Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS KETAHANAN EKONOMI SAAT BULAN

RAMADHAN DI INDONESIA

Disusun oleh :
Aditia Maulana Ihzan (22080694155)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERITAS NEGERI SURABAYA
2022/2023
Abstrak:
Bulan Ramadhan memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Selain
sebagai bulan ibadah bagi umat Muslim, bulan Ramadhan juga menyebabkan perubahan dalam
pola konsumsi, produksi, dan distribusi barang dan jasa di Indonesia. Oleh karena itu, tulisan ini
bertujuan untuk melakukan analisis terhadap ketahanan ekonomi Indonesia selama bulan
Ramadhan.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan data
sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber terpercaya. Data yang digunakan meliputi data
inflasi, data penjualan ritel, data konsumsi energi, data produksi makanan dan minuman, serta data
penerimaan zakat. Melalui analisis data ini, tulisan ini menganalisis dampak bulan Ramadhan
terhadap perekonomian Indonesia.
Hasil analisis menunjukkan bahwa bulan Ramadhan memiliki dampak positif dan negatif terhadap
perekonomian Indonesia. Dampak positifnya adalah meningkatnya konsumsi makanan dan
minuman selama bulan Ramadhan, terutama pada produk-produk yang berkaitan dengan tradisi
Ramadhan seperti kurma, kue kering, dan minuman segar. Namun, dampak negatifnya adalah
adanya penurunan penjualan di sektor pariwisata dan ritel selama bulan Ramadhan.
Kesimpulannya, bulan Ramadhan memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian
Indonesia. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan ketahanan ekonomi
selama bulan Ramadhan, seperti meningkatkan produksi dan distribusi bahan makanan dan
minuman, serta mengawasi ketat kenaikan harga bahan makanan dan minuman. Pemerintah juga
dapat memanfaatkan potensi zakat untuk membantu masyarakat yang kurang mampu selama bulan
Ramadhan.
Kata Kunci : Ketahanan ekonomi, Bulan Ramadhan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selama bulan
ini, umat Muslim menjalankan ibadah puasa yang meliputi menahan diri dari makan, minum,
dan hubungan seksual dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Bulan Ramadhan juga
memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian di beberapa negara termasuk Indonesia.
Sebagian besar penduduk Indonesia adalah Muslim, sehingga perayaan bulan Ramadhan di
Indonesia selalu ditunggu-tunggu.
Pada umumnya, selama bulan Ramadhan, terjadi peningkatan permintaan terhadap barang-
barang konsumsi, terutama makanan dan minuman. Hal ini terjadi karena umat Muslim di
Indonesia biasanya berbuka puasa bersama keluarga dan kerabat, sehingga permintaan
terhadap makanan dan minuman meningkat secara signifikan. Selain itu, selama bulan
Ramadhan, umat Muslim di Indonesia juga dianjurkan untuk bersedekah, termasuk membayar
zakat. Zakat adalah salah satu pilar dari Islam dan diperintahkan kepada umat Muslim yang
memiliki kekayaan untuk membayar zakat untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Oleh karena itu, penting untuk memahami dampak bulan Ramadhan terhadap perekonomian
Indonesia. Hal ini dapat membantu pemerintah dan pelaku usaha untuk mempersiapkan diri
dalam menghadapi perubahan permintaan dan persediaan selama bulan Ramadhan serta
mengevaluasi strategi untuk meningkatkan ketahanan ekonomi selama bulan Ramadhan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana dampak perayaan bulan Ramadhan terhadap permintaan terhadap barang-
barang konsumsi, terutama makanan dan minuman di Indonesia?
2. Bagaimana peran zakat dalam meningkatkan ketahanan ekonomi selama bulan Ramadhan
di Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dampak perayaan bulan ramadhan terhadap permintaan barang-barang
konsumsi di Indonesia
2. Mengetahui peran zakat dalam meningkatkan ketahanan ekonomi selama bulan Ramadhan
di Indonesia?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Dampak perayaan bulan Ramadhan terhadap permintaan terhadap barang konsumsi
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Al-Fattah dan El-Beheiry (2021), permintaan
terhadap barang-barang konsumsi, terutama makanan dan minuman, mengalami peningkatan
yang signifikan selama bulan Ramadhan di Indonesia. Hal ini terjadi karena umat Muslim di
Indonesia berbuka puasa bersama keluarga dan kerabat, sehingga memerlukan jumlah makanan
dan minuman yang lebih banyak daripada hari-hari biasa. Penelitian ini juga menunjukkan
bahwa meningkatnya permintaan tersebut berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia,
terutama pada sektor ritel dan distribusi.
