Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 2 PENGANTAR ILMU EKONOMI

NAMA : ARIEF SURYANDONO


NIM : 043821076
UPBJJ : SURABAYA
JURUSAN : D3 PERPAJAKAN

1. Perusahaan A memproduksi Barang ABC dijual dengan harga Rp. 10.000 per unit. Biaya
total yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan barang, ditunjukkan dengan persamaan
sebagai berikut (biaya dalam Rp); TC = 50.000 + 5.000Q. TC adalah biaya total dan Q adalah
jumlah barang. Berdasarkan informasi tersebut, hitunglah jumlah barang yang harus
diproduksi (dijual) pada tingkat break-even point (BEP) !
Diketahui :
TC = 50.000 + 5.000Q
Harga Jual = 10.000Q
Ditanya :
Hitunglah jumlah barang yang harus diproduksi (dijual) pada tingkat break-even point (BEP)
Jawaban:
BEP atau Break-even point adalah titik impas yang mengacu pada jumlah pendapatan yang
harus diperlukan untuk menutup total biaya yang sudah dikeluarkan dalam jangka waktu
tertentu, baik biaya tetap maupun biaya variabel.
Maka:
10.000 Q = 50.000 + 5.000Q
5.000 Q = 50.000
Q = 50.000 / 5000
Q = 10
Jadi jumlah barang yang diproduksi dalam keadaan break-even point adalah sebanyak 10
unit

2. Jelaskan karakteristik pasar monopoli, beserta keunggulan dan kelemahannya!

Pasar monopoli adalah jenis dari pasar persaingan tidak sempurna di mana produsen memiliki
kuasa dalam hal menentukan harga. Mempunyai ciri bahwa terdapat satu perusahaan yang
memproduksi barang dan jasa, tidak terdapat barang pengganti yang mirip, perusahaan lain
sulit atau tidak dapat masukl ke pasar dan satu perusahaan tersebut dapat berkemampuan
untuk menentukan harga pasar
Keunggulan pada pasar monopoli adalah:
- Menghindari produk tiruan beredar
- Dapat terhindar dari persaingan yang tidak sehat
- Menimbulkan skala ekonomi yang menurunkan biaya produksi
- Terjaganya kesinammbungan stabilitas perusahaan
- Mendorong penggunaan mesin-mesin terbaru
- Mendorong peningkatan kinerja departemen penelitian dan pengembangan
Kekurangan pada pasar monopoli adalah:

• Tidak terdapatnya persaingan menjadikan perusahaan menaikkan harga secara tidak


wajar
• Kesenjangan dalam perolehan pendapatan
• Mengurangi kesejahteraan konsumen

3. Jelaskan perbedaan biaya eksplisit dan biaya implisit, beserta contohnya!


Biaya ekplisit atau disebut sebagai biaya akuntansi adalah pengeluaran actual yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli atau menyewa input yang diperlukan. biaya
eksplisit mewakili setiap biaya yang terlibat dalam pembayaran tunai atau sumber daya
berwujud lainnya oleh perusahaan. Biaya sewa, biaya bahan baku, biaya overhead
adalah contoh dari biaya eksplisit. Semuanya dicatat dalam laporan laba rugi
perusahaan. Biaya eksplisit dianggap sebagai pengeluaran sendiri.
Contoh: Biaya yang dibebankan perusahaan dalam membeli atau menyewa faktor
produksi.
Biaya impisit atau biaya ekonomi adalah biaya perusahaan dalam memanfaatkan
sumber daya ekonomi dalam produksi termasuk opportunity cost. Biaya implisit secara
teknis tidak dikeluarkan dan tidak dapat diukur secara akurat untuk tujuan akuntansi.
Tidak ada pertukaran uang tunai dalam realisasi biaya implisit. Tetapi mereka adalah
pertimbangan penting karena membantu manajer membuat keputusan yang efektif
untuk perusahaan. Biaya implisit lebih sulit untuk diukur daripada biaya eksplisit dan
bersifat lebih subyektif.
Contoh: biaya implisit termasuk hilangnya pendapatan sewa atas gedung kantor yang
dimiliki karena perusahaan lebih memilih menggunakannya untuk anak perusahaan atau
lebih memilih untuk menjualnya.

Sumber:
- BMP ISIP4112 Pengantar Ilmu Ekonomi
- https://cerdasco.com/biaya-implisit/
- https://katadata.co.id/safrezi/berita/615bbd457fa6f/pasar-monopoli-ciri-ciri-
penyebab- dan-dampaknya

Anda mungkin juga menyukai