Anda di halaman 1dari 3

1.3.

Penilaian Terhadap Mutu Dengan PDCA

Untuk mendapatkan kualitas yang terbaik diperlukan suatu metode yang dapat meningkatkan mutu
pelayanan sehingga dampak terhadap kepuasan pasien dapat tercapai yaitu salah satunya dengan
menerapkan metode PDCA. PDCA merupakan suatu proses manajemen yang berkelanjutan dengan
melakukan empat prinsip tahap pelaksanaan. Kerangka PDCA ini diusulkan pada tahun 1950 oleh Dr.
W. Edward Deming yang digunakan untuk melakukan manajemen kualitas secara
berkesinambungan. Empat tahap ini merupakan sebuah siklus yang sering disebut dengan PDCA-
cycle (Jonge dkk., 2011).Salah satu penerapan PDCA-cycle pada bidang kesehatan yaitu dengan
melakukan perbaikan secara terus-menerus dalam rangka untuk meningkatkan kualitas dari
pelayanan kesehatan di rumah sakit sehingga dapat diperoleh hasil yang signifikan. Dalam hal ini
variabel kepuasan pasien merupakansalah satu faktor yang akan diteliti. Tujuan dari penelitian ini
yaitu membahas tentang penerapan PDCA dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan agar
pembaca dapat memahami bahwa pelayanan kesehatan ini harus dilakukan perbaikan secara terus
menerus sehingga diperoleh pelayanan yang terbaik dalam kedepannya. Siklus PDCA dapat
diterapkan dalam

kondisi sebagai berikut :

1. Sebagai model untuk CQI

2. Untuk mengembangkan proses atau layanan baru

3. Untuk merencanakan pengumpulan data dan analisis untuk memverifikasi dan


memprioritaskan masalah

4. Menerapkan perubahan dalam organisasi (Tews, 2008). PDCA-cycle terdiri dari empat
tahapan yang dilakukan secara berututan yaitu:

a. Tahap Plan

Pada tahap ini fokus yang akan dilakukan yaitu mengidentifikasi apakah peluang yang dapat
dilakukan untuk mengembangkan rencana untuk perbaikan. Sebelumnya diperlukan data-data yang
mendukung untuk merumuskan teori perbaikan dan rencana untuk melaksankannya (Tews, 2008;
Gorenflo & Moran, 2010). Pada model ini, perencanaan hanya diartikan sebagai menyusun rencana
cara penyelesaian masalah yang ditetapkan ke dalam unsur-unsur rencana yang lengkap serta terkait
dan terpadu sehingga dapat dipakai sebagai pedoman dalam melaksanakan cara menyelesaikan
masalah. Unsur-unsur yang dimaksud antara lainantara lain adalah sebagai berikut :

1) Judul Rencana

Tetapkanlah judul rencana kerja yang akan dilaksanakan. Judul rencana yang baik harus
mencerminkan kegiatan dan tujuan yang ingin dicapai. Tulislah judul rencana kerja tersebut dengan
jelas. sebaiknya memakai kalimat aktif dan paling banyak terdiri dari 12 kata. Contohnya:
Meningkatkan persalinan dibantu Bidan.

2) Rumusan Pernyataan dan Uraian Masalah

Cantumkan rumusan pernyataan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya. Rumusan pernyataan
masalah yang baik harus dapat menjawab pertanyaan apa, siapa, berapa, di mana, dan bagaimana.

3) Rumusan Tujuan
Rumusan tujuan yang baik adalah yang jelas targetnya. Contoh rumusan tujuan yang baik.
Menurunkan angka komplikasi infeksi panggul pasca insersi IUD di klinik KB PKMI Jakarta dari 30%
pada bulan Januari 2010 menjadi 5% pada bulan Desember 2010.

