Anda di halaman 1dari 10

1

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

RPH 2
(RANCANGAN PENGAJARAN HARIAN 2)

MATA KULIAH
(ZOOLOGI VERTEBRATA)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


Jalan Raya Palembang – Prabumulih, KM 32 Inderalaya, Ogan Ilir – 30662
Telepon 0711-580058, Faks. 0711-580644
Website : www.unsri.ac.id
2

RPH 2

A Identitas mata Kuliah


Mata Kuliah : Zoologi Vertebrata
Kode Mata Kuliah/SKS : GBI 11214 / 3 (2/1)
Fakultas/ Jurusan/Prodi : Keguruan dan Ilmu Pendidikan/ Pendidikan MIPA/
Pendidikan Biologi
Semester : 4
Pertemuan : 4
Tempat, Waktu : FKIP Indrlaya dan Lrg. Ogan / 100 menit
Dosen Pengampu : Drs. Kodri Madang, M.Si

B Tujuan Mata Kuliah


Mata kuliah ini memiliki tiga tujuan yaitu (1) mahasiswa memiliki pengetahuan tentang prinsip
taksonomi dan nomenklatur, serta deskripsi dan contoh-contoh pada tiap takson hewan
vertebrata, (2) memiliki kearifan dalam menyikapi keanekaragaman dan kelestarian hewan
vertebrata, khusunya di Indonesia, dan (3) dapat menerapkan prinsip-prinsip taksonomi terhadap
hewan vertebrata.

C Standar Kompetensi
Mahasiswa memahami prinsip-prinsip taksonomi dan nomenklatur dan dapat menerapkannya
untuk hewan vertebrata. Mengenal sifat, karakteristik dan hubungan kekerabatan kelompok-
kelompok terpenting serta mengetahui kedudukan dalam hirarki taksonomi, perikehidupan,
daerah penyebaran dan kepentingan untuk manusia bagi contoh-contoh terpilih.

D Kompetensi Dasar
Setelah menyelesaikan perkuliahan ini mahasiswa diharapkan memahami dan menjelaskan
Kelas Placodermi dan Agnatha

E Indikator :
Mahasiswa dapat:
1) Menjelaskan karakteristik Placodermi.
2) Menjelaskan mengidentifikasi klasifikasi pada kelas Placodermi.
3) Memberikan contoh spesies untuk masing-masing ordo pada kelas Placodermi.
4) Menjelaskan karakteristik kelas Agnatha
5) Menjelaskan persamaan dan perbedaan ciri-ciri antara Vertebrata dengan Cyclostomata.
6) Mengidentifikasi klasifikasi kelas Agnatha.
7) Membandingkan perbedaan ciri-ciri Myxyniformes dengan Pertomyzontiformes.
8) Menjelaskan hubungan Cyclostomata dalam kehidupan manusia.
F Materi Pelajaran :
Filum Placodermi:
• Karakteristik Umum
• kelas Placodermi
Kelas Agnatha:
• Karakteristik Umum
• Klasifikasi
• Hubungan Cyclostomata dalam kehidupan manusia.
3

