Anda di halaman 1dari 21

Adaptasi Tumbuhan

Jika bicara masalah adaptasi, adaptasi tidak hanya terjadi pada manusia saja, namun adaptasi juga
terjadi pada hewan maupun pada tumbuhan. Adaptasi sangat penting karena adaptasi merupakan
proses penyesuaian diri kepada lingkungan sekitar. Adaptasi sangat diperlukan untuk kelangsungan
hidupnya, sebab jika makhluk hidup tidak bisa beradabtasi dengan lingkungan akan membuat
kelangsungan hidupnya tidak bertahan lama, hal ini tidak hanya dilakukan oleh manusia dan hewan saja,
namun adaptasi juga harus dilakukan oleh tumbuhan demi kelangsungan hidupnya supaya bisa bertahan
lama.

Adaptasi tumbuhan mempunyai berbagai manfaat bagi tumbuhan itu sendiri maupun bagi makhluk lain
yang ada disekitarnya. Jika anda sedang mencari pengetahuan tentang manfaat adaptasi tumbuhan,
maka anda harus menyimak artikel berikut ini, sebab artikel berikut akan mengulas tentang masalah
adaptasi tumbuhan. Dibawah akan dijelaskan tentang pengertian adpatasi tumbuhan dan juga contoh
contoh tumbuhan beradaptasi
Pengertian adaptasi

Pengertian adaptasi adalah salah penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungan nya atau
penyesuaian terhadap tempat dimana ia tinggal. Makhluk hidup memerlukan adaptasi sebab setiap
makhluk hidup tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya bantuan dari makhluk yang lain, untuk itu
beradabtasi sangatlah diperlukan, hal itu berguna untuk menunjang kelangsungan hidup.
Setiap makhluk hidup yang ada didunia memiliki ciri ciri yang berbeda beda untuk itu diperlukan adnaya
adapatasi yaitu untuk memudahkan ia dalam menyesuaikan dengan tempat tinggalnya. Selain
bermanfaat terhadap kelangsungan hidupnya, adaptasi juga bermanfaat untuk melindungi diri dari
serangan musuh yang datang dari makhluk lainnya.

Contoh contoh tumbuhan adaptasi

Dari berbagai macam jenis tumbuhan yang ada di dunia, mereka mempunyai cara tersendiri untuk
beradabtasi dengan lingkungannya. Berikut adalah contoh contoh tumbuhan adaptasi guna
kelangsungan hidup, seperti tumbuhan makhoni, jati dan randu. Tumbuhan ini menggugurkan daunnya
pada saat kemarau guna mengurangi terjadinya penguapan air sehingga tumbuhan tersebut tetap bisa
bertofosintesis meskipun pada musim kemarau. Sehingga tumbuhan ini menggugurkan daunnya pada
saat musim kemarau guna mempertahankan kelangsungan hidup tumbuhan itu sendiri.

Tumbuha kaktus, juga melakukan adaptasi guna mempertahankan hidupnya yaitu dengan memiliki duri
duri yang terdapat pada daun dan juga memiliki kulit yang berbatang tebal dan juga berongga, hal itu
memiliki fungsi agar dapat menyerap air meskipun berada pada jarak yang jauh. Guna melanjutkan
kelangsungan hidupnya pada saat terjadi musim kemarau.

Contoh contoh tumbuhan beradabtasi guna melindungi diri dari usuh diantaranya adalah tumbuhan
salak, mawar, putri malu, jeruk, durian, dan lain lain. Mereka memiliki duri guna melindungi dirinya dari
berbagai macam musuh yang datang dari luar. Selain itu tumbuhan nangka, sawo, sukun, mangga, juga
melakukan adaptasi guna melindungi diri dari musuh, mereka beradatasi dengan menggunakan getah
yang dimilikinya.

Sama seperti hewan, tumbuhan juga beradaptasi dengan lingkungannya. Dalam kesempatan kali ini kita
akan membahas cpntoh bentuk adaptasi makhluk hidup, terutama pada tumbuhan. Beberapa contoh
tumbuhan beradaptasi dengan cara yang berbeda-beda, misalnya: pohon cemara, teratai, putri malu,
dan lain-lain.

a. Pohon cemara

Pohon cemara mempunyai bentuk daun yang runcing. Daunnya yang runcingberguna untuk mengurangi
penguapan.Bentuk daun tersebut merupakan adaptasi pohon cemara terhadap lingkungan
yang panas.

b. Tumbuhan teratai

Teratai merupakan tumbuhan yang hidup di permukaan air. Tumbuhan teratai mempunyai daun yang
berbentuk lebar dan tipis. Daunnya ada yang lebar dan ada juga tipis, berfungsi untuk memperbanyak
penguapan. Bentuk daun tersebut merupakan bentuk adaptasi teratai terhadap tempat hidupnya.

