III. Materi
IPAS
Adaptasi hewan
Bahasa Indonesia
Laporan hasil pengamatan
IV. Pendekatan dan Metode
Pendekatan : Student centered
Model : PBL, Talking stick, Index card match
Metode : Tanya jawab, penugasan, kerja kelompok, diskusi
kelompok, ceramah
Aktivitas 1
• Salam, menyapa, berdoa, membaca surat-surat pendek Al-Quran
(religious-PPK, Communication-4C)
• Menyanyikan lagu Indonesia Raya (nasionalisme)
• Mengecek kehadiran peserta didik dan pengelolaan kelas
• Apersepsi dengan menyanyikan lagu “Cicak di Dinding” dan
mengadakan tanya jawab:
“Hewan apakah yang disebutkan dalam lagu tersebut?”
(4C-Communication, Collaboration, Critical Thinking)
• Menyampaikan tujuan pembelajaran
• Menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan
• Motivasi: tepuk semangat/tepuk PPK
B. Assesmen Sumatif
- Teknik : Tertulis
- Bentuk instrumen : Pilihan Ganda
- Waktu pelaksanaan : Setelah pembelajaran (besoknya)
Hiduplah tanahku
Hiduplah negeriku
Bangsaku Rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negeriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negeriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Lagu Cicak di Dinding
Cicak-cicak di dinding
Diam-diam merayap
Datang seekor nyamuk
Hap! Lalu ditangkap
Cicak-cicak di dinding
Diam-diam merayap
Datang seekor nyamuk
Hap! Lalu ditangkap
Cicak-cicak di dinding
Diam-diam merayap
Datang seekor nyamuk
Hap! Lalu ditangkap
Cicak-cicak di dinding
Diam-diam merayap
Datang seekor nyamuk
Hap! Lalu ditangkap
Adaptasi Hewan
2. Cicak
Untuk melindungi dirinya, cicak dan kadal memiliki kemampuan autotomi
yaitu melepaskan bagian tubuhnya (memotong ekornya). Hal ini bertujuan
untuk menjebak predator dan melindungi diri. Ekor yang telah putus akan
tumbuh lagi seperti semula. Ciri-ciri cicak/kadal lainnya adalah :
• memiliki kaki berperekat yang dapat menempel pada langit-langit rumah
dan dinding.
•menangkap mangsanya dengan menjulurkan lidahnya yang panjang.
3. Kelelawar
Kelelawar termasuk mamalia atau hewan menyusui. Hewan menyusui
biasanya tak bisa terbang. Kelelawar adalah satu-satunya mamalia yang
memiliki sayap. Sayap kelelawar berupa kulit dengan jaringan yang kuat.
Ini mengapa kelelawar bisa terbang dengan baik seperti burung. Kelelawar
merupakan hewan nokturnal. Hewan nokturnal adalah hewan yang
melakukan aktivitas di malam hari dan istirahat di siang hari. Pada malam
hari, sebagian besar kelelawar makan serangga. Sebagian lainnya ada yang
makan burung, tikus, ikan, darah mamalia besar, dan buah-buahan. Selain
karena gelap, penglihatan kelelawar memang buruk. Kelelawar
mengandalkan pendengarannya ketika berburu. Pendengarannya sangat
tajam. Kelelawar dapat mendengar bunyi yang lemah. Ketika terbang,
kelelawar mengeluarkan bunyi. Jika bunyi itu memantul, berarti ada benda
di depannya. Kelelawar dapat mengukur jarak dan mengetahui
sekelilingnya dari pantulan bunyi. Kemampuan kelelawar menggunakan
suara untuk mengetahui letak tempat, makanan, dan mencari jalan disebut
dengan ekolokasi. Setelah semalam mencari makan, kelelawar akan
istirahat. Namun kelelawar tidak tidur di tanah seperti mamalia, maupun di
sarang seperti burung. Kelelawar tidur dengan posisi menggantung. Ini
karena kaki kelelawar tidak sekuat burung. Namun jarinya dilengapi cakar
yang kuat dan tajam. Cakarnya digunakan untuk mencengkram dahan
pohon atau dinding gua tempat ia bergantung. Hewan kelelawar termasuk
dalam hewan nokturnal yang merupakan hewan nokturnal yang mencari
makan di malam hari. Pendengaran dan penciuman kelelawar sangat
tajam. Cara kelelawar menangkap serangga dalam gelap adalah dengan
menggunakan suara. Kelelawar mengeluarkan suara berfrekuensi tinggi
yang tidak dapat didengar oleh manusia, dan dari sana pantulan
mangsanya dapat dikenali oleh kelelawar.
4. Bebek
Bebek lebih sering hidup di air dan memiliki paruh yang pipih dan tumpul
yang dengan bentuk seperti itu berfungsi untuk menyaring makanan di
dalam air. Makanan bebek adalah serangga, cacing, sayuran. Selain bentuk
paruh, bebek juga memiliki kaki yang pendek dengan tiga jari
berselaput. Membran memiliki fungsi berenang. Bebek juga memiliki kelenjar
minyak.
5. Unta
Unta atau Onta adalah hewan berkuku genap dari genus Camelus.
Ada dua genus Camelus. Pertama Camelus dromedarius, yaitu berpunuk
tunggal.
Kedua, Camelus bactrianus yaitu berpunuk ganda. Habitat unta sebagian
besar berada di gurun di Asia dan Afrika Utara .
Unta merupakan salah satu makhluk hidup yang unik. Habitat unta di
gurun pasir.
Tubuhnya tahan dalam kondisi alam paling gersang sekalipun.
