Anda di halaman 1dari 4

Langkah A : Data Masukan

Data masukan adalah data yang diperlukan untuk melakukan analisis lalu lintas pada suatu simpang
jalan. Data ini meliputi informasi tentang arus lalu lintas kendaraan dan non-kendaraan yang melintasi
simpang jalan tersebut pada waktu tertentu, distribusi jenis kendaraan, serta gerakan belok dan arah
pergerakan masing-masing kendaraan. Data masukan ini sangat penting untuk menghitung kepadatan lalu
lintas, waktu tunda, dan kapasitas simpang jalan, serta menentukan rancangan waktu sinyal yang efektif
untuk mengoptimalkan arus lalu lintas pada simpang tersebut.
Langkah A-1 : GEOMETRIK, PENGATURAN LALU-LINTAS DAN KONDISI LINGKUNGAN
(Formulir SIG-I)
Formulir SIG-1 adalah sebuah formulir yang digunakan dalam analisis simpang lalu lintas.
Formulir ini berisi informasi dan data mengenai simpang lalu lintas yang akan dianalisis. Bagian atas
formulir ini berisi informasi umum, seperti tanggal, nama orang yang mengerjakan formulir, kota tempat
simpang berada, dan hal yang akan dianalisis, Selain itu, formulir ini juga dilengkapi dengan kotak-kotak
untuk menggambar diagram fase sinyal lalu lintas yang ada di simpang tersebut. Setiap kotak diisi dengan
informasi mengenai waktu hijau (g) dan waktu antar hijau (IG) pada setiap fase, serta waktu siklus dan
waktu hilang total (LTI) untuk kasus yang ditinjau.
Di bagian bawah formulir, terdapat tabel yang berisi informasi mengenai kondisi dari lokasi lainnya
yang berhubungan dengan simpang yang sedang dianalisis. Informasi tersebut meliputi kode pendekat, tipe
lingkungan jalan, tingkat hambatan samping, keberadaan median, kelandaian, izin belok kiri langsung
(LTOR), jarak ke kendaraan parkir, dan lebar pendekat.
Untuk mengisi formulir ini, perlu dibuat juga sketsa simpang yang akan dianalisis. Sketsa ini berisi
denah dan posisi dari pendekat-pendekat, pulau-pulau lalu-lintas, garis henti, penyeberangan pejalan kaki,
marka lajur, marka panah, dan lain sebagainya. Sketsa ini harus mengikuti ketelitian tertentu, seperti
ketelitian lebar pendekat sampai sepersepuluh meter terdekat, Semua informasi dan data yang diisi pada
formulir ini berguna untuk melakukan analisis simpang lalu lintas
Contoh Formulir SIG-1 dapat dilihat dibawah :
Langkah A-2 : KONDISI ARUS LALU LINTAS (Formulir SIG-II)
Langkah A-2 tersebut menjelaskan cara menghitung arus lalu-lintas pada sebuah simpang jalan
dengan menggunakan formulir SIG-II dan SIG-IV. Instruksi tersebut meminta pengguna untuk
memasukkan data arus lalu-lintas untuk masing-masing jenis kendaraan pada kolom yang sesuai dalam
formulir SIG-II. Kemudian, pengguna diminta untuk menggunakan rumus yang diberikan untuk
menghitung arus lalu-lintas dalam smp/jam bagi masing-masing jenis kendaraan untuk kondisi terlindung
dan/atau terlawan, dan memasukkan hasilnya ke dalam kolom yang sesuai dalam formulir SIG-II.
Selain itu, instruksi tersebut meminta pengguna untuk menghitung arus lalu-lintas total QMV
dalam kend./jam dan smp/jam pada masing-masing pendekat, dan memasukkan hasilnya pada kolom yang
sesuai dalam formulir SIG-II. Pengguna juga diminta untuk menghitung rasio kendaraan belok kiri PLT dan
rasio belok kanan PRT untuk masing-masing pendekat, dan memasukkan hasilnya ke dalam kolom yang
sesuai dalam formulir SIG-II. Terakhir, instruksi tersebut meminta pengguna untuk menghitung rasio
kendaraan tak bermotor dan memasukkannya ke dalam kolom yang sesuai dalam formulir SIG-II.
Contoh Formulir SIG-2 dapat dilihat dibawah

Anda mungkin juga menyukai