Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Nama Sekolah : SMKS Kesehatan Darussalam Lhokseumawe


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kompetensi Keahlian : Keperawatan dan Farmasi
Kelas/Semester : X/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 8 x 45 Menit
A. Kompetensi Inti
3. Memamhami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian Bahasa
Indonesia pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi
diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat, nasional, regional,
dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi dan prosedur kerja yang
lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian bahasa
Indonesia.Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan diri yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan diri yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu mleksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

B. Kompetensi Dasar
3.1 Memahami laporan hasil observasi berkaitan dengan bidang pekerjaan yang dipresentasikan
dengan lisan dan tulis. (Surat An-Nahl Ayat 105)
4.1 Menyajikan isi teks (intisari) laporan hasil observasi berkaitan dengan bidang pekerjaan
berdasarkan interpretasi baik secara lisan maupun tulis. (Surat An-Nahl Ayat 105)

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Indikator KD pada KI pengetahuan
3.1.1 Mengidentifikasi isi teks laporan hasil observasi.
3.1.2 Menjelaskan ringkasan isi pokok teks laporan hasil observasi.
3.1.3 Menyimpulkan fungsi teks laporan hasil observasi.
2. Indikator KD pada KI pengetahuan
4.1.1 Membuat isi teks laporan hasil observasi baik secara lisan maupun tulisan.
D. Tujuan Pembelajaran
Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok dalam mempelajarai teks laporan hasil
observasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung. Teliti dalam
menidentifikasi isi dari teks laporan hasil observasi dan bertanggungjawab dalam menyampaikan
pendapat, memberi kritik, serta dapat menginterpretasikan isi teks laporan hasil observasi
berdasarkan interpretasi baik secaralisan maupun tylisan.

E. Materi Pembelajaran
1. Teks Laporan Hasil Observasi

“Sesungguhnya yang mengada-ngadakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak


beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta”
(Q.S. An-Nahl:105).

2. Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi


Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi penjabaran umum mengenai sesuatu
yang di dasarkan pada hasil observasi. Teks laporan juga sering disebut teks klasifikasi.
Mengamati, pengamatan (observasi)è Laporan

3. Ciri-Ciri Teks Laporan Hasil Observasi


 Isi teks bersifat objektif dan tidak memihak
 Harus ditulis berdasarkan fakta yang terjadi
 Isi teks tidak mengandung hal yang bersifat menyimpang
 Isi teks harus ditulis secara lengkap

4. Contoh teks laporan hasil observasi


WAYANG

Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli
Indonesia. UNESCO, lembaga yang mengurusi kebudayaan dari PBB, pada 7 November
2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor berasal dari
Indonesia. Wayang merupakan warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni
bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Para wali songo, penyebar agama Islam di Jawa sudah membagi wayang menjadi tiga.
Wayang kulit di Timur, wayang wong atau wayang orang di Jawa Tengah, dan wayang
golek atau wayang boneka di Jawa Barat. Penjenisan tersebut disesuaikan dengan
penggunaan bahan wayang. Wayang kulit dibuat dari kulit hewan ternak, misalnya kulit
kerbau, sapi, atau kambing. Wayang wong berarti wayang yang ditampilkan atau
diperankan oleh orang. Wayang golek adalah wayang yang menggunakan boneka kayu
sebagai pemeran tokoh. Selanjutnya, untuk mempertahankan budaya wayang agar tetap
dicintai, seniman mengembangkan wayang dengan bahan-bahan lain, antara lain wayang
suket dan wayang motekar.
Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi
bermacam jenis. Jenis yang paling terkenal, karena diperkirakan memiliki umur paling
tua adalah wayang purwa. Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti awal. Wayang
ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang
pendalangan, serta diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian
rupa dengan nama cempurit yang terdiri dari: tuding dan gapit.
Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan wayang
yang diperankan langsung oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar adalah
wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah wayang topeng. Wayang
topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan
dengan iringan gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang pun saat ini
beragam, tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi juga digunakan dalam acara
yang bersifat menghibur.
Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golek yang mempertunjukkan
boneka kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Selain wayang golek Sunda, wayang
yang terbuat dari kayu adalah wayang menak atau sering juga disebut wayang golek
menak karena cirinya mirip dengan wayang golek. Wayang tersebut pertama kali
dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang yang berbahan dasar kayu adalah wayang
klithik. Wayang klithik berbeda dengan golek. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti
wayang kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah cerita Panji dan Damarwulan.
Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang timplong,
wayang potehi, wayang golek techno, dan wayang ajen.
Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang suket.
Jenis wayang ini disebut suket karena wayang yang digunakan terbuat dari rumput yang
dibentuk menyerupai wayang kulit. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur
wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suket biasanya
dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita pewayangan kepada anak-anak di
desa-desa Jawa.
Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastic berwarna.
Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater bayangbayang atau serupa wayang
kulit. Namun, jika wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang
motekar menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan
warna-warni penuh. Wayang tersebut menggunakan bahan plastik berwarna, system
pencahayaan teater modern, dan layar khusus.
Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang dapat
dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan antara lain sebagai media pendidikan, media
informasi, dan media hiburan. Wayang bermanfaat sebagai media pendidikan karena
isinya banyak memberikan ajaran kehidupan kepada manusia. Pada era modern ini,
wayang juga banyak digunakan sebagai media informasi. Ini antara lain dapat kita lihat
pada pagelaran wayang yang disisipi informasi tentang program pembangunan seperti
keluarga berencana (KB), pemilihan umum, dan sebagainya.Yang terakhir, meski
semakin jarang, wayang masih tetap menjadi media hiburan.