4) Uraian Kegiatan

Suatu rencana kerja yang baik harus mencantumkan uraian kegiatan yang akan dilaksanakan.
Cantumkan kegiatan tersebut secara berurutan. Utamakan pada kegiatan yang bersifat pokok saja,
yakni yang dinilai paling menentukan tercapainya tujuan. Contoh:

a) Menyusun standar penyuluhan kesehatan ibu hamil

b) Menggunakan standar dalam penyuluhan kesehatan ibu hamil

c) Pengamatan penyuluhan kesehatan

5) Waktu

Ada baiknya uraian waktu ini dikaitkan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan, sehingga
membentuk suatu bagan. Contoh: 3 Januari 2016.

6) Pelaksana

Jika personalia tersebut lebih dari satu orang, maka harus dilengkapi dengan uraian tugas dan
tanggung jawab masing-masing.

7) Biaya

Mencantumkan biaya yang dibutuhkan untuk dapat menyelenggarakan rencana kerja yang
dimaksud. Sesuaikan biaya dengan rencana kerja yang akan dilaksanakan dalam kegiatan tersebut.

8) Metode dan Kriteria Penilaian

Suatu rencana kerja yang baik, harus mencantumkan metode serta kriteria penilaian hasil yang
dicapai. Contoh metode yang digunakan: wawancara, rekam medik, pengamatan, dll. Untuk kriteria
penilaian sesuaikan dengan metode yang digunakan dalam kegiatan tersebut. Beberapa contoh
kegiatan/aktivitas yang dilakukan dalam perencanaan adalah sebagai berikut:

a) Menetapkan target/sasaran apa yang akan dicapai tahun depan, bulan depan, minggu
depan, dan seterusnya. Misalnya tahun depan sudah dapat memberikan pelayananlengkap kepada
ibu dan anak dengan fasilitas lengkap.

b) Menetapkan langkah-langkah, tindakan, dan kegiatan yang akan dilakukan dalam 10 tahun,
satu tahun, satu bulan, dan, satu minggu ke depan, dan seterusnya.

c) Menyusun kebutuhan perlengkapan, peralatan, serta obat-obatan yang dibutuhkan dalam


satu bulan mendatang.

b. Tahap Do

Mengimplementasikan rencana yang telah dirumuskan pada tahap plan sebelumnya. Pada proses ini
masalah diatasi dengan aksi sistematis (Tews, 2008; Gorenflo & Moran, 2010)

c. Tahap Check

Pada tahap ini dianalaisis apakah rencana yang telah dilakukan pada tahap do berhasil dilakukan
(Tews, 2008; Gorenflo & Moran, 2010)
d. Tahap Act

Apabila rencana berhasil dilakukan maka rencana tersebut akan diterapkan secara terus menerus
sampai mendapatkan hasil yang diinginkan. Jika rencana tidak berhasil maka dapat dilakukan
pengujian ulang (Tews, 2008; Gorenflo & Moran, 2010).

Ahyari (dalam Prihantoro, 2012) menyebutkan pengertian pengendalian mutu adalah segala aktivitas
untuk menjaga dan mengarahkan agar mutu atau kualitas produk dapat dipertahankan sebagaimana
yang telah direncanakan. Ravianto (dalam Prihantoro, 2012) juga menyebutkan proses pengendalian
mutu adalah memutarkan siklus PDCA, yaitu melakukan perencanaan, pengerjaan atau proses,
pengecekan atau evaluasi, dan aksi perbaikan terhadap masalah yang berkaitan dengan kualitas.
Siklus PDCA merupakan penerapan konsep pengendalian mutu yang harus dilakukan secara
maksimal pula. Prihantoro (2012) menyatakan bahwa “Hakikatnya, siklus PDCA adalah suatu
metode untuk melakukan perbaikan secara berkelanjutan”. Keunggulan dari siklus PDCA merupakan
penerapan dari konsep pengendalian mutu dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka
pengendalian mutu harus dilakukan secara maksimal pula. Caranya dengan menerapkan asas-asas
pengendalian mutu melalui beberapa langkah yaitu tahap perencanaan (plan), pelaksanaan (do),
pemeriksaan (check); dan tindakan perbaikan (action).

Anda mungkin juga menyukai