Anda di halaman 1dari 3

Nama : Herlina Megawati Siregar

NIM : 01017210012

Tugas : Latihan 12 - Antimonopoli dan persaingan usaha tidak sehat

ANTIMONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

1. Sebutkan dan jelaskan bentuk-bentuk dari kegiatan monopoli!


 Bentuk pasar yang di dalamnya terdapat satu penjual yang menguasai
penawaran suatu barang yang tidak mempunyai substitusi atau pengganti
yang dekat. Ciri-ciri pasar monopoli antara lain:
- Hanya ada satu orang perusahaan penjual
- Terdapat banyak pembeli
- Produk pada pasar monopoli tidak mempunyai barang substitusi
yang dekat
- Ada hambatan untuk masuk pasar

2. Apa yang menjadi kepedulian utama timbulnya UU no 5 tahun 1999? Jelaskan!


 Untuk memelihara pasar kompetitif dari pengaruh kesepakatan dan
konspirasi yang cenderung mengurangi dan atau menghilangkan persaingan.

3. Bentuk-bentuk perjanjian apa saja yang dilarang? Jelaskan alasannya!


 Oligopoli: pelaku di larang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain
untuk secara bersama-sama melakukan penguasaan produksi dan atau
pemasaran barang dan jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek
monopoli atau persaingan tidak sehat.
 Penetapan harga: pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku
usaha pesaingnya untuk menetapkan harga atas mutu suatu barang dan atau
jasa yang harus dibayar oleh konsumen atau pelanggan pada pasar
bersangkutan yang sama.
 Pembagian wilayah: Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan
pelaku usaha pesaingnya yang bertujuan untuk membagi wilayah pemasaran
atau alokasi pasar terhadap barang dan atau jasa sehingga dapat
mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak
sehat.
 Pemboikotan: Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian, dengan pelaku
usaha pesaingnya, yang dapat menghalangi pelaku usaha lain untuk
melakukan usaha yang sama, baik untuk tujuan pasar dalam negeri maupun
pasar luar negeri.
 Kartel: Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian, dengan pelaku usaha
pesaingnya, yang bermaksud untuk mempengaruhi harga dengan mengatur
produksi dan atau pemasaran suatu barang dan atau jasa, yang dapat
mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak
sehat.
 Trust: Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain
untuk melakukan kerja sama dengan membentuk gabungan perusahaan atau
perseroan yang lebih besar, dengan tetap menjaga dan mempertahankan
kelangsungan hidup masing-masing perusahaan atau perseroan anggotanya,
yang bertujuan untuk mengontrol produksi dan atau pemasaran atas barang
dan atau jasa, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli
dan atau persaingan usaha tidak sehat.
 Oligospoli: Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha
lain yang bertujuan untuk secara bersama-sama menguasai pembelian atau
penerimaan pasokan agar dapat mengendalikan harga atas barang dan atau
jasa dalam pasar bersangkutan, yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek
monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.
 Integrasi Vertikal: Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku
usaha lain yang bertujuan menguasai produksi sejumlah produk yang
termasuk dalam rangkaian produksi barang dan atau jasa tertentu yang mana
setiap rangkaian produksi merupakan hasil pengolahan atau proses lanjutan,
baik dalam satu rangkaian langsung maupun tidak langsung, yang dapat
mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat dan atau merugikan
masyarakat.
 Perjanjian tertutup: Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan
pelaku usaha lain yang memuat persyaratan bahwa pihak yang menerima
barang dan atau jasa hanya akan memasok atau tidak memasok kembali
barang dan atau jasa tersebut kepada pihak tertentu dan atau pada tempat
tertentu.
 Perjanjian dengan pihak luar negeri: Pelaku usaha dilarang membuat
perjanjian dengan pihak lain di luar negeri yang memuat ketentuan yang
dapat mengakibatkan terjadinya praktik monopoli dan atau persaingan usaha
tidak sehat.
4. Jabarkan sanksi administratif yang diatur dalam pasal 47 Ayat (2) UU Anti
Monopoli!
 Penetapan pembatalan perjanjian, perintah untuk menghentikan integrasi
vertikal, perintah untuk menghentikan penyalahgunaan posisi dominan,
penetapan pembatalan atas penggabungan atau peleburan badan usaha dan
pengambilalihan saham, penetapan pembayaran ganti rugi, pengenaan
denda minimal Rp 1.000.000.000, dan setinggi tingginya Rp
25.000.000.000, Komisi dapat menjatuhkan sanksi administratif tersebut
secara kumulatif ataupun alternatif. Keputusan mengenai bentuk sanksi
tergantung pada pertimbangan komisi dengan melihat situasi dan kondisi
masing masing kasus.

5. Jabarkan sanksi pidana pada pasal 48 dan pasal 49?


 Pasal 48: Orang yang melakukan tindak pidana karena pengaruh saya paksa,
tidak dapat dipidana.
 Pasal 49: Tidak dipidana, barang siapa melakukan perbuatan pembelaan
terpaksa untukdiri sendiri maupun untuk orang lain, kehormatan kesusilaan
atau harta Benda sendiri maupun orang lain, karena ada serangan atau
ancaman serangan yang sangat dekat pada saat itu yang melawan hukum.

Anda mungkin juga menyukai