Anda di halaman 1dari 2

SERI ARAHAN PEMBIMBING

ANGGOTA PKS JABAR 1444 H


Seri 18
Memperbaiki Niat Dalam Beramal
Catatan untuk Pembimbing: Setelah mendapatkan arahan ini, diharapkan anggota memahami
pentingnya menata niat dalam semua aktifitas yang dilakukan baik dalam ibadah, berorganisasi dan
berpartai sehingga mampu meluruskannya saat menyimpang dan menjadikan tujuannya semata mencari
ridho Allah dan pahala di sisiNya.
‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬
،‫ وعلى آله وصحبه ومن تبع هداه ووااله‬،‫ والصالة والسالم على رسول هللا‬،‫ الحمد هلل‬،‫بسم هللا‬
:‫أما بعد‬
‫ميحرلا نمحرلا هللا‬ ‫بسم‬
Rasulullah saw dalam haditsnya bersabda;

ٔ‫ ٗاتِ ٍاج‬ٜ‫ٖق‬ٞ‫هاذِ ِٖ ٌْ» رٗآ اىث‬ِّٞ َٚ‫عي‬ ُ ‫ُحْ ش َُر اىْه‬ٝ« :ٌَ ‫سيه‬
َ ‫اش‬ َ ُ‫ هللا‬ٚ‫صيه‬
َ َٗ ِٔ ْٞ َ‫عي‬ َ ِ‫َّللا‬ ُ ‫ قَا َه َر‬:َ‫ قَاه‬،‫ع ِْ َجاتِ ٍر‬
‫س٘ ُه ه‬ َ
Dari Jabir ra berkata: Rasulullah saw bersabda: “Umat manusia akan dihimpun (pada hari kiamat nanti)
berdasarkan niat mereka.” (HR. Al Baihaqi dan Ibnu Majah)

Saudaraku yang dirahmati Allah..


Semoga Allah memberkahi pertemuan ini, menyatukan hati-hati kita dalam kebaikan dan menguatkan
niat dan keikhlasan kita dalam dakwah ini. Aamiin.

Saudaraku yang dirahmati Allah..


Tema arahan kali ini, “memperbaiki niat dalam beramal”. Besar harapan mengapa tema ini manjadi
bahasan pada pertemuan ini.

Saudaraku yang dirahmati Allah..


Hadits ini mengingatkan kita sebagai seorang muslim, da‟i dan penyeru kebaikan, sebagai
anggota partai untuk senantiasa memperhatikan niat ketika melakukan suatu amal (Tashhihun niyyah
qablal „amal), karena niat inilah yang akan menentukan amal dan masa depan kita di akhirat nanti. Jika
niat salah, amal sebaik apapun tidak akan ada nilainya disisi Allah. Jika niat benar, amal akan diterima
dan pahala dilipatgandakan. Maka para ulama menyampaikan pesannya diantaranya, “Belajarlah niat,
karena niat lebih penting daripada amal.” “Berapa banyak amal yang remeh menjadi besar gara-gara niat
dan berapa banyak amal yang besar menjadi remeh gara-gara niat.”

.‫ تِاىيق ْق ََ ِح‬ٚ‫حره‬
َ ُُٔ‫هر‬ِّٞ ‫َد‬ ُ ‫َأ ْ ُج ُر ْاىعَ ْثذَ إِرَا َح‬ٝ ‫ع هس َٗ َج هو‬
ْ ْ‫س‬ َ ‫ فَإ ِ هُ هللا‬، َُٔ‫هر‬ِّٞ ِِْ ‫ُحْ س‬ٞ‫ فَ ْي‬، ُُٔ‫ع ََي‬
َ َُٔ‫َ ْن َُ َو ى‬ٝ ُْ َ ‫سرٓ أ‬
‫ٍَ ِْ ه‬
Seorang salafus shalih berkata, "Barangsiapa suka ingin amalnya sempurna hendaknya memperbaiki
niatnya. Karena Allah Azza wa Jalla memberi pahala seorang hamba jika niatnya baik. Sampai sesuap
makanan".

Saudaraku yang dirahmati Allah..


