c. Rangkuman ......................................................................................... 19
d. Tes Formatif 2 .................................................................................... 20
e. Kunci Jawaban Tes formatif 2 ............................................................ 21
3. Kegiatan Belajar 3 : Avometer Analog (Sanwa YX360TRF) ................. 27
a. Tujuan ................................................................................................. 27
b. Uraian Materi ..................................................................................... 27
c. Rangkuman ......................................................................................... 44
d. Tes Formatif 3 .................................................................................... 45
e. Kunci Jawaban Tes formatif 3 ............................................................ 45
f. Lembar Kerja 1 ................................................................................... 47
4. Kegiatan Belajar 4 : Avometer Digital (Sanwa CD800a) ........................ 50
a. Tujuan ................................................................................................. 50
b. Uraian Materi ..................................................................................... 50
c. Rangkuman ......................................................................................... 56
d. Tes Formatif 4 .................................................................................... 57
e. Kunci Jawaban Tes formatif 4 ............................................................ 58
f. Lembar Kerja 2 ................................................................................... 59
BAB III EVALUASI ................................................................................................. 62
A. Pertanyaan ...................................................................................................... 62
B. Jawaban Soal Evaluasi ................................................................................... 63
BAB IV PENUTUP ................................................................................................... 68
DAFTAR RUJUKAN ................................................................................................ 69
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Judul Gambar
Halaman
Gambar 1.1
Struktur Atom
Gambar 1.2
Gambar 1.3
Gambar 1.4
10
Gambar 2.1
14
Gambar 2.2
14
Gambar 2.3
18
Gambar 3.1
29
Gambar 3.2
31
Gambar 3.3
31
Gambar 3.4
33
Gambar 3.5
34
Gambar 3.6
35
Gambar 3.7
Gambar 3.8
37
Gambar 3.9
37
38
Gambar 3.10
39
Gambar 3.11
39
Gambar 3.12
40
Gambar 3.13
43
Gambar 3.14
43
Gambar 3.15
44
Gambar 4.1
50
Gambar 4.2
51
Gambar 4.3
Gambar 4.4
Gambar 4.5
Gambar 4.6
52
53
54
55
DAFTAR TABEL
Nomor
Judul Tabel
Halaman
Tabel 2.1
15
Tabel 3.1
28
Tabel 3.2
29
Tabel 3.3
32
Tabel 3.4
Skala Tahanan ()
38
Tabel 3.5
41
: TEKNOLOGI REKAYASA
SEMESTER
Pemeliharaan
Mesin Kendaraan
Chassis dan
Ringan 4
Pemindah Tenaga 4
Pemeliharaan
Pemeliharaan
Mesin Kendaraan
Chassis dan
Ringan 4
Pemindah Tenaga 4
Pemeliharaan
Pemeliharaan
Mesin Kendaraan
Chassis dan
Ringan 4
Pemindah Tenaga 4
Pemeliharaan
Pemeliharaan
Mesin Kendaraan
Chassis dan
Ringan 4
Pemindah Tenaga 4
XII
XI
Pemeliharaan
Kelistrikan
Kendaraan Ringan
1
Pemeliharaan
Kelistrikan
Kendaraan Ringan
1
Pemeliharaan
Kelistrikan
Kendaraan Ringan
1
Pemeliharaan
Kelistrikan
Kendaraan Ringan
1
Pekerjaan Dasar
2
Teknologi Dasar
Otomotif 1
Teknik Otomotif 1
Modul Pembelajaran
Teknik Listrik
Dasar Otomotif 1
Avometer
Teknologi Dasar
Pekerjaan Dasar
Teknik Listrik
Otomotif 1
Teknik Otomotif 1
Dasar Otomotif 1
GLOSARIUM
Listrik merupakan pergerakkan atau aliran elektron bebas dari satu atom ke atom
lainnya.
Tegangan Listrik adalah mengalirnya elektron-elektron yang disebabkan karena
adanya perbedaan potensial listrik.
Arus Listrik merupakan elektron-elektron yang mengalir melalui suatu penghantar
tiap detik.
Hambatan Listrik merupakan suatu ukuran perlawanan terhadap suatu arus listrik.
Volt adalah satuan dari tegangan listrik.
Ampere adalah satuan dari arus listrik.
Ohm adalah satuan dari tahanan listrik.
Avometer merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengukur kuat arus, tegangan,
dan hambatan yang berada pada satu alat ukur.
AC merupakan arah aliran listrik yang berubah ubah fasenya.
DC merupakan arah aliran listrik yang tetap/konstan serta tidak berubah fasenya
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi Judul
Pada modul ini akan dibahas tentang alat ukur eletronik yaitu avometer
analog dan avometer digital. Agar proses pembelajaran efektif dan
mencapai hasil maksimal maka guru harus membawa alat ukur avometer
aslinya sebagai alat peraga. Tanpa alat asli maka kompetensi keterampilan
tidak mungkin diperoleh.
B. Prasyarat
Untuk dapat mempelajari modul pembelajaran avometer ini secara baik,
siswa diharapkan sekurang-kurangnya telah lulus dalam mempelajari modul
mengenai dasar-dasar listrik serta modul rangkaian kelistrikan.
D. Tujuan Akhir
1. Peserta didik dapat menjelaskan jenis dan fungsi alat ukur elektronik
avometer yang diujikan melalui soal pre test dan post test .
2. Peserta didik dapat memperagakan penggunaan avometer sesuai
dengan prosedur yang benar melalui jobsheet yang diberikan.
3. Peserta didik dapat membaca hasil pengukuran dengan tepat.
4. Memperhatikan K3 (Keselamatan, Kesehatan, dan Keamanan Kerja),
dan berlaku santun, teliti, dan penuh rasa tanggung jawab.
