Anda di halaman 1dari 8

RANGKUMAN MATERI USP ( UJIAN SATUAN PENDIDIKAN )

BAHASA INDONESIA KELAS XII TAHUN PELAJARAN 2022-2023

BAGIAN 1, MATERI KELAS X

1. TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI


- STRUKTUR TEKS
Teks laporan hasil observasi memiliki struktur teks, yaitu 1) pernyataan umum/definisi umum, 2)
aspek yang dilaporkan/deskripsi bagian, 3) deskripsi manfaat.

1) Pernyataan Umum
Bagian kedua dari teks laporan hasil observasi adalah klasifikasi umum. Klasifikasi
umum sendiri memuat garis besar dari sebuah fenomena benda yang sedang
dibicarakan. Dalam teks laporan observasi ini klasifikasi umum memiliki tugas untuk
mengenalkan berbagai informasi yang akan disajikan kepada pembaca.

2. Deskripsi Bagian
Bagian yang ketiga dari teks laporan hasil observasi adalah deskripsi bagian. Deskripsi
bagian biasanya memuat berbagai gambaran tentang benda atau fenomena yang sedang
dilakukan observasi. Sebagai contoh, apabila sedang meneliti tumbuhan, maka
informasi yang disajikan harus mampu mengenalkan tentang fisik bunga, akar, buah,
dan juga data dari orang lain.

3. Deskripsi Manfaat
Bagian yang keempat dari teks laporan hasil observasi adalah deskripsi bagian atau
manfaat dari laporan yang ditulis. Deskripsi manfaat sendiri berisi tentang berbagai segi
manfaat sekaligus beberapa sifat khusus dari objek yang dilaporkan. Pada deskripsi
manfaat, biasanya penulis juga menyajikan suatu simpulan yang mewakili seluruh
informasi dari teks laporan hasil observasi.

E. Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi


Setelah mengetahui pengertian, tujuan, ciri-ciri, hingga struktur, selanjutnya akan
dijelaskan tentang kaidah kebahasaan pada teks laporan hasil observasi. Kaidah
kebahasaan sendiri merupakan gaya bahasa khas yang dimiliki oleh sebuah teks. Kaidah
kebahasaan ini biasanya digunakan untuk membedakan antara teks satu dengan teks
yang lain.

KAIDAH KEBAHASAAN TEKS LHO


Penggunaan kaidah kebahasaan pada teks laporan hasil observasi banyak
menggunakan kata benda atau frasa nomina. Selanjutnya, setelah banyak menggunakan
kata benda akan dilanjut dengan deskripsi atau deskripsi. Misalnya saja pada contoh
kalimat, ‘makanan yang ada di dapur’. Pada kalimat tersebut, kata benda berupa
‘makanan’ termasuk dalam kelompok kata benda atau frasa nomina. Sementara, kata ‘di
dapur’ memiliki fungsi kata sebagai kata deskriptif yaitu untuk menjelaskan kata
sebelumnya. Hal ini berarti, frasa pada kalimat tersebut adalah semua makanan yang
ada di dapur.
1. Verba Relasional
Kaidah kebahasaan yang pertama pada teks laporan hasil observasi adalah verba
relasional. Verba relasional biasanya digunakan pada beberapa istilah tertentu di
bidang tertentu. Contoh kata verba ini yaitu seperti, terdiri atas, disebut, merupakan,
termasuk, digolongkan. Contoh pemakaian kalimat verba relasional misalnya yaitu
‘pensil merupakan salah satu alat tulis’.

Pada teks laporan hasil observasi tidak hanya menggunakan verba relasional. Namun,
juga kerap kali menggunakan kata verba aktif. Kata-kata pada verba aktif tidak terlalu
banyak imbuhan kata, misalnya seperti makan, minum, tidur.

2. Kata Penghubung
Kaidah kebahasaan yang kedua pada teks laporan hasil observasi adalah kata
penghubung. Penggunaan kata penghubung dalam teks laporan hasil observasi banyak
sekali ditemukan. Misalnya yaitu, kata penghubung penambahan seperti dan, serta.
Kemudian, kata penghubung persamaan, seperti sedangkan, namun, melainkan,
persamaan, tetapi. Dan yang terakhir kata penghubung pilihan, seperti atau.