Teratai (image: commons.wikimedia.org)

Advertisements

c. Tumbuhan putri malu

Apakah kamu pernah melihat tumbuhan putri malu? Tumbuhan putri malu banyak dijumpai tumbuh di
tepi jalan. Tumbuhan putri malu mempunyai ciri khusus pada daunnya. Daun tumbuhan putri malu akan
mengatup apabila tersentuh sesuatu. Hal ini menunjukkan bahwa putri malu beradaptasi terhadap
rangsang sentuhan.

d. Kaktus
Kaktus merupakan tanaman yang hidup di daerah panas. Batang kaktus tebal dan berlapis lilin. Batang
kaktus yang tebal berfungsi sebagai tempat persediaan air. Seluruh permukaan batang kaktus tertutup
oleh duri. Duri tersebut berguna sebagai pelindung diri.

e. Kantung semar

Kantung semar adalah tanaman pemakan serangga atau disebut insektivora.Pada waktu tertentu, bunga
kantung semar mengeluarkan bau menyengat. Bau tersebut berguna untuk menarik serangga.
Tanaman kantung semar mempunyai cairan khusus yang ada di dalam kantung. Cairan tersebut untuk
mencerna serangga yang terjebak. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman kantung semar beradaptasi
untuk memperoleh makanan

f. Tumbuhan bakau

Tumbuhan ini hidup di pinggiran pantai. Tumbuhan bakau memiliki akar tunjang untuk menopang
tubuhnya agar tetap kokoh. Akar tunjang merupakan bentuk adaptasi tumbuhan bakau terhadap
lingkungan pantai.

Bagaimana cara Adaptasi Tumbuhan Terhadap Lingkungan Hidup sekitarnya?

Apakah pernah kamu melihat sebuah pohon jati? Pada saat musim kering (kemarau) pohon jati maka
akan menggugurkan sebagian besar daunnya. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi adanya rasa
panas dari adanya sinar matahari musim kemarau dan menjaga agar tidak ada proses penguapan yang
berlebihan. Tanaman/tumbuhan yang menggugurkan sebagian daunnya pada musim kering (kemarau)
dinamakan tanaman/tumbuhan meranggas. Misalnya tanaman/tumbuhan meranggas selain pohon jati
ialah pohon kapuk/randu, pohon mahoni, dan pohon buah kedondong. Masih sangat banyak cara lain
yang bisa dilakukan tanaman/tumbuhan untuk menyesuaikan diri pada lingkungan sekitarnya.
Contohnya sebagai berikut.

a. Bunga gladiol, tanaman kunyit, dan tanaman jahe pada saat musim kering (kemarau) daunnya
akan mati akan tetapi umbinya tetap saja masih hidup. Jika saat musim penghujan tiba, umbi akan mulai
tumbuh kembali.

b. Tanaman Keladi yang berdaun lebar dan juga tipis agar bisa dengan gampang untuk menyerap
cahaya/sinar dan penguapannya agar relatif banyak. Daun yang berbentuk lebar dan juga tipis ini
menjadikan keladi bisa hidup di lingkungan yang lembap serta berair.

c. Tanaman Kaktus, yang daunnya berubah sebagai duri - duri dan batangnya yang tebal
mengandung banyak sekali air. Daun kaktus yang berubah menjadi duri - duri untuk dapat mengurangi
adanya penguapan. Sedangkan batangnya yang cukup tebal mempunyai fungsi untuk menyimpan
cadangan air, sehingga tanaman kaktus bisa hidup di lingkungan sekitarnya yang kering dan panas.
Tanaman Kaktus mempunyai jenis akar yang panjang yang berfungsi sebagai pencari air di tengah
padang pasir.

d. Tanaman jagung akan menggulung daunnya agar dapat mengurangi penguapan.


e. Pohon pisang akan merobekkan daunnya agar dapat mengurangi hempasan tiupan angin.

f. Tanaman Kantong semar dan Bunga Raflesia arnoldi atau bunga bangkai akan mengeluarkan
aroma yang sangat busuk agar dapat menarik serangga.

