Anda di halaman 1dari 11

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

Disusun oleh:
Kelas 10 P-7 kelompok 2

Nama Anggota:
1. Khaela Ageng Naluria
2. Lovenya Iganouveline Putriney Keyza
3. Monica Febrilyane
4. Rian Aditama
5. Muhammad Kevin Abdul Rahman

SMA NEGERI 1 PARE


Jl. Pahlawan Kusuma Bangsa, Nomer 41, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri
Telp. (0354)391132, Web: www.sman1pare.sch.id , Email: info@sman1pare.sch.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan
laporan hasil observasi dengan judul Burung Hantu Celepuk Jawa dapat
terselesaikan dengan baik oleh kelompok kami yang merupakan salah
satu tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Penulisan laporan ini dapat terselesaikan dengan baik berkat


bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. TAJUDDIN SUBEKTI, M Si, selaku kepala sekolah SMA Negeri 1


Pare.

2. Guru mapel ASHABUL MUHSININ, S.Pd., selaku pembimbing


dalam penyusunan laporan penelitian ini.

3. Teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan


laporan penelitian ini dan penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi kesempurnaan penelitian ini serta apa yang penulis
sajikan dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca guna
menambah ilmu pengetahuan.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................

KATA PENGANTAR ..........................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................

B. Tujuan .................................................................................................

C. Perumusan Masalah ...........................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Teks laporan hasil Observasi

B. Contoh Teks Laporan Hasil Observasi ..................................................

C. Ciri-ciri ................................................................................................

D. Unsur Kebahasaan ..............................................................................

E. Kaidah Kebahasaan .............................................................................

BAB III PENUTUP

A. Saran ...................................................................................................

B. Penutup ..............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pengembangan kurikulum merdeka merupakan Langkah
lanjutan pengembangan kurikulum. Tujuannya adalah untuk menjamin
pencapaian tujuan pendidikkan nasional. Salah satu pelajaran yang
menggunakan kurikulum merdeka adalah Bahasa Indonesia.

Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan


kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia
yang baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan
apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Salah satu
materi yang dibahas dalam pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis
kurikulum merdeka adalah teks laporan hasil observasi. Pembelajaran ini
dimaksudkan untuk membangun peserta didik mengembangkan wawasan
pengetahuan melalui kegiatan meneraka alam semesta agar terampil
berfikir kritis dan kreatif serta mampu bertindak efektif menyelesaikan
permasalahan dalam kehidupan nyata.

B. TUJUAN

Pembelajaran ini bertujuan agar peserta didik dapat


mengembangkan wawasan melalui kegiatan menerka alam semesta,
terampil, berfikir kritis, dan kreatif.
C. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian teks laporan hasil observasi?


2. Bagaimana contoh teks laporan hasil observasi?
3. Bagaimana ciri ciri teks laporan hasil observasi
4. Bagaimana unsur kebahasaannya?
5. Bagaimana kaidah kebahasaanya?
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Teks laporan hasil observasi merupakan kegiatan pengamatan


yang dilandaskan pada data dan fakta. Teks laporan hasil observasi
dituliskan berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh siswa. Teks
laporan hasil observasi berfungsi untuk mendeskripsikan atau
mengklarifikasikan informasi. Teks laporaan hasil observasi juga kerap
disebut dengan teks klarifikasi. Jadi dapat disimpulkan teks laporan
hasil observasi harus ditulus secara nyata dan apa adanya.

B. CONTOH

BURUNG HANTU CELEPUK JAWA


Burung Hantu Celepuk Jawa merupakan spesies Burung Hantu
predator dari famili Strigidae dan genus Otus. Burung Hantu satu ini
adalah salah satu burung endemik Indonesia yang mendiami hutan-
hutan Pulau Jawa.

Burung Hantu Celepuk Jawa tersebar di berbagai daerah Pulau


Jawa sehingga hewan ini dikategorikan sebagai burung endemik karena
berasal asli dari Pulau Jawa. Habitatnya menempati daerah hutan
pegunungan. Namun untuk jumlah populasi dan persebarannya
tersebut masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, mengingat sifat
celepuk jawa yang sangat tenang dan pendiam menyulitkan penemuan
keberadaannya di alam bebas. Walaupun pendiam dan jarang bersuara,
suara Celepuk Jawa muda sangat keras berbeda dengan Celepuk Jawa
dewasa yang cenderung mengeluarkan suara lirih seperti bersiul.
Burung Hantu Celepuk Jawa mempunyai panjang tubuh hanya
sekitar 16 sampai 18 cm saja. Berat tubuh burung ini juga hanya sekitar
75 sampai 91 gram. Pada bagian kepala burung hantu Celepuk Jawa
terdapat mata tubular, dimana mata tubular ini sendiri merupakan ciri
khas burung hantu. Kepala burung ini dapat berputar 135 derajat yang
dipengaruhi oleh mata yang berbentuk tabung yang masuk jauh
kedalam tengkorak.

Untuk alisnya, Celepuk Jawa memiliki warna putih mencolok


dengan iris berwarna emas dan paruh berwarna kuning dengan kaki
berwarna kuning kusam. Warna dari burung hantu Celepuk Jawa
didominasi warna coklat keabu-abuan di bagian atas tubuhnya dan
putih lurus dari bagian anus hingga dadanya. Burung Hantu Celepuk
Jawa juga dipenuhi corak bercak-bercak berwarna hitam, putih, dan
coklat yang tersebar di bagian atas tubuhnya.