E. Kompetensi Dasar
a. Mengidentifikasi jenis-jenis alat ukur elektrik dan elektronik serta
fungsinya
b. Menggunakan alat-alat ukur elektrik dan elektronik sesuai operation
manual.
Berawal dari 2
BAB II
PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar Siswa
Rencanakan setiap kegiatan belajar anda dengan mengisi tabel di bawah ini dan
mintalah bukti belajar kepada guru jika telah selesai mempelajari setiap
kegiatan belajar.
NO
1.
NAMA KEGIATAN
TANGGAL WAKTU
TEMPAT
PARAF
BELAJAR
GURU
Kegiatan Belajar 1 :
Dasar-dasar listrik
2.
3.
Kegiatan Belajar 3 :
Pengukuran
menggunakan alat ukur
avometer Analo (Sanwa
YX360TRF)
4.
Kegiatan Belajar 3 :
Pengukuran
menggunakan alat ukur
avometer Analo (Sanwa
CD800a)
B. Kegiatan Belajar
Siswa dapat mengetahui dasar-dasar listrik yang digunakan dalam alat ukur
avometer.
Siswa dapat mengetahui satuan alat ukur listrik dan elektronik yang
berkaitan dengan pengukuran menggunakan avometer.
b. Uraian Materi
1.1 Pengertian Listrik
Untuk mengetahui apa itu listrik, kita perlu memahami mengenai struktur
benda terlebih dahulu. Mengapa? Berikut penjelasannya.
Semua yang ada dialam semesta ini terbuat dari benda. Benda bisa diartikan
sebagai sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai berat. Benda bisa
digolongkan dalam bentuk padat, cair, dan gas. Bentuk benda bisa berubah melalui
suatu proses, contohnya temperatur, air biasanya ditemukan dalam bentuk cairan,
namun dengan mengubah temperaturnya air dapat menjadi bentuk padat atau uap
(gas).
Suatu benda tersusun atas beberapa molekul dan beberapa molekul tersebut
tersusun atas beberapa atom. Atom inilah yang nantinya akan menghasilkan listrik
karena muatan atau struktur yang ada di dalam atom tersebut terdiri atas 3
komponen yaitu Proton, Electron, dan Neutron. Berikut penjelasan mengenai 3
struktur yang membentuk atom :
1. Proton terletak pada inti atom, posisi persisnya yaitu menempel pada
neutron. Dimana proton ini memiliki partikel listik bermuatan positif.
2. Elektron terletak mengorbit inti atom (seperti bumi mengelilingi matahari).
Dimana electron ini memiliki partikel listrik bermuatan negatif.
3. Neutron terletak pada inti atom, posisi persisnya yaitu menempel pada
proton. Dimana neutron ini tidak memiliki muatan listrik alias netral.
menerangkan jumlah tekanan listrik yang ada atau sejumlah tekanan listrik yang
dibangkitkan oleh aksi kimia di dalam battery. 1 volt = ketika 1 coloumb muatan
listrik bergerak pada penghantar dan bekerja dalam satu joule, untuk dua titik
muatan penghantar diantara perbedaan potensial.
Arus listrik : Banyaknya elektron yang mengalir. Sama seperti pipa air,
semakin besar pipa tersebut maka semakin besar pula kapasitas aliraannya,
satuan ukurannya adalah Ampere atau Amp (A).
tahanan :
Dalam suatu rangkaian kelistrikan sebuah kendaraan terdapat 2 jenis
tegangan dan arus listrik yaitu: Tegangan Listrik DC (Direct Current) dan
Tegangan Listrik AC (Alternating Current). Berikut penjelasan masing-masing
jenis tegangan listrik tersebut.
A. Tegangan DC atau Arus listrik searah (DC = Direct Current)
Tegangan yang bekerja pada rangkaian arus listrik tertutup selalu dengan
arah yang sama, maka arus listrik yang mengalir arahnya juga sama. Atau
biasa di sebut dengan arus searah (simbol normalisasi : 3/4). Tegangan
listrik searah adalah arus listrik yang mengalir dengan arah dan besar yang
tetap/konstan serta tidak berubah fasenya. Coba perhatikan gambar grafik
yang ada dibawah ini.
Dari grafik diatas bisa kita lihat hubungan antara tegangan (V) dan waktu
(t) pada tegangan listrik searah (DC) menjelaskan bahwa besarnya tegangan
listrik digambarkan dengan sumbu horizontal sebagai waktu dan sumbu
vertikal sebagai arus. Dengan gambar grafik yang seperti itu maka arus yang
mengalir pada suatu benda yang bermuatan listrik besarnya sama dengan
waktu yang dibutuhkan. Artinya untuk memperoleh 1 Voltase di butuhkan
kuat arus listrik 1 Ampere dan waktu 1 detik.
Contoh Sumber Listrik DC :
Battery Kering
Solar Cell
c. Rangkuman
Tegangan Listrik
Arus Listrik
Bila tegangannya tinggi, arus yang mengalir juga banyak. Namun akan
mengakibatkan overheat bila aliran arusnya berlebihan
Tahanan menahan aliran arus, jika tahanannya besar, aliran arus akan
berkurang
Jika tahanannya besar, aktuator kelistrikan 100% tidak bisa berjalan karena
tidak 100% arus yang lewat
Tahanan dimulai dengan degradasi atau penuaian pada suatu wiring harness
d. Tes Formatif 1
1. Apakah yang di maksud dengan listrik?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan arus listrik, tegangan listrik, dan
tahanan listrik!
3. Jelaskan hubungan antara arus listrik, tegangan listrik, dan tahanan listrik!
4. Jelaskan perbedaan antara ACV dan DCV?
Siswa dapat mengetahui perbedaan alat ukur avometer analog dan digital.
