Anda di halaman 1dari 15

S M K S I N A R PA R A H YA N G A N

SEKOLAH PUSAT KEUNGGULAN

MODUL PEMBELAJARAN

BAHASA
INDONESIA
1

WINDA PEBRIANTI, S.PD


MODUL AJAR B. INDONESIA MODUL KE 1 BULAN JULI (PERTEMUAN 1-2)
WINDA PEBRIANTI, S. PD. KELAS : X SEMUA
JURUSAN
MENGANALISIS STRUKTUR TEKS LHO

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL


1. Modul ini diperuntukkan untuk pembelajaran tatap muka terbatas.
2. Modul ini digunakan untuk 4x Pertemuan.
- Pertemuan ke-1 : Minggu ke-3 Juli 2021
- Pertemuan ke-2 : Minggu ke-4 Juli 2021
3. Setiap pertemuan terdiri dari 4 jam pelajaran ( 4 x 30 menit) = 120 menit.
4. Modul dikerjakan sesuai dengan jadwal pelajaran.
5. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) mapel Bahasa Indonesia = 75
6. Nilai akhir mapel Informatika diperoleh dari gabungan dari beberapa nilai yaitu : kehadiran, sikap,
harian, PTS / PAT dengan rincian Bobot sbb : (10% Kehadiran + 20% Sikap + 40 % Harian + 30%
PTS / PAT).
7. Jika mengalami kendala atau ada yang perlu ditanyakan silahkan japri ke :
No. 087869963216 (Winda Pebrianti) atau via email : windapebrianti93@gmail.com

PERTEMUAN KE-1

A. KOMPETENSI AWAL PESERTA DIDIK


Diberikan kuisioner pada siswa untuk mengetahui :
1. Pengertian teks Laporan Hasil Observasi
2. Struktur teks Laporan Hasil Observasi
3. Fungsi teks Laporan Hasil Obervasi

B. PENGALAMAN BELAJAR BERMAKNA & PROFIL PELAJAR PANCASILA


Pengalaman Bermakna Profil Pelajar Pancasila
Pertanyaan pemanasan bernalar kritis, kreatif
Menganalisis struktur teks Beriman dan bertakwa, Bernalar kritis, mandiri.
Laporan Hasil Observasi

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran,
perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari menyimak berbagai tipe teks
(nonfiksi dan fiksi) dalam bentuk monolog.

D. MANFAAT PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik nantinya :
1. Terbiasa berpikir memecahkan persoalan untuk melakukan penelitian
2. Terbiasa menulis secara sistematis sesuai kaidah kebahasaan.
3. Terbiasa berbicara bahasa Indonesia yang baik dan benar.

E. MODEL PEMBELAJARAN
Problem Based Learning (PBL)
F. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Pernahkah kalian melakukan pengamatan atau penelitian?
2. Coba ceritakan pengalaman kalian dalam mengamati atau meneliti sesuatu.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE-1
PENDAHULUAN INTI PENUTUP
1. Doa 1. Guru memberikan pertanyaan pemantik 1. Refleksi
2. Target 2. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk cek keutuhan / kesulitan
pembelajaran mengetahui kompetensi awal dan kondisi awal belajar
3. Manfaat peserta didik dengan menyajikan teks yang akan 2. suasana belajar
Pembelajaran dianalisis. 3. umpan balik
4. Pemotivasian 3. Guru mencatat aktivitas siswa pembelajaran
4. Menayangkan video laporan hasil observasi 4. info pembelajaran
5. Guru menyampaikan topik dan materi serta selanjutnya
menyajikan bahan bacaan yang relevan.
6. Guru memberikan contoh kasus dan beberapa
pertanyaan terkait materi yang sedang dibahas
untuk mengkonfirmasi pemahaman siswa dan
meminta siswa lainnya untuk memberikan
tanggapan.
7. Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang
sudah hadir dan berperan aktif dalam proses
pembelajaran hari ini.

