Anda di halaman 1dari 9

INFORMASI UMUM MODUL

Nama Penyusun : Nurul Hikmah, S.Pd.,M.Pd

Instansi/Sekolah : UPT SMA Negeri 5 Parepare

Jenjang/Kelas : SMA/X

Alokasi Waktu : 3 X 45 menit

Tahun Pelajaran : 2023/2024

C. Panduan Pembelajaran

Pembelajaran I

1. Tujuan Pembelajaran

Menyimak laporan hasil observasi yang dibacakan oleh orang lain untuk mengevaluasi informasi yang
tidak akurat dan bisa dalam laporan hasil obsevasi dengan kritis dan reflektif. Memahami dan
menganalisis gagasan dalam laporan hasil observasi dengan kritis dan refletif

2. Apersepsi

Diskusi mengenai gambar di awal bab dengan menggunakan pertanyaan pemandu seperti yang terdapat
dalam buku siswa:

1) Mengapa siswa tersebut menggunakan kaca pembesar untuk mengamati serangga di


hadapannya?
2) Seandainya siswa pada gambar tidak menggunakan kaca pembesar, apa saja informasi yang
masih bisa didapat berkaitan dengan serangga yang diamati?
3) Jika siswa tersebut diminta menuliskan kalimat berdasarkan hasil pengamatannya secara
langsung, mana sajakah kalimat yang tepat untuk dituliskan?
1. Serangga ini berukuran sekitar 3 cm.
2. Serangga ini mendesis dan mengeluarkan bau yang menyengat saat sedih.
3. Serangga ini tinggal di padang rumput.
4. Serangga ini sepertinya dapat memakan empat lembar daun sehari.

3. Pemantik

Mengajukan pertanyaan pemantik yang terdapat pada awal bab sebagai berikut.

1. Seperti apakah laporan hasil observasi yang objektif?


2. Bagaimana menggunakan informasi lain untuk mendukung hasil observasi kalian?
3. Mengapa laporan hasil observasi harus objektif?
Guru dapat mengajak siswa untuk bermain “Pesan berantai” dan mengaitkan hikmahnya dengan
pentingnya objektivitas dalam sebuah laporan hasil observasi.

4. Media Pembelajaran

a. Pelantang suara
b. Laptop/telepon pintar yang dapat menyimpan rekaman suara

5. Materi Pembelajaran

a. Pengertian laporan hasil observasi

Laporan hasil observasi ialah teks yang mengungkapkan fakta-fakta yang didapatkan melalui proses
pengamatan.

b. Pengertian objektif

Objektif artinya informasi yang diberikan sesuai dengan data yang didapat selama observasi. Oleh
karena itu, penting bagi kalian untuk menuliskan informasi dan data yang indra kalian benar-benar
dapatkan.

c. Struktur laporan hasil observasi

1) Pernyataan umum atau klasifikasi

Bagian ini berisi pembuka atau pengantar hal tentang yang akan disampaikan, hal umum tentang objek
yang akan dikaji, dan menjelaskan secara garis besar pemahaman terhadap hal tersebut.

Contohnya, jika objek observasi adalah binatang, hal yang dibahas pada bagian ini adalah nama ilmiah,
klasifikasi umum binatang (serangga/mamalia/unggas, dll.), dan tempat hidup secara umum.

2) Deskripsi bagian

Bagian ini berisi penjelasan detail mengenai objek atau bagianbagian dari objek. Contohnya, jika objek
observasi adalah binatang, hal-hal yang dapat dibahas di bagian ini adalah bagian tubuh, pola makan,
daur hidup, habitat, kebiasaan unik, dll.

