OLEH
Page 1
BAHAN TAMBAH/FILLER METAL
Bahan tambah atau logam pengisi adalah suatu bahan yang dalam proses
pengelasan akan mencair dan perpadu dengan cairan logam yang dilas dan
mengisi rumah las lalu membeku secara bersama-sama.
Bahan tambah atau logam pengisi bias dalam bentuk batangan atau dalam
bentuk kawat. Di industry nama-nama bahan tambah disesuaikan dengan
proses las sebagai berikut :
Untuk proses las busur listrik metal manual dikenal dengan istilah
electrode
Untuk proses las busur listrik gas metal dikenal dengan nama wire rod/roll
(solid wire dan cored wire)
Untuk proses las busur listrik gas tungsten dikenal dengan istilah tig rod,
Untuk proses las oxyacetylene dan brazing dikenal dengan nama filler
rod.
Titanium A5.16
Magnesium A5.19
Page 2
Keterangan :
A5.7 Copper and copper alloy bare welding rods and electrodes
A5.9 Corrosion resisting chromium and CrNi steel bare and composite
metal core and stranded arc weldimng electrode and wleding rod
A5.10 Aluminium and aluminium alloy welding rods and bar electrodes
A5.14 Nickel and nickel alloy bare welding rods and electrodes
A5.15 Welding rods and covered electrodes for welding cast iron
A5.16 Titanium and titanium alloy bare welding rods and electrodes
A5.18 Carbon steel filler metal for gas shielded arc welding
A5.23 Bare low alloy steel electrodes and fluxes for SAW
A5.28 Low alloy steel filler metal for gas shielded arc welding
Page 3
A. Elektroda :
Elektroda dalam las busur listrik metal manual berfungsi sebagai logam
pengisi atau bahan tambah dan penghantar listrik.
Elektroda terdiri dari dua bagian yaitu :
Logam inti (core wire)
Logam inti memiliki diameter 1,5 – 6 (8) mm dan panjang 250 – 450
mm
Salutan (coating/flux)
Salutan elektroda terdiri dari 3 kelompok yaitu cellulosa, rutile dan basic
Salutan
Salutan
Spesifikasi Elektrode
AWS A5. 1. X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7
Page 4
Keterangan :
Digit 1 : Berupa alphabet, menunjukkan jenis bahan tambah (E =
Electroda)
Digit 2 : Berupa dua atau tiga angka, menunjukkan kekuatan tarik minimal
endapan las dalam satuan (….x 1.000) psi
Keterangan :
AWS A5. 1 : E 100 X X : Kuat Tarik endapan las minimal 100.000 psi
Page 5
Satu digit keempat : angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 8
Satu digit kelima : alphabet dan angka A1, B1, B2, B3, B5
C Mn Si P S Mo Cr
% % % % % % %
A1 0,12 0,6 0,4 0,03 0,04 0,4-0,65
Page 6
Untuk menulis spesifikasi elektroda diatas biasanya diawali dengan AWS
A5. 1
Contoh : AWS A5. 1 : E 7016
AWS : America Welding Society
A5. 1 : Carbon steel covered arc welding electrode
E : Electrode
70 : Kuat tarik minimal endapan las 70.000 Psi
1 : Untuk semua posisi pengelasan
6 : Basic low hydrogen + potasium salt, AC, DCEP
Cellulose electrode :
Bila tidak dipakai (stock atau sisa pemakaian) disimpan di tempat yang
kering dengan temperatur 25 – 40 oC
Selama pemakaian tidak harus dioven (rebacking) karena mempunyai
level moisture 3 – 7 % dan tidak mempunyai efek dalam proses las
Rutile/other electrode :
Elektroda ini harus disimpan ditempat kering dengan temperatur 25 -
40 oC
Bila packing elektroda belum terbuka, maka elektroda tersebut
langsung dapat dipakai untuk mengelas
Apabila packing sudah terbuka atau sisa pemakaian, maka elektroda
harus dioven atau dikeringkan selama 1 jam dengan temperatur 70 –
150 oC
Page 7
Basic electrode:
Page 8
Page 9
B. Kawat las /Wire rod/roll :
Fungsi wire roll sama dengan elektroda yaitu sebagai logam pengisi dan
penghantar listrik. Wire roll ada 2 jenis yaitu solid wire dan cored wire.
