Anda di halaman 1dari 2

Suatu sistem selalu terdiri dari struktur sistem dan proses sistem.

Apa yang dimaksud dengan struktur sistem dan proses sistem.


Bagaimana langkah-langkah penyusunan sistem akuntansi
Struktur sistem dan proses sistem adalah dua aspek penting dari suatu sistem. Struktur sistem mencakup elemen-elemen seperti
data, perangkat keras, perangkat lunak, infrastruktur jaringan, dan orang-orang yang terlibat dalam sistem. Sementara proses sistem
mencakup prosedur, aturan, dan tindakan yang dilakukan dalam sistem.
Dalam konteks sistem akuntansi, struktur sistem mencakup komponen seperti basis data (database) untuk mengumpulkan dan
menyimpan data keuangan, perangkat keras seperti komputer dan server, perangkat lunak seperti aplikasi akuntansi, dan
infrastruktur jaringan untuk menghubungkan semua komponen ini. Sementara proses sistem akuntansi mencakup prosedur
pengolahan data keuangan, prosedur audit, prosedur pengendalian keamanan, dan prosedur pelaporan keuangan.
Berikut adalah beberapa langkah untuk penyusunan sistem akuntansi:
1. Identifikasi kebutuhan: Identifikasi kebutuhan perusahaan dalam pengolahan data keuangan. Misalnya, apakah perusahaan
memerlukan sistem akuntansi yang dapat menghasilkan laporan keuangan secara cepat dan akurat atau sistem akuntansi yang
dapat membantu memantau biaya operasional perusahaan.
2. Penentuan kebutuhan fungsional: Tentukan kebutuhan fungsional sistem akuntansi, yaitu apa saja fungsi dan fitur yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.
3. Pemilihan sistem akuntansi: Pilih sistem akuntansi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan sesuai dengan anggaran
perusahaan.
4. Pengembangan dan implementasi sistem: Setelah sistem akuntansi dipilih, mulailah mengembangkan sistem sesuai dengan
kebutuhan perusahaan dan implementasikan sistem tersebut.
5. Pelatihan dan penggunaan: Berikan pelatihan kepada staf perusahaan untuk menggunakan sistem akuntansi dan pastikan sistem
digunakan secara konsisten untuk mencapai tujuan perusahaan.
6. Evaluasi sistem: Evaluasi sistem secara berkala untuk memastikan sistem akuntansi tetap efektif dan efisien dalam memenuhi
kebutuhan perusahaan.