Dapatkah kita membayangkan unta bisa bertahan di gurun pasir yang
sangat panas?
Tubuh unta memiliki beberapa keunikan. Di antaranya, unta dapat
bertahan hidup berhari-hari tanpa air dan makanan.
Unta juga mampu mengangkut beban ratusan kilogram selama berhari-
hari. Bulu mata unta juga unik.
Dalam keadaan bahaya, bulu matanya secara otomatis akan menutup.
Bulu mata yang saling berkait ini mencegah masuknya debu ke mata.
Hidung dan telinganya ditutupi oleh bulu panjang agar terlindungi dari
debu dan pasir.
Punuk Unta
Ada banyak hal yang membuat unta mampu beradaptasi di gurun pasir.
Salah satunya yaitu punuknya. Banyak orang mengira punuknya
menyimpan air, padahal sebenarnya tidak.
Punuk unta menyimpan lemak khusus, yang suatu saat bisa diubah
menjadi air dengan bantuan oksigen hasil proses respirasi.
Satu gram lemak yang ada di punuk bisa diubah menjadi satu gram air.
Punuk unta juga menyediakan sari makanan ketika ia mengalami kesulitan
makanan dan kelaparan. Unta dapat hidup hingga tiga minggu tanpa air.
Kaki Unta
Ukuran kaki unta besar. Bentuk kaki seperti ini dapat membantunya
berjalan di atas pasir tanpa terperosok. Kaki unta memiliki telapak yang
luas dan menggembung.
Selain itu, kulit tebal khusus di bawah telapak kaki merupakan
perlindungan terhadap pasir yang sangat panas.
Unta diciptakan dengan ciri-ciri khusus fisik yang luar biasa.
Unta juga termasuk hewan yang berumur panjang. Rata-rata umur unta
antara 30 - 50 tahun.
6. Burung
Burung juga memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan
lingkungannya. Burung beradaptasi dengan lingkungannya karena burung
memiliki berbagai bentuk paruh yang disesuaikan dengan jenis makanan
yang dimakannya.
Misalnya elang memiliki paruh yang tajam dan melengkung, fungsinya
untuk mencabik-cabik mangsanya. Untuk kaki elang, cakarnya menyerupai
kait. Kaki seperti ini berfungsi untuk merobek dan menahan mangsanya.
Burung pipit memiliki paruh pendek, kuat dan runcing. Ini karena burung
pipit memakan biji-bijian.
Burung pelikan memiliki paruh dengan saku. Paruh seperti ini memiliki
fungsi menangkap ikan di dalam air.
Flamingo memiliki paruh yang lebar dan berumbai. Paruh ini berfungsi
menyaring udang dan hewan kecil lainnya dari air keruh.
Kaki flamingo panjang dan tipis (lihat gambar di bawah). Kaki flamingo
berguna untuk melindungi diri dari tenggelam.
Pada burung kolibri bentuk paruhnya panjang dan runcing. Paruh seperti
ini berfungsi untuk mengambil madu (nektar) dari bunga.
7. Ular
Ular adalah karnivora (pemakan daging) yang tidak pernah mengunyah
mangsanya, tetapi ditelan utuh. Hal ini dikarenakan susunan rahang ular
melekat longgar dengan susunan tulang pada kerangka kepalanya. Dengan
memiliki susunan rahang seperti ini, memungkinkan ular untuk menelan
mangsanya yang lebih besar darinya.
8. Katak
Katak memiliki kemampuan untuk menyamar (menyamar) di kulitnya yang
tampaknya beracun untuk menghindari pemangsa. Katak memiliki lidah
yang panjang dan lengket sehingga memudahkan untuk menangkap
serangga.
9. Kucing
Mengapa kucing tidak pernah mengeluarkan suara saat berjalan? Hal ini
dikarenakan kucing memiliki lapisan pada kakinya yang lembut dan tebal
yang berfungsi untuk menyembunyikan kukunya. Karena saat berjalan,
cakar kucing ditarik ke dalam, sehingga langkahnya diam. Denagan
sehingga korbannya tidak mendengar waktu di dekatnya. Namun saat ingin
menerkam, kucing tersebut akan tegang dan dilepaskan. Selain itu, kucing
di tempat gelap masih bisa melihat. Pernahkah Anda melihat mata kucing
dalam gelap? itu pasti akan terlihat seperti ada sinar cahaya.
2) Menggulungkan diri
Trenggiling melakukan penyesuaian diri dengan menggulungkan tubuhnya
membentuk spiral.
Cara ini dilakukan untuk melindungi diri dari serangan musuh.
Contoh hewan lain yang menggulungkan diri adalah lipan.
3) Mengeluarkan tinta
Cumi-cumi menyesuaikan diri (beradaptasi) dengan cara mengeluarkan
tinta atau cairan hitam ketika dirinya terancam predator.
Tinta atau cairan hitam yang dikeluarkan cumi-cumi dapat melarikan diri
dari pemangsanya yang menyebabkan musuh yang menyerangnya tidak
mampu melihatnya.
AYO BERDISKUSI
1. Nama Kegiatan :
2. Lokasi :
3. Objek :
4. Waktu :
5. Hasil Pengamatan :
6. Cecak dan tokek dapat menempel di dinding dan langit-langit karena memiliki
....
a. alat pelekat pada bagian telapak kaki c. lendir pada telapak kaki
b. cakar yang kuat d. kaki yang kuat
Nama:
Kunci Jawaban
1. D 6. A
2. C 7. B
3. B 8. D
4. A 9. A
5. A 10.B