Adaptasi untuk Melindungi Diri dari Musuh

Sebagian tanaman/tumbuhan melindungi dirinya dari musuhnya/mangsa dengan bermacam - macam


cara, di antaranya seperti berikut.

a. Bunga mawar mempunyai beberapa duri - duri kecil dan sangat tajam. Batang pada bunga
bougenvile mempunyai duri – duri cukup panjang. Duri adalah bentuk dari perlindungan diri pada
tumbuhan terhadap pemangsa/musuh yang akan mengusiknya/memakanya. Duri ini bisa melukai para
musuh, utamanya pada hewan. Jadi hewan tersebut tidak bisa mengusiknya.

b. Beberapa tanaman/tumbuhan melindungi dirinya dengan menggunakan cara memproduksi


getah, seperti, pohon buah pepaya, pohon buah nangka, buah buah sawo, bunga kamboja, dan juga
bunga alamanda. Getah akan melindungi tumbuhan ini terhadap musuh atau hewan yang akan
mengganggu/memakannya. Bagian pada tubuh hewan tersebut yang sudah terkena getah akan
mengalami kerusakan atau akan mati. Oleh sebab itu, musuh tidak akan pernah mengusiknya.

c. Pada buah durian dan juga salak mempunyai duri yang cukup tajam sehingga tidak bisa
dimakan oleh hewan yang memangsa buah tersebut. Dengan demikian, buah durian dan juga salak bisa
tumbuh dan berkembang sebab biji yang terletak di dalam buah terlindung baik dari pemangsa.

Adaptasi Morfologi, Fisiologi dan Tingkah Laku

Adaptasi Morfologi, Fisiologi dan Tingkah Laku - Setiap makhluk hidup akan selalu berusaha untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dengan demikian, kelestarian jenisnya akan selalu terjaga
atau tidak punah. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup suatu makhluk
hidup. Faktor-faktor tersebut antara lain kemampuan beradaptasi, seleksi alam, dan tingkat
perkembangbiakan.

Pengertian adaptasi

Adapatasi mempunyai pengertian yaitu suatu kemampuan dari makhluk hidup untuk menyesuaikan diri
terhadap lingkungannya yang bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan menjaga
kelestariannya. Berdasarkan cara daripada makhluk hidup beradaptasi dengan lingkungannya, adaptasi
dibagi menjadi tiga jenis, yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku. Dan
berikut ini penjelasan dari masing-masing jenis adaptasi yang telah saya sebutkan di atas :

A. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah suatu penyesuaian yang dilakukan oleh makhluk hidup baik hewan,
tumbuhan atau manusia melalui perubaan bentuk organ tubuh yang berlangsung dalam jangka waktu
yang relatif lama demi kelangsungan hidupnya. Adaptasi morfologi ini mudah untuk kita amati dan lihat
bila dibandingkan dengan adaptasi fisiologi. Adaptasi ini terjadi karena adanya perbedaan jenis makanan
dan habitat

1. Adaptasi morfologi terhadap jenis makanan :

Adaptasi morfologi pada makhluk hidup terjadi disebabkan adanya perbedaan mengenai cara
mengambil dan juga memperoleh makanan, serta perbedaan jenis makanan. Beberapa conoto adaptasi
morfologi terhadap jenis makanan sebagai berikut :

 Bentuk paruh dan kaki pada burung : beberapa bentuk adaptasi pada paruh dan kaki pada
burung adalah sebagai berikut :

o Bebek memiliki paruh yang berbentuk sudu atau dayung yang digunakannya untuk
mencari makanan di lumpur

o Burung pipit memiliki paruh yang berbentuk pendek dan kuat yang digunakannya untuk
mematuk makanannya yang berupa biji-bijian.

o Burung elang mempunyai paruh yang berbentuk runcing dan agak panjang. Paruh
dengan bentuk seperti ini digunakan burung elang untuk mengoyak makanannya yang
berupa daging.

o Lanjut ke bentuk paruh pada ayam, yang mana paruh ayam berbentuk kecil dan runcing
yang digunakannya untuk mematuk biji-bijian maupun hewan-hewan kecil atau
serangga.

o Burung kolibri mempunyai paruh dengan bentuk yang kecil, runcing, dan panjang.
Paruhnya berfungsi untuk menghisap nektar pada bunga.

