Menyebutkan ciri-ciri makhluk hidup dan bagian tumbuhan yang digunakan serta manfaat bagi manusia
Bagian-bagian tumbuhan yaitu: Akar Daun Batang Bunga Buah Baca juga: 8 Tumbuhan Insektivora Berikut
penjelasannya masing-masing, yaitu: Akar Akar adalah bagian tumbuhan yang umumnya terdapat pada bagian
bawah tumbuhan. Bagian ini biasanya terkubur di dalam tanah atau media tanam lainnya. Akar tumbuhan
dibedakan menjadi akar tunggang dan akar serabut. Fungsi akar pada tanaman, sebagai berikut: Menyerap air dan
mineral dari tanah dan meneruskannya ke batang Sebagai penopang agar tanaman dapat berdiri kokoh
Menyimpan cadangan makanan, seperti pada tumbuhan kentang dan wortel Pada akar jenis tertentu, berfungsi
sebagai media pernapasan (respirasi), seperti pada tumbuhan bakau Daun Daun adalah bagian tumbuhan yang
memiliki peranan penting. Pada daun berwarna hijau, terdapat kandungan zat klorofil yang merupakan salah satu
bahan yang dibutuhkan pada proses fotosintesis. Beberapa fungsi daun bagi tumbuhan, yakni: Tempat terjadinya
proses fotosintesis Sebagai alat pernapasan tumbuhan Tempat terjadinya penguapan Daun juga dapat digunakan
sebagai alat perkembangbiakan vegetatif Baca juga: Apa Fungsi Glukosa Hasil Fotosintesis bagi Tumbuhan? Batang
Batang pada tanaman adalah tempat tumbuhnya ranting. Batang memiliki fungsi sebagai Sebagai alat transportasi
yang mengangkut air dan mineral dari akar menuju daun Menyalurkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh
tubuh Sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Penyokong bagi daun, bunga, dan buah untuk tumbuh
Beberapa jenis batang tanaman memiliki kambium. Kambium dalam batang juga berperan dalam proses
pertumbuhan tanaman. Bunga Tidak semua jenis tumbuhan memiliki bunga. Bunga merupakan tempat
terjadinya perkembangbiakan secara generatif pada tumbuhan. Bunga memiliki bentuk yang sangat variatif dan
berwarna-warni, memberikan daya tarik untuk menarik perhatian kupu-kupu dan serangga untuk hinggap dan
membantu proses penyerbukan. Fungsi bunga antara lain: Tempat terjadinya penyerbukan Sebagai alat
perkembangbiakan tumbuhan Sebagai tempat bertemunya sel kelamin jantan dan betina Sebagai penghasil biji
Perhiasan yang membuat tumbuhan menjadi indah Baca juga: Apakah Tumbuhan juga Bergerak? Buah Buah
merupakan cadangan makanan yang dihasilkan oleh sebuah tanaman yang dapat dinikmati oleh makhluk hidup
lain. Fungsi buah, yaitu: Untuk melindungi biji Membantu dlaam penyebaran biji-bijian Sebagai penyedia
cadangan makanan ketika melakukan perkecambahan Sumber makanan yang dapat dikonsumsi oleh manusia
Kalau kita perhatikan, tujuan dari konservasi bukan hanya “memindahkan” flora dan fauna yang langka. Bukan
cuma “mengambil” si orangutan dan meletakkan ke dalam kandang di pinggir rumah. Tetapi, dalam konservasi,
kita juga perlu merawat ekosistemnya. Bagaimana kita menjaga dan “membentuk” habitat flora dan fauna agar
tetap bisa berkembang biak dan terjajga kelangsungan hidupnya.
Menurut PP RI No 28 tahun 2011, konservasi flora dan fauna dibagi menjadi dua bagian:
1. Kawasan Suaka Alam
2. Kawasan Pelestarian Alam
Keduanya sama-sama berfungsi sebagai pelindung keberadaan flora, fauna, dan ekosistem. Bedanya, kawasan
pelestarian alam juga berfungsi sebagai pemanfaatan lestari sumber daya alam.
Oke, supaya lebih mudah mengetahui perbedaan keduanya, mari kita jabarkan satu per satu.
1. Cagar Alam
Cagar alam merupakan kawasan suaka alam yang kondisi alamnya mempunyai kekhasan jenis
flora tersendiri. Nah, demi menjaga berlangsungnya kehidupan tumbuhan ini secara alami, perlu adanya upaya
perlindungan dan pelestarian lewat cagar alam.