Sama seperti hewan nokturnal pada umumnya, Celepuk Jawa aktif


beraktifitas dan berburu di malam hari untuk mencari makan, Burung
Hantu Celepuk Jawa mengandalkan indera penglihatan dan
pendengarannya yang tajam untuk berburu mangsa. Celepuk Jawa
senang mengkonsumsi serangga serta hewan reptil kecil. Burung hantu
Celepuk Jawa merupakan hewan endemik Pulau Jawa yang memiliki ciri
khas bertubuh mungil.

C. CIRI-CIRI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI


Teks laporan hasil observasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Disusun secara sistematis.
Teks Laporan Hasil Observasi disusun secara berurutan sesuai
dengan struktur teks laporan hasil observasi yakni mulai dari :
pernyataan umum, deskripsi bagian sampai pada deskripsi
manfaat/perilaku.
2. Penjelasan dari sudut pandang keilmuan.
Teks laporan hasil observasi menyajikan data dari hasil
pengamatan yang benar-benar ada atau sesuai dengan fakta.
3. Berisi pembahasan objek tertentu.
Teks laporan hasil observasi berisi informasi mengenai suatu objek
atau situasi tertentu yang dibahas secara umum. Objeknya ini bisa
beraneka ragam, misalnya makhluk hidup, seperti manusia,
hewan, tumbuhan, atau hal lainnya, seperti ekosistem, sosial, dan
budaya.
4. Terdapat perincian bagian suatu objek.
Perincian bagian atau objek yang ditulis dalam teks laporan hasil
observasi ini berupa klasifikasi dan informasi ciri-ciri objek.
Misalnya, ketika kita sedang mengamati pertumbuhan kacang
hijau, maka, ciri-ciri objeknya itu bisa berupa tumbuhan jenis
polong-polongan yang hidup di wilayah tropis, batangnya berbulu,
berwarna hijau dan kecoklatan.
5. Teks disusun dg bahasa baku dan jelas.
Teks laporan hasil observasi harus ditulis menggunakan bahasa
yang baku ya, soalnya merupakan tulisan ilmiah.

D. UNSUR KEBAHASAAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI


Teks Laporan Hasil Observasi mempunyai unsur kebahasaan sebagai
berikut:

(1) repetisi :
terdapat repetisi / perulangan kata misalnya : hutan-hutan, bercak-
bercak
(2) pronomina :
Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan
nomina atau frasa nomina. Contohnya adalah saya, kapan, -nya, ini.
Salah satu fungsi dari pronomia adalah untuk menghindari
pengulangan kata dalam satu kalimat.
(3) konjungsi :
terdapat konjungsi atau penghubung seperti : dan, namun, walaupun,
dimana, untuk, serta, yang, merupakan.
(4) kalimat definisi :
kalimat definisi adalah kalimat yang berisi sebuah penjelasan umum
tentang sesuatu, benda, hal, aktivitas, dan sebagainya.

(5) Frasa Nomina :


Frasa nomina merupakan frasa yang memiliki inti berupa kata benda.
contoh: burung hantu, meja hijau, kartu kuning

E. KAIDAH KEBAHASAAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

1. Menggunakan kalimat definisi

Kalimat definisi biasanya ditandai dengan kata “adalah”pada pernyataan


umum yang menyatakan pengertian atau definisi dari aspek yang akan
dibahas.

2. Menggunakan konjungsi atau kata hubung

Konjungsi adalah kata sambung atau kata penghubung yang digunakan


untuk menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan
kata, frasa dengan frasa, ungkapan dengan ungkapan, klausa dengan
klausa, kalimat dengan kalimat, atau bahkan paragraf dengan paragraf.
Contoh konjungsi : dan, namun, walaupun, dimana, untuk, serta, yang,
merupakan.

3. Menggunakan kalimat simpleks dan kalimat kompleks

a. Kalimat simpleks adalah kalimat yang menggunakan satu verba dan


menyatakan aksi (peristiwa atau keadaan) atau biasanya disebut
kalimat tunggal.
Contoh :
Burung Hantu satu ini adalah salah satu burung endemik
Indonesia yang mendiami hutan-hutan Pulau Jawa.
b. Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri dari dua struktur atau
lebih dengan dua verba, kalimat kompleks ini dihubungkan dengan
konjungsi dan, atau, tetapi, serta, sedangkan, padahal, dan
melainkan.

Contoh : Celepuk Jawa aktif beraktifitas dan berburu di malam hari


untuk mencari makan.

4. Menggunakan sinonim dan antonim


Sinonim sering disebut persamaan kata atau padanan kata. Contoh :
senang=gembira, duka=lara
Antonim adalah kata-kata yang memiliki makna berbeda atau
berlawanan. Contoh : tinggi><rendah, panjang><pendek, tebal><tipis

5. Menggunakan data

Karena berupa fakta observasi maka data yang ada/ditampilkan umumnya


berupa angka.
Contoh :
Burung Hantu Celepuk Jawa mempunyai panjang tubuh hanya sekitar
16 sampai 18 cm saja. Berat tubuh burung ini juga hanya sekitar 75
sampai 91 gram.
BAB III
PENUTUP

A. SARAN

Berdasarkan kegiatan observasi ini ada beberapa saran yaitu


setiap anggota kelompok memiliki kesadaran dan empati yang tinggi.

B. PENUTUP

Demikian laporan hasil observasi ini dibuat sebagai penjelasan


detail mengenai kegiatan observasi dengan judul Burung Hantu Celepuk
Jawa. Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu proses pengumpulan ide, pengerjaan makalah, dan
pengerjaan PPT sehingga kegiatan observasi ini dapat berjalan dengan
baik, lancar, dan sukses.

Anda mungkin juga menyukai