o Burung pelikan memiliki paruh yang berukuran besar dan pada bagian bawah paruhnya
memiliki struktur menyerupai kantong. Paruh burung pelikan ini digunakannya untuk
memakan ikan.

o Burung pelatuk memiliki kontruksi paruh yang begitu kuat dan runcing. Paruhnya
berfungsi untuk mematuk kayu pohon dan menangkap serangga untuk dimakan.

o Bebek memiliki kaki yang terdapat selaput renang. Selaput ini terletak pada celah jari
kakinya. Bebeb menggunakan kaki berselaput ini untuk berjalan di atas lumpur dan
memudahkan saat berenang di air.

o Burung pipit mempunyai jari-jari yang panjang, terletak dalam satu bidang datar, dan ini
digunakan oleh burung pipit untuk hinggap pada ranting-ranting pohon.
o Burung elang mempunyai kaki yang pendek, bercakar tajam. Kaki yang semacam ini
digunakan oleh burung elang untuk mencengkeram mangsanya.

o Burung kakatua mempunyai kaki dengan dua jari yang mengarah ke depan dan dua jari
di belakang. Dengan kaki yang seperti ini, maka akan mempermudah burung kakatua
untuk memanjat pohon.

o Ayam mempunyai kaki yang panjang dan tegak. Kaki yang panjang dan tegak ini
digunakan oleh ayam untuk berjalan di darat dan untuk mengais makanan di tanah.

o Hampir sama dengan burung kakatua, kaki burung pelatuk juga memiliki dua jari yang
mengarah ke depan dan dua jari ke belakang. Ini juga digunakan untuk memanjat.

Adaptasi Morfologi

 Bentuk mulut pada serangga : Berdasarkan jenis makanannya, bentuk mulut dari serang dapat
dibagi menjadi tipe berikut ini :

o Tipe mulut penggigit

o Tipe mulut penjilat dan pengisap

o Tipe mulut pengisap

o Tipe mulut penusuk dan pengisap

 Tipe gigi mamalia : Tipe gigi pada mamalia berhubungan dengan jenis makanannya.
Berdasarkan tipe giginya, mamalia dibagi menjadi beberapa golongan, dan berikut ini macam-
macamnya :

o Mamalia yang memakan rumput atau disebut dengan herbivora, dan pemamah biak
(ruminansia). Jenis mamalaia yang satu ini mengunyah kembali makanan yang telah
ditelannya. Contoh ruminansia adalah sapi, kerbau, kuda dan kambing. Hewan ini
mempunyai gigi seri yang memiliki bentuk seperti kapak yang memiliki fungsi untuk
menjepit dan memotong makanan. Gigi gerahamnya berbentuk lebar dan datar dengan
rahang bergerak menyamping agar makanan tergiling secara mekanis dan merata.

o Mamalia yang memakan daging atau disebut dengan karnivora, mamalia jenis ini
mempunyai gigi seri yang tajam dan gigi taring yang kuat, besar serta runcing.
Sementara itu, gigi gerahamnya bergerigi tajam sehingga mamalia jenis ini mampu
mengunya daging yang keras dan alot. Contoh hewan yang merupakan pemakan daging
(karnivora) adalah harimau, singa, anjing, dan kucing.

o Mamalia pengerat (rodentia), mamalia jenis ini tidak memiliki gigi taring dan hanya
memiliki gigi seri dan gigi geraham. Gigi seri berukuran besar dan memiliki fungsi untuk
mengerat makanannya. Contoh mamalia yang termasuk rodentia adalah kelinci, tikus
dan tupai.

2. Adaptasi morfologi terhadap jenis habitat

Adaptasi hewan dan tumbuhan berdasarkan habitatnya dijelaskan dalam uraian berikut ini :

 Ikan : Semua jenis ikan habitatnya adalah di air, baik itu di air laut maupun air tawar seperti di
suangai. Air memiliki sifat menekan ke segala arah sehingga ikan membutuhkan bentuk tubuh
yang memudahkannya berenang di air. Sehingga tubuh dari ikan cenderung ramping dan
aerodinamis, yang mana akan membuat ikan mudah bergerak di air.

 Unta : Seperti yang kita ketahui bersama bahwa unta adalah hewan yang hidupnya di gurun
pasir. Unta memiliki puny yang digunakan sebagai tempat menyimpan cadangan makanan dan
lemak. Unta memiliki kaki yang panjang. Kaki yang panjang ini digunakan oleh unta untuk
menjaga tubuhnya agar tidak terperosik di pasir. Sementara itu, kaki unta juga memiliki bantalan
yang berfungsi untuk menahan panas ketika berjalan di padang pasir.

