Anda di halaman 1dari 3

Nama : Syahrul Dhani Alamsyah

Kelas : Manajemen 3B

NIM : 042143364

1. Perbedaan aliran produk secara sekuensial, parallel, dan selektif?


a. Aliran produk sekuensial (Sequential Product Flow)

Aliran produk sekuensial (berurutan) adalah suatu aliran produk yang di mana setiap produk
diproses melalui urutan langkah-langkah yang berurutan/bersambungan secara terus
menerus. Didalam suatu perusahaan terdapat tiga departemen yaitu pemotongan,
perakitan, dan pengepakan. Dimulai dari departemen pemotongan di mana bahan baku
dikombinasikan dan biaya tenaga kerja langsung serta overhead ditambahkan. Setelah itu
pekerjaan berpindah ke departemen perakitan, di mana tambahan biaya tenaga kerja
langsung dan overhead terjadi. Produk-produk yang dari departemen perakitan itu
ditransfer ke departemen pengepakan, dimana tambahan bahan baku, tenaga kerja, dan
overhead digunakan. Unit yang telah selesai kemudian ditransfer ke persediaan barang jadi
untuk disimpan sampai dibeli oleh pelanggan. Jadi, proses kedua tidak bisa dilakukan
sebelum proses pertama selesai dilakukan, dan proses ketiga tidak bisa dilakukan sebelum
proses kedua selesai dilakukan, begitu pun seterusnya. Contohnya adalah pada perusahaan
garmen.
b. Aliran produk parallel (Parallel Product Flow)
Aliran produk parallel adalah suatu aliran produk yang memiliki 2/lebih departemen yang
dapat berproduksi secara bersamaan dan tidak saling bergantung pada departemen yang
lainnya. Di setiap departemen dapat menghasilkan bermacam-macam produk yang
berbeda-beda dalam waktu bersamaan yang kemudian produknya dirakit oleh departemen
yg lainnya. Jadi, bagian tertentu dari pekerjaan dilakukan secara simuyltan dan kemudian
disatukan dalm satu atau lebih proses final untuk diselesaikan dan ditransfer ke barang jadi.
c. Aliran produk selektif (Selective Product Flow)
Aliran produk selektif adalah suatu aliran produk yang dimana produknya dari departemen
berpindah ke departemen yang lainnya tergantung dari hasil yang diinginkannya. Didalam
aliran ini, biasanya pada departemen menghasilkan beberapa jenis produk intermediate
kemudian setiap produk tersebut diproses pada departemen yang berbeda. Contohnya
adalah pada kilang minyak di Pertamina

2. PT. ABC memproduksi satu produk dalam 2 departemen. Karena hanya ada satu produk identik
yang diproduksi, maka sistem perhitungan biaya didasarkan pada mekanisme process-costing.
Perusahaan menggunakan asumsi aliran biaya rata-rata tertimbang untuk
mempertanggungjawabkan persediaan barang dalam proses. Data yang berkaitan dengan
operasi bulan Agustus 2019 di Departemen 1 adalah:

Buatlah laporan biaya produksi bulan Februari 2008 untuk Departemen 1!!!
Jawab :
PT. ABC - Departemen 1
Laporan Kos Produksi - Metode rata-rata

1 Data Kuantitas BB TK FOH Perincian Jumlah

Jumlah BDP awal 600

Dimasukkan bulan ini (TI) 2000

Jumlah unit yang diolah 2600

Ditransfer ke 1900
Departemen 2 (TO)

Unit BDP akhir 80% 30% 25% 700

Jumlah unit yang dihasilkan 2600

2 Kos dibebankan BDP Awal Bulan ini Total Kos Unit Kos per unit
Ekuivalen

Bahan baku 10.350.000 67.140.000 77.490.000 2.460 31.500

Tenaga kerja 3.350.000 7.622.000 10.972.000 2.110 5.200

Overhead dibebankan 3.500.000 20.051.250 23.551.250 2.075 11.350

Jumlah kos produksi 112.013.250 48.050

3 Perhitungan kos Jumlah unit Kos per Total kos


unit

Unit ditransfer ke 1.900 48.050 91.295.000


Departemen 2

Unit BDP akhir

Bahan baku 560 31.500 17.640.000

Tenaga kerja 210 5.200 1.092.000

Overhead 175 11.350 1.968.250

Jumlah kos BDP akhir 20.718.250

Jumlah kos akhir 112.013.250

Sumber Referensi :

BMP EKMA4315

Anda mungkin juga menyukai