Anda di halaman 1dari 28

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah
Mata pelajaran
Kelas/Semester
Alokasi Waktu

: SMA Negeri 5 Bintan


: Biologi
:X
: 90 menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar
3.9 Menerapkan
prinsip
klasifikasi untuk
menggolongkan
hewan ke dalam
filum
berdasarkan
bentuk tubuh,
simetri tubuh,
rongga tubuh
dan reproduksi
4.9 Menyajikan
data tentang
perbandingan
kompleksitas

3.9.1

3.9.2
3.9.3

3.9.4

4.9.1

4.9.2

Indikator
Mengidentifikasi hewan-hewan invertebrata
berdasarkan simetris tubuh, rongga tubuh dan
reproduksi
Menentukan peranan dari hewan hewan
invertebrata
mengidentifikasihewan-hewan vertebrata
berdasarkan ruang jantung, cara reproduksi, suhu
tubuh
Menentukan peranan dari hewan hewan vertebrata

Mengklasifikasikan hewan-hewan invertebrata


berdasarkan simetris tubuh, rongga tubuh dan
reproduksi
Mengamati hewan-hewan vertebrata berdasarkan

lapisan
penyusun tubuh
hewan
(diploblastik
dan
triploblastik),
simetri tubuh,
rongga tubuh
dan reproduksinya

ruang jantung, cara reproduksi, suhu tubuh yang


berada pada lingkungan sekitar

C. Materi Pembelajaran
Ciri-ciri umum hewan invertebrata (lapisan tubuh, rongga tubuh, simetri tubuh,
dan reproduksi)
Ciri-ciri umum hewan vertebrata (rangka tubuh, ruang jantung, reproduksi, suhu
tubuh, dan penutup tubuh)
Klasifikasi animalia
Peran hewan bagi kehidupan
D. Kegiatan Pembelajaran
I. Pertemuan Pertama: (2 JP)
IPK :3.9.1 Mengidentifikasi hewan-hewan invertebrata berdasarkan simetris
tubuh, rongga tubuh dan cara reproduksi
1. Kegiatan Awal (pendahuluan)

Guru memberi salam, dilanjutkan dengan meminta salah seorang siswa


memandu doa, selanjutnya guru menanyakan kabar kepada siswa,
dengan memberikan pertanyaan Bagaimana kabar kalian hari ini?
Guru meminta salah satu siswa menceritakan tentang pemahamannya
mengenai materi pembelajaran yang lalu
Guru memotivasi dan memberikan apersepsi dengan mengajukan
pertanyaan Apakah kamu tahu tentang terumbu karang?
Guru meminta salah satu siswa menceritakan pemahamannya tentang
hewan invertebrata
Guru mengajak siswa mengidentifikasi kompetensi yang akan dicapai

2. Kegiatan Inti
FASE 1. Pemberian stimulan
Disajikan gambar berbagai jenis hewan invertebrata dan memberikan
LKS pada setiap peserta didik
FASE 2. Pertanyaan/ Identifikasi masalah
siswa berkelompok sesuai dengan kelompok yang pada pembelajaran

yang lalu
siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang ciri-ciri hewan
invertebrata
FASE 3. Pengumpulan data
siswa melakukan identifikasi ciri-ciri hewan invertebrata berdasarkan
gambar
siswa selama diskusi berlangsung dengan lembar LKS
FASE 4. Pengolahan data
siswa mendiskusikan dan menulis hasil diskusi tentang ciri hewan
invertebarata
siswa menyelesaikan pengisian LKS
FASE 5. Pembuktian
Dalam melakukan diskusi, masing-masing kelompok dapat
mengumpulkan informasi dan membandingkan hasil diskusi
yang didapat kelompoknya dengan buku teks biologi dan bukubuku lain yang relevan mengenai hewan invertebrata
FASE 6. Menarik kesimpulan
Masing-masing kelompok menarik kesimpulan tentang ciri-ciri
vertebrata
Masing-masing kelompok mempresentasikan laporan diskusi yang
telah mereka buat di depan kelas secara bergantian.
Guru menilai sikap siswa selama diskusi dan presentasi
3. Kegiatam Penutup
siswa menyimpulkan tentang pengelompokan
animalia dan
mengumpulkan LKS
Guru melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan
Guru meminta siswa mempelajari materi yang akan dipelajari pada
pertemuan selanjutnya yaitu vertebrata
Guru memberikan penugasan kepada siswa berupa PR
Guru menutup pelajaran dengan salam
II. Pertemuan Kedua: ( 2JP)
IPK 2 :3.9.2 mengidentifikasihewan-hewan vertebrata berdasarkan ruang jantung,
cara reproduksi, suhu tubuh
1. Kegiatan Awal (pendahuluan)
Guru memberi salam, dilanjutkan dengan meminta salah seorang siswa
memandu doa, selanjutnya guru menanyakan kabar kepada siswa,
dengan memberikan pertanyaan Bagaimana kabar kalian hari ini?
Guru meminta salah satu siswa menceritakan tentang pemahamannya

