak
baik.
Manusia memiliki sifat yang tidak pernah puas dikarenakan manusia memiliki
keinginan yang sangat kuat untuk menguasai dunia dan mendapatkan kekayaan yang
satunya adalah konsumtif. Masyarakat di zaman yang modern ini sangat konsumtif
karena merasa bahwa dirinya telah memiliki kekayaan yang banyak sehingga perilaku
konsumtif adalah wajar sebagai bentuk kenikmatan yang didapatkan dari hasil
kerjanya. Manusia saat ini memiliki gaya hidup yang sering mengkonsumsi berbagai
Masyarakat sudah sangat buta dengan adanya kehidupan akhirat yang sedang
Manusia hanya terfokus untuk terus bekerja mengejar harta duniawi sehingga bisa
mencukupi kebutuhannya yang konsumtif seperti membeli makanan yang mewah dan
banyak uang untuk memenuhi kebutuhan yang konsumtif tersebut.Manusia saat ini
juga berlomba-lomba untuk mengoleksi mobil mewah agar terpandang seperti orang
Padahal jika dilihat melalui fungsi dan efektivitasnya satu mobil sudah cukup
untuk beberapa anggota keluarga yang banyak namun manusia saat ini lebih
mementingkan gengsi dan status sebagai orang yang kaya sehingga gaya hidup
konsumtif smuncul dalam diri manusia karena sudah tidak memperdulikan hal
lainnya akibat kekayaan dunia yang menjadi target dan sasaran keberhasilannya.
Kondisi ini menyebabkan perlunya sikap zuhud bagi seluruh umat manusia di dunia
untuk memahami apa yang dimaksud dengan kebutuhan hidup dan perlunya untuk
19
Muhammad, Hasyim, (2002), Dialog Antara Tasawuf dan Psikologi, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
menghindari hal-hal yang berlebihan karena sesuatu yang berlebihan sangat tidak
baik. Sikap yang dimiliki umat manusia saat ini menimbulkan urgensi zuhud.20
Urgensi zuhud ini akhirnya sebagai keadaan yang krtisi dan mendesak akibat
muncul akibat suasana dan kondisi yang sangat mendesak.Adanya perubahan zaman
ini menjadikan munculnya urgensi zuhud dimana perlu untuk segera adanya
perubahan secepat mungkin menuju ke arah yang lebih baik.Perlunya sikap zuhud
serta menjadikan urgensi zuhud karena manusia saat ini tidak memiliki nilai zuhud
dalam dirinya karena haus kekuasaan duniawi.Urgensi zuhud saat ini terjadi akibat
terkait zuhud.Urgensi zuhud di dunia telah terjadi akibat sifat tamak dan rakus
20
Najar, Amir, An-, (2001). al-‘Ilmu an-nafsi ash-Shufiyah, Kairo, al-Ma’arif terj. Hasan
Abrori, Jakarta: Pustaka Azzam. 11-13
Artinya : Rasulullah bersabda terdapat dua serigala yang lapar dan dilepas di
sifat yang tamak manusia akibat ahrta dan kedudukan sehingga merusak agamnya.21
Berdasarkan dalil hadist tersebut menyatakan sifat tamak manusia lebih jahat
menunjukkan bahwa manusia sangat tamak dan rakus terhadap harta duniawi
sehingga menimbulkan urgensi zuhud. Sikap zuhud telah hilang dan hamper musnah
akibat sifat manusia yang tamak dan rakus terhadap harta duniawi. Selanjutnya,
dalam surat AL-Hadid Ayat 20 juga menyatakan urgensi zuhud sebagai berikut :22
berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-
21
HR. Tirdmizi. 2002
22
Al-Hadid Ayat 20.
tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan
Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta
keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang
menipu”.
ketika manusia tersebut mendapat harta yang berlimpah maka manusia itu tidak
sombong dan bangga atas harta yang dimilkinya serta tidak menghamburkan harta
titipan Allah SWT tersebut namun menggunakan uang tersebut untuk bermanfaat
bagi orang lain. Selain itu, jika orang tersebut mendapatkan musibah dan kehilangan
atas semua harta-hartanya, maka orang tersebut akan ikhlas dan menerima semua
kehilangan hartanya serta tidak bersedih dalam jangka waktu lama. Hal itu dapat
masuk keseluruh negara di dunia.Salah satu contoh urgensi zuhud ialah bentuk
dan kesenangan pada dirinya namun, masyarakat telah lupa bahwa harta-harta
23
Al-Ghazali. 2002. Samudera Pemikiran al-Gazali.Yogyakarta: Pustaka Sufi. 126-127
tersebut yang dibelinya dengan uang kekayaannya merupakan titipan Allah
Perbaikan zuhud saat ini sangat diperlukan dalam membangun masyarakat yang
beriman.Menurut Ghozali (2002) terapi zuhud adalah membuat hati kita senang
26
apabila mendapatkan musibah secara terus menerus dan membuat diri kita sedih
satu terapi zuhud yang dikemukakan oleh Ghozali dalam perbaikan urgensi zuhud.
sejarah. Pemikirannya mencakup sejarah islam, teologi, filsuf dan sufi termahsyur.
Beliau lahir tahun 450 H atau 1058 M. Beliau lahir di desa kecil dengan nama
24
Bauman, Zygmunt. 2007. Consuming Life. Cambridge: Polity Press. 34-39
25
Featherstone, Mike. 2007. Consumen Culture and Postmodernism. London: SAGE
Publications. 12-13
26
Al-Ghazali. 2002. Samudera Pemikiran al-Gazali.Yogyakarta: Pustaka Sufi. 78-80
Ghazallah Thabaran merupakan bagian dari kota Thus. Daerah tersebut terletak di
tersebut dan Sebagian penduduk di lingkungannya sangat senang dengan sikap beliau
yang salih dan termasuk orang yang cukup serta tidak kaya yang belebihan. Namun
sikap orang tuanya ini juga sangat rutin untuk mengikuti berbagai pengajian yang
diadakan oleh ulama serta sangat mencintai ilmu sering mencari ilmu. Orangtuanya
akhirnya keinginan tersebut terwujud karena doa orang tuanya. Menjelang akhir
hayatnya ayah Ghazali memberikan titipan kepada kedua anaknya terhadap saudara
Akhirnya Ghazali ini dipelihara dan dirawat oleh karib ayahnya ini yang juga
Seiring waktu berlalui karib ayahnya ini juga tidak mampu untuk mencukupi
kehidupan Ghazali akhirnya sufi tersebut menyarankan agar Ghazali tersebut tetap
belajar dengan mengabdi di sebuah sekolahan sehingga bisa dapat belajar dan
27
Al-Ghazali. 2002. Samudera Pemikiran al-Gazali.Yogyakarta: Pustaka Sufi. 78-80
28
Ghazali, Imam al-, (2002).Ringkasan Ihya' Ulumuddin, Terj. Ust Labib MZ, Surabaya :
Bintang Usaha Jaya, 67-68.
memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Di akhir hayatnya Ghazali meninggal
arwahku dihadapan Allah dan tanamkanlah jasadku dilipat bumi yang sunyi senyap.
