Anda di halaman 1dari 13

Buletin Udayana Mengabdi, ISSN: 1412-0925

DAFTAR ISI

KOMPOS, PUPUK CAIR DAN BUDIDAYA TUMPANGSARI SEBAGAI 1-8


SOLUSI PENANGANAN LIMBAH TERNAK AYAM
Komariyati and Y. S. K. Dewi
TEKNIK GRAFTING DAN BUDIDAYA HORTIKULTURA PADA 9-15
KELOMPOK TANI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI
DESA GETASAN- KABUPATEN BADUNG
I N. Suarsana, I. W. Suardana, I K.M. Budiasa, I P. Sudiarta, I G.Wijana
SOSIALISASI POTENSI SUSU FERMENTASI BAGI MASYARAKAT DI 16-20
DESA PEMPATAN KARANGASEM DAN UPAYA
PENGEMBANGANNYA BERBASIS POTENSI LOKAL
IN. Suparta, S.A. Lindawati, IW. Sukanata, IN.S. Miwada dan M. Hartawan
PENGEMBANGAN KREATIVITAS DAN KEMANDIRIAN 21-25
SUBAK MELALUI SINERGITASNYA DENGAN BUMDES DALAM
UPAYA MENGHADAPI “MEA”
I.N.T. Ariana, M. Hartawan, A.A. Oka dan I.N.S. Miwada
PENGUATAN EKSISTENSI SAPI BALI MELALUI PENDEKATAN 26-30
IPTEKS DAN BERORIENTASI WISATA PEDESAAN
DI DESA SOBANGAN KECAMATAN MENGWI KAB. BADUNG
Sumiyati, IN.S. Miwada, dan N.L.N. Kebayantini
MENTORING PEMBUATAN LAPORAN DANA KAMPANYE PILKADA 31-38
SERENTAK
Gayatri, N.L. Sari W., N.K. Lely A. dan M. Yeni L.
PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM, BUDAYA LOKAL SERTA 39-46
KULINER KHAS DI DESA NONGAN KARANGASEM BALI
I.N. Budiarsa, N.P.G. Suardana, I.K. Suarsana
BUDIDAYA IKAN BAWAL DI DESA PLOSO KUNING 47-53
A. Armadyah, T. Susanto, H. Palguna
PEMBERIAN KEGIATAN MINDFULNESS PADA ANAK PANTI 54-57
ASUHAN
P.N. Widiasavitri, M.D. Lestari, L.M.K.S. Suarya, I.M. Rustika

Volume 16 Nomor 2, Mei 2017


Buletin Udayana Mengabdi, ISSN: 1412-0925

BERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PER 58-63


KAPITA DAN PELESTARIAN EKOSISTEM LAUT DI DESA BONDALEM
KECAMATAN TEJAKULA KABUPATEN BULELENG
L. Paramita, I.P.Suparthana, dan N.M.Yudantini
PENGAWETAN RAMAH LINGKUNGAN PADA USAHA BAMBU 64-70
TRADISIONAL BERORIENTASI EKSPOR DI DESA BELEGA GIANYAR
IM. Sutha Negara, IN. Simpen, dan G.M. Arya Sasmita
PELATIHAN PENGENDALIAN ARUS SISA LISTRIK SESUAI 71-75
PERSYARATAN UMUM INSTALASI LISTRIK DI DESA MELINGGIH
PAYANGAN-GIANYAR
A.A. Ngurah Amrita, A. Ibi Weking, W. G. Ariastina, G. Sukadarmika
PENINGKATAN PEMERATAAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DI DUSUN 76-81
KAJA-KAUH DESA SUDAJI DENGAN PENERAPAN TANGKI PELEPAS
TEKAN
M. Suarda, I G.N.O. Suputra, I K.G. Wirawan, I N. Suweden dan M. Sucipta
PELATIHAN HIDROPONIK DI SMAN 1 DENPASAR, BALI 82-86
M. Pharmawati, N. N. Wirasiti, I.G.A.S. Wahyuni, R. Kawuri
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA SD 87-92
ADHI MEKAR INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
BERBASIS EKSPLORASI
I. Harini, I G.S. Astawa, N.W. Sudatri, I G.A.P. Adnyana dan I M. Widiartha
SOSIALISASI PROGRAM IBM-PEMANFAATAN ENERGI 93-99
TERBARUKAN (SOLAR CELL) UNTUK FASILITAS UMUM
MASYARAKAT PEDESAAN
L. Jasa, I.P. Ardana, dan A.I. Weking
MERANCANG LEMBAGA PEMASYARAKATAN KEROBOKAN 100-106
DENPASAR SEBAGAI DAYA TARIK WISATA
P. Kusumasanjiwani, I G.A.O. Mahagangga, L.P.K. Pujani, I P. Anom, dan
S. Nugroho
PENINGKATAN EFEKTIFITAS PEMELIHARAAN SAPI BALI 107-113
MELALUI PENERAPAN TEKNOLOGI PETERNAKAN PADA PUSAT
PEMBIBITAN SAPI
I.N.K. Besung, N.K. Suwiti, I.G.K. Suarjana, P. Suastika, N.N. Suryani