3) Deskripsi manfaat atau kesimpulan

Bagian ini menjelaskan manfaat objek yang diobservasi, baik bagi manusia maupun bagi alam secara
umum.

d. Struktur laporan hasil observasi yang disajikan secara ilmiah Laporan observasi dapat disajikan, baik
secara populer maupun ilmiah. Laporan populer memiliki bagian-bagian yang lebih fleksibel, tetapi
bagiannya tidak lengkap. Hal itu sebagaimana yang tampak pada artikel dalam surat kabar atau majalah.
Sementara itu, laporan ilmiah memiliki bagian lebih lengkap dan sistematika teratur. Laporan hasil
observasi pada umumnya disajikan dalam bentuk karya tulis atau yang lazim disebut dengan makalah.
Adapun yang dimaksud dengan makalah adalah karya tulis yang membahas suatu persoalan dengan
pemecahan masalah berdasarkan hasil membaca atau hasil pengamatan lapangan. Makalah biasanya
disusun untuk diskusi-diskusi resmi, seperti simposium, seminar, atau lokakarya. Makalah sering pula
disebut paper, yakni tugas tertulis pada suatu mata pelajaran yang penyusunannya dapat berupa kajian
hasil obervasi lapangan. Makalah disajikan dalam bagian-bagian sebagai berikut.

1) Pendahuluan

Bagian ini menguraikan masalah yang akan dibahas, meliputi latar belakang masalah, perumusan
masalah, prosedur pemecahan masalah, dan sistematika pembahasan.

2) Pembahasan

Bagian ini memuat uraian tentang hasil kajian penulis dalam mengembangkan jawaban terhadap
masalah yang dirumuskan. Pembahasan masalah dilengkapi dengan data lapangan (hasil observasi) serta
pendapat-pendapat penulis itu sendiri. Bagian ini boleh saja disusun lebih dari satu bagian.

3) Kesimpulan

Kesimpulan adalah pemaknaan kembali terhadap uraian yang telah dibuat pada bagian pembahasan.
Bagian ini merupakan hasil pemaknaan kembali pembahasan, bukan ringkasan isi. Dalam mengambil
kesimpulan tersebut, penulis harus mengacu pada permasalahan yang diajukan dalam bagian
pendahuluan.

6. Metode dan Aktivitas Pembelajaran

Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran kolaboratif melalui langkah-


langkah berikut.

a. Guru menyiapkan teks Belalang Anggrek yang sudah dibagi menjadi 4–5 bagian ke dalam amplop
yang berbeda.
b. Bagilah siswa ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4–5 siswa.
c. Guru menyampaikan gambaran aktivitas dan penjelasan terkait “table prediksi”
d. Guru memberikan amplop berisi potongan-potongan teks Belalang Anggrek kepada setiap
kelompok.
e. Dalam satu kelompok, setiap siswa membacakan isi amplop masingmasing secara bergiliran dan
siswa lain menyimak.
f. Setelah seluruh siswa membacakan bagian wacananya, siswa mengecek tabel prediksi yang telah
diisi dengan informasi yang didapat.
g. Siswa mendiskusikan isian tabel prediksi dengan siswa lain. Mereka juga dapat bertukar informasi
terkait pernyataan yang didapat.
h. Mintalah setiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan informasi yang didapat dari
wacana yang diperdengarkan.
i. Siswa lain menyimak dan menanggapi dengan kritis jika ada perbedaan informasi yang
disampaikan.
j. Siswa diberi apresiasi oleh guru terkait presentasi yang sudah disampaikan.
k. Siswa diperbolehkan membuka buku untuk mengecek informasi yang didapat.
l. Siswa diminta untuk menyimak video tentang belalang anggrek yang dapat diakses dengan
memindai kode QR pada buku. Guru dapat menayangkan video tersebut di depan kelas jika siswa
tidak memungkinkan mengakses video tersebut.
m. Siswa membandingkan informasi yang didapat dari teks dengan video yang ditonton.
n. Guru mengajak siswa untuk mempelajari materi pada aktivitas 2 tentang struktur teks laporan
hasil observasi.
o. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika tidak memahami materi
tersebut.
p. Secara individu, siswa mengidentifikasi struktur teks Tonggeret yang dibacakan oleh guru (guru
dapat merekamnya terlebih dahulu)
q. Siswa mendiskusikan hasil jawaban mereka dalam kelompok.
r. Beberapa perwakilan siswa menyampaikan hasil diskusinya.
s. Guru memberikan apresiasi berupa pujian dan menyampaikan kunci jawaban
t. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau menyampaikan pendapat.
u. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
v. Guru menutup pembelajaran.

