DAFTAR ISI
B. Keterampilan Yang Diperlukan Dalam Memilih teknik gambar yang benar ............................. 82
C. Sikap kerja Yang Diperlukan Dalam Memilih teknik gambar yang benar ................................ 82
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu menggunakan
perkakas gambar, membuat gambar sendiri, dan memahami atau membaca
gambar yang dibuat oleh orang lain.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi adalah
menjelaskan fungsi gambar teknik, membedakan dan membuat kertas dengan
berbagai ukuran, menunjukkan penggunaan berbagai garis gambar,
mempergunakan etiket standar dalam gambar kerja, dan menggambar berbagai
konstruksi geometris.
BAB II
Gambar kerja akan menjadi pedoman seseorang yang akan membuat benda
atau produk tersebut, baik dari sisi ukuran, bahan, warna, tekstur,
penyelesaian akhir (finishing), dan lain-lain. Gambar kerja dapat digunakan
sebagai alat komunikasi seorang pembuat gambar (drafter) dengan pembuat
benda.
1. Kertas Gambar
Beberapa kertas yang dapat dipakai untuk menggambar teknik adalah:
- Kertas padalarang
- Kertas manila
- Kertas strimin
- Kertas roti
- Kertas kalkir
2. Pensil
Pensil adalah alat gambar yang paling banyak dipakai untuk latihan
mengambar atau menggambar gambar teknik dasar. Pensil gambar terdiri
dari batang pensil dan isi pensil. Pensil ada beberapa macam baik pensil
batang maupun pensil mekanik. Bentuk pensil dapat dilihat pada gambar 2.
3. Rapido
Alat sejenis pulpen atau bolpoint yang mempunyai pena bulat berbentuk pipa,
rapidograf memiliki nomor seri yang berwarna sehingga mudah dikenali,
nomor seri menunjukkan besarnya lubang pipa rapido atau tebalnya garis
yang dihasilkan. Nomor seri mulai 0.10.9, nomor seri 0.1 menghasilkan garis
setebal 1 mm, sedang nomor seri 0.5 menghasilkan setebal 0.5 mm.
Rapidograf dapat diisi ulang dengan tinta khusus dan tersedia dalam berbagai
warna.
4. Mistar (penggaris)
Penggarias digunakan untuk menggambar garis supaya lurus. Banyak
penggaris yang mempunyai fungsi berbeda-beda, penggaris lurus untuk
membuat garis lurus. Penggaris segitiga untuk menggambar sudut yang
sederhana karena sepasang penggaris segitiga memiliki sudut 30o, 45o dan
60o Sedangkan untuk mengukur sudut dapat menggunakan busur derajat.
Bentuk penggaris dapat dilihat pada gambar di bawah :
5. Jangka
Jangka digunakan untuk membuat garis lingkaran, menggambar sudut,
mengukur panjang garus, membagi lingkaran dan membagi garis dengan cara
menancapkan salah satu ujung batang pada pusat lingkaran dan ujung yang
lainnya berfungsi sebagai pensil menggambar lingkaran.
Gambar 5. jangka
7. Mal lengkung
Mal lengkung digunakan untuk membuat garis lengkung yang rumit dan tidak
dapat dijangkau dengan jangka. Untuk itu diperlukan mal lengkung, contoh
mal lengkung dapat dilihat dibawah ini:
8. Meja gambar
Pada umumnya meja gambar dibuat dari bahan kayu yang memiliki daun
meja yang rata dan halus, meja ini dapat diatur kemiringannya sesuai
penggunannya
• Jika benda yang digambar terlalu besar maka ukuran gambar harus
diperkecil,
• jika bendanya yang digambar terlalu kecil maka ukuran gambar harus
diperbesar, dan
• jika benda yang digambar memungkinkan untuk digambar sama besarnya
maka tidak diperlukan skala (digambar dengan skala 1 : 1).
e. Irisan
Bagian dari obyek tidak tampak oleh mata karena tertutup oleh bagian obyek,
maka batas-batas atau garis-garisnya dinyatakan dengan garis putus-putus.
Metode irisan atau penampang dimaksudkan untuk mempermudah dalam
membaca gambar kerja.
Dalam membuat gambar irisan atau penampanhg dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu:
• Irisan atau penampang penuh, irisan ini diperoleh apabila suatu benda
dipotong atau diiris melintang penuh atau seluruhnya.