Volume 16 Nomor 2, Mei 2017


Buletin Udayana Mengabdi, ISSN: 1412-0925

STUDI PENINGKATAN PENGETAHUAN GURU MENGENAI SITASI 114-119


DALAM PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH UNTUK MEMINIMALKAN
PLAGIARISM
K. Sari, D. P. E. Nilakusmawati, N. K. T. Tastrawati, L. G. Astuti, I. N. Widana
MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA PAKET B DAN C DI PKBM 120-125
MENTARI FAJAR MELALUI PELATIHAN PERANGKAT LUNAK
PERKANTORAN
W. Sumarjaya, M. Joni, N. N. Rupiasih, dan J. Sibarani
SOSIALISASI PENYAKIT ZOONOSIS ESCHERICHIA COLI O157:H7 SERTA 126-132
PELAYANAN KESEHATAN SAPI DI DUSUN LAMPU DESA CATUR
KINTAMANI BANGLI
I W. Suardana, I.B.N. Swacita, I.N. Suartha, I G.N. Sudisma, M.D. Rudyanto, I.G.M.
Krisna Erawan, I.N. Suarsana, I.W. Batan, P.A. Sisyawati Putriningsih, T. Sari
Nindia, A.L.T. Rompis, I.N. Mantik Astawa, K. Karang Agustina, I.H. Utama, I.G.A.
Suartini, I.M. Sukada, I.K. Suada, A.A.A. Mirah Adi
PELATIHAN PENGOLAHAN PRODUK BUAH MANGROVE UNTUK 133-137
MENDUKUNG PENGEMBANGAN NUSA LEMBONGAN SEBAGAI DESTINASI
WISATA
I.W. Arthana, I.W. Restu, A.P. W. K. Dewi, M.A. Pratiwi, R. Ekawaty,
Widiastuti, dan K.W. Negara
INTENSIFIKASI LAHAN PERTANIAN MENGGUNAKAN AIR BAWAH TANAH 138-143
(RENCANA PROYEK PERCONTOHAN DI SUBAK SAYEHAN
JASRI KARANGASEM)
I N. Simpen, N. N. Ratini, I M. S. Wibawa, I. B. M. Suryatika
PENERAPAN SISTEM INFORMASI DESA DAN KAWASAN 144-149
DI KABUPATEN KLUNGKUNG
I. M. O. Widyantara, Linawati, I. P. A. Mertasana, dan W. Setiawan
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KELOMPOK WANITA TANI 150-156
BANJAR PILING DALAM PEMBUATAN KRIPIK TALAS
MENGGUNAKAN MESIN PEMOTONG UMBI
I.M. Astika, I.W.B. Adnyana, I.P. Lokantara, I.G.K. Dwijana
PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BAHAN BAKU BIOGAS PADA 157-161
SIMANTRI 543 DI KECAMATAN RENDANG
I K. G. Wirawan, I K.G. Sugita, M. Suarda, I K. A. Atmika
PEMBERDAYAAN UMKM JASA AKOMODASI WISATA DI UBUD SEBAGAI 162-167
DAERAH WISATA DENGAN PENERAPAN E-COMMERCE MELALUI SITUS
PORTAL PARIWISATA
I.G.A.G.A. Kadyanan, A. Muliantara, I.M. Widiartha, I.B.M. Mahendra

