4. (15 poin) Pada sistem di bawah terdapat gesekan antara massa m1 dan massa m2. Terdapat
gesekan juga antara massa m2 dan lantai. Besar koefisien gesek (statis dianggap sama dengan
kinetis) kedua permukaan ini sama yaitu . Katrol tidak bermassa dan tali tidak dapat mulur.
c) Berapakah besarnya gaya luar F agar sistem bisa bergerak dengan kecepatan konstan.
Perhatikan benda m2 :
Jadi didapat
N1 = m1g
f1 = N1 = m1g
T = f1 = m1g
N2 = N1 + m2g = (m1+m2)g
f2 = N2 = (m1+m2)g
F = f1 + f2 + T = m1g + m1g + (m1+m2)g = (3m1+m2) g
3. (12 poin) Sebuah keran yang bocor mempunyai air yang menetes turun secara teratur (tetes air
jatuh tiap suatu selang waktu yang sama, T) dalam sebuah medan gravitasi konstan. Pada suatu
saat, sebuah tetes air (namakan tetes 1) sudah berada pada jarak 16a dari keran (dengan a sebuah
konstanta). Di atasnya ada 3 tetes air (namakan tetes 2, tetes 3 dan tetes 4) yang jatuh terturut-
turut setelah tetes 1 dan ada satu tetes (namakan tetes 5) yang baru persis akan terlepas dari
keran. Tentukan posisi tetes air 2, 3 dan 4 saat itu (dihitung relatif terhadap keran). Nyatakan
jawaban anda hanya dalam konstanta a.
Konsep: persamaan gerak GLBB
Pembahasan:
3. Waktu jatuh tetes 4 adalah T, waktu jatuh tetes 3 adalah 2T, waktu jatuh tetes 2 adalah 3T, dan
waktu jatuh tetes 1 adalah 4T.
Jadi posisi tetes 2 adalah 9a, posisi tetes 3 adalah 4a, dan posisi tetes 4 adalah a.
2. (15 poin) Sebuah helikopter memiliki daya angkat P yang hanya bergantung pada berat beban
total W (yaitu berat helikopter ditambah berat beban) yang diangkat, massa jenis udara dan
panjang baling-baling helikopter l.
a) Gunakan analisa dimensi untuk menentukan ketergantungan P pada W, dan l.
b) Jika daya yang dibutuhkan untuk mengangkat beban total W adalah P0, berapakah daya yang
dibutuhkan untuk mengangkat beban total 2W?
b) Anggap tegangan tali yang membentuk sudut adalah terhadap horizontal adalah T1.
Gaya yang bekerja pada m ada 3 yaitu gaya berat mg, tegangan tali 1 T1 dan tegangan tali 2 T2.
Persamaan gerak dalam arah vertikal (Hukum Newton I, total gaya arah vertikal nol):
T1sin=mg
T2 + T1cos=m2lcos
atau 2=(10g/3l) ,
atau
PROPINSI
7. (Nilai 14) Perhatikan sistem seperti terlihat pada gambar. Bidang miring tidak dapat bergerak
dan massa m1 cukup besar sehingga dapat bergerak turun. Tentukan percepatan massa m1!
Berapakah batas minimum besar massa m1 agar dapat bergerak turun ? Catatan: Massa tali dan
katrol diabaikan dan tidak ada gesekan antara massa m2 dengan bidang miring.
