PENDAHULUAN
sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang
kembangkan seluruh aspek dan potensi yang dimilik peserta didik melalui proses
pembelajarannya.
yaitu untuk membantu anak agar anak tumbuh dan berkembang secara wajar
seutuhnya.
1
2
selalu mencakup tiga aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek
psikomotor. Hal ini sesuai denga apa yang dikemukakan oleh Rusli Lutan
agar meningkatkan kemampuan gerak mereka, disamping agar mereka senang dan
dari Kurikulum sampai ke hal yang menyangkut tata tertib sekolahnya, dari kelas
yang dilaksanakan di lingkup ruangan yang dibatasi tembok sampai kelas yang
menarik perhatian calon peserta didik. Begitu juga dengan mata pelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, tidak hanya identik dengan mata
pelajaran lari-lari atau mengeluarkan tenaga saja tetapi sudah saatnya Pendidikan
jasmani harus sejajar dengan mata pelajaran yang lain. Dalam hal ini seorang
guru pendidikan jasmani dituntut untuk lebih kreatif dalam mengemas paket mata
sesuatu yang baru, atau memodifikasi yang sudah ada tetapi disajikan dengan cara
yang semenarik mungkin, sehingga anak didik akan merasa senang mengikuti
pelajaran penjas yang diberikan. Banyak hal-hal sederhana yang dapat dilakukan
dimaksudkan agar materi yang ada dalam kurikulum dapat disajikan sesuai
pendidikan dapat berjalan dan berhasil dengan baik seperti yang diharapkan juga
ditentukan oleh banyak faktor baik internal maupun eksternal yang harus
terutama dalam penyampaian materi yang diberikan oleh pendidik terhadap anak
didiknya dengan baik. Sesuai dengan hal tersebut bahwa seorang pendidik (guru)
yang tepat agar peserta didik usia sekolah dasar yang masih rawan dan
Paling tidak ada dua macam faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat minat
dan kemampuan dalam mengikuti pembelajaran yaitu faktor eksternal dan faktor
kebawah dan berprofesi buruh yang dituntut untuk memenuhi kebutuhan primer
terbiasa untuk melakukan aktifitas jasmani dan lebih tertarik untuk membantu
orangtuanya.
4
kemampuan aktifitas jasmani dikalangan siswa akan terus berada pada tataran
yang sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
olahraga seperti bola basket. Permainan bola basket merupakan dasar yang
yang lainnya.
suatu keterampilan yang harus dikuasai siswa khususnya siswa kelas X MIA 2
kompleksitas, inteks siswa dan daya dukung sarana prasarana sebesar 65 namun
afektif.
pembelajaran shooting secara langsung ke ring basket yang terbuat dari simpai
Tabel 1.1 Kemampuan Awal Siswa Saat Melakukan Shooting Bola Basket
ASPEK NILAI
L
GERAK SK
/ SIKAP PELAKSA KET
AN HASIL OR
NO NAMA P AWAL NAAN
LANJUT
B
3 2 1 3 2 1 3 2 1 2 0 L
L
ABDI ROFIQI √
1 L √ √ √ √ 8 √
FANESA √
ADI SAPUTRA
2 L √ √ √ √√ √ 11 √
SIREGAR
√
ADISTI
3 P √ √ √ √ 3 √
FAUZIAH
√
ALANA √
4 FLORIANSA P √ √ √ √ 4 √
DEL FAJRINNA √
ANNISA √
5 JANNATA P √ √ √ √ 4 √
FIRDAUSI √
APRILIA √
6 MILANDA P √ √ √ √ 5 √
PUTRI √
√
ASIFA DINNI
7 P √ √ √ √ 6 √
SILMI
√
√
AYU PERMATA
8 P √ √ √ √ 4 √
SARI
√
6
ASPEK NILAI
L
GERAK SK
/ SIKAP PELAKSA KET
AN HASIL OR
NO NAMA P AWAL NAAN
LANJUT
B
3 2 1 3 2 1 3 2 1 2 0 L
L
CICI HOLANDA √
9 PUTRI P √ √ √ √ 3 √
SILALAHI √
√
CINDY FELLYA
10 P √ √ √ √ 6 √
TARSHA
√
√
DINDA
11 P √ √ √ √ 3 √
HIROSEHAYA
√
DIORY PRIBADI √
12 L √ √ √ √ 8 √
SINAGA √
√
13 DIRA OKTASHA P √ √ √ √ 5 √
√
FADLI PUTRA √
14 L √ √ √ √ 8 √
RAMADHAN √
FARADILA √√
15 P √ √ √ 10 √
FAHLEVI √
√
FARADIYAH
16 P √ √ √ √ 4 √
ANNISA
√
GEBBY INDAH
17 P √ √ √ √√ √ 9 √
PUTRI
GERYCO
√
18 SAHAT L √ √ √ √ 8 √
√
MARTUA
HELEN √
19 AMANDA P √ √ √ √ 3 √
PUTRI √
IKHSAN
20 L √ √ √ √√ √ 11 √
WANUGRAH
√
JELITA
21 P √ √ √ √ 3 √
FADILLAH
√
√
22 NADA. R IDRIS P √ √ √ √ 4 √
√
PERDIOJES
√
23 CANDA L √ √ √ √ 8 √
√
HUTAURUK
√
RAHMA
24 P √ √ √ √ 6 √
DHANISSA
√
√
RAMA PRIMA
25 L √ √ √ √ 6 √
HAMZAH
√
7
ASPEK NILAI
L
GERAK SK
/ SIKAP PELAKSA KET
AN HASIL OR
NO NAMA P AWAL NAAN
LANJUT
B
3 2 1 3 2 1 3 2 1 2 0 L
L
RAMA
√√
26 VINENDRY L √ √ √ 11 √
√
EIRIA
√
RENDI NAVI
27 L √ √ √ √ 5 √
WIJAYA
√
√
28 RISTY AMELYA P √ √ √ √ 4 √
√
SHADAM √
29 L √ √ √ √ 8 √