• Irisan atau penampang setengah, irisan ini diperoleh apabila suatu benda
dipotong atau diiris stengah dari irisan penuh.
g. Konstruksi geometris
Dalam menggambar suatu mesin atau komponennya, tukang gambar sering
menggunakan konstruksi geometris untuk membantu dalam
menyelesaikannya. Konstruksi geometris yang sering digunakan antara lain:
garis, sudut, lingkaran, busur, ellips, segi banyak, dan lain-lain. Penggunaan
konstruksi geometris dalam gambar teknik mesin dengan maksud agar hasil
gambar yang didapat lebih baik. Pembuatan ellips yang dibuat dengan
bantuan lingkaran hasilnya akan lebih akurat dan pantas dari pada yang
dibuat dengan perkiraan saja. Untuk itulah seorang juru gambar harus
menguasai cara pembuatan konstruksi geometris ini.
Gambar 20. Di bawah ini, memperlihatkan cara membuat garis tegak (siku)
pada sebuah garis lurus. Caranya pada sebuah garis lurus AB dari titik Q buat
busur ST, kemudian dari titik S lingkaran jari-jari sembarangan ke atas.
Dengan cara yang sama lingkaran jari-jari tersebut dari titik T sehingga
memotong di titik P. Hubungkan titik P dan Q. Garis PQ tegak lurus AB.
b. Membagi sudut
Gambar 21 di bawah ini, memperlihatkan cara membagi sebuah sudut
menjadi sama besar. Caranya ialah dari titik A lingkaran jari-jari
sembarang sehingga memotong kedua kaki sudut di titik P dan Q,
kemudian dari P lingkaran jari-jari tadi di tengah-tengah sudut. Dengan
cara yang sama dari titik Q lingkaran jari-jari sehingga berpotongan di titik
D. Hubungkan titik A ke D. Sudut ABD sama besar dengan sudut ADC.
Ukuran dan garis ukuran mutlak dicantumkan dalam gambar kerja sebagai
pedoman untuk mewujudkan benda, maka penempatan dan ketepatan ukuran
dan garis ukuran harus jelas agar mudah dibaca dan diterjemahkan dalam
pembuatan benda. Penulisan angka untuk menyatakan ukuran panjang, tinggi,
atau lebar juga harus memenuhi aturan-aturan yang dtelah disepakati dalam
gambar kerja.
Contoh penulisan angka, garis ukuran, dan garis pemisah ditunjukkan dalam
gambar berikut :
Garis ukuran pada kedua ujungnya dinyatakan dengan anak panah yang
sesuai yang menunjukkan tepat pada garis pemisah. Cara membuat garis
ukuran dan anak panah tersebut adalah sebagai berikut:
Dalam gambar, kadang-kadang ada garis gambar yang pendek, maka arah
anak panah garis ukuran sebaiknya ke arah dalam, dan apabila garis ukuran
pendek sehingga angka ukuran tidak dapat dituliskan, maka angka tersebut
dituliskan di luar dengan ditunjukkan oleh anak panah.
Pada benda atau bagian benda yang miring sedikit/ Tirus, Garis – garis bantu
Horisontal maupun Vertikal menjadi tidak jelas. Dalam hal demikian garis –
garis bantu digambar miring dan sejajar.
Adanya ukuran pada gambar yang dibuat sesuai dengan aturan akanmemperjelas
bagi pembaca gambar tentang benda yang sebenarnya, tetapi adakalanya ukuran
yang berlebihan justru akan membingungkan. Untuk itupenunjukkan ukuran
sebaiknya tidak berulang-ulang (hanya sekali).
3. Chamfers
Chamfer merupakan salah satu demensi dari benda kerja yang digambarkan
memanjang sepanjang garis gambar bersama dengan sudut sebesar 450.
Bentuk Chemper pada gambar kerja diperlihatkan pada gambar berikut.
Untuk benda yang berukuran sangat besar, maka pada bagian tersebut diberi
garis pemotongan (breakelines) gambar 51 pada ukuran ini ditulis tanpa
mempertimbangakan skala atau garis bawah.
5. Tabulasi ukuran
Pembuatan tanda ukuran pada tabel dilakukan apabila jumlah item dari benda
kerja memiliki bentuk yang sama maka ukuran dapat dibuat dengan bentuk
tabel seperti contoh berikut. Ukuran yang terdapat pada tabel ini juga dapat
digunakan dengan menentukan koordinat dimensi untuk posisi lubang dari
ujung serta diameter yang diinginkan.
6. Penandaan
Tanda sama dengan
Tanda sama dengan (=) kadang-kadang digunakan sebagai pengganti
angka ukuran dimana sebuah ukuran dimensi benda kerja dibagi dalam
sejumlah bagian yang sama.
Garis sumbu
Menggambarkan ukuran dari dimensi yang tidak ditentukan dapat
dilakukan melalui garis sumbu walaupun garis sumbu mungkin melenceng
dari posisinya namun dapat diasumsikan pembagiannya sama terhadap
bagian yang lain.
