Anda di halaman 1dari 22

PENDAHULUAN

Dengan semakin berkembangnya teknologi industrI saat ini, tidak


bisa

mengesampingkan

pentingnya

penggunaan

logam

sebagai

komponen utama produksi suatu barang, mulai dari kebutuhan yang


paling sederhana seperti alat-alat rumah tangga hingga konstruksi
bangunan dan konstruksi permesinan. Hal ini menyebabkan pemakaian
bahan-bahan logam seperti besi cor, baja, aluminium dan lainnya menjadi
semakin meningkat. Berbagai macam konstruksi mesin, bangunan dan
lainnya

dapat

tercipta

dengan

adanya

logam.

Logam

tersebut

menimbulkan kebutuhan akan teknologi perakitan atau penyambungan.


Salah satu teknologi penyambungan tersebut adalah dengan pengelasan.
Teknik penyambungan logam sebenarnya terbagi dalam dua kelompok
besar, yaitu :
1. Penyambungan

sementara

(temporary

joint),

yaitu

teknik

penyambunganlogam yang dapat dilepas kembali.


2. Penyambungan tetap (permanen joint), yaitu teknik penyambungan
logam dengan cara mengubah struktur logam yang

akan

disambung dengan penambahan logam pengisi.


Kebanyakan masyarakat awam yang tidak memiliki pengetahuan
yang mendalam mengenai dunia pengelasan berpikir bahwa hanya ada
satu kawat las saja. Tidak banyak yang mengetahui bahwa sebenarnya
ada berbagai jenis kawat las yang dipergunakan untuk melakukan
pengelasan untuk jenis material yang berbeda. Perbedaan yang ada
diantara berbagai jenis kawat las listrik atau yang sering juga disebut
elektroda ini terletak pada berbagai hal termasuk juga besaran arus listrik
yang akan dipergunakan dalam proses pengelasan. Material yang
berbeda membutuhkan besaran arus listrik yang berbeda pula untuk
memberikan hasil las yang paling pas, sesuai dengan kebutuhan yang
ada.

-1-

ELEKTRODA
Jika

hanya

untuk

latihan

saja,

dapat

digunakan

elektroda

sembarang, namun untuk pengelasan pelat ujI, harus digunakan


elektroda yang baik dan kering, untuk itu diperlukan oven dan termos
penghangat elektroda.
Dibawah ini adalah kemasan dan elektroda yang diapkir:

-2-

AWS SISTEM IDENTIFIKASI


Filler metal adalah bahan penambah yang digunakan dalam
pengelasan. Metal tersebut digunakan manakala kampuh cukup
lebar dan diperlukan efisiensi sambungan yang sama kuatnya
dengan bahan dasar (= 1).
Terdapat beberapa jenis pengelasan yang tidak memerlukan bahan
penambah, misalnya seperti ERW, EBW, explosion welding dan
pengelasan pada pelat tipis menggunakan GTAW dan Oxy
Acetylene Welding /OAW.
Filler metal (elektroda) terdiri dari, batang las (rod) dan kawat las
(welding

wire).

Penggunaannya

sangat

beragam

sehingga

diperlukan sistim identifikasi, untuk dapat mengelompokkan dan


memilah milah jenis filler metal yang tepat untuk jenis bahan induk
yang bersangkutan. Bahan penambah yang tidak cocok dengan
bahan

induk

(incompatible)

tidak

dapat

dipaksakan

pemakaiannya, sebab hasilnya akan gagal (retak).


-3-

dalam

Kalau terpaksa harus disambungkan maka harus digunakan bahan


antara (intermediate) yang sesuai untuk keduanya. Untuk hal
tersebut dipelajari pada pengelas metal berbeda (dissimilar
welding).
AWS mengidentifikasi filler metal dalam bentuk huruf huruf dan
angka yang menunjukkan kekuatan mekanis metal filler, posisi
pengelasan yang paling tepat untuk jenis filler tertentu,
jenis arus, dan bahan pelindung (coating).
Adapun uraiannya sebagai berikut :
X X X X X X
Sebagai contoh misalnya : E 6010, E 7010 X.
Untuk bahan non ferrous digit digit setelah E atau ER menunjukkan
komposisi kimiawi metal penambah tersebut misalnya E 310 Mo15, ER Ni 1, ER. Ti 0.2 Pd. dst.
Setiap pemanufaktur bahan ini dengan jelas akan mencantumkan
spesifikasi produknya pada label kemasan. Oleh karena itu jangan
sampai label tersebut terobek atau tertutupi oleh bahan cat
sehingga tidak atau sulit dibaca. Kesalahan penggunaan spesifikasi
dapat berakibat fatal.

-4-

Dibawah ini adalah rincian identifikasi tersebut :

MISALNYA :
Simbul diatas adalah untuk bahan ferrous dan paduannya.
Untuk bahan non ferrous AWS mendesain sistim identifikasi yang
berbeda seperti dibawah ini:

-5-

MISALNYA :
Sebagai contoh, dibawah ini dikemukakan beberapa jenis elektroda
yang terbuat dari metal paduan non ferrous :
Elektroda titanium dan paduannya : ER Ti 1, ER Ti 4.
Elektroda zirconium dan paduannya : ER Zr 1.
Elektroda aluminium dan paduannya : ER 1100, ER 5554.
Elektroda tembaga dan paduannya : ER Cu Sn A, ER Cu Zn
C.
Dibawah ini adalah rincian arti identifikasi tersebut diatas.

-6-

-7-

KODE KAWAT LAS SMAW


Mild Steel Electrodes
Spesifikasi kawat las terbungkus untuk Mild Steel diatur dalam

AWS A5.1
Dua dijit pertama menunjukkan Kekuatan tariknya dalam kilo-

pound-square-inch (ksi)
E6010 = Kekuatan tariknya 60 ksi, (60000 psi),
-8-

E7018 = Kekuatan tariknya 70 ksi, (70000 psi),


Dijit ketiga adalah Posisi pengelasan o Exx1x untuk semua

posisi
Exx2x untuk posisi flat dan horizontal
Exx3x hanya untuk posisi flat

PENANDAAN KAWAT LAS TERBUNGKUS


Table 4.1 AWS A5.1-69 and A5.5-69 Designations for Manual
Electrodes
a. The prefix E designates are-welding electrode
b. The first two digits of four-digit numbers and the firs three digits of
five digit numbers indicate minimum tensile strength
E60XX .. 60.000 psi Minimum Tensile Strength
E70XX .. 70.000 psi Minimum Tensile Strength
E110XX .. 110.000 psi Minimum Tensile Strength
c. The next-to last digit indicates position:
EXX1X All positions
EXX2X Flat position and horizontal
d. The suffix (Example : EXXXX-A1) Indicates the approximate alloy in
the weld deposit
- A1 . 0.5% Mo
- B1 . 0.5% Cr, 0.5% Mo
- B2 . 1.28% Cr, 0.5% Mo
- B3 . 2.25% Cr, 1% Mo
- B4 . 2% Cr, 0.5% Mo

-9-

- B5 . 0.5% Cr, 1% Mo
- C1 . 2.5% Ni
- C1 . 3.25% Ni
- C1 . 1% Ni, 0.35% Mo, 0.15% Cr
- D1 and D2 0.25 0.45% Mo. 1.75%Mn
Fungsi Coating (Flux) Pada SMAW
1. Sebagai Slag Pelindung (Protective Slag)

Si & Mn (Slag Forming)

TiO2 dan CaF2 / CaCO3

2. Sebagai Gas Pelindung (Shielding Gas)

Celulosa, 15 30 %
(C6H10O5)n + n/2 O2 6n CO + 5n H2
2CO + O2 2CO2
2H2 + O2 2H2O

3. Sebagai penstabil busur Na dan K


4. Sebagai sumber unsur paduan

Komposisi Utama Dalam Fluks Chemical Reaction in the Welding Zone


TABLE : Four Representative Types of Elctrode Coverings
American
Specification

British
Specification

Elektrode
Type
- 10 -

Main Ingredients

E6010

Class 1

Cellulosic

25-40% cellulose, 10-20


TiO2 10-20 Si
30-55%, TiO2, 2-20%
cellulose, etc.

E6012

Class 2

Rutile (TiO2)

E6020

Class 4

Acid

5-20% SiO2, 5-15%


Na2SiO3, 15-45% FeO, etc

E7015

Class 6

Basic (Lowhydrogen)

15-30% CaCO2, 15-30%


CaF2, 15-30% TiO2, etc

Komposisi Utama Dalam Fluks

Designation

Current

Covering Type

EXX10
EXX11
EXX12

DC + only
AC or DC +
AC or DC -

Organic
Organic
Rutile

EXX13
EXX14
EXX15

AC or DC
AC or DC
DC + only

Rutile
Rutile, iron-powder (approx, 30%)
Low-hydrogen, iron-powder

EXX16

AC or DC +

EXX18
EXX20

AC or DC +
AC or DC

Low-hydrogen
Low-hydrogen, iron-powder
(approx, 25%)
High iron-oxide

EXX24

AC or DC

EXX27

AC or DC

EXX28

AC or DC +

Rutile, iron-powder (approx, 50%)