ANNAFY √
SISKA √
30 OCTAVIANA P √ √ √ √ 3 √
PUTRI √
SITI √
31 NURKHOLIFAH P √ √ √ √ 3 √
BUDI UTAMI √
√
WAHYUNI
32 P √ √ √ √ 6 √
MELATI PUTRI
√
YOGA BAGAS √
33 L √ √ √ √ 8 √
PRASANCA √
√
YUMA NUR
34 L √ √ √ √ 3 √
ALFATH
√
√
ZAKWA PUTRI
35 P √ √ √ √ 4 √
ANANDA
√
1 1 2 1 2 1 1 2
JUMLAH 2 1 0 205
7 6 0 4 1 4 2 3
5
4 4 2. 5 4 6 4 3 6
RATA - RATA . 0 5.86
9 6 9 7 0 0 0 4 6
7
Berdasarkan hasil temuan diperoleh data bahwa hasil belajar siswa pada
awal penelitian adalah 66 % atau 23 siswa dari 35 siswa kelas X MIA 2 SMA
Ketuntasan Minimal (KKM) yang diharapkan dan hanya sebagian kecil yaitu
8
sebanyak 12 siswa atau hanya 34% saja yang sudah memenuhi Standar
proses belajar mengajar yaitu kondusif. Untuk itu perlu strategi yang tepat dalam
pelaksanaan belajar mengajar dengan tujuan agar proses belajar mengajar itu
berhasil.
karakteristik kemampuan siswa dengan tujuan yang akan dicapai dengan selalu
alat basket yaitu Ring yang terbuat dari simpai yang ditempelkan pada dinding.
kesiapan siswa (fisik, mental, serta kemampuan siswa) dalam mempelajari suatu
sementara sebagiaan siswa yang terlihat bosan dan masih takut untuk
Peran guru sebagai fasilitator tidak hanya sebatas hanya pada membimbing
siswa meraih tujuan belajarnya, melainkan harus mampu mencari solusi yang
dalam permainan bola basket pada siswa sekolah di SMA Negeri 3 Pekanbaru.
shooting sangat beragam.Ada yang mudah bosen, ada yang ragu-ragu dan ada
yang dapat dilakukan untuk menarik siswa adalah dengan melakukan permaian
bola tembak dengan sasaran tembakan lingkaran yang dibuat di dinding dengan
ukuran 70 cm. Sasaran basket tersebut tidaklah bersifat baku melainkan terus
bagi anak harus memiliki karakter yang sudah mengarah pada keterampilan
berolah raga bermain dalam situasi bertanding dengan peraturan yang sederhana,
10
aktifitas dilakukan dalam situasi yang berulang-ulang. Ini dimaksudkan agar siswa
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka sangatlah tepat jika penulis
Dasar Shooting dalam permainan bola basket melalui permainan bola tembak
pada siswa kelas X MIA 2 SMA Negeri 3 Pekanbaru tahun pelajaran 2016/2017”.
Shooting dalam permainan bola basket melalui permainan bola tembak pada siswa
penyebab timbulnya masalah adalah sebagai berikut : (a) kurangnya dana untuk
membeli peralatan dan membuat sarana permainan bola basket, (b) belum
(d) pemodifikasian permainan bola basket yang disajikan oleh guru penjas kurang
dalam melakukan gerakan teknik dasar dalam permainan bola basket. Dari kelima
Pendidikan Jasmani dan pakar dari perguruan tinggi bahwa yang paling mungkin
tersebut disebabkan beberapa hal sebagaai berikut: (1) guru lebih banyak
memberikan drill tanpa ada perbaikan, (2) guru belum menguasai materi pelajaran
pendidikan jasmani, dan (3) metode pembelajaran kurang bervariasi. Dari ketiga
yang tepat yang dapat menarik minat siswa untuk melaksanakan latihan
keterampilan dasar shooting dalam permainan bola basket. Salah satunya adalah
Pada tahap pertama, para siswa diberi penjelasan tentang aturan permainan
dan teknik permainan bola tembak, kemudian mereka melakukan bergiliran untuk
melakukan secara individu agar semua mendapat semua kesempatan yang sama.
Tahap berikutnya, para siswa dibagi menjadi dua kelompok untuk berlomba
dalam melakukan bola tembak, sebenarnya kegiatan ini merupakan evaluasi siswa
mana yang sudah mulai baik keterampilan bola tembaknya, sebegai dasar untuk
bola basket melalui permainan bola tembak pada mata pelajaran pendidikan
pembelajaran pendidikan jasmani yang lebih efektif dan efisien. Hasil seperti ini
permainan bola basket melaui permainan bola tembak pada mata pelajaran
tembak.
bola tembak
basket melalui permainan bola tembak pada mata pelajaran pendidikan jasmani di
penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan begi berbagai pihak
Adapaun manfaat yang dapat diambil dari hasi penelitian tersebut adalah
sebagai berikut:
pembelajaran shooting
pembelajaran di Sekolah
menunjuang K13.
pendidikan
c. Bagi sekolah dasar yang akan memberikan sumbangan yang berarti bagi