Selain itu, penelitian lain yang dilakukan oleh Wardhani et al. (2018) menunjukkan bahwa
selama bulan Ramadhan, konsumsi makanan dan minuman berubah dari biasanya. Masyarakat
lebih banyak mengonsumsi makanan dan minuman yang kaya akan gula dan lemak. Hal ini
dapat menjadi peluang bagi pelaku usaha untuk memperluas produk makanan dan minuman
mereka dan meningkatkan penjualan selama bulan Ramadhan.
2. Peran zakat dalam meningkatkan ketahanan ekonomi selama bulan Ramadhan
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Aziz dan Nawaz (2019), zakat dapat berperan
dalam meningkatkan ketahanan ekonomi selama bulan Ramadhan di Indonesia. Zakat
merupakan salah satu instrumen pembangunan yang diatur dalam syariat Islam. Masyarakat
yang membayar zakat akan membantu mereka yang membutuhkan dan secara tidak langsung
dapat memperbaiki kondisi ekonomi mereka. Dalam konteks bulan Ramadhan, zakat juga dapat
meningkatkan konsumsi masyarakat karena zakat diperuntukkan bagi orang yang
membutuhkan, sehingga dapat mengurangi tingkat kemiskinan.
Selain itu, penelitian lain yang dilakukan oleh Ridwan (2019) menunjukkan bahwa zakat
juga dapat digunakan sebagai instrumen untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi selama
bulan Ramadhan. Zakat dapat membantu para pelaku usaha untuk meningkatkan modal usaha
mereka dan mengembangkan bisnis mereka selama bulan Ramadhan. Dengan demikian, zakat
dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi ketahanan ekonomi selama bulan
Ramadhan di Indonesia.
BAB III
PEMBAHASAN
Peningkatan permintaan selama bulan Ramadhan terhadap barang-barang konsumsi,
terutama makanan dan minuman, menunjukkan adanya peluang bagi pelaku usaha untuk
meningkatkan penjualan mereka. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Al-Fattah dan El-
Beheiry (2021), peningkatan permintaan tersebut berdampak positif terhadap perekonomian
Indonesia, terutama pada sektor ritel dan distribusi. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah
dan pelaku usaha dapat memanfaatkan momen ini untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Namun, perlu diingat bahwa peningkatan permintaan selama bulan Ramadhan juga dapat
memicu inflasi harga barang konsumsi, terutama jika persediaannya tidak mencukupi. Oleh
karena itu, pemerintah perlu melakukan pemantauan dan pengaturan harga untuk mencegah
terjadinya inflasi yang berlebihan. Selain itu, pemerintah juga dapat mengambil kebijakan untuk
meningkatkan produksi dan persediaan barang konsumsi selama bulan Ramadhan.
Di sisi lain, zakat juga dapat berperan dalam meningkatkan ketahanan ekonomi selama
bulan Ramadhan di Indonesia. Zakat merupakan instrumen pembangunan dalam syariat Islam
dan dapat membantu orang yang membutuhkan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Aziz
dan Nawaz (2019), zakat dapat mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan konsumsi
masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah dapat mendorong masyarakat untuk membayar zakat
dan memastikan bahwa zakat tersebut digunakan dengan tepat.
Selain itu, zakat juga dapat digunakan sebagai instrumen untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi selama bulan Ramadhan. Penelitian yang dilakukan oleh Ridwan (2019) menunjukkan
bahwa zakat dapat membantu para pelaku usaha untuk meningkatkan modal usaha mereka dan
mengembangkan bisnis mereka selama bulan Ramadhan. Dengan demikian, zakat dapat
menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi ketahanan ekonomi selama bulan Ramadhan di
Indonesia.
Namun, masih terdapat tantangan dalam pengelolaan zakat di Indonesia, seperti kurangnya
kesadaran masyarakat akan pentingnya zakat dan kurangnya transparansi dalam pengelolaan
zakat. Oleh karena itu, pemerintah perlu meningkatkan edukasi kepada masyarakat tentang
pentingnya zakat dan memastikan transparansi dalam pengelolaannya.
Selain zakat, terdapat pula instrumen pembangunan lainnya dalam syariat Islam seperti
infaq, sedekah, dan wakaf yang dapat digunakan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi
selama bulan Ramadhan. Namun, masih kurangnya kesadaran dan pengelolaan yang efektif dari
instrumen pembangunan tersebut menjadi tantangan dalam meningkatkan ketahanan ekonomi
selama bulan Ramadhan di Indonesia.
Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha dalam
meningkatkan ketahanan ekonomi selama bulan Ramadhan di Indonesia. Pemerintah dapat
memberikan kebijakan yang mend ukung pelaksanaan zakat dan meningkatkan pemahaman
masyarakat mengenai manfaat zakat dalam meningkatkan ketahanan ekonomi selama bulan
Ramadhan. Selain itu, pemerintah juga dapat memberikan insentif atau bantuan kepada pelaku
usaha untuk memperluas produksi dan memastikan pasokan barang selama bulan Ramadhan.
Masyarakat juga dapat berperan aktif dalam meningkatkan ketahanan ekonomi selama
bulan Ramadhan dengan membayar zakat dan bersedekah. Selain itu, masyarakat juga dapat
memilih untuk membeli produk lokal dan memberikan dukungan kepada pelaku usaha lokal,
sehingga dapat meningkatkan perekonomian lokal.
Pelaku usaha juga dapat berperan aktif dalam meningkatkan ketahanan ekonomi selama
bulan Ramadhan dengan mengoptimalkan produksi dan pasokan barang. Pelaku usaha dapat
mempersiapkan diri dengan menambah pasokan bahan baku, menambah produksi, dan
meningkatkan efisiensi produksi untuk memenuhi permintaan selama bulan Ramadhan. Selain
itu, pelaku usaha juga dapat memberikan diskon atau promo khusus selama bulan Ramadhan
untuk menarik konsumen.
Dalam memperkuat sinergi tersebut, diperlukan kerjasama dan koordinasi yang baik antara
pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha. Pemerintah dapat memfasilitasi pertemuan antara
pelaku usaha dan masyarakat untuk membahas strategi dan mengatasi kendala dalam
meningkatkan ketahanan ekonomi selama bulan Ramadhan. Selain itu, pemerintah juga dapat
memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat dan pelaku usaha mengenai strategi
bisnis dan manajemen keuangan yang efektif selama bulan Ramadhan.
Dalam jangka panjang, meningkatkan ketahanan ekonomi selama bulan Ramadhan dapat
berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Dengan adanya
ketahanan ekonomi yang kuat selama bulan Ramadhan, Indonesia dapat mengoptimalkan
potensi ekonominya dan meningkatkan daya saingnya di tingkat global.
Namun, penting untuk diingat bahwa meningkatkan ketahanan ekonomi selama bulan
Ramadhan bukanlah tujuan akhir yang dapat dicapai dalam waktu singkat. Dibutuhkan
komitmen dan upaya yang berkelanjutan dari pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha untuk
mencapai tujuan tersebut.
BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulan dari pembahasan ini adalah bahwa bulan Ramadhan di Indonesia memberikan peluang
bagi pelaku usaha untuk meningkatkan penjualan mereka, terutama di sektor ritel dan distribusi,
yang berdampak positif pada perekonomian. Namun, perlu diingat bahwa peningkatan permintaan
juga dapat memicu inflasi harga, dan pemerintah perlu melakukan pemantauan dan pengaturan
harga untuk mencegah inflasi yang berlebihan.
Zakat dapat berperan dalam meningkatkan ketahanan ekonomi selama bulan Ramadhan di
Indonesia dengan mengurangi tingkat kemiskinan, meningkatkan konsumsi masyarakat,
membantu para pelaku usaha meningkatkan modal usaha mereka, dan mengembangkan bisnis
mereka. Namun, tantangan dalam pengelolaan zakat seperti kurangnya kesadaran masyarakat dan
kurangnya transparansi dalam pengelolaannya perlu diatasi.
Diperlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha dalam meningkatkan
ketahanan ekonomi selama bulan Ramadhan di Indonesia. Pemerintah dapat memberikan
kebijakan yang mendukung pelaksanaan zakat dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang
manfaat zakat, memberikan insentif atau bantuan kepada pelaku usaha untuk memperluas produksi
dan memastikan pasokan barang selama bulan Ramadhan.
Masyarakat juga dapat berperan aktif dalam meningkatkan ketahanan ekonomi selama bulan
Ramadhan dengan membayar zakat dan bersedekah, membeli produk lokal, dan memberikan
dukungan kepada pelaku usaha lokal. Pelaku usaha juga dapat berperan aktif dengan
mengoptimalkan produksi dan pasokan barang, meningkatkan efisiensi produksi, memberikan
diskon atau promo khusus selama bulan Ramadhan untuk menarik konsumen.
Diperlukan kerjasama dan koordinasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha
untuk memperkuat sinergi dan meningkatkan ketahanan ekonomi selama bulan Ramadhan di
Indonesia. Pemerintah dapat memfasilitasi pertemuan antara pelaku usaha dan masyarakat untuk
membahas strategi dan mengatasi kendala dalam meningkatkan ketahanan ekonomi selama bulan
Ramadhan, memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya zakat, dan memastikan
transparansi dalam pengelolaan zakat.

Anda mungkin juga menyukai