H. ASESSMEN
DIAGNOSTIK NON DIAGNOSTIK KOGNITIF TES
KOGNITIF FORMATIF
1. Kamu lebih suka Bacalah teks di bawah ini! 1. Diskusi
membaca, menulis, Belalang Anggrek Kelas
menyimak atau Teman-teman, kali ini saya akan menyampaikan laporan 2.Menemukan
berbicara? hasil observasi yang telah dilakukan beberapa waktu lalu. Objek solusi dari
2. Apakah kamu pernah yang diobservasi adalah belalang anggrek. Pertama-tama, saya studi kasus
melakukan pengamatan akan menyampaikan informasi umum terkait dengan belalang yang
atau penelitian? anggrek. Belalang anggrek atau Hymenopus Coronatus adalah disajikan.
3. Benda apa yang tertarik salah satu jenis belalang sentadu atau belalang sembah yang hidup 3.Tes tulis
untuk diteliti? di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara lainnya. Seperti
namanya, belalang ini memiliki bentuk dan warna yang
menyerupai bunga anggrek.
Pada bagian berikutnya, saya akan menjelaskan ciri khas
belalang anggrek yang terdiri atas bagian tubuh, bentuk tubuh.
makanan, dan daur hidupnya. Bagian tubuh belalang anggrek
terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen. Di bagian kepala terdapat
mata majemuk, mulut, dan dua buah antena seperti benang. Seperti
jenis belalang sentadu lainnya, kepala belalang anggrek dapat
berputar 360. Di bagian toraks terdapat tiga pasang kaki. Kaki
depan belalang anggrek yang panjang dan kuat dilengkapi dengan
duri dan capit. Belalang anggrek memiliki dua pasang sayap yang
menutupi bagian abdomennya. Sayap depan berfungsi melindungi
sayap belakang sehingga teksturnya lebih keras.
Ukuran tubuh belalang anggrek berbeda antara jantan dan betina.
Panjang tubuh belalang anggrek jantan sekitar 2,5-3 cm,
sedangkan betina 6-7 cm. Tubuh mereka berwarna putih dengan
aksen merah muda lembut atau cerah. Beberapa belalang, bahkan
berwarna benar-benar putih atau merah jambu. Namun, belalang
anggrek dapat mengubah warna tubuhnya dalam hitungan sehari,
bergantung pada kondisi lingkungan, seperti kelembaban dan
kondisicahaya.
Belalang anggrek merupakan predator polifagus atau
pemakan beberapa jenis mangsa. Mereka memangsa serangga
lain yang bertubuh lebih kecil, seperti jangkrik, capung, lebah,
dan lalat. Belalang anggrek menggunakan bentuk dan warna
tubuhnya untuk menarik perhatian mangsa. Saat mangsa
mendekat, mereka akan menggunakan kaki depannya untuk
menangkapnya. Belalang sembah hanya memangsa hewan yang
masih hidup.
Belalang anggrek merupakan hewan yang
mengalami metamorfosis tidak sempurna. Fase hidupnya terdiri
dari telur, nimfa, dan dewasa. Belalang betina dapat bertelur
sampai 300 butir. Telur tersebut diletakkan dalam sarang
berbentuk buih putih yang disebut ooteka. Ooteka lama-lama
akan mengeras dan melindungi telur-telur dari panas dan hujan.
Telur- telur tersebut membutuhkan waktu sekitar enam minggu
untuk menetas. Saat menetas, nimfa belalang sembah sudah
menyerupai belalang anggrek dewasa. Itulah
mengapa belalang anggrek disebut mengalami metamorfosis
tidak sempurna.
Sebagai penutup, saya akan menyampaikan manfaat belalang
anggrek. Belalang anggrek berguna bagi manusia untuk
membasmi hama berupa serangga. Karena keindahannya,
belalang anggrek juga dijadikan peliharaan.
Demikian laporan hasil observasi saya. Terima kasih atas
perhatian teman-teman semua.
1. Mengapa teks tersebut di masukkan ke dalam teks
Laporan Hasil Observasi?
2. Informasi apa saja yang disampaikan pada teks tersebut?

