Anda di halaman 1dari 20

Puskesmas Bayung Lencir

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kankerserviks merupakan keganasan yang disebabkan oleh virus HPV (Human

Papilloma Virus)(Evriarti & Yasmon, 2019). Kanker serviks menjadi penyebab

kematian pada wanita di seluruh dunia. Kanker serviks merupakan pembunuh

wanita peringkat kedua setelah kanker payudara(Distinarista et al., 2021).Angka

kejadian kanker tertinggi di Indonesia untuk perempuan adalah kanker payudara

yaitu sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000

penduduk yang diikuti kanker leher serviks sebesar 23,4 per 100.000 penduduk

dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk. 90% kanker leher rahim

adalah jenis skuamosa yang mengandung DNA HPV dan 50% kanker servik

berhubungan dengan HPV tipe 16. Virus HPV dapat menyebar melalui hubungan

seksual terutama pada hubungan seksual yang tidak aman. Dampak kanker

serviks antara lain adalah penyakit yang berlanjut pada tahap stadium lanjut hingga

kematian. Mayoritas pasien kanker serviks datang berobat padastadium lanjut.

Kondisi ini karena kanker serviks tidak menunjukan gejala yang spesifik pada tahap

prakanker(Suwiyoga, 2017). Deteksi dini kanker serviks dapat dilakukan dengan

metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA).Pemeriksaan IVA merupakan salah

satu cara deteksi dini kanker serviks yang memberikan hasil yang segera.

Pemeriksaan IVA dapat dilakukan oleh semua tenaga kesehatan, yang telah

mendapatkan pelatihanpemeriksaan IVA. Asam asetat merupakan suatu asam

lemak jenuh dengan rumusan kimia CH3COOH yang merupakan komponen

khas dalam pembuatanlarutan cuka(Sondang & Hadi, 2019).Pemeriksaan IVA dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor itu antara lain adalah pengetahuan,sikap,

1
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS BAYUNG LENCIR TAHUN 2022
Puskesmas Bayung Lencir
kepercayaan, niat, persepsi, motivasi dan dukungan sosial(Arisca et al., 2021).

Kurangnya pengetahuan dapat berdampak pada perilaku memeriksakan untuk deteksi

dini kanker serviks dengan metode IVA(Mouliza & Maulidanita, 2020). Pengetahuan

yang baik mengenai pencegahan kanker payudara akan berdampak pada perilaku

pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker serviks. Selain itu faktor yang

berpengaruh pada perilaku pemeriksaan IVA yaitu usia, pendidikan, pekerjaan,

status perkawinan, keterpaparan informasi, dukungan tenaga kesehatan danjarak

ke fasilitas kesehatan(Chrystianty et al., 2021). Studi literatur ini ingin mengetahui

faktor yang berhubungan dengan perilaku wanita usia subur dalam pemeriksaan IVA

sebagai deteksi dini kanker serviks

1..2 Situasi Indonesia


Indonesia dalam beberapa dasawarsa terakhir menghadapi masalah, disatu
sisi penyakit menular masih menjadi masalah ditandai dengan masih sering
terjadai KLB beberapa penyakit menular tertentu, munculnya kembali beberapa
penyaklit menular lama serta munculnya penyakit-penyakit menular baru seperti
HIV/AIDS, avian influenza, flu babi dan penyakit nipa. Disisi lain PTM menunjukan
adanya kecendrungan yang semakin meningkat dari waktu kewaktu
Gambar diatas memperlihatkan bahwa selama tahun 1996 hingga 2007 di
Indoneisa proposi penyakit menular telah menurun sepertiganya dari 44,2%
menjadi 29,1%, akan tetapi proporsi penyakit tidak menular mengalami
penungkatan cukup tinggi dari 41,7% menjadi 59,5%, sedangkan gangguan
maternal/perinatal dan kasus cedera relative stabil.
Menurut profil PTM WHO tahun 2011, di Indonesia 2008 terdapat 582.300
laki-laki dan 481.700 perempuan meninggal.
Di Musi Banyuasin ( MUBA ) berdasarkan data Dinas Kesehatan (DINKES)
tahun 2016, Hipertensi merupakan penyakit tidak menular ( PTM ) tertinggi
dengan presentasi 52 %. Kemudian Asma 22 % dan Diabetes 8 %. Jika tidak kita
tangani secara cepat dan tepat bukan tidak mungkin angka ini bertambah.