Namaku akan bangkit menjadi sebutan dan buah bibiru mat manusia di masa depan”.
sendiri. Beliau berguru dengan syekh ahmad bin Muhammad Ar-Razikani. Ghazali
yang awalnya mempelajari fikih akhirnya belajar unruk kehidupan spiritualnya dan
biaya hidup Ghazali yang habis akibat peninggalan ayahnya yang habis maka
Menteri Nizam Al-Muluk di kota Thus. Al-Ghazali ini emmpelajari ilmu fikih dengan
mendalam terhadap Ahmad Rizkani dan mempelajari tasawuf juga dari Yusuf Al-
agamanya. Selain belajar agama beliau juga belajar Bahasa arab Persia dan gurunya
29
Al-Ghazali. 2002. Samudera Pemikiran al-Gazali.Yogyakarta: Pustaka Sufi. 78-80
Ghazali merasa kurang puas dengan pengetahuannya tersebut sehingga
ilmu pengetahuan di masa itu seperti ilmu mantik, falsafah dan fikih. 30Al-Ghazali
Ghazali semakin luas dan menguasai berbagai cabang ilmu sehingga dapat
30
. Abu hamid al ghazali, Ihya Ulum Al Diin (kairo: Maktabah al usmaniyyah, 1993), jilid
IVhlm, 793
Beberapa pemikiran Al-Ghazali tersebut terbagi menjadi beberapa bidang
a. Filsafat
seperti yang tertuang dalam bukunya yaitu Tahafat Falsafah yang merupakan salah
satu bukunya denga nisi kritikan sangat keras terhadap pemikiran filsuf yang
kaidah filsafat sebagai cara untuk menguraikan permasalahan yang berkaitan dengan
Pada prinsip pemikirannya terkait filsafat Ghazali tidak memiliki tujuan untuk
menghancurkan filsafat dalam pengertian yang sesungguhnya dan juga bukan pada
pemikiran yang sangat awam.Beliau juga seorang yang mendalami dan berfilsafat.
Konteks ini dapat diketahui melalui sikap Ghazali yang sama sekali tidak menyukai
Tindakan menyerang filsafat dengan arti filsafat namun tujuannya adalah utnuk
alam semesta yang dipahami sebagai hubungan identitas yang sejati namun memiliki
perbedaan yang nyata.Dunia materi ini berasal dari Tuhan dan ditunjukkan melalui
meyakini kualitas iman dan eksistensi fenomena serta cara yang diperlukan dengan
a. Tasawuf
muamalah dan bagian keuda ini menyangkut keilmuan mukasyaffah.Ilmu tasawuf ini
mengandung bagian ilmu yang dijelaskan secara rinci dalam karyanya Ihya
Ulumuddin. Kitab ini disusun menjadi empat bab utama dan setiap bab dibagi
menjadi sepuluh fasal. Bab utama ini menyangkut ibadah dan keuda mencakup adat
istiadat. Ketiga menyangkut hal-hal yang mencelakakan dan bab keempat terkait
memiliki akhlak yang terpuji baik di sisi manusia dan sisi Tuhan. Hati merupakan
cerminan dari apa yang bisa ditangkan ke Tuhan. Kemampuan hati ini bergantung
dari cara bersihnya dan putihnya hati tersebut. Jika hati tersebut dalam keadaan yang
kotor maka dosa tidak akan bisa ditangkap oleh marifat itu. Metode pencapaian
pemberishan hati ini dapat dilakukan dengan jalan Zuhud salah satunya.33
b. Kalam
adalah pencipta daya dan perbuatan untuk membuat yang ada dalam diri manusia ini
lebih dekat dan menyerupai impotensi. Ghazali memberi kesan bahwa ala mini selalu
berproses sehingga alam tidak akan berhenti. Hal ini mengakibatkan terjadinya materi
ini sudah ada sejak awal dulu yaitu sejak Qadim.Ghazali menentang filsuf yang
menyatakan alam adalah Qadim. Jika ala mini Qadim maka tidak ada arti dari Tuhan
sebagai pencipta karena Tuhan dan alam semesta ini sama yaitu Qadim. Tuhan
sebagai pencipta tidak dapat dibuktikan sehingga Ghazali melawan pernyataan ini.
Ghazali memiliki pendapat juga bahwa akal ini yidak dapat membawa kwajiban
manusi dan kwajiban bagi manusia yang telah ditentukan oleh wahyu sehingga
terdapat masalah dimana baik dan yang buruk. Akal bagi beliau tidak dapat
diketahuinya karenakan suatu perbuatan baik jika perbuatan tersebut sesuai dengan
maksud dari pembuatnya maka akan disebut buru jika tidak sesuai dengan
pembuatnya. Tujuan disini adalah akhirat sehingga diketahu dengan wahyu yang
telah ada dan diturunkan. Perbuatan buruk hanya akan diketahui melalui wahyu.34
c. Akhlak
33
Abu hamid al ghazali, Ihya Ulum Al Diin (kairo: Maktabah al usmaniyyah, 1993), jilid
IVhlm, 793
34
mam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali, Murâja’ah : Shidqi Muhammad
Jamil al ‘Aththa. 2008. Ihyâ’ ‘Ulûmiddîn. Beirut: Darul Fikr. 505 H, Juz III.hlm. 57
Pemikiran Ghazali terkait dengan akhlak didefinisikan sebagai sikap yang
mengakar dan berada dalam jika mulai lahir dan berabagai perbuatan dengan mudah
tanpa adanya pemikiran dan pertimbangan.Sikap merupakan bawaan dari lahir yang
baik dan terpuji baik dari segi akal maupun syara’. Akhlak yang baik adalah akhlak
yang terpuji sesuai dengan syara’ namun sikap yang tidak sesuai dengan syara’ maka
Ghazali berpendapat bahwa pendidikan moral ini sangat utama. Pendidikan moral
yang utama menurutnya adalah cara berperilaku dengan baik artinya Tindakan-
tindakan yang dilakukan manusia ini baik. Beliau juga menetapkan bahwa mencari
moral dengan perantara bertingkah laku moral adalah sebuah jalinan relasi yang
bahwa setiap sifat yang Nampak di kalbu dapat memancarkan pengaruhnya pada
semua anngota tubuhnya.Anggota tubuh ini tidak dapat bergerak kecuali tanpa
pengaruh tersebut.35
35
Ismail, Sya’ban Muhammad. 1999. At Tasyri’ Al Islamy. Masadiruh Wa At Waruh, cet 2.