Mineral, ironpowder
(approx, 50%)
Low-hydrogen, iron-powder
(approx, 50%)

Mild Steel Electrodes

Coating

Exx10 Cellulose Sodium

DCRP

Iron

Low

All

Pwdr

Position

AC DCSP

- 11 -

Exx11 Cellulose Potasium

Exx12 Titania Sodium

Exx13 Titania Potasium

Exx14 Fe powder Titanium

Exx15 Low H Sodium

Exx16 Low H & Potasium

Exx18 Fe powder Fe oxide

Exx20 Fe oxide Sodium

Exx24 Fe powder Titanium

Exx27

Exx28 Fe powder Fe oxide

Exx48 Low H Fe Powder K

* DCRP can be used if these electrodes are used in the flat


position

Mild & Low Alloy Steel Electrodes


H suffix indicates dissolved hydtrogen

- 12 -

Elektroda SMAW Standard Kawat las

Jenis

AWS Spesifikasi

Contoh

Baja Karbon

A5.1

E60XX & E70XX

Baja Paduan Rendah

A5.5

E7010-A1, E8016-C2

Baja Tahan Karat

A5.4

E310-15, E310-16

Besi Tuang (Cast iron) A5.15

Nikel, Ni-Fe, Ni-Cu

Al dan paduannya

A5.3

1100 (Al murni), 4043

Cu dan paduannya

A5.6

ECuAl-A2

Ni dan paduannya

A5.11

ENiCrFe-1

Surfacing

A5.13 dan A5.21

EWC

Low Alloy Steel Electrodes


Spesifikasi kawat las terbungkus untuk low Alloy Steel diatur pada
AWS A5.5
- 13 -

Empat dijit pertama sama pembacaannya dengan kode untuk mild


steel
Diikuti dengan garis (dash) dan huruf serta angka sebagai unsur
paduan
A ditambahkan unsur carbon molybdenum
B ditambahkan unsur chromium molybdenum
C ditambahkan unsur nickel steel
D ditambahkan unsur manganese molybdenum
G ditambahkan unsur lainnya
Mild & Low Alloy Steel Electrodes

R pada akhir kode mengindikasikan ketahanan terhadap serapan


uap (moisture pickup) (80% humidity, 800F, 9 jam)

E7018-H8R artinya kekuatannya 70 ksi, mengandung iron powder


iron oxide, mengandung sedikit hydrogen (low hydrogen),
ketahanan terhadap uap air dan untuk dipakai pada pengelasan
mild steel

E8018-B2H4R artinya kekuatannya 80 ksi, mengandung iron


powder iron oxide, dipakai dengan chrome moly serta low
hydrogen, ketahanan thd uap air serta digunakan untuk mengelas
paduan baja chrome moly

Re-Drying CondLow Hydrogen Stick Elektrodes

- 14 -

Storing and Re-drying Stick Electrodes

Stainless Steel Electrodes

- 15 -

a. Spesifikasi kawat las terbungkus untuk Stainless Steel diatur dalam


AWS A5.4
b. Tiga (3) dijit pertama adalah nomor tipe AISI dari stanless steel
c. Kemudian diikuti dengan garis dan 2 angka
- Angka 15 = lapisannya mengandung CaO, TiO2 & arusnya
DCRP.
- Angka 16 = lapisannya mengandung TiO dan K 2O & arusnya
DCRP atau AC
- Angka 17 = lapisannya mengandung CaO, TiO2 K2O SiO2 &
arusnya DCRP atau AC. Bead lasnya halus dan pelepasan
slagnya sangat mudah.
d. Contoh : Elektroda E 308L16

Stainless Steel Electrodes

Untuk menahan hot cracking logam lasan austenitic stainless


steel weld metal membutuhkan ferrite number (FN) sebesar 3
hingga

8 %.

Ferrite number dapat di prediksi dari komposisi kimiawi logam


induknya, komposisi dan kawat elektrodanya serta persen
dilusinya.

Hasil perhitungan kimiawinya dipakai untuk menghitung chrome


equivalent dan nickel equivalent

- 16 -

DCRP

= Direct Current Reverse Polarity (Arus Searah Polaritas


Terbalik)

DCSP

= Direct Current Straight Polarity (Arus Searah Polaritas Lurus)

DCR/SP = Direct Current Reverse & Straight Polarity (Arus Searah


Polaritas Terbalik & Lurus)
FL

= Fillet

- 17 -

Dibawah ini adalah daftar elektroda baja carbon yang dapat digunakan
untuk berlatih maupun pengujian kualifikasi :

CATATAN :
AB = ARUS BOLAK BALIK (AC), ASPT = ARUS SEARAH POLARITAS TERBALIK,
ASPT-L = ARUS SEARAH POLARITAS TERBALIK ATAU LURUS,
F = FLAT (DATAR), H = HORISONTAL (DATAR TEGAK), V = VERTIKAL,
OH = OVERHEAD (ATAS KEPALA), FL = FILLET.

