Anda di halaman 1dari 2

SEJARAH KEPERAWATAN

Florance Nightingale lahir pada tahun 1820 dari keluarga kaya dan terhormat. Ia tumbuh
dan berkembang di inggris dengan pendidikan yang cukup. Meskipun ditentang keras oleh
keluarganya, ia diterima mengikuti kursus pendidikan perawat hingga usia 31 tahun. Pecahnya
perang krim (Crimean War), dan penunjukan dirinya oleh inggris untuk menata asuhan
keperawatan pada sebuah rumah sakit militer milik turki memberi peluang baginya untuk meraih
prestasi (Taylor.C.,1989). Hal ini disebabkan karena ia berhasil mengatasi kesulitan atau masalah
yang dihadapi dan berhasil menepis anggapan negative terhadap wanita dan meningkatkan status
perawat.

Kontribusi Florance Nightingale bagi perkembangan keperawatan adalah menegaskan


bahwa nutrisi merupakan satu bagian penting dari asuhan keperawatan, meyakinkan bahwa
okupasional dan rekreasi merupakan suatu terapi bagi orang sakit, mengidentifikasi kebutuhan
personal pasien dan peran perawat untuk memenuhinya, menetapkan standar manajemen rumah
sakit, mengembangkan standar okupasi bagi pasien wanita, mengembangkan pendidikan
keperawatan, menetapkan dua komponen keperawatan yaitu kesehatan dan penyakit,
meyakinkan bahwa keperawatan berdiri sendiri dan berbeda dengan profesi kedokteran,
menekankan kebutuhan pendidikan berlanjut bagi perawat (Taylor,C.1989).

Hingga masuk ke sejarah dan perkembangan keperawatan di Indonesia dimulai pada


masa penjajahan belanda sampai pada masa kemerdekaan.

Setelah pemerintahan kolonial kembali ke tangan belanda, usaha-usaha peningkatan


kesehatan penduduk mengalami kemajuan.

Di Indonesia, keperawatan telah mencapai kemajuan yang sangat bermakna bahkan


merupakan suatu lompatan yang jauh kedepan. Hal ini bermula dari dicapainya kesepakatan
bersama pada pada Lokakarya Nasional Keperawatan pada bulan Januari 1983 yang menerima
keperawatan sebagai pelayanan professional (professional service) dan pendidikan keperawatan
sebagai pendidikan profesi (profesioanal education. Dalam Lokakarya Keperawatan tahun 1983,
telah dirumuskan dan disusun dasar-dasar pengembangan Pendidikan Tinggi Keperawatan.
Sebagai realisasinya disusun kurikulum program D-III Keperawatan, dan dilanjutkan dengan
penyusunan kurikulum pendidikan Sarjana (S1) Keperawatan.

Pendirian Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) pada tahun 1985 merupakan
momentum kebangkitan profesi keperawatan di indonesia. Tahaun 1974 tepatnya tanggal 17
maret didirikan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Sebagai fusi dari beberapa
organisasi keperawatann yang ada sebelummya, PPNI mengalami beberapa kali perubahan
bentuk dan nama organisasi.
Kurun waktu 1951-1958 diadakan kongres di Bandung dan mengubah nama PDKI
menjadi Persatuan Pegawai Dalam Kesehatan (PPDK) dengan keanggotaan bukan hanya dari
perawat. Tahun 1959-1974 terjadi pengelompokan organisasi keperawatan antara lain Ikatan
Perawat Wanita Indonesia (IPWI), Ikatan Guru Perawat Indonesia (IGPI) Dan Ikatan Perawat
Indonesia (IPI) tahun 1969. Akhirnya tanggal 17 maret 1974 seluruh organisasi keperawatan
kecuali Serikat Buruh Kesehatan bergabung menjadi satu organisasi profesi tingkat nasional
dengan nama Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Nama inilah yang secara resmi
dipakai sebagai nama organisasi profesi keperawatan Indonesia hingga kini.

Anda mungkin juga menyukai