5. Pemahaman isi dan makna teks laporan hasil observasi


Langkah-langkah menginterpretasi teks laporan hasil observasi
a. Membaca teks tersebut secara menyeluruh. Dalam prosesnya, dapat pula dilakukan
pengulangan membaca jika diperlukan
b. Mencatat kata-kata sulit atau istilah-istilah yang membutuhkan penafsiran khusus
c. Mencari penjelasan mengenai kata-kata/istilah-istilah sulit tersebut di dalam kamus atau
referensi yang lain.
d. Memberi makna dan menghubung-hubungkan dengan kalimat-kalimat sebelum atau
sesudahnya
e. Menafsirkan secara mennyeluruh makna teks
f. Mencari maksud dan inti teks secara keseluruhan
g. Menuliskan makna yang didapat dari teks.

F. Pendekatan dan Model


 Pendekatan : Scientific Learning
 Model Pembelajaran : Discovery Learning

G. Kegiatan Pembelajaran
KD. 3.1 Memahami laporan hasil observasi berkaitan dengan bidang pekerjaan yang
dipresentasikan dengan lisan dan tulis.

Langkah-Langkah
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Deskripsi Kegiatan
Waktu
Discovery Learning
Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan 30
mengucapkan Assalamu’alaikum salam Menit
pembuka, membaca surat Al-Fatihah dan
membaca doa belajar untuk memulai
pembelajaran.
 Menyanyikan lagu Indonesia Raya
 Guru menyiapkan kondisi siswa dan ruang
belajar yang representative.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru menyampaikan Q.S. An-Nahl:105

“Sesungguhnya yang mengada-


ngadakan kebohongan, hanyalah
orang-orang yang tidak beriman
kepada ayat-ayat Allah, dan mereka
itulah orang-orang pendusta”
(Q.S. An-Nahl:105).
 Guru memberi apersepsi dengan
mengajukan beberapa pertanyaan tentang
teks laporan hasil observasi.
 Guru menyampaikan kompetensi yang
akan dicapai dan rencana kegiatan.
 Guru meyampaikan manfaat meteri
pembelajaran.
 Guru membagi peserta didik menjadi 6
kelompok.
Kegiatan Inti Stimulation  Guru memperlihatkan contoh teks 130
(Stimulasi/Pemberian Laporan Hasil Observasi berjudul Menit
rangsangan) “Wayang”.
 Siswa mengamati teks Laporan Hasil
Observasi berjudul “Wayang” yang
ditayangkan oleh guru.
Problem Statement  Siswa bertanya jawab mengenai teks
(Pertanyaan/Identifikasi Laporan Hasil Observasi.
masalah)  Siswa bertanya jawab mengenai ciri-ciri
teks Laporan Hasil Observasi.
Data Collection  Siswa diminta untuk mengidentifikasi isi
(Pengumpulan Data) teks laporan hasil observasi berjudul
“Wayang”
 Siswa diminta untuk mengidentifikasi
kesalahan isi teks laporan hasil observasi
berjudul “Sampah”
 Siswa dipersilahkan membaca buku
berkaitan dengan materi teks laporan hasil
observasi.
 Siswa mendiskusikan isi teks laporan hasil
observasi.
Data  Siswa mengidentifikasi isi teks laporan
Processing(Pengolahan hasil observasi.
Data)  Siswa mengidentifikasi kesalahan isi teks
lapaoran hasil observasi.