mengenai materi pembelajaran yang lalu


Guru memotivasi dan memberikan apersepsi dengan mengajukan
pertanyaan Apakah kamu mengenal hewan hewan yang mempunyai
tulang belakang dilingkungan mu?
Guru meminta salah satu siswa menceritakan pemahamannya tentang
hewan vertebrata
Guru mengajak siswa mengidentifikasi tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti
FASE 1. Pemberian rangsang
Disajikan gambar berbagai jenis hewan vertebrata
FASE 2. Pertanyaan/ Identifikasi masalah
Guru meminta siswa berkelompok sesuai dengan kelompok yang
pada pembelajaran yang lalu
Guru membimbing siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang ciriciri hewan invertebrata
FASE 3. Pengumpulan data
Guru meminta siswa melakukan pengelompokan bakteri berdasarkan
gambar
Guru menilai sikap siswa selama diskusi berlangsung dengan lembar
observasi
FASE 4. Pengolahan data
siswa mendiskusikan dan menulis hasil diskusi tentang ciri hewan
vertebarata
siswa melakukan pengisian terhadap LKS
FASE 5. Pembuktian
Dalam melakukan diskusi, masing-masing kelompok dapat
mengumpulkan informasi dan membandingkan hasil diskusi yang
didapat kelompoknya dengan buku teks biologi dan buku-buku lain yang
relevan mengenai hewan vertebrata
FASE 6. Menarik kesimpulan
Masing-masing
kelompok
menarik
kesimpulan
mengenai
pengelompokan hewan vertebrata
Masing-masing kelompok membuat laporan diskusi
Masing-masing kelompok mempresentasikan laporan diskusi yang
telah mereka buat di depan kelas secara bergantian.
Guru menilai sikap siswa selama diskusi dan presentasi
3. Kegiatam Penutup
Guru
bersama-sama

dengan

siswa

menyimpulkan

tentang

pengelompokan animalia
Guru melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan
Guru meminta siswa mempelajari materi yang akan dipelajari pada
pertemuan selanjutnya yaitu protista
Guru memberikan penugasan kepada siswa berupa PR
Guru menutup pelajaran dengan salam

E. Teknik penilaian
Test tulis
F. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media/alat
: infokus
2. Sumber Belajar : buku esis, erlannga dyah erlina

LAMPIRAN

1. BAHAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN I


KINGDOM ANIMALIA (DUNIA HEWAN)
A. Hewan Invertebrata (hewan bertulang belakang)Invertebrata dikelompokan menjadi
Delapan filum, yaitu Porifera, Coelenterata, Plathyhelminhtes, Nemathelminthes,
Annelida, Mollusca, Arthropoda dan Echinodermata.
1) Phylum Porifera (Hewan berpori/spons)

Hewan multiseluler (metazoa) ,dengan tubuh berfori, belum membentuk jaringan,


memiliki rangka dan saluran air.

Tubuhnya asimetri (tidak beraturan)

Struktur tubuh terdiri dari sel pinakosit (sebagai pelindung), sel koanosit yang
berflagel (untuk menyerap makanan dan oksigen), sel amoebosit (mengedarkan
makanan dan oksigen)

Hidup secara heterotrof dengan memperoleh makanan dari air yang masuk ke
dalam tubuhnya melalui pori

Umumnya hidup di laut, melekat pada batu atau benda lainya.

Reproduksi secara seksual dengan pembentuksn tunas, gemmulae,dan regenerasi

Reproduksi secara seksual dengan pembentukan gamet

Mempunyai sistem sirkulasi air yang terdiri dari tiga tipe yaitu ascon, sycon dan
leucon

Klasifikasi berdasarkan bahan penyusun rangka terbagi menjadi tiga kelas, yaitu
Hexactinelida (spikula dari silikat),Demospongiae (spikula dari silikat dengan spongin
atau spongin saja), dan Calcarea (spikula dari zat kapur)
(a) Hexactinellida (Hyalospongiae), memiliki ciri-ciri:
memiliki spikula yang terdiri dari silica
ujung spikula ada 6 berbentuk bintang
tubuh biasanya berwarna pucat, dan berbentuk vas bunga atau mangkuk
saluran air tipe sikonoid
hidup soliter di kedalaman 200-1000m
contoh: Euplectella
(b) Demospongiae , memiliki ciri-ciri:
rangka tersusun dari serabut spongin
tubuh berwarna cerah, karena ada pigmen di amoebosit
bentuk tidak beraturan dan bercabang-cabang
saluran air tipe leukonid
contoh: Spongia, Hippospongia, Niphates digitalis
(c) 3. Calcarae (Calcispongiae) memiliki ciri-ciri:
rangka tersusun dari kalsium karbonat
tubuh berwarna pucat, berbentuk vas, dompet, kendi, atau silinder
saluran air tipe askonoid, sikonoid, atau leukonoid
hidup di laut dangkal
contoh: Clathrina, Leucettusa lancifer