 Beruang kutub : Berbeda dengan unta, beruang kutub tidak hidup di gurun pasir melainkan di
daerah kutub yang bersalju dan bersuhu dingin. Beruang kutub memiliki bentuk kaki yang besar
dan lebar yang digunakan untuk berjalan di atas salju. Beruang kutub juga memiliki bulu yang
sangat tebal yang digunakan sebagai pelindung tubuh dari suhu dingin.

 Tumbuhan xerovit : Tumbuhan xerovit merupakan tumbuhan yang hidup di habitat yang
kekurangan air atau kering. Sebagai contoh tumbuhan yang termasuk tumbuhan xerovit adalah
kaktus dan kurma. Tumbuhan ini beradaptasi dengan lingkungannya dengan cara sebagai
berikut

o Daun sempit dan kecil dengan jumlah stomata yang sedikit yang bertujuan agar tidak
terjadi penguapan yang berlebihan

o Daun termodifikasi menjadi sisik atau bulu yang berfungsi sebagai alat pertahanan diri
o Batang atau daun dilapisi zat seperti lilin untuk mencegah terjadinya penguapan yang
berlebihan

o Tumbuhan xerovit memiliki akar yang sangat panjang, yang bertujuan agar menjangkau
sumber air di bawah tanah

o Batang bersifat sukulen atau yang dapat menyimpan air

 Tumbuhan hidrofit : Pengertian dari tumbuhan jenis ini adalah tumbuhan yang hidup di habitat
yang banyak airnya, misal saja teratai, enceng gondok, dan hydrilia sp. Tumbuhan hidrofit
beradaptasi terhadap lingkungannya dengan cara sebagai berikut :

o Tumbuhan jenis ini memiliki akar yang lebat yang digunakan sebagai pemberat agar
posisinya stabil di atas air.

o Memiliki dau yang lebar untuk menahan gaya berat ke bawah atau agar tidak mudah
tenggelam

o Memiliki stomata yang banyak dan letaknya di permukaan atas daun yang bertujuan
untuk memudahkan dalam penguapan air.

o Lapisan lilinnya tipis yang digunakan untuk mempermuda terjadinya penguapan dan
mengurangi kelebihan air.

o Tumbuhan hidrofit mempunyai batang dan akar yang berongga-rongga. Tujuannya agar
dapat mengapung di air.

 Tumbuhan higrofit : Lanjut ke jenis tumbuhan higrofit yang merupakan jenis tumbuhan yang
hidup di habitat yang lembab, misal saja lumut, paku-pakuan, dan keladi. Tumbuhan higrofit
melakukan adaptasi dengan cara berikut ini :

o Tumbuhan higrofit memiliki daun yang tipis dan lebar untuk memudahkan penguapan

o Pada ujung daun terdapat hidatoda

B. Adaptasi Fisiologi

Setelah membahas tentang adaptasi morfologi, kini giliran adaptasi fisiologi. Adaptasi ini merupakan
upaya penyesuaian fungsi alat-alat tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya. Biasanya adaptasi
fisiologi melibatkan zat-zat kimia tertentu untuk membantu proses metabolisme tubuh. Adaptasi
fisiologi tidak mudah diamati seperti pada adaptasi morfologi dan adaptasi tingkah laku. Alasannya
adalah karena adaptasi fisiologi berkaitan erat dengan fungsi tubuh. Adaptasi fisiologi ini dapat terjadi
pada semua makhluk hidup baik hewan, tumbuhan dan manusia.

1. Adaptasi fisiologi pada hewan dan manusia


 Herbivora adalah hewan yang memakan tumbuh-tumbuhan. Sebagai contoh adalah sapi. Sapi
memakan rumput, dimana sapi dapat mencerna rumput dan daun yang mengandung banyak
serat (selulosa) dengan bantuan enzim selulase. Enzim selulase tersebut diproduksi oleh
mikroorganisme yang terdapat di rumen.

 Nyamuk adalah hewan yang menghisap darah, baik darah manusia atau darah hewan, nyamuk
ini memiliki zat antikoagulan atau antipembeku darah. Zat ini memiliki kegunaan untuk menjaga
agar darah yang dihisap oleh nyamuk tersebut tetap dalam keadaan cair dan tidak membeku.