3. Memakai Istilah Keilmuan


Kaidah kebahasaan yang ketiga pada teks laporan hasil observasi adalah istilah
keilmuan. Istilah keilmuan sendiri memiliki beberapa contoh, yaitu seperti;
1) degeneratif ( bersifat degenerasi )
2) mutualisme ( hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara dua
organisme, misalnya semut dan kutu daun )
3) osteoporosis ( keadaan tulang yang menjadi keropos dan lapuk )
4) infeksi ( proses pengembangan masuknya bibit penyakit (parasit/virus)menular
dalam tubuh manusia )

4. Kalimat Utama
Kaidah kebahasaan yang terakhir pada teks laporan hasil observasi adalah kalimat
utama. Kalimat utama pada teks laporan hasil observasi untuk menyusun dan
menyajikan informasi. Selanjutnya, setelah penggunaan kalimat utama, maka akan
dilanjutkan dengan kalimat penjelas yang memuat rincian informasi yang dilaporkan di
beberapa paragraf.

Contoh Teks Laporan Hasil Observasi

1. Contoh Teks Laporan Hasil Observasi 1

Buah Manggis

Pernyataan umum
Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu tanaman buah asli
Indonesia. Manggis adalah sejenis pohon hijau abadi dari daerah tropika yang diyakini
berasal dari Kepulauan Nusantara. Buah pohon manggis juga disebut manggis. Manggis
berkerabat dengan kokam, asam kandis dan asam gelugur. Manggis menyimpan
berbagai manfaat yang luar biasa bagi kesehatan atau biasa disebut sebagai pangan
fungsional.

Deskripsi Bagian
Pohon dan daun manggis memiliki ciri khas. Tinggi pohon manggis rata-rata
mencapai 6-25 m. Manggis memiliki ciri daun rapat (rimbun), duduk daun berlawanan,
dan tangkai daun pendek. Daun manggis tebal serta lebar.
Manggis juga memiliki ciri khusus pada bunganya. Bunga manggis disebut bunga
berumah dua. Pada pohon manggis bunga betina yang dijumpai, sedangkan bunga
jantan tidak berkembang sempurna. Bunga jantan tumbuh kecil kemudian mengering
dan tidak dapat berfungsi lagi. Oleh karena itu, buah manggis dihasilkan tanpa
penyerbukan. Bunga manggis termasuk bunga sendiri atau berpasangan di ujung
ranting, bergagang, dan pendek tebal. Bunga manggis berdiameter 5,5 cm. Daun kelopak
dua pasang, daun mahkota dua pasang, tebal dan berdaging, berwarna hijau – kuning
dengan pinggir kemerah-merahan. Benang sari semu dan biasanya banyak.
Buah manggis memiliki beberapa manfaat. Di kalangan masyarakat tradisional sendiri,
buah manggis dipercaya bisa menyembuhkan beberapa penyakit seperti sariawan,
disentri, amandel, abses, dengan kemampuan anti peradangan atau anti inflamasi. Hasil
penelitian ilmiah menyebutkan bahwa kulit buah manggis sangat kaya akan
antioksidan, terutama xanthone, tanin, asam fenolat maupun antosianin.

Deskripsi Manfaat
Manggis buah asli Indonesia yang khas. Selain rasa yang manis dan
penampilannya yang enak dilihat, buah manggis juga memiliki banyak kandungan yang
bermanfaat untuk kesehatan.
2. Contoh Teks Laporan Hasil Observasi 2

Biota Laut

Pernyataan Umum
Biota laut adalah seluruh makhluk hidup yang berkembang biak di laut. Biota
laut yang ada di perairan Indonesia merupakan salah satu kekayaan yang sangat
berlimpah. Biota laut itu di antaranya ada terumbu karang, ikan, dan tumbuh-tumbuhan
laut yang menjadi bagian dari ekosistem laut.