Di Indonesia sendiri, terdapat lebih dari seratus cagar alam mulai dari cagar alam hutan pinus di Aceh, sampai
cagar alam pegunungan fakfak di Papua Barat. Berikut adalah beberapa daftar cagar alam beserta jenis flora yang
dilindungi:
2. Suaka Margasatwa
Sama halnya dengan cagar alam, suaka margasatwa juga merupakan kawasan suaka alam yang membantu
menjaga berlangsungnya kehidupan suatu jenis makhluk hidup yang khas di daerah tertentu. Bedanya, jenis yang
dijaga di sini adalah fauna.
Untuk memudahkan cara membedakan keduanya, ingat, ada kata “satwa” di suaka margasatwa. Sementara cagar
alam lebih berfokus kepada “alam” alias flora.
1. Taman Nasional
Hayo, ada yang pernah menonton film 5cm? Film yang mengisahkan tentang enam sahabat yang sama-sama
mendaki gunung bromo? Nah, gunung bromo itu termasuk ke dalam salah satu kawasan Taman Nasional. Nama
aslinya, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Baca juga: 7 Penyebab Penyebaran Flora dan Fauna di Bumi
Keindahan gunung bromo di Taman Nasional Bromo Tengger lewat film 5cm (sumber: film 5cm via giphy)
Oke, oke, mungkin nggak di antara kamu semua nonton film itu. Tapi, bagaimana dengan komodo? Hewan yang
menurut beberapa ahli merupakan keturunan dari dinosaurus itu terletak di pulau komodo, Nusa Tenggara
Timur. Nah, demi “menyelamatkan” habitat dan jumlah komodo dari kepunahan, dibentuklah suatu cara
penyelamatan konservasi yang bernama Taman Nasional Komodo.
Perkelahian komodo di Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (sumbe: giphy.com)
Jadi, sebetulnya apa itu Taman Nasional? Taman Nasional merupakan kawasan ekosistem asli yang
dikelola untuk kepentingan tujuan peneliian, pendidikan, budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Eits, meskipun
namanya taman nasional, tapi bukan berarti taman ini hanya ada di darat aja. Ada juga taman nasional yang
dibuat untuk konservasi flora dan fauna laut. Salah satunya, Taman Nasional Bunaken.
Taman laut Bunaken di Manado (sumber: manadoswara.com)
Ternyata ada banyak cara untuk melakukan konservasi flora dan fauna yang terancam punah ya. Baik dengan
membuat kawasan suaka alam, maupun kawasan pelestarian alam. lSatu hal yang terpenting adalah, jaga dari
lingkungan kita sendiri. Karena pasti akan lebih repot kalau harus memperbaiki yang sudah rusak dibanding
menjaganya. Kalau kamu suka dengan materi ini dan ingin tahu lebih lanjut dalam bentuk video beranimasi,
lengkap dengan infografik menarik, tonton aja lewat ruangbelajar!
Sistem tata surya dan benda langit di permukaan bumi serta gerhana
Tata surya adalah semua benda yang ada di langit seperti kumpulan planet, meteor, atau objek lain yang
mengorbit matahari. Termasuk planet bumi tempat kita tinggal ya.
Dari semua benda langit tersebut, mereka membentuk sistem yang teratur, dan pusat peredaran tata surya
adalah Matahari. Oh iya, kenapa mereka semua mengorbit matahari? Lalu, kenapa sih Matahari dijadikan
sebagai pusat tata surya?
Hal ini bukan tanpa alasan. Ternyata, Matahari memiliki massa dan gravitasi terbesar dibandingkan dengan
bintang-bintang di galaksi Bima Sakti ini.
Peredaran sistem tata surya diatur oleh garis orbitnya. Gaya gravitasi yang dimiliki oleh Matahari membuat
planet-planet dan benda langit lain mengorbitnya. Seperti yang kita ketahui juga, bahwa setiap planet juga
memiliki gaya gravitasi. Nah, karena Matahari dan planet sama-sama memiliki gaya gravitasi, maka terjadilah
gaya tarik-menarik di antara mereka. Sehingga, ada yang namanya rotasi dan revolusi.
Gaya sentripetal dan sentrifugal pada sistem tata surya (Dok. giphy.com)
Revolusi planet adalah gaya tarik-menarik. Nah, saat berevolusi semakin dekat jarak planet dengan matahari
gerakan planet lebih cepat dibandingkan dengan planet yang jauh dari matahari.
Nah, sekarang kita bahas sistem tata surya satu per satu, yuk!
