Anda di halaman 1dari 28

IKATAN KIMIA

Dyna Putri Mayaserli, M. Si


IKATAN KIMIA

Gaya tarik menarik yang kuat antara atom – atom


tertentu di dalam suatu zat.
Perubahan kimia atau reaksi kimia terjadi karena
penggabungan atau pemisahan atom – atom
dengan cara tertentu sehingga terbentuk zat
yang lebih stabil.
1. Ikatan ion

➢ Ikatan ion adalah ikatan kimia yang


terbentuk akibat gaya tarik menarik antara
ion positif (kation) dengan ion negatif (anion)
atau akibat serah terima elektron dari suatu
atom ke atom yang lain.

➢ Ikatan ion terjadi antara atom logam dengan


unsur nonlogam.

Contoh : NaCl, KI
2. Ikatan kovalen

➢ Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi


akibat pemakaian bersama pasangan elektron
oleh dua atom yang berikatan.

➢ Ikatan kovalen terbentuk diantara dua atom


yang sama – sama ingin menangkap elektron
(semilogam dan bukan logam)

Contoh : CH4, O2, Cl2


Macam-macam ikatan kovalen

◼ Kovalen tunggal, contoh: Cl―Cl


◼ Kovalen rangkap dua, contoh: O═O
◼ Kovalen rangkap tiga, contoh: N≡N
◼ Kovalen koordinat, contoh: O═N→O

10
TERJADINYA IKATAN KOVALEN
Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron
yang berasal dari atom-atom yang berikatan. Ikatan ini terjadi antara
unsur nonlogam dengan nonlogam yang sama-sama ingin menangkap
elektron.
Contoh :
Pada senyawa FCl

Perhatikan elektron ikatan ( bonding electron ) yang berada di antara F


dan Cl. Pasangan elektron ikatan ini berasal dari F dan Cl. Sepasang
elektron ikatan tersebut digunakan bersama sehingga setelah berikatan
elektron valensi kedua atom “seolah-olah” menjadi 8 ( oktet ) seperti
gas mulia.
IKATAN KOVALEN RANGKAP
Ikatan ini melibatkan pemakaian bersama lebih dari satu pasang
elektron oleh
dua atom yang berikatan. Ikatan kovalen rangkap/ ganda dibedakan
menjadi
dua yaitu ikatan kovalen rangkap dua dan ikatan kovalen rangkap tiga.
Ikatan kovalen rangkap dua
Contoh :
Ikatan kovalen rangkap tiga
Contoh :
Ikatan antara atom oksigen dengan atom nitrogen dalam molekul NO

Ikatan ganda tiga yang dimiliki N2(g) sangat kuat sehingga di udara N2 sulit
bereaksi, N2 merupakan unsur terbanyak. N2 keluar masuk tubuh manusia
tanpa mengalami perubahan kimia. Pada suhu dan tekanan tinggi N2 baru
bisa bereaksi membentuk senyawa.
3. Ikatan logam

➢ Ikatan ion logam dengan ion logam dengan


bantuan kumpulan elektron sebagai pengikat
atom – atom positif logam

➢ Ikatannya membentuk kristal logam dan unsur


– unsur logam menunjukkan sifat yang khas
berupa zat padat pada suhu kamar, dapat
ditempa dan merupakan penghantar listrik
yang baik.

➢ Gaya tarik menarik ini cukup kuat, sehingga


pada umumnya unsur logam mempunyai TD
dan TL yang tinggi
4. Ikatan Hidrogen

➢ Gaya antar molekul yang kuat dalam senyawa


hidrogen dengan unsur F, O dan N

➢ Ikatan hidrogen jauh lebih kuat dari pada


gaya Van Der Waals

➢ Senyawa yang berikatan hidrogen memiliki


titik didih yang lebih tinggi dibandingkan
dengan senyawa yang tidak mempunyai ikatan
hidrogen.
5. Gaya Van Der Waals

➢ Gaya Van Der Waals adalah gaya tarik


menarik antar molekul dalam senyawa
kovalen.