 Pada manusia, jumlah eritrosit dalam darah berbeda-beda tergantung dari tempat tingal
manusia tersebut. Manusia yang tinggal di daerah pengunungan atau dataran tinggi, memiliki
eritrosit dengan jumlah yang lebih banyak bila dibandingkan dengan orang yang tinggal di
dataran rendah. Hal ini disebabkan karena jumlah atau kadar dari oksigen di daerah pegunungan
lebih sedikit sehingga dibutuhkan Hb (hemoglobin) yang lebih banyak untuk mengikat oksigen.
Apabila hb yang dibutuhkan banyak, jumlah eritrosit juga akan meningkat.

 Ikan air tawar mempunyai adaptasi fisiologi yang berbeda dengan ikan yang berada di laut. Ikan
di air tawar melakukan adaptasi dengan cara minum sedikit air dan banyak mengeluarkan urine
yang encer, sebaliknya ikan air laut melakukan adaptasi dengan cara minum banyak air dan
mengeluarkan sedikit urine yang peat

2. Adaptasi fisiologi pada tumbuhan

 Tumbuhan tertentu mengeluarkan bau yang khas untuk menarik serangaa. Sebagian tumbuhan
menarik serangga untuk dimakan, dan sebagian lagi menggunakan serang supaya dapat
membantu proses penyerbukan, contoh pada bunga mawar.

 Tumbuhan mengeluarkan nektar pada bunga untuk menarik serangga, contoh kembang sepatu

 Tanaman atau tumbuhan seperti cemara dan juga sukun akan beradaptasi fisiologi dengan cara
mengeluarkan metabolit sekunder berupa alelopati. Metabolit sekunder berupa alelopati ini
dapat dan mampu menghambat pertumbuhan tanaman lain yang berada di sekitarnya.

C. Adaptasi tingkah laku

Pengertian dari adaptasi tingkah laku adalah suatu penyesuaian diri yang dilakukan oleh makhluk hidup
terhadap lingkungannya dengan cara mengubah tingkah laku supaya dapat mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Adaptasi tingkah laku ini lebih kita amati dan kita lihat apabila dibandingkan
dengan adaptasi yang sebelumnya yaitu adaptasi fisiologi. Adaptasi tingkah laku ini biasanya berkaitan
erat dengan makanan, udara dingin dan sistem pertahanan pada beberapa hewan. Adaptasi tingkah laku
beberapa jenis hewan akan dibahas dalam uraian berikut ini :

1. Adaptasi tingkah laku pada hewan


 Salah satu hewan yaitu rayap akan melakuakan adaptasi tingkah laku yang agak aneh yaitu
dengan memakan kembali kulitnya yang sudah terkelupas pada saat melakukan pergantian kulit
(molting). Perilaku ini dilakukan oleh rayap untuk mendapatkan enzim pencerna selulosa pada
kayu. Enzim pencerna tersebut dihasilkan oleh Flagellata (sejenis mikroorganisme) yang hidup
dalam pencernaan rayap. Oleh sebab itu rayap akan kembali memakan kulit dan bagian usunya
yang sudah terkelupas. Selain itu juga, rayap yang masih kecil atau baru saja menetas akan
menunjukan adaptasi tingkah laku dengan menjilati dubur induknya. Tingkah laku ini dilakukan
oleh rayap kecil dengan tujuan agar flagellata dalam saluran pencernaan induknya dapat masuk
dalam saluran pencernaanya.

 Bila kita amati, kerbau adalah hewan yang sangat suka mandi di lumpur atau sungai. Tingkah
laku ini dilakukan oleh kerbau dengan tujuannya untuk mengurangi pengaruh panas yang ada
pada tubuhnya.

 Pada umumnya penguin hidup di daerah kutub yang mana suhu udaranya sangat dingin.
Penguin ini hidup secara berkelompok/bergerombol. Tingkah laku hidup berkelompok dilakukan
oleh penguin dengan tujuan agar lebih hangat.

 Beberapa jenis burung akan berpindah/berimigrasi ke daerah yang lebih hangat pada saat
memasuki musim dingin. Selain itu burung juga akan berpindah untuk mencari makanan di
daerah yang terdapat banyak makananya. Apabila musim dingin di daerah asalnya sudah selseai,
burung-burung tersebut akan kembali lagi ke tempat asalnya.