Bila saudara baru diangkat sebagai manajer akuntansi di suatu perusahaan yang sudah terdaftar di bursa efek dan saudara
mendapat informasi dari atasan anda (Direktur keuangan) bahwa selama ini laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan
selalu mengalami keterlambatan. Atasan saudara mengharapkan sekali dengan bergabungnya saudara , laporan keuangan
perusahaan dapat diterbitkan tepat waktu. Pertanyaannya: a. Apa yang hendak saudara lakukan sebagai manajer akuntansi untuk
mendiaknosis penyebab keterlambatan laporan keuangan tersebut? b. Menurut saudara apa kriteria yang hendak saudara tetapkan
untuk menilai kualitas dari suatu laporan keuangan?
a. Sebagai manajer akuntansi yang baru diangkat, hal pertama yang harus saya lakukan adalah mendiagnosis penyebab
keterlambatan laporan keuangan tersebut. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
1. Meninjau proses pembuatan laporan keuangan: Saya akan meninjau seluruh proses yang terkait dengan pembuatan laporan
keuangan, mulai dari pengumpulan data keuangan hingga pengajuan laporan keuangan.
2. Memeriksa sistem akuntansi: Saya akan memeriksa sistem akuntansi yang digunakan oleh perusahaan untuk melihat apakah sistem
tersebut dapat bekerja dengan efisien dan akurat dalam menghasilkan laporan keuangan.
3. Meninjau kembali kebijakan dan prosedur: Saya akan meninjau kembali kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan dalam
perusahaan untuk memastikan bahwa mereka sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku dan dapat membantu dalam
menghasilkan laporan keuangan yang tepat waktu.
4. Mengevaluasi tim akuntansi: Saya akan mengevaluasi kinerja tim akuntansi dan melihat apakah mereka membutuhkan pelatihan
tambahan atau dukungan lainnya.
Setelah mendiagnosis penyebab keterlambatan laporan keuangan, saya akan membuat rencana tindakan untuk mengatasi masalah
tersebut dan memastikan agar laporan keuangan dapat diterbitkan tepat waktu.
b. Kriteria yang hendak saya tetapkan untuk menilai kualitas dari suatu laporan keuangan antara lain:
1. Relevansi: Laporan keuangan harus relevan dengan kebutuhan pengguna laporan keuangan, seperti investor, kreditur, dan pihak-
pihak lain yang tertarik dengan kesehatan keuangan perusahaan.
2. Kesesuaian: Laporan keuangan harus mematuhi standar akuntansi yang berlaku dan memberikan informasi yang akurat dan dapat
dipercaya tentang keuangan perusahaan.
3. Keterbacaan: Laporan keuangan harus mudah dibaca dan dipahami oleh pengguna laporan keuangan yang tidak memiliki latar
belakang akuntansi.
4. Komprehensif: Laporan keuangan harus mencakup semua informasi yang relevan dan diperlukan untuk memberikan gambaran yang
lengkap tentang keuangan perusahaan.
5. Konsistensi: Laporan keuangan harus konsisten dari waktu ke waktu sehingga memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
membandingkan kinerja keuangan perusahaan dari waktu ke waktu.
6. Transparansi: Laporan keuangan harus transparan dalam hal penyajian informasi dan pengungkapan atas transaksi yang terjadi
dalam perusahaan.

Coba saudara mengamati sistem penjualan di suatu toko yang pembelinya melakukan pembayaran dengan kartu kredit: a. Sebutkan
bagian-bagian apa saja dalam organisasi toko itu yang terkait dalam sistem tersebut. b. Sebutkan prosedur yang membentuk sistem
tersebut. c. Sebutkan kegiatan klerikal yang membentuk setiap prosedur yang saudara sebutkan dalam jawaban butir 2b
a. Berikut adalah bagian-bagian dalam organisasi toko yang terkait dengan sistem penjualan dengan pembayaran kartu kredit:
1. Tim penjualan: Bertanggung jawab untuk menangani proses penjualan kepada pelanggan, termasuk menerima pembayaran kartu
kredit.
2. Tim keuangan: Bertanggung jawab untuk menyelesaikan transaksi pembayaran kartu kredit dan memastikan bahwa dana diterima
dalam rekening toko.
3. Tim teknologi informasi: Bertanggung jawab untuk menyediakan infrastruktur teknologi informasi yang dibutuhkan, seperti terminal
pembayaran kartu kredit dan sistem untuk memproses transaksi.
b. Proses atau prosedur yang terlibat dalam sistem penjualan dengan pembayaran kartu kredit dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pelanggan melakukan pembelian: Pelanggan melakukan pembelian di toko dan memilih pembayaran dengan kartu kredit sebagai
metode pembayaran.
2. Pengecekan Kartu Kredit: Terminal pembayaran kartu kredit akan melakukan pengecekan otentikasi kartu kredit yang dipilih oleh
pelanggan untuk memastikan bahwa pembayaran dilakukan dengan benar dan data kartu kredit yang diberikan valid.
3. Verifikasi Pembayaran: Tim keuangan akan memverifikasi pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan dengan kartu kredit dan
memastikan bahwa dana telah diterima dalam rekening toko.
4. Pengiriman Barang: Setelah pembayaran dikonfirmasi, tim penjualan akan mengirimkan barang ke pelanggan.
c. Berikut adalah kegiatan klerikal yang terkait dengan setiap prosedur yang disebutkan di atas:
1. Pelanggan melakukan pembelian: Kegiatan klerikal yang terkait adalah pencatatan data pelanggan, seperti nama dan alamat, serta
item yang dibeli dan metode pembayaran yang digunakan.
2. Pengecekan Kartu Kredit: Kegiatan klerikal yang terkait adalah pengumpulan data kartu kredit, seperti nomor kartu dan tanggal
kedaluwarsa, serta data lain yang diperlukan untuk verifikasi, seperti kode CVV.
3. Verifikasi Pembayaran: Kegiatan klerikal yang terkait adalah pencatatan data transaksi, seperti tanggal, jumlah, dan nomor referensi
transaksi, serta pengecekan ulang terhadap data pelanggan dan data kartu kredit.
4. Pengiriman Barang: Kegiatan klerikal yang terkait adalah pencatatan data pengiriman, seperti alamat pengiriman dan nomor resi
pengiriman, serta pembaruan inventaris untuk memastikan stok barang selalu terkendali.