Tabiat dakwah ini َٙ‫يَحُ ْاى ََذ‬ْٝ ِ٘ ‫ط‬ ِ ‫ذَج ُ ْاى ََ َر‬ْٞ ‫( تَ ِع‬panjang tahapannya), ‫خ‬
َ (lama masanya), ‫اح ِو‬ ِ ‫ َْرج ُ ْاى َعقَثَا‬ِٞ‫َمث‬
(dan banyak tantangannya.) ia membutuhkan stamina, nafas yang panjang dan konsistensi para anggota
dalam setiap perjuangan. Niyat yang ikhlas inilah yang akan menjaga stamina kita, yang akan menjaga
nafas yang panjang dan konsistensi dalam setiap perjuangan untuk memenangkan dakwah.

Saudaraku yang dirahmati Allah..


Diantara pentingnya selelalu memperbaiki niyat karena banyak virus yang menyerang
keikhlasan niat seseorang, maka perlu sesering mungkin memperbaharui niat itu agar semakin bersih dan
murni karena Allah semata-mata.
Diantara Virus-virus niat itu bisa berupa keinginan berhenti dari suatu amal perbuatan, bergeser
dari keinginan semula, karena pengaruh bermacam-macam kebutuhan, Munculnya keragu-raguan
terhadap suatu amal perbuatan. Bahkan virus itu dapat pula berupa berbagai keuntungan duniawi kerena
terbukanya lahan lahan dakwah‟, prestise, pangkat, gelar, keberhasilan dan kegagalan, adalah diantara
tantangan yang dapat merusak orientasi kita dalam setiap perjuangan. Oleh karena itu tajdidu niyat
dalam setiap amal dan perjuangan menjadi keniscayaan bagi setiap anggota.
Saudaraku yang dirahmati Allah..
Pentingnya selalu mempebaiki niyat karena besar pengaruhnya dalam aktifitas dakwah dan
perjuangan kita. Sebagaimana Rasulullah saw bersabda ;

ُ‫ فَ هرقَ هللا‬، َُٔ‫َا َٕ ه‬ّْٞ ‫د اىذق‬


ِ َّ‫ " ٍَ ِْ َما‬:‫ قاه‬، ٜ‫ذ تِ ثاتد عِ اىْث‬ٝ‫ث ز‬ٝ‫ٗخرج اإلٍاً أحَذ ٗاتِ ٍاجٔ ٍِ حذ‬ ّ
ُ‫ َج ََ َ َ هللا‬، ُُٔ‫هر‬ِّٞ ُ ‫خ َرج‬ٟ‫ا‬
ِ ‫د‬ َ َِْٞ‫ َٗ َج َع َو فَ ْق َرُٓ َت‬، ُٓ‫ ِٔ أ َ ٍْ َر‬ْٞ َ‫عي‬
َ ِ‫ا ِإاله ٍَا ُمر‬َٞ ّْ ‫َأذِ ِٔ ٍَِِ اىذق‬ٝ ٌْ َ‫ َٗى‬، ِٔ ْٞ َْْٞ ‫ع‬
ِ َّ‫ َٗ ٍَ ِْ َما‬، َُٔ‫ة ى‬ َ
ٌ
" ‫ َرا ِغ ََح‬ِٜ ْ ْ َ َ ْ
َ َٕٗ ‫َا‬ّٞ‫ َٗأذرُٔ اىذق‬، ِٔ ِ‫ قيث‬ِٜ‫ َٗ َجعَ َو ِغَْآُ ف‬، ُٓ‫ىَُٔ أ ٍْ َر‬
َ َ
dari Zaid bin Tsabit ra dari Nabi saw yang bersabda,“Barangsiapa dunia menjadi obsesinya, Allah
memecah belah urusannya, menjadikan kefakiran di depannnya, dan dunia tidak datang kepadanya
kecuali sebatas yang ditentukan baginya. Barangsiapa akhirat menjadi niatnya, Allah menyatukan
urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia datang kepadanya dalam keadaan tunduk.

Saudaraku yang dirahmati Allah..


Mari kita renungkan ayat dan hadits berikut;

ََِِٞ َ‫ ِ هّلِلِ َربّ ِ ْاى َعاى‬ِٜ‫ َٗ ٍَ ََاذ‬ٛ‫ا‬ َ ُ‫قُ ْو ِإ ه‬


ُ َُّٗ ِٜ‫ص ََلذ‬
َ َٞ ْ‫ َٗ ٍَح‬ٜ‫س ِن‬
senungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah semata.