Kairo: Maktabah An Nahdah Al Misriyyah
c. Al-Munqids merupakan buku sejarah perkembangan tentang refleksi sikap
e. Ihya Ulum Al-Din merupakan buku terbesar dtentang panduan fikih, tasawuf
dan filsafat.
akidah.
j. Ayyuha Al-Walad
k. Mizal Al-Amal36
2. Konsumerisme
1. Pengertian Konsumerisme
Konsumerisme ini memiliki arti yang sangat dekat dengan istilah konsumtif
yang artinya berupa sikap atau perilaku maupun gaya hidup manusia dengan
Gaya hidup konsumerisme saat ini sudah banyak terjadi dalam masyarakat
36
Ali Mahdi Khan. 2004. Dasar-Dasar Filsafat Islam (Pengantar Ke Gerbang Pemikiran),
Nuansa : Bandung. hal 135.
dengantujuan supaya mampu mendapatkan kepuasan tersendiri dan memenuhi gaya
hidup di masyarakat supaya mendapat julukan orang yang mampu serta kaya raya.
dilakukan secara berulang-ulang dan berlebihan karena merupakan sebuah usaha juga
yang didapatkan melalui konsumtif hanya semu dan sementara. Kebahagiaan tersebut
dipengaruhi oleh faktor kultural juga sehingga pentingnya peran mode yang mudah
berperilaku yang berlebihan dalam membeli sesuatu serta tidak adanya perencanaan
menggunakan suatu produk berbagai macam bidang dalam jangka waktu yang lama
dilakukan setiap harinya tanpa timbul adanya rasa bosan karena telah menjadi sebuah
korban-korban kapitalisme.39
Saat ini dunia yang modern menyebabkan berbagai macam produk dari
berbagai macam negara dan budaya masuk ke dalam negeri khususnya negara
Indoneisa.Produk tersebut yang merupakan asal dari luar negeri dan budaya asing
hari.Bahkan, terdapat sifat konsumerisme dengan membeli suatu produk yang tidak
memiliki nilai guna.Sehingga, barang-barang tersebut yang dibeli setiap harinya tidak
konsumerisme.Salah satunya adalah trend masa kini atau biasanya disebut sebagai
kekinian. Masyarakat dengan sifat konsumerisme merupakan dasar dari gaya hidup
yang hedonism. Gaya hidup hedonism ini merupakan gaya hidup dengan sifat
39
Sri Wening and others, ‘Membentengi Keluarga Terhadap Budaya Konsumerisme Dengan
Nilai-nilai Kehidupan Sehari-Hari , Memilih Pendidikan Pemilikan Barang-Barang Maupun Jasa
Yang ASEAN,'1.1 (2015).
40
Arnold, J.M., dan Reynolds, E.K. (2003). Hedonic shopping motivations. Journal of
retailing, 79, 77-95
konsumerisme yang tinggi. Mengeluarkan uang untuk membeli segala macam hal
khususnya untuk mengikuti trend yang kekinian.Hal tersebut dipengaruhi oleh peran
ponsel pintar (Smartphone), televise, media sosial dan teknologi canggih lainnya.
teknologi canggih lainnya.Bahkan, orang asing pun yang berasal dari luar negeri
dapat memasarkan produk yang dimilikinya melalui media sosial hingga ke seluruh
yang semakin cepat juga mempengaruhi masyarakat semakin tinggi memiliki sifat
konsumerisme.
Menurut Marisa Liska (2011)43 terdapat dua proses yang terjadi dalam
konsumerisme. Beberapa proses yang ada dalam konsumerisme yang pertama ialah
41
Solomon, Michael R. 2007, Consumer behavior: Buying, Having, and Being, 7thed, Upper
Saddle River, NJ: Prentice Hall. 66-67
42
Lee, Martyn J. (2006) Budaya Konsumen Terlahir Kembali. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
43
Marisa liska, (2011), Konsumerisme Sebagai Faktor Penarik Terjadinya Fenomena
Enjokousai Dalam Masyarakat Jepang Kontemporer. 18-20
Dunia periklanan membentuk hiperealitas untuk mempengaruhi konsumen agar
terus mengkonsumsi produk yang telah diiklankan tersebut sehingga muncul lah
dan kedudukan. Dimisalkan pada pengertian ini adalah masyarakat akan membeli
sebuah mobil yang bagus ditahun 2020. Kemudian, pada tahun 2021 keluar mobil
yang baru lagi sehingga memancing masyarakat untuk membeli lagi. Nilai komersial
nya terletak pada ketika mampu mengikuti dan membeli produk mobil yang terbaru
maka akan mendapat status sebagai orang yang kaya. Dekomoditasi inilah yang
tersebut yaitu :
44
Nugraheni, P. N. A (2003) “Perbedaan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis pada Remaja
ditinjau dari Lokasi Tempat Tinggal,” Skripsi, Surabaya: FISIP Unair. 31-33
masyarakat ini mengkonsumsi untuk pemenuhan Hasrat dan keinginan saja dimana
sebenarnya tidak memiliki nilai guna sama sekali. Kebutuhan dan keinginan Hasrat
yang harus dipenuhi oleh masyarakat dengan sikap konsumerisme ini bergantung
pada objek nya sehingga objek yang semakin lama semakin banyak dan diperbarui
sehingga keinginan dan hasratnya tidak akanpuas walaupun obyek tersebut tidak
memiliki nilai guna45. Hasrat dan keinginan ini tidak akan bisa terpenuhi karena akan
selalui di resproduksi dalam bentuk yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan kurangnya
alamiah dan rasionalitas atas obyek tersebut sehingga memunculkan perasaan yang
serba kurang dan tidak puas serta mengabaikan nilai guna dari konsumsi obyek
tersebut.46
berkembang akibat teknologi ini menjadikan produksi image dan komodifikasi nilai
simbolis pada suatu obyek ini dapat semakin mudah dan cepat serta lebih efisien. 47Hal
ini yang menjadikan masyarakat memiliki keinginan dan tertarik karena pengaruh
45
Nugraheni, P. N. A (2003) “Perbedaan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis pada Remaja
ditinjau dari Lokasi Tempat Tinggal,” Skripsi, Surabaya: FISIP Unair. 31-33
46
Marcuse, Herbert. 2016. Manusia Satu Dimensi. Yogyakarta: Narasi. 37
47
Nugraheni, P. N. A (2003) “Perbedaan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis pada Remaja
ditinjau dari Lokasi Tempat Tinggal,” Skripsi, Surabaya: FISIP Unair. 31-33
media sangat mendukung budaya konsumerisme mulai dari media sosial, televisi dan
srat kabar secara onlinen maupun offline menampilkan program yang komersial
rasionalitas atas pembelian suatu produk atau obyek dikarenakan pembelian yang
dilakukan tanpa melihat fungsi dan kebutuhannya. Walaupun produk tersebut telah
dimiliki namun jika Kembali ada pembaruan produk naka akan dibeli lagi sebagai
cara untuk memenuhi kepuasannya atas keistimewaan barang tersebut. Hal ini
a. Pemenuhan Keinginan
48
Rohman, Abdur. (2016). Budaya Konsumerisme dan Teori Kebocoran di Kalangan
Mahasiswa. Karsa: Jurnal Sosial dan Budaya Keislaman. Vol 24. No. 2, 23
Manusia memiliki sifat yang tidak pernah puas sehingga menimbulkan sikap
belum lengkap dan mencari kepuasan akhir dengan membeli barang baru.Manusia
sudah tidak lagi membeli barang tersebut atas kebutuhan atau kegunaan bagi dirinya.