Matahari
Seperti yang udah gue tulis di atas, bahwa matahari adalah pusat tata surya kita yang berupa bola gas panas.
Karena ia termasuk bintang, sehingga dapat memancarkan cahaya. Sejauh ini sih matahari adalah objek sekaligus
bintang yang paling besar di tata surya kita.
Dilansir dari space.com, sekitar 99,8% massa tata surya dipegang oleh matahari, dan diameternya sekitar 109 kali
diameter Bumi.
Kalau dibayangkan sih sekitar satu juta Bumi bisa muat di dalam matahari. Wah kebayang ‘kan besar banget!!!
Matahari adalah salah satu bintang dari 100 miliar lebih bintang lainnya di galaksi Bima Sakti. Matahari ini terdiri
dari zona dan lapisan.
Bagian dalam matahari ada inti, zona radiasi, dan zona konvektif. Sedangkan, pada bagian atmosfer matahari
terdiri dari fotosfer, kromosfer, daerah transisi, dan korona (ini bukan virus ya. Hihihi).
Nah, sebelum berlanjut ke pembahasan planet, Sobat Zenius bisa, nih, download aplikasi Zenius terlebih dahulu!
Lewat aplikasi Zenius, elo bisa mempersiapkan UTBK dengan matang karena banyak sekali contoh soal dan fitur-
fitur yang buat elo makin jago dalam latihan.
Planet
Nah, kalau Bumi yang kita tempati ini masuk dalam kategori planet. Planet adalah benda langit yang tidak bisa
memantulkan cahaya, karena ia bukan bintang.Namun, planet bisa memantulkan cahaya dari bintang yang
diterimanya. Elo udah tau belum planet dalam tata surya kita ada apa aja? Yap, planet dibedakan menjadi dua
bagian, yaitu planet dalam dan planet luar.
Planet yang terdapat dalam tata surya kita (Dok. solarsystem.nasa.gov)
Planet dalam adalah planet yang orbitnya dekat dengan Matahari, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
Sedangkan, planet luar adalah planet yang orbitnya jauh dari matahari, yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus.
Menurut International Astronomical Union (2006), sebuah benda langit dapat dikatakan planet apabila
memenuhi persyaratan, sbb:
Harus mengorbit sebuah bintang (kalau di tata surya kita adalah Matahari);
Harus cukup besar untuk memiliki gaya gravitasi agar tetap bisa berada di lintasan;
Harus cukup besar agar gravitasinya dapat menyingkirkan benda lain yang berada di sekitar
lintasannya.
Kira-kira seperti apa ya planet itu? Ini dia penjabaran dari masing-masing planet yang ada di tata surya kita
disertai dengan ciri-cirinya yang dilansir dari solarsystem.nasa.gov.
Merkurius
Planet pertama yang akan kita bahas adalah Merkurius. Planet ini terletak paling dekat dengan Matahari dan
termasuk yang paling kecil di antara planet lainnya. Besarnya gak jauh dari Bulan kita, Sobat Zenius.
Karena paling dekat dengan Matahari, maka kebayang ‘kan suhu di planet ini seperti apa? Panas banget.
Merkurius mengelilingi Matahari setiap 88 hari di Bumi. Wah, lama juga ya, dan ternyata satu hari di Merkurius
sama dengan 59 hari di Bumi.
Nih, langsung aja deh gue kasih ciri-ciri dari planet Merkurius.
Planet terkecil dan terdekat dari Matahari (18 kali besar Bumi).
Atmosfernya sangat tipis, dan diklasifikasikan ke dalam eksosfer oleh para ilmuwan.
Memiliki suhu 426,7°C pada bagian yang menghadap matahari, dan -173°C pada bagian yang
membelakangi Matahari.
Planet yang berwarna abu-abu.
Memiliki jarak 57.000.000 (57 juta) km dari Matahari.
Terdiri dari 70% logam dan 30% silikat.
Memiliki diameter sekitar 4.879 km.
Venus
Planet selanjutnya adalah Venus. Elo pernah dengar ‘bintang kejora’? Itu merupakan salah satu julukan dari
planet Venus.
Planet ini biasa terlihat dari Bumi pada sore hari lho. Terlihat seperti bintang, tapi tidak kerlap-kerlip. Namun,
atmosfer planet Venus ini beracun, diisi dengan karbon dioksida dan diselimuti awan tebal berwarna kuning yang
mengandung asam sulfat.
Awan tersebut membuat panas terperangkap di dalamnya, hal inilah yang menyebabkan efek rumah kaca
berlebih. Itulah mengapa meskipun Merkurius merupakan planet terdekat dengan Matahari, namun Venus yang
memiliki suhu paling panas di antara planet lainnya.