G. Langkah-Langkah Pembelajaran :
Tahap
No Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa
Kegiatan
1. Pendahuluan 1. Memberikan salam, memeriksa kehadiran dan 1. Menyimak sajian dosen
(10 menit) merapikan tempat duduk 2. Memanfaatkan sumber
2. Memberikan apersepsi dengan pertanyaan belajar
materi sebelumnya tentang Filum Chordata
yaitu “Jelaskan 3 ciri hewan Chordata?”.
Menunjukkan video tentang profil ikan tanpa
rahang. Lalu, menanyakan “Apakah jenis
hewan tersebut?”, “Apakah kalian
memperhatikan struktur mulutnya?”,
“Bagaimanakah kehidupan ikan tersebut
dengan adanya struktur mulut seperti itu?”.
3. Menjelaskan target kompetensi dan ruang
lingkup materi yang akan dibahas.
4. Menjelaskan strategi pembahasan yang akan
digunakan, yaitu mahasiswa dalam bentuk
kelompok akan menjawab pertanyaan dengan
menggunakan modul/sumber bacaan yang
terkait (STAD)
2. KEGIATAN 1. Menyajikan pokok-pokok materi secara 1. Mahasiswa berbagi ide dan
INITI singkat tentang ciri-ciri umum Agnatha dan pengalaman dengan diskusi
(70 menit) Placodermi yang meliputi bentuk tubuh, kulit, dalam kelompok dan
Penyajian mulut, tengkorak, jantung, insang, otak, ginjal membuat rangkumam hasil
dan gonad. Dilanjutkan dengan taksonomi diskusi.
Agnatha yang digolongkan menjadi 2 bangsa 2. Mahasiswa mengerjakan
yaitu Pteromyzontiformes dan Myxiniformes. lembar kerja dengan
Lalu, menjelaskan dengan morfologi menafsirkan data dalam
Placodermi. Penyajian materi dilanjutkan tabel dan menduga hal-hal
mengaitkan pengetahuan dengan kehidupan yang akan terjadi bila
sehari-hari tentang keberadaan Agnatha dalam dihubungkan dengan
dunia perikanan. morfologi tubuh Agnatha.
2. Membagi mahasiswa menjadi beberapa Lalu, mendiskusikan
kelompok kecil untuk berdiskusi tentang rancangan
3. Membagikan lembar kerja kepada masing- percobaan atau eksperimen.
masing kelompok yang berisi tentang ciri-ciri 3. Mempresentasikan hasil
yang menyebabkan Agnatha sebagai filum diskusi kelompok yang
Chordata dan Subfilum vertebrata. Setelah itu, diwakili oleh satu orang
diminta membuat batasan-batasan sehingga juru bicara, sedangkan
Agnatha digolongkan sebagai vertebrata kelompok lainnya boleh
paling rendah. menyanggah serta
4. Dalam proses diskusi ini dosen bertindak bertanya.
sebagai fasilitator. Selain itu, dosen
memberikan kesempatan bertanya kepada
kelompok yang satu terhadap kelompok yang
lain tentang topic yang telah diberikan dosen
pada kelompok tersebut.
5. Dosen memperhatikan lembar kerja
mahasiswa. Dalam kegiatan mengamati,
dosen membimbing mahasiswa belajar dalam
kelompok dan memberikan kesempatan untuk
bertanya.
6. Meminta mahasiswa untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompok
4

Tahap
No Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa
Kegiatan
7. Dosen meminta mahasiswa untuk kembali
pada tempat duduk masing-masing.
3. Penutup 1. Mengajak mahasiswa menyimpulkan proses 1. Menyimpulkan materi
(20 menit ) dan hasil diskusi 2. Menjawab soal-soal plihan
2. Meminta mahasiswa melakukan quiz secara ganda
individu selama 15 menit soal pilihan ganda 3. Mencatat tugas berikutnya.
3. Memberikan penghargaan kepada individu
dan kelompok
4. Menyebutkan pokok bahasan yang akan
dibahas pada pertemuan berikutnya.
5. Memberikan tugas.
6. Dosen menutup pembelajaran dengan salam

H Media/Alat yang digunakan : Slide power point, Modul, Petunjuk Praktikum


I. Evaluasi
a. Teknik : o Tes tertulis (UTS)
o Penugasan

b. Bentuk • Soal Pilihan ganda

J. Sumber Referensi
Boolootian, R.A. dan K.A. Stiles. 1981. College Zoology. Macmillan Publishing Co., Inc, New
York.
Hickman, Cleveland P., Larry S. Roberts, dan Allan Larson. (2003). Animal Diversity. The
McGraw−Hill Companies.

Hilderbrand, M. 1974. Analisis Struktur vertebrata. (Alih bahasa : T. Djuhanda). Penerbit Armico.
Bandung.
Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan. Penerbit Sinar Wijaya. Surabaya.
Miller, Harley. (2002). Zoology, The Animal Kingdom. The McGraw−Hill Companies.

Pough, F. H., Janis, C.M., & Heiser, J.B. (2005). Vertebrate Life. New Jersey: Pearson Education,
Inc.
Young, J.Z., 1989. The Life of Vertebrates. Oxford University Press.