Verification(Pembuktian)  Siswa mempresentasikan hasil kerjanya di
hadapan teman-temannya.
 Siswa lain memberikan tanggapan
terhadap presentasi.
 Siswa menerima tanggapan dari siswa lain
dan guru.
Generalization (Menarik
 Siswa memperbaiki hasil presentasi
kesimpulan)
 Siswa membuat simpulan
Penutup  Siswa dengan bimbingan oleh guru 20
mereview hasil kegiatan pembelajaran. Menit
 Siswa menjawab pertanyaan tentang ciri-
ciri teks laporan hasil observasi.
 1 kelompok peserta didik terbaik
menerima penghargaan.
 Guru memberikan tugas mencari contoh
teks laporan hasil observasi.
 Guru memberikan arahan kegiatan
berikutnya.
 Guru menyuruh salah satu siswa untuk
memimpin doa penutup dengan
mengucapkan alhamdulillah.

KD. 4.1 Menyajikan isi teks (intisari) laporan hasil observasi berkaitan dengan bidang pekerjaan
berdasarkan interpretasi baik secara lisan maupun tulis.

Langkah-Langkah
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Discovery Deskripsi Kegiatan
Waktu
Learning
Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan 30 Menit
mengucapkan Assalamu’alaikum salam
pembuka, membaca surat Al-Fatihah dan
membaca doa belajar untuk memulai
pembelajaran.
 Menyanyikan lagu Indonesia Raya
 Guru menyiapkan kondisi siswa dan
ruang belajar yang representative.
 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Guru menyampaikan Q.S. An-Nahl:105

“Sesungguhnya yang mengada-


ngadakan kebohongan, hanyalah
orang-orang yang tidak beriman
kepada ayat-ayat Allah, dan mereka
itulah orang-orang pendusta”
(Q.S. An-Nahl:105).
 Guru memberi apersepsi dengan
mengajukan beberapa pertanyaan tentang
teks laporan hasil observasi.
 Guru menyampaikan kompetensi yang
akan dicapai dan rencana kegiatan.
 Guru meyampaikan manfaat meteri
pembelajaran.
 Guru membagi peserta didik menjadi 6
kelompok.
Kegiatan Inti Stimulation  Guru memperlihatkan contoh teks 130
(Stimulasi/Pemberian Menit
laporan hasil observasi.
rangsangan)
 Siswa mengamati teks Laporan Hasil
Observasi yang ditayangkan oleh guru.
Problem Statement  Siswa bertanya jawab mengenai
(Pertanyaan/Identifikasi interpretasi teks Laporan Hasil
masalah) Observasi.
 Siswa bertanya jawab mengenai
langakh-langkah menginterpretasi teks
Laporan Hasil Observasi.
Data Collection  Siswa diminta untuk menginterpretasi
(Pengumpulan Data) teks laporan hasil observasi berjudul
“D’Topeng Museum Angkut”
 Siswa dipersilahkan membaca buku
berkaitan dengan materi teks laporan
hasil observasi.
 Siswa mendiskusikan isi teks laporan
hasil observasi.
Data
Processing(Pengolahan  Siswa menginterpretasi isi teks laporan
Data) hasil observasi.

Verification(Pembuktian)  Siswa mempresentasikan hasil kerjanya


di hadapan teman-temannya.
 Siswa lain memberikan tanggapan
terhadap presentasi.
 Siswa menerima tanggapan dari siswa
lain dan guru.
Generalization (Menarik
 Siswa memperbaiki hasil presentasi
kesimpulan)
 Siswa membuat simpulan
Penutup  Siswa dengan bimbingan oleh guru 20 Menit
mereview hasil kegiatan pembelajaran.
 1 kelompok peserta didik terbaik
menerima penghargaan.
 Guru memberikan tugas individu
menginterpretasikan teks laporan hasil
observasi.
 Guru memberikan arahan kegiatan
berikutnya.
 Guru menyuruh salah satu siswa untuk
memimpin doa penutup dengan
mengucapkan alhamdulillah.

H. Alat/Bahan dan Media Pembelajaran


 Slide Presentasi (PPT)
 Lembar Kerja Siswa
 Laptop dan Infocus
 Contoh Teks Laporan Hasil Observasi

I. Sumber Belajar
- Buku Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik Kelas X (Wajib), 2014 (hal. 5 s/d 14)
- Buku Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X, 2015. (hal. 9 s/d 21)
- Bahasa Indonesia untuk Kelas X, Seni Handayani, dkk., Penerbit Grafindo Media
Pratama, 2013.

J. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian
Teknik penilaian yang digunakan yaitu sebagai berikut.

Metode/Teknik penilaian Bentuk Instrumen


 Lembar pengamatan kegiatan siswa dan
 Observasi
Rubrik
 Tes Tertulis  Tes Uraian

2. Instrumen Penilaian
1) Instrumen Penilaian Pengetahuan
Soal
Kompetensi Jenis
IPK Indikator Soal Soal
Dasar Soal
3.1 Mengidentif 3.1.1 Mengidentifikasi isi 1. Melalui Tes 1. Bacalah teks laporan
ikasi teks teks laporan hasil diskusi tulis hasil observasi
laporan hasil observasi. siswa dapat berjudul “Wayang”.
observasi. 3.1.2 Mengidentifikasi Buatlah pertanyaan
kesalahan isi teks mengidentif terkait isi laporan
laporan hasil ikasi isi teks Wayang tersebut,
observasi laporan seperti :
hasil a. Informasi apa saja
observasi. yang disampaikan
2. Melalui dalam teks
tersebut?
analisis b. Mangapa wayang
siswa dapat ditetapkan
mengidentif sebagai
ikasi mahakarya dunia?
kesalahan c. Ada berapa jenis
wayang
isi teks berdasarkan
laporan bahan
hasil pembuatannya?
observasi. d. Apa manfaat
wayang bagi
pengembangan
warisan budaya?
e. Mengapa teks
tersebut
digolongkan teks
laporan hasil
observasi?
2. Mengapa teks tersebut
termasuk ke dalam
teks laporan hasil
observasi?
3. Bacalah teks laporan
hasil observasi
berjudul “Sampah”.
Lalu benahilah teks
laporan hasil
observasi sehingga
benar isi laporannya!
5.1 Menginter- 5.1.1 Meringkas teks 1. Melalui Tes 1. Buatlah ringkasan
pretasi isi laporan hasil analisis Lisan teks laporan hasil
teks laporan observasi. siswa dapat dan observasi berjudul
hasil 5.1.2 Membuat isi teks “D’Topeng Museum
observasi laporan hasil meringkas tulisan Angkut”!
berdasarkan observasi teks laporan 2. Ceritakan secara
interpretasi berdasarkan hasil singkat isi teks
baik secara interpretasi baik observasi. wayang dengan
lisan secara lisan maupun 2. Melalui menggunakan
maupun tulisan analisis bahasamu sendiri!
tulisan.
siswa dapat
menginter-
pretasikan
teks laporan
hasil
observasi.

Kunci Jawaban
1. Identifikasi isi teks laporan hasil observasi.
Pertanyaan:
a) Apakah wayang itu?
b) Ada berapa jenis wayang berdasarkan bahan pembuatannya?
c) Apa sebutan dari wayang yang muncul pertama kali?
d) Apa saja gaya atau gagrak yang dimiliki oleh wayang purwa?
e) Apakah fungsi dari pertunjukan wayang?
f) Apa yang dimaksud wayang motekar?
g) Apa yang dimaksud dengan wayang suket?
Jawaban dari pertanyaan:
a) Wayang adalah suatu seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya
asli Indonesia.
b) Berdasarkan pembuatannya wayang dibedakan menjadi tiga jenis, yakni wayang kulit,
wayang wong dan wayang golek.
c) Sebutan bagi wayang yang muncul pertama kali adalah wayang purwa.
d) Wayang purwa terdiri atas beberapa gaya atau gagrak seperti, gagrak Ksunanan,
Mangu-negaraan; Ngayogyakarta, Banyumasan, Jawatimuran, Kedu, Cirebon dan
sebagainya.
e) Pertunjukkan wayang berfungsi sebagai media pendidikan, media informasi, media
hiburan.
f) Wayang motekar adalah sejenis pertunjukkan teater bayang-bayang atau serupa
wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motaker
menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna-
warni.
g) Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari
rumput (bahasa Jawa: suket)
2. Teks tersebut dimasukkan dalam teks laporan hasil observasi karena ditulis berdasarkan
hasil pengamatan atau observasi. Karena ditulis berdasarkan hasil observasi maka isinya
obyektif berdasar pada kenyataan dan obyek yang dilaporkan yaitu wayang dituliskan
secara detail.
3. Sampah merupakan barang sisa yang tidak memiliki nilai ekonomi. Sampah dibagi
menjadi dua jenis sampah organik dan sampah an organik.
Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan lagi dan mudah membusuk.
Sampah ini biasanya berupa limbah rumah tangga yang mudah membusuk, limbah
ternak yang tidak dikelola terlebih dulu tetapi langsung dibuang begitu saja, dan daun-
daun atau batang pohon yang sudah mati. Contohnya daun, sayur, sisa buah, limbah
kayu sisa dan limbah pembuangan kotoran sapi.
Sampah anorganik adalah sampah yang sulit diuraikan,tidak bisa hancur dengan
alami, biasanya terdiri dari limbah bahan-bahan kimia yab ng tidak mudah
diuraikan,sedangkan jika sampah anorganik di daur ulang dapat membuat barang
yang bernilai guna. Contoh jenis sampah anorganik adalah plastik, wadah detergen,
plastik-plastik bungkus sisa makanan.
Baik sampah organik maupun anorganik sesungguhnya sangat bermanfaat bagi
kehidupan apabila manusi dapat mengolahnya dengan baik.
4. D’Topeng adalah salah satu tempat wisata yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur.
Keberadaan D’Topeng tidak dapat dipisahkan dengan Museum Angkut karena kedua
tempat ini berada disatu tempat yang sama. Benda paling diminati pengunjung untuk
diamati dan paling mendominasi tempat ini adalah topeng. Selain topeng, barang-barang
tradisional juga dipamerkan di D’Topeng. Benda terakhir yang mengisi museum ini
adalah barang kuno yang sampai saat ini masih dianggap bernilai seni tinggi atau biasa
disebut barang antik. Selain untuk dipamerkan, benda-bendadi D’Topeng ini juga
dimanfaatkan sebagai media pelestarian budaya.
5. …………………………………………..