7. Kesalahan Umum

Guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimak teks. Akan tetapi, guru meminta
siswa langsung membaca teks yang ada pada buku siswa.

8. Panduan Penanganan Pembelajaran terhadap Berbagai Level Siswa

a. Guru sebaiknya sudah memiliki catatan terkait karakter dan level kognitif siswa. Guru dapat
menggunakan instrumen asesmen diagnosis kognitif dan nonkognitif yang diterbitkan oleh
Kemendikbud.

b. Kelompok siswa diatur agar heterogen. Siswa yang kecepatan belajarnya tinggi dapat membantu
siswa yang kurang cepat dalam belajar.

9. Pemandu Aktivitas Refleksi

Siswa diminta untuk menjawab secara lisan mengenai kegiatan pembelajaran hari ini. Guru dapat
memberikan skala 0–100 yang dapat

dipilih siswa untuk menunjukkan pemahaman mereka terhadap materi maupun aktivitas yang telah
dilakukan.
12. Kegiatan Tindak Lanjut

Siswa dapat mencari video atau sumber informasi lain di internet tentang tonggeret. Siswa pun dapat
membandingkan informasi pada buku teks dengan informasi dari sumber lain tersebut. Sebelumnya,
bimbinglah siswa agar dapat memilih video atau informasi yang tepat untuk diakses. Panduan berikut
dapat menjadi acuan awal.

a. Masukkan kata kunci yang spesifik berkaitan dengan tema yang dibahas.
b. Pilihlah situs atau laman yang dibuat oleh lembaga pemerintah atau lembaga lain yang tepercaya.
Situs dengan lembaga pemerintah biasanya diakhiri dengan “.go.id”. Adapun situs yang dikeluarkan
oleh pihak sekolah atau kampus biasanya diakhiri dengan domain (ranah) “sch.id” atau “ac.id”
c. Hindari “meng-klik” iklan atau pemberitahuan yang muncul secara tiba-tiba (pop-up).
d. Segera tutup laman jika menampilkan gambar ataupun video yang kurang pantas.
Belalang Anggrek
Teman-teman, kali ini saya akan menyampaikan laporan hasil observasi yang telah dilakukan beberapa
waktu lalu. Objek yang diobservasi adalah belalang anggrek. Pertama-tama, saya akan menyampaikan
informasi umum terkait dengan belalang anggrek. Belalang anggrek atau Hymenopus Coronatus adalah salah
satu jenis belalang sentadu atau belalang sembah yang hidup di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara lainnya.
Seperti namanya, belalang ini memiliki bentuk dan warna yang menyerupai bunga anggrek.
Pada bagian berikutnya, saya akan menjelaskan ciri khas belalang anggrek yang terdiri atas bagian tubuh,
bentuk tubuh, makanan, dan daur hidupnya. Bagian tubuh belalang anggrek terdiri atas kepala, toraks, dan
abdomen. Di bagian kepala terdapat mata majemuk, mulut, dan dua buah antena seperti benang. Seperti jenis
belalang sentadu lainnya, kepala belalang anggrek dapat berputar 3600 . Di bagian toraks terdapat tiga pasang
kaki. Kaki depan belalang anggrek yang panjang dan kuat dilengkapi dengan duri dan capit. Belalang anggrek
memiliki dua pasang sayap yang menutupi bagian abdomennya. Sayap depan berfungsi melindungi sayap
belakang sehingga teksturnya lebih keras.

