Anda di halaman 1dari 2

Desain strategi

Setiap program komunikasi pasti memerlukan desain startegi dengan langlah-langkah yang telah
ditentukan agar dapat terlaksana dengan efektif. Adapun langkah-langkah dalam desain strategi
antara lain:

a) Menentukan tujuan komunikasi


Menetapkan tujuan yang SMART (Specific, Measurable, Appropriate, Realistic, dan
Time-bound).
b) Pendekatan program dan posisioning
Pada penelitian ini berusaha memperkuat hubungan-hubungan yang termasuk dan ikut
berperan dalam hal yang dimaksud.
c) Menentukan saluran
Mempertimbangkan pendekatan multimedia untuk dampak yang sinergis. Media massa,
komunikasi interpersonal (keluarga, teman, masyarakat, jaringan sosial)
d) Susunan rencana implementasi
Mengembangkan jadwal kerja, waktu monitoring, biaya dan rencana managemen
termasuk peran dan tanggung jawab partner.
e) Rencana evaluasi dan monitoring
Mengidentifikasi indicator dan sumber data untuk memonitor pelaksanaan program
seperti reaksi audience. Dan memilih desain studi untuk mengukur proses, hasil dan
dampaknya.

Desain strategi dalam pencegahan ispa pada bayi:

a) Menentukan tujuan komunikasi


Tujuannya yaitu untuk melakukan pencegahan infeksi saluran pernapasan akut pada bayi.
Sasaran pada program ini yaitu ibu-ibu posyandu di Bandar Lor.
b) Pendekatan program dan posisioning
Pendekatan program dengan menggunakan teori Health Belief Model (HBM) yang
diharapkan dapat merubah perilaku masyarakat dalam melakukan pencegahan ISPA pada
bayi. Kami melakukan promosi kesehatan dengan cara penyuluhan dengan menampilkan
video edukasi mengenai penyakit ISPA pada bayi di posyandu Bandar Lor.
c) Menentukan saluran
Saluran yang kami gunakan untuk menyebarkan informasi tentang penyakit ISPA pada
bayi yaitu dengan media massa berupa video edukasi yang ditampilkan pada saat
penyuluhan.
d) Susunan rencana implementasi

Tanggal Kegiatan
1-7 April Pembuatan video edukasi
1 Maret Memastikan tanggal
pelaksanaan ke petugas
posyandu Bandar Lor
- Pelaksanaan penyuluhan

e) Rencana Evaluasi dan Monitoring


Sebelum dilakukan pemutaran video edukasi, kelompok kami akan memberikan pretest
tentang penyakit ISPA pada bayi kepada ibu-ibu posyandu. Selanjutnya kelompok kami
akan menampilkan video edukasi. Kemudian yang terakhir akan diberikan posttest, untuk
mengetahui apakah ada peningkatan pengetahuan dan pemahaman setelah dilakukannya
penyuluhan terkait penyakit ISPA pada bayi. Apabila hasil posttest meningkat setelah
dilakukan penyuluhan, maka dapat dikatakan pemahaman ibu-ibu terkait penyakit ISPA
pada bayi sudah cukup baik.

Anda mungkin juga menyukai