Titik (Dot)
Titik kadang kadang diperlukan untuk memperjelas pada posisi mana
referensi suatu ukuran tersebut ditentukan, sebagaimana dicontohkan pada
gambar 57 dan 58 (gambar 58 diukur keliling lingkaran atau bentuk curve).
Titik juga digunakan sebagai posisi awal pengukuran gambar 58.
Gambar 57. Titik khayal hubungan antar bagian ditegaskan dengan titik
bagian ujung
Gambar 58. Pemakaian tanda titik (Dot) referensi ukuran permukaan curve
Gambar 59. Pemakaian tanda titik (Dot) referensi ukuran permukaan curve
Dari gambar dapat dilihat lambang dasar permukaan (a), lambang pengerjaan
mesin (b), dan lambang permukaan yang bahannya tidak boleh dibuang (c).
sedangkan a adalah angka kekasaran dalam mikrometer. Lambang arah
pengerjaan dapat dituliskan pada samping kanan dari lambang pengerjaan
sperti dalam Tabel 8 berikut ini:
9. Toleransi (Tolerances)
Toleransi (toleranes) merupakan penyimpangan yang diijinkan, merupakan
wewenang dari perencana dan telah melekat dengan proses manufaktur atau
pembentukannya. Produk benda kerja yang tidak memenuhi syarat toleransi
maka akan menjadi rongsokan yang tidak berguna dan menimbulkan kerugian
bahan (material), buruh serta pelayanan. Dalam keadaan khusus jarak
toleransi lengkap akan dicapai selama proses produksi, yakni dengan
melakukan percobaan untuk membuat produk dengan toleransi yang lebih
kecil dari kelebihan ukuran (Allowance), untuk mengetahui ketercapaian
ukuran atau permukaan akhir serta toleransi geometrical, namun demikian
kelebihan ukuran yang terlalu besar juga akan merugikan, disamping waktu
terbuang juga meningkatnya biaya produksi.
Ada dua cara dalam menentukan besarnya ukuran toleransi yang dikehendaki
yaitu dengan sistem basis lubang dan sistem basis poros. Pada sistem basis
lubang, semua lubang diseragamkan pembuatannya dengan toleransi “H”
sebagai dasar, sedangkan ukuran poros berubah-ubah menurut macam
suaiannya. Pada sistem basis poros sebagai dasar dengan toleransi “h” dan
ukuran lubangnya berubah-ubah.
Gambar 72. Sistim satuan poros dan sistim satuan lubang (biasa disebut
lubang dasar dan poros dasar
Untuk menghindari kekeliruan dalam membaca antara huruf dan angka, maka
tidak semua huruf dipakai sebagai pembacaan toleransi. Adapun huruf-huruf
yang tidak dipakai adalah I, L, O, Q, dan W.
Toleransi umum
Toleransi dapat ditunjukkan pada gambar dengan beberapa cara, antara
lain :
Penulisan langsung batas ukuran yang diizinkan tertinggi dan terendah
dari ukuran yang ditentukan,
Penulisan batas ukuran tertinggi dan terendah ditulis pada ukuran dasar,
Contoh
Simbul dimensi
a b c d
N = ukuran nominal 30 30 30 30
ut = penyimpangan maks. +0,03 -0,1 +0,1 0
lt = penyimpangan min. -0,02 -0,2 -0,1 -0,1
max = ukuran maksimum 30,03 29,9 30,1 30
min = ukuran minimum 29,98 29,8 29,9 29,9
T = toleransi 0,05 0,1 0,2 0,1
j. Suaian
Suaian yang menunjukkan keketatan atau kelonggoran pada suatu toleransi
dapat diakibatkan oleh penerapan kerenggangan komponen yang
berpasangan. Ada tiga jenis kemungkinan suaian pada toleransi, yaitu:
a Suaian Longgar (Clearance fit), suaian ini menghasilkan batas ukuran
yang menjamin ruangan bebas antara komponen yang berpasangan pada
waktu dirakit.
b Suaian Transisi/Pas, suaian ini memungkinkan terjadinya kesesakan
kecil atau kelonggaran yang kecil pada komponen yang berpasangan pada
waktu dirakit, dan
c Suaian Sesak/Paksa (Interference fit), suaian ini menghasilkan
kesesakan diantara dua komponen yang saling berpasangan pada waktu
dirakit.