Peranan sebagai spons mandi atau alat gosok, dan berpotensi senagai obat kangker

2) Phylum Coelenterata (Hewan berongga)


Hewan metazoa dipoblastik yang tubuhnya sudah membentuk jaringan, dan
memiliki rongga tubuh

Tubuhnya simetri radial

Berbentuk polip (nempel pada substrat) dan medusa (bergerak bebas) dengan
tentakel berpenyengat

Memiliki rongga pencernaan (gastrosol), sistem saraf sederhana, dan tidak


memiliki sistem eksresi

Hidup bebas secara heterotrof dengan menggunakan tentakel untuk meangkap


mangsa

Habitat umumnya di laut

Reproduksi aseksual dengan pembentukan tunas oleh polip

Reproduksi seksual dengan pembentukan gamet oleh medusa (lihat gb . siklus


hidup obelia)

Klasifikasi berdasarkan bentuk dominan dalam siklus hidup, dibedakan menjadi


tiga kelas yaitu Hydrozoa , Scyphozoa dan Anthozoa (lihat gambar di bawah ini)

Peranan merupakan komponen utama pembentuk terumbu karang sebagai tempet


hidup berbagai jenis hewan dan ganggang

klasifikasi porifera
(a) Kelas Hydrozoa (yunani, hydro =air, zoa =hewan)
Contoh hydrozoa adalah Obelia, Hydra dan Pysalia
Obelia hidup berkoloni di laut, berbentuk polip dan medusa
gambar siklus hidup obelia :

(b) Kelas Scyphozoa (yunani, scypho =mangkuk, zoa=hewan)


memiliki bentuk dominan berupa medusa , yang dikenal dengan ubur-ubur
Siklus hidup adalah :

(c) Kelas Anthozoa (Yunani, anthos =bunga, zoa=hewan)

memiliki banyak tentakel yang berwarna-warni, seperti bunga


tidak memiliki bentuk medusa, hanya berbentuk polip

hidup di laut dangkal, soliter ataupun koloni


contoh: Tubastrea (koral atau karang), Urticina (anemon laut)
Rangka koral tersusun dari zat kapur, koloninya membentuk terumbu
karang atau pulau karang
3) Phylum Platyhelminthes ( Cacing pipih)
Hewan triploblastik aselomata dengan tubuh simetri bilateral berbentuk pipih
Memiliki sistem saraf, sistem pencernan dengan satu lubang, tidak memil;iki
sistem sirkulasi, respirsi dan eksresi
Hidup bebas di laut, air tawar, tempat lembab, atau parasit dalam tubuh hewan
dan manusia
Reproduksi aseksual dengan fragmentasi yang diikuti regenersi
Bersifat hermafrodit, reproduksi seksual, secara sendiri atau silang
Klasifikasi Platyhelminthes

Terbagi menjadi tiga kelas ,yaitu Turbelaria (cacing berambut getar), Trematoda (c.
isap) dan Cestoda (c, pita)
(a) Kelas Turbelaria (cacing berambut getar)
Contoh Turbelaria adalah Dugesia, yang memiliki daya regenerasi yang
sangat tinggi.
Regenerasi merupakan kemampuan makhluk hidup untuk menggantikan
bagian tubuhnya yang rusak atau hilang. lihat gambar :

(b) Kelas Trematoda (c. isap)


Memiliki alat pengisap, bersifat parasit, contohnya Fasciola hepatica
(Cacing hati)
Perhatikan gambar daur hidup cacing hati :

Skema pada gambar di atas adalah : Cacing dewasa pada hati bertelur--->
telur keluar bersama tinja----> menetas menjadi mirasidium (larva 1)----->
masuk tubuh siput air tawar (lymnea) ----> sporokista ----> Redia (larva
2)-----> serkaria ----> ke luar dari siput -----> menempel pada tumbuhan
atau rumput air ------> metaserkaria (cacing muda)------> termakan hewan
ternak----> masuk kehati.

