Anda di halaman 1dari 3

Masalah Utama 

Pada Gigi dan Mulut

1. Gigi Berlubang / Keropos / Karies : penyakit yang ditandai dengan


adanya lubang pada gigi

Proses terjadinya karies gigi


Rongga mulut penuh bakteri (>350 jenis) ditambah sisa
makanan -> Bakteri tumbuh subur, berkelompok,
melekat erat pada gigi sebagai lapisan yang lengket dan
tidak berwarna yang disebut PLAK ->karbohidrat dari
sisa makanan (terutama makanan manis dan lengket)
diubah oleh bakteri dalam plak menjadi ASAM. Asam
inilah yang dapat mengikis lapisan email gigi sehingga
menjadi keropos dan berlubang

Plak hanya dapat dilihat dengan memakai zat pewarna/ disclosing solution

Perawatan karies : Tambal gigi


Apabila syaraf gigi sudah terinfeksi,
perlu dilakukan perawatan syaraf gigi.
Kemudian gigi ditambal. Perawatan
syaraf gigi sampai selesai penambalan
memerlukan ± 6 kali kunjungan. Gigi
yang telah mendapatkan perawatan
syaraf, mudah rapuh, sehingga harus
hati – hati saat makan makanan yang
keras.
 
2. Radang gusi / gusi berdarah

Proses terjadinya radang gusi


Bakteri serta plak yang menempel dan menumpuk pada gusi
(garis gusi) akan menyebabkan peradangan yaitu gusi menjadi
bengkak, lebih merah, dan mudah berdarah.
Plak bercampur dengan zat kapur dalam air ludah lama
kelamaan akan mengeras dan menjadi karang gigi. Karang
gigi inilah yang memperparah radang gusi.
Perawatan radang gusi
Pembersihan karang gigi (scalling), operasi gusi danfiksasi
(penguatan) gigi goyang

Menggigit benang, membuka botol dengan gigi, bisa menyebabkan gusi berdarah dan gigi
Kelainan pada susunan gigi (maloklusi)

Gigi Berjejal Gigi Renggang Gigitan Terbuka

Gigitan Silang Gigitan Berlebih Gigi Tonggos

Mencegah Gigi Berlubang dan Radang Gusi

1. Menghilangkan plak dengan menyikat gigi secara benar dan teratur


Perlu untuk membiasakan anak menyikat gigi secara rutin minimal 2 kali setiap
hari, terutama sebelum tidur agar kesehatan gigi terjaga dengan baik. Usia
yang tepat untuk mengajarkan sikat gigi yang benar, saat anak berusia 2
sampai 3 tahun. Anak juga perlu didampingi menyikat gigi (untuk mendukung
kemampuan motoriknya) hingga usia 8 tahun.

Tips memilih dan pemakaian sikat serta pasta gigi

 Pastikan pasta gigi mengandung fluor untuk menguatkan gigi


 Plih sikat gigi yang berbulu halus, permukaannya datar, kepala sikat
kecil
 Setiap  anggota  keluarga  harus mempunyai  1   sikat gigi dan  tidak
boleh saling meminjam karena dapat menularkan penyakit.  Bila sikat
gigi sudah rusak bulunya, segera ganti dengan yang baru.
Cara menyikat gigi yang benar

Siapkan pasta ± sebesar sebutir kacang tanah

Berkumur sebelum menyikat gigi

Sikat seluruh permukaan gigi dengan gerakan maju mundur, pendek-pendek


atau memutar selama ± 2 menit (sedikitnya 8 kali gerakan setiap 3 permukaan
gigi)

Untuk permukaan bagian dalam gigi rahang/bawah depan. Miringkan sikat gigi,
kemudian bersihkan.

Berkumur setelah menyikat gigi cukup 1 kali agar sisa fluor masih ada di gigi.

Sikat gigi dibersihkan dengan air dan disimpan tegak dengan kepala sikat di
atas

2. Menghindari konsumsi makanan dan minuman dengan konsentrasi gula yang


tinggi (permen. dodol, coklat, minuman bersoda, es krim) dan membiasakan
konsumsi makanan yang mengandung pH netral (keju, kacang-kacangan, buah
sayuran). Selain itu, banyak mengkonsumsi air putih juga salah satu tindakan
yang mempengaruhi kualitas air liur agar membantu self cleansing rongga
mulut.

Orang tua juga diwajibkan untuk membawa anak ke dokter gigi secara rutin
minimal 6 bulan sekali. Rutinitas ini perlu agar orang tua mendapatkan edukasi
tentang tindakan preventif pada gigi anak, tindakan kuratif atau penanganan
gigi yang telah berlubang dan anak dapat beradaptasi dengan ruangan dokter
gigi sejak sedini mungkin agar kelak tidak merasa takut untuk ke dokter gigi.

Anda mungkin juga menyukai