Anda di halaman 1dari 4

NOTULENSI OPERAN ON LOOP

Tanggal 14 Januari 2023 Jam 06.00—6.45

Bersama Kak YAD

- Format penulisan nama Senior di Buku Operan : Judul, Periode Masuk, ENTER Nomor, Nama
Senior, Inisial
- On loop di ruang operasi sebagai observer.
- Onloop bertugas observasi melihat semua tindakan yang sedang berlangsung di meja
operasi
- Koas tidak sebagai asisten 2.
- Tugas On Loop OK IGD Semester 1) : pagi dari bangsal atau P2 igd yg naik OBF (perwakilan).
Pasien VK, yg naik VK (perwakilan).
- Jika ada pasien di jam jaga, maka yang naik yang jaga.
- Jika ada ilmiah yang moderatornya dr AA, dipimpin oleh dr. AA  onloop semester 1 harus
turun dan meminta digantikan oleh caretaker
- Jika SC harus sedia sytocinon 3-4 amp, misoprostol (Harus bawa di doraemon), ketopro sup
(pronalges), dexamethasone 2 ampul
- Operasi kuretase bawa USG di VK  bawa kembali ke VK setelah selesai operasi
- OK IGD : IGD lantai 2
- Di sebelah ICU lais ada lemari baju, baju residen biru tua. Baju konsulen biru muda.
Siapkan baju dan celana sesuai ukuran, masker, cap, apron lalu letakkan di kasur di ruang
ganti konsulen, sendal operasi diletakan di bawah Kasur  Setelah semuanya disiapkan,
ambil nama DPJP di atas lemari di dalam ruang ganti (biasanya telah dilaminating) kemudian
di letakan di atas baju konsulen yang telah disiapkan dan foto sebagai bukti.
- Residen ganti baju di ruang ganti residen
- Doppler biasanya telah tersedia di OK, namun tetap siapkan doppler di tas doraemon. Pasien
SC memerlukan doppler untuk operan DJJ pasien dari ruangan yang akan OK
- Saat nerima pasien yang akan SC : pastikan ada gurita ibu, softex maternal, dan kain. Baju
mayi, bedong bayi.
- Pasien rencana SC  Operan DJJ dahulu pasien masuk ke OK 1 atau OK 2  Ikut bantu
pindahkan pasien ke meja operasi
- Bantu senior/konsulen ikat APD, selang suction dihubungkan dan hidupkan. Tempel e-Cauter
di betis, siapkan dan hidupkan lampu operasi
- Membantu menuangkan betadine, alkohol, pasang kaki-kaki (untuk pasien kuret)
- Panggilan pertama dilakukan ketika pasien telah di meja operasi dan akan dibius
- Panggilan kedua dilakukan ketika pasien akan diinsisi
- Jika pasien akan dilakukan GA  lakukan panggilan 1 dan 2 sekaligus
- Yang ditelpon Nomor 526 (ruang neonates  bidan); Nomor 803 (NICU  residen anak).
Ketika melakukan panggilan, melapor identitas pasien, DPJP, diagnosis, rencana operasi apa
dan indikasinya (lihat dari status)
- Pastikan pasien sudah terpasang kateter
- Antibiotik : cefazolin (sebagai profilaksis) didapat dari ruangan.
- Ketika desinfeksi, pastikan posisi pasien sudah mantap di meja operasi, kaki diluruskan,
lampu diarahkan area operasi. Jika pasien kuret, pastikan kaki-kaki telah mantap menopang
kaki pasien
- Siapin bak bayi aluminium, cari kain untuk nutupin bak bayi, stand by di ruang operasi.
Untuk sambut bayi
- Ketika bayi telah lahir : Foto 9 posisi bayi, jarkom di grup bayi baru lahir, sounding data bayi
ke operator di ruang OK.
9 posisi  foto head to toe bayi, wajah, telinga kanan kiri, telapak tangan kanan kari, telapak
kaki kanan kiri, kaki diangkat lihat genital dan anus, punggung kanan kiri untuk cek Ballad
Score. Share foto di grup jaga/grup stase pagi tergantung pasien darimana. Telapak tangan
dan telapak kaki jangan sampai ngeblur. Tetap Pantau OK.
- Tanya residen anak : BB, PB, APGAR score, Tanya rencana rawat gabung/di neonates.
- Setelah mendapat data bayi, jarkom ke residen paling tinggi (jika ada konsulen berarti ke
konsulen), izin melaporkan persalinan : telah lahir bayi Perempuan/Laki-laki pukul … tanggal
… BB lahir, PB lahir, APGAR score, Lingkar Kepala, rencana rawat gabung/neonatus, mohon
arahannya yuk. Membuat jarkom melaporkan data bayi baru lahir.
- Khusus dr. HD harus hapal data bayi saat melapor.
- Ketika plasenta telah lahir: Izin dengan perawat instrument untuk mengambil plasenta 
foto plasenta, ukur panjang tali plasenta, berat plasenta, dan Panjang serta lebar plasenta
- Saat plasenta lahir, izin yuk, izin memoto plasenta di papan pengukur. Full plasenta, bagian
maternal selaput ketuban dibuka. Pasien HPP jika banyak darah difoto ditumpuk bekuan
darahnya.
- Jika pasien gamelli plasenta diangkat dan difoto untuk tau mono/dikorionik. Papan pengukur
harus bersih, tidak boleh berserakan darah, harus di lap papannya. Ukur panjang, lebar,
panjang tali pusat, ukur berat plasenta. Masukin plastic, lalu timbang.
- Semua foto bayi dan plasenta di upload di grup
- Laporan yang di tulis tangan : laporan operasi, pemeriksaan LAB dan form PA jika pasien
dikuretase
- Setiap laporan operasi dan pemeriksaan lab dikonsultasikan dahulu dengan kakak ayuk
- Catat jam mulai operasi, jam selesai operasi. Konfirmasi nama perawat instrument, nama
konsulen anestesi, jumlah perdarahan ke residen anestersi  untuk melengkapi laporan
operasi
- Laporan persalinan/operasi share di grup
- Sampel kuret  sampel disebar lalu difoto (foto 2 sisi).
- Sampel Kuret, masukan ke dalam wadah dan direndam ke dalam formalin 10%, jaringan
harus terendam lebih dari +- 30% dari massa jaringan
- Ketika menutup luka operasi, segera siapkan obat-obatan (misoprostol, pronalges) taruh di
meja operasi dengan tanpa nyetuh bagian steril  Siapin gurita, softex maternal di brankar
pasien pindah
- Bantu memindahkan pasien ke RR
- Lengkapi laporan e-MR (pakai sinyal RSMH/hotspot OK IGD). Saat pasien pindah ruangan,
EMR harus sudah diisi lengkap. EMR yang dilengkapi :
1. lembar Informed consent tindakan
2. transfuse
3. pengkajian awal
4. form farmakologi
5. form nonfarmakologi
6. SOAP
7. site marking
8. evaluasi pre bedah
9. laporan operasi
10. edukasi pasien.
- Tatalaksana pasien post op dikonfirmasi ke kakak/ayuk.
- Onloop turun ke ruangan jika pasien sudah pindah dari RR ke ruangan  siapkan jarkom
pindah pasien