(c) Kelas Cestoda (cacing pita)


Cacing pita bersifat parasit pada usus halus manusia
Inang perantaranya adalah sapi pada Taenia saginata dan babi pada
Taenia solium
Untuk menghindari infeksi cacing tersebut adalah memasak dengan
matang daging yang dimakan

4) Phylum Nemathelmynthes ( Cacing Benang)


Hewan tripoblastik pseudocelomata, tubuh simetri bilateral, berbentuk bulat
panjang, dilapisi kutikula, memiliki sistem pencernaan lengkap, sistem sirkulsi
oleh cairan pseudoselomata, tidak memiliki sistem respirsi dan eksresi
Hidup bebas atau parasit
Hidup di tanah becek,dasar perairan tawar atau laut bebas, parasit dalam tubuh
manusia, hewan dan tumbuhan
Reproduksi secara seksual
Contoh : Cacing perut, , c.tambang, c. filaria, c. kermi, dan c.Trichinella
(a) Ascaris lumbricoides (cacing perut)

o Awasss..., cacing perut dapat bertelur 200 ribu perhari lho, jika ada 5 ekor
saja, maka jumlahnya bisa mencapai 1 juta perhari, mengerikan....,
perhatikan gambar di atas di dalam usus seorang anak terdapat setengah
kg cacing .
o Perhatikan siklus hidup Ascaris : Cacing dewasa hidup diusus halus dan
bertelur--->telur keluar melalui feces manusia---> menempel pada
tanaman-->termakan manusia--->usus
o halus (18 hari) --paru-paru menetas dan berkembang jadi cacing dewasa
(10-14 hari)----> menembus alveoli, masuk bronkus, kerongkongan---->
usus halus
o (dapat hidup 2-3 tahun)

(b) Ancylostoma duodenale (cacing tambang)

o
o
o
o

Hidup dipertambangan daerah tropis


Parasit dengan menyerap darah dan cairan di usus halus manusia
Ukuran jantan 9mm dan betina 12 mm
Perhatikan siklus hidupnya :

(c) Wuchereria brancrofti (cacing filaria/rambut)

o Tempat hidup dalam pembuluh limfa

o Menyebabkan penyakit kaki gajah (elefantiasis) yaitu pembengkakan


tubuh, yang terjadi akibat akumulasi cairan limpa di dalam pembuluh
limfa yang tersumbat oleh cacing filaria.
o Cacing masuk ke tubuh ditularkan oleh gigitan nyamuk culex
o Perhatikan skema daur hidupnya
(d) Oxyuris vermicularis (cacing kremi)

o ukuran 10-15 mm
o Hudup di usus besar manusia
o Infeksi cacing kremi terjadi secara autoinfeksi (menginfeksi dirinya
sendiri, tanpa inang perantara)
o Telur dapat tertelan , bila kita memakan makanan yang terkontaminasi
telur cacing,
o Perhatikan skema siklus hidupnya :
(e) Trichinella spiralis (cacing otot)

o Hidup pada otot manusia


o Menyebabkan penyakit trichinosis, (kerusakan otot)
5) Annelida (Cacing Gelang)

Hewan tripoblastik selomata, tubuh simetri bilateral bersegmen, memiliki otot,


sistem pencernaan lengkap, sistem sirkulasi, sistem saraf tangga tali, dan sistem
eksresi, tidk memiliki sistem respirasi, bersifat hermafrodit atau gonokoris

Hidup bebas di dasar laut, perairan tawar, tanah dan tempat-tempat lembab atau
parasit pada tubuh vertebrata

Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi kemudian beregenerasi dan


seksual dimana testis dan ovarium ada yang terdapat pada satu individu
(hermafrodit), ada juga yang terpisah (gonokoris)

Terbagi menjadi tiga kelas Polychaeta. Oligochaeta, Hirudinea (lintah)


(a) Kelas Polychaeta (Annelida berambut banyak)

o Polychaeta pada setiap segmen tubuhnya memiliki sepasang struktur


seperti dayung yang disebut parapodia sebagai alat gerak, dan berfungsi
juga sebagai insang untuk bernapas
o ada tiap parapodia terdapat seta (rambut kaku)
o Contoh : cacing palolo dan cacing wawo, yang dapat dikonsumsi oleh
orang di kepulauan Maluku
(b) Kelas Oligochaeta (Annelida berambut sedikit)

o Cacing tanah makan dengan cara menelan tanah selama menggali, jadi
organisme dan bahan organik yang ada dalam tanah akan dicerna, dan ada
makanan yang tidak dicerna akan dikeluarkan melalui anus.

o Sisa buangan ini akan di bawa ke permukaan tanah dan membentuk


gundukan kecil yang disebut kascing, yang dapat menggemburkan dan
menyuburkan tanah
(c) Kelas Hurudinea (lintah)

o Hirudinea ada yang bersifat ektoparasit di permukaan tubuh inangnya


untuk mengisap darah dan ada yang hidup bebas dengan memakan
invertebrata kecil, seperti sifut
o contoh pacet dan lintah yang memiliki rahang seperti silet untuk merobek
kulit inang , kemudian mengeluarkan zat anastesi, dan juga mgaluarkan
hirudin, (anti anti penggumpalan), sehingga lintah mengisap darah
sebanyak mungkin
o Lintah dapat di gunakan untuk pengobatan penyakit mengeluarkandarah
kotor dan bisul.