I. BAHAN BACAAN GURU DAN SISWA

Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi


Laporan hasil observasi merupakan teks yang mengungkapkan fata-fakta. Fakta tersebut di
dapatkan melalui proses pengamatan. Sebagai jenis teks faktual, laporan hasil obeservasi harus
bersifat objektif.
Objektif artinya informasi yang diberikan sesuai dengan data yang diperoleh selama obervasi. Oleh
karena itu, laporan hasil observasi yang kalian tulis harus dipastikan hanya berisi infromasi yang kalian
peroleh di lapangan berdasarkan apa yang kalian lihat, dengar, cium, sentuh dan rasakan.
Secara umum, teks laporan hasil observasu disusun dengan struktur berikut.
1. Pernyataan umum atau klasifikasi
Bagian ini berisi pembukaan atau pengantar mengenai hal yang akan disampaikan, hal umum
tentang objek yang akan dikaji, dan menjelaskan secara garis besar pemahaman tentang hal tersebut.
2. Deskripsi bagian
Bagian ini berisi penjelasan detail mengenai objek atau bagian-bagian dari objek.
Contohnya, jika objek obervasi adalah binatang, hal-hal yang dapat dibahas bagian ini adalah
bagian tubuh, pola makan, daur hidup, habitat, kebiasaan unik, dll.
3. Deskripsi manfaat atau simpulan
Bagian ini menjelaskan manfaat dari objek yang diobservasi, baik bagi manusia maupun alam
secara umum.
Tabel Analisis Struktur Teks Laporan Hasil Observasi
Struktur Teks Nomor Paragraf Alasan
Pernyataan umum atau 1 Paragraf ini menyajikan
klasifikasi informasi umum mengenai
belalang anggrek, seperti nama
ilmiah dan ciri-ciri umum.

Deskripsi bagian 2-5 Paragraf-paragraf ini memberikan


infromasi lebih terperinci tentang
belalang angggrek.
1. Paragraf 2 menjelaskan
tentang bagian tubuh
2. Paragraf 3 menejlaskan
tentang bentuk dan warna
tubuh.
3. Paragraf 4 menjelaskan
tentang makanan belalang
anggrek.
4. Pargraf 5 menjelaskan
tentang daur hidup.

Deskripsi manfaat/ simpulan 6 Paragraf ini menyampaikan


inromasi tentang manfaat
belalang anggrek sebagai
pembasmi hama dan hewan
peliharaan

Menyimpulkan Fungsi Teks LHO


Laporan hasil pengamatan untuk memenuhi tugas mata pelajaran yang kamu susun selama ini
merupakan salah satu fungsi teks laporan hasil observasi. Hal ini berarti teks tersebut dimaksudkan
untuk memberitahukan atau menjelaskan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Hasil observasi
terhadap suatu objek juga dapat berfungsi untuk memberitahukan kepada pihak berwenang atau
terkait suatu informasi. Selanjutnya, informasi tersebut dapat dijadikan sebagai dasar penyusunan
kebijakan. Salah satu contohnya adalah teks laporan hasil observasi kerusakan lingkungan. Selain
itu, banyak teks laporan hasil observasi yang dapat dijadikan bahan informasi untuk berbagai
kepentingan. Teks laporan hasil observasi secara umum juga berfungsi sebagai alat
pendokumentasian suatu objek atau suatu kegiatan.
J. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 1. PERTEMUAN KE-1
Waktu Pengerjaan : 60 Menit Nama :
Dikerjakan secara : Mandiri / masing-masing
Tulis identitas diri (nama, kelas) masing2 NILAI
Kelas:

SOAL 1. Simaklah teks LHO di bawah ini! Tentukan struktur teks LHO sesuai dengan tabel yang
disediakan!
Tonggeret
Tonggerat dewasa hidup di pepohonan hanya selama 2-4 pekan. Beberapa hari setelah
kawin, mereka akan mati. Beberapa spesies, bahkan hanya bertaha 3-4 hari. Saat bertelur,
tonggeret betina menempelkan telur-telurnya di cabang atau batang pohon dan rerumputan.
Naun setelah menetes, nimfa yang dihasilkan jatuh ke tanah. Mereka lalu menggali lubang
sedalam 30-50 cm dan hidup dalam tanah selama 2-3 tahun. Namun, ada juga jenis tonggeret di
Amerika Serikat yang dapat hidup di dalam tahan hingga 17 tahun. Tonggeret menyukai
temperatur hangat, 24-30 derajat Celcius untuk tumbuh optimal. Pada kondisi itu, nimfa akan
keluar dari tanah dan tumbuh
menjadi dewasa.
Tonggeret termasuk jenis hewan herbivora. Tonggeret dewasa mengisao sari makanan
dari batang pohon menggunakan mulutnya yang seperti jarum. Saat masih berbentuk nimfa,
tonggeret menghisap cairan dari akar pohon untuk bertahan hidup.
Petani kerap memanfaatkan suara keras tonggeret sebagai pertanda kemarau akan
datang. Bunyi tonggeret ramai terdengar di penghujung musim hujan alisa saat cuaca mulai
panas. Saat tonggeret banyak bersuara, petani akan bersiap untuk bertanam palawija, seperti:
jagung, dan
kacang, karena musim kemarau akan segera datang. Sayngnya, perubahan iklim menyebabkan
suara tonggeret tidak lagi teratur sehingga tidak dapat lagi digunakan sebagai tanda kemarau akan
datang. Meskipun begitu, tonggeret masih memiliki manfaat lain, yakni dijadikan santapan dengan
cara digoreng atau dibakar.
Tabel isian hasil analisis struktur teks laporan hasil observasi(LHO)
Stuktur Teks Nomor Paragraf Alasan
Pernyataan umum atau
klasifikasi

Deskripsi bagian

Deskripsi manfaat/simpulan
PERTEMUAN KE-2
MENGIDENTIFIKASI MAKNA KATA DAN INFORMASI FAKTUAL DALAM LHO

A. KOMPETENSI AWAL PESERTA DIDIK


Diberikan kuisioner pada siswa untuk mengetahui :
1. Pengertian teks Laporan Hasil Observasi
2. Makna kata dari teks Laporan Hasil Observasi
3. Informasi faktual dari teks Laporan Hasil Obervasi

B. PENGALAMAN BELAJAR BERMAKNA & PROFIL PELAJAR PANCASILA


Pengalaman Bermakna Profil Pelajar Pancasila
Pertanyaan pemanasan bernalar kritis, kreatif
Mengidentifikasi makna kata dan
informasi faktual dalam LHO Beriman dan bertakwa, Bernalar kritis, mandiri.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran,
perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari menyimak berbagai tipe teks
(nonfiksi
dan fiksi) dalam bentuk monolog.

D. MANFAAT PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik nantinya :
1. Terbiasa berpikir memecahkan persoalan untuk melakukan penelitian
2. Terbiasa menulis secara sistematis sesuai kaidah kebahasaan.
3. Terbiasa berbicara bahasa Indonesia yang baik dan benar.

E. MODEL PEMBELAJARAN
Problem Based Learning (PBL)
F. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Pernahkan kamu membuat informasi faktual?
2. Pernahkah kamu membuat ringkasan?

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE-2

PENDAHULUAN INTI PENUTUP


1. Doa 1. Guru memberikan pertanyaan pemantik 1. Refleksi cek keutuhan /
2. Target 2. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa kesulitan belajar
pembelajaran untuk mengetahui kompetensi awal dan kondisi 2. suasana belajar
3. Manfaat awal peserta didik dengan menyajikan teks 3. umpan balik
Pembelajaran yang akan dianalisis. pembelajaran
4. Pemotivasian 3. Guru mencatat aktivitas siswa 4. info pembelajaran
4. Guru menyampaikan topik dan materi serta selanjutnya
menyajikan bahan bacaan yang relevan.
5. Guru memberikan contoh kasus dan beberapa
pertanyaan terkait materi yang sedang dibahas
untuk mengkonfirmasi pemahaman siswa dan
meminta siswa lainnya untuk memberikan
tanggapan.
6. Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang
sudah hadir dan berperan aktif dalam proses
pembelajaran hari ini.