Inderalaya, 2013
Dosen pengampu,

Drs. Kodri Madang, M.Si


NIP 196901281993031003
5

LAMPIRAN Kandungan Pembelajaran Zoologi

ZOOLOGI VERTEBRATA

Disusun Oleh

KODRI MADANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
6

2013
TOPIK 1.

KELAS AGNATHA DAN PLACODERMI

1. KELAS AGNATHA 1. Tubuh silindris seperti belut, ekor pipih,


1.1. Pendahuluan kulit dengan banyak kelenjar lendir hingga
licin, tanpa sisik, sirip tak berpasangan,
Binatang yang termasuk ke dalam kelas
ukuran antara 10-90 cm.
agnatha (a = tanpa + gnathos = rahang) 2. Mulut ventroanterior, tipe suctorial pada
mencakup seluruh binatang yang mimiliki ciri- Lamprey sedang Hagfish bertipe
ciri umum subfilum vertebrata namun tidak menggigit/ menyengat. Organ olfaktori
mempunyai rahang, baik yang masih hidup berpasangan tapi dengan lubang tunggal di
maupun yang sudah punah. Pada Agnatha yang tengah pada moncongnya.
sudah punah tubuhnya diselaputi sisik yang 3. Tengkorak dan lengkung viscera
(kantung branchium) tersusun dari
kuat atau berupa pelat-pelat bertulang, seperti
kartilago; notokorda persisten, vertebra
halnya golongan Ostracodermi (=cang-kang diwakili oleh lengkung; lengkung neural
kulit). Mereka berkembang hampir 500 juta yang tidak sempuma (arcualia) di atas
tahun berselang dan populasinya mencapai notokorda.
jumlah maksimum ketika vertebrata lainnya 4. Jantung dua ruang, dengan atrium dan
menampakkan diri di dunia. Agnatha yang ventrikel, lengkung aorta banyak di daerah
insang, darah dengan leukosit dan eritrosit
modern yang masih hidup adalah kelompok
bulat dan berinti; pada Hagfish jantung
(Subkelas) Cyclostomata (Gr. Cyklos = multipel.
sirkular, bulat + stoma=mulut) (Gambar 17) 5. Insang dalam kantung lateral faring, pada
mencakup Lamprey (Petromyzon) dan Hagfish Lamprey jumlah kantung 7 buah, pada
(Myxine) atau "slime eel". Lamprey ditemukan Hagfsh antara 5-16 kantung.
baik di air asin maupun tawar, namun Hagfish 6. Otak sudah berdiferensiasi, dengan 8-10
hanya di air asin. Garis evolusi Lampey- pasang saraf kranial, masing-masing
"telinga" terdiri dari dua saluran
Hagfish adalah divergen dan mungkin
semisirkuler atau satu pada Hagfish.
memiliki asal usul yang terpisah di antara 7. Ginjal mesonefros dilengkapi saluran ke
leluhur ostracodermi. papila urogenitalia. Pada Hagfish dewasa
ginjalnya pronefros. Sampah nitrogen
terutama amonia.
8. Suhu tubuh berubah-ubah (ektotermal)
9. Gonad tunggal, besar tanpa saluran,
fertilisasi eksterna, perkembangan
langsung (Hagfish dan slime eel) atau
dengan tahap larva yang lama sebelum
mengalami metamorfosis (Lamprey).

Ciri-ciri Vertebrata pada


Gambar 1. Bagian mulut Cyclostomata Cyclostomata :
1.2. Karakteristik 1. Otak telah berdiferensiasi dan saraf
Karakteristik Agnatha adalagh sebagai kranialis berpasangan.
berikut : 2. Memiliki mata dan telinga dalam.
7

3. Menunjukkan permulaan vertebra yang


segmental.
4. Beberapa sistem organ yang khas.
5. Terdapat baik sel darah putih maupun
merah.

Cyclostomata memperlihatkan ciri-ciri


perbedaan dengan vertebrata dalam hal :
1. Tidak adanya diferensiasi daerah kepala
yang jelas.
2. Tidak ada rahang sejati/sesungguhnya, gigi
sejati.
3. Tidak ada appendiks (anggota gerak) Gambar 4. Petromyzon marinus, tampak
berpasangan, gelang panggul, rusuk. lateral.
4. Tanpa saluran reproduksi yang
menghubungkan gonad.
Makanannya terutama darah ikan yang
Diperoleh dengan cara menempelkan corong
1.3. Klasifikasi mulutnya dengan banyak gigi tanduk, dengan
Klasifikasi Agnatha adalah : bantuan lidahnya yang disesuaikan untuk
Ordo 1. Petromyzontiformes (petra =batu + melekat dan memarut daging mangsanya. Pada
myzon = penghisap) waktu menempelkan diri pada mangsanya
sering menginjeksikan antikoagulan yang
Yang masih hidup ada sekitar 30 berfungsi untuk mencegah pembekuan darah.
spesies, termasuk ke dalamnya adalah Cara pernafasan Lamprey dewasa, air
Lamprey. Lamprey sering berenang di dasar masuk melalui celah insang (jumlahnya 7
laut dengan gerakan undulasi pada kedalaman buah) yang terpisah satu sama lain dan
1800 meter. Pada air yang mengalir Lamprey Dikeluarkan melalui celah yang sama. Jadi,
sering menempelkan diri pada batu-batuan. berbeda dengan ikan. Cara ini amat penting
Ketika tiba musim semi lamprey dewasa sering bagi lamprey karena waktu melekat ke sumber
menelusuri sungai untuk bertelur, kemudian makanan dengan corong mulutnya, air tidak
mati. dapat masuk melalui mulut. Namun ketika
lamprey pada tahap larva, air yang digunakan
Bentuk tubuh lamprey silindris, ujung untuk bemafas lewat melalui mulut dan keluar
posterior pipih lateral. Panjang tubuhnya lewat celah-celah insang seperti pada ikan.
sekitar 3 kaki. Dibagian sisi tubuhnya memiliki Kelamin lamprey terpisah (Dioseus),
garis lateral sebagai indera. Diantara daerah namun tidak bersaluran. Telur maupun sperma
mata pada permukaan dorsal terdapat lubang Dilepaskan ke dalam coelom, kemudian masuk
tunggal yang berfungsi sebagai lubang nasal. ke lubang genital (genital pore), Fertilisasi
Dilengkapi dengan dua buah sirip dorsal eksterna, tingkat larvanya dikenal sebagai
dengan satu sirip kaudal. Notokorda pada "ammocoetes" (Gambar 19) tinggal dalam
lamprey permanen yang sekaligus merupakan liang pasir, hidup sekitar 3 tahun sebelum
sifat primitifnya (Gambar 18.) mengalami metamorfosis jadi dewasa.
8