6) Mollusca (hewan lunak)

Hewan tripoblastik selomata dengan simetri bilateral, bertubuh lunak,

Hidup bebas di laut, air tawar atau darat

Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral,dan mantel, bercangkang,

Sistem pencernaan lengkap, sistem sirkulasi terbuka atau tertutup, sistem saraf
terdiri dari ganglion dan serabur saraf, resfirasi dengan insang atau rongga mantel,
eksresi dengan nefridia

Reproduksi seksual secara internal atau eksternal, dn bersift dioseus atau


monoseus

Terbagi menjadi tiga kelas yaitu Gastropoda (kaki di perut), Pelecypoda (kaki
pipih seperti kampak), Cephalopoda (kaki di kepala)

Peranan moluska yang menguntungkan sebagai bahan makanan, perhiasan,


sedangkan yang merugikan merupakan hama tanaman (bekicot), dan perantara
penyakit cacing hati (Lymnea)

(a) Kelas Gastropoda (kaki di perut)


o Gastrpoda (latin, gaster= perut, podos =kaki) adalah kelompok hewan
yang menggunakan perut sebagai alat derak /kaki
o Ex : siput air (Lymnea sp), bekicot (Achatina fulica)

(b) Kelas Pelecypoda (kaki pipih seperti kampak)

o memiliki dua buah cangkang pipih setangkup sehingga disebut bivalvia


o Cangkang tersusun dari lapisan perioatakum,prismatik, nakreas
o Pada tiram mutiara, jika diantara mantel dan cangkangnya masuk benda
asing seperti pasir, lama kelamaan akan terbentuk mutiara. Mutiara
terbentuk karena benda asing terbungkus oleh hasil sekresi lapisan
cangkang nakreas
o Memiliki insang berbentuk lembaran yang disebut lamellibranchiate

(c) Kelas Cephalopoda (kaki di kepala)

o memiliki kantong tinta, yang berisi cairan seperti tinta berwarna hitam,
untuk melindungi diri musuh, caranya jika terancam oleh musuh maka
cairan tinta akan dikeluarkan melalui anus yang terletak di kepala
o makanan berupa kepiting, ikan atau invertebrata lainnya
o contoh : cumi-cumi (loligi sp), gurita (Octopus sp), sotong (Sepia
officinalis)
7) Filum Arthropoda ( hewan kaki beruas)

Hewan tripoblastik selomata, simetri bilateral, memiliki kaki dan tubuh beruas

Hidup deberbagai habitat secara bebas, parasit, komensal atau simbiotik

Tubuh terdiri dari caput (kepala), toraks (dada),dan abdomen (perut), berangka
luar(eksoskeleton), jumlah anggota tubuh beragam

Sistem indra berkemang baik, sistem saraf tangga tali, sistem pencernaan lengkap,
eksresi menggunakan tubula malphigi atau dibantu kelenjar eksresi tertentu,
respirasi dngan insang, paru-paru buku atau trakea, sistem sirkulasi terbuka
artinya darah tidak selalu mengalir di dalam pembuluh darah

Bersifat deoseus, reproduksi seksual secara internal

Mengalami eksdisis atau molting yaitu tahap pengelupasan eksoskeleton,


sebagian bermetamorfosis

Reproduksi secara aseksual ada yang mengalami partenogenesis yaitu


pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan) dan individu
yang dihasilkan bersifat steril terjadi pada lebah madu jantan, tawon dan semut,
dan seksual dengan pembentukan gamet

Terbagi menjadi empat kelas berdsarkan srtuktur tubuh dan kaki, yaitu
Arachnoidea, Myriapoda, Crustacea, dan Insecta
(a) Kelas Arachnoidea (laba-laba)
o Arachnoidea terbagi menjadi tiga ordo yaitu Arachnida, Scorpionida dan
Acarina