- 18 -

Komposisi final suatu bahan pengisi (filler) las ditentukan oleh tiga
faktor yakni :
- Komposisi bahan filler
- Tingkat pencairan (dilution) bahan induk - Reaksi kimia
Komposisi metal filler termasuk elemen yang berasal dari flux
dan ingridient lainnya yang berada dalam coating elektroda atau
didalam flux ditengah tengah kawat las. Untuk menentukan komposisi
kimiawi apabila flux masih ada. Namun jika telah terdeposisi
komposisinya lebih mudah dideteksi, sebagai contoh misalnya CSA
W48.5-M1982 menentukan elektroda berintikan flux (flux cored
electrode) berdasarkan komposisi kimiawi bahan las yang telah
terdeposisi. Untuk batang atau kawat pejal untuk las jenis gas shielded
serta SAW, komposisi kimiawi diambil langsung dari bahan filler. Perlu
diketahui bahwa komposisi filler belum tentu sama dengan komposisi
bahan yang telah terdeposisi.

% ELEMEN DALAM ELEKTRODA


- 19 -

Pengaruh pencairan dapat diprakirakan cukup akurat untuk beberapa


elemen dengan cara mengambil sebagian elemen dari bahan induk
secara proporsional dan menambahkannya pada elemen yang didapat
dari bahan filler kemudian mengasumsikan bercampur secara
sempurna. Kondisi ini berlaku hanya untuk elemen yang tidak berreaksi
seperti misalnya nikel dan mangan. Gambar diatas membantu kita
untuk menentukan komposisi final bahan las setelah proses dilusi.
Namun angka yang tepat sulit didapat, yang mungkin hanyalah jumlah
persentase berupa cakupan (range).

Reaksi kimia yang terjadi didalam bahan las, lapisan terak atau gas
disekitar las dapat menghasilkan perubahan komposisi bahan las
yang cukup mencolok, terutama reaksi antara gas lindung dengan
bahan las.
Kegunaan gas lindung adalah untuk mengusir oxygen dan nitrogen
dari kolam las, namun hal ini tidak selalu berhasil dengan sempurna.
Beberapa gradasi gas lindung secara sengaja diberi kandungan
oxygen atau gas aktif yang akan bereaksi dengan bahan las.
- 20 -

Apabila besi berhubungan langsung dengan gas oxygen murni,


oxygen tersebut terus larut hingga pada batas pencairan dan
membentuk FeO sebagai terak dipermukaan cairan metal. Pada
1550C tingkat pencairan 0.2% (O) namun pada suhu yang lebih
tinggi tingkat pencairan tersebut meningkat menjadi lebih dari 2%
(lihat diagram diatas).
Jika kolam las dilingkupi dengan gas CO2, gas tersebut bereaksi dan
menghasilkan carbon dan oxygen yang keduanya larut dalam cairan
metal :

Dibelakang

kolam

las

dimana

terjadi

proses

pembekuan,

menurunnya suhu menyebabkan oxygen dan carbon bereaksi dan


menghasilkan gas CO :

CO berupaya untuk keluar namun terperangkap dan membentuk


porositas (gelembung gelembung gas).
Porositas dapat dicegah dengan menurunkan kandungan oxygen
didalam kolam las sebelum terjadi pembekuan. Hal ini dilaksanakan
dengan menambah zat deoxidant seperti silika kekawat las.
Silika bereaksi dengan oxygen membentuk terak silika yang
mengapung dipermukaan kolam las.

- 21 -

Pengaruh dari penambahan silika kedalam kolam las adalah :

Menurunkan kandungan oxygen

Menaikkan level carbon untuk menghasilkan carbon monoksida.

Menaikkan level carbon yang seimbang dengan gas CO2.

Penggunaan zat deoxidant akan lebih banyak dalam pengelasan


baja yang berkarat dibanding dengan baja yang baru.
Efektifitas silika akan bertambah dengan diberi tambahan mangan
Proses

dioxidasi

berlanjut

dengan

ditambahkannya

zirconium atau aluminium (tripple deoxidized wire).

- 22 -

titanium,

Anda mungkin juga menyukai