Siswa dapat mengetahui fungsi alat ukur avometer analog dan digital.
Siswa dapat mengetahui bagian-bagian alat ukur avometer analog dan digital
beserta fungsi masing-masing bagiannya.
b. Uraian Materi
2.1 Pengertian Avometer
Avometer adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur besaran
listrik dan tahanan. AVOmeter merupakan singkatan dari Ampere, Volt, dan Ohm
Meter dalam satu alat tidak dengan terpisah dimana alat ini berfungsi untuk
mengukur kuat arus listrik, tegangan dan tahanan dari rangkaian kelistrikan, dan
hubungan singkat komponen sistem kelistrikan. Tetapi, alat ukur eletronik ini juga
mempunyai nama lain yaitu multimeter. Namun Mutimeter ini tidak sama persis
dengan avometer dikarenakan besaran yang bisa diukur tidak hanya Ampere, Volt,
dan Ohm saja tetapi dapat mengukur juga frekuensi, konektivitas rangkaian
(terhubung atau tidak terhubung), mengukur niai kapasitansi, dan lain sebagainya.
Dengan menggabungkan fungsi alat amperemeter, voltmeter, dan ohm meter dalam
satu alat tersebut, maka dapat membantu mekanik dalam melakukan pekerjaan
otomotif yang berkaitan dengan sistem kelistrikan dalam sebuah kendaraan.
Avometer merupakan alat ukur yang peka terhadap medan magnet. Dengan
demikian, avometer tidak boleh disimpan dalam suatu lapangan magnet yang kuat
karena dapat mengurangi sensitivitas alat ukur.
3
4
Range
Multipied
Range
Multiplied
100 K
100 K
DCV
1K
1K
DCV
100
100
100
ACV
100
10
10
ACV 10
C (F)
DCV 250
DC 25
DCV 2.5
0.01
DC 5
DCV 0.25
0.001
150 mA at 1
10
ACV 250
15 mA at 10
DCA 0.25
0.001
1.5 mA at 100
0.1
DCA 25 m
0.1
150 A at 1 k
10
DCA 2.5 m
0.01
1.5 A at 100 k
0.1
DCV 50
10
LV
ACV 50
11
hFE
DCA 50
ACV 10
DCV 0.1
0.01
ACV 50
14 dB added
ACV 250
28 dB added
ACV 750
40 dB added
12
B. AVOMETER DIGITAL
c. Rangkuman
Pada dasarnya avometer dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Avometer Analog dimana penunjukan angka hasil pengukurannya
ditampilkan melalui jarum analog yang tertuju pada angka-angka yang
sudah disediakan.
2.
1.
sering tidak stabil dan jarum berosilasi sehingga pembacaan tidak akurat.
3. Menggunakan rumus tertentu untuk menghitung nilai yang ditunjuk jarum.
4. Rawan rusak di bagian spul atau penunjuk jarum.
Penggunaan lebih mudah artinya tidak perlu menghitung nilai yang kita
ukur, karena pada multimeter digital langsung keluar hasil pengukuran.
2.
1.
2.
d. Tes formatif
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan alat ukur avometer !
2. Jelaskan perbedaan alat ukur avometer analog dan digital !
3. Sebutkan kelebihan dan kekurangan masing-masing alat ukur avometer
analog dan digital !
4. Gambarkan dan jelaskan masing-masing bagian avometer analog dan
digital beserta fungsinya !
4.
5.
sering tidak stabil dan jarum berosilasi sehingga pembacaan tidak akurat.
7. Menggunakan rumus tertentu untuk menghitung nilai yang ditunjuk jarum.
8. Rawan rusak di bagian spul atau penunjuk jarum.
Penggunaan lebih mudah artinya tidak perlu menghitung nilai yang kita
ukur, karena pada multimeter digital langsung keluar hasil pengukuran.
4.
3.
4.
4. Avometer Analog :
Fungsi Tombol
Gambar
Function Switch :
untuk menghidup dan matikan alat dan
memilih fungsi dari V_ _,/
/
,Hz/%,mA V_ _
SELECT:
Measurement
Function
Select
Ketika tombol SELECT di tekan (),
function akan berubah
-Dalam keadaan V,mA,untuk mengganti
mode : _ _ _ _
-dalam keadaan ,
auto,tekan
tombol
untuk
Tekan
tombol
mengaktifkan dan
REL
untuk
relative zero.
Hz/%
Tombol Frekuensi dan siklus Frekuensi
dan tombol siklus akan dengan sendirinya
aktif ketika
tombil
ditekan.
Dalam
tekan
tombol
select
sementara
Siswa dapat melakukan perawatan alat ukur avometer analog dengan benar.
b. Uraian Materi
3.1 Pengukuran Avometer Analog (Sanwa YX-360TRF)
Dalam melakukan pengukuran menggunakan avometer analog perlu
dilakukan kalibrasi dahulu. Kemudian pastikan bahwa jarum penunjuk ada dibagian
garis ujung sebelah kiri pada skala, bila tidak lakukanlah hal berikut ini. Putar
sekrup penyetel jarum penunjuk (knob) dengan sebuah obeng sampai penunjuk
tersebut berada tepat pada garis ujung sebelah kiri. Sekali kita melakukan
penyetelan pada skala no (0), kita tidak memerlukan pengecekan yang terlalu
sering.
Berikut ini merupakan daftar apa saja yang bisa di ukur oleh alat ukur
avometer analog merk sanwa YX-360TRF dengan memiliki spesifikasi dan fitur
sebagai berikut.