Seperti halnya membeli produk yang harganya diluar batas kemampuan, berusaha
keras membeli produk diluar jangkauan dengan menggunakan uang saku atau
c. Pemenuhan Status
memilikinya. Tindakan konsumsi itu sendiri tidak lagi merupakan pengalaman yang
angan-angan untuk mencapai suatu status melalui barang atau kegiatan yang bukan
49
Rohman, Abdur. (2016). Budaya Konsumerisme dan Teori Kebocoran di Kalangan
Mahasiswa. Karsa: Jurnal Sosial dan Budaya Keislaman. Vol 24. No. 2, 23
4. Ciri-Ciri Pelaku Konsumerisme
merupakan pembelian yang tidak rasional dan pembelian yang dilakukan secara cepat
yang terkait dengan perasaannya secara mendalam untuk membeli produk terbaru
tersebut sesegera mungkin tanpa memikirkan adanya konsekuensi yang negative serta
dirinya pribadi.
dikarenakan pembelian satu produk tidak dapat memberikan kepuasan bagi dirinya
ini juga menyebabkan sikap yang boros dalam hal kebutuhan.Kebutuhan yang dibeli
50
Mugeni. Fetrianna T. 2017. Gaya Hidup Shopaholic Sebagai Bentuk Perubahan Perilaku di
Kalangan Sosialita. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Islam Negeri Sunan Gunung
Djati Bandung, 54-58
c. Tidak Memiliki Perencanaan Pembelian
dibeli dan kebutuhan yang tidak perlu untuk dibeli. Semua kebutuhan yang tidak
berguna akan dibeli secara cepat tanpa adanya pertimbangan semata-mata untuk
adanya pola perencanaan yang matang supaya dapat diatur lebih hemat.Seorang
a. Faktor Budaya
Faktor budaya merupakan hal yang sangat penting dalam perilaku pembelian
yang mana faktor budaya ini terdiri dari budaya dan kelas sosial.Budaya merupakan
penentu keinginan dan perilaku yang paling dasar. Kelas social adalah pembagian
dalam masyarakat yang relatif homogen dan permanen, yang tersusun secara hirarkis
dan yang para anggotanya menganut nilai, minat, dan perilaku yang serupa
a. Faktor Sosial
51
Mugeni. Fetrianna T. 2017. Gaya Hidup Shopaholic Sebagai Bentuk Perubahan Perilaku di
Kalangan Sosialita. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Islam Negeri Sunan Gunung
Djati Bandung, 60-61
Faktor sosial ini adalah pengaruh yang diberikan dari kelompok lingkungan
sekitar, keluarga dan status sosial.Kelompok ini sangat berpengaruh seacara langsung
dalam keluarga yang menjadi peran penting paling berpengaruh.Peran dan status
sosial ini merupakan peran yang meliputi perlakuan seseorang yang mempengaruhi
b. Faktor Pribadi
barang dan jasa sebagai gaya hidup, pola hidup seseorang didunia serta minat untuk
konsumerisme maka dirinya tidak akan mendapatkan identitas serta status sosial yang
tinggi.52
52
Falach.Ghulam.(2018). Konsumerisme Manusia Satu Dimensi Tesis Aqidah dan Filsafat
Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 40-43
BAB III
DESKRIPSI UMUM DESA SUKAMULYA KECAMATAN LEMPUING
KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
A. Sejarah DesaSukamulya
dari pulau jawa, berdiri dan berada di Kabupaten Ogan Komering ilir , pada tahun
1977 atau sekitar 37 tahun yang lalu, sejak pemerintah presiden yang kedua atau
zaman orde baru. Pada saat itu pemerintah pusat merencanakan kebijakan untuk
lebihdikenaldengansebutan “Transmigrasi”.
Untuk penyebaran dan pemerataan penduduk tersebut yang menjadi salah satu daerah
tujuan adalah sumatera, khususnya sumtera selatan dan tepatnya di daerah Ogan
daerah –daerah di pulaujawa, seperti, jawa timur, jawa tengah, jawa barat yang
Sebagaimana yang telah ditetapkan dari kementerian tenaga kerja dan transmigrasi
yang dituangkan dalam peraturan daerah provinsi sumatera selatan kala itu. Sehingga
jumlah unit-unit yang ada berjumlah 7 (tujuh unit) dari unit 1 sampaidengan unit VII.
ada makna tersendiri yakni kata Suka (Sukiran) yaitu kepala desa pertama yang
desa, kemudian kata Mulya (Mulyono) yaitu Kepala dusun pada awal desa
Sukamulya dan dibentuknya DesaSukamulya ini memiliki arti yaitu Suka Kemuliaan,
Desa Sukamulya sejak tahun 1981 telah menjadi desa definitive pada bulan
dari pulau Jawa, yang keseluruhan berjumlah1659 kepala keluarga dengan jumlah
jiwa 5240 jiwa. Setelah berdomisili dan menetap di desa Sukamulya selama lebih dari
dua dasawarsa penduduk desaSukamulya senantiasa hidup rukun, aman dan damai
agama (mayoritas Islam) sertaadatistiadat yang baik seperti sifat dan sikap saling
menghargai, toleransi serta bergotong royong, hal ini terbukti bahwa selama ini belum
ada pergesean atau konflik yang bermotif sara, baik dengan sesama warga maupun
Geografis adalah tinjauan atau gambaran umum tentang suata daerah atau
wilayah tenntang letak dan batas – batas suatu daerah atau wilayah dengan daerah
atau wilayah yang membatasinya dan keadaan social, ekonomi ,budaya suatu daerah
atau wilayah tersebut, yang diatur secara hukum dan melalui kesepakatan baik antar
kelompok.
membentang dari utara, keselatan mengahampar dari barat ketimur dengan bentangan
perkebunan karet warga desa, yang menghamapr menghiasi bumi sukamulya yang
asri, posisi dibelah oleh jalan poros desa sebagai penghubung kecamatan lempuing
kecamatan Mesuji raya, strategis bagi pengembangan pembangunan oleh karena itu
kecamatanLempuingmemilikibatasan-batasansebagaiberikut:
a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan desa Mulya Jaya
Kabupaten Ogan Komering Ilir dan desa Sukamulya terdiri dari Delapan Belas RT
1. Kependudukan
Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur, umur,
mobilitas dan kualitas yang ada pada perorangan di Desa Sukamulya, di dalam desa
Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan. Secara menyeluruh Penduduk Desa
Sukamulya sebanyak 500 KK dan 2927 Kepala. Data tersebut di bagi menjadi
beberapa dusun dan termasuk kedalam PT sawit sukamulya. Untuk dusun I ada 847
jiwa, Dusun II ada 985 jiwa, Dusun III ada 878 jiwa, Dusun IV ada 997 jiwa, PT
Buluh Cawang Sukamulya ada 202 jiwa. Data tersebut saya dapat dari pendataan
2. Pendidikan
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan
sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi kegenerasi berikutnya melalui
orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Dalam pendidikan ada
tingkatan yang harus di lampaui. Dan pendidikan sejak dini adalah salah satu
Tabel I
JumlahPendudukMenurut Pendidikan
SMP/Sederajat 182
SMA/Sederajat 90
Akademi 29
Sarjana 55
3. Keagamaan
Agama memiliki arti sebagai ajaran, sistem yang digunakan dalam mengatur
mengatur tata peribadatan dan tata kaidah sehingga manusia yang ada di dunia dapat
alam semesta dengan berbuat kebaikan dan tidak merusak lingkungan alam serta
Agama juga merupakan sebuah sistem yang memiliki keyakinan serta sistem
ritual dan upacara keagamaan. Agama juga dalam menjalankan kegiatannya juga
penting dalam kehidupan manusia karena agama ini tidak hanya mengatur
akhirat.54
manusia supaya manusia ini berbuat kebajikan dan baik dalam hubungannya baik
dalam agama adalah hasil dari turunan wahyu yang diberikan kepada nabi yang telah
53
Wawancaradenganketuadesa pada tanggal 1 Oktober 2021
54
Wawancaradenganketuadesa pada tanggal 1 Oktober 2021
diberi kepercayaan untuk menyampaikan ajaran agama. Agama dapat dirasakan
dengan hati, pemikiran serta Tindakan manusia yang membentuk dan diwujudkan
agama yang dianut dalam Desa Sukamulya ini. Agama islam sebanyak 92%.