➢ Semakin besar jumlah elektron atau massa


molekul zat, gaya Van Der Waals akan
semakin kuat sehingga energi yang dibutuhkan
untuk memutuskan ikatan antarmolekul
semakin besar
Muatan Formal

Metoda untuk memperkirakan muatan suatu atom dalam berbagai


variasi struktur Lewis yang mungkin
Dapat digunakan untuk memilih struktur Lewis yang paling
stabil/sesuai (yang mempunyai muatan formal paling kecil)

jumlah elektron valensi elektron setengah jumlah


= pada atom netral ( )
bebas + elektron ikatan
Aturan Oktet dan Duplet

OKTET
11Na (2. 8. 1) → ion Na (2 . 8) melepas 1e
+

19K (2.8.8.1) → melepas 1 elektron


→ ion K+: 2.8.8 sesuai struktur 18Ar

12Mg (2. 8. 2) → ion Mg2+ (2 . 8) melepas 2 e


20Ca (2.8.8.2) → melepas 2 elektron
→ ion Ca+2 : 2.8.8 sesuai struktur 18Ar

Li (2. 1) → ion Li+ (2) melepas 1e struktur He Duplet


IKATAN KIMIA
Aturan Oktet
Atom-atom berikatan supaya kulit terluarnya
terisi 8 elektron (oktet)
➢ Ikatan Ion, contoh NaCl

Na ● + Cl → Naˉ+ Clˉ
Na+ Cl
➢Ikatan Kovalen, contoh HCl
H● + ● Cl → H● ●Cl
H Cl
biasa ditulis H─Cl 23
Penyimpangan aturan oktet
➢Oktet tak lengkap (kurang dari 8)
NO2 BF3

:F— B— F:
•• ••
:
•• • ••
O= N→O
•• •• ••
•• |
Pada N
: F:
••

elektron terluarnya Pada B


menjadi 7 elektron terluarnya
menjadi 6
24
Penyimpangan aturan oktet
➢Oktet berkembang (lebih dari 8)
PCl5 Cl SF6 F
F F
Cl P Cl S
F F
Cl Cl F
Pada P Pada S
elektron terluarnya elektron terluarnya
menjadi 10 menjadi 12 25
Untuk memenuhi hukum oktet / duplet, atom-atom unsur
cenderung melakukan salah satu dari cara-cara berikut :
1. Melepas Elektron
Kecenderungan melepaskan elektron terjadi pada unsur logam yang
mempunyai energi ionisasi relatif kecil (bersifat elektropositif). Atom unsur
logam cenderung melepas elektron valensinya mebentuk ion+x
dengan x = nomor golongan utama.
Atom-atom melepaskan elektron agar elektron valensinya menjadi 8 (oktet)
atau agar elektron valensinya menjadi 2 (duplet), seperti gas mulia (golongan
VIIIA/ gas inert).
Contoh :

Oktet
Atom Na (2. 8. 1) → ion Na+ (2 . 8) + 1e
Atom Mg (2. 8. 2) → ion Mg2+ (2 . 8) + 2e

Duplet
Atom Be (2. 2) → ion Be2+ (2) + 2e
Atom Li (2. 1) → ion Li+ (2) + 1e
2. Menyerap Elektron
Pencapaian kestabilan dengan menyerap elektron dilakukan oleh unsur non
logam karena mempunyai afinitas elektron atau kelektronegatifan yang relatif
besar (bersifat elektronegatif).
Jumlah elektron yang diserap adalah = x dan terbentuk ion – x
Atom-atom menyerap/ mengikat elektron supaya memiliki elektron valensi 8
(oktet) atau 2 (duplet) seperti gas mulia (gas inert/ golongan VIIIA).

Contoh :
O (2. 6) + 2 e → ion O2- (2 . 8) Oktet
N (2. 5) + 3 e → ion N3- (2 . 8)

Anda mungkin juga menyukai