Kelebihan :
Analog multimeter SANWA YX360TRF:
a) Mudah untuk membaca nilai rata-rata perubahan nilai dalam siklus pendek
b) Sebuah tester digital tidak memberikan penentuan nilai stabil.
c) Tidak perlu untuk catu daya operasi kecuali untuk rentang resistensi (termasuk
Model EM7000 mengintegrasikan amplifier, dan CX506a mengintegrasikan
osilator) dan nol-pusat fungsi.
Item
Spesifikasi
Penurunan shock
meter.
Bagian
sirkuit
Internal sekering
Menahan tegangan
Aksesoris
Range Selector
0,25
0 0,25 Volt
2,5
10
2,5 10 Volt
50
10 50 Volt
250
50 250 Volt
1000
Berapakah Nilai tegangan DCV yang terukur saat Saklar Pemilih (Range Selector)
berada pada Posisi:
1. 2.5
2. 10
3. 50
4. 1000
Jawab:
1. Skala saklar pemilih = 2.5
Skala terbesar yang dipilih = 250
Nilai yang ditunjuk jarum = 110 (perhatikan skala 0-250)
Maka nilai Tegangan yang terukur adalah:
Teg VDC = (2.5/250)x 110 = 1.1 Volt
2. Skala saklar pemilih = 10
Skala terbesar yang dipilih = 10
Nilai yang ditunjuk jarum = 4.4 (perhatikan skala 0-10)
Maka nilai Tegangan yang terukur adalah:
Teg VDC = (10/10)x 4.4 = 4.4 Volt
3. Skala saklar pemilih = 50
Skala terbesar yang dipilih = 50
Nilai yang ditunjuk jarum = 22 (perhatikan skala 0-50)
Maka nilai Tegangan yang terukur adalah:
Teg VDC = (50/50)x 22 = 22 Volt
4. Skala saklar pemilih = 1000
Skala terbesar yang dipilih = 10
Nilai yang ditunjuk jarum = 4.4 (perhatikan skala 0-10)
Maka nilai Tegangan yang terukur adalah:
Teg VDC = (1000/10)x 4.4 = 440 Volt
Contoh Pengukurannya:
Posisi Alat ukur saat mengukur Tegangan DC (Voltage)
Tingkat keakuratan
Range selector
10 V
0 10 V
50 V
10 50 V
250 V
50 250 V
750 V
250 750 V
Berapakah Nilai tegangan DCV yang terukur saat Saklar Pemilih (Range Selector)
berada pada Posisi:
1. 10
2. 250
3. 750
Jawab:
1. Skala saklar pemilih = 10
Skala terbesar yang dipilih = 10
Nilai yang ditunjuk jarum = 4.4 (perhatikan skala 0-10)
Maka nilai Tegangan yang terukur adalah:
Teg VAC = (10/10)x 4.4 = 4.4 Volt
2. Skala saklar pemilih = 250
Skala terbesar yang dipilih = 250
Nilai yang ditunjuk jarum = 110 (perhatikan skala 0-250)
Maka nilai Tegangan yang terukur adalah:
Teg VAC = (250/250)x 4.4 = 110 Volt
3. Skala saklar pemilih = 750
Skala terbesar yang dipilih = 10
Nilai yang ditunjuk jarum = 4.4 (perhatikan skala 0-10)
Contoh :
Posisi Alat ukur saat mengukur Tegangan AC (Voltage)
Gambar 3.5 Pengukuran ACV Pada Jala-Jala Listrik Rumah PLN (220V)
Gambar 3.6 Hasil Pengukuran ACV Pada Jala-Jala Listrik Rumah PLN (220V)
layar pada analog itu sendiri. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar
berikut.
Pada avometer analog tipe YX-360TRF ini terdapat range selector yaitu
tingkatan pengkalian dimana kita bisa mengkalikan hasil pembacaan
tahanan yang kita lakukan dengan memutar selector yang sesuai dengan
nilai tahanan yang sudah di perhitungkan sebelumnya. Mari kita lihat
tabel dibawah ini.
Tabel 3.4 Skala Tahanan ()
Range Position
Hasilnya kalikan
dengan
X1
X1
X 10
X 10
X 100
(Ohm)
X 100
X 1K
X 1.000
X 100K
X 100.000
Contoh :
Perhitungannya
a) Gelang pertama coklat bernilai = 1
b) Gelang kedua abu-abu bernilai = 8
c) Gelang ketiga coklat bernilai = 10
d) Gelang keempat emas bernilai = 5%
18 10 = 180 dengan toleransi 5%
3. Ketika jarum analog sudah mulai bergerak dan berhenti di salahsatu angka
yang ditujukan oleh jarum tersebut maka itulah hasil pengukuran yang di
baca pada avometer analog tersebut berdasarkan pengukuran yang sudah
dilakukan tadi. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa jarum analog
berhenti pada angka 2 strip sebelum 200 . Jadi bisa kita lihat hasil
pengukurannya adalah 180 karena diantara angka 100 dan 200 terdapat
10 strip, dimana setiap strip tersebut bernilai 10 .
Catatan : Setiap kali menggunakan alat ukur avometer analog pada
pengukuran tahanan haru di kalibrasi terlebihi dahulu sebelumnya.
E. Mengukur Kapasitansi (C)
1. Setel kenop pemilih rentang ke C (F).
2. Ukur kapasitansi dengan menerapkan pin tes untuk kapasitor
yang akan diukur setelah penyesuaian 0 dibuat dengan cara yang
sama seperti pada pengukuran resistansi.
3. Pointer bergerak skala penuh oleh muatan arus ke kapasitor.
Namun, pointer secara bertahap mulai kembali ke fiturnya
original posisi. Bacanilai maksimum yang ditunjukkan pada C
(F) skala.