Pembahasan:
T1 = 2T2
Dari hubungan bahwa jika balok m2 naik sejauh x pada bidang miring,
a1 = g[m1 2m2sin]/[m1+4m2]
Batas minimum besar massa m1 agar m1 dapat bergerak turun saat a1 = 0, sehingga
m1 = 2 m2 sin
3. (Nilai 12) Sebuah yoyo dengan massa m, jari-jari dalam r dan jari-jari luar R diletakkan di atas
sebuah bidang miring dengan sudut kemiringan . Momen inersia yoyo terhadap pusat massanya
adalah mR2. Di ujung atas terdapat sebuah motor yang akan digunakan untuk menggulung
benang dari yoyo. Bidang miring licin dan posisi motor diatur sedemikan rupa sehingga benang
sejajar dengan bidang miring (lihat gambar). Mula-mula semua sistem dijaga diam. Saat yoyo
dilepas, motor mulai bekerja dengan kecepatan putar diatur sedemikian rupa sehingga pusat
massa yoyo tidak mengalami perubahan posisi. Tentukan berapa besar daya motor sebagai fungsi
waktu agar dapat memberikan keadaan ini. Catatan : Anggap benang yang tergulung pada yoyo
sangat panjang dan abaikan massa benang.
Konsep: Gerak Mekanika, Inersia, Bidang miring, Daya, GLBB
Pembahasan:
Pertama hitung besarnya tegangan tali yang dibutuhkan agar pusat massa yoyo diam di tempat.
Pada keadaan ini, terjadi kesetimbangan antara tegangan tali dan komponen gaya berat yoyo
dalam arah bidang miring, yaitu: T = mgsin
Karena percepatan sudut ini konstan, maka kecepatan sudut () diberikan adalah:
=t = 2gtrsin / R2
v =r =2gtr2sin / R2
Sehingga daya yang dikerjakan oleh motor (P) sebagai fungsi waktu menjadi:
P = Tv = 2mg2r2tsin2 / R2
2. (Nilai 12) Sebuah karet ringan (massa dapat diabaikan) digantungkan pada langit-langit.
Panjang karet dalam keadaan tidak tegang adalah l0. Jika karet ditarik, maka karet dapat dianggap
seperti pegas (yang memenuhi hukum Hooke). Karet tidak memberikan gaya pulih ketika
panjangnya lebih kecil dari l0. Sebuah massa A digantung pada karet ini sehingga panjang karet
(dalam keadaan setimbang) berubah menjadi l1. Kemudian massa A ditarik ke bawah sampai
panjang karet menjadi l2. Berapakah panjang l2 agar saat massa A dilepas (dari keadaan diam),
dapat persis menyentuh langit-langit ? Nyatakan jawaban anda dalam l0 dan l1.
Konsep: Pegas, Energi
Pembahasan:
Hubungan massa m, gravitasi g, konstanta pegas k dengan panjang tali mula-mula l0 dan panjang
tali dalam keadaan setimbang l1 diberikan oleh persamaan kesetimbangan gaya (ingat hukum
Hooke dalam pegas berlaku ketika tali ditarik, tetapi tidak berlaku ketika tali ditekan).
Sehingga:
Hubungan gerak dari panjang l2 sampai ke langit-langit diberikan oleh hubungan kekekalan
Energi:
Konsep: Tumbukan
(momentum), GLBB
Pembahasan:
Gerak benda di antara tumbukan adalah gerak parabola.
Posisi awal benda adalah titik A, posisi tumbukan pertama kali dititik B, tumbukan kedua kalinya
dititik C, dan seterusnya.
Persamaan gerak A ke B arah vertikal: yAB = h gt2AB. (yAB=0 ketika benda di tanah); Persamaan
gerak A ke B arah horizontal: xAB = v0tAB;
tAB, xAB dan yAB adalah waktu, jarak dalam arah x dan jarak dalam arah y tempuh benda dihitung
dari titik A.
tBC, xBC dan yBC adalah waktu, jarak dalam arah x dan y yang ditempuh benda dari titik B.
Waktu total diberikan oleh T = TAB + TBC + TCD + TDE + = TAB (1 + 2e + 2e2 + 2e3 +.. )
Dapat dilihat seri suku kedua, ketiga, keempat dan seterusnya membentuk deret geometri dengan
suku pertama adalah 2e dan rasio r adalah e. Jumlah deret ini adalah
a / (1-r) = 2e / (1-e)