2
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS BAYUNG LENCIR TAHUN 2022
Puskesmas Bayung Lencir
Oleh sebab itu sangat penting untuk mendeteksi secara dini. Faktor-faktor
pencetus penyakit tidak menular. PTM dapat dicegah dengan mengendalikan
faktor resikonya yaitu merokok, Diet yang tidak sehat, kurang aktifitas fisik dan
konsumsi minuman yang beralkohol. Mencegah dan mengendalikan faktor resiko
relatif lebih murah bila dibandingkan dengan biaya pengobatan PTM.
Di Puskesmas Bayung Lencir tahun 2019, Hipertensi dengan Presentasi 14,5
% dan Diabetes Mellitus 97,1 % Capaian yang mendapat penanganan di fasilitas
Kesehatan.

BAB II

MANAJEMEN KIA

2.1. Analisa Situasi


2.1.1 Geografi

3
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS BAYUNG LENCIR TAHUN 2022
Puskesmas Bayung Lencir
UPT Puskesmas Bayung Lencir terletak di Wilayah Kecamatan Bayung Lencir
dan berada di tepi Jalan Raya Palembang Jambi Km 205 yang dapat ditempuh
kurang lebih 6 jam dari Kota Palembang. Dengan luas wilayah kerja 358.884
Km2. Wilayah kerja Puskesmas Bayung Lencir meliputi 17 desa dan 2
kelurahan dari keseluruhan 23 desa yang berada di Wilayah Kecamatan
Bayung Lencir, yaitu Kelurahan Bayung Lencir, Kelurahan Bayung Lencir
Indah, Desa Lubuk Harjo, Desa Simpang Bayat, Desa Telang, Desa Sindang
Marga, Desa Kali Berau, Desa Tampang Baru, Desa Bayat Ilir, Desa
Pangkalan Bayat, Desa Pagar Desa, Desa Muara Bahar, Desa Mendis, Desa
Mendis Jaya, Desa Muara Medak, Desa Pulai Gading, Desa Mangsang, Desa
Mangsang dan Desa Kepayang.
Daerah di Wilayah kerja Puskesmas Bayung Lencir adalah sebagian
merupakan daerah aliran sungai dan daratan, sebagian merupakan kawasan
perkebunan karet dan sawit, sehingga mempunyai resiko terjadinya
kecelakaan akibat kerja, KLB atau penyebaran penyakit yang dapat
diakibatkan dari faktor migrasi penduduk yang bekerja sebagai karyawan sawit
sebagai pendatang serta dapat juga disebabkan vektor serangga dan nyamuk
terutama daerah aliran sungai yang rentan terhadap kasus-kasus diare,
malaria dan kasus-kasus lainnya.
Kecamatan Bayung Lencir dibagi menjadi 2 wilayah kerja Puskesmas,
yaitu Puskesmas Bayung Lencir dan Puskesmas Sukajaya, adapun batas-
batas wilayah kerja Puskesmas Bayung Lencir adalah :
1. Sebelah Barat : Kecamatan Lalan
2. Sebelah Utara : Kecamatan Tungkal Jaya
3. Sebelah Timur : Puskesmas Sukajaya
4. Sebelah Selatan : Kecamatan Batanghari Leko

2.1.2 Demografi
Wilayah kerja puskesmas Bayung lencir meliputi 17 Desa 2 Kelurahan
dengan jumlah penduduk 80.564 jiwa. Secara rinci dapat dilihat di tabel
berikut :