Scorpionida

Arachnida

Acarina

o Scorpionida memiliki alat penyengat beracun pada segmen terakhir,


contoh kalajengking (Uroctonus mondax)
o Arachnida , contoh laba-laba serigala (Pardosa amenata), memiliki ciri-ciri
tubuh terdiri dari sepalotoraks (kepala-dada menyatu) dan
abdomen abdomen yang tidak bersegmen, memiliki sepasang kalisera
(alat sengat), sepasang pedipalpus (capit).Pada bagian posterior abdomen
terdapat spinered yaitu organ berbentuk kerucut dan dapat berputar bebas.
Dalam spinered terdapat spigot merupakan lubang pengeluaran kelenjar

benang halus yang mensekresikan cairan yang mengandung protein


elastik, yang akan mengeras di udara membentuk benang halus untuk
menjebak mangsa (sarang laba-laba). respirasi dengan paru-paru buku
(trakea), eksresi dengan tubula malpighi ataupun dengan kelenjar koksal.
o Acarina memiliki tubuh yang sangat kecil, contoh caplak (tungau)
(b) Kelas Myriapoda (berkaki banyak)

o Myriopoda terbagi menjadi dua ordo yaitu Chilopoda dan Diplopoda


o Contoh chilopoda adalah kelabang (Csutigera sp).Pada tiap segmen
tubuhnya terdapat sepasang kaki dan spirakel (liubang respirasi). pasangan
pertama kaki termodifikasi menjadi alat penyengat beracun.
o Diplopoda atau kaki seribu atau keluwing, bersifat herbivora dan pemakan
sisa organisme, tiap segmen tubuh memiliki dua pasang kaki dan dua
pasang spirakel, tidak memili,alat penyengat, bila diganggu tubuhnya akan
menggulung.
(c) Kelas Crustacea,

o
o
o
o

Crustaceae (Latin,crusta = kulit); memiliki kulit (eksoskeleton) yang keras


Terbagi menjadi dua subkelas yaitu Entomostraca dan Malacostraca
Entomostraca merupakan crustacea mikroskopis, contoh daphnia
Malacostraca, contohnya udang dan kepiting

(d) Kelas Insecta (serangga)

o Disebut Hexapoda (kaki berjumlah enam buah)


o Tubuh terdiri dari bagian kaput(kepala), toraks (dada) , perut (abdomen)
o Pada caput terda[pat sepasang antena, mata majemuk (mata faset/ mata
majemuk) yaitu mata yang terdiri dari banyak inti fokus) dan mata tunggal
(oseli)
o Serangga mengalami metamorfosis, yaitu perubahan bentuk dan ukuran
tubuh saat berkembang dari muda menjadi dewasa. Ada dua macam
metamorfosis, yaitu
1. metamorfosis sempurna (holometabola)
2. metamorfosis tidak sempurna (hemimetabola)
o Metamorfosis sempurna adalah perkembangan insecta dimana setiap tahap
menunjukan perubahan bentuk yang sangat berbeda (4 tahap
pertumbuhan), yaitu telur-larva-pupa dan dewasa. Terjadi pada kupu-kupu
dan nyamuk

o Metamorfosis tidak sempiurna adalah tahap perkembangan insecta dimana


insecta muda yang menetas mirip dengan induknya, hanya ada organ yang
belum muncul seperti sayap (3 tahap pertumbuhan), yaitu telur- nimfadewasa. Terjadi pada belalang, kecoak, jangkrik, capung

8) Filum Echinodermata (Hewan berkulit duri)

Hewan tripoblastik selomata, simetri bilateral, permukaan tubuh berduri,

Habitat hidup bebas di dasar laut

Duri tumpul atau runcing, memiliki sistem ambulakral,saraf sistem sarap berupa
cincin sarap yg bercabang, sistem pencernaan lengkap.tidak memiliki sistem
eksresi, resfirai dengan insang pada rongga tubuh, sistem sirkulasi dengan cairan
rongga tubuh

Bersifat dioseus, reproduksi seksual secara eksternal, dpat beregenersi

Terbagi menjadi lima kelas yaitu Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea,


Holothuroidea dan Crinoidea

2. INSTRUMEN PERTEMUAN I
NO

SOAL

1 . PPerhatikan data tentang ciri-ciri invetebrata sebagai berikut.


1.
Tubuhnya simetris bilateral
2.

Diploblastik

3.

Memiliki rangka

4.

Pencernaan intraseluler

5.

Memiliki sistem saraf berupa sistem saraf diffuse

6.

Reproduksi aseksual dengan budding

Dari data tersebut Ciri-ciri filum porifera adalah ....