Keterangan :
Digit 1 : Berupa alphabet, menunjukkan jenis bahan tambah (ER =
Electrode/Rod)
Page 10
.Untuk menulis spesifikasi wire roll diatas biasanya diawali dengan AWS
A5. 18
Contoh : AWS A5. 18 : ER 70 -S6
AWS : America Welding Society
A5. 18 : Carbon steel filler metal for gas shielded arc welding
ER : Electrode/Rod
70 : Kuat tarik minimal endapan las 70.000 Psi
S : Solid/pejal (kawat roll)
6 : Chemical composision ( C 0,09 %, Si 0,50 %, Mn 1,08%,
P 0,013%, dan S 0,012%)
AWS A5. 20 X1 X2 X3 X4 X5
Keterangan :
Digit 1 : Berupa alphabet, menunjukkan jenis bahan tambah (E =
Electrode)
Page 11
Contoh : AWS A5. 20 : E 71- T1
AWS : America Welding Society
A5. 20 : Carbon steel electrodes for flux cored arc welding
E : Electrode
7 : Kuat tarik minimal endapan las 70.000 Psi
1 : Untuk semua posisi pengelasan
T : Tubular (berlubang)
1 : Chemical composision ( C 0,035 %, Si 0,58%, Mn 1,42%,
P 0,013%,dan S 0,010%)
Page 12
C. Tig rod :
Fungsi tig rod hanya sebagai logam pengisi, karena ada elektroda
tungsten yang sebagai penghantar listrik dan penghasil busur las.
Page 13
AWS A5. 18. X1 X2 X3 X4 X5
Keterangan :
Digit 1 : Berupa alphabet, menunjukkan jenis bahan tambah (ER =
Electrode/Rod)
Untuk tig rod atau kawat las GTAW tidak ada penanganan khusus, yang
penting tid rod tersebut dalam kondisi bersih dan bebas dari karat.
Diameter tig rod untuk las GTAW tersedia dalam ukuran standar yaitu:
1.0, 1.2, 1.6, 2.0, 2.4, 3.2, 4.0 dan 5.0 mm.
Page 14
Gas Pelindung
Proses las busur listrik yang mengggunakan gas pelindung antara lain
gas metal arc welding (GMAW) dan gas tungsten arc welding (GTAW).
Gas-gas yang digunakan ini berfungsi untuk melindungi cairan las dari
kontaminasi udara.
Untuk las gas metal menggunakan gas aktif, gas mulia atau campuran
antara gas aktif dan gas mulia.
1. Gas karbon dioksida (CO2) lebih berat 50% dibanding udara, maka
kemampuan melindungi busur lebih baik. Gas karbon dioksida
mempunyai tahanan listrik agak tinggi sehingga mempunyai panjang
busur yang agak kritis.
Karbon dioksida menurunkan karbon monoksida dan oksigen di dalam
busur las. Pengelasan dengan gas kaebon dioksida menggunakan
arus lebih ringgi 25% dibanding pada argon atau helium. Penggunaan
gas karbon dioksida menyebabkan lebih banyak adukan pada
genangan las, pengadukan ini lebih memudahkan gas keluar dari
permukaan sehingga menurunkan porositas.
Gas karbon dioksida sangat baik untuk mengelas baja karbon dan baja
paduan rendah.
Page 15
2. Gas mulia (Ar / He) murni merupakan gas yang sangat baik untuk
melindungi busur, kawat las dan logam las dari kontaminasi udara.
Pada umumnya gas argon atau helium diguakan untuk mengelas
logam non ferrous
Gas argon digunakan untuk mengelas logam tipis dan logam dengan
konduktifitas rendah, sedangkan gas helium untuk mengelas logam
tebal dan logam dengan konduktifitas panas tinggi.
Untuk las gas tungsten menggunakan gas mulia yaitu gas argon dan gas
helium, maka proses las ini juga sering dikenal dengan istilah pengelasan
gas mulia.
1. Gas argon (Ar) memiliki bobot atom 40 dan oleh karena itu gas relatif
berat. Biasanya disimpan dalam tabung silinder baja berat yang sama
konstruksinya dengan silinder oksigen. Ukuran silinder untuk gas argon
330 ft3 (9,34 m3). Kemurnian gas argon yang digunakan untuk
pengelasan adalah 99,99 % dan mampu dikirim dalam bentuk cair
pada suhu -300oF (-184oC)
Page 16
2. Gas helium (He) adalah gas mulia paling ringan karena hanya
memeliki bobot atom 4. Kemurnian gas helium yang digunakan untuk
pengelasan 99,99 %. Silinder yang digunakan sama dengan tabung
silinder yang digunakan untuk oksigen yaitu 330 ft 3 (9,34 m3). Karena
gas helium sangat ringan maka penggunaannya 2 sampai 3 kali dari
gas argon.
Di indonesia gas yang sering atau umum digunakan adalah gas argon,
alasan menggunakan gas argon di banding gas helium sebagai berikut :
1. Gas argon memberi aksi busur lebih halus dan lebih tenang
2. Gas argon memerlukan tegangan busur lebih rendah
3. Gas argon lebih mudah dalam memulai nyala busur
4. Gas argon lebih murah dan lebih mudah proses penyediaannya
5. Gas argon memberi aksi pembersihan logam yang lebih besar pada
pengelasan aluminium dan magnesium dengan arus bolak-balik
6. Gas argon sebagai pelindung yang baik dengan kecepatan arus lebih
rendah
7. Gas argon memeberi kestabilan yang baik pada tegangan busur lebih
rendah dan sangat menguntungkan untuk mengelas logam tipis
Page 17