Volume 16 Nomor 2, Mei 2017


Buletin Udayana Mengabdi, ISSN: 1412-0925

PENERAPAN MESIN PENGEPRES KRUPUK PADA INDUSTRI KECIL 168-171


KRUPUK CACING
I.K.A. Atmika, S.P.G. Gunawan Tista, I.D.G.A. Subagia
PENATAAN PURA DESA WONOREJO KECAMATAN SILIR AGUNG 172-178
KABUPATEN BANYUWANGI JAWA TIMUR
I.N. Susanta, I.N. Lanus, N.M. Swanendri, I.W.Y. Manik
PELATIHAN BUDIDAYA CACING Lumbricus Rubellus 179-183
SEBAGAI ALTERNATIF PAKAN LELE BERPROTEIN TINGGI
PADA PEMBUDIDAYA LELE DI KEC. ABIANSEMAL, KAB. BADUNG
N.M. Ernawati, P.G.S. Julyantoro, E.W. Suryaningtyas, A.H.W. Sari,
G.R.A. Kartika, S.A. Saraswati, D.A.A. Pebriani
RANCANG BANGUN ALAT BIO KOMPOSTER DIGESTER 184-189
I.G.N.N. Santhiarsa, I.G.B. Suryada, I.K.Wijaya

Volume 16 Nomor 2, Mei 2017


BULETIN UDAYANA MENGABDI, VOLUME 16 NO. 2, MEI 2017

PELATIHAN BUDIDAYA CACING Lumbricus Rubellus


SEBAGAI ALTERNATIF PAKAN LELE BERPROTEIN TINGGI
PADA PEMBUDIDAYA LELE DI KEC. ABIANSEMAL, KAB. BADUNG

N.M. Ernawati 1, P.G.S. Julyantoro, E.W. Suryaningtyas, A.H.W. Sari,


G.R.A. Kartika, S.A. Saraswati, D.A.A. Pebriani

ABSTRAK

Ikan lele merupakan ikan air tawar yang telah lama dikenal dan dibudidayakan di Indonesia dan merupakan
salah satu komoditas air tawar yang bernilai ekonomis penting. Permintaan pasar terhadap ikan lele cukup
tinggi sehingga memiliki prospek untuk dibudidayakan secara intensif. Kegiatan budidaya ikan lele secara
intensif menggunakan pakan buatan merupakan salah satu faktor penting dalam pertumbuhan ikan. Harga
pakan buatan yang tinggi menyebabkan usaha budidaya sulit untuk berkembang. Untuk menyiasati mahalnya
harga pakan, timbul kebutuhan terhadap bahan pakan yang lebih murah tetapi memiliki nilai nutrisi yang
diperlukan ikan. Salah satu pakan alami yang memiliki kandungan protein tinggi adalah cacing tanah
(Lumbricus rubellus). Pemberian pakan cacing tanah (L. rubellus) sebagai pakan alternatif selain pakan
buatan dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan ketersediaan pakan tersebut. Dengan demikian
diperlukan adanya pelatihan tentang cara budidaya cacing tanah (L. rubellus) sebagai pakan alternatif kepada
pembudidaya ikan lele. Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah untuk mengenalkan dan
menerapkan teknologi budidaya cacing tanah (L. rubellus) sebagai pakan alternatif dalam budidaya lele
dengan cara memberikan pelatihan (teori dan praktek) terhadap masyarakat pembudidaya. Kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu: survey lokasi, pendekatan masalah,
pelatihan budidaya cacing L. rubellus, dan monitoring setelah pelatihan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa
peserta memahami materi yang diberikan. Keberhasilan ditunjukkan dengan adanya respon positif dari
peserta saat kegiatan pelatihan dan juga melakukan pengembangan terhadap kegiatan budidaya cacing L.
rubellus sebagai pakan alternatif.