Catatan: Pastikan untuk sirkuit pendek kedua ujung kapasitor untuk
debit sebelum pengukuran awal atau dalam kasus tersebut setelah
pengukuran dilakukan. Perhatikan karena polaritas (+ dan -) dari
kapasitor.(Hubungkan sisi + dari kapasitor ke sisi meter)
F. Perawatan Alat Ukur Avometer Analog (Sanwa YX360TRF)
Dalam melakukan perawatan alat ukur Avometer Analog ini ada beberapa
hal yang perlu di perhatikan diantaranya sebagai berikut.
1. Penyimpanan Alat ukur avometer
a. Penyimpanan mencegah kejutan berturut-turut pada multimeter dari
getaran oleh pembebanan pada sepeda motor atau sejenisnya.
b. Jaga multimeter dari debu kelembaban.
c. Jangan meninggalkan multimeter untuk waktu yang lama di tempat
temperatur tinggi (lebih tinggi dari 55 C) kelembaban tinggi (lebih
tinggi daripada 80 %) dan mengandung embun.
2. Mengganti Sekring
Jika beban lebih di atas tegangan penyalaan (kira-kira 100 V)
diberikan pada DC A dan range, sekering tidak berfungsi sebagai
pelindung rangkaian. Maka, berikut langkah-langkah mengganti
sekring pada avometer analog.
1. Lepaskan sekrup pengunci di belakang case menggunakan obeng
+ dan pindahkan
2. Posisi sekring di papan rangkain tercetak bagian dalam meter.
3. Lepaskan sekring dari dudukannya kemudian cek apabila sekring
putus ganti dengan yang baru sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.
3. Mengganti Baterai
Cara mengganti baterai
1. Lepaskan sekrup pengunci di belakang.
2. Keluarkan baterai kering UM-3.
3. Ganti dengan baterai yang baru. Letakkan kembali case
belakang seperti semula dan kencangkan sekrupnya.
Catatan : Sebelum baterai diganti ada baik kita ukur telebih dahulu
tegangan pada baterai tersebut apbila tegangan berada pada nilai 3 V
maka baterai tidak usah di ganti, namun apabila tegangan berada
dibawah nilai 3 V maka baterai harus diganti. Berikut ilustrasi
terhadap penggantian baterai.
d. Rangkuman
Kelebihan :
Analog multimeter SANWA YX360TRF:
a) Mudah untuk membaca nilai rata-rata perubahan nilai dalam siklus pendek
b) Sebuah tester digital tidak memberikan penentuan nilai stabil.
c) Tidak perlu untuk catu daya operasi kecuali untuk rentang resistensi (termasuk
Model EM7000 mengintegrasikan amplifier, dan CX506a mengintegrasikan
osilator) dan nol-pusat fungsi.
d) Cocok untuk penilaian berdasarkan oleh intuisi.
Fitur:
a) Multitester tahan banting
b) Multitester Null (pusat nol) 5 / 25 pada DCV
c) Resistansi tinggi hingga 200M dengan tegangan rendah
d) Cover pelindung bodi
e) Kapasitansi, dB, pengukuran Li
f) Bandwidth : 30 100kHz (AC10V)
Dalam
melakukan
Perawatan
avometer
analog
sebaiknya
kita
Pilih skala sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur. Jika Arus yang
akan diukur adalah 100mA maka putarlah saklar selector ke 300mA (0.3A).
Jika Arus yang diukur melebihi skala yang dipilih, maka sekering (fuse)
dalam Multimeter akan putus. Kita harus menggantinya sebelum kita dapat
memakainya lagi.
2. Pengukuran ACV
Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika
ingin mengukur 220 Volt, putar saklar selector ke 300 Volt (khusus
Analog Multimeter)
**Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka
disarankan untuk memilih skala tegangan yang tertinggi untuk
menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
Pengukuran DCV
Pilih skala sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan diukur. Biasanya
diawali ke tanda X yang artinya adalah Kali. (khusus Multimeter
Analog)
g. Lembar kerja
ALAT :
1. Alat Tulis dan Alat Gambar
2. Avometer Analog (Sanwa YX360TRF)
BAHAN :
1. 5 buah resistor
2. 2 buah baterai basah (Mobil/Motor)
3. 2 buah baterai kering
4. Aliran Listrik Sekolah (Jala-Jala PLN)
KESELAMATAN KERJA :
1. Selalu hati-hati dalam menempatkan Alat ukur multi meter
2. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
3. Merusakkan alat karena kecerobohan, wajib mengganti atau memperbaiki
LANGKAH KERJA :
1. Siapkan alat ukur avometer analog dan pastikan avometer analog tersebut
dalam kondisi baik dan dapat digunakan.
TUGAS :
1. Jelaskan kegunaan dari alat ukur AVOmeter Analog !
2. Jelaskan secara umum cara menggunakan Alat ukur Avometer Analog
berikan langkah-langkah melakukan pengukuran (DCV, ACV, DcmA, dan
) !
3. Buat Laporan hasil praktikum cara menggunakan alat ukur avometer
analog tersebut !
Pengukuran Tahanan () :
HASIL PEMBACAAN
NO RESISTOR PENGHITUNGAN
ANALOG
(WARNA)
1
R1
2
R2
3
R3
4
R4
5
R5
KONDISI
BATERAI
MOBIL/MOTOR
BATERAI A
BATERAI B
HASIL PEMBACAAN
KONDISI
BATERAI
MOBIL/MOTOR
JALA-JALAN
PLN
HASIL PEMBACAAN
KONDISI
HASIL PEMBACAAN
KONDISI
Pengukuran (DCmA)
NO
1
2
BATERAI
KERING
BATERAI A
BATERAI B
a. Uraian Materi
1.2 Pengukuran Avometer Digital (Sanwa CD800a)
Avometer Digital (Sanwa CD800a) memiiki spesifikasi sebagai berikut.