Kemudian, agama Hindu sebanyak 2,45%, agama Kristen sebanyak 2,12% yang
terbagi atas Kristen protestan sebanyak 1,26% dan Kristen Katolik sebanyak 0,86%.
Desa Sukamulya paling banyak adalah yang menganut agama Islam. Sebagian
4. SosialBudaya
Sosial Budaya merupakan bentuk berbagai hal yang bersangkutan dengan cara
hidup berkembang yang dimiliki secara bersama pada suatu kelompok seseorang
yang bisa diwariskan juga terhadap generasi kegenerasi. Sosial budaya ini sudah
terbentuk dari berbagai unsur dan komponen didalamnya termasuk unsur agama,
politik, adat istiadat, bahasa dan social. Sosial budayai ini merupakan hal yang
kompleks karena mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral dan adat
menjadi bentuk budaya yang turun-temurun. Sosial budaya ini mencakup segalanya
yang bisa didapatkan secara langsung ataupun bisa juga untuk dipelajari oleh manusia
lainnya karena berada diluar budaya tersebut dan ingin mempelajari budaya yang
baru juga. Budaya ini juga mencakup segala cara pola berpikir serta bertindak
seseorang. Seluruh obyek terkait social budaya termasuk suku, ras, bahasa dan
Sosial budaya ini memiliki beberapa unsur yang membentuk terjadinya sistem dalam
antara anggota masyarakat satu dengan masyarakat lainnya dalam menguasai alam
serta manusia disekelilingnya. Sosial budaya juga dapat terbentuk melalui organisasi
Hasil budaya ini dapat berupapenciptaan manusia seperti ilu dan filsafat yang
beruwujud seperti teori yang murni ataupun teori tersebut telah di susun secara
sistematis dan di lakukan oleh lingkungan masyarakat social. Hasil rasa manusia juga
merupakan wujud dari social budaya seperti suku, ras dan agama merupakan
56
Wawancaradenganketuadesa pada tanggal 1 Oktober 2021
57
Wawancaradenganketuadesa pada tanggal 1 Oktober 2021
Pada Desa SukaMulya khususnya diKabupaten Ogan Komering Ilir ini terbagi atas
beberapa suku bangsa. Suku bangsa ini terbagi atas suku asli dan pendatang baik dari
Jawa, Bali dan Sunda. Berikut adalah beberapa suku asli dari penduduk Kabupaten
Ogan Komering Ilir. Pada suku Melayu terdiri atas penduduk asli tersebar di
Kecamatan Teluk Gelam terkecuali Desa Talang Pangeran, Bumi Harapan, Panca
Tunggal Benawa dan Sinar Harapan Mulya dan Mulya Guna di Kecamatan
Kemudian pada suku Bali, Madura dan Bugis ini meliputi penduduk di Kecamatan
Lempuing, Lempuing Jaya, Mesuji, Mesuji Raya, Mesuji Makmur, Sungai Menang,
Air Sugihan, Pedamaran Timur dan Telukgelam. Selainsuku pada Kabupaten ini juga
memiliki beberapa budaya tarian daerah salah satunya adalah tari gopung.
Tarian ini adalah tarian untuk penobatan raja. Tarian ini muncul sejak tahun
1778 pada suku Komering. Fungsi dari Gerakan tarian ini yaitu untuk kegiatan
manusia ketika manusia tersebut mendapat harta yang berlimpah maka manusia
itu tidak sombong dan bangga atas harta yang dimilkinya serta tidak
tersebut untuk bermanfaat bagi orang lain. Selain itu, jika orang tersebut
tersebut akan ikhlas dan menerima semua kehilangan hartanya serta tidak bersedih
dalam jangka waktu lama. Hal itu dapat dikatakan sebagai zuhud.
masuk keseluruh negara di dunia.Salah satu contoh urgensi zuhud dialah bentuk
tersebut yang dibelinya dengan uang kekayaannya merupakan titipan Allah SWT.
58
WawancaradenganwargaDesaSukamulya pada 2 Oktober 2021
59
WawancaradenganwargaDesaSukamulya pada 2 Oktober 2021
agar tetap terjaga dengan keimanan yang dimiliki. Berusaha menghilangkan nafsu
yang beriman .MenurutGhozali (2002) 61terapi zuhud adalah membuat hati kita
senang apabila mendapatkan musibah secara terus menerus dan membuat diri kita
merupakan salah satu terapi zuhud yang dikemukakan oleh Ghozali dalam
Isu Zuhud sangat urgen untuk ditangani, terutama di era modernisasi saat ini
yang telah membawa perubahan di segala bidang; pendidikan, sosial, politik, dan
budaya. Perubahan dan dampak modernisasi tidak bisa kita hindari, baik positif
maupun negatif. Sisi negatif dari modernisasi ini terjadi karena pandangan dunia
Barat yang sekuler dan materialistis yang menitik beratkan pada pengukuran
kemajuan dan perkembangan pada aspek material, bukan nilai spiritual. Perspektif
ini sehingga tujuan menuntut ilmu juga bersifat materialistis, hanya untuk
kemaslahatan dunia dan bukan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Bahkan
dan diarahkan dengan tujuan yang lebih duniawi, untuk mendapatkan pekerjaan
60
WawancaradenganwargaDesaSukamulya pada 2 Oktober 2021
61
WawancaradenganwargaDesaSukamulya pada 2 Oktober 2021
62
WawancaradenganwargaDesaSukamulya pada 2 Oktober 2021
guna mengumpulkan kekayaan materi. Akibatnya, berbagai masalah terjadi dalam
krisis makna hidup, kekosongan spiritual, dan pengucilan agama dalam kehidupan
antara ulama yang sangat gigih dalam menjalankan gerakan islâm adalahAl-
kerendahan hatinya mampu memainkan peran yang baik dalam gerakan Islam. Al-
masyarakatluas.