mendiami dasar laut berlumpur pada


kedalaman sekitar 24 meter. Beberapa
contohnya di antaranya:
Myxme glutinosa, Hagfis Atlantik, panjang
tubuh sampai 75 cm.
Bdellostoma, Di Chili
Eptatretus stouti, Hagfish Fasifik
Gambar 1. Larva ammocoetes, tampak lateral
Perbandingan ordo Myxiniformes dan
Beberapa contoh ordo ini antara lain: ordo Petromyzontiformes menyangkut
perbedaan Ciri-ciri anggota Myxyniformes
Petromyzon marinus, lampery laut, pantai dengan Pertomyzonti-formes khusunya dalam
Atlantik, Eropa, panjang tubuh. I meter, hal:
bertelur di air tawar. a. Mulut kecil dengan satu gigi dorsal yang
Lampetra, Di air laut dan air tawar, tersebar di besar ditambah deretan gigi kecil
Eurasia b. Terdapat beberapa pasang tentakel anterior
Entosphenus tridentatus, lamprey Pasifik yang lunak sekitar mulut
c. Nostril terminal
pantai sebelah barat, California selatan,
d. Kantung insang lebih mereduksi dan lebih
bertelur di air tawar. posterior dengan jumlah 5-16 pasang.
Lampetra lamottei, American brook lamprey, e. Ginjal pronefros dan bersegmen
nonparasitik. f. Otak lebih primitif dengan empat lobus,
Ichthyomyzon, Brook lamprey,Amerika tengah tidak memiliki serebrum dan serebelum
dan Kanada g. Mata tidak jelas
h. Sistem linea lateralis jauh mereduksi

1.4. Hubungan Cyclostomata dalam


Kehidupan Manusia
Cyclostomata bersifat semiparasit
terhadap ikan. Terutama Hagfish di lingkungan
Gambar 3. Tiga jenis Cyclostomes. A, The
slime eels, Bdellostoma; B, the hagfish, laut merupakan vertebrata penting yang
Myxine; C, the lamprey, Petromyzon. bersifat scavenger, dan merupakan bagian
penting dalam ekosistem. Larva lamprey sering
Ordo 2. Myxniformes (Myxa=lendir) Digunakan untuk umpan ikan dan lamprey
Termasuk kedalamnya adalah Hagfish dewasa (terutama lamprey laut) Di beberapa
dan Slime eels (Gambar 20). Terdapat sekitar negara Eropa merupakan makanan yang
21 spesies yang masih hidup. Binatang- populer. Dilain pihak, lamprey dapat melukai
binatang kelompok ini mulutnya dekat dan menghancurkan ikan karena menyebabkan
terminal, dengan Dilengkapi tentakel sekitar luka-luka parutan hingga sangat menurunkan
marginal (tepi) tanpa sucker. Sirip dorsalnya kualitas produksi ikan. Oleh karena itu, usaha
menyusut kecil atau tidak ada. Saluran nasal untuk mengedalikan dan menangkal serangan
terbuka dekat ujung moncong dan berhubungan lamprey di Amerika dan Kanada digunakan
dengan faring. Celah insang berjumlah 5-16 rintangan-rintangan yang Dialiri arus listrik
pasang. Perkembangannya langsung. Hidup
9