NOTULENSI OPERAN ON LOOP (TAMBAHAN)

Tanggal 27 Januari 2023 Jam 19.00—21.00

Bersama Yuk MTA

- Operan Jaga, 14.30 sudah mulai jaga. Jadi jika ada pasien mau naik OK jam 1, jangan yang
jaga sore.
- Pasien pro SC : siapkan cytocinon 3-4 amp, misoprostol 3 tab, pronalges sup 2, dexa 2 di
dalam pouch obat, doppler
- Pasien pro Kuret : bawa USG dari VK
- Ambil baju konsulen, foto dengan nampak jam
- Ganti baju residen
- Saat masuk ruang OK, harus tau nama pasien dan diagnosis
- Terima pasien, DJJ, cek kateter sudah terpasang
- Minta paket SC : NaCl, cefazolin 2 amp dalam 100 cc oplos (jika belum dapat ceftriaxone /
ampicillin)
- Cari baki bayi (di dekat meja resus), taruh di ruangan sebelum pasien datang.
- Tulis laporan operasi (jika pasien belum datang)
- Bawa doppler untuk djj, tunjukan kepada ibunya dan kakaknya
- Persiapan kain panjang 2, softex maternal, gurita, pakaian ibu, pakaian bayi
- Dorong ke dalam jika “acc sign in”
- Kalau sudah terpasang kateter, dorong. Kalau belom, minta paket kateter untuk pasang
kateter (di dalam ruang OK)
- Baki bayi pastikan sudah di ruang OK sebelum bayi lahir
- Langsung beri sintosinon 3 amp ke anestesi
- Setelah pasien sudah di meja operasi, kakak ayuk semester 3 cuci tangan. Kita bantu
pasangkan elektroda di kaki. Siapkan kauter, kosongkan kateter bila penuh
- Tuang alkohol untuk kakak ayuknya, kemudian povidone iodine
- Chief datang, bantulah memakai baju, arahkan lampu OK tepat ke daerah insisi
- Saat pasien di bius, telfon panggilan 1 “yuk panggilan 1 dari OK IGD pasien atas nama, umur,
dpjp siapa, diagnosis apa”
- Pasien dengan covid, fetal distress, atau dengan anastesi GA (langsung panggilan 2), format
panggilan sama.
- Tunggu diruang OK jangan kemana-mana.
- Operator ada di sebelah kiri pasien, assisten 1 ada di kanan, asisten 2 disebelah operator
(kita berdiri dibelakang operator)
- Stel 60-65 kauter
- Siapkan suction jangan lupa disambungkan
- Resus sementara apabila belom ada residen anak
- Setelah bidan membersihkan bayi, baru tanya apgar, rencana rawat mana
- Kemudian foto 9 posisi
- Laporan ke operator “izin bayi lahir pukul berapa, berat, jk, apgar, rencana rawat”
- Jarkom kelahiran bayi di bangsal obstetric di jam kerja dan jarkom di group jaga pada jam
jaga.
- Saat kakak ayuk jahit uterus, kita mulai foto plasenta. Keringkan, bersihkan, lebarkan di
papan, foto full dari plasenta dengan tali pusat, dan plasenta nya aja 2 sisi (fetal dan
maternal)
- Kemudian masukkan ke dalam plastik bening, timbang (berat plasenta, panjang tali pusat
dan diameter plasenta), berikan ke pasien.
- Sekiranya sudah jahit subkutis, sediakan kain panjang , softex, gurita, masukkan bed ke
dalam.
- Tanya pasien ada riwayat asma atau tidak untuk pemberian misoprostol
- Buat laporan operasi (di ruang OK atau di RR), konfirmasi ke kakak ayuk untuk indikasi
operasi nya sudah benar atau belum.
- Di RR kita bikin EMR
- Observasi TTV, oksitosin, mgso4 kalo PEB (template pemberian obat)
- Jangan turun meninggalkan pasien di RR, tunggu sampai pasien bener-bener pindah
- Tanya dengan anestesi “udah boleh pindah atau belom”
- Lab sebelum pasien datang ke OK : Darah rutin, albumin untuk non PEB
- Lab sebelum pasien datang ke OK : Darah lengkap, SGOT, SGPT, LDH, As. Urat, GDS, Ureum,
Creatinin, Na, K, CL, Elektrolit (untuk pasien PEB)
- Jika pasien sudah pindah ruangan, kirimkan jarkom pindah ruangannya.
- Pastikan EMR lengkap saat pasien pindah ruangan.

Anda mungkin juga menyukai