Pedoman penskoran Pengetahuan


Setiap jawaban yang benar skornya 50
NamaSiswa/ Skor Setiap Nomor
Kelompok Total
No Soal
Skor
1 2
50 50 100

Jumlah skor yang diperoleh


Rumus pengolahan Nilai adalah Nilai  x100  ____
jumlah skor maksimal

2) Instrumen penilaian keterampilan

Format Penilaian Keterampilan Menginterpretasikan


Teks Laporan Hasil Observasi

Nama Kelompok : ...........................................


Kelas : ...........................................

No. Aspek Deskripsi Ya Tidak


1. Ketepatan Sudah tepatkah interpretasi makna teks
interpretasi laporan hasil observasi?
makna teks
laporan hasil
observasi
2. Ketepatan Apakah penggunaan bahasa dalam
penggunaan menginterpretasi makna teks laporan hasil
bahasa dan ejaan observasi sesuai kaidah dan EYD?

*) setiap jawaban benar (ya) skornya 50


3. Instrumen Penilaian Observasi

Lembar Penilaian pada Kegiatan Diskusi


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X
Topik/Subtopik : Identifikasi dan interpretasi teks laporan hasil observasi.
Indikator : Peserta didik menunjukkan sikap ingin tahu, tanggung jawab, jujur, dan santun .

Nama
Rasa ingin Tanggung Jumlah
No Peserta Jujur santun
tahu jawab Skor
didik
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1. ...............
2.

Pengolahan Penilaian :
Pemberian skor untuk perlaku positif Ya = 2, Tidak = 1.
Nilai = Jumlah skor/2xjumlah perilakux 100

4. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Pembelajaran Remedial
Soal Remedial:
a) Bacalah teks laporan hasil observasi berjudul “Tanaman Langka di Indonesia”.
Buatlah pertanyaan terkait isi laporan tersebut!
b) Apakah teks berjudul “Tanaman Langka di Indonesia” termasuk jenis teks laporan
hasil observasi? Kemukan alasanmu.

b. Pengayaan
Soal Pengayaan:
Carilah teks laporan hasil observasi dari berbagai sumber. Lalu identifikasikanlah
isi dari teks tersebut!

