Anda di halaman 1dari 3

Izin menanggapi diskusi pada sesi 8 ini.

Diketahui :

Q1 = 2.000 unit P1 = Rp. 100

Q2 = 1.500 unit P2 = Rp. 150

TC = 0,3Q2 – 720Q + 600.000

1. Tingkat produksi yang menghasilkan TR maksimum

(P-P1)/(P2-P1) = (Q-Q1)/(Q2-Q1)

(P-100)/(150-100) = (Q-2.000)/(1.500-2.000)

(P-100)/50 = (Q-2.000)/-500

-500(P-100) = 50(Q-2.000)

-500P+50.000 = 50Q-100.000

-500P = 50Q-150.000

P = -0,1Q+300

TR = Q x P

TR = Q (-0,1Q+300)

TR = -0,1Q2 + 300Q

Untuk mengetahui tingkat produksi yang menghasilkan TR maksimum kita dapat


menggunakan turunan pertama fungsi TR = 0:

TR = -0,1Q2 + 300Q

TR’ = -0,2Q + 300

0 = -0,2Q + 300
0,2Q = 300

Q = 300/0,2

Q = 1.500

Jadi pada tingkat produksi barang dengan kuantitas 1.500 akan menghasilkan TR
maksimum.

2. Tingkat produksi yang menghasilkan TC minimum

Biaya minimum terjadi pada saat biaya marjinal (MC) = 0

MC = TC’ (turunan pertama dari fungsi biaya marjinal)

TC = 0,3Q2 – 720Q + 600.000

TC’ = 0,6Q – 720

0 = 0,6Q – 720

720 = 0,6Q

Q = 1.200

tingkat produksi yang menghasilkan TC minimum adalah 1.200 unit.

3. Mana yang terbaik bagi perusahaan, berproduksi pada TR maksimum atau TC


minimum? Berikan penjelasannya

Menurut saya, bagi suatu perusahaan pilihan yang terbaik yang akan diambil adalah yang
lebih banyak menghasilkan keuntungan bagi perusahaan tersebut, maka :

Jika perusahaan berproduksi pada TR maksimum (Q=1500), maka keuntungan yang


didapat adalah :

Laba = TR- TC

= (300𝑄 − 0,1𝑄2) − (0,3𝑄2 − 720𝑄 + 600.000)

= (300(1.500) − 0,1(1.500)2) − (0,3(1.500)2 − 720(1.500) + 600.000)

= 225.000 − (195.000)

= 30.000
Jika perusahaan berproduksi pada TC minimum (Q=1200), maka keuntungan yang didapat
adalah :

Laba = TR – TC

= (300𝑄 − 0,1𝑄2) − (0,3𝑄2 − 720𝑄 + 600.000)

= (300(1.200) − 0,1(1.200)2) − (0,3(1.200)2 − 720(1.200) + 600.000)

= 216.000 − (168.000)

= 48.000

Jadi, yang terbaik bagi perusahaan adalah berproduksi dengan TC minimum karena
keuntungan yang didapat akan lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai