Dalam kegiatan ekonomi atau bisnis adanya suatu persaingan usaha antara pelaku usaha yang
satu dengan yang lain merupakan hal yang biasa terjadi.Persaingan akan bersifat positif bagi
para pengusaha yang saling bersaing dan berkompetisi karena dapat menimbulkan upaya-
upaya peningkatan efisien, produktivitas, dan kualitas produk yang dihasilkan. Sebaliknya,
apabila persaingan terjadi tidak sehat, akan dapat merusak perekonomian negara dan
merugikan masyarakat. Dalam ketentuan pasal 1 butir (1) UU larangan praktik monopoli dan
persaingan usaha tidak sehat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan monopoli adalah
pengusaan atau produksi atau pemasaran barang atas penggunaan jasa tertentu oleh satu
pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha. Selanjutnya dalam pasal 1 butir (2)
dikemukakan bahwa praktik monopoli adalah pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau
lebih pelaku usaha yang mengakibatkan dikuasainya produksi atau pemasaran atas barang
atau jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan bisa merugikan
kepentingan umum.
Adapun tujuan dari pembentukan undang-undang tentang larangan praktik monopoli dan
persaingan usaha tidak sehat adalah :
3. Posisi Dominan
Posisi dominan dapat pula mengakibatkan terjadinya praktik monopoli dan
atau persaingan usaha yang tidak sehat karena itu posisi dominan sebagaimana
diatur dalam ketentuan pasal 25 sampai dengan pasal 29 undang-undang
larangan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat juga dilarang.
F. Jenis persaingan
Kartel (hambatan horizontal)
adalah suatu perjanjian tertulis ataupun tidak tertulis antara beberapa pelaku usaha
untuk mengendalikan produksi, atau pemasaran barang atau jasa sehingga diperoleh
harga tinggi.Kartel dapat merubah struktur pasar menjadi monopolistik, pembagian
wilayah pemasaran maupun pembatasan (quota) barang atau jasa.
Perjanjian tertutup (exclusive dealing)
adalah suatu hambatan vertikal berupa suatu perjanjian antara produsen atau importir
dengan pedagang pengecer yang menyatakan bahwa pedagang pengecer hanya
diperkenankan untuk menjual merek barang tertentu.
Merger
Secara umum merger dapat didefinisikan sebagai penggabungan dua atau lebih pelaku
usaha menjadi satu pelaku usaha. Suatu kegiatan merger dapat menjadi suatu
pengambilalihan (acquisition) apabila penggabungan tersebut tidak diinginkan oleh
pelaku usaha yang digabung.merger perlu mendapat pengawasan dan pengendalian,
karena merger dapat menciptakan konsentrasi kekuatan yang dapat mempengaruhi
struktur pasar sehingga dapat mengarah ke pasar monopolistik.
Monopoli
adalah suatu struktur pasar dimana hanya terdapat satu produsen atau penjual. ciri-ciri
sebagai berikut: (1) hanya ada satu produsen atau penjual, (2) tidak ada produsen lain
menghasilkan produk yang dapat mengganti secara baik produk yang dihasilkan
pelaku usaha monopoli, (3) adanya suatu hambatan baik secara alamiah, teknis atau
hukum.
munculnya inspirasi dan inovasi untuk menarik pembeli agar tidak menoleh/membeli
pada produk penjual lainnya,
memiliki hak cipta atau hak paten
kecilnya peluang untuk bersaing .