Kata kunci : Cacing tanah (Lumbricus rubellus), lele (Clarias sp.), pakan alternatif

ABSTRACT

Catfish (Clarias sp.) is freshwater fish that has been known for long time in Indonesia as cultured species and
as one of freshwater commodity which has high economic value. The high market demand of catfish
indicated that this species has a good prospect for intensive culture. The intensive culture of catfish fed by
artificial feed is one of critical factor for supporting the growth of this species. However, the high price of
artificial fish feed is often being an obstacle for the development of catfish intensive culture. In order to find
solution of this problem, it’s needed to find low price feed but still has good nutritional content for cultured
catfish. One of this solution is by using the live feed which has high protein content namely the worm
Lumbricus rubellus. The use of L. rubellus worm as alternative feed can be applied to reduce of the feed cost
for catfish intensive culture. Since not all of the fish farmer have good information about using L. rubellus as
fish feed, it need a kind of small training to introduce the use of L. rubellus worm as an alternative feed for
intensive catfish culture. The purpose of this community service activity is to give information for catfish
farmer about the culture technology and use of L. rubellus as alternative feed, theoretically and practically.

1
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana,
nimade_ernawati@yahoo.com

179
PELATIHAN BUDIDAYA CACING LUMBRICUS RUBELLUS SEBAGAI ALTERNATIF PAKAN LELE BERPROTEIN TINGGI PADA
PEMBUDIDAYA LELE DI KEC. ABIANSEMA, KAB. BADUNG

This activity was performed in three steps, namely: location survey and problems identification, training of L.
rubellus culture technology, and regularly monitoring after training. The activity showed that the catfish
farmer as training participant are interested and accepted all the given information. Their interest is showed
by some positive responses from participants, not only when they were joined in training but also when they
develop L. rubellus culture as alternative feed for intensive catfish culture.

Keywords : Alternative feed; catfish; Lumbricus rubellus

1. PENDAHULUAN

Ikan lele merupakan ikan air tawar yang telah lama dikenal dan dibudidayakan di Indonesia dan
merupakan salah satu komoditas air tawar yang bernilai ekonomis penting. Rasa daging lele khas,
lunak, lezat, dan gurih. Ikan lele sangat digemari oleh masyarakat. Kandungan gizinya tinggi,
dalam 100 gram daging lele mengandung 18,2 gram protein.

Data KKP (2011), menyebutkan jumlah produksi lele mencapai 330.687 ton dengan peningkatan
rata-rata sebesar 39,60% setiap tahunnya. Peningkatan ini menunjukkan bahwa lele memiliki
prospek untuk dibudidayakan secara intensif karena pasar nasional masih mampu menyerap
ketersediaan lele. Seiring dengan permintaan pasar yang tinggi, diperlukan peningkatan
intensifikasi usaha budidaya (Shafruddin dkk., 2006).

Perikanan darat seperti lele merupakan alternatif komoditi perikanan strategis dikembangkan di
Badung. Salah satu sentra pembudidayaan lele di Kabupataen Badung adalah di Kecamatan
Abiansemal. Kelompok Tani Ikan Mina Mertha merupakan salah satu kelompok yang cukup besar
di Badung khususnya di Kecamatan Abiansemal yang berdiri tahun 2007 dengan anggota 23 orang.
Potensi lahan yang dimanfaatkan untuk kolam lele seluas 10 ha dari 54 ha luas wilayah subak yang
ada. Realisasi kolam saat ini yaitu 2 ha dengan populasi bibit 10.000 ekor per are. Produksi rata-
rata 3 ton per bulan atau 36 ton per tahun. Dalam meningkatkan produksi ikan lele, kelompok Tani
Ikan Mina Mertha masih mengalami kendala terutama terhadap pengadaan pakan lele.

Kegiatan budidaya ikan lele secara intensif menggunakan pakan buatan merupakan salah satu
faktor penting dalam pertumbuhan ikan. Menurut Webster dan Liem (2002), pakan buatan menjadi
variable cost terbesar dalam proses produksi ikan yakni 30%-60%. Dengan harga pakan ikan air
tawar sekarang Rp.8.500,- per kg maka biaya pakan semakin tinggi sehingga usaha budidaya sulit
untuk berkembang. Untuk menyiasati mahalnya harga pakan, timbul kebutuhan terhadap bahan
pakan yang lebih murah tetapi memiliki nilai nutrisi yang diperlukan ikan.