Deskripsi Bagian
Terumbu karang di Taman Nasional Bunaken sangat banyak jenisnya. Terumbu
karang ini hidup di pantai atau daerah yang terkena cahaya matahari dan hidup di
perairan yang berada kurang lebih lima puluh meter di bawah permukaan laut dengan
suhu tertentu, serta di air jernih yang tidak terkena polusi. Di samping terumbu karang,
Taman Nasional Bunaken juga dihuni beragam jenis ikan, seperti ikan kuda gusumi, oci
putih, lolosi ekor kuning, dan goropa. Ikan lain di laut indonesia yang sudah dijadikan
industri, antara lain ikan tuna, tongkol, tenggiri, kerapu, dan baronang.
Di samping terumbu karang dan ikan, laut Indonesia juga memiliki tumbuhan
laut. Di Pulau Pari, Kabupaten Kepulauan Seribu, misalnya dibudidayakan rumput laut
dan penanaman bakau. Rumput laut di sini sangat beragam bentuknya, ada yang bulat
seperti tabung, pipih dan gepeng, ada yang bulat seperti kantong, dan ada juga yang
terurai seperti rambut. Semua dapat hidup karena perawatannya dipantau secara
berkala untuk melihat perkembangannya.

Deskripsi Manfaat
Ketiga biota laut tersebut sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, seperti ikan
dan rumput laut yang bermanfaat bagi kesehatan karena mengandung gizi. Terumbu
karang juga berguna bagi ekologi dan ekonomi. Di samping itu, biota laut Indonesia juga
bermanfaat bagi perkembangan pariwisata, seperti Raja Ampat di Papua, Pulau Wangi-
Wangi di Sulawesi Tenggara, dan Bunaken di Manado. Keragaman biota ini juga
bermanfaat bagi lingkungan, terutama bakau yang telah menahan abrasi dari besarnya
hantaman gelombang dan ombak laut.

2. PUISI
-UNSUR/ LAHIR PUISI
Unsur lahir puisi, yaitu sebagai berikut:
• Perwajahan puisi (tipografi), yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak
dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi
yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.
• Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya.
Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat
mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat
mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna,
keselarasan bunyi, dan urutan kata.
• Imaji, yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan
pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji
dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan
(visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan
pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan merasakan seperti apa yang
dialami penyair. Pengimajinasian dalam puisi berguna untuk memberi
gambaran yang jelas menimbulkan suasana khusus membuat hidup
gambaran dalam pikiran dan pengindraan serta untuk menarik perhatian dan
memberikan kesan mental atau bayangan visual penyair menggunakan
gambaran-gambaran angan.
• Kata konkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indra yang
memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan
atau lambang. Misalnya kata konkret “salju” melambangkan kebekuan cinta,
kehampaan hidup, dan lain-lain. Sedangkan kata konkret “rawa-rawa” dapat
melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan, dan lain-lain.
Kata konkret merupakan syarat terjadinya pengimajian atau pencitraan.
• Gaya bahasa, yaitu penggunaan bahasa yang dapat menghidupkan atau
meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu. Bahasa figuratif
menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna
atau kaya akan makna. Gaya bahasa disebut juga majas. Adapun macam-
macam majas antara lain:
- metafora
Majas metafora ini merupakan majas yang memakai analogi atau
perumpamaan terhadap dua hal yang berbeda.
Contoh: Anak itu dikenal sebagai kutu buku di kelasnya

- simile
Majas simile adalah majas yang digunakan untuk membandingkan dua hal
yang berbeda, menggunakan kata 'seperti' atau 'sebagai'.
Contoh: Kulitnya putih seperti salju.

- personifikasi
Majas personifikasi adalah majas yang membandingkan antara manusia
dengan benda mati, seolah-olah benda tersebut memiliki sifat layaknya
manusia.
Contoh: Dedaunan tak satu menari.

- hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang menggunakan ungkapan yang
berlebihan dan tidak masuk akal.
Contoh: Dentuman itu menggelegar membelah angkasa.

• Rima atau irama adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah,
dan akhir baris puisi. Rima mencakup onomatope (tiruan terhadap bunyi,
misal /ng/ yang memberikan efek magis pada puisi Sutadji C.B.); bentuk
intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal,
sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi (kata), dan
sebagainya; pengulangan kata atau ungkapan (ritma) merupakan tinggi
rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Rima sangat menonjol dalam
pembacaan puisi.
• Tipografi merupakan teknik penulisan dalam puisi. Tipografi merupakan
pembeda yang paling awal yang dapat dilihat dalam membedakan puisi
dengan prosa fiksi ataupun drama. Baris-baris dalam puisi membentuk
sebuah periodisitas yang disebut bait. Tipografi merupakan aspek bentuk
visual yang berupa tata hubungan, susunan baris dan ukiran bentuk yang
dipergunakan untuk mendapatkan kesan menarik agar indah dipandang.
Tujuan tipografi dalam puisi adalah untuk keindahan indrawi dan untuk
mendukung pengedepanan makna rasa dan suasana puisi.