Untuk memperoleh suaian yang tepat antara dua komponen yang saling
berpautan, maka perlu dihitung dahulu ukuran batas yang memodifikasi
ukuran nominal kedua komponen itu lalu baru ditentukan besarnya
Judul Modul : Membaca Gambar Teknik Halaman: 50 dari 85
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Mesin Produksi LOG.OO09.002.01
Contoh :
45g7
45 = Diameter poros/ ukuran nominal poros
g = menyatakan lambang untuk poros
Judul Modul : Membaca Gambar Teknik Halaman: 52 dari 85
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Mesin Produksi LOG.OO09.002.01
k. Toleransi Geometri
Toleransi geometri mencakup toleransi bentuk, posisi, tempat, dan
penyimpanan putar.
Di bawah adalah tabel lambang untuk sifat yang diberi toleransi:
tabel 15(b). Hubungan antara sifat yang diberi toleransi dan daerah toleransi
b. Nilai toleransi dalam satuan yang dipakai untuk ukuran linear. Misal
didahului dengan tanda Ø bila daerah toleransinya berbentuk bulat,
silinder.
c. Bila perlu, huruf yang menunjukkan elemen dasar.
l.3 Dasar
Bila sebuah elemen yang diberi toleransi menyangkut sebuah dasar, maka hal
ini pada umumnya diperlihatkan dengan huruf – huruf besar.
Gambar 99. Kotak dasar dan segi tiga Gambar 100. Kotak dasar dan segi
dasar (I) tiga dasar (II)
Gambar 116. Daerah toleransi simetri yang diproyeksikan, diterapkan juga pada
elemen itu sendiri
Pada proyeksi sejajar garis-garis proyeksi berdiri tegak lurus pada bidang
proyeksi P, cara proyeksinya disebut proyeksi ortogonal. Selain itu garis
proyeksi dapat dibuat membuat sudut dengan bidang P, cara proyeksi ini
disebut proyeksi miring.
Teori gambar proyeksi secara garis besar terbagi atas dua kelompok, yaitu:
a. Proyeksi Eropa (Sudut pertama / Kwadran Pertama)
Proyeksi cara ini beranggapan bahwa obyek atau benda yang akan
digambar atau diproyeksikan seolah-olah berada dalam suatu kubus. Setiap
pandangan menunjukkan benda yang terlihat pada bidang proyeksi dengan
melihat sisi benda yang terdekat dengan pengamat. Urutan proyeksi Eropa:
pengamat, obyek, dan bidang proyeksi (garis proyeksi ditarik menjauhi
pengamat)
b. Proyeksi Amerika
Proyeksi cara ini beranggapan sebaliknya, yaitu seolah-olah obyek atau
benda berada di luar kubus. Asas proyeksi Amerika: bidang gambar
(bidang proyeksi) diletakkan di antara mata dan benda yang digambar,
sedang bidang gambar tersebut adalah bidang gambar yang bening,
seperti kaca. Setiap pandangan menunjukkan benda yang terlihat pada
bidang proyeksi dengan melihat sisi benda yang terjauh dengan pengamat.
Urutan proyeksi Amerika: pengamat, bidang proyeksi, dan obyek (garis
proyeksi ditarik menuju pengamat)
5. Penyederhanaan gambar
Gambar teknik yang menyajikan secara lengkap akan membuat penggambar
lebih lama mengerjakan untuk itu ada penyajian-ppenyajian gambar yang
disederhanakan contohnya seperti ulir dan lubang senter. Gambar 126
menunjukkan gambar ulir secara lengkap.
Untuk lebih jelas dalam pengerjaan gambar ulir ini diberi keterangan sesuai
dengan standart ISO seperti:
BAB III
MEMILIH TEKNIK GAMBAR YANG BENAR
Copy atau cetakan dibuat dari gambar asli, dan hal – hal berikut disyaratkan
untuk reproduksi :
1. Copy yang jelas
2. Reproduksi harus cepat
3. Reproduksi harus murah
4. Kemungkinan rusak, pengotoran atau terlipat dari gambar asli kecil
5. Copy tidak boleh cepat hilang warnanya
6. Muadah diawetkan dan pengiriman
C. Sikap kerja Yang Diperlukan Dalam Memilih teknik gambar yang benar
1. Bertanggung jawab
2. Teliti
3. Benar
4. Cermat
DAFTAR PUSTAKA
A. Dasar Perundang-undangan
1. -
B. Buku Referensi
1. Hardi Sudjana, Teknik Pengecoran Logam, Pusat Perbukuan, Kementerian
Pendidikan Nasional, 2008
2. Wahyu Gatot Budiyanto, Kriya Keramik, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan, 2008
3. Sato, G. Takeshi, Menggambar Mesin, PT. Pradya Paramita, 2005
4. Djoko Winarno, Membaca Gambar Teknik, Departemen, Pendidikan Nasional,
2005
D. Referensi Lainnya
1. -
A. Daftar Peralatan/Mesin
B. Daftar Bahan