Anda di halaman 1dari 2

Diskusi Sesi 5 Akuntansi Biaya

1. Perbedaan Aliran Produk Secara Berurutan, Paralel, dan Selektif.


a. Aliran Produk Berurutan (Sequential Product Flow).
Dalam aliran produk berurutan, setiap produk diproses dalam urutan langkah-langkah
yang sama. Dalam suatu perusahaan dengan tiga departemen, pemotongan, perakitan dan
pengepakan. Pemrosesan dimulai di Departemen Pemotongan di mana bahan baku
dikombinasikan dan biaya tenaga kerja langsung serta overhead ditambahkan. Ketika
pekerjaan selesai dilakukan di Departemen Pemotongan, pekerjaan berpindah ke Departemen
Perakitan, di mana tambahan biaya tenaga kerja langsung dan overhead terjadi. Setelah
produk diproses di Departemen Perakitan, produk-produk terseut ditransfer ke Departemen
Pengepakan di mana tambahanbahan baku, tenaga kerja dan overhead pabrik digunakan.
Setelah penyelesaian di Departemen Pengepakan, unit telah selesai dan ditransfer ke
persediaan barang jadi untuk disimpan sampai dibeli oleh pelanggan.
b. Aliran Produk Pararel (Paralel Product Flow).
Dalam aliran produk pararel, bagian tertentu dari pekerjaan dilakukan secara simultan
dan kemudian disatukan pada proses-proses final untuk diselesaikan dan ditransfer ke barang
jadi. Dalam aliran produk paralel ada dua departemen atau lebih yang dapat berproduksi
secara bersamaan. Departemen-departemen ini tidak saling tergantung satu sama lainnya.
Contoh produk yang dapat diproduksi secara paralel adalah sepeda angin. Proses
produksi peleg, ban, sadel, dan komponen lainnya dapat dilakukan secara paralel.
c. Aliran Produk Selektif (Selective Product Flow).
Dalam aliran produk selektif, produk berpindah ke departemen-departemen berbeda
dalam suatu pabrik, tergantung pada produk final apa yang akan dihasilkan. Dalam aliran
selektif ini, biasanya di departemen pertama menghasilkan beberapa jenis produk
intermediate, kemudian pada proses selanjutnya setiap produk tersebut diproses pada
departemen yang berbeda.
Sebagai contoh adalah pabrik pengolahan daging. Setelah proses penjagalan atau
pemotongan awal selesai, beberapa produk (misalnya daging) langsung ditransfer ke
departemen pengepakan diteruskan menjadi barang jadi. Sebagian produk lainnya ditransfer
ke depanemen pengasapan kemudian ke departemen pengepakan dan akhirnya ke barang jadi.
Sebagian lainnya lagi ditransfer ke departemen penggilingan kemudian ke departemen
pengepakan selanjutnya menjadi barang jadi. 1

1
I Made Narsa, Akuntansi Biaya, edisi 3, Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2022, hlm. 5.2 – 5.6
2. Laporan Biaya Produksi Bulan Februari 2008 Untuk Departement 1. 2

PT. ABC
DEPARTEMEN 1
LAPORAN BIAYA PRODUKSI
Bulan April 2008
Bahan Tenaga
Data Kuantitas Overhead Perincian Jumlah
Baku Kerja
Jumlah BDP Awal 600
Diterima Dari Dep. 1 2000
Unit Ditambahkan Di 0
Dep. Ini
Jumlah Unit Yang 2600
Diolah
Ditransfer Ke 1900
Departemen 2
Unit BDP Akhir 80% 30% 25% 700
Jumlah Unit Dihasilkan 2600
Unit Kos per
Kos Dibebankan BDP Awal Bulan Ini Total Kos
Ekuiv. Unit
Bahan Baku 10.350.000 67.140.000 77.490.000 2460 31500
Tenaga Kerja 3.350.000 7.622.000 10.972.000 2110 5200
Overhead Dibebankan 3.500.000 20.051.250 23.551.250 2075 11350
Jumlah Kos Produksi 112.013.250 48050
Kos
Perhitungan Kos Jumlah Unit Total Kos
per Unit
Kos Ditransfer ke barang Jadi 1900 48050 91.295.000
BDP Akhir:
Bahan Baku 560 31500 17.640.000
Tenaga Kerja 210 5200 1.092.000
Overhead 175 11350 1.986.250
Kos BDP Akhir 20.718.250
Jumlah Kos Produksi 112.013.250

2
Ibid, hlm 5.27

Anda mungkin juga menyukai