-UNSUR/ STRUKTUR BATIN PUISI


Unsur batin puisi, yaitu sebagai berikut:
• Tema atau makna (sense) adalah pokok persoalan yang disampaikan
pengarang dalam puisinya. Tema sebuah puisi dapat disampaikan secara
langsung maupun tidak langsung (makna puisi dapat ditemukan setelah
membacadan menafsirkannya). Media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa
adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik
makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.
• Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang
terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan
latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang
pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat,
usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman
pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak
bergantung pada kemampuan penyair memilih kata-kata, rima, gaya bahasa,
dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan,
pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar
belakang sosiologis dan psikologisnya.
• Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga
berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema
dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk
memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca,
dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dan lain-
lain.
• Amanat/tujuan/maksud (intention), yaitu pesan yang ingin disampaikan
penyair kepada pembaca.

3. SASTRA MELAYU KLASIK ( HIKAYAT )


Ciri-ciri
- Bersifat istana sentris ( bercerita tentang kehidupan keluarga kerajaan atau lingkungan
istana ).
- Menggunakan bahasa kiasan.
- Bersifat lisan ( disebarkan dari mulut ke mulut ).
- Menjadi milik bersama.
- Anonim atau tidak diketahui nama penulis cerita.
- Cerita berakhir bahagia.
- Memuat banyak nasihat dan petuah dalam cerita.
- Bersifat pralogis atau tidak masuk akal.
- Banyak mengandung nilai-nilai kehidupan seperti nilai sosial, budaya, agama, ketuhanan,
moral, dan psikologis.

4. TEKS BIOGRAFI

Pelajari juga tentang keteladanan tokoh!


5. TEKS PROSEDUR KOMPLEKS

6. TEKS ANEKDOT

Contoh teks anekdot

PUNTUNG ROKOK
Singapura termasuk salah satu negara yang bersih. Siapa pun yang membuang
sampah sembarangan bisa didenda meskipun hanya membuang puntung rokok. Suatu
ketika si Azam sedang berlibur, tetapi tampaknya ia tak tahu akan adanya peraturan
itu. Ia merokok sendirian
Sambil duduk di bangku. Karena rokoknya sudah hampir habis, ia membuang
puntung rokoknya begitu saja dan jatuh persis di sisi kaki kanannya. Tanpa
disangka-sangka, tiba-tiba datang petugas dan menegur Azam dengan suara tegas.
"Tahukah Anda bahwa Anda telah melakukan pelanggaran?" "Tidak tahu. Apa gerangan
yang telah saya perbuat?" Jawab Azam. "Anda telah membuang sampah sembarangan,
yaitu puntung rokok", tegas petugas itu. Dengan sigap Azam menjawab, "Oh..., maaf
terjatuh!" Lalu, diambilnya puntung rokok itu serta langsung diisapnya lagi. Petugas itu
hanya terbelalak keheranan. Kemudian, ia pergi meninggalkan Azam.

Pembagian struktur teks anekdot dari bacaan di atas adalah sebagai berikut:

Abstraksi: Singapura termasuk salah satu negara yang bersih. Siapa pun yang
membuang sampah sembarangan bisa didenda meskipun hanya membuang puntung
rokok
Orientasi: Ia membuang puntung rokoknya begitu saja dan jatuh persis di sisi kaki
kanannya
Krisis: Perbuatan Azam diketahui oleh petugas, lalu ia ditegur dengan suara keras.
Reaksi: Dengan sigap Azam menjawab, "Oh..., maaf terjatuh!" Lalu, diambilnya puntung
rokok itu serta langsung diisapnya lagi
Koda: Petugas terbelalak, tetapi tidak dapat berbuat apa – apa dan pergi meninggalkan
Azam.

***********TERUSLAH BELAJAR TANPA HENTI, KARENA TAK ADA ORANG PINTAR. YANG ADA ADALAH
ORANG YANG MAU TERUS BERDOA, BERUSAHA, DAN BELAJAR TANPA HENTI**********

Anda mungkin juga menyukai