Ciri-ciri dari planet Venus adalah sbb:
Dijuluki sebagai ‘bintang fajar’, ‘bintang sore’, dan ‘bintang kejora’;
Planet kedua di tata surya, setelah Merkurius.
Planet terpanas di tata surya dengan suhu 900°F (465°C).
Arah rotasinya berbeda dari planet lain (berlawanan);
Memiliki jarak lebih dari 67 juta mil (108 juta km) dari Matahari;
Planet yang berwarna putih kekuningan;
Memiliki atmosfer yang tebal dan sebagian besar terdiri dari asam sulfat dan karbon dioksida.
Satu hari di Venus sama dengan 243 hari di Bumi. Hal ini karena rotasi Venus yang berputar
terbalik dari planet lainnya. Sehingga, Matahari terbit di Venus bukan di timur, melainkan dari
arah barat. Sedangkan terbenam di arah timur.
Bumi
Planet ketiga dari tata surya adalah Bumi. Yap, tempat tinggal kita, dan merupakan satu-satunya planet di tata
surya yang menampung makhluk hidup.
Berikut ini ciri-ciri planet Bumi:
Atmosfer terdiri dari nitrogen, oksigen, dan karbon dioksida.
Atmosfer Bumi terlindung dari meteoroid.
Memiliki kondisi yang ramah bagi makhluk hidup dan satu-satunya planet di tata surya yang
menampung makhluk hidup;
Permukaannya terdiri dari 70% air dan 30% daratan;
Berwarna biru kehijauan;
Memiliki jarak 93 juta mil (150 juta km) dari Matahari;
Memiliki satu buah satelit, yaitu Bulan.
Satu hari di Bumi sekitar 24 jam, dan satu tahun di Bumi sekitar 365 hari.
Bumi tidak memiliki cincin.
Mars
Dijuluki sebagai ‘planet merah’, Mars merupakan planet di urutan keempat dalam tata surya. Mars memiliki
atmosfer yang sangat tipis, dingin, berdebu, padang pasir/gurun.
Planet Mars juga terkenal dengan gunung berapinya yang besar dan lembah yang dalam lho. Bahkan, planet ini
merupakan yang paling sering terjadi badai angin dibandingkan dengan planet lainnya.
Ini dia ciri-ciri planet Mars:
Dijuluki sebagai ‘planet merah’.
Memiliki permukaan yang berwarna kemerah-merahan, karena berasal dari oksida besi.
Komposisi atmosfernya antara lain: karbon dioksida, nitrogen, argon, oksigen, dan uap air.
Jarak antara planet Mars dengan Matahari sekitar 228 juta km (142 juta mil).
Planet Mars memiliki dua satelit, yaitu Phobos dan Deimos.
Mars tidak memiliki cincin.
Suhu planet Mars antara -113 sampai 0°C.
Jupiter
Planet Jupiter termasuk dalam planet luar Matahari dan yang terbesar di tata surya kita. Kalau dibandingkan
Bumi dengan Jupiter, misalnya Bumi berukuran anggur, maka Jupiter akan berukuran bola basket.
Jupiter merupakan planet yang dingin dan awannya terbentuk dari amonia dan air.
Berikut adalah ciri-ciri planet Jupiter:
Planet terbesar di tata surya.
Warna permukaannya tampak berlapis-lapis dengan kombinasi warna orange dan putih. Hal ini
disebabkan oleh badai besar yang berputar di atmosfernya.
Atmosfernya terdiri dari hidrogen, helium, metana, amonia, dan es air.
Diameter planetnya sekitar 14.890 km.
Jarak dari Matahari adalah 778 juta km (484 juta mil).
Memiliki satelit terbanyak, yaitu 75 satelit.
Saturnus
Planet yang satu ini paling unik. Meskipun bukan satu-satunya planet yang memiliki cincin, tapi cincin Saturnus
lah yang paling cantik.
Cincin ini merupakan gumpalan es yang melayang dan mengorbit planet Saturnus dalam pita tipis yang tebalnya 1
mil. Ciri-ciri dari planet Saturnus antara lain sbb:
Memiliki cincin yang mengorbit planetnya;
Permukaannya berwarna kuning pucat;
Jaraknya dengan Matahari sejauh 1,4 miliar km (886 juta mil);
Memiliki diameter sebesar 116.463 km;
Satelit yang dimiliki adalah sebanyak 82 buah (53 udah dipastikan, dan 29 lainnya masih dalam
tahap konfirmasi).