H. ASESSMEN

DIAGNOSTIK NON DIAGNOSTIK KOGNITIF TES


KOGNITIF FORMATIF
1. Kamu lebih suka Bacalah teks di bawah ini! 1 Diskusi
membaca, menulis, Belalang Anggrek Kelas
menyimak atau Teman-teman, kali ini saya akan menyampaikan laporan 2 Menemukan
berbicara? hasil observasi yang telah dilakukan beberapa waktu lalu. Objek solusi dari
2. Apakah kamu pernah yang diobservasi adalah belalang anggrek. Pertama-tama, saya studi kasus
melakukan pengamatan akan menyampaikan informasi umum terkait dengan belalang yang
atau penelitian? anggrek. Belalang anggrek atau Hymenopus Coronatus adalah disajikan.
3. Benda apa yang tertarik salah satu jenis belalang sentadu atau belalang sembah yang hidup 3 Tes tulis
untuk diteliti? di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara lainnya. Seperti
namanya, belalang ini memiliki bentuk dan warna yang
menyerupai bunga anggrek.
Pada bagian berikutnya, saya akan menjelaskan ciri khas
belalang anggrek yang terdiri atas bagian tubuh, bentuk tubuh.
makanan, dan daur hidupnya. Bagian tubuh belalang anggrek
terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen. Di bagian kepala terdapat
mata majemuk, mulut, dan dua buah antena seperti benang.
Seperti jenis belalang sentadu lainnya, kepala belalang anggrek
dapat berputar 360. Di bagian toraks terdapat tiga pasang kaki.
Kaki depan belalang anggrek yang panjang dan kuat dilengkapi
dengan duri dan capit. Belalang anggrek memiliki dua pasang
sayap yang menutupi bagian abdomennya. Sayap depan berfungsi
melindungi sayap belakang sehingga teksturnya lebih keras.
Ukuran tubuh belalang anggrek berbeda antara jantan dan
betina. Panjang tubuh belalang anggrek jantan sekitar 2,5-3 cm,
sedangkan betina 6-7 cm. Tubuh mereka berwarna putih dengan
aksen merah muda lembut atau cerah. Beberapa belalang, bahkan
berwarna benar-benar putih atau merah jambu. Namun, belalang
anggrek dapat mengubah warna tubuhnya dalam hitungan sehari,

bergantung pada kondisi lingkungan, seperti kelembaban dan


kondisicahaya.
Belalang anggrek merupakan predator polifagus atau
pemakan beberapa jenis mangsa. Mereka memangsa serangga
lain yang bertubuh lebih kecil, seperti jangkrik, capung, lebah,
dan lalat. Belalang anggrek menggunakan bentuk dan warna
tubuhnya untuk menarik perhatian mangsa. Saat mangsa
mendekat, mereka akan menggunakan kaki depannya untuk
menangkapnya. Belalang sembah hanya memangsa hewan yang
masih hidup.
Belalang anggrek merupakan hewan yang
mengalami metamorfosis tidak sempurna. Fase hidupnya terdiri
dari telur, nimfa, dan dewasa. Belalang betina dapat bertelur
sampai 300 butir. Telur tersebut diletakkan dalam sarang
berbentuk buih putih yang disebut ooteka. Ooteka lama-lama akan
mengeras dan melindungi telur-telur dari panas dan hujan. Telur-
telur tersebut membutuhkan waktu sekitar enam minggu untuk
menetas. Saat menetas, nimfa belalang sembah sudah
menyerupai belalang anggrek dewasa. Itulah mengapa
belalang anggrek disebut mengalami metamorfosis tidak
sempurna.
Sebagai penutup, saya akan menyampaikan manfaat
belalang anggrek. Belalang anggrek berguna bagi manusia untuk
membasmi hama berupa serangga. Karena keindahannya,
belalang anggrek juga dijadikan peliharaan.
Demikian laporan hasil observasi saya. Terima kasih atas
perhatian teman-teman semua.
1. Tuliskan pertanyaan “Adiksimba” (apa, di mana, kapan,
siapa, mengapa dan bagaimana) yang muncul saat kamu
membaca teks lho di atas!