No. DESA Jumlah Jumlah


4
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS BAYUNG LENCIR TAHUN 2022
Puskesmas Bayung Lencir

Penduduk
KK
1. Bayung Lencir 8.590 2755
2. Mendis 3.194 932
3. Simpang
3.957 1017
Bayat
4. Telang 2.346 645
5. Sindang
1.887 574
Marga
6. Kaliberau 2.800 715
7. Tampang Baru 3.201 622
8. Pulai Gading 3.644 993
9. Mendis Jaya 2.975 810
10. Bayat Ilir 2.011 428
11. Pangkalan
1.484 391
Bayat
12. Muara Bahar 4.895 1087
13. Muara Merang 3.423 851
14. Kepayang 2.265 477
15. Muara Medak 13.676 2849
16. Mangsang 16.411 5412
17 Lubuk Harjo 2.590 793
18 Bayung Lencir
4.119 1376
Indah
19. Pagar Desa 1.447 432
JUMLAH 84.915 23.159

2.1.3 Sarana dan Prasarana


Untuk menunjang program penyakit tidak menular wilayah kerja
puskesmas Bayung Lencir didukung dengan sarana dan prasarana
kesehatan dengan perincian sebagai berikut:

5
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS BAYUNG LENCIR TAHUN 2022
Puskesmas Bayung Lencir
a. Puskesmas : 1 unit
b. Puskesmas Pembantu : 9 unit
c. Poskesdes : 30 unit
d. Posyandu : 50 unit

2.1.4 Tenaga Kesehatan dan Struktur Organisasi Program Penyakit Tidak Menular
2.1.4.1 Tenaga Kesehatan KIA
a. Dokter Umum : 2 orang
b. Bidan : 8 orang
c. Perawat : 7 orang
d. Bidan Desa : 30 orang

2.1.4.2 Struktur Organisasi PTM

KEPALA PUSKESMAS
YUSRIZAL, SKM.M.KM

DOKTER
dr. Fitri Zeliyanti/ dr. Ragil P Jaya Utama

BIDAN PENANGGUNG JAWAB


Nurhidayati, AM. Keb

PELAKSANA PROGRAM
Gustira Utami,AM.Keb

2.1.5 Alur Pelayanan Pandu PTM

Pasien Datang
Ruang Tunggu

Pasien dipanggil sesuai nomor antrian


6
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS BAYUNG LENCIR TAHUN 2022

Poli Umum
Pemeriksaan Fisik
Klinik Gizi
Labor
Puskesmas Bayung Lencir
DIAGNOSIS

Apotek Rujuk ke RS

Pulang

Ket :
Alur Utama
Alur Bila Diperlukan

7
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS BAYUNG LENCIR TAHUN 2022
Puskesmas Bayung Lencir

BAB III
TAHAP PENYUSUNAN
RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK) DAN RENCANA
PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK)

3.1 Analisa Masalah


Analisa dapat dilakukan dengan melihat capaian kegiatan program yang telah
dijalankan, baik upaya kesehatan Masyarakat maupun upaya kesehatan perorangan
pada tahun 2021 sebagaimana tergambar pada tabel berikut ini :

Tabel 29. Pencapaian Program Upaya Kesehatan Masyarakat

RENCANA USULAN KEGIATAN PROGRAM DIARE UPT PUSKESMAS BAYUNG LENCIR TAHUN 2024

PENANG
NO UPAYA TARGET KEBUTUHAN MITRA
No KEGIATAN TUJUAN SASARAN GUNG RINCIAN
. KESEHATAN SASARAN SUMBER DAYA KERJA
JAWAB

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 I VA 1 Penyuluhan Memberika WUS 19 Desa PJ IVA 2 org x Promkes
Skrining n KIE 19 dan
tentang tentang Desa x PTM
pemeriksaaa bagaimana 1 kali
n IVA cara
mengatasi
Kanker
Serviks
( IVA)

Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Bayung Lencir

Yusrizal, SKM, M.KM


NIP.197511241996031001

8
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS BAYUNG LENCIR TAHUN 2022
Puskesmas Bayung Lencir

3.2 Identifikasi Masalah


Hasil analisa masalah kesehatan diatas kemudian dilakukan identifikasi
permasalahan terhadap hal-hal yang belum memenuhi target dengan rincian
sebagai berikut :

Tabel 30. Identifikasi Masalah

Masalah Sumber
No Upaya Target Capaian
Data
tercapainya Penderita
Penderita Hipertensi
Hipertensi melakukan
melakukan Laporan
1 100% 100% Pengobatan Secara
Pengobatan Secara 2021
Teratur dengan
Teratur
kesenjangan 0%
Rendahnya capaian Rendahnya Cakupan
skrining WUS risti komplikasi kebidanan Laporan
2 70% 50% yang ditangani dengan
(pemeriksaan iva) 2021
kesenjangan 20%
Cakupan persentase Tercapainya
penderita hipertensi Persentase penderita Laporan
melakukan hipertensi melakukan Penilaian
3 100% 100 % pengobatan secara Kinerja
pengobatan secara
teratur belum tercapai Puskesm
teratur belum tercapai 100 % dengan as
100 % kesenjangan (0%)
Belum tercapainya Laporan
cakupan pengobatan Tahunan
Cakupan Persentase DM dengan Penilaian
4 100% 100 %
Pengobatan DM kesenjangan 0% Kinerja
Puskesm
as

I. UPAYA KESEHATAN ESSENSIAL

1. Belum Tercapainya Cakupan Skrining WUS risti (IVA) dengan


kesenjangan 20%
2. Cakupan pelayanan Penderita Hipertensi 100 %

9
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS BAYUNG LENCIR TAHUN 2022
Puskesmas Bayung Lencir
3. Cakupan pelayanan Penderita Diabetes Mellitus 100 %
4. Cakupan Pelayanan Usia Produktif 100%

1.3 Menetapkan Urutan Prioritas Masalah

Mengingat adanya keterbatasan kemampuan dalam mengatasi masalah,


ketersediaan teknologi yang kurang memadai atau adanya keterkaitan satu sama
lain, maka perlu dipilih prioritas masalah. Dalam menentukan prioritas masalah-
masalah kesehatan dengan menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness dan
Growth) dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 31. Urutan Prioritas Masalah

NO MASALAH U S G TOTAL PERINGKAT


Rendahnya Capaian ODGJ berat
yang mendapatkan Pengobatan dan
1 5 3 2 10  1
pelayanan dengan kesenjangan
93%

Rendahnya Capaian skrining WUS


2  4 3  2 9  2
risti (Pemeriksaan iva)

Cakupan pelayanan Penderita

3 Hipertensi 100 % 4 2  2 8 3

Cakupan pelayanan Penderita

4 Diabetes Mellitus 100 % 3 2 2  7 4

Rendahnya Cakupan Pelayanan

5 Upaya Berhenti Merokok 0%  3  2  1 9 5

10
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS BAYUNG LENCIR TAHUN 2022
Puskesmas Bayung Lencir

1.4 Mencari Akar Penyebab Masalah


Setelah dibuat prioritas masalah yang ditentukan, selanjutnya kita mencari
akar permasalahan dengan metode Diagram Ishikawa (Diagram Tulang Ikan)/Fish
Bone sebagai berikut :

11
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS BAYUNG LENCIR TAHUN 2022
Puskesmas Bayung Lencir
1. Rendahnya Upaya Pengendalian Jumlah Perokok Aktif dengan kesenjangan 100%

METODE
MANUSIA

BELUM ADANYA
BELUM ADANYA PROGRAM KHUSUS
KINERJA PETUGAS DALAM MENANGANI
PETUGAS TERLATIH
MASIH KURANG MASALAH ROKOK
MAKSIMAL