Formulir dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: klasifikasi berdasarkan sumbernya dan klasifikasi berdasarkan tujuan
penggunaannya. Jelaskan klasifikasi tersebut dan berikan contoh masing-masing dan buat gambarnya.
a. Klasifikasi berdasarkan sumbernya:
1. Internal: formulir yang dibuat dan digunakan oleh suatu organisasi atau perusahaan, baik itu untuk keperluan administrasi atau
operasional. Contoh: formulir pemesanan barang, formulir pengajuan cuti, formulir pengajuan klaim asuransi.
2. Eksternal: formulir yang berasal dari pihak luar organisasi atau perusahaan, biasanya untuk keperluan administrasi atau keuangan.
Contoh: formulir pajak, formulir permohonan izin usaha, formulir pembayaran tagihan listrik.
b. Klasifikasi berdasarkan tujuan penggunaannya:
1. Administratif: formulir yang digunakan untuk keperluan administratif, seperti pencatatan data atau pengisian informasi. Contoh:
formulir biodata karyawan, formulir pengajuan cuti, formulir pendaftaran siswa.
2. Transaksi: formulir yang digunakan untuk transaksi atau kegiatan bisnis, seperti pembayaran atau pemesanan. Contoh: formulir
penawaran harga, formulir pesanan barang, formulir kwitansi.

Apa manfaat kode rekening? Sebut dan jelaskan metode pembuatan kode rekening beserta contohnya masing-masing. Dan
bagaimana karakteristiknya
Kode rekening merupakan suatu sistem penomoran yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan akun-akun dalam
suatu sistem akuntansi. Manfaat dari kode rekening antara lain:
1. Memudahkan pengelompokan dan klasifikasi akun-akun dalam laporan keuangan
2. Membantu dalam melakukan pencatatan dan pengelolaan data akuntansi secara sistematis
3. Memudahkan dalam penyusunan laporan keuangan
Ada beberapa metode pembuatan kode rekening, di antaranya:
1. Kode rekening alamiah (natural account code): merupakan kode yang disusun berdasarkan jenis akun. Contohnya, akun kas di
kodekan dengan angka 1, akun piutang dengan angka 2, dan seterusnya.
2. Kode rekening fungsional (functional account code): merupakan kode yang disusun berdasarkan fungsi atau tugas yang dijalankan
oleh suatu akun. Contohnya, akun pembelian di kodekan dengan angka 1, akun penjualan dengan angka 2, dan seterusnya.
3. Kode rekening kombinasi (combination account code): merupakan kombinasi antara kode rekening alamiah dan fungsional.
Contohnya, pada suatu perusahaan, kode rekening untuk akun kas bisa menggunakan kode 1.1, di mana angka pertama
menunjukkan jenis akun dan angka kedua menunjukkan sub-kategori dari jenis akun tersebut.
Karakteristik dari kode rekening antara lain:
1. Unik: setiap akun memiliki kode yang unik dan berbeda dari akun lainnya
2. Terstruktur: kode rekening harus disusun dengan struktur yang jelas dan konsisten untuk memudahkan pengelompokan akun
3. Mudah dipahami: kode rekening harus mudah dipahami oleh pengguna yang berbeda, seperti akuntan dan manajer keuangan.

Anda mungkin juga menyukai