Protein merupakan bagian pakan ikan yang termahal dan terpenting. Umumnya pakan yang
mengandung nutrisi dasar protein hewani akan mahal. Oleh karena itu perlu dicari alternatif lain
agar ikan memperoleh nutrisi yang sesuai dan mencukupi kebutuhannya untuk tumbuh dan
berkembang.

Cacing tanah (Lumbricus rubellus) adalah makanan alami dengan sumber protein tinggi sebagai
bahan pakan ikan alternatif. Budidaya cacing tanah relatif mudah, efisien dan murah, dimana untuk
membudidayakan cacing ini hanya dibutuhkan suatu media berupa tanah dan kompos. Sisa media
dari budidaya cacing ini selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk pupuk tanaman (kascing), karena
penguraian sampah organik oleh cacing tanah banyak menghasilkan unsur hara yang sangat
dibutuhkan bagi pertumbuhan tanaman.

Tepung ikan yang selama ini menjadi pakan utama ternyata hanya mengandung protein 50 persen.
Sedangkan cacing L. rubellus mempunyai kandungan protein lebih tinggi yaitu mencapai 72 %.
Cacing ini juga dikenal sebagai santapan lezat bagi ikan. Komposisi nutrisi L. rubellus adalah
180 | BULETIN UDAYANA MENGABDI
N. M. Ernawati, P. G. S. Julyantoro, E. W. Suryaningtyas, A. H. W. Sari, G. R. A. Kartika, S. A. Saraswati,
D. A. A. Pebriani

sebagai berikut: Protein Kasar 60 – 72%, Lemak 7 – 10%, Abu 8 – 10% dan Energi 900 – 4100
kalori/gram.

Gambar 1.1. Cacing Lumbricus rubellus

2. METODE PELAKSANAAN

Kegiatan pelatihan dilaksanakan di balai kelompok pembudidaya ikan “Mina Mertha” Banjar Cabe,
Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Pelatihan dilakukan dengan
memberikan teori dan praktek langsung. Teori disampaikan menggunakan infokus untuk
menerangkan tentang: alat dan bahan yang dibutuhkan, syarat media cacing, bahan media cacing,
cara fermentasi media cacing dan cara panen cacing. Selain itu juga dijelaskan keuntungan
budidaya cacing L. rubellus yang bisa dimanfaatkan juga untuk membuat kompos.

Induk cacing L. rubellus, media cacing yang digunakan sebagai praktik nantinya akan diberikan
pada kelompok pembudidaya lele, sehingga bisa dibudidayakan lebih lanjut.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan pengabdian dengan judul “Pelatihan Budidaya Cacing Lumbricus rubellus sebagai
Alternatif Pakan Lele Berprotein Tinggi pada Pembudidaya Ikan Lele di Kec. Abiansemal,
Kabupaten Badung” terlaksana melalui beberapa tahapan, yaitu survei lokasi pengabdian,
pelaksanaan kegiatan pengabdian dan monitoring pasca kegiatan.

Survey lokasi dan melakukan pendekatan ke Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Mina Mertha di
Desa Darmasaba. Melalui survey lokasi diperoleh informasi bahwa Desa Darmasaba memiliki
potensi untuk pengembangan kegiatan budidaya karena di Desa tersebut telah terbentuk Kelompok
Pembudidaya Ikan yang diketuai oleh Bapak I Nyoman Ardana. Melalui pendekatan yang telah
dilakukan diperoleh informasi bahwa komoditas yang dibudidayakan adalah ikan lele. Berdasarkan
hasil wawancara pada Ketua Pokdakan disampaikan bahwa pemilihan komoditas ikan lele
disebabkan karena Banjar Cabe terletak pada arus transportasi yang lancer, lahan yang diperlukan
untuk memelihara lele cukup tersedia, kebutuhan masyarakat terhadap lele cukup tinggi dan modal
awal yang diperlukan dapat diusahakan oleh anggota kelompok. Jumlah anggota Pokdakan saat ini
berjumlah 28 orang.

