Anda di halaman 1dari 4

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Alhamdulillah, Alhamdulillahiladzi ahyana bakda ma amatana wa ilaihin nusyur. Asyhadu ala ilaha
ilallah wa asyhadu anna muhammadar rosulullah. Amma ba’du

Marilah kita selalu bersyukur kehadirat Allah SWt yang mana pagi yang cerah ini kita dibangunkan dan
bisa berkumpul dalam majelis yang berbahagia ini …..
Sholawat dan salam marilah kita panjatkan kepada junjungan kita Nabiullah SaW yang telah menyinari
bumi ini dari jaman kegelapan ke jaman yang terang benderang….

Jamaah yang dirahmati Allah ……


Time is money, waktu adalah uang, begitu pepatah yang sering kita dengar apabila kita bergulat dengan pekerjaan,
seakan dikehidupan ini waktu-waktu kita hanya dinilai dengan uang. Padahal, waktu adalah salah satu nikmat
pokok dalam kehidupan kita. Tanpa waktu, semua yang kita miliki tidak akan berarti. Saking pentingnya waktu,
Allah Swt pun bersumpah atas nama waktu pada beberapa ayat yang tertera dalam Al-Qur’an. Dan pada
hakikatnya, waktu bagi manusia adalah umurnya sendiri. Dan bisa dibilang : Sesungguhnya hidup manusia
hanyalah kumpulan hari. Dan setiap kali satu hari hilang, maka akan hilang pula sebagian dirimu.

Rasulullah Muhammad Saw seringkali memperingatkan umatnya tentang waktu, di antaranya:


1. Jangan tertipu dengan waktu luang
Nabi Muhammad bersabda: (yang artinya) "Dua nikmat yang banyak manusia tertipu di dalam keduanya, yaitu
nikmat sehat dan waktu luang." (HR. Bukhari, Tirmidzi dan Ibnu Majah).
"tertipu" dalam hadis ini bisa bermakna merugi. Banyak manusia yang merugi karena nikmat sehat dan waktu
luang. Ada orang yang sehat fisiknya, namun ia seakan tak punya waktu untuk persiapan akhirat karena terlalu
sibuk dengan kehidupan dunia.
Ada pula orang yang punya cukup waktu untuk mempersiapkan akhirat, namun fisiknya sedang tidak sehat.
Padahal, apabila memiliki keduanya, manusia dapat memanfaatkan waktunya untuk beribadah dan beramal saleh.
Oleh karena itu, apabila diberikan nikmat sehat dan waktu luang, perbanyaklah ketaatan kepada Allah Swt.
Sebab, masa sehat akan disusul sakit, dan waktu luang akan disusul kesibukan.
2. Jagalah 5 perkara sebelum 5 perkara
Rasulullah Saw pernah bersabda kepada seorang laki-laki dan menasihatinya; "Jagalah lima perkara sebelum
(datang) lima perkara (lainnya). Mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum
miskinmu, waktu luangmu sebelum sibukmu dan hidupmu sebelum matimu." (HR Nasai dan Baihaqi).
Usia muda adalah masa emas dalam hidup, namun ia akan berlalu dan berganti tua. Sehat adalah nikmat
terbesar, sebab saat sakit kita akan kesulitan beraktivitas. Begitu pula dengan kaya dan waktu luang, berapa
banyak orang yang mengharapkan keduanya. Lebih parah lagi, keempat perkara ini bisa hilang begitu saja dengan
dicabutnya ruh dari badan.
Lima perkara pertama ini harus dimanfaatkan, sebab, Allah Swt akan menanyakannya di akhirat kelak.
 
Rasulullah Saw bersabda:
“Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat dari sisi Rabb-Nya, hingga dia ditanya tentang lima
perkara, tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya
dari mana ia dapatkan dan untuk apa ia belanjakan, serta apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu yang
dimilikinya." (HR Tirmidzi).
 
Jamaah yang dirahmati Allah ……
Usia umat Nabi Muhammad antara 60 sampai 70
Rasulullah Saw wafat dalam usia 63 tahun. Begitu pula dengan umatnya, beliau bersabda: "Usia umatku (Muslim)
antara 60 hingga 70 tahun, dan sedikit sekali dari mereka yang melewatinya." (HR Ibnu Majah dan Tirmidzi).
Hanya sedikit saja orang yang melewati batas usia ini. Sekalipun diberi umur lebih panjang, Allah Swt sedikit demi
sedikit mengambil nikmatNya dari manusia. Jika sudah seperti itu, tubuh akan mudah terserang penyakit, kekuatan
fisik semakin berkurang, penglihatan mulai buram, kulit kian mengendur, rambut memutih, dan ingatan tak lagi
tajam. Oleh karena itu, jangan sia-siakan waktu, sebab semua yang telah berlalu tak dapat kembali.  