I. BAHAN BACAAN GURU DAN SISWA

Mengidentifikasi makna kata dan informasi faktual


Dalam menyajikan data yang akurat, kalian dapat menggunakan sumber lain sebagai
pembanding
terhadap hasil observasi kalian di lapangan. Kali ini kalian akan menggunakan sebuah teks eksplanasi
sebagai bahan pembanding inffromasi pada teks laporan hasil observasi Kunang-kunang.
Teks eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan proses bagaimana dan mengapa suatu
fenomena, baik fenomena alam maupun fenomena sosial, terjadi. Kalian dapat membaca teks eksplanasi
yang menjelaskan fenomena terancam punahnya kunang-kunang.
Teks Laporan Hasil
Kunang- Kunang
Kunang-kunang merupakan jenis serangga yang dapat mengeluarkan cahaya yang jelas terlihat
saat malam hari. Cahaya ini dihasilkan dari “ sinar dingin” yang tidak mengandung ultraviolet maupun
sinar inframerah. Terdapat lebih dari 2000 spesies kunang-kunang yang tersebar di daerah tropis di
dunia.
Kunang-kunang hidup di tempat0tempat lembab, seperti rawa-rawa, hutan bakau, dan daerah
yang dipenuhi pepohonan. Kunang-kunang juga ditemukan pada daerah perkuburan yang tanahnya
relatif gembur dan tidak banayak terganggu oleh aktivitas manusia. Kunang-kunang bertelur saat hari
gelap. Telur-telurnya yang berjumlah antara 100 hingga 500 butir diletakkan di tana, ranting, rumput,
di tempat berlumut atau di bawah dedaunan.
Pada umumnya, kunang-kunang akan bertelur pada malam hari, namun ada juga kunang-kunang
yang beraktivitas di siang hari. Mereka yang keluar siang hari ini umumnya ditemukan tidak
mengeluarkan cahaya.
Berdasarkan hasil pengamatan, tubuh kunang-kunang betina lebih besar dibandingkan kunang-
kunang jantan. Tubuh kunang-kunang terdiri dari tiga bagian: kepala, thorax, dan
perut(abdomen).
Kunang-kunang memiliki dua pasang sayap. Sepasang sayap penutup melindungi tubuh kunang-
kunang. Panjang badannya sekitar 2 cm. Hampir seluruh bagian tubuh kunang-kunang berwarna gelap
dan pada bagian penutup sayap, bermata majemuk, dan berkaki enam.
Makanan kunang-kunang adalah cairan tumbuhan, siput-siputan kecil, serangga, atau cacing.
Bahkan kunang-kunang memangsa jenisnya sendiri. Makanan bagi hewan penting untuk pertumbuhan.
Dengan makanan pertumbuhan akan maksimal. Asupan yang maksimal dapat memberikan kebugaran
bagi makhluk hidup.
Cahaya yang dikeluarkan oleh kunang-kunang tidak berbahaya, malah tudak mengandung
ultraviolet dan inframerah. Cahaya ini dipergunakan kunang-kunang untuk memberi peringatan kepada
pemangsa bahwa kunang-kunang tidak enak dimakan dan untuk menarik pasangannya. Keahlian
mempertontonkan chaya tidak hanya dimiliki oleh kuang-kuang dewasa, bahkan larva. Kunang-kunang
betina sengaja berkelip=kelip untuk mengundang pejanta. Setelah pejantan mendekat, sang betina
memangsanya. Kunang-kunang jantan lebih sedikit cahaya dibandingkan dengan kunang-kunang betina.
Kunang-kunang merupakan penanda kesehatan sebuah ekosistem (bioindikator) sehingga dapat
membantu manusia untuk menilai apakah sebuah daerah masih bersih dan alami atau sudah tercemar.
Kunang-kunang juga membantu petani dalam proses penyerbukan dan sebagai pembasmi hama alami.
Teks Eksplanasi
Kunang-kunang yang Perlahan Menghilang

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Bioscience menyatakan kuang-kunang menghadapi