ٌِْٞ‫ِإّه ََا األ َ ْع ََا ُه ِت ْاىخ ََ٘اذ‬


“Sesungguhnya amal perbuatan itu dengan penutup (akhir)“ mak¬sudnya, sesungguhnya baik tidaknya
amal perbuatan dan diterima tidaknya itu tergantung kepada penutup (akhir) perbuatan tersebut
11
ِ‫ ع‬ٛٗ‫ر‬ٝ ‫َا‬ٞ‫ ف‬، ‫س٘ه هللا‬ ُ ‫ عِ َر‬، ‫ هللاُ عَْٖا‬ٜ َ ‫رض‬ ِ ‫تِ عثذ اىَطية‬ ِ ‫عثاش‬ ِ ِ‫ت‬
ِ ِ‫هاش عث ِذ هللا‬
ِ ‫ اىعث‬ٜ‫ ٗعِ أت‬-
‫سنَ ٍة فَلَ ْم يَ ْع َم ْل َهب‬
َ ‫ فَ َم ْه َه َّم ب َح‬، َ‫ت ث ُ َّم بَيَّهَ ذ ِلك‬ِ ‫س ِيّئ َب‬ ِ ‫سنَب‬
َّ ‫ت وال‬ َ ‫ب ال َح‬َ َ ‫ (( إنَّ هللاَ َكت‬: ‫ قَا َه‬، ٚ‫ ذثاركَ ٗذعاى‬، ِٔ ‫رت‬
، ً‫كبملَة‬
ِ ً‫سنَة‬ َ ‫بركَ وتَعَبلى ِع ْن َدهُ َح‬ َ َ‫َكتَبَهب هللاُ تَب‬
Maka barangsiapa yang berkehendak mengerjakan kebaikan, kemudian tidak jadi melakukannya, maka
dicatatlah oleh Allah yang Maha Suci dan Tinggi sebagai suatu kebaikan yang sempurna di sisiNya,

‫ َولَكه‬، ‫ص َى ِرك ْم‬


ُ ‫ وال ِإلى‬، ‫بم ُك ْم‬
ِ ‫س‬ ُ ‫(( إنَّ هللا ال ي ْن‬
َ ْ‫ظ ُر ِإلى أج‬ ُ ‫ قَا َه َر‬: ‫ قَا َه‬،qq َ ‫رج‬ٝ‫ ٕر‬ٜ‫ٗعِ أت‬
: ‫س٘ ُه هللا‬ ْ
. ٌ‫ظ ُر إلى قُلُى ِبك ْم وأعمبلكم )) رٗآ ٍسي‬ُ ‫ي ْن‬
7. Dari Abu Hurairah, yaitu Abdur Rahman bin Shakhr r.a., katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Sesungguhnya Allah Ta'ala itu tidak melihat kepada tubuh-tubuhmu, tidak pula kepada bentuk
rupamu, tetapi Dia melihat kepada hati-hatimu sekalian." (Riwayat Muslim)
Pesan Seorang Ulama

‫اء‬
ِ َ‫اإل ْترِذ‬
ِ ‫سا ِد‬ َ ‫ِإّه ََا ذَر ََ٘ىهذُ اىذه‬
َ َ‫ ٍِ ِْ ف‬ٙٗ‫ع َا‬
Sesungguhnya berbagai keluhan itu muncul karena kerusakan sejak permulaan.

َ‫َرُُٔ فَ ُرته ََا َٕيَل‬ٝ‫خ تِذَا‬ َ َ‫َرُُٔ فَ ََ ِْ ف‬ٝ‫د ِّ َٖا‬


ْ َ‫سذ‬ َ ُُٔ‫َر‬ٝ‫د تِذَا‬
ْ ‫ص هح‬ َ ِْ ََ َ‫ف‬
ْ ‫ص هح‬
Barangsiapa yang benar permulaannya maka benar pula kesudahannya dan barangsiapa yang salah
permulaannya maka bisa jadi dia binasa

Saudaraku yang dirahmati Allah..


Semoga amal amal shaleh yang kita lakukan selalu menghadirkan niyat ikhlas lillahi taala
sehingga dapat memancing pertolongan Allah dan meraih kemenangan dakwah kita. Amiin ya Rabbal
Alamin.

ٔ‫نٌ ٗرحَح هللا ٗترماذ‬ٞ‫ســــــــــــَلً عي‬ ّ ً٘‫ أق‬ٚ‫ٗهللا اىَ٘فّق إى‬


ّ ‫ق ٗاى‬ٝ‫اىطر‬

Anda mungkin juga menyukai