Lhokseumawe, ........ Juli 2019


Mengetahui,
Kepala SMK Kesehatan Darussalam Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Drs. T.M. Ali Yusuf, M.Pd Kusmawardani, S.Pd
LAMPIRAN :

WAYANG

Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli
Indonesia. UNESCO, lembaga yang mengurusi kebudayaan dari PBB, pada 7 November
2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor berasal dari
Indonesia. Wayang merupakan warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni
bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Para wali songo, penyebar agama Islam di Jawa sudah membagi wayang menjadi tiga.
Wayang kulit di Timur, wayang wong atau wayang orang di Jawa Tengah, dan wayang
golek atau wayang boneka di Jawa Barat. Penjenisan tersebut disesuaikan dengan
penggunaan bahan wayang. Wayang kulit dibuat dari kulit hewan ternak, misalnya kulit
kerbau, sapi, atau kambing. Wayang wong berarti wayang yang ditampilkan atau
diperankan oleh orang. Wayang golek adalah wayang yang menggunakan boneka kayu
sebagai pemeran tokoh. Selanjutnya, untuk mempertahankan budaya wayang agar tetap
dicintai, seniman mengembangkan wayang dengan bahan-bahan lain, antara lain wayang
suket dan wayang motekar.
Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi
bermacam jenis. Jenis yang paling terkenal, karena diperkirakan memiliki umur paling
tua adalah wayang purwa. Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti awal. Wayang
ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang
pendalangan, serta diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian
rupa dengan nama cempurit yang terdiri dari: tuding dan gapit.
Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan wayang
yang diperankan langsung oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar adalah
wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah wayang topeng. Wayang
topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan
dengan iringan gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang pun saat ini
beragam, tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi juga digunakan dalam acara
yang bersifat menghibur.
Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golek yang mempertunjukkan
boneka kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Selain wayang golek Sunda, wayang
yang terbuat dari kayu adalah wayang menak atau sering juga disebut wayang golek
menak karena cirinya mirip dengan wayang golek. Wayang tersebut pertama kali
dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang yang berbahan dasar kayu adalah wayang
klithik. Wayang klithik berbeda dengan golek. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti
wayang kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah cerita Panji dan Damarwulan.
Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang timplong,
wayang potehi, wayang golek techno, dan wayang ajen.
Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang suket.
Jenis wayang ini disebut suket karena wayang yang digunakan terbuat dari rumput yang
dibentuk menyerupai wayang kulit. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur
wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suket biasanya
dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita pewayangan kepada anak-anak di
desa-desa Jawa.
Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastic berwarna.
Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater bayangbayang atau serupa wayang
kulit. Namun, jika wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang
motekar menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan
warna-warni penuh. Wayang tersebut menggunakan bahan plastik berwarna, system
pencahayaan teater modern, dan layar khusus.
Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang dapat
dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan antara lain sebagai media pendidikan, media
informasi, dan media hiburan. Wayang bermanfaat sebagai media pendidikan karena
isinya banyak memberikan ajaran kehidupan kepada manusia. Pada era modern ini,
wayang juga banyak digunakan sebagai media informasi. Ini antara lain dapat kita lihat
pada pagelaran wayang yang disisipi informasi tentang program pembangunan seperti
keluarga berencana (KB), pemilihan umum, dan sebagainya.Yang terakhir, meski
semakin jarang, wayang masih tetap menjadi media hiburan.
Teks 2 :

Sampah
Sampah merupakan barang sisa yang tidak memiliki nilai ekonomi. Sampah dibagi
menjadi dua jenis sampah organik dan sampah an organik. Sungai merupakan aliran sungai yang
mengalir dari hilir ke hulu, sungai pada umumnya di gunakan sebagai beberapa kegiatan yang
membantu manusia. Namun, di desa Jantur Kecamatan Bumiaji sungai di salahgunakan menjadi
tempat pembuangan akhir sampah sehingga sungai yang dulunya dialiri air sekarang menjadi
kering dan penuh dengan timbunan sampah.
Sampah anorganik adalah sampah yang sulit diuraikan,tidak bisa hancur dengan
alami, biasanya terdiri dari limbah bahan-bahan kimia yab ng tidak mudah diuraikan,sedangkan
jika sampah anorganik di daur ulang dapat membuat barang yang bernilai guna. Contoh jenis
sampah anorganik adalah plastik, wadah detergen, plastik-plastik bungkus sisa makanan.
Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan lagi dan mudah membusuk.
Sampah ini biasanya berupa limbah rumah tangga yang mudah membusuk, limbah ternak yang
tidak dikelola terlebih dulu tetapi langsung dibuang begitu saja, dan daun-daun atau batang pohon
yang sudah mati. Contohnya daun, sayur, sisa buah, limbah kayu sisa dan limbah pembuangan
kotoran sapi.
Baik sampah organik maupun anorganik sesungguhnya sangat bermanfaat bagi
kehidupan apabila manusi dapat mengolahnya dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai