Anda di halaman 1dari 17

Lembar Kerja peserta didik

MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Kesetimbangan Kimia
Pertemuan 1 :
1. Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi (Kc)
2. Hubungan Kc dengan Perubahan Persamaan Reaksi
3. Hubungan Kc dengan Perubahan Suhu

Kelas :
Nama Anggota :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran POGIL dengan LKPD peserta

didik diharapkan memiliki sikap aktif, mau bekerja sama, dan

bertanggung jawab sehingga dapat menjelaskan tetapan

kesetimbangan konsentrasi (Kc), menjelaskan hubungan Kc

dengan perubahan persamaan reaksi, menjelaskan hubungan

Kc dengan perubahan suhu, dan menyajikan hasil pengolahan

data perhitungan nilai Kc.


ORIENTATION

Perhatikan gambar di bawah ini!

Pernahkah kalian menyeduh teh seperti pada gambar di atas?

Coba perhatikan dengan seksama, apa perbedaan warna teh pada cangkir yang
di depan dengan cangkir yang di belakang?

Perbedaan warna teh pada gambar di atas disebabkan karena adanya


perbedaan konsentrasi teh dalam larutan. Semakin pekat warna coklat
menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi teh dalam larutan.

Berkaitan dengan konsentrasi, pada reaksi kesetimbangan, konsentrasi zat


dari reaktan dan produk dapat digunakan untuk menentukan nilai tetapan
kesetimbangan konsentrasi (Kc). Penentuan nilai Kc suatu reaksi
kesetimbangan berhubungan dengan postulat yang dikemukakan oleh dua
kimiawan Norwegia yaitu Cato Guldberg dan Peter Waage pada tahun 1864.
Postulat tersebut saat ini dikenal sebagai hukum aksi massa atau hukum
kesetimbangan kimia. Nilai dari tetapan kesetimbangan konsentrasi (Kc) juga
berhubungan erat dengan perubahan persamaan reaksi dan juga perubahan
suhu.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan bacaan di atas, buatlah rumusan masalah dengan kata kunci


“tetapan kesetimbangan konsentrasi (Kc),hubungan nilai Kc dengan
perubahan persamaan reaksi, dan hubungan nilai Kc dengan perubahan
suhu”
1. Apa yang dimaksud dengan tetapan kesetimbangan konsentrasi (K c)?
2. Bagaimana cara menentukan nilai tetapan kesetimbangan konsentrasi
(Kc)?
3. Bagaimana hubungan nilai Kc dengan perubahan persamaan reaksi?
4. Bagaimana hubungan nilai Kc dengan perubahan suhu?

HIPOTESIS

Berdasarkan rumusan masalah yang sudah kalian buat, buatlah hipotesisnya!

1. Tetapan kesetimbangan konsentrasi (Kc) merupakan perbandingan hasil


kali konsentrasi produk dipangkatkan dengan koefisiennya terhadap
hasil kali konsentrasi reaktan dipangkatkan koefisiennya ketika reaksi
dalam keadaan setimbang.
2. Cara menentukan nilai tetapan kesetimbangan suatu reaksi, yaitu
menentukan persamaan tetapan kesetimbangannya terlebih dahulu,
kemudian memasukkan konsentrasi zat-zat yang terlibat dalam reaksi
ketika dalam keadaan kesetimbangan, khususnya zat yang berfasa
larutan dan gas.
3. Ketika persamaan reaksi berubah, maka nilai Kc juga berubah.
4. Ketika terjadi perubahan suhu, nilai Kc juga mengalami perubahan.
KEGIATAN
1
Untuk dapat membuktikan kebenaran hipotesis terkait tetapan kesetimbangan
konsentrasi (Kc), bangun pemahaman kalian dengan mengerjakan bagian
“Exploration” dan “Concept Formation” berikut ini!

EXPLORATION

1. Bagaimana bunyi postulat kimiawan Norwegia yaitu Cato Guldberg dan


Peter Waage yang memiliki kaitan dalam menentukan nilai tetapan
kesetimbangan konsentrasi (Kc))?
Reaksi reversibel yang mencapai keadaan setimbang pada suhu
tertentu, perbandingan hasil kali konsentrasi produk dipangkatkan
dengan koefisiennya terhadap hasil kali konsentrasi reaktan
dipangkatkan koefisiennya adalah tetap.

2. Lengkapilah tabel berikut!


I.) Tabel 1
Tabel hubungan kuantitatif konsentrasi zat dalam keadaan setimbang
berdasarkan persamaan reaksi kesetimbangan : N2(g) + 3H2(g) ⇄
2NH3(g)

Konsentrasi dalam
Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3
Kesetimbangan (M)
2
3 2 [ NH 3 ] [ NH 3 ]
[N2] [H2] [NH3] [ N 2 ] [ H 2 ] [ NH 3 ]
[ N 2 ][ H 2 ] [ N 2 ][ H 2 ]
3

0,1 0,1 0,1 10-6 10-1 100


0,4 0,1 0,2 16 x 10-6 5 100
0,9 0,1 0,3 81 x 10-6 3,3 100

II.) Tabel 2
Tabel hubungan kuantitatif konsentrasi zat dalam keadaan setimbang
berdasarkan persamaan reaksi kesetimbangan : CaCO3(s) + H2O(l) ⇄
Ca(OH)2(aq) + CO2(g)

Konsentrasi dalam
Kolom 1 Kolom 2
Kesetimbangan (M)
1
[Ca(OH)2] [CO2] [ Ca(OH )2 ] [CO 2 ]
[ Ca( OH )2 ] [ CO 2 ]
0,001 0,7 0,0007 1429
0,002 0,4 0,0008 1250
0,003 0,3 0,0009 1111

Setelah kalian mengisi tabel di atas, diskusikanlah dengan anggota


kelompok kalian :
a. Pada tabel 1 dan tabel 2, kolom berapa yang memberikan hasil
hitungan hubungan konsentrasi zat dengan nilai yang realtif tetap?
Tuliskan kembali persamaan (rumus) perhitungannya!
]

Tabel 1 : Kolom 3
2
[ NH 3 ]
3
[ N 2 ][ H 2 ]

Tabel 2 : Kolom 1
[ Ca(OH )2 ] [CO 2 ]

b. Berdasarkan persamaan (rumus) pada jawaban (a), apa yang berperan


sebagai pembilang dan yang berperan sebagai penyebut?
c.

Pembilang : produk
Penyebut : reaktan

c. Perhatikan persamaan reaksi tabel 1, terdapat angka yang dicetak


tebal. Jelaskan hubungan angka yang dicetak tebal tersebut dengan
persamaan (rumus)!
d.

Angka yang dicetak tebal pada persamaan reaksi merupakan


koefisien yang menjadi pangkat dari konsentrasi zat dalam
persamaan (rumus)
d. Perhatikan persamaan reaksi tabel 2, terdapat huruf yang dicetak
tebal. Jelaskan hubungan huruf yang dicetak tebal tersebut dengan
persamaan (rumus)!
e.

Angka yang dicetak tebal pada persamaan reaksi menunjukkan fasa


yang dilibatkan atau dimasukkan dalam persamaan (rumus)

e. Berikan kesimpulan berdasarkan hasil pengerjaan kalian pada tabel 1


dan tabel 2 yang hasilnya relatif tetap melalui tabel berikut!
Tabel 1 Tabel 2
N2(g) + 3H2(g) ⇄ CaCO3(s) + H2O(l) ⇄
Persamaan reaksi
2NH3(g) Ca(OH)2(aq) + CO2(g)
Reaktan N2 dan H2 CaCO3 dan H2O
Koefisien Reaktan 1 dan 3 1 dan 1
Fase Zat Reaktan gas dan gas padatan dan cairan
Produk NH3 Ca(OH)2 dan CO2
Koefisien Produk 2 1 dan 1
Fase zat Produk gas larutan dan gas
2
[ NH 3 ]
Persamaan (Rumus) 3 [ Ca(OH )2 ] [CO 2 ]
[ N 2 ][ H 2 ]
Pembilang NH3 -
Penyebut N2 dan H2 CaCO3 dan H2O
Pangkat 2 dan 3 1
Fase zat dalam
gas larutan dan gas
persamaan (rumus)

CONCEPT FORMATION

Persamaan hubungan kuantitatif antara konsentrasi zat reaktan dan produk


dalam kesetimbangan yang memberikan harga realtif tetap pada bagian
“Exploration” disebut Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi (Kc).
Berdasarkan tabel kesimpulan pada bagian “Exploration” nomor 2e serta
hubungannya dengan postulat yang dikemukakan oleh Guldberg dan Waage,
maka apa yang dimaksud dengan tetapan kesetimbangan konsentrasi (K c)?
Tetapan kesetimbangan konsentrasi (Kc) merupakan perbandingan
hasil kali konsentrasi produk dipangkatkan dengan koefisiennya terhadap hasil
kali konsentrasi reaktan dipangkatkan koefisiennya ketika reaksi dalam
keadaan setimbang.

Berdasarkan pengertian tetapan kesetimbangan konsentrasi (K c) di atas,


apabila terdapat persamaan reaksi hipotetik : aA(g) + bB(g) ⇄ cC(g) + dD(g),
maka bagaimana persamaan Kc-nya?
[C ]c [ D ]d
Kc = a b
[ A] [B]

Berdasarkan tabel kesimpulan pada bagian “Exploration” nomor 2e, jenis fase
zat apa yang dilibatkan dalam menentukan persamaan tetapan kesetimbangan
konsentrasi (Kc) ?
Zat dengan fase gas (g) dan larutan (aq)

Mengapa jenis fase zat lain tidak dilibatkan dalam menentukan persamaan
tetapan kesetimbangan konsentrasi (Kc) ?
Karena fase yang lain yaitu padatan (s) dan cairan (l) memiliki nilai aktivitas
sebesar satu yang artinya konsentrasi padatan dan cairan tidak mengalami
perubahan atau tetap sama selama reaksi berlangsung. Hal ini dikarenakan
konsentrasi pada padatan dan cairan merupakan sifat intensif dan tidak
bergantung pada banyaknya zat yang ada.
KEGIATAN
2
Untuk dapat membuktikan kebenaran hipotesis terkait hubungan K c dengan
perubahan persamaan reaksi, bangun pemahaman kalian dengan mengerjakan
bagian “Exploration” dan “Concept Formation” berikut ini!

EXPLORATION

1. Amati data nilai-nilai Kc berikut!

DATA A
Reaksi 1 : N2(g) + 3H2(g) ⇄ 2NH3(g) Kc1 = 4 x 104
1
Reaksi 2 : 2NH3(g) ⇄ N2(g) + 3H2(g) Kc2 = 4
4 x 10
Reaksi 3 :1/2N2(g) + 3/2H2(g) ⇄ NH3(g) Kc3 = (4 x 104)1/2
Kc3 = √ 4 x 104
Reaksi 4 : 2N2(g) + 6H2(g) ⇄ 4NH3(g) Kc4 = (4 x 104)2

Berdasarkan hasil pengamatan kalian, diskusikan bersama anggota


kelompok kalian :
a. Bagaimana hubungan reaksi 2 dengan reaksi 1 beserta K c dari
keduanya?
Persamaan reaksi kedua merupakan reaksi kebalikan dari persamaan
reaksi satu. Hubungan Kc1 dan Kc2 yaitu :
1
Kc2 = Kc
1

b. Bagaimana hubungan reaksi 3 dengan reaksi 1 beserta K c dari


keduanya?
Koefisien persamaan reaksi ketiga merupakan setengah dari koefisien
persamaan reaksi yang pertama. Hubungan Kc1 dan Kc2 yaitu :
Kc3 = (Kc1)1/2
= √ Kc1
c. Bagaimana hubungan reaksi 4 dengan reaksi 1 beserta K c dari
keduanya?
Koefisien persamaan reaksi keempat merupakan dua kali dari koefisien
persamaan reaksi yang pertama. Hubungan Kc1 dan Kc2 yaitu :
Kc4 = (Kc1)2

DATA B
Tetapan kesetimbangan dari reaksi A + AC2 ⇄ 2AC dapat diperoleh
dengan cara seperti menghitung perubahan entalpi (ΔH) melalui Hukum
Hess pada Bab Termokimia dari tahapan reaksi-reaksi berikut :
1) A + 2BC ⇄ AC2 + 2B Kc1 = 4
2) B + AC2 ⇄ BC + AC Kc2 = 0,5

Perhatikan data B, apabila untuk memperoleh harga K c dari reaksi


A + AC2 ⇄ 2AC menggunakan cara seperti Hukum Hess, maka tentukan
susunan tahapan reaksi data B dengan dibuat tetap/dibalik/dikali/dibagi
agar ketika dijumlahkan dapat tepat menghasilkan reaksi tersebut!
Berikan tanda centang () untuk mengisi kolom bertanda (*) dan hitung
nilai Kc-nya!
Reaksi Tetap* Dibalik* Dikali* Dibagi* Nilai Kc
Tahap (1)  4
Tahap (2)  2
(0,5) = 0,25
Nilai Kc (Jumlah total Kc = Perkalian antar Kc) 4 x 0,25 = 1
Berdasarkan tabel di atas, bagaimana hubungan nilai K c pembentukan
senyawa AC dengan tahapan reaksi-reaksi yang berkaitan tersebut?
Nilai Kc pembentukan senyawa AC diperoleh dari hasil perkalian antar K c
setiap tahapan reaksi dimana setiap tahapan reaksi disesuaikan dengan
persamaan reaksi pembentukan senyawa AC.
CONCEPT FORMATION

Berdasarkan data pada tahap “Exploration” dapat diketahui bahwa suatu


reaksi kesetimbangan posisi zat reaktan dan produk dapat dibalik,
koefisien reaksinya dapat diubah, dan dapat dihasilkan dari reaksi-reaksi
kesetimbangan yang berkaitan yang mana perubahan tersebut dapat
mempengaruhi nilai Kc.
Jadi, bagaimana persamaan (rumus) tetapan kesetimbangan (K c) jika :
1. Reaksi dibalik (harga Kc reaksi kesetimbangan yang diketahui adalah K c1)
2. Koefisien reaksi dikalikan n (harga Kc reaksi kesetimbangan yang
diketahui adalah Kc1)
3. Reaksi dihasilkan dari penjumlahan tahapan reaksi yang berkaitan dengan
harga tetapan kesetimbangan Kc1, Kc2, hingga Kcn ?
1
1. Reaksi di balik, maka nilai Kc = Kc
1

2. Koefisien reaksi dikalikan n, maka nilai Kc = (K c1)n


3. Reaksi yang dihasilkan dari penjumlahan tahap reaksi yang berkaitan
dengan harga tetapan kesetimbangan, maka nilai Kc = K c1 x Kc2 x Kcn
KEGIATAN
3
perubahan suhu, bangun pemahaman kalian dengan mengerjakan bagian
“Exploration” dan “Concept Formation” berikut ini!

EXPLORATION

Tabel 3 : tabel data hasil percobaan pembentukan amonia dengan


konsentrasi awal berbeda-beda pada suhu 100°C dan persamaan reaksi
sebagai berikut: N2(g) + 3H2(g) ⇄ 2NH3(g) ΔH = -92 kJ
Konsentrasi saat
Praktiku Konsentrasi Awal (M)
setimbang (M) Kc
m ke-
[N2] [H2] [NH3] [N2] [H2] [NH3]
1 1,000 1,000 0,000 0,921 0,763 0,157 0,06
2 0,000 0,000 1,000 0,399 1,197 0,203 0,06
3 2,000 1,000 3,000 2,590 2,770 1,820 0,06
Berdasarkan data yang telah kalian amati pada tabel 3, Tentukan :
1. Harga Kc pada masing-masing praktikum.
2. Bagaimana pengaruh perbedaan atau perubahan konsentrasi terhadap
nilai Kc?
1. Harga Kc pada praktikum ke 1 = 0,06, ke 2 = 0,06, dan ke 3 = 0,06
2. Perbedaan maupun perubahan konsentrasi tidak mempengaruhi nilai
Kc

Tabel 4 : tabel data hasil percobaan pembentukan amonia (persamaan reaksi


sama dengan tabel 3) pada suhu yang berbeda-beda. Diketahui bahwa reaksi
pembuatan ammonia berdasarka persamaan pada tabel 3 berlangsung secara
eksotermik
Suhu (°C) Kc Suhu(°C) Kc
8
300 2,6 x 10 700 2,9 x 10-1
400 3,9 x 104 800 3,9 x 10-2
500 1,7 x 102 900 8,1 x 10-3
600 4,2 1000 2,3 x 10-3
Berdasarkan data yang telah kalian amati pada tabel 4, tentukan :
1. Bagaimana hubungan perubahan suhu dengan nilai Kc?
2. Bagaimana perubahan nilai Kc ketika reaksi berlangsung pada suhu yang
lebih rendah ?
3. Pada reaksi pembuatan NH3, ΔH= -93 kJ, artinya reaksi bersifat apa ?
4. Apa yang kalian simpulkan tentang pengaruh suhu terhadap Kc dari reaksi
pembuatan NH3 ?
1. Perubahan suhu dapat merubah nilai Kc
2. Nilai Kc semakin besar ketika reaksi berlangsung pada suhu yang
lebih rendah
3. Tanda negatif menandakan bahwa reaksi pembuatan NH 3 bersifat
eksotermik
4. Pada reaksi yang bersifat eksotermik semakin tinggi suhu maka nilai
Kc akan semakin kecil

CONCEPT FORMATION

Dari pertanyaan yang ada dalam bagian eksploration diskusikan bersama anggota
kelompok kalian :
1. Apa yang mempengaruhi harga Kc suatu reaksi?
2. Bagaimana perubahan harga Kc ketika suatu reaksi eksotermik berlangsung
pada suhu yang lebih rendah dan pada suhu yang lebih tinggi ?
3. Bagaimana perubahan harga Kc ketika suatu reaksi endotermik berlangsung
pada suhu yang lebih rendah dan pada suhu yang lebih tinggi?
1. Harga Kc pada suatu reaksi dipengaruhu oleh perubahan suhu
2. Ketika reaksi eksotermik berlangsung pada suhu yang lebih rendah
maka nilai Kc akan semakin tinggi. Sedangkan, ketika berlangsung
pada suhu yang lebih tinggi maka nilai Kc akan semakin rendah
3. Ketika reaksi endotermik berlangsung pada suhu yang lebih tinggi
maka nilai Kc akan semakin rendah. Sedangkan, ketika berlangsung
pada suhu yang lebih rendah maka nilai Kc akan semakin tinggi
HIPOTESIS

Kalian telah membangun pemahaman kalian melalui Kegiatan 1 hingga Kegiatan


3 bagian “Exploration” dan “Concept Formation”. Apakah hipotesis yang kalian
buat sudah benar dan sesuai dengan pemahaman yang telah kalian bangun?
APPLICATION

Kalian telah membangun pemahaman kalian terkait tetapan kesetimbangan


konsentrasi (K), hubungan Kc dengan perubahan persamaan reaksi, dan
hubungan Kc dengan perubahan suhu. Aplikasikan pemahaman kalian dengan
mengerjakan soal-soal berikut ini!
1. Tuliskan persamaan tetapan kesetimbangan konsentrasi (K c) untuk reaksi
kesetimbangan :
a. 2SO2(g) + O2(g) ⇄ 2SO3(g)
b. 2FeCl3(s) + 3H2O(g) ⇄ Fe2O3(s) + 6HCl(g)
c. Ca(HCO3)2 (aq) ⇄ CaCO3(s) + H2O (l) + CO2(g)
2
[ SO3 ]
a. Kc = 2
[ SO2 ] [ O2 ]
[HCl]
b. Kc = 2
[ H2O]

c. Kc = [ C O2 ]
¿¿

2. Sebanyak 0,1 mol HI dimasukkan dalam labu tertutup bervolume 1 liter


dan dibiarkan terurai menurut persamaan reaksi : 2HI( g) ⇄ H2(g) + I2(g).
Setelah mencapai kesetimbangan, I2 yang terbentuk sebesar 0,02.
Tentukan besarnya nilai tetapan kesetimbangan reaksi tersebut!
2HI(g) ⇄ H2(g) + I2(g)
Mula-mula : 0,1
Reaksi : 0,02 - 0,02 0,02 +
Setimbang : 0,08 0,02 0,02

Pada saat setimbang :


n 0,08 n 0,02 n 0,02
[HI] = = = 0,08 [H2] = = = 0,02 [I2] = = = 0,02
v 1 v 1 v 1

2
[ HI ] 2
[ 0,08 ]
Kc = = = 16
[ H 2 ][ I 2 ] [ 0,02 ][ 0,02 ]
3. Dalam sebuah labu tertutup bervolume 20 liter pada suhu tertentu
terdapat 10 mol serbuk ZnS, 4 mol gas O2, 5 mol padatan ZnO, dan 4
mol gas SO2 dalam keadaan setimbang menurut persamaan reaksi :
2ZnS(s) + 3O2(g) ⇄ 2ZnO(s) + 2SO2(g)
Tentukan nilai tetapan kesetimbangan konsentrasi reaksi tersebut!
2ZnS(s) + 3O2(g) ⇄ 2ZnO(s) + 2SO2(g)
Setimbang : 10 mol 4 mol 5 mol 4 mol

[O2] = n/v = 4/20 = 0,2 M


[SO2] = n/v = 4/20 = 0,2 M

2
[ SO2 ] 2
[ 0,2 ]
Kc = 3 = 3 = 5
[ O2 ] [ 0,2 ]

4. Jika diketahui reaksi :


2HCl(g) ⇄ H2(g) + Cl2(g) Kc = 1 x 106
N2(g) + 3H2(g) ⇄ 2NH3(g) Kc = 4 x 104
NH4Cl(g) ⇄ ½ N2(g) + 2H2(g) + ½ Cl2(g) Kc = 1 x 106
Tentukan nilai Kc dari reaksi :
NH3(g) + HCl(g) ⇄ NH4Cl(g)
HCl(g) ⇄ ½ H2(g) + ½ Cl2(g) Kc = (1 x 106)1/2
Kc = √ 106
Kc = 103
1
2NH3(g) ⇄ N2(g) + 3H2(g) Kc =
4 x 104

NH3(g) ⇄ 1/2 N2(g) + 3/2 H2(g) Kc =


√ 1
4 x 10
1
4

Kc = 2
2 x 10
Kc = 5 x 10-3
1
½ N2(g) + 2H2(g) + ½ Cl2(g) ⇄ NH4Cl(g) Kc =
4 x 106
Kc = 25 x 10-8
NH3(g) + HCl(g) ⇄ NH4Cl(g) Kc = 103 x 5 x 10-3 x 25 x 10-8
Kc = 125 x 10-8
5. Reaksi pembentukan gas HI berlangsung menurut persamaan berikut
ini :
H2(g) + I2(g) ⇄ 2HI(g) Kc = 0,5 ΔH= +52 kJ
a. Apabila reaksi berlangsung pada suhu tinggi, bagaimana nilai Kc-
nya?
b. Apabila reaksi berlangsung pada suhu rendah, bagaimana nilai Kc-
nya?
a. Kc = > 0,5
b. Kc = < 0,5

CLOSURE

Buatlah kesimpulan berdasarkan apa yang telah kita pelajari hari ini!

Anda mungkin juga menyukai