Demikian yang bisa saya sampaikan mudah2an bermanfaat …..


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrohmannirrohim ….

Assalamu’alaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh.


Alhamdulillah wa syukurillah la hawla walaa quata illa billah ….

Hadirin jamaah shubuh masjid Baitul Arqam yang dirahmati Allah.


Pada shubuh hari ini, dengan izin Allah kita bisa berkumpul di masjid ini, mudah-mudahan berkumpulnya kita disini
merupakan amal soleh bagi kita sehingga kita bisa berharap bahwa Allah SWT akan jadikan hari yang akan datang
dalam kehidupan kita akan lebih baik dibandingkan hari ini. Insyaallah.

Pada kesempatan pagi ini menyambung tema saya sebelumnya yakni bab keutamaan shalat lima waktu, maka kali
ini akan saya sambung dengan tema yang ringan2 saja yakni :
Keutamaan sholat berjamaah
Shalat merupakan rukun Islam kedua yang wajib dilaksanakan tiap Muslim yang sudah akil balig. Mendirikan shalat
juga berarti menegakan agama Allah SWT. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sholat Adalah Tiang Agama,
barangsiapa yang menegakkannya, maka ia telah menegakkan agamanya dan barangsiapa yang
merobohkannya, berarti ia telah merobohkan agamanya”.

Shalat juga menjadi benteng seorang Muslim dari perbuatan keji dan mungkar. Dalam Alquran, Allah SWT
berfirman yang artinya: “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (al-Quran) dan dirikanlah
shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya
mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Surat An Nisa: 102)

Shalat bisa dilakukan berjemaah maupun sendiri. Namun, paling utama adalah dikerjakan secara berjamaah. Shalat
jamaah bisa didirikan paling sedikit oleh dua orang: seorang imam dan seorang makmum. Hukum melakukan shalat
berjamaah dalam shalat lima waktu adalah fardhu kifaayah bagi orang Muslim laki-laki, mukim, merdeka dan tidak
ada udzur.

Dengan demikian jika dalam satu desa tidak ada yang mengerjakan shalat berjamaah sama sekali, maka semua
penduduk desa tersebut berdosa. Shalat berjemaah selain sebagai simbol keutuhan umat Islam, juga
menghilangkan sekat perbedaan dan menjadi pemersatu serta memperkuat ikatan persaudaraan sesama Muslim.

Berikut beberapa keutamaan sholat berjama'ah:

1. Berpahala 27 Derajat, shalat yang dikerjakan dengan berjamaah mempunyai pahala yang jauh lebih besar
dibanding shalat sendirian. Rasulullah saw bersabda: Artinya: “Shalat berjamaah lebih utama daripada shalat
sendirian dengan selisih 27 derajat.” (HR. al-Bukhari)

2. Dapat Perlindungan dari Api Neraka, Nabi Muhammad SAW bersabda : "Barang siapa berjamaah sholat
shubuh kemudian duduk seranya mengingat Allah ta'ala hingga matahari terbit maka hal tersebut merupakan
perlindungan dan pembebasan dari api neraka".

3. Pahala Berlipat, Nabi SAW bersabda : "Shalat seorang lelaki seranya berjamaah melebihi shalatnya sendirian
sebanyak 25 derajat. Apabila ia mengerjakannya di tanah tandus dan menyempurnakan niat wudhu, rukuk dan
sujudnya maka sholatnya mencapai 50 derajat.".

4. Bebas dari Sifat Munafik dan Api Neraka, Nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda : "Barang siapa shalat
berjamaah 40 hari maka Allah ta'ala menetapkannya bebas dari api neraka dan bebas dari sifat munafik".

5. Masuk Surga Tanpa Hisab, Nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda : "Barang siapa berjamaah sholat subuh
dan 'asar maka dia akan masuk surga tanpa hisab".

6. Lebih Baik dari Seisi Dunia, Nabi SAW bersabda : "Shalat jama`ah itu rahmat dan lebih baik daripada dunia
seisinya. Berjama`ah itu rahmat dan perpecahan itu siksa".
Keutamaan ibadah Sunnah
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Alhamdulillahirrobil alamin, washolatu wassalamu ‘ala asrofil ambiya’i wal mursalin wa ’ala alihi wa sohbihi
ajma’in. Amma ba’du

Marilah kita selalu bersyukur kehadirat Allah SWt yang mana pagi yang cerah ini kita masih bisa
berkumpul dalam majelis yang berbahagia ini …..
Sholawat dan salam marilah kita panjatkan kepada junjungan kita Nabiullah SaW yang telah menyinari
bumi ini dari jaman kegelapan ke jaman yang terang benderang….