dan juga zat-zat kimia beracun sehingga dapat 2. Memiliki celah insang yang sudah
membunuh larvanya. Upaya ini cukup berhasil. sempuma, tidak ada spirakel, sirip
berpasangan dengan ukuran yang
bervariasi.
3. Sistem rangka bertulang, namun seperti
2. KELAS PLACODERMI pada vertebrata tidak berahang, palcodemi
2.1. Pendahuluan memiliki notokorda yang persisten.
4. Struktur insang, sisik, organ
Placodermi (places = flat, pelat + derma
pencernaan,dan organ-organ indera
= kulit), nama ini berarti berkaitan dengan merupakan peralihan dari Ostracodermi
tubuh yang ditutupi oleh "pelat-pelat kulit" ("cangkang kulit" yaitu vertebrata
("armor plate"= lapis baja). Termasuk kedalam semacam ikan yang tidak berahang,
golongan ini adalah ikan-ikan purba yang jenis berkembang hampir 500 juta tahun
terakhirnya menjadi punah sekitar 345 juta berselang dan populasinya mencapai
tahun yang telah lalu, sebelum Reptilia, Aves jumlah puncak ketika vertebrata lain
menampakkan diri di dunia) dan ikan-ikan
dan Mammalia muncul. Ikan-ikan placodermi berderajat tinggi.
hidup lebih dari 50 juta tahun, populasinya
mencapai puncak ketika golongan Amfibia
berkembang. Placodermi awal mendiami
perairan tawar, namun akhirnya juga mendiami
lautan Walaupun Placodermi telah punah
dalam garis evolusi Vertebrata baik secara
langsung ataupun tidak langsung, mungkin
binatang-binatang ini sudah termasuk nenek Gambar 2. Struktur umum Placodermi
moyang (leluhur) kelas-kelas binatang yang
sudah maju. Hal ini disebabkan golongan
placodermi pertama-tama telah 6.3. Klasifikasi
mengembangkan dua struktur utama yang Beber apa contoh Placodermi yang
paling berhasil dalam subfilum Vertebrata ditemukan sebagai fosil dari periode devon
yaitu : berkem-bangnya struktur rahang urnumnya diklasifikasikan sebagai ordo, yaitu :
dan adanya pasangan anggota gerak. Ordo 1. Rhenanida.
Berkembangnya ciri tersebut merupakan
kemajuan dan sekaligus penghubung antara Kepala ditutupi perisai kepala dengan
vertebrata yang tidak berahang beberapa pelat-pelat terpisah atau
(agnathostomata) dan seluruh vertebrata tuberkel. Contoh : Gemuedina, bentuk
berahang (gnathostomata). tubuhnya seperti ikan pari (raylike) ,
Jagorina, bentuk tubuhnya seperti ikan
hiu (sharklike).
2.2. Karakteristik Ordo 2. Arthrodira (arthros=-joint,engsel,
Karakteristik Placodermi adalah sendi)
1. Tubuh urnumnya Ditutupi oleh sisik tulang
atau pelat-pelat tulang, terutama pada Memiliki perisai kepala dan dada yang
bagian anterior tubuhnya. Seluruh Dirangkai bersama-sama dengan sendi
anggotanya telah Dilengkapi dengan
serta memiliki insang yang biasanya
rahang yang berartikulasi melintang
diantara tengkorak dan gelang bahu. tersembunyi di dalam perisai kepala.
10

Bentuk kepala tumpul, mata lateral. tubuh dan terbungkus dengan pelat-pelat
Rahang besar dan kuat dengan tulang. Diduga fungsinya untuk melekat
pinggirannya bergerigi, panjang tubuhnya pada sesuatu dalam melawan arus air atau
6-9 m. Contoh: Coccosfeus, hidup Di untuk merangkak selama Di dasar sungai.
sungai; Dinichthys, hidup Di laut, panjang Bentuk pungungnya melengkung dan
tubuh sampai dengan 6 meter (20ft). permukaan ventral tubuh datar. Kepala
kecil dan dada besar terbungkus oleh
perisai-perisai tulang disambungkan satu
sama lainnya dengan engsel. Rahang
Ordo 3. Antiarchi (artiarch=berlawanan +
tangan) antiarchi bentuknya kecil dan lemah.
Contoh: Pterichthyodes, Bothryolepis,
Merupakan placodermi yang bentuknya panjang tubuh 1 meter (3ft).
paling aneh, karena anggota gerak
pektoralnya sangat khusus, berukuran
panjang yang melekat dengan engsel pada

Anda mungkin juga menyukai