 Pada sayap kupu-kupu tertentu terdapat dua pola mata yang hampir sama. Pola ini hampir mirip
dengan mata pada burung hantu. Saat ada pemangsa, sayapnya akan direntangkan. Pemangsa
kupu-kupu akan ketakuatan dan kupu-kupu itu dapat menyelamatkan diri.

 Cicak akan memutuskan ekornya pada saat dalam keadaan bahaya atau terancam, peristiwa
pemutusan ekor pada cicak ini disebut dengan autotomi.

 Untuk mengelabuhi hewan yang akan memangsa bunglon, bunglon akan menyesuaikan warna
tubuhnya dengan lingkungannya. Sehingga bunglon dapat aman dari pemangsanya. Ini disebut
dengan mimikri.

2. Adaptasi tingkah laku pada tumbuhan

 Pohon jati menggugurkan daunnya (meranggas) pada musim kemarau. Hal ini dilakukan untuk
mengurangi penguapan sehingga dapat menghemat cadangan air.

 Daun tanaman jagung menggulung saat udara sangat panas untuk mengurangi penguapan air.
Adaptasi hewan

Adaptasi tumbuhan
1. Tari Daerah Provinsi Aceh

Apabila mendengar kata Aceh, yang terlintas adalah Tari Samannya. Tari Saman merupakan warisan dan
kekayaan budaya rakyat Aceh yang telah mendapatkan pengakuan dunia melalui UNESCO
sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia.

Selain tari saman, Aceh masih memiliki beragam tari tarian daerah yang lainnya antara lain :

1. Tari Bines

2. Didong

3. Tari Guel

4. Tari Mesekat

5. Tari Ula-Ula Lembing

6. Tari Tarek Pukat Aceh

7. Tari Seudati

8. Tari Ratoh Duek

9. Tari Ranup Lampuan

10. Tari Pho

2. Tari Daerah Provinsi Sumatera Utara


Gerakannya khas dan mudah dilakukan oleh semua orang, itulah tari tor-tor yang menjadi ciri khas
tradisi tari daerah Sumatera Utara. Kata “Tor-tor” berasal dari suara entakan kaki penarinya di atas
papan rumah adat Batak. Penari bergerak dengan iringan Gondang yang juga berirama mengentak

Namun ternyata, Sumatera Utara tidak hanya memiliki tari Tor-Tor. Masih banyak tarian daerah yang
terkenal dari Provinsi yang beribukota di Medan ini. Mau Tahu semua tarian daerah dari Sumatera
Utara?

1. Tarian Daerah Batak Toba :

 Tari tortor sawan panguras

 Tari tortor somba

 Tari tortor tunggal panaluan

 tari tortor sipitu sawan

2. Tarian Daerah Karo :

 Tari kuda kuda

 Tari gundala gundala

 Tari mulih mulih

 Tari baka

 Tari Begu Delleng

 Tari muncang

 Tari piso surit

3. Tarian Daerah Mandailing

 Tari endeng endenga


 Tari tortor naposo bulung

 Guro guro aron terang bulan

4. Tarian daerah simalungun

 Tari toping toping

 Tari manduda

 tari tortor somba

 Tari haroan bolon

 Tari manduda

5. Tarian Daerah Pakpak

 Tari tatak menapu kopi

 tari tatak garo garo

 Tari demas simanguda

 Tari tatak muat page

 Tari tatak renggisa

6. Tarian Daerah Nias

 Tari Balanse madam

 Tari perang

 Tari Maena

 Tari Moyo

Untuk Sobat yang ingin mengetahui sinopsis tarian daerah tersebut, silahkan simak penjelasannya masih
dihalaman tari tradisional Sumatera Utara.

3. Tari Daerah Provinsi Sumatera Barat

Tari Piring atau disebut tari piriang merupakan tarian tradisional Sumatera Barat yang berasal dari Solok
Sumatera Barat. Tari Piring masih terus lestari hingga sampai saat ini. Tarian piring memiliki gerakan
yang menyerupai gerakan para petani semasa bercucuk tanam, membuat kerja menuai dan sebagainya.
Tarian ini juga melambangkan rasa gembira dan syukur dengan hasil tanaman mereka
4. Tari Daerah Provinsi Jambi

Tari Sekapur Sirih adalah tarian daerah Provinsi Jambi. Tari Sekapur Sirih ini merupakan tari tradisional
yang biasa dibawakan untuk menyambut tamu kehormatan di Provinsi Jambi. Tari ini menggambarkan
ungkapan rasa putih hati masyarakat dalam menyambut tamu. Sekapur Sirih biasanya ditarikan oleh 9
orang penari perempuan, dan 3 orang penari laki-laki, 1 orang yang bertugas membawa payung dan 2
orang pengawal.