Jamaah shubuh masjid Baitul Arqam yang dirahmati Allah,

Banyak orang mengira, ibadah sunah hanya pelengkap amalan wajib yang sifatnya sukarela. Bila
sempat, dikerjakan. Jika tidak, ditinggalkan begitu saja.
Amalan sunah sering ditinggalkan karena kurangnya pengetahuan akan keistimewaan ibadah ini.
Padahal, meninggalkan ibadah sunah berarti kerugian baginya karena tidak memperoleh pahala saat ada
kesempatan untuk meraihnya.

Suatu ketika, Rasulullah SAW menawarkan kepada Rabi'ah bin Malik Al-Aslami, ''Mohonlah sesuatu!''
Rabi'ah menjawab, ''Aku memohon agar dekat Anda di surga.'' Lalu, beliau bertanya, ''Adakah
permohonan lainnya?'' Rabi'ah menjawab, ''Itu saja.'' Beliau bersabda, ''Bantulah dirimu dengan
memperbanyak sujud.'' (HR Muslim).
Rasulullah SAW bahkan memperingatkan mereka yang malas beribadah sunnah, ''Siapa membenci
sunnahku, bukan golonganku.'' (HR Muttafaq Alaih).

Ibadah sunnah memiliki beberapa keistimewaan, apa saja keutamaan tersebut? :

Keutamaan Pertama, bisa dekat dengan Rasulullah SAW di surga. :


Dijelaskan hadits di atas, bahwa kita harus memperbanyak sujud yang maksudnya adalah banyak
mengerjakan sholat sunnah. Amalan inilah yang akan mengantarkan pelakunya menyertai Rasulullah di
surga. Beliau bahkan mendapatkan penghargaan untuk menempati surga paling tinggi berkat sholat
sunah tahajud yang jarang beliau tinggalkan.
"Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan
bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (QS Al-Isra' : 79).

Keutamaan Kedua, menyempurnakan ibadah wajib. Rasulullah bersabda: (yang artinya)


''Amal yang pertama kali dihisab hari kiamat adalah sholat. Jika baik maka dia akan beruntung dan
sukses, jika buruk maka dia menyesal dan rugi. Allah SWT berfirman kepada malaikat, 'Periksalah sholat
hamba-Ku, cukup atau kurang? Jika cukup, catat. Jika kurang, periksa lagi, apakah hamba-Ku punya
amal sholat sunah? Jika punya, kekurangan sholat wajibnya ditambal sholat sunahnya.' Baru setelah itu,
amalnya dihisab.'' (HR Abu Dawud).

Keutamaan Ketiga, menyucikan jiwa pelakunya. Rasul bersabda: (yang artinya)


''Lima perkara termasuk fitrah: mencukur bulu kemaluan, khitan, memotong kumis, mencabut bulu ketiak,
dan memotong kuku.'' (HR Bukhari).

Keutamaan Keempat, menjadi wali dan kekasih Allah SWT yang selalu dicintai-Nya.
Saat Allah mencintainya, Allah akan menyertai pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar,
penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, tangannya yang ia gunakan untuk memegang, dan
kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. "Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku akan
mengabulkan. Dan, jika ia memohon perlindungan, pasti Aku akan mengabulkan untuknya.'' (HR
Bukhari)  

Demikian yang bisa saya sampaikan mudah2an bermanfaat …..


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hadits pendek kali ini soal anjuran memperbanyak sedekah yang bisa diamalkan sebagai bentuk syukur kepada
Allah SWT. Bersyukur atas nikmat sehat dan perlindungan Allah SWT dari bencana dan malapetaka.

Dari Abu Dzar,ra : Bahwa Rasulullah saw bersabda : “ Bagi masing-masing persendian (ruas) dari anggota tubuh
salah seorang diantara kalian harus dikeluarkan shodaqohnya. Setiap Tasbih (Subhanallah) adalah shodaqoh, setiap
tahmid (alhamdulillah) adalah shodaqoh, setiap tahlil (laa ilaaha illallah) adalah shodaqoh, setiap takbir (Allahu
Akbar) adalah shodaqoh, menyuruh untuk berbuat baik pun juga shodaqoh, dan mencegah kemunkaran pun adalah
shodaqoh. Dan semua itu bias diganti dengan dua rakaat sholat dhuha.”

Dikutip dari Syarah Riyadhus Sholihin jilid I, Allah SWT maha tahu bahwa manusia tak akan mungkin sanggup
mengeluarkan sedekah setiap hari. Sehingga Allah kemudian menggantinya dengan dua rakaat sholat dhuha.

"Keutamaan sholat dhuha, dan ia merupakan sholatnya orang-orang yang ingin kembali kepada Allah SWT,
sehingga tidak ada yang mampu memelihara dalam mengerjakannya kecuali mereka yang hendak kembali kepada-
NYA," begitu kandungan hadits pendek ini seperti dikutip dari Syarah Riyadhus Sholihin jilid I.

Anda mungkin juga menyukai