A. 1, 2, 3

JAWABAN
A

SKO
R
10

B.
C.
D.
E.

2, 3, 4
4, 5, 6
1, 3, 5
3, 4, 6

3. BAHAN PEMEBELAJARAN PERTEMUAN II

VERTEBRATA, PENYOKONG TUBUH (NOTOKORD) DI


TULANG BELAKANG

Vertebrata adalah kelompok hewan yang memiliki vertebrae memanjang pada bagian
dorsal dari kepala hingga ekor

Tubuh terdiri atas kepala, badan, dua pasang anggota badan,kulit tersusun atas epidermis
dan dermis, endoskeleton terdiri atas tulang atau tulang rawan, memiliki sistem
pencernaan

alat eksresi ginjal, respirasi dengan kulit dan paru-paru,sistem peredaran darah tertutup

Hidup diberbagai habitat, di darat maupun diperairan

Berdasarkan ada tidaknya rahang terbagi menjadi dua superkelas, yaitu Agnatha dan
Gnatostomata

Gnataostomata terbagi menjadi 5 kelas, yaitu pisces (ikan), Amphibia, Reptilia, Aves dan
Mamalia

1. Agnatha (tidak memiliki rahang) dengan ciri berbadan panjang dan ramping (seperti
belut), contoh Lamprey dan Hagfish

2. Gnathostomata (memiliki rahang bersendi yang dapat digerakan ke atas ke bawah, terbagi
menjadi enam kelas yaitu :
(a) Chondrichthyes (ikan bertulang rawan), ex : Hiu dan Pari

(b) Osteichthyes (ikan bertulang keras), memiliki ciri :sisik sikloid dan
stenoid,operculum,gelembung renang, poikiloterm, respirasi dengan insang,
peredaran darah tertutup, jantung 2 ruang, ex :kuda laut, ikan nila, ikan gabus dll

(c) Amphibia (hidup di dua tempat di darat dan di air), memiliki ciri fase larva di air
(insang), fase dewasa di darat (paru dan kulit), permukaan kulit basah oleh lendir,
poikiloterm, fertilisasi eksternal, jantung 3 ruang, terbagi menjadi 3 ordo yaitu
Anura (katak, kodok), Urodella (salamander), Apoda (Caicilia)

(d) Reptilia (hewan melata), memiliki ciri : tubuh terbuat dari sisik yang terbuat dari zat
tanduk, respirasi dengan paru-paru,poikiloterm, mengalami pergantian kulit
(kornifikasi),jantung terdiri dari 4 ruang dengan sekat yang belum sempurna,
fertilisasi internal,telur dilapisi oleh cangkang, terbagi menjadi 3 ordo yaitu
Crocodilia (buaya dan aligator), squamata (kadal dan ular), Testudinata (kura-kura
dan penyu)

(e) Aves ( burung), memiliki ciri : tubuh dilindungi oleh bulu, punya sepasang sayap ,
paruh, Homoioterm, ovivar, respirasi paru-paru dan kantung udara, jantung terdiri 4
ruang sempurna, ex : elang, penguin, bebek dll

(f) Mamalia (hewan menyusui), memiliki ciri, permukaan tubuh ditutupi oleh rambut,
memiliki glandula mamae (kelenjar susu), vivivar, jantung 4 ruang (sekat
sempurna), homoiterm, 4 anggota gerak, respirasi paru-paru, memiliki gigi.

Terdiri atas 3 sub kelas :

o Prototheria: Ordo Monotremata (Bertelur)


Ex: Plathypus (Ornithorhynchus sp), Echidna (Tachyglossus sp)
o Metatheria
Ordo: Marsupialia (Hewan Berkantung)
OPASUM, KANGURU, TASMANIA
o Eutheria (Mamalia Berplasenta)
carnivora, rodentia, cetacean, chiroptera
Keterangan :
Hewan berdarah dingin atau Poikiloterm
adalah hewan yang suhu tubuhnya kira-kira sama dengan suhu lingkungan
sekitarnya . Poikiloterm suhu tubuhnya dipengaruhi oleh lingkungan. Suhu tubuh
bagian dalam lebih tinggi dibandingkan dengan suhu tubuh luar. Yang termasuk
dalam Poikiloterm adalah bangsa Ikan, Reptil, dan Amfibi
Homoiterm adalah hewan berdarah panas.
Pada hewan homoiterm suhunya lebih stabil, hal ini dikarenakan adanya reseptor
dalam otaknya sehingga dapat mengatur suhu tubuh. Hewan homoiterm dapat
melakukan aktivitas pada suhu lingkungan yang berbeda akibat dari kemampuan
mengatur suhu tubuh. Hewan homoiterm mempunyai variasi temperatur normal
yang dipengaruhi oleh faktor umur, faktor kelamin, faktor lingkungan,
faktor panjang waktu siang dan malam, faktor makanan yang dikonsumsi, dan
faktor jenuh pencernaan air. [1] [2]Hewan berdarah panas adalah hewan yang dapat
menjaga suhu tubuhnya, pada suhu-suhu tertentu yang konstan biasanya lebih tinggi
dibandingkan lingkungan sekitarnya. Sebagian panas hilang melalui proses radiasi,
berkeringat yang menyejukkan badan. Melalui evaporasi berfungsi menjaga suhu
tubuh agar tetap konstan. contoh : burung dan mamalia