Spesifikasi :
- 3-3/4 digit, 4000 hitungan.
- Dapat mengukur:
* DCV, range
400m/4/40/400/600V, resolusi
0,1 mV.
* ACV, range 4/40/400/600V,
resolusi 1 mV.
* DCA, range 40m/400mA,
resolusi 0,01 mA.
* ACA, range 40m/400mA,
resolusi 0,01 mA.
* Resistance, range
400/4k/40K/400k/4M/40M ohm,
resolusi 0,1 ohm.
* Capacitance: range
50n/500n/5/50/100F,
resolusi 0,01nF.
* Frekuensi, range 5Hz -100kHz.
Mengukur Tegangan DC
Gambar 4.2 Pengukuran DCV Menggunakan Avometer Digital pada Baterai Basah
2. Putar selector kearah V. Kemudian pilih posisi pada display DCV yang
di tunjukkan dengan adanya simbol Garis dan putus-putus pada display
tersebut dengan menekan tombol select.
3. Tempat kan kedua test pin (-) dan test pin (+) secara paralel sesuai pada
gambar. Test pin (-) yang berwarna hitam di tempelkan pada kutub
negatif baterai dan test pin (+) yang berwarna merah di tempelkan pada
kutub positif baterai.
4. Kemudian setelah kedua test pin menempel pada kedua kutub baterai
tahan sebentar sampai di peroleh angka yang konstant, baru lah tekan
tombol hold untuk menahan hasil pengukuran yang sudah terlihar pada
layar (display).
5. Baca hasil pengukuran DCV tadi. Pada gambar diatas tampak terlihat 11
V pada tegangan baterai basah tersebut.
Mengukur Tegangan AC
2. Putar selector kearah V. Kemudian pilih posisi pada display ACV yang
di tunjukkan dengan adanya simbol seperti huruf S posisi horizontal
pada display tersebut dengan menekan tombol select.
3. Tempat kan kedua test pin (-) dan test pin (+) secara acak boleh mana
saja pada kedua lubang jack stop kontak yang terhubung dengan jalajalan PLN rumah.
4. Kemudian setelah kedua test pin menempel pada kedua lubang stop
kontak tersebut tahan sebentar sampai di peroleh angka yang konstant,
baru lah tekan tombol hold untuk menahan hasil pengukuran yang sudah
terlihar pada layar (display).
5. Baca hasil pengukuran ACV tadi. Pada gambar diatas tampak terlihat
230,8 Volt pada tegangan jala-jalan PLN rumah tersebut.
B. Mengukur Arus
Mengukur Arus AC
2. Putar selector kearah A. Kemudian pilih posisi pada display ACmA yang
di tunjukkan dengan adanya simbol seperti huruf S posisi horizontal
pada display tersebut dengan menekan tombol select.
3. Tempat kan kedua test pin (-) dan test pin (+) secara acak boleh mana
saja pada kedua lubang jack stop kontak yang terhubung dengan jalajalan PLN rumah.
4. Kemudian setelah kedua test pin menempel pada kedua lubang stop
kontak tersebut tahan sebentar sampai di peroleh angka yang konstant,
baru lah tekan tombol hold untuk menahan hasil pengukuran yang sudah
terlihar pada layar (display).
5. Baca hasil pengukuran ACmA tadi. Pada gambar diatas tampak terlihat
10,29 mA pada arus jala-jalan PLN rumah tersebut.
Mengukur Arus DC
2. Putar selector kearah A. Kemudian pilih posisi pada display DCA yang
di tunjukkan dengan adanya simbol Garis dan putus-putus pada display
tersebut dengan menekan tombol select.
3. Tempat kan kedua test pin (-) dan test pin (+) secara paralel sesuai pada
gambar. Test pin (-) yang berwarna hitam di tempelkan pada kutub
negatif baterai dan test pin (+) yang berwarna merah di tempelkan pada
kutub positif baterai.
4. Kemudian setelah kedua test pin menempel pada kedua kutub baterai
tahan sebentar sampai di peroleh angka yang konstant, baru lah tekan
tombol hold untuk menahan hasil pengukuran yang sudah terlihar pada
layar (display).
5. Baca hasil pengukuran DCA tadi. Pada gambar diatas tampak terlihat
1,47 mA pada Arus baterai basah tersebut.
C. Mengukur Tahanan
2. Tempatkan test pin (-) yang berwarna hitam ke salahsatu ujung resistor
dan test pin (+) yang berwarna merah ke salahsatu ujungnya lagi pada
resistor tersebut.
3. Putar range selector ke arah dikarenakan resistor tersebut sebelumnya
sudah di hitung terlebih dahulu besar tahanannya adalah sebesar 180 .
Dengan membaca gelang berwarna coklat pada gelang pertama,
gelang berwarna abu-abu pada gelang kedua, gelang berwarna
coklat pada gelang ketiga, dan gelang berwarna emas pada gelang
keempat.
Perhatikan tabel warna untuk resistor berikut.
Perhitungannya
a. Gelang pertama coklat bernilai = 1
b. Gelang kedua abu-abu bernilai = 8
c. Gelang ketiga coklat bernilai = 10
d. Gelang keempat emas bernilai = 5%
18 10 = 180 dengan toleransi 5%
Pada avometer digital ini nilai dari tahan yang diukur langsung terbaca secara
jelas yaitu, 176,2 .
b. Rangkuman
Multimeter digital mampu menampilkan beberapa pengukuran untuk arus
miliamper, temperatur C, tegangan milivolt, resistansi ohm, frekuensi Hz,
daya listrik mW sampai kapasitansi nF
Multimeter digital, terdiri dari tiga jenis alat ukur sekaligus, yaitu mengukur
tegangan, arus, dan tahanan. Mampu untuk mengukur besaran listrik DC
maupun AC. Sakelar pemilih mode digunakan untuk pemilihan jenis
pengukuran, mencakup tegangan AC/DC, pengukuran arus AC/DC,
pengukuran tahanan, pengukuran diode, dan pengukuran kapasitor.