ancaman kepunahan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan serangga ini terancam punah.
Penyebab pertama kepunahan kuang-kunang adalah hilangnya habitat hidup kunang-kunang.
Kunang-kunang menderita karena habitat yang menjadi tempat untuk menyelesaikan siklus hidupnya
telah menghilang. Misalnya, kunang-kunang Malaysia (Pteroptyx tener) , yang terkenal karena
panjangnya, harus kehilangan habitatnya untuk berkembang biak di kawasan bakau karena di konversi
menjadi perkebunan sakit dan pertanian budidaya.
Dalam penelitian lain juga disebutkan bahwa polusi cahaya menjadi penyebab kedua terbesar
punahnya kunang-kunang. Penggunaan cahaya buatan pada malam hari, yang semakin marak selama
seabad terakhir, adalah ancaman paling serius kedua bagi kunang-kunang. Banyak kunang-
kunang
mengandalkan bioluminescence, reaksi kimia di dalam tubub mereka yang memungkinkan untuk
menyala saat menemukan dan menarik pasangan. Banyaknya cahaya buatan dapat mengganggu fase
ini.
Penelitian juga mencatat, tingkat kecerahan di bumi mengalami peningkatan sebesar 23 persen.
Selain itu, Avalon Owens, seorang kandidat PhD dalam biologi di Universitas Tufts, menyampaikan
bahwa
polusi cahaya benar-benar mengacaukan ritual kawin kunang-kunang yang berdampak kepada generasi
kunang-kunang.
Penggunaan insektisida juga berperan dalam penurunan populasi kunang-kunang. Profesor
biologi dari Universitas Sussex, Dave Goulson mengatakan hilangnya habitat menjadi faktor paling
utama yang
mendorong kepunahan kunang-kunang, sedangkan pestisida adalah faktor sekunder yang tidak bisa di
kesampingkan.
Selain tiga faktor itu, pariwisata juga memicu kepunahan kuang-kunag. Di Jepang, Taiwan, dan
Malaysia misalnya, meningkatnya angka wisatawan yang mencapai 200 ribu pengunjung
membuat
populasi kunang-kunang menurun. Di Thailand, peneliti juga mengatakan bahwa lalu lintas perahu motor
di sepanjang sungai bakau telah menumbangkan pohon dan mengikis tepi sungai dan menghancurkan
habitat kunang-kunang. Sementara spesies yang tidak dapat terbang di injak-injak oleh wisatawan di
Calorina Utara dan Nanacampila di Meksiko.

Bandingkanlah informasi yang terdapat pada teks laporan hasil observasi “Kunang-kunang” dengan
informasi “Kunang-kunang yang perlahan menghilang”. Gunakanlah pengatur grafis berikut untuk
membandingkan infromasi pada kedua teks tersebut. Perhatikan contoh di bawah ini!
Tabel Perbandingan antara infromasi pada LHO dan Teks Eksplanasi
Informasi pada Teks LHO “Kunang-kunang” Informasi pendukung pada teks “ Kunang-
Kunang yang Perlahan Menghilang”
Kunang-kunang hidup di tempat-tempat lembab, ..kunang-kunang Malaysia (Pteroptyxtener),
seperti rawa-rawa, hutan bakau, dan daerah yang yang trekenal karena panjangnya, harus
dipenuhi pepohonan. (Paragraf 2) kehilangan habitatnya untuk berkembang biak
di kawasan bakau...(Paragraf 2)

Makna Kata
Salah satu ciri bahasa yang digunakan dalam laporan hasil observasi adalah bahasa ilmiah. Hal
ini
tidak lepas dari laporan hasil observasi yang termasuk ke dalam teks ilmiah. Untuk memahami arti kata-
kata ilmiah yang jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menggunakan cara-cara
berikut.
1. Makna atau arti kata sering kali dijelaskan secara langsung atau tersurat dalam teks.
Contoh: Belalang anggrek merupakan predator polifagus atau pemakan beberapa jenis
mangsa.
2. Makna atau arti kata dapat kita temukan dari penjelasan secara tidak langsung dalam teks.
Contoh: Tonggeret termasuk hewan herbivora. Tonggeret dewasa mengisap sari makanan dari
batang pohon menggunakan mulutnya yang seperti jarum. Saat masih berbentuk nimfa, tonggeret
mengisap cairan dari akar pohon untuk bertahan hidup.
Dari teks tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa herbivora berarti hewan yang memakan
tumbuhan atau bagian tumbuhan.
3. Makna atau arti kata dapat kita dapatkan dengan menggunakan petunjuk visual yang terdapat
dalam teks.
4. Kalian juga dapat menggunakan kamus, ensiklopedia, atau tesaurus, baik dalam bentuk cetak maupun
daring untuk mencari makna atau arti kata.
J. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 2. PERTEMUAN KE-2
Waktu Pengerjaan : 60 Menit Nama :
Dikerjakan secara : Mandiri / masing-masing
Tulis identitas diri (nama, kelas) masing2 NILAI
Kelas:

