DINAMIKA STRUKTUR i
KATA PENGANTAR
Buku ajar ini disusun dalam enam bab. Bab I memperkenalkan konsep-
konsep dasar mengenai dinamika struktur, respon struktur terhadap beban
dinamik, analisa dinamis pada struktur, serta derajat kebebasan. Bab II membahas
sistem berderajat kebebasan tunggal (SDOF) yang meliputi pemodelan parameter,
pemodelan matematis, free body diagram, dan persamaan gerak dari suatu
struktur. Getaran bebas sistem SDOF untuk kondisi tak teredam dan teredam
dibahas pada bab III. Selain itu juga dijelaskan mengenai eksperimen penentuan
frekuensi alami dasar dan faktor damping, serta getaran bebas dengan coulomb
damping dari sebuah sistem SDOF. Sistem SDOF terhadap gerak harmonis untuk
sistem tak teredam dan sistem dengan redaman viskous dijelaskan pada bab IV.
Bab V membahas respon sistem SDOF terhadap bentuk spasial dari eksitasi,
meliputi respon sistem redaman viskous untuk step input ideal, respon sistem tak
teredam pada rectangular pulse dan pembebanan ram, serta impuls dengan durasi
pendek, unit respon impuls. Bab VI dibahas tentang respon sistem SDOF pada
eksitasi dinamis dengan metode integral duhamel. Akhirnya, pada bab VIII dan IX
membahas mengenai sistem berderajat kebebasan banyak (MDOF).
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan buku ajar ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami
harapkan. Semoga buku ini dapat memberikan manfaat kepada siapapun yang
ingin mengkaji dinamika struktur.
Hormat kami,
Penyusun
DINAMIKA STRUKTUR ii
DAFTAR ISI
5.3 Respon Dari Sistem SDOF Tak Teredam untuk Impuls dengan Durasi Pendek,
Unit Respon Impuls ........................................................................................... 49
BAB VI Respon System SDOF pada Eksitasi Dinamis ....................................... 53
6.1 Metode Integral Duhamel ................................................................................. 53
BAB VII Respons Spektrum ................................................................................. 62
7.1 Bentuk Respons Spektrum ................................................................................ 62
7.2 Respons Spektrum pada Pondasi yang Bergerak .............................................. 65
7.3 Besaran- Besaran Respons Spektrum ................................................................ 66
7.4 Respons Spektrum untuk Perencanaan Elastis ................................................. 68
BAB VIII SISTEM BERDERAJAT KEBEBASAN BANYAK (MDOF) ..... 70
8.1 Sistem MDOF Sederhana ................................................................................... 70
8.2 Hukum Newton Kedua pada Sistem MDOF....................................................... 70
8.3 Prinsip D’Alembert’s pada Sistem MDOF .......................................................... 71
8.4 Sistem Massa – Pegas – Redaman..................................................................... 72
8.5 Koefisien Kekakuan............................................................................................ 74
BAB IX GETARAN BEBAS UNTUK SISTEM MDOF ................................... 77
9.1 Sistem MDOF Tak Teredam ............................................................................... 77
9.2 Frekuensi Natural dan Pola Normal .................................................................. 78
9.3 Sifat Ortogonalitas dari Pola Normal ................................................................. 79
9.4 Solusi Persamaan Getaran Bebas pada Sistem Tak teredam ............................ 83
9.5 Respon Pada Gedung Akibat Gempa ................................................................. 84
DINAMIKA STRUKTUR 1
BAB I PENDAHULUAN
(a) (b)
Gambar 1.1. Balok kantilever dengan (a) beban statis dan (b) beban dinamis.
Pada gambar diatas terlihat balok kantilever dengan dua jenis pembebanan
berbeda yaitu beban statis dan dinamis.
a. gambar 1.1 (a) menunjukan balok kantilever dengan beban statis, responnya
dipengaruhi oleh beban P.
b. gambar 1.1 (b) menunjukan balok kantilever dengan beban dinamis atau
beban yang bervariasi terhadap waktu P(t).
Lendutan dan tegangan internal yang timbul dalam kasus beban statis hanya
ditimbulkan langsung oleh beban P, sedangkan dalam kasus beban dinamis,
percepatan yang dialami oleh balok akibat P(t) menimbulkan gaya inersia yang
terdistribusi pada seluruh bagian balok. Lendutan dan tegangan pada balok sangat
dipengaruhi pula oleh gaya inersia yang ditimbulkan oleh massa balok ketika
mengalami percepatan. Jika pengaruh gaya inersia yang terjadi sangat signifikan,
maka perlu dilakukan analisa dinamis. Perbedaan respon untuk beban statis dan
dinamis juga dapat dilihat pada gambar 1.2 berikut.
DINAMIKA STRUKTUR 2
STATIS DINAMIS
P P(t)
Gambar 1.2. Balok dengan (a) beban statis dan (b) beban dinamis
(a)
(b)
(c)
Model Struktur
Model SDOF
Model MDOF
Model Struktur
Model SDOF
Model MDOF
Gambar 1.5. Beberapa model struktur dengan derajat kebebasan SDOF (Single Degree of
Freedom) dan MDOF (Multiple Degree of Freedom).