Belalang anggrek putih Ukuran tubuh belalang anggrek berbeda antara jantan dan betina. Panjang tubuh
belalang anggrek jantan sekitar 2,5—3 cm, sedangkan betina 6—7 cm. Tubuh mereka berwarna putih dengan
aksen merah muda lembut atau cerah. Beberapa belalang, bahkan berwarna benar-benar putih atau merah
jambu. Namun, belalang anggrek dapat mengubah warna tubuhnya dalam hitungan sehari, bergantung pada
kondisi lingkungan, seperti kelembapan dan kondisi cahaya.
Belalang anggrek merupakan predator polifagus atau pemak an beberapa jenis mangsa. Mereka
memangsa serangga lain yang bertubuh lebih kecil, seperti jangkrik, capung, lebah, dan lalat. Belalang anggrek
menggunakan bentuk dan warna tubuhnya untuk menarik perhatian mangsa. Saat mangsa mendekat, mereka
akan menggunakan kaki depannya untuk menangkapnya. Belalang sembah hanya memangsa hewan yang
masih hidup.
Belalang anggrek merupakan hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Fase hidupnya
terdiri dari telur, nimfa, dan dewasa. Belalang betina dapat bertelur sampai 300 butir. Telur tersebut diletakkan
dalam sarang berbentuk buih putih yang disebut ooteka. Ooteka lama-lama akan mengeras dan melindungi
telur-telur dari panas dan hujan. Telur-telur tersebut membutuhkan waktu sekitar enam minggu untuk menetas.
Saat menetas, nimfa belalang sembah sudah menyerupai belalang anggrek dewasa. Itulah mengapa belalang
anggrek disebut mengalami metamorfosis tidak sempurna.
Sebagai penutup, saya akan menyampaikan manfaat belalang anggrek. Belalang anggrek berguna bagi
manusia untuk membasmi hama berupa serangga. Karena keindahannya, belalang anggrek juga dijadikan
peliharaan.
Demikian laporan hasil observasi saya. Terima kasih atas perhatian teman-teman semua. (Disarikan dari
berbagai sumber)

Kegiatan 2 Lihatlah hasil prediksi kalian pada kegiatan

1. Apakah prediksi kalian tepat? Informasi atau pengetahuan awal kalian terhadap suatu teks akan
sangat membantu dalam membuat prediksi dan mengecek kebenaran informasi sebuah teks. Seperti
yang sudah disampaikan sebelumnya, ketepatan dan kebenaran informasi yang disampaikan merupakan
ciri khas laporan hasil observasi

Selain sifat informasi yang disampaikan, laporan hasil observasi juga memiliki ciri khas lain pada struktur
teksnya. Kalian dapat mencoba memahami struktur teks laporan hasil observasi dengan menganalisis
laporan hasil observasi berjudul “Belalang Anggrek” di atas.

Jika kalian cermati, penulis laporan membagi laporannya ke dalam tiga penjelasan pokok.

Apa sajakah tiga penjelasan pokok tersebut?

1. ……………………………………..

2……………………………………….

3……………………………………….

Bandingkan hasil analisismu dengan penjelasan berikut! Secara umum, teks laporan hasil observasi
disusun dengan struktur berikut.

1. Pernyataan umum atau klasifikasi Bagian ini berisi pembuka atau pengantar mengenai hal yang
akan disampaikan, hal umum tentang objek yang akan dikaji, dan menjelaskan secara garis besar
pemahaman tentang hal tersebut. Contohnya, jika objek observasi adalah binatang, hal yang
dibahas di bagian ini adalah nama ilmiah, klasiikasi umum binatang (serangga, mamalia, unggas,
dll.), dan tempat hidup secara umum.
2. Deskripsi bagian Bagian ini berisi penjelasan detail mengenai objek atau bagian-bagian dari
objek. Contohnya, jika objek observasi adalah binatang, hal-hal yang dapat dibahas di bagian ini
adalah bagian tubuh, pola makan, daur hidup, habitat, kebiasaan unik, dll.
3. Deskripsi manfaat atau kesimpulan Bagian ini menjelaskan manfaat dari objek yang diobservasi,
baik bagi manusia maupun alam secara umum. Untuk lebih jelasnya, pelajarilah struktur teks
laporan hasil observasi Belalang Anggrek berikut

Anda mungkin juga menyukai