SOAL 1. Sekarang carilah makna istilah-istilah berikut dengan menggunakan cara-cara seperti yang
sudah dibahas pada materi , lalu buatlah kalimat lain dengan kata tersebut!
a. Abdomen
b. Bioindikator
c. Bioluminesence
d. Habitat
e. Membran
f. Nocturnal
g. Ooteka
h. Populasi
i. Predator
j. Pronotum

K. DAFTAR PUSTAKA
Modul ajar: SMK Sinar Parahyangan. Tahun 2021. Bahasa Indonesia Kelas X
Buku Siswa : Gumilar, Fadilah Tri Aulia Sefi Indra. Tahun 2021, Bahasa Indonesia : Kementrian Pendidikan dan
Kedebudayaan Riset, dan Teknologi Badan Penelitian dan Perkebangan dan Perbukuan Pusat
Kurikulum dan Pembukuan. Jakarta

L.UMPAN BALIK PEMBELAJARAN


1. Apakah kalian sudah paham cara mengidentifikasi struktur teks laporan hasil observasi?
a. Sudah Paham
b. Paham sebagian
c. Belum paham
2. Apakah penting kita belajar mengenal LHO?
a. Penting
b. Tidak penting
3. Pelajaran apa yang dapat kalian petik dari materi mengidentifikasi struktur LHO dan makna
kata pada LHO?

4. Sikap / karakter apa yang ditemukan dalam kegiatan diatas?


5. Bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti pembelajaran kali ini. (Ekspresikan lah pada
emoticon berikut.

A B C D

6. Tingkat pemahaman saya pada materi ini (Ekspresikan lah pada emoticon berikut)

A B C D

7. Apakah penyampaian materi oleh guru saat pembalajaran dikemas menarik (Ekspresikan lah
pada emoticon berikut)

A B C D

8. Saya akan lebih semangat lagi di pembelajaran berikutnya (Ekspresikan lah pada emoticon berikut)

A B C D

9. Tuliskan 3 Hal penting yang saya pelajari pada materi kali ini !

M. RUBLIK PENILAIAN

1. PENILAIAN PENGETAHUAN
LKPD 1
Penilaian Mengidentifikasi Struktur LHO
No Asek Yang Dinilai Kriteria Skor
1 Pernyataan umum Mampu mengidentifikasi 30
pernyataan umum dengan
alasan yang tepat
Mampu mengidentifikasi 15
pernyataan umum dengan
alasan yang kurang tepat
2 Deskripsi bagian Mampu mengidentifikasi 40
deskripsi bagian dengan alasan
yang tepat
Mampu mengidentifikasi 20
deskripsi bagian dengan alasan
yang kurang tepat
3 Deskripsi manfaat Mampu mengidentifikasi 30
deskripsi manfaat dengan alasan
yang tepat
Mampu mengidentifikasi 15
deskripsi manfaat dengan alasan
yang kurang tepat

LKPD 2
Mengidentifikasi Makna Kata
No Asek Yang Dinilai Kriteria Skor
1 Kesesuaian menemukan Mampu menemukan 10 makna 100
makna kata dari istilah kata secara tepat
yang disajikan
Mampu menemukan 9 makna 90
kata secara tepat
Mampu menemukan 8 makna 80
kata secara tepat
Mampu menemukan 7 makna 70
kata secara tepat
Mampu menemukan 6 makna 60
kata secara tepat
Mampu menemukan 5 makna 50
kata secara tepat
Mampu menemukan 4 makna 40
kata secara tepat
Mampu menemukan 3 makna 30
kata secara tepat
Mampu menemukan 2 makna 20
kata secara tepat
Mampu menemukan 1 makna 10
kata secara tepat
2 Kesesuaian kalimat Mampu membuat 10 kalimat 100
dengan tepat
Mampu membuat 9 kalimat 90
dengan tepat
Mampu membuat 8 kalimat 80
dengan tepat
Mampu membuat 7 kalimat 70
dengan tepat
Mampu membuat 6 kalimat 60
dengan tepat
Mampu membuat 5 kalimat 50
dengan tepat
Mampu membuat 4 kalimat 40
dengan tepat
Mampu membuat 3 kalimat 30
dengan tepat
Mampu membuat 2 kalimat 20
dengan tepat
Mampu membuat 1 kalimat 10
dengan tepat

Anda mungkin juga menyukai