DINAMIKA STRUKTUR 6
Dari fungsi linear dari kecepatan relatif antara dua ujung dashpot.
DINAMIKA STRUKTUR 7
dimana m adalah massa dan a adalah percepatan relatif dari suatu bidang
referensi inersia. Besaran massa adalah lb.det/in atau N.det/in.
Untuk permasalahan dinamika struktur seringkali sangat berguna untuk
memperkenalkan gaya inersia.
f l ma ……………(2.5)
F' f F 0
l
……………(2.6)
dengan resultan gaya inersia yang ditambahkan pada resultan gaya lain yang
bekerja pada partikel.
m
K K
EI
m
y
Model Struktur Model SDOF Model Matematis
m
P(t)
P(t)
K
m
P(t)
K1 K2 K
Pada model diatas, massa m dihambat oleh pegas k dan bergerak menurut
garis lurus sepanjang satu sumber koordinat. Karakteristik mekanis pegas
digambarkan antara gaya Fs pada ujung pegas dan hasil perpindahan y dapat
dilihat pada gambar 2.4 (a) sedangkan tiga jenis pegas ditunjukan secara grafis
pada gambar 2.4 (b).
Fs (gaya)
hard spring
linier spring
soft spring
y
Fs
(a) y (perpindahan)
(b)
Lengkungan pada pegas kuat (hard spring) menyatakan sifat dimana gaya
harus memberikan pengaruh lebih besar untuk suatu perpindahan yang
diisyaratkan seiring dengan terdeformasinya pegas. Karakteristik garis lurus pada
pegas liniear (linear spring) menggambarkan deformasi yang selaras dengan gaya.
Konstanta keselarasan antara gaya dan perpindahan dari pegas linier disebut
konstanta pegas (spring constant) k. Sedangkan pada pegas lemah (soft spring),
DINAMIKA STRUKTUR 9
K1 K2
K1 K2
y
m 1 1 1
y
ke k1 k 2
P
ke k1 k2
(a) (b)
Gambar 2.5. Kombinasi pegas (a) pegas paralel (b) pegas seri.
K
m P(t) fs P(t)
Gambar 2.6. Free Body Diagram dari sebuah sistem berderajat kebebasan tunggal.
DINAMIKA STRUKTUR 10
Dari gambar free body diagram diatas, menunjukan bahwa massa m yang
dipindahkan dengan adanya gaya luar sebesar P(t), dan memberikan gaya pegas
sebesar Fs=ky serta gaya inersia I.
Contoh 2.1
Solusi:
mg
y
K
m fs = ky m
I my
N
(a) (b)
Gambar 2.7. Sistem berderajat kebebasan tunggal, (a) model matematis dan
(b) diagram Free Body.
Dengan: y = simpangan
y d 2 y dt 2 = percepatan
m = massa
k = kekakuan elemen
DINAMIKA STRUKTUR 13
Satuan:
k lb
in
w lb
m
g in sec2
g 386 in
sec 2
K K1 K1
yo
m y
m I
W
A B C
Keterangan:
A : Pegas belum dibebani
fs
V 0
fs W 0
m
W fs
W k . yo
W
DINAMIKA STRUKTUR 14
V 0
fs fs I W
fs k yo y
I m. y
m I W k . yo
fs I W
W k yo y m. y k . yo
k . yo k . y m. y k . yo
Contoh 2.2
Gunakan metode gaya D’Alembert untuk menentukan persamaan gerakan
dari massa m, asumsikan bahwa gaya redaman pada sistem bisa diwakili dengan
viskous dashpot linier seperti yang diperlihatkan pada gambar di bawah.
Asumsikan bahwa eksitasi terdukung z(t) diketahui. ketika u = z = 0, pegas belum
diregangkan.
Solusi:
Gambarkan diagram free body dari massa termasuk gaya inersia bersama dengan
gaya sesungguhnya.
DINAMIKA STRUKTUR 15
Persamaan (2.20) adalah persamaan dari gerakan dari perpindahan aktual dari
massa yang berada dalam kerangka acuan inersia yakni untuk u(t)
wuz ……………(2.21)
Dengan mengalihkan mz pada persamaan (2.19) dan menggunakan persamaan
(2.21) bisa didapatkan persamaan berikut :
mw cw kw p mz ……………(2.22)
k
→ Frekuensi Alami Struktur [rad/dt] ……………(2.27)
m
Sebenarnya persamaan (2.25) juga solusi, maka solusi umumnya adalah:
y A Cos t B Sin t ……………(2.28)
y A Sin t B Cos t ……………(2.29)
Jika dimasukkan masalah kondisi awal (t = 0) yaitu:
Perpindahan awal : yt y0 yo ……………(2.30)
y
tan o
Vo
1
f → Frekuensi Alami [Siklus/dt]
T 2
2
T → Periode Getar