Anda di halaman 1dari 4

Las Karbit

kakas perbengkelan yang sering ditemui. Pengoperasiannya yang cukup mudah membuatnya sering digunakan untuk menghubungkan dua logam atau welding. Lalu apa saja yang perlu diperhatikan dan diperlukan dalam penangan alat perkakas ini. Berikut ulasannya. Las Karbit Secara Umum Las karbit adalah pembahasaan yang umum berada di masyarakat untuk menyebut pengelasan Asetilin. Secara umum, perkakas las asetilen adalah alat penyambung logam melalui proses pelelehan logam dengan menggunakan energi panas hasil pembakaran campuran gas asetilin dan gas oksigen. Kegunaan Las Asetilen Perangkat perbengkelan las karbit digunakan untuk memotong dan menyambung benda kerja yang terbuat dari logam (plat besi, pipa dan poros) Gambar Las Karbit

Bagian-Bagian dan Fungsinya

Tabung gas oksigen, berisi gas oksigen yang berfungsi dalam proses pembakaran. Tabung gas asetilen, berisi gas asetilen yang berfungsi sebagai bahan bakar dalam proses pembakaran. Regulator, berfungsi untuk mengatur aliran dari masing-masing gas. Selang penyalur, berfungsi untuk menghubungkan atau mengalirkan gas dari tabung gas oksigen dan asetilen menuju brander. Brander, berfungsi untuk mengatur campuran gas oksigen dan asetilen serta pembakarannya.

Las karbit

Tabung gas terkompresi yang mengandung oksigen dan oksi-asetilen. Las Gas/Karbit adalah proses penyambungan logam dengan logam (pengelasan) yang menggunakan gas karbit (gas aseteline=C2H2) sebagai bahan bakar, prosesnya adalah membakar bahan bakar gas dengan O2 sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu yang dapat mencairkan logam induk dan logam pengisi. Sebagai bahan bakar dapat digunakan gas-gas asetilen, propana atau hidrogen. Ketiga bahan bakar ini yang paling banyak digunakan adalah gas asetilen, sehingga las gas pada umumnya diartikan sebagai las oksiasetelin. Karena tidak menggunakan tenaga listrik, las oksi-asetelin banyak dipakai di lapangan walaupun pemakaiannya tidak sebanyak las busur elektroda terbungkus. Nyala Api Netral

Kegunaan dari nyala api netral ini untuk heat treatment logam agar mengalami surface hardening.

Nyala api kerucut dalam berwarna putih menyala. Nyala api kerucut antara tidak ada. Nyala api kerucut luar berwarna kuning. Nyala Api Oksigen Lebih

Sering digunakan untuk pengelasan logam perunggu dan kuningan. Setelah dicapai nyala api netral kemudian kita kurangi aliran gas asetilen maka kita akan dapatkan nyala api oksigen lebih. Nyala apinya pendek dan berwarna ungu, nyala kerucut luarnya juga pendek. Nyala Api Asetilen Lebih

Setelah dicapai nyala api netral kemudian kita mengurangi aliran gas oksigen. Nyala api menampakkan kerucut api dalam dan antara. Nyala api luar berwarna biru.

Solder

Merupakan campuran timah-putih dan timah hitam yang mempunyai kemampuan lebur pada suhu yang relatif rendah. Semua solder, pada saat berubah dari padat ke cair akan berubah menjadi keadaan plastis sementara pada suhu sekitar 360F. Salah satu jenis yang dikenal sebagai solder 60/40, adalah terdiri dari 60% timah-putih dan 40% timah-hitam dan mencair pada sekitar 370F. Yang kurang disukai adalah solder 50/50 yang memerlukan suhu sekitar 420F sebelum ia berubah dari keadaan plastis menjadi cair dan mengalir dengan bebas. Untuk pekerjaan elektronika solder dibuat berupa kawat tipis berongga. Rongganya diisi dengan rosin atau sejenis fluk bukan-asam. Peranan fluks tersebut adalah supaya mencair sebelum soldernya mencair dan mengalir ke seluruh sambungan yang akan disolder. Fluks yang panas bereaksi dengan logam, membersihkannya, sehingga solder yang panas akan melekat erat pada logam. Ketika dingin, rosin kehilangan kemampuannya untuk bereaksi dengan logam dan malah mengisap air dari udara sehingga harus dibersihkan. Meskipun solder berinti-asam dan fluks berguna untuk menyolder lembaran logam, namun sebaiknya bahan tersebut jangan sampai digunakan dalam pekerjaan listrik. Sambungan solder asam dapat menimbulkan sel pembangkit tengangan yang tidak diinginkan di antara solder, asam, dan logam yang dapat menyebabkan adanya derau pada peralatan elektronika, penyearah, resistor yang lebih besar, dan melemahkan sambungan hasil penyolderan.

Anda mungkin juga menyukai