jajahan Tentara Salib kepangkuan kaum muslimin. Misalnya, Ibn Naja, seorang
ulama, murid yang menjadi penasihat Salahudin al-Ayyubi di bidang politik dan
militer. Sejarawan mencatat bahwa pergerakan islâh Al-Ghazali dimulai pada 521
H/1127 M.8 Oleh karena itu, penulis menyebut tahun ini sebagai awal pergerakan
islâhnya hingga ia wafat pada tahun 561 H/1166 M. Pembatasan ini dilakukan
untuk memudahkan kajian dan analisis implementasi Zuhud dalam gerakan islâh
Al-Ghazali.63
63
WawancaradenganwargaDesaSukamulya pada 3 Oktober 2021
Sejauh penulis dapat mengakses dari penelitian sebelumnya (al-buhûts
Hanya saja, sejauh ini penulis belum menemukan tulisan yang membahas tentang
implementasi Zuhud dalam gerakan islâh Al-Ghazali. Ada satukarya yang sangat
membantu penulis dalam melakukan penelitian ini, yaitu sebuah buku berjudul
Hakadza Dhahara Jail Shalâhuddîn waHakadza `Âdat al-Quds, yang ditulis oleh
Zuhud adalah salah satu stasiun sufi yang paling penting. Secara
yang lain yang lebih berharga atau kebalikan dari cinta dunia (hubb al-dunyâ) dan
kecenderungan kearah itu. Dalam arti yang lebih luas, al-Taftazani menjelaskan:
khusus tentang kehidupan duniawi. Mereka terus bekerja dan berjuang tetapi
kehidupan duniawi ini tidak mengendalikan kecenderungan hati mereka dan tidak
Oleh karena itu, orang kaya sekalipun sekaligus dapat menjadi orang yang
mengamalkan hidup Zuhud. Senada dengan pandangan para ulama di atas, Al-
Ghazali menjelaskan bahwa orang yang jujur dengan amalan Zuhudnya, akan
64
WawancaradenganwargaDesaSukamulya pada 2 Oktober 2021
65
WawancaradenganwargaDesaSukamulya pada 2 Oktober 2021
makan , berpakaian lahiriah sementara hatinya penuh dengan amalan Zuhud di
dalam dan di luar. Dia juga mengatakan dengan jelas tentang sifat Zuhud: “Ada
seorang pria yang memiliki dunia di tangannya tetapi dia tidak menyukainya; dia
bukan musuh di belakangnya; dia memakainya tetapi dunia tidak; dia memisahkan
dunia dan dunia tidak memisahkannya. Sesungguhnya hatinya benar kepada Allah
singkat, dan ringkas terkait dengan makna zuhud. Dari para ulama di atas, Zuhud
bukanlah sikap apatis terhadap kehidupan duniawi dan juga tidak meninggalkan
dunia secara mutlak dengan hanya menjalankan ibadah ritual individu, namun kita
tetap aktif berinteraksi dengan dunia dan segala isinya untuk menunjang amal
Upaya Al-Ghazali dalam hal ini dapat dilihat sebagai berikut: Pertama:
nilai-nilai kebenaran. kebebasan dan Zuhud sejati. Dua karyaAl-Ghazali, yaitu al-
Ghunyah li ThalibTharîq al-Haq (Cukup Bekal Bagi Mereka yang Mencari Jalan
pemikirannya dalam edisi ini. Buku kedua (Futûh al-Ghayb) diberi penjelasan
lebih panjang oleh Ibnu Taimiyah dalam jilid kesepuluh Majmû al-Fatâwa
kejernihan dan keikhlasan yang tidak bias dicapaihanya dengan pakaian compang-
camping, mengubah warna wajah menjadi kuning dan meluruskan badan, lidah
hati. Jemari dengan tasbih dan tahlil, namun, baginya tasawuf sejati membawa
dari selain Allah `AzzawaJalla. Selain mereformasi makna Zuhud menuju makna
umat, baik dalam pendidikan dan pengajaran maupun dalam ceramah dan
nasehatnya.67
67
WawancaradenganwargaDesaSukamulya pada 4 Oktober 2021
Gerakan Islam dalam Islam adalah kewajiban. Termasuk dalam kategori
shalâhan yang artinya kebalikan dari kerusakan. Sedangkan islâh adalah kebalikan
dari ifsâd atau merusak. Adapun istilah islâh adalah mengubah keadaan dari buruk
maka masyarakat akan hancur dan akhirnya hancur. Misi ini juga merupakan
kewajiban bagi setiap Muslim sesuai dengan status dan kemampuannya; seorang
bahwa kegiatan dakwah atau islâhAl-Ghazali dimulai pada 512 Hijriah /1127
islâhnya sebelum itu. Ia mengaku telah mengajar sebelum masa persiapan dan
mengumpulkan para sahabat dan pengikut setianya untuk melakukan hal yang
sama.Awalnya, santri Al-Ghazali hanya ada dua, namun terus bertambah hingga
68
WawancaradenganwargaDesaSukamulya pada 2 Oktober 2021
69
WawancaradenganwargaDesaSukamulya pada 3 Oktober 2021
Al-Ghazali kemudian memindahkan lokasi penelitian kedekat pagar kota
orang dan banyak orang yang bertaubat di hadapannya.50 Padahal menurut Majid
oleh konsumen. Konsumerisme telah menjadi subyek diskusi yang cukup besar
konsumen mendapatkan produk yang lebih aman, lebih banyak informasi, pilihan
yang memadai, dan akses yang lebih baik kemekanisme ganti rugi setelah
diperiksa oleh para peneliti dari berbagai disiplin ilmu dengan menggunakan
70
WawancaradenganwargaDesaSukamulya pada 5Oktober 2021
Peneliti berusaha untuk menggambarkan, menjelaskan, memprediksi, dan
dan isu-isu yang membentuk pergerakan tersebut. Dengan kata lain, dapat
tingkat makro maupun mikro. Konsumerisme di pasar global, berfokus pada cara
Pengaruh masyarakat, sebagai pengguna akhir produk dan jasa, terhadap cara
kekuatan yang cukup besar atas perusahaan karena organisasi menjadi lebih
tinggi, diproduksi secara etis, harga terjangkau, dan aman, serta konsumerisme
menekan perusahaan untuk beroperasi dan memproduksi barang dan jasa sesuai
dengan penjual. Ini adalah ideologi dan konsep, yang telah tinggal dalam literature
penjual. Hal ini juga merupakan salah satudampak yang terjadi dalam kehidupan
secara online maka seringkali terjadi penipuan. Uang yang dimilikinya hilang dan
Konsumen harus memiliki hak yang memadai dan hakjalan lain untuk
standar keamanan. Hal ini dampak salah satu sikap konsumerisme oleh
lingkungan.73
Seperti halnya semua hal psikologis, hubungan antara keadaan mental dan
72
WawancaradenganwargaDesaSukamulya pada 6 Oktober 2021
73
WawancaradenganwargaDesaSukamulya pada 4 Oktober 2021
kebahagiaan, termasuk hubungan dengan keluarga dan teman, penelitian
kehidupan social. Tapi hal ini bias terjadi dan jika terjadi itu mungkin memiliki
lebih besar dalam hubungan, suasana hati yang lebih buruk. dan lebih banyak
dari tujuan intrinsik, yang bertujuan pada hasil seperti pertumbuhan pribadi dan
koneksi komunitas dan memuaskan dalam dan dari diri mereka sendiri.
Materialis menempatkan harapan yang terlalu tinggi pada apa yang dapat
dan kebahagiaan. Mereka berpikir bahwa memiliki hal-hal ini akan mengubah
hidup mereka dengan segala cara yang dapat Anda pikirkan. Hal ini dapat
hubungannya dengan putrinya yang murung berusia 13 tahun. Baik uang maupun
bahwa orang yang menghargai kekayaan, status, dan barang-barang bernilai tinggi
lebih tertekan dan cemas dan kurang bersosialisasi dari pada mereka yang tidak.