Kegiatan pelatihan dilaksanakan di Balai Kelompok pembudidaya ikan “Mina Mertha” Banjar
Cabe, Desa Darmasaba Kecamatan Abiansemal. Pelatihan dilaksanakan selama 1 hari yaitu pada 7
Agustus 2016. Kegiatan pelatihan dimulai dari registrasi peserta yaitu pukul 08.00 wita dan
dilanjutkan dengan pembukaan oleh Ibu Endang Wulandari Suryaningtyas. Sambutan diberikan
oleh Bapak I Nyoman Ardana selaku Ketua Pokdakan Mina Mertha, kemudian dilanjutkan oleh
VOLUME 16 NO. 2, MEI 2017 | 181
PELATIHAN BUDIDAYA CACING LUMBRICUS RUBELLUS SEBAGAI ALTERNATIF PAKAN LELE BERPROTEIN TINGGI PADA
PEMBUDIDAYA LELE DI KEC. ABIANSEMA, KAB. BADUNG

sambutan dari Bapak I Ketut Wita selaku prebekel Desa Darmasaba, dan dilanjutkan kembali oleh
Ibu Ni Made Rastini, SP.,M.Agb. selaku koordinator penyuluhan Kabupaten Badung. Kegiatan
dilaksanakan hingga pukul 13.00 wita dan acara pelatihan ditutup oleh Ibu Endang Wulandari
Suryaningtyas.

Pemaparan materi pelatihan disampaikan oleh Bapak Gde Raka Angga Kartika selaku narasumber.
Sedangkan praktek budidaya cacing dilaksanakan secara langsung setelah pemaparan materi
bersama dengan anggota kelompok pembudidaya ikan yang hadir. Peserta sangat antusias dan
serius memperhatikan penyampaian narasumber. Pelaksanaan teknisnya pun dilakukan oleh peserta
dengan serius sampai kegiatan selesai. Melalui kegiatan pelatihan ini, para pembudidaya ikan lele
pada kelompok Mina Mertha mendapatkan pengetahuan tentang keuntungan penggunaan cacing
sebagai pakan alternatif untuk ikan lele serta pengetahuan tentang cara membudidayakan cacing
tersebut.

Berdasarkan hasil monitoring, diketahui bahwa peserta sangat antusias melaksanakan budidaya
cacing untuk pakan alternatif ikan lele. Hal tersebut terbukti dari masih dilaksanakannya budidaya
cacing L. rubellus hingga saat monitoring dilaksanakan dengan menggunakan bibit yang diperoleh
dari kegiatan pelatihan. Kegiatan pelatihan ini telah tepat sasaran karena Pokdakan Mina Mertha
memiliki sistem budidaya semi intensif dimana pengelolaan pakan, pemilihan benih, dan
pemeliharaannya sudah lebih terkontrol dalam rangka untuk meningkatkan hasil produksi.

Gambar 3.1. Pelatihan Budidaya Cacing Lumbricus rubellus sebagai Alternatif Pakan Lele Berprotein
Tinggi pada Pembudidaya Ikan Lele di Kec. Abiansemal, Kabupaten Badung.

Di balik keberhasilan pelaksanaan kegiatan pelatihan ini, terdapat kendala yang dihadapi yaitu
sulitnya pengadaan cacing L. rubellus. Hal ini disebabkan karena budidaya cacing jenis ini belum
banyak dikembangkan di Bali. Namun ketersediaannya yang terbatas justru menjadi celah bagi
pembudidaya ataupun pengusaha pakan ikan karena budidaya cacing ini memiliki potensi yang
baik untuk dapat dikembangkan ke depannya, mengingat kandungan proteinnya yang tinggi, media
budidaya yang mudah diperoleh, dan metode budidaya yang mudah diaplikasikan.

4. SIMPULAN DAN SARAN

4.1. Simpulan

Kegiatan pelatihan budidaya cacing Lumbricus rubellus sebagai pakan alternatif lele sangat efektif
dan efisien untuk diaplikasikan di Pokdakan Mina Mertha. Melalui kegiatan pelatihan, peserta
dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang budidaya ikan khususnya dalam
pembuatan pakan alternatif, sehingga mampu menekan biaya produksi khususnya pakan, yang pada
akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok. Kegiatan pelatihan dianggap sudah
tepat sasaran karena Pokdakan Mina Mertha telah mengaplikasikan kegiatan budidaya semi intensif
sehingga melalui pelatihan tersebut diharapkan anggota kelompok mampu mengembangkan usaha
budidayanya.
N. M. Ernawati, P. G. S. Julyantoro, E. W. Suryaningtyas, A. H. W. Sari, G. R. A. Kartika, S. A. Saraswati,
D. A. A. Pebriani

4.2. Saran

Saran yang dapat diberikan dari kegiatan pelatihan budidaya cacing L. rubellus adalah agar anggota
Pokdakan Mina Mertha melakukan budidaya tersebut secara berkelanjutan untuk mendapatkan
hasil produksi yang lebih baik. Perlu adanya kerjasama antara anggota Pokdakan dengan instansi
terkait meliputi pengadaan fasilitas, sarana, maupun modal usaha.

UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terima kasih ditujukan kepada Rektor dan Ketua LPPM Universitas Udayana yang telah
memfasilitasi dan mendanai kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Ucapan terimakasih juga ditujukan
kepada Dekan Fakultas Kelautan Perikanan Universitas Udayana, Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Badung serta Kelompok Pembudidaya Ikan “Mina Mertha” Banjar Cabe, Desa Darmasaba,
Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung yang telah mendukung kegiatan ini.

DAFTAR PUSTAKA

Arief, M., N. Fitriani, dan S. Subekti (2014). Pengaruh Pemberian Probiotik Berbeda pada Pakan Komersial
Terhadap Pertumbuhan dan Efisiensi Pakan Ikan Lele Sangkuriang (Clarias sp.). Jurnal Ilmiah
Perikanan dan Kelautan. Vol. 6, 49-53.
Cowey, R. B., dan J. R. Sargent. (1972). Fish Nutrition. Advanced Marine Biology. Vol. 10, 303 – 388.
Handajani, H., dan Widodo (2010). Nutrisi Ikan. UMM Press. Malang.
Hanif, S., Herry, Iis, S., E. Ridwan, Khojiah dan Ardi, W. (2013). Pemanfaatan Sampah Organik untuk
Budidaya Cacing Tanah sebagai Sumber Bahan Baku Pakan Induk Lele. Jurnal Budidaya Air Tawar.
Vol. 9 : 2, 37-45.
Madinawati, Serdiati, N., dan Yoel (2011). Pemberian Pakan yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan
Kelangsungan Hidup Benih Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus). Media Penelitian dan
Pengembangan Sulawesi Tengah. Vol. 4 : 2, 83-87.
Putri, F. A. 2012. Proses Pembuatan Pakan Alternatif Berbahan Dasar Cacing Tanah (Lumbricus sp.) dalam
Pakan Flake dan Aplikasinya pada Benih Ikan Lele (Clarias sp.) di UPBAT Kepanjen Malang. PKL,
Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Airlangga Surabaya. 54 hal.
Shafruddin, D., Yuniarti, dan M. Setiawati (2006). Pengaruh Kepadatan Benih Ikan Lele Dumbo (Clarias
sp.) Terhadap Produksi pada Sistem Budidaya dengan Pengendalian Nitrogen Melalui Penambahan
Tepung Terigu. Jurnal Akuakultur Indonesia. Vol 5 : 2, 137-147
Trisnawati, Y., Suminto, dan A. Sudaryono (2014). Pengaruh Kombinasi Pakan Buatan dan Cacing Tanah
(Lumbricus rubellus) terhadap Efisiensi Pemanfaatan Pakan, Pertumbuhan dan Kelulushidupan Lele
Dumbo (Clarias gariepinus). Journal of Aquaculture Management and Technology. Vol. 3 : 2, 86 –
93.
Webster, C.D. and Liem C. (2002). Nutrient Requirements and Feeding of Finfish for Aquaculture.
Aquaculture Research Center. Kentucky State University.

VOLUME 16 NO. 2, MEI 2017 | 183

Anda mungkin juga menyukai