4. INSTRUMEN PERTEMUAN II
NO SOAL
1

Perhatikan gambar berikut ini :

JAWABAN
D

SKOR
S
10

Hewan yang paling dekat hubungan kekerabatannya


adalah....
A. 1 dan 2 karena sama-sama memiliki sayap
B. 1 dan 2 karena sama-sama bernapas dengan
paru-paru
C. 3 dan 5 karena sama-sama hidup di air
D. 4 dan 5 karena sama-sama mmiliki sirip
E. 1 dan 3 karena sama-sama memiliki
kelenjar susu

LEMBAR KEGIATAN SISWA


NAMA SEKOLAH

: SMA NEGERI 2 SINGKEP

MATA PELAJARAN

: BIOLOGI

KELAS

: X (Sepuluh)

MODEL

: Discovery Learning

KOMPOTENSI DASAR

: Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan dan


peranannya dalam kehidupan.

I. PETUNJUK BELAJAR
o Pelajarilah LKS ini dan kerjakan tugas-tugas yang ada
o Pelajari buku rujukan atau lakukan telaah referensi yang anda miliki
o Diskusikan dalam kelompok tentang filum-filum yang ada pada kingdom animalia
II. INFORMASI PENDUKUNG
Hewan animalia adalah kelompok besar organisme yang umumnya multiseluler, mampu
menanggapi rangsangan dengan aktif, dan memperoleh nutrien dengan memakan organisme
lain (heterotrof). Tubuh hewan mengalami perkembangan dalam bentuk embrio, beberapa
mengalami metamorfosis di tahap kehidupan mereka selanjutnya.

Kingdom animalia meliputi organisme hewan invertebrate dan hewan vertebrata yang
memiliki tulang belakang (Chordata).
A. Invertebrata (Hewan Tidak Bertulang Belakang)
1. Filum porifera
Anggota filum ini dengan sebutan spons. Spons umumnya ditemukan diperairan laut.
Hewan ini memiliki makanannya dengan cara menyaring partikel yang terbawah
arus melewati tubuhnya.
2. Filum Cinedaria/ Colentrata
Hewan ini adalah kelompok hewan yang bersel banyak mempunyai simetri radial,
soelom dan pencernaan, bersifat karnivor, memiliki tentakel, dan sel-sel knidibla,
beberapa mengalami hidup dalam siklus polip dan medusa.
3. Filum Platyhelminthes
Platyhelminthes atau cacing pipih memiliki tubuh berbentuk pipih, simetri bilateral
dan tidak memiliki soelom, sudah memiliki organ tetapi organ pencernaannya belum
sempurna, umumnya bersifat hermaprodit. Reproduksi secara seksual dan aseksual.
4. Filum Nematoda
Namatoda memiliki tubuh silindris atau gilik, memiliki pseudoselum, sudah
memiliki system pencernaan yang sempurna, tetapi memiliki sistem peredaran darah
dan system pernapasan.
5. Filum anelida
Anelida atau cacing gelang mempunyai tubuh yang bersegmen, bersimetri bilateral,
memiliki soelom dan alat pencernaan sempurna, system saraf yang membujur di
sepanjang tubuh, peredaran darah tertutup, system ekskresi berupa nefridium
terdapat berpasangan pada setiap segmen.
6. Filum Mollusca
Mollusaca merupakan hewan bertubuh lunak, memiliki kepala, kaki, dan tubuh yang
disebut massa visera. Organ lain yang sering dijumpai adalah radula, mantel, mata,
tentakel, dan organ visera terdiri dari usus, jantung, ginjal dan organ reproduksi.
7. Filium Antropoda

Arthopoda memiliki simetri bilateral, tubuh bersegmen, dan kaki bersendi. Beberapa
segmen bersatu membentuk kepala, toraks, dan abdomen. Arthropoda memiliki
rangka luar yang terdiri dari zat kitin yang keras dan kaku.
8. Filum Echinodermata, merupakan hewan berduri yang banyak ditemukan di laut.

III. Bahan diskusi


1.Lengkapilah tabel berikut ini
Invertebrata
1. Filium Porifera

2. Filum Coelenterata

3.

Filum
Pltyhelminthes

4.

5.

Filum Nematoda

Filum Annelida

Ciri-ciri khusus

Contoh spesies

peranan

6.

Filum Molusca

7.

Filum
Arthropoda

8.

Filum
Echinodermata

Keterangan : ciri khusus diisi dengan jenis simetri tubuh, rongga tubuh, dan cara reproduksi

Anda mungkin juga menyukai