74
WawancaradenganwargaDesaSukamulya pada 5Oktober 2021
Sekarang penelitian baru menunjukkan bahwa materialism bukanhanya masalah
juga seseorang yang memiliki banyak harta dan kekayaan melakukan sikap yang
Hal ini terjadi sebaliknya bahwa sikap konsumerisme dapat menjadi tekanan bagi
terus menerus maka hal yang ditakutkan harta yang dimilikinya akan habis maka
akan menimbulkan kecemasan dan tekanan serta beban dalam hidupnya. Hal ini
yang merupakan salah satu dampak sikap konsumerisme yang bias menjadikan
lahan untuk mempertahankan tingkat konsumsi rata-rata orang dari negara dengan
konsumsi tinggi. Masalahnya adalah bahwa pada tahun 1990, di seluruh dunia
hanyaada 1,7 hektar lahan yang produktif secara ekologis untuk setiap orang. Dia
daya alam negara mereka sendiri dan mengambil alih sumber daya, melalui
75
WawancaradenganwargaDesaSukamulya pada 6 Oktober 2021
perdagangan, dari negara-negara pinggiran. Dengan kata lain, seseorang harus
Hanya dengan memproduksi dan menjual barang dan jasa, kapitalisme dalam
bentuknya yang sekarang bekerja, dan semakin banyak yang diproduksi dan
semakin banyak yang dibeli, semakin banyak kemajuan dan kemakmuran. Ukuran
nasional bruto (GNP), jumlah total barang dan jasa yang diproduksi oleh
alam (kayu, bijih, bahan bakar fosil, dan air); hal ini membutuhkan penciptaan
Namun dari tiga faktor yang sering disebut oleh para pencinta lingkungan
tidak diragukan lagi, adalah bahwa itu mungkin yang paling sulit untuk diubah;
pola konsumsi adalah bagian dari kehidupan sehingga untuk mengubahnya akan
yang parah. Penurunan permintaan produk, seperti yang dicatat oleh para
76
WawancaradenganwargaDesaSukamulya pada 3Oktober 2021
ekonomi, membawa pada resesi ekonomi atau bahkan depresi, bersama dengan
pengangguran besar-besaran.77
juga bagi kerusakan alam dan lingkungannya. Hal ini dapat dicontohkan ketika
penggunaan bahan bakar juga semakin tinggi yang digunakan oleh mobil tersebut.
menyebabkan banyaknya polusi juga. Polusi ini sangat merugikan alam bahkan
manusia sendiri. Manusia yang terkena dampak polusi akan terserang berbagai
yang sangat tidak sehat dan hal ini disebabkan karena masyarakat konsumerisme
yang konsumtif terhadap pembelian kendaraan mewah seperti mobil dan sepeda
motor.78
pada naluri dan kepercayaan umum bahwa kita kelebihan penduduk dengan
jumlah yang banyak dan bahwa ini adalah penyebab utama degradasi lingkungan.
menggunakan sumber daya yang jauh lebih sedikit dari pada negara terkaya, jadi
masalahnya lebih tentang bagaimana sumber daya digunakan dan untuk tujuan
apa.79
77
WawancaradenganwargaDesaSukamulya pada 2 Oktober 2021
78
WawancaradenganwargaDesaSukamulya pada 2 Oktober
79
WawancaradenganwargaDesaSukamulya pada Oktober 2021
Hal ini dapat dicontohkan melalui rantai makanan cepat saji, termasuk KFC dan
Serikat dan negara maju lainnya karena dampak lingkungan mereka. Pemuliaan
ternak dan unggas secara intensif untuk restoran semacam itu menyebabkan
deforestasi, degradasi lahan, dan pencemaran sumber air dan sumber daya alam
lainnya. Untuk setiap pon daging merah, unggas, telur, dan susu yang diproduksi,
ladang pertanian kehilangan sekitar limapon lapisan tanah atas yang tak
tergantikan. Air yang diperlukan untuk pembiakan daging mencapai sekitar 190
galon per hewan per hari, atau sepuluh kali lipat dari yang seharusnya digunakan
keluarga India normal dalam satu hari, jika mendapat air sama sekali. Secara
bijian dunia.
Banyak sekali dampak buruk dari sikap konsumerisme masyarakat. Sumber daya
konsumerisme sehingga lingkungan alam semakin rusak dan tidak seimbang. Hal
80
WawancaradenganwargaDesaSukamulya pada 2 Oktober 2021
C. Penerapan Konsep Zuhud Imam Al-Ghazali terhadap pola hidup
kerusakan lingnkungan alam serta hilangnya iman terhadap Allah karena merasa
serba kekurangan. Segala hal yang dipenuhi hanya untuk keinginan sesaat dan
Ketika kita sebagai manusia bersyukur atas segala hal yang diberikan oleh
Allah SWT dan selalu bersyukur atas apa yang telah dimiliki maka segala
keinginan lainnya yang tidak diperlukan akan ditinggalkan karena merasa bahwa
diperlukan dan tidak berguna. Ketika seseorang bersyukur juga maka menjadi
tolak ukur atas segala sesuatu yang dimilikinya sudah sangat cukup. Peningkatan
iman kepada Allah melalui sikap bersyukur ini adalah salah satu konsep
penerapan zuhud.
membeli barang tersebut hanya sebagai pemenuhan keinginannya.81 Hal ini lebih
baik untuk ditinggalkan. Cara yang dilakukan adalah berusaha untuk menahan
segala keinginann yang dimiliki supaya menghindari membeli barang barang yang
tidak diperlukan sama sekali. Ketika menahan pemenuhan atas hal yang
diperlukan saja bukan barang yang diinginkan. Jika barang yang diingin kan tidak
akan ada habisnya. Maka lebih baik menahan hal yang diinginkan supaya lebih
berhemat. Konsep zuhud ini adalah menahan hawa nafsu keinginan atas
kemewahan duniawi.
selalu merasa belum lengkap dan mencari kepuasan akhir dengan membeli barang
baru. Manusia sudah tidak lagi membeli barang tersebut atas kebutuhan atau
kegunaan bagi dirinya. Seperti halnya membeli produk yang harganya diluar batas
atau kegiatan yang bukan merupakan bagian dari kebutuhan dirinya82 maka dari
itu lebih baik melupakan akan kebutuhan status sosial yang tinggi. Sebagai
manusia perlu menerapkan konsep zuhud. Drajat yang tinggi lebih baik dimata
Allah bukan dimata manusia sehingga tidak perlu utnuk menjadi tinggi dimata
merupakan pembelian yang tidak rasional dan pembelian yang dilakukan secara
yang negative serta berusaha untuk menyenangkan dirinya secara pribadi dan
memberikan kepuasan dirinya pribadi. Hal ini memerlukan konsep zuhud dimana
82
Wawancara dengan warga Desa Sukamulya pada 2 Oktober 2021
83
WawancaradenganwargaDesaSukamulya pada 2 Oktober 2021
dilakukan secara berulang-ulang untuk menyenangkan dirinya sendiri berulang-
ulang juga. Pembelian ini juga menyebabkan sikap yang boros dalam hal
kesejahteraan lebih tinggi jika lebih bias berhemat dibandingkan dengan perilaku
boros maka tidak akan memiliki tabungan investasi masa depan. Konsep zuhud
adalah menghindari perbuatan yang rakus dan tamak dengan cara membeli barang
berlebih dan boros. Lebih baik berhemat dengan membeli barang seperlunya.
harus dibeli dan kebutuhan yang tidak perlu untuk dibeli. Semua kebutuhan yang
tidak berguna akan dibeli secara cepat tanpa adanya pertimbangan semata-mata
tanpa adanya pola perencanaan yang matang supaya dapat diatur lebih hemat.
Hal ini perlu diperbaiki karena lebih baik melakukan perencanaan pembelian.
84
WawancaradenganwargaDesaSukamulya pada 2 Oktober 2021
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
akibat keadaan tersebut sudah melampaui batas standar yang telah ditentukan
segera perlu untuk melakukan perubahan secara cepat untuk menuju ke arah yang
lebih baik lagi. Sedangkan, zuhud menurut Imam Al-Ghazali merupakan kegiatan
atau tindakan meninggalkan hal-hal yang halal dari dunia akibat takut atas
hisabnya sehingga meninggalkan yang haram juga didunia karena takut akan
agar tetap terjaga dengan keimanan yang dimiliki. Berusaha menghilangkan nafsu
perusahaan untuk beroperasi dan memproduksi barang dan jasa sesuai dengan
keinginan masyarakat Hal ini menjadi salah satu dampak juga terkait
karena banyak juga seseorang yang memiliki banyak harta dan kekayaan
Sikap zuhud sesuai dengan Imam Al-Ghazali harus diterapkan terutama pada
kerusakan lingnkungan alam serta hilangnya iman terhadap Allah karena merasa
serba kekurangan. Segala hal yang dipenuhi hanya untuk keinginan sesaat dan
B. Saran
Dari hasil analisi yang telah dilakukan peneliti, masih dapat untuk
. DAFTAR PUSTAKA
Al- Jazairi, A.B.J. (2000). Ensiklopedi Muslim. Jakarta: PT. Darul Falah.
SAGE Publications.
Kreasi Wacana.
1 (2018), 86–104
(2016), 146–59
LAMPIRAN I
PANDUAN WAWANCARA
2. Bagaimana menurut anda terkait sikap konsumerisme yang lagi trend saat
ini?
HASIL WAWANCARA
Jawaban :
Menurut saya urgensi zuhud ini berkaitan dengan sikap tamak manusia
yang selalu berfokus pada harta duniawi dan meninggalkan perintah Allah SWT.
Zaman sekarang terjadi urgensi zuhud karena penyebab modernisasi yang masuk
dirinya dan kesenangan pada dirinya namun, masyarakat telah lupa bahwa
ini yang telah membawa perubahan di segala bidang; pendidikan, sosial, politik,
dan budaya. Perubahan dan dampak modernisasi tidak bisa kita hindari, baik
positif maupun negatif. Sisi negative dari modernisasi ini terjadi karena
pandangan dunia Barat yang sekuler dan materialistis yang menitik beratkan
kemaslahatan dunia dan bukan untuk mendekat kandiri kepada Tuhan. Bahkan
dan diarahkan dengan tujuan yang lebih duniawi, untuk mendapatkan pekerjaan
ini?
melakukan konsumsi terhadap segala hal baik makanan, minuman, property dan
yang lebih penting. Budaya konsumerisme saat ini telah terjadi akibat adanya
kebiasaan dalam hal mengkonsumsi suatu produk dalam waktu jangka panjang
dan konsumsi tersebut dilakukan secara terus menerus tanpa berhenti. Hal
tersebut dilakukan secara sadar dan sangat berlebihan sehingga dapat dikatakan
Saat ini dunia yang modern menyebabkan berbagai macam produk dari
berbagai macam negara dan budaya masuk kedalam negeri khususnya negara
hari. Bahkan, terdapat sifat konsumerisme dengan membeli suatu produk yang
tidak memilik ini lagi guna.Sehingga, barang-baran gtersebut yang dibeli setiap
Sukamulya ini ?
karena banyak juga seseorang yang memiliki banyak harta dan kekayaan
secara terus menerus maka hal yang ditakutkan harta yang dimilikinya
akan habis maka akan menimbulkan kecemasan dan tekanan serta beban
dalam hidupnya. Hal ini yang merupakan salah satu dampak sikap
juga bagi kerusakan alam dan lingkungan nya. Hal ini dapat dicontohkan
Dunia maka akan menyebabkan banyaknya polusi juga. Polusi ini sangat
banyak polusi merupakan lingkungan yang sangat tidak sehat dan hal ini
Menurut saya cukup banyak yang bisa dilakukan untuk menghindari sikap
konsumerisme ini. Pertama, adalah sikap bersyukur. Ketika kita sebagai manusia
bersyukur atas segala hal yang diberikan oleh Allah SWT dan selalu bersyukur
atas apa yang telah dimiliki maka segala keinginan lainnya yang tidak diperlukan
menghindari membeli hal-hal yang kurang diperlukan dan tidak berguna. Ketika
seseorang bersyukur juga maka menjadi tolak ukur atas segala sesuatu yang
dimilikinya sudah sangat cukup. Peningkatan iman kepada Allah melalui sikap
tersebut akan didapatkan ketika dapat membeli barang tersebut hanya sebagai
pemenuhan keinginannya. Hal ini lebih baik untuk ditinggalkan. Cara yang
dilakukan adalah berusaha untuk menahan segala keinginan yang dimiliki supaya
menghindari membeli barang barang yang tidak diperlukan sama sekali. Ketika
menahan pemenuhan atas hal yang diinginkan maka sebagai manusia akan
diinginkan. Jika barang yang diinginkan tidak akan ada habisnya. Maka lebih
baik menahan hal yang diinginkan supaya lebih berhemat. Konsep zuhud ini
sendiri tidak lagi merupakan pengalaman yang berarti, manusiawi dan produktif
suatu status melalui barang atau kegiatan yang bukan merupakan bagian dari
kebutuhan dirinya maka dari itu lebih baik melupakan akan kebutuhan status
sosial yang tinggi. Sebagai manusia perlu menerapkan konsep zuhud. Drajat yang
tinggi lebih baik dimata Allah bukan dimata manusia sehingga tidak perlu utnuk
menjadi tinggi dimata manusia dengan cara memenuhi status sosialnya dengan
menyebabkan sikap yang boros dalam hal kebutuhan. Kebutuhan yang dibeli
seseorang yang berhemat. Sikap berhemat ini lebih baik karena dapat menghemat
pengeluaran juga. Dampak positifnya kesejahteraan lebih tinggi jika lebih bisa
kebutuhan yang tidak perlu untuk dibeli. Semua kebutuhan yang tidak berguna
adanya pola perencanaan yang matang supaya dapat diatur lebih hemat. Seorang
konsumerisme membeli produk secara cepat tanpa berpikiran panjang. Hal ini