Rendahnya
upaya
pengembalian
jumlah
perokok
PEMBERIAN PERAN LINTAS
INFORMASI SEKTOR SEKOLAH
TENTANG ROKOK BELUM OPTIMAL

BELUM
TERBENTUKNYA
KADER ANTI ROKOK

SARANA LINGKUNGAN

12
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS BAYUNG LENCIR TAHUN 2022
Puskesmas Bayung Lencir

2. Cakupan persentase penderita hipertensi mendapat pelayanan kesehatan di FKTP

MANUSIA METODE
Melakukan
Banyakny beban Penyuluhan pelayanan
kerja petugas kemasyarakat tentang kesehatan
penyakit hipertensi beruba edukasi
dan terapi
Kurangny pendataan data framkoloho
penderita hipertensi dari Scrining faktor resiko
setiap petugas di desa hipertensi untuk seluruh
Cakupan
pasien di FKTP
persentase
pengobatan
penderita
Ada 6 desa yg dengan
hipertensi
Petugas melakukan letak geografis sulit di
pencatatan dan jangkau
pelaporan penderita
hipertensi
Kurangny alat kesehatan Adat istiadat Masy
(PTM KIT) pada saat yg salah dalam
pelaksanaan kegitan PTM pemahaman
penyakit hipertensi
SARANA LINGKUNGAN

13
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS BAYUNG LENCIR TAHUN 2022
Puskesmas Bayung Lencir

3. Rendahnya cakupan screening wus risti dengan pemeriksaan IVA 50% dengan kesenjangan 20%

MANUSIA METODE

Pelayanan yg dilakukan Belum maksimalnya


belum sesuai standar pemeriksaan yg
dilakukan

Rendahnya cakupan
screening wus risti
dgn pemeriksaan iva
50% (kesenjangan
Media penyampaian Pasien masih ada yg malu 20%)
informasi kurang dan takut untuk melakukan
pemeriksaan

Letak geografis Masih kurangnya


pengetahuan tentang Masyarakat masih
pentingnya pemeriksaan iva banyak yg belum
memiliki jkn

SARANA LINGKUNGAN

14
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS BAYUNG LENCIR TAHUN 2022
Puskesmas Bayung Lencir

4. Cakupan pelayanan pengobatan penderita diabetes mellitus

METODE
MANUSIA
Scrining faktor resiko DM
untuk seluruh pasien di FKTP
Kurangnya pendataan data
Melakukan pelayanan
penderita DM dari petugas
kesehatan beruba edukasi
desa
dan terapi framkologi

Banyaknya beban
kerja petugas Cakupan Pelayanan
Pengobatan Penderita
Diabetes Mellitus

Petugas melakukan
pencatatan dan Adat istiadat masyarakat yang
pelaporan penderita DM salah dalam pemahaman
penyakit DM
Penyediaan alat kesehatan
DM kurang untuk petugas Letak geografis yg sulit di
Desa jangkau

SARANA LINGKUNGA
N

15
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS BAYUNG LENCIR TAHUN 2022
Puskesmas Bayung Lencir
5. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Produktif 100%

METODE
MANUSIA

Posbindu dan Sosialisasi


Lemahnya koordinasi belum terjangkau pada
tenaga medis seluruh desa

Cakupan
Pelayanan
Kesehatan Usia
Produktif 100 %

Kurang nya kesadaran


Belum adanya anggaran
Masyarakat untuk
penyediaan sarana dan
Melakukan Screening
prasarana dari desa
untuk posbindu

SARANA LINGKUNGA
N

16
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS BAYUNG LENCIR TAHUN 2022
Puskesmas Bayung Lencir

a. Menetapkan Cara-cara Pemecahan Masalah


i. Alternatif Pemecahan Masalah Upaya Kesehatan Wajib

Tabel 32. Cara-cara Pemecahan Masalah


No Prioritas masalah Prioritas Penyebab Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Keterangan
Masalah Terpilih

1 Upaya Pengendalian Jumlah Belum adanya program Sosialisasi sekolah sehat tanpa Sosialisasi sekolah Promkes
Perokok Aktif dengan khusus dalam menangani asap rokok sehat tanpa asap
kesenjangan 100% masalah rokok rokok
Pemberian informasi Skrining UBM (Upaya berhenti Skrining UBM (Upaya
tentang rokok hanya Merokok) berhenti Merokok)
melalui spanduk

2. Cakupan persentase penderita Screening (Pendataan dan Kurangny alat kesehatan (PTM KIT) Kunjungan Rumah dan Hipertensi
hipertensi mendapat Penjaringan) Penderita pada saat pelaksanaan kegiatan Monev Posbindu
pelayanan kesehatan di FKTP Hipertensi

Monitoring kegiatan posbindu

Rendahnya cakupan Pelayanan Screening wus Pelaksanaan Pelayanan Pelayanan sesuai IVA
3 screening wus risti dengan risti sesuai standar screening wus risti yg sesuai standar
pemeriksaan IVA 11% dengan standar
kesenjangan 50%

4 Cakupan persentase Penyediaan Alat Kesehatan Pengajuan Alat Cek Gula Darah Kunjungan Rumah  DM
pengobatan penderita DM DM kurang ( alat cek dan Steek Gula Darah penderita Dm
Gula Darah dan steek gula

17
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS BAYUNG LENCIR TAHUN 2022
Puskesmas Bayung Lencir
darah)

screenining (Pendataan dan intervensi keluarga penderita Intervensi keluarga


Penjaringan) Penderita DM) DM penderita DM

18
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS BAYUNG LENCIR TAHUN 2022
Puskesmas Bayung Lencir

19
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS BAYUNG LENCIR TAHUN 2022
Puskesmas Bayung Lencir
BAB IV
PENUTUP

Perencanaan Tingkat Puskesmas merupakan manajemen Puskesmas yang


sangat diperlukan dalam rangka mengoptimalkan penyelenggaraan Puskesmas
untuk melaksanakan tugas dan fungsinya mewujudkan masyarakat yang memiliki
perilaku hidup bersih dan sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu, hidup dalam lingkungan yang sehat dan bebas penyakit serta memiliki
derajat kesehatan yang optimal.
Pelaksanaan manajemen Puskesmas Bayung Lencir meliputi perencanaan,
penggerakkan dan pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja
Puskesmas yang merupakan suatu siklus yang terus menerus dan
berkesinambungan. Manajemen Puskesmas akan mengintegrasikan seluruh
manajemen yang ada, meliputi sumber daya, program, pemberdayaan masyarakat,
sistem informasi Puskesmas maupun mutu dalam menyelesaikan masalah prioritas
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Bayung Lencir. Dengan disusunnya
Perencanaan Tingkat Puskesmas Bayung Lencir ini diharapkan menjadi acuan
Puskesmas dalam melaksanakan manajemen Puskesmas disamping dapat
dijadikan acuan bagi lintas program dan lintas sektor terkait dalam pengelolaan
Puskesmas.
Perencanaan Tingkat Puskesmas Bayung Lencir ini bersifat dinamis, sehingga
untuk periode selanjutnya akan disusun kembali Perencanaan Tingkat Puskesmas
Bayung Lencir sesuai dengan perubahan lingkungan internal dan eksternal yang
sedang berkembang. Bila dalam perkembangannya terdapat perubahan akan
dipaparkan di dalam Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahunan tahun yang akan
datang. Kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan dokumen ini
diucapkan ribuan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya. Dengan
penyusunan dokumen ini, diharapkan upaya Puskesmas Bayung Lencir dalam
menyelenggarakan perencanaan pembangunan kesehatan dapat terarah dan
terukur.

20
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS BAYUNG LENCIR TAHUN 2022

Anda mungkin juga menyukai