Terminal kabel untuk tegangan dengan arus berbeda. Terminal untuk pengukuran
arus kecil 300 mA dengan arus sampai 10 A dibedakan.
Auto-mulai, yang memilih rentang yang benar untuk kuantitas yang diuji
sehingga yang paling signifikan angka yang akan ditampilkan. Sebagai contoh,
empat digit multimeter akan secara otomatis memilih rentang yang tepat untuk
menampilkan 1,234 bukannya 0,012, atau overloading. Auto-mulai meter biasanya
menyertakan fasilitas untuk 'membekukan' meteran rentang tertentu, karena
pengukuran yang menyebabkan berbagai perubahan yang sering mengganggu
pengguna.
yang diberikan adalah positif (setuju dengan meteran memimpin label) atau negatif
(berlawanan polaritas untuk meteran lead).
Alat ukur Multimeter digital menunjukan kebesaran yang diukur dalam bentuk
angka. Dengan multimeter digital kesalahan pembacaan dihilangkan oleh
penunjukan langsung dengan angka kebesaran yang diukur dan titik desimal
ditunjukan pula secara langsung untuk memudahkan pengukuran.
Keuntungan Multimeter Digital:
c. Tes formatif 4
1. Jelaskan cara melakukan pengukuran arus listrik AC dan DC menggunakan
avometer digital terhadap rangkaian kelistrikan !
2. Jelaskan cara melakukan pengukuran tegangan listrik AC dan DC
menggunakan avometer digital terhadap rangkaian kelistrikan !
Modul Pembelajaran Avometer | 57
Pilih skala sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur. Jika Arus yang
diukur melebihi skala yang dipilih, maka sekering (fuse) dalam Multimeter
akan putus. Kita harus menggantinya sebelum kita dapat memakainya lagi.
2. Pengukuran ACV
Pengukuran DCV
e. Lembar kerja
ALAT :
1. Alat Tulis dan Alat Gambar
2. Avometer Digital (Sanwa CD800a)
BAHAN :
1. 5 buah resistor
2. 2 buah baterai basah (Mobil/Motor)
3. 2 buah baterai kering
4. Aliran Listrik Sekolah (Jala-Jala PLN)
KESELAMATAN KERJA :
1. Selalu hati-hati dalam menempatkan alat ukur avometer
2. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
3. Merusakkan alat karena kecerobohan, wajib mengganti atau memperbaiki
LANGKAH KERJA :
1. Siapkan alat ukur avometer digital dan pastikan avometer digital tersebut
dalam kondisi baik dan dapat digunakan.
TUGAS :
1. Jelaskan kegunaan dari alat ukur AVOmeter Analog !
2. Jelaskan secara umum cara menggunakan Alat ukur Avometer Analog
berikan langkah-langkah melakukan pengukuran (DCV, ACV, DcmA, dan
) !
3. Buat Laporan hasil praktikum cara menggunakan alat ukur avometer digital
tersebut !
Pengukuran Tahanan () :
HASIL PEMBACAAN
NO RESISTOR PENGHITUNGAN
ANALOG
(WARNA)
1
R1
2
R2
3
R3
4
R4
5
R5
KONDISI
BATERAI
MOBIL/MOTOR
BATERAI A
BATERAI B
HASIL PEMBACAAN
KONDISI
HASIL PEMBACAAN
KONDISI
BATERAI
MOBIL/MOTOR
JALA-JALAN
PLN
Pengukuran (DCmA)
NO
1
2
BATERAI
KERING
BATERAI A
BATERAI B
HASIL PEMBACAAN
KONDISI
BAB III
EVALUASI
A. Pertanyaan
1. Ada berapa jenis AVO meter berdasarkan prinsip kerjanya? Sebutkan dan
Jelaskan!
2. Apa yang dimaksud dengan AVO meter berdasarkan fungsi dan
singkatannya?
3. Sebutkan nama bagian-bagian dari AVO meter Analog! Jelaskan
fungsinya!
4. Pada AVO meter, apakah yang perlu diatur apabila ingin kedudukan jarum
penunjuk berada pada posisi nol dalam mengukur resistansi? Jelaskan !
5. Tentukan Nilai AC jika Batas Ukur yang digunakan 10 VAC dengan Skala
Maksimum 10 VAC pada saat jarum petunjuk berada pada posisi 5,5
VAC!
6. Tentukan Nilai DC mA jika Batas Ukur 25, Jarum Petunjuk sebesar 100
pada skala meter dari Skala Maksimum 250 mA!
7. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan efek pembebanan pada voltmeter !
8. Sebutkanlah hal-hal yang harus diperhatikan pada penggunaan voltmeter !
9. Bagaimana cara mengukur nilai resistansi dengan menggunakan AVO
meter? Jelaskan!
10. Gambar dan Jelaskan cara melakukan pengukuran amperemeter dan volt
meter !
3.
Tombol pengatur nol Ohm (Zero Ohm Adjust Knob), berfungsi untuk
mengatur jarum penunjuk pada posisi nol ().
10
10
6.