Selain di Provinsi Jambi, Tari Sekapur Sirih yang merupakan tradisi masyarakat melayu juga sering
dibawakan oleh Provinsi Riau/Kepulauan Riau serta masyarakat di Negara Malaysia. Di Riau, tari ini
disebut dengan tari persembahan / tari makan sirih.

5. Tari Daerah Provinsi Riau

Tari Manggar adalah tarian daerah Provinsi Riau yang menggambarkan sejarah kota Pekanbaru yang
sekarang menjadi ibukota Provinsi Riau, yaitu ditemukannya sebuah kota yang bernama Sena yang kini
dikenal dengan Senapelan.
Selengkapnya : http://www.tradisikita.my.id/2016/02/tari-tradisional-daerah-riau-kepulauan.html

6. Tari Daerah Provinsi Kepulauan Riau

Tarian daerah yang berasal dari Kepulauan Riau diantaranya adalah Tari melemang. Tari Melemang
merupakan tarian tradisional yang berasal dari Tanjungpisau Negeri Bentan Penaga, kecamatan Bintan,
Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. Tari Melemang pada awalnya hanya ditarikan dikalangan
istana saja, yaitu tepatnya sejak abad ke 12. Menurut informasi bahwa pada masa lalu tarian ini hanya
dipersembahkan bagi Raja ketika sang Raja sedang beristirahat. Karena merupakan tarian istana, tari
Melemang ditarikan oleh para dayang kerajaan Bentan. Namun sejak Kerajaan Bentan mengalami
keruntuhan, tari Melemang berubah menjadi pertunjukan hiburan rakyat.

7. Tari Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Tari Gending Sriwijaya adalah tarian daerah yang cukup terkenal dari provinsi Sumatera Selatan. Tari
gending sriwijaya diiringi oleh lagu Gending Sriwijaya. Baik lagu maupun tarian ini menggambarkan
keluhuran budaya, kejayaan, dan keagungan kemaharajaan Sriwijaya yang pernah berjaya
mempersatukan wilayah Barat Nusantara Lirik lagu ini juga menggambarkan kerinduan seseorang akan
zaman di mana pada saat itu Sriwijaya pernah menjadi pusat studi agama Buddha di dunia.

Tari Gending Sriwijaya dari Sumatera Selatan ini dibawakan untuk menyambut tamu-tamu agung.
8. Tari Daerah Provinsi Bangka Belitung

Tarian daerah Bangka Belitung sangat beragam seperti halnya provinsi lain di Indonesia, namun untuk
mewakili tarian daerah dari Bangka Belitung ini kita sebut saja tari sepen. Tari Sepen Bangka Belitung
merupakan tarian tradisional masyarakat Bangka Belitung yang mengandung unsur gerak pencak silat.
Tari Sepen sudah menjadi tari pergaulan di provinsi Bangka Belitung, sering dibawakan dalam rangka
penyambutan tamu. Ciri khas tarian ini menekankan pada kelincahan gerakan penarinya yang biasanya
dilakukan secara berpasangan.

9. Tari Daerah Provinsi Bengkulu

Tari Andun adalah merupakan tari tradisional yang telah dilakukan oleh masyarakat Bengkulu Selatan
sejak zaman dahulu. Tari Andun merupakan tari pergaulan sebagai sarana mencari jodoh yang dilakukan
oleh pemuda dan pemudi.

Tari Andun pada zaman dulu dilakukan oleh pemuda dan pemudi pada malam hari, pada acara adat /
pesta perkawinan. Namun saat ini tari Andun lebih banyak berfungsi sebagai sarana hiburan dan upaya
pelestarian kesenian tradisional dari Bengkulu.

Persembahan tari Andun biasanya diiringi oleh musik kolintang yang dimainkan oleh pemain musik
tradisional Bengkulu.

10. Tari Daerah Provinsi Lampung

Tari Melinting, Tari Cangget dan Tari Sembah merupakan tari tarian yang berasal dari provinsi yang
terletak paling timur dari pulau Sumatera. Untuk sobat yang ingin mengetahui sinopsis ketiga tari
tradisional Lampung silahkan kunjungi laman : http://www.tradisikita.my.id/2015/02/3-tarian-
tradisional-dari-provinsi.html

Anda mungkin juga menyukai