GERAK MENGGELINDING
BENDA TEGAR
KERJA GERAK ROTASI BENDA TEGAR
• Perhatikan gambar di samping, kerja yang
dilakukan oleh gaya F pada benda yang mengalami
perpindahan rotasi sebesar dθ adalah
dW =F • ds =F sin φ ( rdθ ) =(rF sin φ )dθ
dW = τ dθ
θf xf
W
= ∫θ τ dθ ↔ W
= ∫ Fdx
xi
i
TEOREMA KERJA-ENERGI KINETIK
Teorema Kerja-Energi untuk gerak rotasi menjadi:
θ2 θ2 ω2 dω ω2 dθ
=W ∫=
θ
1
τ dθ ∫ =
θ
1
I α dθ ∫
ω
1
I =
dt
dθ ∫ω
1
I
dt
dω
ω2 1 2 1 2
= ∫ Iω= dω I ω2 − I ω1
ω1 2 2
W = ∆K rotasi
Bab 6-3
HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK TOTAL
DENGAN GERAK ROTASI
Bab 6-4
DAYA ROTASI BENDA TEGAR
• Daya P diperoleh dari
dW τ dθ
P= = = τ ω ↔ P = Fv
dt dt
ROTATING ROD REVISITED
Sebuah batang seragam panjangnya L dan M
berotasi secara bebas tanpa gesekan melalui
sebuah poros (lihat gambar). Batang dilepaskan
dari keadaan diam dari posisi horizontal.
(a) Berapakah kerja yang dilakukan gaya berat
untuk merotasikan batang hingga pusat
massa batang berada titik terendah?
(b) Berapa kecepatan sudut batang pada posisi
tersebut?
6
JAWAB:
a. Kerja dapat ditentukan dengan
θf π 2 π 2
L
=W ∫= ) dθ ∫ ( Mg ) sin θ dθ
τ dθ ∫ (rF sin θ=
= θi θ 0= θ 0 2
π 2
MgL MgL π MgL
= ∫ θ dθ
sin= − cos − ( − cos
= 0 )
2 θ =0 2 2 2
b. Kecepatan sudut batang pada posisi terendah
(teorema kerja dan energi kinetik)
1 2 1 2 1 2 1 2
W ∆=
= K Iω f − Iω
=i I ω f −=
0 Iω f
2 2 2 2
2W 2 ( MgL 2 ) 3g
ωf
= = =
I (1 3 ML2
) L
b. Kecepatan sudut batang pada posisi terendah
(hukum kekekalan energi)
L 1 2
EM i = EM f → EPi = EK f → Mg = Iω f
2 2
MgL MgL 3g
ωf =
= =
I (1 3ML 2
) L
CONNECTED CYLINDERS
10
Kita gunakan hukum kekekalan energi mekanik
∆K + ∆U1 + ∆U 2 = 0
11
12
GERAK MENGGELINDING (ROLLING MOTION
• Menggelinding adalah peristiwa translasi dan
sekaligus rotasi.
• Misalkan pusat massa silinder bergerak dengan
panjang lintasan s=Rθ (lihat gambar), maka
kecepatan pusat massa adalah
ds d (θ R ) dθ
vcm
= = = R ωR
=
dt dt dt
Bab 6-13
• Kecepatan linier dari pusat massa dan berbagai titik di
dalam silinder diilustrasikan pada gambar di samping.
• Setelah beberapa saat seperti yang ditunjukkan pada
gambar, titik P berputar dari posisi jam enam ke posisi jam
tujuh, sedangkan titik Q akan berputar dari posisi jam
sepuluh ke posisi jam sebelas, dan seterusnya.
• Perhatikan bahwa kecepatan linier dari titik mana pun
berada dalam arah tegak lurus terhadap garis dari titik itu
ke titik kontak P.
• Kapan saja, bagian silinder saat berada di titik P akan diam
relatif terhadap permukaan karena slip tidak terjadi.
• Semua titik pada silinder memiliki laju sudut yang sama.
Karena itu, karena jarak dari P’ ke P dua kali jarak dari P ke
pusat massa, sehingga P’ memiliki laju 2vcm = 2Rω.
CONTOH GERAK MENGGELINDING
Sebuah bola pejal menggelinding
sepanjang bidang miring, tentukan
kecepatan linier pusat massa saat bola
berada di bawah dan tentukan
percepatan linier pusat massa.
• Saat di puncak energi kinetik bola adalah nol dan saat di bawah energi potensial
bola adalah nol, kita gunakan hukum kekekalan energi mekanik
• Dengan mensubstitusi ICM = 2MR2/5, kecepatan linier pusat massa bola adalah
• Dari gambar diperoleh bahwa h = x sinθ, sehingga
2
• Dari persamaan GLBB, diperoleh 𝑣𝑣CM = 2𝑎𝑎CM 𝑥𝑥,
sehingga percepatan linier pusat massa bola
adalah
• Kita bandingkan dengan menggunakan cara
dinamika (torsi).
• Kita tentukan torsi di titik P,
� 𝜏𝜏 = 𝐼𝐼𝑝𝑝 𝛼𝛼
𝑎𝑎CM
𝐹𝐹𝑔𝑔 sin 𝜃𝜃 𝑅𝑅 = 𝐼𝐼𝑝𝑝
𝑅𝑅
𝑀𝑀𝑀𝑀 sin 𝜃𝜃 𝑅𝑅2 = 𝐼𝐼𝑝𝑝 𝑎𝑎CM
• Dimana 𝐼𝐼𝑝𝑝 = 𝐼𝐼CM + 𝑀𝑀𝑅𝑅2 , sehingga
𝑔𝑔 sin 𝜃𝜃
𝑎𝑎CM =
1 + 𝐼𝐼CM /𝑀𝑀𝑅𝑅2
• Untuk bola pejal ICM = 2MR2/5, maka
• Dari ketiga benda yang ditunjukkan oleh gambar, urutkan mulai dari
yang sampai di bawah paling awal
SUMBER
• Raymond A. Serway, R. A., Jewett, J. W., Physics
for Scientists and Engineers, 6th Edition, 2004
• https://asadurrohman.files.wordpress.com
• https://www.slideserve.com/rene/physics-111-
lecture-18-today-s-agenda
21