Alhamdulillah, Alhamdulillahiladzi ahyana bakda ma amatana wa ilaihin nusyur. Asyhadu ala ilaha
ilallah wa asyhadu anna muhammadar rosulullah. Amma ba’du
Marilah kita selalu bersyukur kehadirat Allah SWt yang mana pagi yang cerah ini kita dibangunkan dan
bisa berkumpul dalam majelis yang berbahagia ini …..
Sholawat dan salam marilah kita panjatkan kepada junjungan kita Nabiullah SaW yang telah menyinari
bumi ini dari jaman kegelapan ke jaman yang terang benderang….
Pada kesempatan pagi ini menyambung tema saya sebelumnya yakni bab keutamaan shalat lima waktu, maka kali
ini akan saya sambung dengan tema yang ringan2 saja yakni :
Keutamaan sholat berjamaah
Shalat merupakan rukun Islam kedua yang wajib dilaksanakan tiap Muslim yang sudah akil balig. Mendirikan shalat
juga berarti menegakan agama Allah SWT. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sholat Adalah Tiang Agama,
barangsiapa yang menegakkannya, maka ia telah menegakkan agamanya dan barangsiapa yang
merobohkannya, berarti ia telah merobohkan agamanya”.
Shalat juga menjadi benteng seorang Muslim dari perbuatan keji dan mungkar. Dalam Alquran, Allah SWT
berfirman yang artinya: “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (al-Quran) dan dirikanlah
shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya
mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Surat An Nisa: 102)
Shalat bisa dilakukan berjemaah maupun sendiri. Namun, paling utama adalah dikerjakan secara berjamaah. Shalat
jamaah bisa didirikan paling sedikit oleh dua orang: seorang imam dan seorang makmum. Hukum melakukan shalat
berjamaah dalam shalat lima waktu adalah fardhu kifaayah bagi orang Muslim laki-laki, mukim, merdeka dan tidak
ada udzur.
Dengan demikian jika dalam satu desa tidak ada yang mengerjakan shalat berjamaah sama sekali, maka semua
penduduk desa tersebut berdosa. Shalat berjemaah selain sebagai simbol keutuhan umat Islam, juga
menghilangkan sekat perbedaan dan menjadi pemersatu serta memperkuat ikatan persaudaraan sesama Muslim.
1. Berpahala 27 Derajat, shalat yang dikerjakan dengan berjamaah mempunyai pahala yang jauh lebih besar
dibanding shalat sendirian. Rasulullah saw bersabda: Artinya: “Shalat berjamaah lebih utama daripada shalat
sendirian dengan selisih 27 derajat.” (HR. al-Bukhari)
2. Dapat Perlindungan dari Api Neraka, Nabi Muhammad SAW bersabda : "Barang siapa berjamaah sholat
shubuh kemudian duduk seranya mengingat Allah ta'ala hingga matahari terbit maka hal tersebut merupakan
perlindungan dan pembebasan dari api neraka".
3. Pahala Berlipat, Nabi SAW bersabda : "Shalat seorang lelaki seranya berjamaah melebihi shalatnya sendirian
sebanyak 25 derajat. Apabila ia mengerjakannya di tanah tandus dan menyempurnakan niat wudhu, rukuk dan
sujudnya maka sholatnya mencapai 50 derajat.".
4. Bebas dari Sifat Munafik dan Api Neraka, Nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda : "Barang siapa shalat
berjamaah 40 hari maka Allah ta'ala menetapkannya bebas dari api neraka dan bebas dari sifat munafik".
5. Masuk Surga Tanpa Hisab, Nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda : "Barang siapa berjamaah sholat subuh
dan 'asar maka dia akan masuk surga tanpa hisab".
6. Lebih Baik dari Seisi Dunia, Nabi SAW bersabda : "Shalat jama`ah itu rahmat dan lebih baik daripada dunia
seisinya. Berjama`ah itu rahmat dan perpecahan itu siksa".
Keutamaan ibadah Sunnah
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Alhamdulillahirrobil alamin, washolatu wassalamu ‘ala asrofil ambiya’i wal mursalin wa ’ala alihi wa sohbihi
ajma’in. Amma ba’du
Marilah kita selalu bersyukur kehadirat Allah SWt yang mana pagi yang cerah ini kita masih bisa
berkumpul dalam majelis yang berbahagia ini …..
Sholawat dan salam marilah kita panjatkan kepada junjungan kita Nabiullah SaW yang telah menyinari
bumi ini dari jaman kegelapan ke jaman yang terang benderang….
Banyak orang mengira, ibadah sunah hanya pelengkap amalan wajib yang sifatnya sukarela. Bila
sempat, dikerjakan. Jika tidak, ditinggalkan begitu saja.
Amalan sunah sering ditinggalkan karena kurangnya pengetahuan akan keistimewaan ibadah ini.
Padahal, meninggalkan ibadah sunah berarti kerugian baginya karena tidak memperoleh pahala saat ada
kesempatan untuk meraihnya.
Suatu ketika, Rasulullah SAW menawarkan kepada Rabi'ah bin Malik Al-Aslami, ''Mohonlah sesuatu!''
Rabi'ah menjawab, ''Aku memohon agar dekat Anda di surga.'' Lalu, beliau bertanya, ''Adakah
permohonan lainnya?'' Rabi'ah menjawab, ''Itu saja.'' Beliau bersabda, ''Bantulah dirimu dengan
memperbanyak sujud.'' (HR Muslim).
Rasulullah SAW bahkan memperingatkan mereka yang malas beribadah sunnah, ''Siapa membenci
sunnahku, bukan golonganku.'' (HR Muttafaq Alaih).
Keutamaan Keempat, menjadi wali dan kekasih Allah SWT yang selalu dicintai-Nya.
Saat Allah mencintainya, Allah akan menyertai pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar,
penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, tangannya yang ia gunakan untuk memegang, dan
kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. "Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku akan
mengabulkan. Dan, jika ia memohon perlindungan, pasti Aku akan mengabulkan untuknya.'' (HR
Bukhari)
Dari Abu Dzar,ra : Bahwa Rasulullah saw bersabda : “ Bagi masing-masing persendian (ruas) dari anggota tubuh
salah seorang diantara kalian harus dikeluarkan shodaqohnya. Setiap Tasbih (Subhanallah) adalah shodaqoh, setiap
tahmid (alhamdulillah) adalah shodaqoh, setiap tahlil (laa ilaaha illallah) adalah shodaqoh, setiap takbir (Allahu
Akbar) adalah shodaqoh, menyuruh untuk berbuat baik pun juga shodaqoh, dan mencegah kemunkaran pun adalah
shodaqoh. Dan semua itu bias diganti dengan dua rakaat sholat dhuha.”
Dikutip dari Syarah Riyadhus Sholihin jilid I, Allah SWT maha tahu bahwa manusia tak akan mungkin sanggup
mengeluarkan sedekah setiap hari. Sehingga Allah kemudian menggantinya dengan dua rakaat sholat dhuha.
"Keutamaan sholat dhuha, dan ia merupakan sholatnya orang-orang yang ingin kembali kepada Allah SWT,
sehingga tidak ada yang mampu memelihara dalam mengerjakannya kecuali mereka yang hendak kembali kepada-
NYA," begitu kandungan hadits pendek ini seperti dikutip dari Syarah Riyadhus Sholihin jilid I.