100
20
5,5
5,5
7. yang dimaksud dengan efek pembebanan pada voltmeter adalah Bila sebuah
voltmeter dihubungkan antara dua titik di dalam sebuah rangkaian tahanan
tinggi, dia bertindak sebagai shunt bagi bagian rangkaian sehinga
memperkecil tahanan ekivalen dalam bagian rangkaian tersebut. Berarti
voltmeter akan menghasilkan penunjukan tegangan yang lebih rendah dari
yang sebenarnya sebelum dihubungkan.
8. Hal-hal yang harus diperhatikan pada penggunaan voltmeter adalah
a. Memeriksa polaritas dengan benar, apabila salah dalam penempatan
polaritas dapat menyebabkan jarum penunjuk menyimpang ke kiri dan
tidak dapat membaca nilai yang diukur.
Soal A
5
30
Rparalel = 6 (Ohm)
Soal B Rseri = 15 + 5 + 30 = 50
Soal C Rtotal = Rseri + Rparalel
Rtotal = 15 + 15 = 30
1
1
30
1
30
2
30
Rparalel = 15
10. Voltmeter
Pada saat mengukur tegangan baik itu teggangan AC maupun DC, maka
Alat ukur mesti di pasang paralel terhadap rangkaian. Maksud paralel adalah
kedua terminal pengukur ( Umumnya berwarna Merah untuk positif (+) dan
Hitam untuk Negatif (-) ) harus membentuk suatu titik percabangan dan
bukan berjejer (seri) terhadap beban. Pemasangan yang benar dapat dilihat
pada gambar berikut:
Amperemeter
Untuk melakukan pengukuran ARUS yang mesti diperhatikan yaitu posisi
terminal harus dalam kondisi berderetan dengan Beban, sehingga untuk
melakukan pengukuran arus maka rangkaian mesti di Buka / diputus / Open
circuit dan kemudian menghubungkan terminal alat ukur pada titik yang
telah terputus tersebut. Pemasangan yang benar dapat dilihat pada gambar:
BAB IV
PENUTUP
Siswa yang telah mencapai syarat kelulusan minimal 75 yang ditetapkan
dapat melanjutkan ke modul berikutnya. Sebaliknya apabila tidak memenuhi nilai
tersebut maka dinyatakan belum lulus dan diwajibkan untuk mengulang modul ini
serta belum diperkenankan untuk melanjutkan ke modul berikutnya.
LEMBAR PENILAIAN
Nama Siswa
Kelas/Semester
Guru
Bobot
10 %
80%
10%
100 %
Item Penilaian
Rentang
Skor
A.
1.
2.
3.
Proses
Penggunaan Alat
Langkah Kerja
Keselamatan Kerja dalam
menggunakan alat
4. Perawatan Alat
Alokasi Waktu
Lebih Lambat dari alokasi
Sesuai Alokasi
Lebih Cepat Dari Alokasi
Jumlah
1-2,5
1-2,5
1-2,5
1-2,5
B. Produk
1. Menyelesaikan Kegiatan Belajar
1 : Dasar-dasar Listrik
2. Menyelesaikan Kegiatan Belajar
2 : Alat Ukur Avometer Analog
dan Digital
3. Menyelesaikan Kegiatan Belajar
3 : Penggunaan Alat Ukur
Avometer Analog (Sanwa
YX360TRF)
4. Menyelesaikan Kegiatan Belajar
4 : Penggunaan Alat Ukur
Avometer Digital (Sanwa
CD800a)
C.
1.
2.
3.
Skor
Hasil
1-20
1-20
1-20
1-20
6
8
10
TOTAL
DAFTAR RUJUKAN
Anonim. 19 April 2013. Contoh Soal. (Online),
(http://dodoeducation.blogspot.co.id/2013/04/berikut-adalah-beberapacontoh-soal.html) diakses 3 Februari 2016
Anonim. 2015. (Online), (https://www.academia.edu/7465278/Pretest-avometer)
diakses, 3 Februari 2016
Anonim. 23 April 2010. Soal Ulangan Pengukuran Listrik (Online),
(http://elektrokezam.blogspot.co.id/2010/04/soal-ulangan-pengukuranlistrik-smkn-26.html) diakses, 3 Februari 2016
Anonim. 2015. Modul Praktek Mata Kuliah DTG1G3 Rangkaian Listrik.
Bandung: Universitas Telkom Bandung
Anonim. 23 Oktober 2013. (Online),
(https://abengblog.wordpress.com/2013/10/23/pengembangan-modul/)
diakses, 10 Juni 2015
Anonim. Maret 2013. (Online),
(http://www.kajianpustaka.com/2013/03/pengertian-kelebihan-kelemahanmodul-pembelajaran.html) diakses, 10 Juni 2015
Husni, Mohammad. 2000. Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan
Sistem Kelistrikan. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.
Hyundai Motor Company. 7 Oktober 2015. Dasar Kelistrikan. (Online),
(http://training.hmc.co.kr). E-mail kepada daniyusuf@gmail.com
Kho, Dickson. Februari 2016. (Online), (http://teknikelektronika.com/caramenggunakan-multimeter-multitester/) diakses, 14 April 2016
Rizki Wahyuda. Januari 2015.(Online), (http://instrumencollege.blogspot.co.id/2015/01/soal-pengukuran-alat-ukur.html) diakses 3
Februari 2016
Sasongko, 2013. Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif SMK Kelas X Semester 2.
Jakarta: Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik & Tenaga
Kependidikan.
Wakhinuddin. 21 Juli 2009. Pendidikan Kejuruan, (Online),
(https://wakhinuddin.wordpress.com/2009/07/21/pendidikan-kejuruan/)
diakses, 11 Mei 2015
Wijanarko, Dwi & Abdurrahman. 2008. Kelistrikan Otomotif. Semarang: Jurusan
Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
Modul Pembelajaran Avometer |69