Uranus
Uranus adalah planet yang pertama kali ditemukan dengan menggunakan teleskop lho.
Meskipun planet ini berada pada urutan ketujuh di dalam sistem tata surya, tetapi Uranus adalah planet yang
paling dingin di antara planet lainnya. Planet ini memiliki ukuran 4 kali Bumi lho.
Berikut ciri-ciri dari planet Uranus:
Planet dengan suhu terendah, yaitu -224°C.
Memiliki satelit sebanyak 27 buah.
Diameter planetnya sebesar 50.724 km.
Berwarna biru muda.
Memiliki cincin redup vertikal.
Berputar pada poros sejajar orbitnya.
Atmosfernya terdiri dari metana, inti padat metana beku.
Jarak Uranus ke Matahari sejauh 1,8 miliar mil (2,9 miliar km.
Uranus membutuhkan 17 jam Bumi untuk berotasi pada porosnya, dan membutuhkan 84 tahun
Bumi untuk mengorbit Matahari.
Neptunus
Planet Neptunus merupakan yang terjauh dari Matahari.
Ciri-ciri dari planet Neptunus antara lain:
Jarak planet dengan Matahari sejauh 4,5 miliar km (2,8 miliar mil).
Satu hari di Neptunus adalah 16 jam Bumi, dan satu tahun di Neptunus sama dengan 165 tahun
di Bumi.
Suhu permukaannya adalah -214°C.
Berwarna biru.
Diameter planetnya adalah 49.530 km.
Memiliki 8 buah satelit, antara lain Triton, Proteus, Nereid, dan Larissa.
Rotasi dan Revolusi Bumi
Setiap hari, Bumi berputar melalui porosnya dan juga mengelilingi matahari secara bersamaan.
Itulah mengapa kita melihat matahari terbit dan terbenam, kita juga melihat bahwa dalam sehari ada 24 jam.
Namun, perputaran dan dampak yang dihasilkan dari perputaran masing-masingnya berbeda.
Lalu sebenarnya pengertian dan perbedaan keduanya itu apa sih?
Rotasi Bumi
Rotasi bumi adalah perputaran Bumi pada porosnya. Kita semua tau kalau dalam sehari ada 24 jam, ada siang
dan ada malam.
Namun, ternyata waktu yang dibutuhkan Bumi untuk berputar pada porosnya menurut spaceplace.nasa.gov,
adalah 23 jam 56 menit dan 4.09 detik lho. Matahari juga tetap berada di tempatnya, tetapi Bumi yang berputar.
Bumi yang berputar pada porosnya membuat bagian Bumi yang menghadap Matahari mengalami waktu siang,
sedangkan bagian Bumi yang membelakangi Matahari akan mengalami waktu malam.
Perbedaan siang dan malam itu termasuk salah satu dari dampak rotasi Bumi. Dampak lainnya adalah gerak semu
harian matahari, pembelokkan arah angin dan arus laut, serta perbedaan percepatan gravitasi bumi.
Revolusi Bumi
Revolusi bumi merupakan pergerakan bumi mengelilingi Matahari. Nah, kalau waktu yang dibutuhkan Bumi
untuk mengelilingi Matahari adalah 365,25 hari.
Saat berevolusi, Bumi bisa aja terletak di apotema atau hipotema.
Coba jelaskan yang dimaksud dengan apotema dan hipotema, kira-kira Sobat Zenius ada yang sudah tahu?
Yap, apotema adalah titik terjauh Bumi dengan Matahari. Hipotema berarti titik terdekat Bumi dengan Matahari.
Kalau diibaratkan elo sama doi sih, ketika elo lagi deket-deketnya sama doi, disebut apotema. Kalau lagi jauh-
jauhnya wah harus hati-hati ya, Sobat Zenius. Nanti diambil orang! Hihihi.
Selain perbedaan lama waktu lama dan siang, dampak lainnya dari adanya revolusi Bumi terhadap Matahari
adalah perbedaan musim, gerhana matahari dan gerhana bulan, gerak semu tahunan matahari, dan perubahan
penampakan rasi bintang.
Demikian penjelasan materi tentang tata surya. Semoga adanya artikel ini memberikan manfaat yang banyak bagi
Sobat Zenius.
Buat Sobat Zenius yang tertarik untuk mempelajari materi sistem tata surya melalui video pembelajaran dari
tutor Zenius, elo bisa banget, lho!
Video pembelajaran dari Zenius sudah pasti menarik dan disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh
Sobat Zenius!