Anda di halaman 1dari 21

KEGIATAN YANG DILARANG

DALAM HUKUM PERSAINGAN


USAHA
KELOMPOK 5
Anggota Kelompok 5:
JESSICA SONDAKH 210711010646
REGITA SEPTIA MUSTAJIB 210711010613
ELSHADDAY A SUBAN 210711010641
NYKE ANGGRIANY L SINAMBELA 210711010609
MUSDALIFAH HARYADI 210711010607
GENELIA WAGHE 210711010644
KEGIATAN YANG DILARANG
DALAM
HUKUM PERSAINGAN USAHA
Pembangunan pada bidang ekonomi harus mengarah pada
terwujudnya kesejahteraan rakyat yang berdasarkan pada
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Demokrasi di bidang ekonomi menghendaki akan
adanya kesempatan yang sama bagi setiap warga negara untuk
berpartisipasi di dalam proses produksi dan pemasaran barang
dan/atau jasa
KEGIATAN YANG DILARANG
DALAM
HUKUM PERSAINGAN USAHA
Untuk menjamin terciptanya persaingan yang sehat, Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menerbitkan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang
Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat
yang efektif diharapkan dapat memupuk budaya berbisnis yang
jujur dan sehat sehingga dapat terus menerus mendorong dan
meningkatkan daya saing diantara pelaku usaha.
KEGIATAN YANG DILARANG
DALAM
HUKUM PERSAINGAN USAHA
Persekongkolan termasuk sebagai salah satu bentuk perbuatan
atau kegiatan yang dilarang dilakukan antar pelaku usaha, dapat
mengakibatkan kepada terjadinya persaingan usaha yang tidak
sehat. Persekongkolan merupakan salah satu bentuk perbuatan
atau kegiatan yang dapat membatasi atau menghalangi
persaingan usaha (conspiracy in restraint of business). Karena
itu dalam konteks hukum persaingan usaha berdasarkan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
KEGIATAN YANG DILARANG
DALAM
HUKUM PERSAINGAN USAHA
untuk ketentuan Pasal 22, Pasal 23 dan Pasal 24 yang menunjuk
pada pihak lain adalah tetap pelaku usaha, dengan mengacu
kepada Pasal 1 angka 8 yang menyebutkan bahwa:
”persekongkolan atau konspirasi usaha adalah bentuk kerjasama
yang dilakukan oleh pelaku usaha dengan pelaku usaha lain
dengan maksud untuk menguasai pasar bersangkutan bagi
kepentingan pelaku usaha yang bersekongkol.
KEGIATAN YANG DILARANG
DALAM
HUKUM PERSAINGAN USAHA
Pasal 22, Pasal 23, dan Pasal 24 Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat dimaksudkan untuk mengatur
persekongkolan dalam kegiatan tender, membocorkan rahasia
dagang/perusahaan, atau menghambat perdagangan (lex
specialis).
MONOPOLI
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do
eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim
aLarangan praktik monopoli dalam dunia usaha dan persaingan usaha
yang tidak sehat tercantum dalam UU Nomor 5 Tahun 1999 Tentang
Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU
Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat).

Menurut aturan ini, pengertian monopoli adalah penguasaan atas


produksi dan/atau pemasaran barang dan/atau atas penggunaan jasa
tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha.
Sedangkan praktik monopoli merupakan pemusatan kekuatan ekonomi
oleh satu atau lebih pelaku usaha yang mengakibatkan dikuasainya
produksi dan/atau pemasaran atas barang dan/atau jasa tertentu
sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat
merugikan kepentingan umum.d minim veniam, quis nostrud
exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.
Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum
dolore eu fugiat nulla pariatur.
MONOPOLI

Menurut Pasal 4 UU Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha


Tidak Sehat menyatakan:
(1) Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain
untuk secara bersama-sama melakukan penguasaan produksi dan/atau
pemasaran barang dan/atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya
praktik monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat;
(2) Pelaku usaha patut diduga atau dianggap secara bersama-sama
melakukan penguasaan produksi dan/atau pemasaran barang dan/atau
jasa, sebagaimana dimaksud ayat (1), apabila 2 (dua) atau 3 (tiga) pelaku
usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 75% (tujuh puluh
lima persen) pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu
MONOPOLI

Selain itu, tindakan monopoli penguasaan terhadap pasar harus terdapat


tindakan-tindakan berupa:
Menolak dan atau menghalangi pelaku usaha tertentu untuk
melakukan kegiatan usaha yang sama pada pasar bersangkutan;
Atau mematikan usaha pesaingnya di pasar bersangkutan.
Penyebab terjadinya monopoli

Monopoly by Monopoly by Monopoly by


nature law licence
Ciri-Ciri Monopoli

01 Hanya ada satu perusahaan atau pemasok

02 Tidak ada barang substitusi atau pengganti

03 Price maker

04 Calon pendatang baru kesulitan untuk memasuki pasar


MONOPSONI

Pada pasar monopsoni bisa diketahui bahwa


bentuk pasar ini hanya ada satu pembeli
saja yang bertindak sebagai pelaku usaha.
MONOPSONI

Pengusaha bisa bebas menampung produk


yang diinginkan tanpa ada persaingan sama
sekali. Bahkan, perusahaan tidak
memerlukan strategi pemasaran dan
penjualan khusus, karena mau tidak mau
para pemasok akan menyalurkan
persediaan produk yang dimiliki.
MONOPSONI

Ditinjau dari praktiknya pengertian pasar


monopsoni adalah suatu keadaan bagi
perusahaan, bisnis, organisasi, atau individu
untuk menguasai penerimaan pasokan
atas persediaan, produk, maupun jasa
dalam satu pasar komoditas.
MONOPSONI

Contoh pasar monopsoni banyak dijumpai


di beberapa daerah perkebunan dan industri
hewan potong. Jika praktik pasar
monopsoni terjadi, maka posisi tawar
menawar harga bagi para petani bisa
menjadi tidak wajar.
Ciri-Ciri Pasar Monopsoni
Hanya ada satu pembeli, pembeli adalah setter
price yang artinya menentukan harga produk
sepenuhnya, penjual hanya bertindak sebagai
price taker, sehingga keuntungan yang diperoleh
ditentukan oleh pembeli, produk adalah bahan
mentah, sering terjadi perselisihan.
Keunggulan Pasar Monopsoni
Kualitas barang terjamin, kreativitas dan inovasi
Selalu Ditingkatkan, penentuan harga akan lebih
mudah, penjual mudah menemukan pembeli,
lajur penjualan lebih lancar.
Kelemahan Pasar Monopsoni
Pembeli sering tidak adil, pembeli tidak peduli
dengan penjual, permasalahan ekonomi hanya
menjadi tanggungan penjual.
Any questions?
KELOMPOK 5
Terima Kasih
KELOMPOK 5

Anda mungkin juga menyukai